SKRIPSI
Oleh:
NIM.
19 Mei 2012
PERANAN ROH KUDUS DALAM HIDUP ORANG PERCAYA
______________________________
Skripsi ini
Penerimaan Gelar
Sarjana Theologia
______________________________
Oleh:
NIM.
19 Mei 2012
Dosen pembimbing telah menerima dan menyetujui skripsi berjudul “Peranan Roh
Kudus Dalam Hidup Orang Percaya Berdasarkan Roma 1:1-30. Yang ditulis oleh
Vivin Oktavia Haniko, untuk memenuhi sebagian dari persyaratan penerimaan gelar
19 Mei 2012
SKRIPSI
Oleh
NIM.
Mengesahkan
Program Studi Sarjana Theologia
Dewan Penguji:
1. Pdt. Audy R. Ngantung, M.Th _____________________
2. Ibu. Elisabet Sitanggang, M.PdK _____________________
3. Bpk. Yoel Benyamin, M.Th _____________________
Setelah membaca dan memeriksa secara teliti, serta memperhatikan proses
penelitian serta penyusunan, skripsi yang ditulis dan diajukan oleh Vivin Oktavia
Haniko dengan Judul “Peranan Roh Kudus Dalam Hidup Orang Percaya Berdasarkan
Roma 1:1-30” dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini dapat diterima dan
disahkan sebagai bagian ini dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana
19 Mei 2012
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada TuhanYesus Kristus, karena atas
segala kasih karunia dan berkatNya yang melimpah sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis yang berbentuk skripsi ini, waktu yang indah pula bagi
penulis. Penyusunan skripsi ini adalah merupakan salah satu syarat untuk memperoleh
Dalam penulisan skripsi ini, tentunya banyak pihak yang telah memberikan bantuan
baik moril maupun materil. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan
1. Orang Tua tercinta, untuk papa (Pdt. Bert Haniko, S.Th) dan Mama (Jaquelien C.
Lala), terima kasih untuk kasih sayang, doa, motivasi, serta sudah bekerja keras
untuk membiayai selama studi. Vivin sangat bersyukur karena memiliki orang tua
yang begitu baik dan selalu mendorong serta mendoakan vivin selama studi
nasihat papa dan mama, keras kepala, tapi papa dan mama tetap mengasihi dan
sabar dalam mendoakan vivin. Trima kasih Papa dan Mama tersayang untuk
semua sudah Papa dan Mama berikan, vivin sayang Papa dan Mama. Tuhan
Yesus Memberkati.
2. Keluarga tersayang, untuk Papa Yayi tersayang (Pdt Tony Haniko), yang sudah
membantu vivin selama studi, baik bantuan secara moril maupun materi. Terima
kasih banyak yayi untuk semua yang sudah yayi berikan pada vivin. Untuk
Keluarga “Tamamilang Balo” Khususnya Kak Since Balo yang begitu baik,
terima kasih karena sudah memberikan vivin tumpangan untuk tinggal, untuk
doanya, untuk bantuan kak since selama vivin kuliah sampai vivin selesai
sekolah, terima kasih Kak since, juga untuk suami kak since “Om doni” dan
anak-anaknya kak since “Ceyni dan Christy”. Untuk Opa dan oma, terima kasih
untuk doa dan bantuannya selama vivin kuliah. Tuhan Yesus memberkati.
sejak vivin kuliah bahkan sampai vivin dalam proses penulisan skripsi serta
sampai vivin ujian, sayang selalu membantu dan mendampingi, rela berkorban
untuk memenuhi apa yang vivin perlukan selama penulisan skripsi, untuk doanya
dan bantuan secara moril maupun materi vivin ucapkan terima kasih. Terima
kasih karena sudah memberikan kasih sayang serta perhatian dan pengertiannya,
4. Sahabat dan Teman-teman, untuk sahabat terbaikku Devy Joy Tempone dan
Meylan Takarendehang, terima kasih untuk dukungan doa kalian, serta dorongan
dan otivasi yang telah kalian berikan dan sudah memberikan semangat. Juga
untuk teman-temanku Jein, Andha, Indah dan Jill terima kasih untuk kasih untuk
bantuan doa dan sudah memberikan semangat. Trima kasih sahabat dan teman-
5. Dosen Pembimbing (Pdt Yohanes Rompon, M.Th), terima kasih banyak untuk
waktu yang di berikan selama proses penulisan dan perbaikan skripsi, terima
kasih Bpk Pdt karena sudah membimbing vivin juga terima kasih untuk
skripsi sehingga saya bisa menyelesaikan penulisan skripsi. Terima kasih karena
sudah meluangkan waktunya dan ilmu pengetahuan yang sudah di berikan, Tuhan
Yesus Memberkati.
6. Semua pihak yang sudah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Mohon maaf
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka
saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi
penyempurnaan selanjutnya.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Pentingnya Penelitian
E. Hipotesa
G. Metode Penelitian
H. Definisi Istilah
I. Sistematika Penulisan
A. Penulis surat
B. Latar Belakang
C. Penyelidikan Teks
A. Pendahuluan
B. Memerdekakan
C. Mendiami
D. Memimpin
E. Mengadopsi
F. Menolong
G. Penutup
BAB IV: PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
KEPUSTAKAAN
BAB I
PENDAHULUAN
memahami Peranan Roh Kudus dalam hidup orang percaya, sebagaimana orang-orang
percaya yang telah dikuduskan. Orang-orang Kristen dapat memahami dan mengerti
Roh Kudus adalah Pribadi sebagaiman Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus
adalah satu pribadi juga. Allah Tritunggal termasuk Roh Kudus bersama-sama
menciptakan bumi dan segala isinya (Kejadian 1:1-27). Peranan Roh Kudus dalam PL
tidak sama dengan dalam PB Roh Kudus mendiami semua orang percaya.
tanggung jawab orang percaya terhadap dunia ini supaya menjadi saluran berkat
keselamatan melalu Yesus Kristus, maka peranan Roh Kudus sangat penting
meninggalkan orang-orang yang didiami-Nya bilamana mereka jatuh dalam dosa. Roh
Kudus dalam PB berperan untuk memerdekakan orang percaya dari hukum dosa,
yaitu memberikan kuasa untuk hidup kudus dan tak bercacat dihadapan Allah (Efesus
Masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah menyangkut masalah
yang berhubungan dengan peranan Roh Kudus dalam hidup orang percaya dalam
konsep Roma 8:1-30 bagi orang-orang Kristen yang telah menerima Kristus sebagai
Tuhan dan Juruselamat sacara pribadi serta menjadikan dasar dan bukti iman Kristen
yang dewasa adalah juga pokok dasar bagaimana peran Roh kudus dalam hidup orang
percaya.
C. TujuanPenulisan
Alkitabiah tentang peranan Roh Kudus dalam hidup orang percaya, serta
keliru pula. Memperdalam pengertian penulis dan memperluas wawasan penulis dan
pembaca tentang peranan Roh Kudus dalam hidup orang percaya, secara khusus
D. Pentingnya Penelitian
Pertama, penelitian ini akan membawa penulis maupun pembaca sekalian pada
tingkat pemahaman yang lebih jelas tentang peranan Roh kudus yang
sesungguhnya.
Kedua, penelitian ini akan memberikan jawaban untuk dimengerti dan dipahami
Ketiga, penelitian ini akan memberikan pemahaman agar tidak keliru tentang
Roh Kudus memerdekakan orang percaya dari hukum dosa dan hukum maut
bukan berarti secara otomatis tak ada kemungkinan untuk kembali jatuh ke dalam
dosa. Roh Kudus membebaskan orang percaya dari kecenderungan berbuat dosa yaitu
memberi kuasa dan potensi untuk untuk hidup kudus dihadapan Tuhan. Roh Kudus
Dalam penampungan dari berbagai pihak tentang kekeliruan yang terjadi atas
pemahaman tentang peranan Roh Kudus dalam hidup orang percaya adapun tujuan
kita sebagai Hamba Tuhan untuk memahami peranan Roh Kudus dalam Roma 1:1-30
untuk meningkatkan mutu iman Kristen dan juga berusaha untuk mengerti dan
memahami peranan Roh Kudus dalam hidup orang percaya. Karena orang-orang
percaya masih ada yang keliru dengan peran Roh Kudus, karena itu sebagai orang-
orang percaya harus belajar untuk mengerti dan memahami peran Roh kudus dalam
hidup orang percaya serta bertumbuh dan menjadi dewasa didalam Kristus sesuai
G. Metode Penelitian
Untuk memperoleh data yang akurat dan dapat dipercaya maka dalam
penulisan skripsi ini menggunakan metode yang berhubungan dengan Roma 1:1-30,
kerangka skripsi.
H. Definisi Istilah
1. Peranan
Istilah “Peranan” dalam bahasa Inggris disebut “Role” yang artinya “Peran (an)
peran yang dibebankan kepadanya, Peranan adalah bagian dari tugas yang harus
dilaksanakan”.
Jadi, istilah “Peranan” dalam penelitian ini adalah tanggung jawab yang harus
dilaksanakan oleh Roh Kudus secara bertanggung jawab dalam hidup orang
2. Roh Kudus
Istilah Roh Kudus digunakan untuk menyatakan salah satu dari pada pribadi
Allah Tritunggal. Jadi, istilah “Roh Kudus” yang dipakai dalam penelitian ini
menunjukkan pada pribadi Allah, yaitu salah satu dari Allah Tritunggal.
3. Orang Percaya
Istilah “Orang percaya” dalam bahasa Inggris adalah “Believer” yang artinya
“Orang percaya, penganut, pengikut.” Jadi, istilah orang percaya yang dimaksud
disini adalah orang-orang yang percaya kepada Kristus dan yang mengikuti Dia
Ruang lingkup dalam penulisan skripsi ini dapat dilihat secara sistematika
sebagai berikut:
Surat, Latar Belakang (penulisan, alamat surat, tempat dan tanggal penulisan
BAB III. PERANAN ROH KUDUS DALAM HIDUP ORANG PERCAYA yang
A. Penulisan Surat
Baxter memberi komentar tentang surat Roma sebagai berikut : “Inilah Magnum
Opus (karya terbesar) Paulus. Surat ini menunjukkan pengarangnya ahli pikir dan
ahli teologia yang besar.”1 Bahkan kekaguman Baxter tidak sampai disitu saja,
karena dia sempat mencatat komentar beberapa tokoh tentang surat Roma :
Kitab ini menguraikan dengan jelas keperluan dasar manusia, dan kegagalan
mereka untuk mencapai kebutuhan itu.Kemudian Allah memecahkan soal itu dan
menjelaskan sikap yang harus ditunjukkan dalam hidup orang-orang yang telah
11
1
Sidlow Baxter, Menggali Isi Alkitab, terj. Sastro Sudirjo, 4 Jilid. (Jakarta :
1
Untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang situasi dan kondisi jemaat di
Roma dan penulis, yang menyebabkan dikirimkannya surat ini kepada jemaat di
Hal-hal yang akan dibahas dalam latar belakang ini meliputi : penulis, alamat
surat, kota Roma, tempat dan tanggal penulisan, jemaat di Roma, dan tujuan
penulisan surat.
1. Penulis
Tak perlu diragukan lagi bahwa penulis surat ini adalah Paulus. Duyverman
berkata : “sampai pengecam yang paling cerdikpun masih mengakui surat ini
karangan Paulus. Tidak terdapat bahan dalam tulisan ini yang melawan anggapan
itu.”3 C.K. Barret dalam bukunya :The Epistle to the Romans yang dikutip dalam
diktat kuliah “Exposisi Surat Roma” menulis : “Paulus menulis buku ini. Ini
Jadi dapat dipastikan bahwa Pauluslah penulis surat ini, seperti data Alkitab
yang mencatat dalam Roma 1:1, “Dari Paulus, hamba Kristus Yesus….” Tetapi
3
M. E. Duyverman,Pembimbing ke Dalam Perjanjian Baru, (Jakarta : Gunung
3
Genap, 1991), 1.
5 5
STTI, Exposisi Surat Roma.1
pada zaman penulisan kitab ini ada banyak orang yang bernama Paulus, sehingga
jemaat di Roma. Dalam Roma 1:1-7, penulis yang bernama Paulus memberikan
identitasnya sbb :
2. Alamat Surat
Roma. Roma 1:7, “kepada kamu sekalian yang tinggal di Roma, yang dikasihi
Allah, yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus’. Berarti bukan semua
penduduk kota Roma menjadi tujuan surat ini. Pada semua peristiwa, itu jelas
seluruh paragraph pada permulaan dan akhir surat (1:8-15; 15:14-33) adalah
6 6
Warren W. Wiersbe, Benar di Dalam Kristus,(Bandung : Kalam Hidup, 1977),
8-9.
alamatnya, bukan kepada semua gereja tetapi khusus kepada gereja lokal; dan hal
itu tak bisa diragukan lagi bahwa itu adalah jemaat di Roma7.
Surat ini ditulis pada akhir perjalanan PI-nya yang ketiga.Ketika itu Paulus
jelas surat ini ditulis dalam penjelasannya dari Makedonia ke Yunani. Ketika
Paulus tiba di Yunani dapat dipastikan ia mengunjungi Korintus, dan surat kepada
orang-orang Roma ditulis ketika ia berada di Korintus itu.9Karena alas an itu juga
Henry H. Halley menjelaskan bahwa : “Tanggal penulisan surat ini yaitu pada
musim dingin tahun 57-58. Ketika itu Paulus berada di Korintus, pada akhir
4. Kota Roma
Pada masa Perjanjian Baru, kota Roma merupakan ibu kota dunia. Menjadi
pusat politik dan administrative negara raksasa Roma.Kota Roma memiliki jalan-
7
F. W. Beare, “Romans”, The interpreters Dictionary of the Bible,(New York :
7
Lancarnya lalu lintas di kota Roma, baik dari darat maupun melalui laut,
memberikan penjelasan tentang moral etis penduduk kota Roma secara umum :
Status moralitas sudah sangat rendah sekali dimana sering orang hidup
dan bergaul dengan sebebas-bebasnya.Soal perceraian gampang diurus,
bahkan sering kali orang tidak nikah.Kebobrokan moralitas ini
menyelinap masuk sampai ke dalam rumah-rumah sembahyang,
bahkan sering bersarang di situ. Segala macam kejahatan, percabulan
dan komesuman, seperti yang tercatat dalam Roma 13:23-30, makin
hari makin parah.1212
Jadi kota Roma adalah pusat segala kebudayaan pada waktu itu, termasuk
kasus-kasus amoral yang ternyata bukan saja penyakit moral pada abad XX, karena
sudah ada di kota Roma pada masa itu. Situasi ini pasti mempengaruhi kehidupan
terdapat di Roma, sehingga orang Kristen non Yahudi dengan Kristen Yahudi
mempersoalkan adat istiadat Yahudi, tentang makanan haram dan tentang hari-hari
5. Jemaat Roma
11 11
C. Groenen,Pengantar Perjanjian Baru,(Yogyakarta : Kanisius, 1989), 217.
12
Adina Chapman, Pengantar Perjanjian Baru, (Bandung : Kalam Hidup,
12
1980), 61
Jemaat ini bukan didirikan oleh Paulus, bahkan dia sendiri belum pernah
berkunjung ke Roma sampai pada saat surat ini ditulis. Dengan demikian perlulah
Beberapa orang Yahudi dan penganut agama Yahudi dari kota Roma
yang mendapat kesempatan untuk menyaksikan peristiwa-peristiwa
yang terjadi pada hari pentakosta di kota Yerusalem, sebagaimana
tercantum dalam KPR 2 : 1-4, 10. Tentu saja dari antara mereka para
musafir itu, ada juga yang kembali ke Roma dengan sukacita dan
kegembiraan dalam Tuhan.1414
Jadi jelaslah bahwa jemaat di Roma terbentuk bukan didirikan oleh seseorang
tetapi atas prakarsa beberapa orang yang sudah percaya berkumpul dan bersekutu
Roma.Hal ini didukung oleh Henry H. Halley bahwa jemaat itu didirikan oleh
orang-orang Roma yang ada di Yerusalem pada hari Pentakosta (KPR 2:10).
Selama waktu 28 tahun yang mengantara banyak orang Kristen telah pindah ke ibu
kota, dari pelbagai daerah di Timur karena pelbagai sebab. Beberapa diantaranya
13
Howard M. Gering, Analisa Alkitab,(Jakarta : Yayasan Pekabaran Injil
13
14
Adina Chapman, Pengantar Perjanjian Baru,61.
Tradisi yang mengatakan bahwa jemaat di Roma didirikan oleh Petrus tidak
benar.Karena tidak ada bukti yang kuat untuk mendukung hal itu. Henry Halley
Donald Guthrie juga menambahkan katanya : “Tak ada refrensi dalam surat
ini untuk Petrus, dan hal itu sulit dibayangkan dimana Paulus tidak menulis tentang
1. Ada sebagian anggota gereja itu berlatar belakang Yahudi. Diskusi mengenai
hukum Taurat (bandingkan pasal 1,3, dst). Juga banyak nama disebutkan dalam
surat ini, adalah orang-orang Yahudi. Diskusi panjang lebar dalam pasal 11,
tentang masa depan Israel, dsb. 2. Banyak juga orang kafir yang bergabung.
Pernyataan dalam surat ini menunjukkan bahwa anggota jemaat disana terdiri dari
orang kafir (mis. 15:9-13). Cranfield memberi keterangan bahwa : “Ada yang
berpikir lebih banyak anggota disitu orang kafir; tetapi yang lain merasa bahwa
jumlah yang pasti, mustahil ditetapkan.”1919 3. Rupanya atas dasar pasal 16:5, 14;
15
16
17 17
Adina Chapman, Pengantar Perjanjian Baru.56.
18
Donald Guthrie, New Testament Introduction,(U.S.A : Intervarsity Press,
18
1974), 393.
19
C.E.B. Cranfield, A. Critical and Exegetical Commentary on the Epistle to the
19
Tidak ada bukti yang jelas. Namun F. Davidson dan Ralph Martin memberi
keterangan sebagai berikut, bahwa pada waktu menulis suratnya kepada jemaat di
Roma, persekutuan Kristen di sana mungkin agak besar. Dugaan ini dibenarkan
oleh tulisan Clement dari Roma (96 M) tentang orang-orang yang disiksa oleh
Kaisar Nero pada pertengahan tahun 60, dari orang-orang yang terpilih suatu
Mengingat cara iman Kristen tersebar dan bertumbuh di kota Roma tidak ada
yang memberi pengajaran teologi secara teratur dan mantap, sehingga Groenen
Boleh diandaikan bahwa iman kepercayaan mereka jauh dari bulat atau
utuh dan mantap. Boleh diduga bahwa semua agak simpang siur oleh
karena kebetulan dibawa ke sana dan barang kali sudah mulai kendur
juga. Paulus mengajak mereka supaya bangun dari tidur (Roma
13:11).Di Roma belum terbentuk sebuah jemaat yang berdasarkan Injil
seutuhnya.2121
6. Tujuan Penulisan
Dalam pasal 1:8-15 dan 15:14-29, ada beberapa hal yang patut diketahui :
1. Paulus belum pernah mengunjungi gereja Roma; 2. Paulus ingin sekali pergi ke
Roma dan bersekutu dengan orang Kristen disana; 3. Paulus menulis surat ini
20
F. Davidson dan Ralph P. Martin, “Roma”, terj. R. Sudarmo, Tafsiran
20
Alkitab Masa Kini,3 jilid. (Jakarta : Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1986), 3:398.
21 21
C. Groenen, Pengantar ke Dalam Perjanjian Baru,218.
Untuk memberitahukan kepada orang-orang Kristen di Roma bahwa ia
tengah berada dalam perjalanan menuju ke sana. Ini terjadi sebelum
Paulus diberitahukan Allah bahwa ia akan disuruh Allah untuk pergi ke
Roma (KPR 23:11) dan Paulus masih belum yakin bahwa ia dapat
meninggalkan Yerusalem (Roma 15:31). Bagi orang bukan Yahudi
sebagai tugas kerasulannya, hal itu patut bagi dia untuk meninggalkan
suatu penjelasan tentang pengertiannya akan tabiat pekerjaan Kristus di
ibu kota dunia tersebut.2222
Thomas Van den End menjelaskan bahwa situasi Paulus pada saat menulis surat
ini dipengaruhi oleh tiga golongan yang harus dihadapi dengan hati-hati.
tujuan penulisan surat ini sebagai berikut : Pertama, merupakan usaha pencegahan
mungkin dalam waktu dekat akan sampai kepada mereka. Kedua, meyakinkan
22 22
Henry H. Halley, Penuntun ke Dalam Perjanjian Baru,terj. Siem Hong, dkk.
(Jakarta : Gunung Mulia, 1993), 199.
23
Herbert Haag, Kamus Alkitab, (Nusa Tenggara Timur, Flores : Nusa Indah,
23
1984), 385.
24 24
Thomas Van den End, Tafsiran Surat Roma,(Jakarta : Gunung Mulia, 1995),
6.
orang-orang Kristen Yahudi tentang kebenaran Injil yang diberitakannya adalah
Injil pembenaran oleh iman yang menyatukan semua orang, Yahudi maupun
Yunani, dalam satu gereja yang Am (1:16-17). Sebagai tanda kesatuan itu telah
keyakinan Paulus tentang kesatuan orang Yahudi yang sudah percaya, dengan
orang bukan Yahudi yang sudah percaya, dengan tetap mempertahankan perbedaan
mempertahankan perubahan yang telah dibawa oleh Injil. Itu sebabnya Paulus
C. Penyelidikan Teks
Dalam bagian terdahulu sudah terlihat latar belakang dan tujuan penulisan
surat ini. Selanjutnya penyelidikan akan mengarah pada kitab ini secara spesifik.
yang tercatat dalam kitab Roma secara keseluruhan. Kedua, penyelidikan secara
exegesis yang artinya adalah penjelasan, atau penafsiran 2626 dan dalam kamus
25
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia,(Jakarta : Balai
25
Persoalan yang dimaksud di sini adalah, apakah surat ini benar-benar lengkap
ditulis sekaligus oleh Paulus, atau ada penulis lain yang menambahkan tulisannya
ke dalam surat Roma tersebut. Hal ini terjadi karena ada perbedaan antara
naskah-naskah kuno yang beredar pada abad kedua dan ketiga.“Kita mempunyai
dua kemungkinan alasan mengapa Marcion memiliki naskah yang lebih pendek.
Pada waktu Paulus menulis surat itu kepada jemaat di Roma, surat itu
terdiri dari 16 pasal; tetapi pasal 15 dan 16 bersifat pribadi untuk
jemaat Roma. Padahal tidak ada surat lain yang berisi suatu iktisar dari
ajaran-ajaran Paulus. Kemungkinan besar yang terjadi ialah, surat
28
F. Davidson dan Ralph P. Martin, “Roma”, terjm. R. Sudarmo, Tafsiran
28
Jadi jelaslah bahwa surat ini benar-benar lengkap ditulis sekaligus oleh
Paulus dari Korintus seperti yang diterjemahkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia
(LAI).
2. Sintesa
tentang pembenaran Allah. Dan dia membagi surat Roma dalam tujuh bagian
besar, yaitu :
dengan uraian yang berbeda. Menurut Walter Dunnet tema surat ini ialah
penebusan (3:24). Dengan seksama dia menyatakan lima segi pokok di luar
I. Kepala Surat, Alamat dan Salam, 1:1-7; II. Paulus dan Gereja Roma,
1:8-16a; III. Thema Surat 1:16b-17; Menjelaskan Siapa yang
Dibenarkan oleh Iman, 1:18-4:25; V. Janji Hidup Terhadap Orang yang
Dibenarkan oleh Iman, 5:1-8:39; VI. Ketidak Percayaan kepada
Kebenaran oleh Iman adalah Panggilan, 12:1-15:13; VIII. Kesimpulan,
15:14-16:27.3535
Namun Baxter memadatkan pembagian surat ini dalam tiga bagian besar : I.
Doktrin : Cara Injil Menyelamatkan orang Berdosa (ps.1-8); II. Kebangsaan: Cara
Injil Bersangkutan dengan Israel (ps. 9-11); III. Praktek : Cara Injil Mempengaruhi
Kelakuan (ps.12-16).3636 Alan Johnson membagi surat ini dalam dua bagian besar
di luar Pembukaan dan Penutup surat : I. Pembukaan Surat, 1:1-17; II. Dasar
33
F. Davidson dan Ralph P. Martin, “Roma”, terj. R, Sudarmo, Tafsiran
33
the Romans,28-29.
36 36
Sidlow Baxter, Menggali Isi Alkitab,4:21.
Pengajaran Kristen: Injil Menurut Paulus, 1:18-11:39; III. Kehidupan Kristen,
Bila dilihat semua pembagian di atas dapat disimpulkan bahwa surat Roma
merupakan penjelasan Injil yang lebih lengkap dan lebih dalam serta lebih luas.
Pasal1-8 merupakan doktrin; Pasal 9-11 merupakan hubungan Injil dengan bangsa
Tulisan ini hanya membahas doktrin yang terakhir pada surat Roma, yaitu
pasal 8, tentang Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya, Hunter berkata
bahwa:
Orang yang mau tahu, betapa pentingnya Roh bagi kekristenan paulus,
hendaknya ia memperhatikan baik-baik Galatia 5, 2 Korintus 3, serta
Roma 8, dengan tidak melupakan 1 Korintus 12-14 yang berbicara
tentang karunia-karunia Roh. Disitu seluruh kehidupan Kristen
dikuasai Roh; hidup, menderita, berdoa, berharap-semuanya itu
dipimpin, didorong dan dijamin oleh Roh Allah yang kuat itu.3838
Lebih spesifik lagi, Donald Guthrie berkata tentang Roma 8, sebagai berikut:
“Ajaran Paulus yang paling memusat pada pekerjaan Roh terdapat dalam Roma 8,
37
Alan F. Johnson, Romans The Freedom Letter,in two volumes (Chicago :
37
3. Exegesis
Dalam ayat 1-8, menjelaskan peranan Roh Kudus yang memerdekakan orang
anugrah; ayat 3-4, proses dari kemerdekaan; ayat 5-8, sebagai hasil kemerdekaan.
sebelumnya, yaitu pasal 1-5, dimana Paulus berbicara tentang dosa dan akibatnya,
(pembenaran) di dalam Kristus. Kata “ouδεv” (tidak ada) dalam ayat 1, tidak
kalimat Yunaninya ayat ini padat dan tidak memakai kata kerja. Jadi dapatlah
diartikan “sama sekali tidak ada”. Kata “” (penghukuman) dalam ayat
1, “mungkin bukan saja berarti penghukuman dalam arti pengafkiran, tetapi juga
hukuman yang diikuti sikssaan yang amat kasar, malapetaka.” 4141 Kata ini
dipakai tiga kali dalam PB, yang terdapat pada surat Roma saja 4242 yaitu dalam
Roma 5:16, 18 dan 18:1.4343 Kalau dihubungkan dengan pemakaian ketiga ayat
itu, maka dapat dipastikan bahwa arti “” bukanlah hanya berarti
40
Charles Brock, Romans For Small Group Bible Studies, (Philippine :
40
New Testment : and Early ChristianLiteratur, ed. Walter Bauers (U.S.A. : The
University Chicago Press, 1979), 412.
42
Sakae Kubo, A Readers Greek English Lexicon of the New Statement: and
42
Bringing The Original Text to Life, (U.S.A : AMG Publisher, 1976). 1174.
keputusan atau pengafkiran saja, tetapi juga siksaan atau malapetaka sebagai
akibat dosa manusia. Kata “” (di dalam Kristus Yesus) dalam
Arti di dalam Kristus Yesus mempunyai pengertian yang luas, karena bisa juga
berarti bersama dengan Kristus Yesus. Orang percaya mati dan hidup bersama
Kristus, karena mereka berada di dalam Kristus. Thomas Van den End berkata :
Bagi Paulus, Kristus pertama-tama dan terutama adalah Dia yang telah
disalipkan, mati dang bangkit. Maka, didalam Kristus berarti; tercakup
di dalam kematian-Nya, tercakup di dalam kebangkitan-Nya dan
akhirnya tercakup juga di dalam kemuliaan-Nya. Tercakup dalam
kematian-Nya, artinya Allah memandang kematian Dia sebagai
kematian kita (2 Kor. 5:14), sehingga kita mendapat pula bagian dalam
hasil kematian itu,yaitu pembenaran, pelepasan dari kuasa dosa.
Tercakup dalam kebangkitan-Nya, artinya mereka menempuh
kehidupan baru yang tidak takluk lagi pada kuasa maut (I Kor.
5:15).4444
Ayat 2, “Roh yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus
dari hukum dosa dan hukum maut”. Menurut kalimat Yunani terjemahan
harfiahnya berbunyi : “Sebab hukum dari Roh Kehidupan di dalam Kristus Yesus
telah memerdekakan engkau dari hukum dosa dan maut”. 4545 Jadi LAI tidak
menerjemahkan tiga kata pertama “” (sebab hukum). Dalam ayat ini
ada dua kata “hukum” dengan arti yang berbeda. “Yang pertama
46
John R. Alsop, An Index Greek Lexicon of the New Testament, (Michigan :
46
Kata “” (sebab) dalam ayat 2, merupakan alasan mengapa orang percaya tidak
dihukum (disiksa). “Sebab Roh yang telah memerdekakan (bentuk aoris: memang
telah terjadi), kata “” menjadikan bebas; dari dosa.”4848 Orang percaya
merdeka (bebas) dari hukum (peraturan) dosa karena Roh yang telah
terjemahan bebasnya adalah “hukum dosa dan maut” meringkas isi 7:13-23,
sehingga kata hukum dipakai dengan arti “hukum Taurat”. Hukum Taurat bukan
dosa (7:7), namun merangsang dosa (7:5) dalam diri manusia yang sudah
membiarkan dosa itu masuk ke dalam kehidupannya (5: 12). Hukum dosa merusak
Dilihat dari sudut tersebut, maka hukum Taurat dapat disebut sebagai “hukum dosa
dan maut”. Jadi pada dasarnya semua hukum dari Allah, menurut Herklots, seperti
yang dikutip leon Morris berkata bahwa : “Allah adalah hukum”. 4949 Ayat 3-4,
kemerdekaan itu berlangsung, yaitu melalui kematian Kristus yang telah menjadi
jalan pendamaian (ban. 3:25). Ia menjadi manusia (ay.3) yang serupa dengan
berkata bahwa :
47
John Z. Loudoe, Menemukan Hukum Melalui Tafsir dan Fakta, (Jakarta :
47
Ayat 5, “” (sebab) merupakan alasan terhadap ayat 2-4, yaitu mengapa
kemerdekaan itu harus diberikan kepada orang percaya. Kata “” (daging)
dalam bentuk nominatif yang dihubungkan dengan kata kerja “” yang
literal.51 51 Jadi tergantung menurut pola apa yang diikuti dalam hidup, apakah
keinginan Roh itu. Ada kesan bahwa orang yang hidup menurut daging berada
dalam keadaan terjajah oleh daging yang sudah dikuasai oleh dosa, sehingga perlu
ada pihak lain yang mampu untuk membebaskan. Ayat 6, “” (karena) juga
merupakan alasan dari ayat 2-4, mengapa orang percaya dimerdekakan dari dosa.
Kata “keinginan” (dua kali) terjemahan dari “" yang serumpun dengan
“Tetapi akhiran “” biasanya mengakibatkan kata benda yang merupakan hasil
50 50
William Barclay, Surat Roma : Pemahaman Alkitab Setiap Hari,86.
51 51
C.E.B. Cranfield, A Critical and Exegetical….385-6
dari tindakan.”5252 Jadi “ / ” dapat diartikan
dengan dua cara, yaitu : apa yang diikhtiarkan oleh daging atau Roh Kudus; atau
hal-hal daging atau Roh yang diikhtiarkan oleh manusia. Ada dua asas hidup yang
bertentangan dalam ayat ini, yaitu daging dan Roh. Daging mengikhtiarkan
manusia lama yang menuju maut, dan Roh mengikhtiarkan hidup dan demi
sejahtera. Ayat 7-8, “” disini juga sama dengan ayat 6. Kata
“” (perseteruan) dalam ayat 7 adalah kata sifat yang berarti “permusuhan
atau kebencian”.5353 Mereka yang hidup dalam daging mustahil berkenan kepada
Allah, karena Allah tidak akan pernah kompromi terhadap dosa yang menguasai
daging. Ayat 7-8 ini, menjelaskan bahwa apa yang diikhtiarkan daging adalah maut
(ay.6). Maut merupakan ajalnya atau upahnya (ay.6 dan 6:23) karena ikhtiar daging
itu bersifat memusuhi Allah. Arti dari “berkenan kepada Allah” adalah bertindak
seturut dengan Firman Allah atau kehendak-Nya, yaitu melayani Tuhan. Jadi jelas
berlawanan dengan kehendak daging yang sudah dikuasai oleh dosa. Nyata bahwa
yang dikuasi oleh dosa tidak bebas. “Bukan yang aku kehendaki yang aku perbuat,
tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat” (Roma 7:15).
mengontraskan diri dari kehidupan daging (ayat 7-8). Kata “lp” (jika memang)
dalam ayat 9b, sama dengan ayat 17 yang berarti : “sungguh-sungguh atau
sungguh Roh Allah tinggal di dalam kamu”. Kata “lp” menunjukkan “suatu
52
James D. G. Dunn, “Romans 1-8”, A Word Biblical Commentary,ed. David
52
Hubbard and Gleen W. Barker (Dallas : Word Books Publisher, 1988), 426.
53
Sakae Kubo, A Readers Greek English Lexicon of the New Statement : and
53
semacam dalil aksioma yang tidak bisa dtawar-tawar lagi, yaitu bila memang nyata
Roh Allah diam di dalam orang percaya, maka pastilah mereka hidup dalam Roh
dan bukan dalam daging. John Witmer berkata bahwa : “Berdiamnya Roh Allah
dalam hidup orang percaya memberikan kehidupan yang berada total dari
dengan “” (rumah), jadi dapat diartikan “bertempat tinggal atau bermukim”
(permanen) atau kekal.”5757 Maka dapat dikatakan bahwa kehadiran Roh Kudus
seorang tamu, atau harus dibarengi dengan gejala-gejala yang hebat. Roh Kudus
rumahnya sesuai seleranya, begitu juga Roh Kudus mengatur kehidupan orang
percaya sesuai dengan kehendak Allah. Ayat 10 merupakan gambar dari hasil atau
dampak diamnya Roh Kudus dalam hidup orang percaya. Yaitu “” (tubuh)
ini, akan mati sebabakan diganti dengan tubuh yang baru (band. 1 Kor 15:33). Jadi
secara rohani orang percaya telah diselamatkan, tetapi masih tinggal di dalam
tubuh () yang berdosa. Ayat 11, merupakan lanjutan dari ayat 10, dimana
berdiamnya Roh Kudus merupakan jaminan bagi tubuh mereka untuk memperoleh
kebangkitan pada masa kesudahan zaman. Bahkan ditegaskan dalam bagian ini
55 55
James D. G. Dunn, “Romans 1-8” A. Word Biblical Comentary,428.
56
John A. Witmer, “Romans”, The Bible Knowledge Commentary,ed. John F.
56
Walvoord, 470.
57 57
C.E.B. Cranfield, A. Critical and Exegetical….,388.
bahwa keselamatan orang percaya merupakan karya Trinitas (Roh Dia, Roh
Kristus dan Roh Kudus). Ayat 12 “” LAI menerjemahkannya “jadi” padahal
yang lebih cocok adalah “maka”.5858 Dalam kalimat jika maka kata “maka”
“” di sini menjadi kesimpulan dari ayat 1-11, sebab khususnya dalam ayat 9-
11 ada tiga kali kata “jika” yang digunakan. Dengan demikian, sejak seseorang
jawab orang percaya sebagai oang yang sudah dimerdekakan supaya mematikan
aktif, indikatif, orang II Jamak, yang berarti ; kamu sedang memberantas dan
aktifitas tubuh seperti makan, minum dan olah raga, tetapi menunjuk kepada sifat
dosa. Jadi pada prinsipnya, orang percaya bertanggung jawab untuk memerangi
dosa (band. Kol. 3:5 dan Fil. 2:12). “Mematikan perbuatan tubuh adalah
Ayat 14, kata “” (semua orang), William Arndt dan Wilbur Gingrich
58 58
John R. Alsop, A Index Greek Lexicon of the New Testment, 388.
59
Randy Richard, Filsafat (logika),(Manado : catatan Kuliah di STI, semester
59
genap, 1995).
60
Fritz Rienecker, A Linguistic Key to the Greek New Testament, (U.S.A. :
60
62
William F. Arndt dan F. Wilbur Gingrich, A. Greek English Lexicon of the
62
yang), dan kadang mempunyai arti yang umum sekaligus arti yang khusus (semua
orang, tetapi hanya yang).6363 “”dalam bentuk kata sifat, pronominal, relatif,
maskulin, dan jamak.”6464 Jadi “” merupakan pokok kalimat yang berjumlah
jamak tetapi relatif (tidak ada batasan). Jadi ada indikasi untuk “yang akan”, karena
masih banyak orang yang belum dipimpin oleh Roh, dan mereka itulah disebut
“yang akan”. Kata “” (dimpimpin) dalam ayat 14, adalah “bentuk kini,
pasif, indikatif6565 yang artinya “saya sedang memimpin” 6666. Jadi kata
“dipimpin” dapat juga diartikan “membiarkan diri dipimpin” oleh Roh Allah. Ada
kerelaan yang tulus dipimpin, bukan karena ada unsur paksaan/desakan. Kata
di sini bukanlah dicelup semata ; tetapi memang menjadi anak Allah, yaitu hidup
sama seperti anak Allah, baik sekarang maupun setelah sekarang.” 6767 Maka anak
Allah yang dimaksud di sini bukanlah sama warna dengan anak Allah, sedangkan
Ayat 15, “” (sebab) di sini merupakan alasan terhadap ayat 14, yaitu anak
Allah rela dipimpin Roh Allah, jelas karena Roh-lah yang menjadikan anak Allah.
63
C.E. B. Cranfield, A Critical and Exegetica Commentary on the Epistle to the
63
Romans,2:395.
64
Friberg Barbara, Analitical Greek New Testament,(U.S.A. : Baker Book
64
66 66
Barclay M. Newman Jr. Kamus Yunani Indonesia,(Jakarta : Gunung Mulia,
1994), 2
67 67
C.E.B Cranfield, 2:396
Kata “” (dua kali), yang pertama mengacu pada sikap atau kelakuan
manusia yang diperbudak oleh dosa, dan yang kedua mengacu pada Roh Kudus.
Kata “” (dua kali) dalam bentuk ‘aorist II, aktif, indikatif, 6868 yang artinya ;
saya sedang menerima. Jadi artinya adalah “telah menerima pada waktu yang
lampau dan masih ada pengaruh sampai sekarang” bahkan sampai yang akan
Oleh Roh itu “kita berseru : Ya Abba, ya Bapa!”. Kata “” (berseru),
sering dipakai dalam kitab mazmur untuk menunjukkan doa yang khusuk
(LXX)7070 Sedangkan “Abba” adalah bahasa Arami, yaitu bahasa pergaulan orang
68
Harold K. Moulton Ed, The Analitical Greek Lexicon Revised,(Michigan :
68
Sehingga lebih cocok dengan pemikiran Paulus, bahwa seruan itu sendiri
Sebab kita dinyatakan sebagai anak Allah oleh kesaksian Roh, kita
dapat berseru dari hati kita, “Ya Abba, ya Bapa!”, ini adalah
“proklamasi kemerdekaan” orang Kristen dari kuasa dosa kepada hak
istimewa dan kepada kekayaan Kristus.7272
Ayat 16, “Roh itu” dalam naskah Yunani “” kata “” di
sini memberi penekanan bahwa Roh itu sendiri. Dan kata “" dalam
“bentuk kini, aktif, indikatif, orang III tunggal, dari kata “”7373yang
kata ini hanya tiga kali digunakan dalam PB (Roma 2:15; 8:16; dan 9:1). 7575
“” dalam satu klasifikasi kata yang sama (Wahyu 22:18). 7676 Jadi
terjemahan yang lebih tepat pada ayat ini adalah : “Roh Kudus sendiri bersaksi
72
Billy Graham, Roh Kudus : Kuasa Allah dalam Hidup Anda,terj. Susle
72
New Statement,1174.
77 77
Friberg Barbara, Analitical Greek NT,488.
kepada roh kita”. Terjemahan “Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita”
(LAI) adalah kurang tepat, karena sasaran kesaksian itu tidak ada. Seandainya
objek kesaksian itu adalah Allah, bagaimana mungkin Dia yang telah mengangkat
anak perlu lagi diyakinkan. Justru yang terjadi adalah sebaliknya, bahwa orang
percayalah yang perlu diyakinkan oleh Allah, dan itulah peranan Roh Kudus,
supaya orang percaya benar-benar yakin bahwa mereka adalah anak-anak Allah.
Ayat 23, “Dan bukan hanya mereka saja” ditujukan pada ayat 18-22, yaitu mereka
yang merasakan penderitaan. Kata “” (yang telah menerima) dalam bahasa
Yunani “memakai bentuk partisif, berkala kini, yang dapat juga diterjemahkan
“meskipun kita mempunyai”, atau “karena kita mempunyai” 7878 Dan “karunia
sulung Roh” dapat diartikan sebagai karunia sulung, yaitu Roh (buah pertama dari
karya Roh Kudus). “” sulung (istilah Yahudi untuk bagian pertama yang
dikhususkan bagi Allah sebelum sisanya dapat digunakan), setara dengan Roma
Kata “” (juga dalam PB. Roma 11:16; 16:5; 1 Kor. 15:20,
23;16:15; Wahyu 14:4) adalah digunakan di luar Alkitab Yunani,
tentang hadiah pertama atau buah pertama karena sebuah pengorbanan
atau sumbangan, atau seperti dalam Herodotus 1:92, tentang para
pemuja mempersembahkan miliknya kepada suatu Allah, bagian
pertama sebuah pengorbanan, bersiap-siap memotong rambut untuk
korban.8080
Tetapi yang dimaksud dalam ayat ini bukan mengenai persembahan manusia
kepada Allah, karena yang memberikan adalah Allah. Jadi dapatlah disimpulkan
78
Fritz Reinecker, A. Linguistic Key to the Greek New Statement,(U.S.A. :
78
pertama, yang akan disusul pemberian lain, yaitu kemuliaan (ay. 18), pembebasan
Ayat 24-25, “” (sebab) dalam ayat 24, menunjukkan alasan mengapa
keselamatan itu diperoleh masih dalam pengharapan. Ayat 25, memberi satu
prinsip “kalau keselamatan itu belum tersedia di depan mata, maka tak bisa tidak
keselamatan itu harus tetap dinantikan dengan tekun.” 8181 Kata “”
penantian.”8282 Arti kata tersebut hanya bisa dihasilkan dengan perjuangan, karena
pengharapan Kristen memang banyak, sehingga ada pertentangan antara apa yang
keraguan. Ayat 26-27, dalam ayat-ayat ini dijelaskan konsep doa dengan
pengertian yang dalam. Bagaimana peranan Roh Kudus dalam doa-doa orang
percaya.
81 81
Thomas Van den End, Tafsiran Surat Roma,(Jakarta : Gunung Mulia, 1995),
386.
82
Barclay M. Newman Jr, Kamus Yunani Indonesia, (Jakarta : Gunung Mulia,
82
1994), 180.
“Demikian juga Roh” menunjuk pada keikut sertaan Roh Kudus merasakan
kelemahan orang percaya, sehingga Dia datang untuk menolong orang percaya
kini, medial, orang III tunggal, yang artinya ; dia sedang berpegangan bersama
bersama beban orang percaya ; karena orang percaya tidak mampu mengangkatnya
sendirian. Dikatakan bahwa orang percaya tidak tahu bagaimana berdoa, bisa saja
karena mereka tidak tahu apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang; dan
mereka juga tidak tahu apa yang terbaik bagi mereka, sehubungan dengan
kehendak dan rencana Allah. Sedangkan Roh Kudus mengetahui segala sesuatu
tentang apa keperluan dan yang akan terjadi dalam kehidupan orang percaya
seturut dengan program Allah. Jadi orang percaya memilii jaminan yang indah
“Bilamana mereka tidak tahu bagaimana cara berdoa, Roh Kudus memberi
kebijaksanaan kepada mereka tentang kehendak Allah yang akan dikerjakan buat
mereka (Roma 8:26-27)8585. Itu sebabnya orang percaya tidak perlu memaksakan
kehendak kepada Allah. Paul W. Powell, memberi komentar tentang doa, bahwa :
Doa bukanlah palu besar yang kita pakai untuk menggedor pintu Surga
dan memaksa Allah melakukan apa yang tidak ingin dilakukan-Nya.
Doa adalah membuka hati dan hidup kita kepada Allah, memberi-Nya
kebebasan untuk melakukan apa saja yang sangat ingin dilakukan-
Nya.8686
83
Fritz Reinecker, A Linguistik Greek Key to the New Testament,367.
83
85
Millard J. Erickson, Introduction Christian Doctrine,ed. L. Arnold Hustad
85
1982), 102.
Barclay juga mengutip rumusan tentang doa demikian “doa adalah yang ilahi
di dalam diri kita memohon kepada yang Ilahi di atas kita.” 8787 Jadi jelaslah bahwa
tak ada orang yang bisa berdoa kepada Allah dengan benar tanpa adanya
pertolongan dari Allah sendiri kepada orang yang berdoa tersebut. Dikatakan
; artinya “tanpa expresi dan kata-kata, kata ini hanya satu kali
kepada tindakan Roh Kudus dalam berdoa kepada Allah, bukan kegiatan orang
percaya; seperti yang ditafsirkan oleh Kaseman bahwa hal itu adalah bahasa lidah
Dalam uraian terdahulu telah dikatakan dengan tegas, bahwa peranan Roh
percaya. Dengan peranan Roh itu menjadikan hidup mereka mendapat kepastian
87 87
W. Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari Roma,169.
88 88
Sakae Kubo, 139.
89 89
C.E.B. Cranfield, A. Critical and Exegetical, 2:423.
90 90
C.E.B. Cranfield, A. Critical and Exegetical.,2:423.
untuk mendapat kemenangan yang tidak tergoyahkan. Bertolak dari dasar yang
Dalam ayat 28-30, penjelasan tentang kepastian itu diulangi lagi, tetapi
tujuan dan kehendak Allah yang asali itu telah menentukan kemenangan orang
indikatif, orang III tunggal, dari akar kata “” yang artinya “mengetahui
91
J. Oswald Sanders, Kedewasaan Rohani,terj. Ridwan Sutedja (Bandung :
91
Disetujui atas dasar kasih, diketahui dan dikasihi dari sejak semula dan
manusia berperan untuk mengambil keputusan sebagai respon atas pilihan Allah
tersebut. Allah telah memikirkan dan mengetahui objek pilihan-Nya sejak semula.
Jadi dapatlah disimpulkan bahwa Allah telah menentukan apa yang akan
() dalam bentuk aoris dari akar kata “” yang artinya
93
Spiros Zhodiates, “Proginosko”, The complete Word Study New
93
Testament,950.
94 94
John R. Alsop, An Index Greek Lexicon of the New Testament,324.
95
William F. Arndt and F. Wilbur Gingrich, A Greek English Lexicon of the
95
NT, 709.
96 96
Spiros Zhodiates, “Proorizo”, The Complete Word Study New Testament,951.
97 97
Barclay M. Newman Jr., Kamus Yunani Indonesia,85.
juga panggilan efektif(lihat 28 “”).”9898 Dengan demikian lebih jelaslah
bahwa panggilan Allah itu bukan panggilan yang mungkin didengar, mungkin juga
tidak. Panggilan Allah adalah panggilan efektif, yang pasti melahirkan ketaatan.
bahwa “kata itu adalah bersifat pemberian status benar di depan Allah yang justru
artinya : memuliakan, mulia (1 Petrus 1:18). 100100 Vine, dkk. memberi arti
terhadap kata ini, “menjadikan mulia” seperti dalam Roma 8:30; 2 Kor. 3:10; 1
percaya, sempurnalah pelaksanaan rencana Allah yang telah dipaparkan dalam ayat
29. Dalam kedua bagian besar pasal 8 ini (ay.1-17 dan 18-30) dua-dua diakhiri
BAB III
Sama seperti situasi lingkungan orang percaya di kota Roma, dimana nilai-
nilai etis moral sudah sangat merosot. Pada abad ini, kemerosotan tersebut lebih
Stanley Heath juga memberi statement yang sama tentang hal itu dengan
gaya bahasa yang berbeda, “itulah kenyataan, kita akan digodai seumur hidup,
menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya” juga dalam Kolose 1:22, “untuk
menempatkan kamu kudus dan tak bercacat dan tak bercela dihadapan-Nya”
Matthew Henry berkata seperti yang dikutip oleh Pondsius Takaliuang tentang
gambar Allah: “Gambar Allah di dalam diri manusia terdiri dari pengetahuan,
kebenaran dan kesucian yang benar.”3 Kennet S. Wuest juga menjelaskan tentang
1
Billy Graham, Damai dengan Allah,terj. H.P. nasution, (Jakarta : Yayasan
1
4
Kennet S. Wuest, “Image of God”Word Study in the Greek NT.(Michigan :
4
inilah, Paulus memberikan doktrin yang dalam tentang peranan Roh Kudus dalam
hsidup orang percaya, supaya mereka mampu mencapai kemenangan yang pasti,
yaitu kemenangan yang sudah disediakan oleh Allah. Pada bab ini akan dibahas
(dijelaskan) beberapa peranan Roh Kudus dalam hidup orang percaya, menurut
Roma 8:1-30.
A. Memerdekakan
John Stott berkata “Jika seseorang mengatakan dirinya “terasing”, maka itu berarti
ia tak mampu lagi bersambung rasa dengan masyarakat, dan tambah parah lagi,
bahwa ia tak dapat berbuat apa-apa untuk mengatasinya.” 7Tetapi di sini maksudnya
5 5
Ronald W. Leight, Melayani dengan efektif,terj. Penerbit (Jakarta : Gunung
Mulia, 1988), 11.
7
John Stott, Isu-isu Global Menantang Kepemimpinan Kristiani,terj. G.M.A.
7
membebaskan diri mereka sendiri dari hukuman dosa, yang adalah akibat
perbuatan mereka sendiri. Dalam bagian berikut, akan dijelaskan pengertian dari
mereka, dan kemerdekaan sebagai anugrah, serta proses kemerdekaan juga hasil
1. Pengertian Merdeka
perhambaan, penjajahan, dsb); berdiri sendiri (tidak terikat, tidak tergantung pada
sesuatu yang lain); lepas dari tuntutan.”9Menurut Roma 8:1, arti merdeka adalah
“tidak ada sama sekali penghukuman (siksaan yang amat kasar)” bagi orang yang
pengafkiran, tetapi juga siksaan yang amat kasar; karena memang orang yang ada
di dalam Yesus tidak akan diafkir atau disiksa sama sekali pada masa
penghakiman.
Jadi merdeka artinya adalah bebas dari pengafkiran dan siksaan yang amat
kasar (mala petaka), pada masa penghakiman.Jadi orang yang ada di dalam Yesus
Dalam Roma 8:2, Roh yang memberi hidup “telah memerdekakan” kamu.
Roh kudus-lah yang memerdekakan orang percaya dari pengafkiran dan dai
siksaan yang amat kasar pada masa penghakiman nanti. “Di dalam Roh Hayat ini
ada satu hukum, yaitu kekuatan rohani, yang membuat kita terlepas.”1010 Hal yang
luar biasa ini berlangsung dalam hidup orang percaya bukan karena mereka telah
9 9
Witness Lee, Pokok-pokok Penting dlm Alkitab, 84.
10 10
Witness Lee, Pokok-pokok Penting dlm Alkitab, 84.
berhasil melakukan kebaikan, atau suatu standart moral yang sudah dipenuhi,
tidak! Tetapi hanya karena mereka ada di dalam Kristus (ayat 1). Di dalam Kristus,
(2 Korintus 5:14), sehingga mereka juga melaporkan bagian dalam hasil kematian
itu, yaitu pembenaran, pelepasan dari kuasa dosa. Karena bersatu dengan kematian
Kristus, orang percaya juga bersatu dalam kebangkitan-Nya, yang artinya, mereka
Jadi tidak ada modal bagi orang percaya, siapapun dia, untuk memegahkan
diri (sombong), sekalipun barang kali dia melakukan hal-hal yang luar biasa dalam
“Hanya anugrah Allah yang dapat mengubah manusia lama menjadi manusia
baru.”1111
3. Proses Kemerdekaan
Mengapa seorang pengantara harus seorang manusia yang sejati dan juga
adalah Allah yang sejati?Yang jelas karena tidak ada satupun manusia yang
11
James F. Babcock, “Man, Old and New”, Baker Encyclopedi of the Bible,ed.
11
Walter A. Elwell, in two volumes (Michigan : Baker Book House, 1989), 2:1389.
12 12
Bakker Sr, Penghibur Sejati,(Jakarta : Gunung Mulia, 1982), 51.
mampu memenuhi tuntutan hukum Taurat secara sempurna, dan hal itu hanya bisa
dipenuhi oleh Yesus Kristus yang adalah Allah dan manusia sejati pula.
Ketidak berdayaan manusia untuk melepaskan diri dari dosa yang menjajah
(Yohanes 3:16).Tetapi dosa harus dihukum (Roma 6:23), itu sebabnya Yesus
sudah bebas dari hukuman. Sudarmo memberi kesimpulan mengenai hal itu
sebagai berikut:
Di dalam hal pengenaan pelepasan ada dua faktor yang harus dipegang
teguh.Pertama adalah buah pekerjaan Tuhan Yesus Kristus, sebagai
juru selamat sudah memenuhi kewajiban-Nya secara tuntas.Kedua,
adalah pekerjaan Roh Suci yang membawa pelepasan kepada manusia
hingga menjadi milik-Nya. Memang yang mengenakan adalah Roh
Suci, akan tetapi yang menerima pengenaan itu adalah manusia, bukan
sesuatu yang mati, kayu atau batu.1313
4. Hasil Kemerdekaan
“Akal itu mampu membeda-bedakan antara yang baik dan yang jahat, kemauan itu
mampu memilih yang satu atau yang lain.” 1414Setiap manusia mempunyai hak
pilih dan hal itu dihargai oleh Allah. Kalau tidak, bisa saja Allah membuat hati
manusia itu dengan sendirinya mengasihi Allah tanpa ada persetujuannya; dengan
kata lain diprogram hanya untuk mengasihi Allah saja. Billy Graham menjelaskan
sebagai berikut :
1985), 50.
bebas” manusia itu dijalankan. Kasih dan ketaatan yang terpaksa tidak
akan memuaskan hati Allah. Ia menginginkan anak manusia, bukan
mesin.1515
Bahkan orang percaya yang sudah merdekapun, hak dan kebebasannya tetap
dengan mengganti kemerdekaan yang palsu dengan kemerdekaan yang benar dari
Jadi sebagai orang percaya yang sudah dimerdekakan dari penjajahan dosa,
Kudus. Morris Williams berkata bahwa : “Anak-anak Allah berada di dunia, tetapi
Bila anak-anak Allah (orang percaya) masih jatuh kedalam dosa, jelas karena
pilihan sendiri, bukan karena tidak mampu untuk melawan kehendak daging
berbuat dosa. Jerry White berkata bahwa : “Penyesuaian orang percaya terhadap
dunia ini adalah merupakan penipuan yang kejam, yang menyebabkan ketegangan
15
Billy Graham, Bagaimana Dilahirkan Kembali,terj. Deny Yusuf T. (Bandung
15
sungguh tinggal di dalam hidup orang percaya, sama seperti manusia mendiami
rumahnya. Bersifat tetap dan terus menerus, karena rumah itu miliknya sendiri.
Cranfield berkata bahwa : “Berdiamnya Roh Kudus di dalam hidup orang percaya
Jadi prinsipnya adalah : Roh Kudus mendiami orang percaya, hal itu terjadi
satu kali untuk selamanya. Tak ada waktu di mana Roh Kudus absen atau
meninggalkan orang percaya sekalipun mereka ada kalanya masih terjatuh dalam
dosa.Syarat utama supaya didiami oleh Roh Kudus tetap berdasarkan pada ayat 1,
yaitu “ada di dalam Kristus”. A.B. Simpson berkata bahwa : “Rohol Kudus tak
hubungan yang indah antara Allah dan manusia. Karena sebelumnya hubungan
Allah dengan manusia sudah putus karena dosa. G.C. Van Niftrik berkata bahwa :
Roh Allah adalah Allah, bukan manusia dan bukan unsur rohani di
dalam manusia, bukan “intipati yang hakiki di dalam manusia”. Sebab
Roh Kudus adalah Allah sendiri yang dari luar (dari atas) datang
kepada kita dan berkenan menciptakan bagi-Nya suatu hubungan yang
sebelumnya tidaklah terdapat antara manusia dengan Dia.2222
19
Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia,(Jakarta : Balai Pustaka,
19
1982), 249.
20
C.E.B. Cranfield, A Critical and Exegetical Commentary on the Epistle to the
20
Romans, 2:388
21 21
A.B. Simpson, Berjalan Menurut Roh Itu,(Bandung : Kalam Hidup, 1964), 25.
22
G.C. Van Niftrik dan B.J. Boland, Dogmatika Masa Kini,(Jakarta : Gunung
22
dekat, tetapi menyatu. Dalam ayat 9 ini dikatakan bahwa : “Kamu tidak hidup
dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam
Dalam Roma 8:10; Galatia 2:20; jelas kalau Roh Kudus ada di dalam
kita, maka Kristus ada di dalam kita. Kristus tinggal di dalam kita oleh
Iman. Tetapi Roh Kudus adalah pribadi dari Tritunggal yang
sesungguhnya berada di dalam kita.2323
Adapun Roh Kudus yang berdiam dalam diri seorang percaya itu berfungsi sebagai
1. Sebagai Meterai
Dalam Roma 8:9b, “Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan
milik Kristus”. Berdiamnya Roh Kudus dalam hidup orang percaya merupakan
meterai, bahwa mereka adalah milik Kristus. Thomas Van de End berkata bahwa :
23
Billy Graham, Roh Kudus :Kuasa Allah dalam Hidup Anda,terj. Susie
23
25
Warren W. Wiersbe, Benar di Dalam Kristus,terj. Tinawati Tedjane (Bandung
25
Tubuh orang percaya akan mati, dan akan diganti dengan tubuh yang baru
(band. 1 Korintus 15:33). Secara rohani orang yang percaya telah diselamatkan,
tetapi masih tinggal dalam tubuh yang berdosa. Dalam Roma 8:11, berdiamnya
Roh Kudus merupakan jaminan bagi tubuh orang percaya untuk memperoleh
Hidup oleh Roh itu berarti pula menerima hidup Roh Kudus di dalam
hidup (tubuh) kita, dan Dia-lah sumber yang terus menerus
membangkitkan tenaga bagi segala kesanggupan pikiran dan segala
fungsi dalam tubuh kita (Roma 8:11).2626
Jadi berdiamnya Roh Kudus dalam hidup orang percaya bukan saja
tenaga bagi segala kesanggupan pikiran dan segala fungsi tubuh mereka.
Billy Graham berkata bahwa : “Memang orang percaya itu adalah tempat
tinggal Roh Kudus. Tetapi sayang mereka sering kurang mengeluarkan buah Roh
Roh? Ada dua kemungkinan yang menjadi penyebabnya; pertama, barang kali Roh
Kudus belum tinggal di dalam hatinya; kedua, dia tidak mengerti tanggung
jawabnya sebagai orang yang sudah dimerdekakan dari tabiat dosa (ayat 2), harus
tubuh seperti makan, minum, tidur, olah raga dan lain sebagainya.Prinsipnya
26
Billy Graham, Roh Kudus : Kuasa Allah Dalam Hidup Anda,terj. Susie
26
3:5). Jerry White berkata tentang hakekat orang percaya dengan dunia yang penuh
dosa ini sebagai berikut : “Jika Kristus memang diam di dalam diri kita, maka
penyesuaian kita dengan dunia adalah penipuan yang kejam, yang mengakibatkan
Jelaslah memang bahwa orang percaya tidak mungkin merasa tenang atau
sejahtera, kalau mereka masih menyesuaikan diri dengan dunia ini, karena mereka
bukan berasal dari dunia tetapi dari Allah, yaitu anak-anak Allah.
C. Memimpin
28
Jerry White, Kejujuran Moral dan Hati Nurani,terj. Penerbit , (Jakarta :
28
keberadaan mereka sebagai anak Allah (8:14). Bruce berkata bahwa : “Roh Kudus
menyediakan instruksi dan kuasa di dalam hidup anak-anak Allah.” 3131 Wiersbe
menambahkan katanya :
Kudus dengan orang percaya sebagai berikut : “Hubungan Roh Kudus dengan
mereka sendiri, sehingga mampu berjalan dan bertindak sesuai dengan kehendak
berlangsung secara terus menerus.Tidak ada alasan bagi orang percaya untuk
berjalan menurut kemauan sendiri. Seperti yang dikatakan oleh Donald Guthrie :
31
F. F. Bruce, Romans An Introduction and Commentary,(London : The
31
istimewa yang sesaat, melainkan bimbingan Roh Kudus dalam kehidupan sehari-
hari.Roh itulah yang menjadi pusat kegiatan di dalam diri orang percaya. Erickson
berkata bahwa : “Roh Kudus yang mendiami orang percaya, menjadi pembimbing
Namun perlu diperhatikan bahwa kegiatan Roh Kudus tidak meniadakan atau
pencetus dan pendorong, apa yang akan dilakukan oleh mereka sesuai dengan
kehendak Allah. Tanggung jawab yang paling besar yang menjadi kewajiban orang
didasari dengan kerelaan dan ketulusan yang murni.Bimbungan apapun itu harus
ikut, entah kemanapun diarahkanNya, dan entah apapun yang menjadi resikonya.
melakukannya.”3737
Tuhan tidak berkenan memimpin orang-orang yang tidak rendah hati atau
kerendahan hati merupakan syarat utamanya. Orang percaya tidak perlu menawar
atau memberi komentar, tentang apa saja yang diinstruksikan oleh Roh Kudus
Tidak sepatutunya kita memberi saran kepada Allah tentang jalan yang
harus dipakai-Nya untuk memimpin kita, misalnya, menuntut suatu
tanda, atau dengan sembarangan saja menunjuk salah satu syarat
Alkitab untuk menguatkan suatu kehendak.3939
Karena Allah tahu tentang segala hal dalam kehidupan orang percaya, jadi
mereka tidak perlu mencari-cari alasan untuk tidak melakukan pimpinan Tuhan.
Seandainya Roh Kudus memimpin mereka pada suatu situasi yang sangat
bertentangan dengan harapan mereka sebagai manusia biasa, mereka tidak perlu
takut atau kuatir. Atau mereka terlalu optimis pada suatu tindakan, sehingga
mereka langsung mendahului Allah tanpa meminta petunjuk yang lebih jelas lagi.
Dalam pimpinan Allah, orang percaya tidak boleh mendahului Allah karena
keakuan yang tinggi, tetapi juga tidak boleh terlambat karena kuatir atau tidak
percaya.
Kemudian hal yang tidak bisa disepelekan atau dapat dikatakan hal yang
esensial dalam hal pimpinan Tuhan adalah, bahwa Dia tidak memimpin lewat
perasaan batin atau desakan, ataupun melalui penglihatan secara istimewa. Tetapi
Roh itu memimpin tidak bisa terlepas dari Firman Allah (Alkitab).
39 39
J. Wesly Brill, Dasar yang Teguh,(Bandung : Kalam Hidup, t.th). 165.
Dipimpin oleh Roh Kudus (Galatia 5:18), misalnya, haruslah
dimengerti bukan sebagai dipimpin terpisah dari Firman Allah.
Pokoknya yang harus diperhatikan ialah, bahwa karena Roh Kudus
menggunakan Firman-Nya dalam menumbuhkan kesucian hidup.4040
Jadi prinsipnya adalah, bahwa segala tindakan yang tidak sesuai dengan
Firman Allah dapat dipastikan bukan dari pimpinan Allah. Karena Alkitab adalah
pengetahuan atau memuaskan rasa ingin tahu semata, tetapi untuk melakukannya
dalam hidup setiap hari (Yakobus 1:22). D.L. Moody berkata seperti yang dikutip
oleh LeRoy Eims bahwa : “Firman Allah itu tidak diberikan pertama-tama untuk
menambah pengetahuan kita, tetapi untuk membimbing langkah kita sebagai orang
percaya.”41 41
E. Mengadopsi
Istilah mengangkat anak, sangat cocok digunakan karena Allah memang tidak
40
Jay E. Adams, Andapun Boleh Membimbing,terj. Institut Alkitab Tiranus,
40
seorang budak dengan tuannya. Hubungan budak dengan tuannya ditandai dengan
sikap takut dipihak budak, sedangkan orang percaya tidak perlu bersikap takut
seperti itu kepada Bapanya. Tuhan tidak kejam, tidak menakut-nakuti, tidak
lain orang percaya disebut sebagai hamba (Roma 6:22), ini menunjuk kepada suatu
keputusan yang berlangsung dalam kehidupan mereka. Allah Maha Tahu dan
Roh Kudus yang mengangkat orang percaya menjadi anak Allah tersebut
berfungsi untuk memberi keberanian berseru : “ya Abba, ya Bapa!, untuk bersaksi,
bahasa Aram, mula-mula dipakai sebagai sapaan anak kecil kepada bapaknya.
yang berlaku antara seorang anak terhadap bapaknya tetap berlaku (lihat bab dua
halaman 34). Yang jelas sapaan “abba” tidak pernah digunakan kepada Tuhan. Itu
sebabnya orang-orang Yahudi sangat marah kepada Yesus ketika Dia mengatakan
bahwa Allah adalah Bapa-Nya, bahkan melempari Dia dengan batu (Yoh. 10:33)
43 43
Donald Guthrie, “Injil Yohanes”, terj. W.B. Sijabat, Tafsiran Alkitab Masa
Kini,3 Jilid. (Jakarta : Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1986), 3:315.
orang Yahudi tidak mengenal Dia, wajarlah kalau mereka marah, sebab kalau
mereka mengenal Dia yang adalah Allah sendiri mana mungkin mereka marah.
Oleh Roh orang percaya berseru, “ya Abba, ya Bapa!” perkataan yang
sama digunakan pada dua masa, pertama kata Aram yang digunakan
Yesus dalam doa-Nya (Markus 14:36). Kedua Paulus
menggunakannya dalam doanya juga, yaitu dalam Galatia 4:6.44 44
dengan suasana seorang anak kepada bapaknya. Hal ini merupakan perubahan
yang luar biasa dalam mendekati Allah, dimana orang Yahudi menyebut nama
Allah saja tidak berani, tetapi Yesus dan Paulus justru memanggil Allah dengan
Dia adalah “Roh yang menjadikan kita anak-anak Allah” (8:15), oleh
siapa mendorong orang percaya mendekati Allah seperti anak-anak dan
memanggil Dia dengan nama (sebutan) keluarga “Bapak” seperti
Yesus menggunakannya ketika berbicara kepada Allah.4545
2. Bersaksi
Dalam Roma 8:16, dikatakan bahwa Roh Kudus bersaksi, maksudnya adalah
membuktikan kebenaran atau meyakinkan. Seperti dalam exegesis ayat 16, bahwa
sebagai berikut : “Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita
adalah anak-anak Allah”. Namun dalam bahasa asli kata kerja yang digunakan
44
Everett F, Harrison, “Romans”, The Expositoris Bible Commentary with The
44
satu kendala lagi bahwa kalau “Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita”,
sasaran atau objek kesaksian itu siapa? Karena secara logika, kalau ada kesaksian,
berarti ada pihak atau pribadi yang perlu diyakinkan tentang suatu kebenaran yang
belum diketahuinya atau yang belum dimengerti olehnya. 4646 Seandainya yang
menjadi sasaran dari kesaksian itu adalah Allah, maka ada suatu kejanggalan yang
adalah Dia sendiri, bagaimana mungkin Allah harus diyakinkan tentang hasil dari
pekerjaan-Nya sendiri. Apakah seorang bapak yang sudah mengangkat anak orang
lain menjadi anaknya sendiri, justru anak itu yang meyakinkan bapak angkatnya,
bahwa dia adalah anak dari bapak tersebut ? justru yang terjadi adalah sebaliknya,
bahwa si bapak yang meyakinkan anak itu, bahwa dia sudah dianggap sebagai
anak kandungnya sendiri. Begitu juga dengan Allah, orang percaya justru perlu
meyakinkan orang percaya akan kebenaran posisi mereka sebagai anak-anak Allah
dalam keluarga-Nya.
Orang percaya kadang kala ragu, kuatir, takut, itu sebabnya rasul Paulus
kepada jemaat di Roma, yang sekaligus juga kepada semua orang percaya di masa
sekarang. Mengapa ? karena kebenaran tentang posisi orang percaya sebagai anak
Allah memang perlu dukungan dan keyakinan yang diberikan oleh Roh Kudus
46
Randy E. Richard, Filsafat (Logika),(Manado : Catatan Kuliah Semester
46
Seperti yang dikatakan oleh John Stott bahwa : Anak angkat memiliki hak
yang sama seperti anak kandung.”4848 Hal itu adalah hukum Romawi yang
merupakan latar belakang penulisan Paulus. Roma 8:17, “jika kita adalah anak,
maka kita juga adalah ahli waris”. Anak yang dimaksud sini adalah anak yang
Seorang bayi tidak dapat menanda tangani cek, tetapi anak Allah
dengan iman dapat mempergunakan kekayaan rohaninya, karena it
adalah ahli waris bersama-sama dengan Kristus (8:17). Roh mengajar
kita dari Firman Allah, dan kita menerima kekayaan Allah dengan
iman. Betapa menggetarkan hati memiliki “Roh yang menjadikan kita
anak Allah” bekerja dalam hidup kita.4949
kepada anak-anaknya setelah dia mati. Tetapi Allah bukan seperti seorang ayah,
yang harus mati dulu baru kemudian mewariskan harta-Nya kepada anak-anakNya,
47 47
Donald Guthrie, Teologi Perjanjian Baru,2:1990.
48 48
John Stott, Gods New Society, (England : Intervarsity Press, 1984), 39.
49 49
Warren W. Wiersbe, Benar di Dalam Kristus,90.
Thomas Van den End berkata bahwa : “Orang-orang Kristen boleh mengandung
Sekalipun demikian, ada juga orang percaya yang tidak menggunakan kekayaan
rohaninya (yang justru adalah haknya), sebagai ahli waris Allah. Mungkin karena
ragu atau tidak mengerti tentang haknya tersebut, Frederick Price berkata : “Jika
Hal itu sama saja dengan seseorang yang memiliki uang banyak di bank,
hasil dari warisan yang diberi oleh ayahnya, tetapi dia tidak mau atau tidak tahu
orang percaya yang tidak mau atau tidak tahu, bahwa Bapa mereka adalah sumber
segala berkat telah mewariskan segala milik-Nya kepada mereka. Mereka tinggal
meminta dengan iman, asal hal itu sesuai dengan kehendak-Nya, maka Dia akan
memberikan apa saja yang dminta oleh orang percaya, baik berkat jasmani maupun
Tanggung jawab orang percaya sebagai anak Allah yang menerima hak
yang tinggi dan tanggung jawabnya yang berat.”5252 Salah satu tanggung jawab
orang percaya secara umum adalah seperti yang dikatakan oleh Tuhan Yesus :
50
Thomas Van den End, Tafsiran Surat Roma,(Jakarta : Gunung
50
1989), 45.
Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas
kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh
Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.5353
yang diberikan kepada orang percaya; di masa depan mereka akan menerima Roh
pemberian pertama, yang akan disusul pemberian lain, yaitu kemuliaan (ayat 18),
dan pembebasan tubuh (ayat 23) di masa depan. Wiersbe berkata bahwa :
Packer menyimpulkan “buah sulung Roh” sebagai berikut : “Buah sulung itu
adalah uang muka, angsuran pertama dari jaminan yang disediakan (Roma
8:23).”5555
dengan penderitaan segala makhluk (ay.22), dimana mereka (orang percaya) juga
ikut mengeluh di dalam hati sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu
pembebasan tubuh. Dalam ayat 14-16 dikatakan bahwa orang percaya sudah
53 53
Kisah Para Rasul 1:8
54
Warren W. Wiersbe, Benar di Dalam Kristus,terj. Tinawati Tedjana
54
menantikan pengangkatan sebagai anak? Thomas Van den End berkata bahwa :
“Ketegangan seperti yang terdapat antara ayat 14-16 dengan ucapan dalam ayat 23
ini merupakan ciri khas eskatologi Perjanjian Baru.”5656 Orang percaya telah
dosa. Karena itu sekarang, orang percaya juga menderita dan mengeluh dalam
menantikan saat pengangkatran secara penuh sebagai anak pada masa yang akan
datang, sebab penyempurnaan itu masih berupa pengharapan. Memang saat ini
orang percaya telah (dan sedang) merasakan sebagian dari berkat sebagai anak
angkat (ayat 14-16), namun di masa depan mereka akan menerima secara
sempurna pengangkatan sebagai anak; dan kehadiran Roh Kudus dalam diri orang
F. Menolong
pertama adalah bahwa mereka tidak tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan
datang, termasuk pada akhir zaman; semua itu hanya dilalui dengan iman dan
pengharapan saja. Dan kelemahan yang kedua adalah bahwa mereka tidak tahu apa
saja yang terbaik yang mereka perlukan dalam hidup mereka yang sesuai dengan
menolong mereka supaya perjalanan hidup mereka boleh menuruti kehendak dan
rencana Allah.
56 56
Thomas Van den End, Tafsiran Surat Roma,384.
Orang percaya hidup ditengah-tengah dunia yang mempunyai gaya dan
prinsip hidup yang bertentangan dengan Firman Allah (Mazmur 1:1). Stanley
Heath berkata bahwa : “Itulah kenyataan, bahwa kita akan digodai seumur hidup,
Roh Kudus siap menolong orang percaya dalam kelemahan mereka. Bukan
berarti orang percaya langsung pasif dan membiarkan Roh Kudus saja yang
bekerja sendirian. Karena ayat 26 ini, kata kerja yang dipakai mempunyai arti
Menurut Roma 8:24-27, Roh Kudus menolong orang percaya dalam hal
berpengharapan, berdoa, bahkan Roh Kudus itu sendiri berdoa untuk orang-orang
percaya.
1. Berpengharapan
tubuh mereka masih tubuh yang lama, yang masih mempunyai nafsu yang justru
seringkali masih menjatuhkan mereka ke dalam dosa. Thomas Van den End
berkata bahwa : “Roh Kudus di dalam diri kita tidak melepaskan kita dari dunia di
sekitar kita.”5959
anak pada masa yang akan datang (ay. 23), mereka juga ikut menderita dan
57 57
Stanley Heath, Tak Mengambang Tak Meleset,80.
58
Robert Hana, A Grammatical Aid to the New Testament,(Michigan : Baker
58
yang tidak kelihatan, yaitu pengharapan yang penuh bahagia, dan pernyataan
kemuliaan Allah dan juru selamat mereka Tuhan Yesus Kristus (bandingkan Titus
Jadi pengharapan yang diyakinkan oleh Roh Kudus itu, seharusnya menjadi
motivator atau stimulus bagi orang percaya untuk melakukan segala tanggung
jawab yang diberikan oleh Allah kepada mereka, untuk melaksanakannya dengan
2. Berdoa
Roh Kudus mengetahui segala sesuatu tentang keperluan orang percaya yang
sesuai dengan kehendak Allah(ayat 27) dalam hidup mereka. Sedangkan mereka
cenderung melihat hal-hal yang berhubungan dengan jasmani saja, sehingga Roh
Kudus perlu menyelidiki hati nurani mereka supaya doa yang akan disampaikan
Mengapa begitu penting doa dalam kehidupan orang percaya, dan mengapa
Roh Kudus harus membantu mereka dalam hal berdoa ? Pendapat Harding Wood
60 60
Warren W. Wiersbe, Benar di Dalam Kristus,91.
Beberapa pendapat tentang doa sebagai berikut : Murid-murid Yesus merasa
bahwa doa itu penting dalam kehidupan mereka, itu sebabnya mereka bertanya
kepada Yesus bagaimana cara berdoa (Lukas 11:1). Ini membuktikan bahwa orang
Allah. Tanpa-Nya tak dapat kita berbuata apapun.Dengan Dia dapatlah kita
bahwa orang percaya mutlak bergantung kepada Allah, tak ada yang patut
dibanggakan, dengan kata lain wajarlah semua hanya untuk kemuliaan Allah,
Uskup Agung Trent seperti yang dikutip oleh Paul P. Powell berkata bahwa :
Allah yang tertinggi”6363 Jadi doa bukanlah sarana untuk memaksa Allah untuk
bermaksud baik, tetapi kalau bukan menurut kehendak Allah, maka hal itu
Saya berpikir tentang satu kesungguhan ide yang palsu, yaitu sering
yang menjadi dasar adalah menyenangkan hati dan senyuman, dengan
satu lagi ide kolot yang tidak dapat diragukan bahwa Allah selalu
menjawab doa.6464
61
G.R. Harding Wood, Bina Diri,2 jilid, terj. H.A. Opposunggu, (Jakarta :
61
1982), 102.
64
A. W. Tozer, Man : The Dwelling Place of God,(India : Evangelical Literature
64
Ada dua kemungkinan mengapa doa tidak dijawab oleh Allah, pertama; kalau
doa itu berasal dari keinginan dan kehendak hati manusia, kedua; seperti yang
Jika Allah memberi jawaban “tidak” untuk salah satu dari doa-doa
anda, maksud-Nya bukan supaya anda menjadi patah semangat atau
bingung.Tujuan-Nya adalah agar anda dapat dipimpin untuk
memandang kepada janji-janji Allah.6666
Namun kalau doa itu berasal dari dorongan Roh Kudus dan ditanggapi
dengan serius oleh orang percaya lalu berdoa kepada Allah, maka doa itu pastilah
3. Mendoakan
Ada saat-saat dimana orang percaya tidak mampu lagi mengucapkan apa-apa
Allah. Watchman Nee berkata bahwa : “Dalam kelemahan kita, kita mutlak
mengakui bahwa pada saat kita tidak mampu untuk mengikuti jalan Roh Kudus
65
Dorothy I.M., Konsep Gereja yang Lama Yang Baru Yang Mana?(Jakarta :
65
untuk mengutip rumusan C. H. Dodd tentang doa sebagai berikut : “Doa ialah yang
ilahi di dalam diri kita memohon kepada yang ilahi di atas kita” 6868 Jadi doa jenis
ini adalah doa yang dilakukan oleh Roh Kudus yang ada di dalam diri orang
percaya, kepada Allah yang di surga. Stephen Neil berkata :; “Ia lebih mengetahui
tentang diri kita dari pada diri kita sendiri. Kesulitan dan penderitaan kita aman dan
Dalam Roma 8:28, dikatakan bahwa Roh Kudus berdoa kepada Allah dengan
dalam berdoa kepada Allah bukan kegiatan orang percaya, seperti yang ditafsirkan
oleh Kaseman bahwa hal itu adalah bahasa lidah atau “glossalaly” seperti yang
Jadi kalau orang percaya mempunyai hasrat yang dalam untuk berdoa kepada
Allah, maka Allah pasti siap menolong. Bahkan pada saat-saat kritispun, dimana
orang percaya tidak mampu lagi untuk mengungkapkan doanya kepada Allah,
maka Roh Kudus sendiri yang akan berdoa untuknya, untuk melengkapi dan
Betapa indahnya dan dalamnya kasih sayang Allah kepada orang percaya,
bahkan dalam berdoapun menjadi perhatian yang sangat serius bagi-Nya, sehingga
67
Watchman Nee, The Spiritual Man, in three Volumes, (New York : Christian
67
1967). 20.
Romans,2:423.
Roh-Nya siap dan bertanggung jawab untuk menolong mereka dalam berdoa di
mana saja, kapan saja, dan dalam hal apa saja. Wajar saja kalau Allah
menyayangkan sikap orang percaya yang tidak menganggap serius masalah berdoa,
kerinduan hati mereka kepada Allah yang menjadi Bapa mereka tersebut.
G. Penutup
peranan Roh Kudus dalam hidup orang percaya.Bahwa sebenarnya Allah sudah
mejamin suatu kemenangan yang pasti bagi mereka, yang mengasihi Allah (ayat
Jadi dalam ayat ini, Paulus menyimpulkan pula sikap orang percaya bukan
sikap menantang atau acuh tak acuh atau bahkan sikap menerima nasib. Mereka
harus dengan suka cita menerima kesulitan atau kesedihan, karena mereka tahu
bahwa Allah juga turut bekerja dalam segala sesuatu, baik maupun buruk, untuk
Bertindak hidup terpisah dari pada Roh Kudus bukan saja sia-sia, tetapi
perbuatan demikian merupakan pemberontakan menentang Allah,
berdasarkan anggapan humanistis mengenai kedaulatan
manusia.Mengabaikan Roh Kudus merupakan penolakan yang sangat
buruk, dan kepercayaan bahwa pada hakekatnya manusia adalah
baik.7272
71 71
Stephen Neil, Budi Pekerti Kristen,20.
7272
Jay E. Adams, Andapun Boleh Membimbing, 21.
Semua proses yang dialami orang percaya tersebut mempunyai tujuan yang
ditetapkan oleh Allah sendiri, yaitu untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-
Nya (ayat 29), seperti yang dikatakan oleh J.B. Philips yang dikutip oleh Billy
Graham bahwa :
terhadap jalan yang sudah disediakan oleh Allah, yaitu Yesus Kristus sebagai jalan
sebagai Tuhan dan Juru Selamat secara pribadi, maka Allah kemudian
Namun di muka bumi ini, masih banyak orang-orang yang belum mendengar
Allah (Roma 10:14). Itulah sebabnya J. Oswald Smith berkata bahwa : “Injil
sedang dibutuhkan oleh seluruh umat manusia. Itulah sebabnya penginjilan berarti
perintah harian yang harus dikerjakan oleh setiap orang Kristen pada zaman
ini”.7474
7373
Billy Graham, Roh Kudus : Kuasa Allah Dalam Hidup Anda, terj. LLB.
131
7474
J. Oswald Smith, Merindukan Jiwa yang Tersesat, terj. Penerbit, (Surabaya
, t. th), 96.
BAB IV
KESIMPULAN
Dalam seluruh penjelasan yang telah dipaparkan dari bab ke bab mengenai
peranan Roh Kudus dalam hidup orang percaya menurut Roma 8:1-30, dapat
Pertama, surat Roma adalah murni tulisan Paulus lengkap enam belas pasal
(seperti terjemahan LAI). Walaupun ada yang meragukan pasal 15 dan 16 bukan
tulisannya, namun bukti yang kuat membenarkan bahwa surat Roma lengkap
ditulis enam belas di Korintus, pada akhir perjalanan PT Paulus yang ketiga, yaitu
Kedua, alamat (tujuan) surat Roma adalah orang-orang percaya yang ada di
kota Roma.
terbentuklah jemaat yang kecil di Kota Roma tersebut. Sekalipun ada tradisii yang
tak ada bukti sedikitpun yang mendukung hal itu, juga dari surat Roma sendiri.
Komposisi jemaat di Roma terdiri atas : Sebagian anggota gereja berlatar belakang
Yahudi (ps.1, 3, dst); juga banyak orang-orang Yahudi (ps. 15:9-13). Pada saat
surat ini ditulis, iman kepercayaan jemaat di Roma jauh dari utuh dan mantap,
karena tidak ada yang memberi pengajaran Firman Tuhan secara teratur dan terus
Kelima, personality Paulus sebagai rasul adalah kokoh dalam pendirian, dan
tegas dalam ajaran. Hal ini jelas terlihat dalam surat ini. Namun dari tujuan
penulisan surat, ternyata ia adalah seorang rasul yang punya solidaritas yang tinggi
Keenam, isi surat ini sesuai dengan temannya adalah “pembenaran oleh
iman”, dengan cara lain dapat dijelaskan bahwa isi surat Roma merupakan
Ketujuh, surat ini terbagi dalam tiga bagian besar, yaitu : I. Doktrin (pasal
11-8), yaitu : cara Injil menyelamatkan orang berdosa. Bagian ini menjelaskan
keadaan, semua manusia berbuat dosa dan di bawah kuasa dosa.Kemudian Injil
kehendak Allah bagi bangsa Israel, tetapi justru menggenapi janji Allah dan
meneguhkan pengharapan mereka. III. Praktek (pasal 12-16) atau cara Injil
Kristen, kewargaan dari hidup orang percaya, serta hubungan timbal balik dalam
terdapat pada pasal 1-8. Dan khusus pasal 8, Paulus memusatkan ajarannya pada
karena hal ini hanya berhubungan dengan orang yang sudah ada di dalam Yesus
Kristus saja.
Kesembilan, secara khusus Roma 8:1-30, menjelaskan bahwa peranan Roh
Kudus dalam hidup orang percaya adalah sebagai berikut : I. Roh Kudus
memerdekakan orang percaya (ayat 1-8); yang meliputi, pengertian merdeka (ayat
1), kemerdekaan sebagai anugerah (ayat 2), proses kemerdekaan (ayat 3-4), dan
hasil kemerdekaan (ayat 5-8). II. Roh Kudus mendiami orang percaya (ayat 9-13);
sebagai meterai (ayat 9), menghidupkan tubuh (ayat 11), dan mematikan perbuatan
daging (ayat 12-13). III. Roh Kudus memimpin orang percaya (ayat 14). IV. Roh
Kudus mengadopsi orang percaya (ayat 15-23); memberi keberanian untuk berseru
“ya Abba, ya Bapa!” (ayat 15), bersaksi (ayat 16), menjadikan ahli waris (ayat 17),
dan memberi karunia sulung Roh (ayat 23). V. Roh Kudus menolong orang
percaya (ayat 24-27) menolong dalam pengharapan (ayat 24-25), menolong dalam
berdoa (ayat 26-27), dan mendoakan orang percaya (ayat 26). Dan ayat 28-30,
merupakan sasaran dari rencana Allah dalam hidup orang percaya.Bagian ini
menjelaskan bahwa orang percaya sudah dipilih, dipanggil sejak semula, kemudian
Sanctification). Ada standar yang sudah ditetapkan oleh Allah untuk diikuti orang
bahwa orang percaya harus memiliki pengetahuan, kebenaran dan kesucian yang
dibuktikan pada tindakan lahiriah. Jelas hal itu sulit untuk dicapai karena, orang
percaya masih hidup dan tinggal di tengah-tengah lingkungan yang penuh dengan
dosa (I Yohanes 1:8-10).Namun Allah mengetahui hal itu, sehingga Dia mengutus
penolong (Roh Kudus) yang bertanggung jawab untuk menyertai mereka supaya
memerdekakan dari penjajahan dosa; ikatan yang membuat manusia tak berdaya
untuk melakukan kehendak Allah membuat manusia tak berdaya untuk melakukan
kehendak Allah sudah dilepaskan oleh Roh Kudus.Sehingga orang percaya bebas
secara mutlak, baik terhadap pengapkiran, maupun terhadap siksaan pada masa
menjaga kekudusan hidup dihadapan Allah.Jadi tidak ada alasan lagi bagi orang
Roh Kudus mendiami orang percaya, terjadi satu kali pada saat seseorang
dalam hidup orang percaya sebagai materai (jaminan), bahwa mereka adalah milik
Kristus (ayat 9). Sehingga ada indikasi bahwa sekalipun mereka ada kalanya masih
jatuh dalam dosa, tetapi Roh Kudus akan tetap mendiami mereka. Jadi orang
percaya tidak perlu frustasi, pada saat mereka tidak mampu mempertahankan hidup
kudus dihadapan Allah (jatuh dalam dosa). Karena Roh Kudus masih tetap
mendiami mereka, dan siap menolong kapan saja.Bahkan kalau mereka ada yang
mati sebelum sempat mengakui dosa-dosanya kepada Allah, dia tetap masuk surga,
Kehadiran Roh Kudus dalam hidup orang percaya juga menjadi jaminan akan
kebangkitan tubuh orang percaya pada akhir zaman, bahkan menjadi sumber
kemampuan bagi mereka, dalam menghadapi situasi hidup yang penuh pergumulan
ini. Roh Kudus memampukan orang percaya untuk memberantas keinginan dosa
dalam diri mereka.Jadi jelas bahwa kehadiran Roh Kudus juga memungkinkan
orang percaya mampu untuk menjaga kekudusan hidup mereka dihadapan Allah.
dan mereka melakukannya dengan sukarela dan ketulusan hati.Roh Kudus tidak
memaksa orang percaya yang tidak mau mengikuti pimpinan-Nya, atau orang yang
mereka.Roh Kudus hanya mau memimpin orang-orang yang rendah hati, taat dan
yang berhasrat untuk melakukan setiap instruksi yang diberikan oleh Roh
Kudus.Bimbingan Roh Kudus terhadap orang percaya tidak terlepas dari Alkitab,
dengan Allah akrab seperti dalam keluargaNya sendiri. Roh Kudus bukan saja
menjadikan anak Allah, tetapi juga meyakinkan mereka, akan kebenaran posisi
mereka sebagai anak Allah di dalam keluarga Allah. Roh Kudus juga memberi
keberanian kepada mereka untuk mendekati Allah, sama seperti orang anak kepada
ayahnya, dengan berseru “ya Abba, ya Bap!” Hal ini merupakan perubahan yang
luar biasa, bila dibandingkan dengan cara mendekati Allah pada zaman Perjanjian
tetapi masih secara rohani saja, sedangkan tubuh mereka masih tubuh yang lama
yang memiliki nafsu, yang justru sering kali membawa mereka jatuh dalam dosa.
Jadi dalam keadaan seperti itu bagaimana mungkin mereka yakin bahwa mereka
akan masuk surga kalau mereka mati kelak. Itulah sebabnya Roh Kudus menolong
mereka untuk berpengharapan, supaya tidak putus asa di saat mereka gagal
bahwa mereka tidak tahu apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
(termasuk pada akhir zaman), kalaupun ada yang tahu itu karena mereka
mengetahuinya dari Firman Allah. Kedua, adalah bahwa mereka tidak tahu apa
yang terbaik dalam hidup mereka sehubungan dengan kehendak Allah dan
rencana-Nya dalam hidup mereka. Kemudian orang percaya harus berdoa, karena
itulah satu-satunya cara, dimana orang percaya sebagai ciptaan Allah dapat
memperdalam persekutuan dengan Allah. Doa juga bukan sebagai alat untuk
memaksa Allah untuk mengikuti keinginan hati orang percaya, tetapi sebaliknya,
Pada saat-saat kritis, dimana orang percaya sudah tidak mampu lagi
pertolongan Allah, pada saat itu Roh Kudus sendiri berdoa kepada Allah, untuk
Karena Roh Kudus lebih mengetahui segala sesuatu tentang diri orang percaya,
sehingga penderitaan dan kesulitan yang dialami tersebut aman dan tersembunyi
Pertama, semua orang percaya mempunyai potensi yang diberikan oleh Roh
Kudus untuk hidup suci dan tak bercela dihadapan Allah.Tidak ada yang patut
disalahkan pada saat orang percaya jatuh ke dalam dosa, baik sifat daging maupun
dosa. Karena Allah setiap menolong mereka, di mana saja, kapan saja, dan dalam
Kedua, tidak ada alasan bagi orang percaya untuk membanggakan diri atau
menyombongkan diri.Sekalipun barangkali dia dipakai oleh Allah secara luar biasa
gratis (cuma-Cuma), juga dalam berdoapun dia harus dibantu oleh Roh Kudus,
Ketiga, orang percaya mutlak bergantung kepada Roh Kudus, karena tanpa
Roh Kudus orang percaya tidak bisa melakukan apa-apa yang sesuai engan
mengetahui kehendak-Nya.
Keempat, orang percaya yang sudah mengerti dan menerapkan peranan Roh
Barclay, William. Surat Roma : Pemahaman Alkitab Setiap Hari. Diterjemahkan oleh
Nanik Harjoni dan Jakub B. Susabda. Jakarta : Gunung Mulia, 1986.
________, Roh Kudus : Kuasa Allah Dalam Hidup Anda. Diterjemahkan oleh Susie
Wiriadinata. Bandung : Lembaga Literatur Baptis, 1985.
Guthrie, Donald, “Injil Yohanes”, Diterjemahkan oleh W.B. Sijabat. Dalam Tafsiran
Alkitab Masa Kini, 3 jilid. Jakarta : Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1986
(1976). 3:268-342.
________, Teologi Perjanjian Baru,3 jilid. Diterjemahkan oleh Lisda T. Ga,adhi, dkk.
Jakarta : Gunung Mulia, 1992.
Herbert, Haag. Kamus Alkitab.Nusa Tenggara Timur, Flores : Nusa Indah, 1984.
Herlianto, Saksi Yehuwa : Siapa dan Bagaimana Mereka ?Jakarta : Gunung Mulia, t.
th.
Loudoe, John Z. Menemukan Hukum Melalui Tafsir dan Fakta.Jakarta : Bina Aksara,
1985.
Marx, Dorothy I. Konsep Gereja Yang Lama Yang Baru Yang Mana.Jakarta : Gunung
Mulia, t. th.
Napel, Henk Ten. Kamus Teologi Inggris Indonesia.Jakarta : Gunung Mulia, 1984.
Powell, Paul W. Murid Sejati. Diterjemahkan oleh Yap Wei Fong. Bandung : Kalam
Hidup. 1982.
Price, Frederick K. C. Cara Iman Bekerja.Diterjemahkan oleh A. J. Syanta. Jakarta :
Yayasan Pekabaran Injil Immanuel, t. th.
Van den End, Thomas. Tafsiran Surat Roma.Jakarta : Gunung Mulia, 1995.
STII. Eksposisi Surat Roma.Medan : Bahan Kuliah di STII Semester Genap, 1992.