BAB. I
PERLUNYA MAHASISWA BELAJAR FILSAFAT
(Agar Mahasiswa bisa berfikir secara Radikal dan Mendalam Perlu Belajar Filsafat. Manfaat
Mempelajari Filsafat Bisa secara Umum dan Khusus. Karena adanya rasa kagum atau adanya heran
dan keterbatasan mendorong seseorang berfilsafat)
Di tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditandai semakin menajamnya
spesialisasi ilmu maka filsafat ilmu sangat diperlukan. Sebab dengan mempelajari filsafat ilmu, para
ilmuwan akan menyadari keterbatasan dirinya dan tidak terperangkap kedalam sikap arogansi
intelektual. Hal yang lebih diperlukan adalah sikap keterbukaan diri di kalangan ilmuwan, sehingga
mereka dapat saling mengarahkan seluruh potensi keilmuwan yang dimilikinya untuk kepentingan
bersama umat manusia.
Mahasiswa sebagai bagian dari sivitas akademika diharapkan memiliki penguasaan yang baik
atas bidang ilmu yang ditekuni untuk selanjutnya memanfaatkan ilmu tersebut, baik untuk
pengembangan kehidupan dirinya maupun kehidupan masyarakat pada umumnya. Penguasaan ilmu
bukan hanya menyangkut penguasaan konsep-konsep serta teori-teori keilmuan dalam bidangnya
masing-masing, akan tetapi juga landasan pemahaman mengenai hakikat ilmu, objek kajian dari ilmu
yang dipelajari, metode untuk pengembangan ilmu tersebut, serta kaidah-kaidah moral dan etika
mengenai untuk apa ilmu itu harus dimanfaatkan. Atas dasar itulah filsafat ilmu memiliki peranan
penting dalam pembentukan kepribadian calon-calon ilmuwan pada umumnya. Diharapkan dengan
memahami Filsafat mahasiswa bisa lebih berpikir secara mendalam, luas, kritis dan radikal. Sehingga
menerima tranferknowledge lebih baik.
Sebagai seorang mahasiswa kita harus mempelajari filsafat ilmu agar dapat mengembangkan
semangat toleransi dalam perbedaan pandangan, mampu membiasakan diri untuk bersikap logis-
rasional Opini & argumentasi, mampu berpikir secara cermat dan tidak kenal lelah, serta mampu
membiasakan diri untuk bersikap kritis. Sebagai manusia yang bermasyarakat, mahasiswa juga harus
bisa menerapkan apa yang telah dipelajarinya dalam filsafat ilmu. Mahasiwa dituntut untuk tidak hanya
pandai dalam teori saja tapi harus bisa mempraktekannya langsung dalam masyarakat.
Tatkala filsafat lahir dan mulai tumbuh ilmu pengetahuan masih merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari filsafat.Para filsuf pada masa itu adalah juga ahli-ahli matematika, astronomi, ilmu
bumi dan berbagai ilmu pengetahuan lainnya.Bagi mereka ilmu pengetahuan itu adalah filsafat dan
filsafat adalah ilmu pengetahuan.Dengan demikian jelas terlihat bahwa pada mulanya filsafat
mencakup seluruh ilmu pengetahuan.Berbagai ilmu pengetahuan yang telah mencapai tingkat
kedewasaan penuh satu demi satu mulai mandiri dan meninggalkan filsafat yang selama itu telah
mendewasakan mereka.Itulah sebabnya filsafat disebut sebagai ilmu matescientiarum atau induk
segala ilmu pengetahuan.
2
Ketakterbatasan filsafat yang demikian itulah yang amat berguna bagi ilmu pengetahuan.Akan
tetapi, dengan keterbatasannya itu filsafat sanggup memeriksa, mengevaluasi, mengoreksi dan lebih
menyempurnakan prinsip-prinsip dan asas-asas yang melandasi berbagai ilmu pengetahuan.
Contoh: seseorang yang berfilsafat selalu berpikir dan berusaha untuk menemukan hal-hal baru,
sehingga ditemukanlah alat-alat canggih itu semua berkat pengetahuan yang awalnya bermula dari
seseorang itu berfilsafat.
Fungsi filsafat ilmu juga untuk memberikan landasan filosofik dalam memahami berbagi konsep
dan teori sesuatu disiplin ilmu dan membekali kemampuan untuk membangun teori ilmiah. Selanjutnya
dikatakan pula, bahwa filsafat ilmu tumbuh dalam dua fungsi, yaitu: sebagai confirmatory theories yaitu
berupaya mendekripsikan relasi normatif antara hipotesis dengan evidensi dan theory of explanation
yakni berupaya menjelaskan berbagai fenomena kecil ataupun besar secara sederhana.
Berpikir radikal salah satu ciri seorang itu berfilsafat sedangkan filsuf adalah pemikir yang
radikal. Berpikir radikal tidak berarti hendak mengubah, membuang atau menjungkirbalikkan segala
sesuatu.Melainkan dalam arti yang sebenarnya yaitu berpikir secara mendalam untuk mencapai akar
persoalan yang dipermasalahkan. Berpikir radikal justru hendak memperjelas realitas, lewat penemuan
serta pemahaman akan akar realitas itu sendiri.
Seorang filsuf akan selalu berupaya untuk menemukan asas yang paling hakiki dari realitas.
Dengan menemukan esensi suatu realitas, realitas itu dapat diketahui dengan pasti dan menjadi
jelas.Mencari asas adalah salah satu sifat dasar filsafat atau salah satu ciri-ciri orang berfilsafat.
Misalnya Thales mengatakan bahwa asas pertama alam semesta itu adalah air, Anaximandros
mengatakan yang tidak terbatas dan yang membentuk realitas alam semesta yaitu api, udara, tanah
dan air.
Selalu memburu kebenaran termasuk ciri orang berfilsafat. Filsuf adalah pemburu
kebenaran.Kebenaran yang diburunya adalah kebenaran hakiki tentang seluruh realitas dan setiap hal
yang dapat dipersoalkan.Upaya memburu kebenaran itu adalah demi kebenaran itu sendiri dan
kebenaran yang diburu adalah kebenaran yang lebih meyakinkan serta lebih pasti.
Berpikir secaar rasional berarti berpikir logis, sistematis dan kritis. Berpikir logis, sistematis
kritis adalah ciri utama berpikir rasional tanpa berpikir yang logis sistematis dan koheren tak mungkin
diraih kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan.
Berdasarkan pemahaman dasarnya, persepsi ini tidak tepat, meskipun di dalamnya terkandung
manfaat.Secara khusus, filsafat merupakan perbincangan mencari hakikat sesuatu gejala atau segala
hal yang ada. Artinya, filsafat merupakan landasan dari sesuatu apapun , tumpuan segala hal, jika
salah tentulah berbahaya, sedikitnya akan merugikan. Apabila kehidupan berpengetahuan itu
diibaratkan sebuah pohon maka filsafat adalah akarnya, yaitu bagian yang berhyubungan langsung
dengan sumber kehidupan pohon itu, sedangkan batang, dahan, ranting, daun, bunga, dan buah
menjadi bahan kajian ilmu pengetahuan. Berdasarkan hasil penelitian, ilmu pengetahuan berhubungan
dengan apa yang terlihat atau yang biasa disebut menggejala atau mewujud. Terlebih lagi kaum awam,
ia hanya dapat melihat sesuatu secara langsung atau yang berhubungan secara langsung, khusunya
menjawab kebutuhan nyata dirinya sendiri.
3
Dalam perbincangan lebih nyata, filsafat mempersoalkan dan membicarakan kembali akar
masalah, baik berdasarkan ilmu pengetahuan maupun pemahaman lain. Jadi, filsafat menyadarkan
manusia terhadap apa yang sudah biasa diyakini, digauli, digunakan, dan dilakukannya. Hal ini penting!
Sebagai contoh pada Matematika ,”Mengapa 5 x 5 lebih besar daripada 4 x 4?” Umumnya, orang
percaya begitu saja, bahkan mempercayainya apa yang dikatakan orang lain, seperti guru atau orang
tua dan kakaknya. Jawaban yang sebenarnya adalah adanya kesepakatan bahwa sebutan angka 5
lebih tinggi nilainya daripada 4.Dengan catatan, angka berikutnya lebih tinggi dari pada angka
sebelumnya. Filsafat mengatakan,” Ingatlah di balik matematika itu ada suatu kesepakata, jika
kesepakatannya tidak demikian, belum tentu 5 x 5 lebih besar daripada 4 x 4.
Dalam hal ini, ilmu pengetahuan mengenai asumsi yang disebut aksioma, yaitu anggapan
dasar yang merupakan tumpuan atau sumber dari awal kehidupan dan perkembangan ilmu
pengetahuan.Wacana atau perbincangan filsafat melahirkan asumsi tersebut.Hal tersebut disebut
sebagai keyakinan filsafati (philosophical belief). Asumsi tersebut jika terus-menerus ditelaah
ketepatannya, bukan tidak mungkin akan mengalami perubahan, entah itu bertambah atau berkurang,
atau justru berubah. Akhirnya, teori-teori baru dalam bidang pengetahuan akan bermunculan sehingga
lahirlah istilah filsafat ilmu. Filsafat ilmu berperan fundamental dalam melahirkan, memelihara, dan
mengembangkan ilmu pengetahuan.
Cara berpikir filsafati telah mendokrak pintu serta tembok-tembok tradisi dan kebiasaan,
bahkan telah menguak mitos dan miteserta meninggalkan cara berpikir mistis. Lalu pada saat yang
sama telah pula berhasil mengembangkan cara berpikir rasional, luas dan mendalam, teratur dan
terang, integral dan koheren, metodis dan sistematis, logis, kritis, dan analitis. Karena itu, ilmu
pengetahuan pun semakin bertumbuh subur, terus berkembang, dan menjadi dewasa.Kemudian,
berbagai ilmu pengetahuan yang telah mencapai tingkat kedewasaan penuh satu demi satu mulai
mandiri dan meninggalkan filsafat yang selama itu telah mendewasakan mereka.Itulah sebabnya,
filsafat disebuts ebagai mater scientiarum atau induk segala ilmu pengetahuan. Itu merupakan fakta
yang tidak dapat diingkari, yang dengan jelas menunjukkan bahwa ia benar-benar telah menampakkan
kegunaannya lewat melahirkan, merawat, dan mendewasakan berbagai ilmu pengetahuan yang begitu
berjasa bagi kehidupan manusia.
Filsafat adalah ilmu yang tak terbatas karena tidak hanya menyelidiki suatu bidang tertentu dari
realitas yang tertentu saja.Filsafat senantiasa mengajukan pertanyaan tentang seluruh kenyataan yang
ada. Filsafat pun selalu mempersoalkan hakikat, prinsip, dan asas mengenai seluruh realitas yang ada,
bahkan apa saja yang dapat dipertanyakan, termasuk filsafat itu sendiri.
Keterbatasan filsafat yang demikian itulah yang amat berguna bagi ilmu pengetahuan.Itu
karena keterbatasan filsafat tidak melulu berguna selaku penghubung antardisiplin ilmu
pengetahuan.Akan tetapi, dengan keterbatasannya itu, filsafat sanggup memeriksa, mengevaluasi,
mengoreksi, dan lebih menyempurnakan prinsip-prinsip dan asas-asas yang melandasi berbagai ilmu
pengetahuan itu.
Manfaat lain filsafat adalah didasarkan pada pengertian filsafat sebagai suatu integrasi atau
pengintegrasi sehingga dapat melakukan fungsi integrasi ilmu pengetahuan. Sebagian besar orang
hanya menyangkutkan apa yang paling dekat dan apa yang paling dibutuhkannya pada saat dan
tempat tertentu.
4
Filsafat memang abstrak, namun tidak berarti filsafat sama sekali tidak bersangkut paut dengan
kehidupan sehari-hari yang kongkret. Keabstrakan filsafat tidak berarti bahwa filsafat itu tak memiliki
hubungan apa pun juga dengan kehidupan nyata setiap hari.Kendali tidak memberi petunjuk praktis
tentang bagaimana bangunan yang artistic dan elok, filsafat sanggup membantu manusia dengan
memberi pemahaman tentang apa itu artistic dan elok dalam kearsitekturan sehingga nilai keindahan
yang diperoleh lewat pemahaman itu akan menjadi patokan utama bagi pelaksanaan pekerjaan
pembangunan tersebut.
Filsafat menggiring manusia kepengertian yang terang dan pemahaman yang jelas.Kemudian, filsafat
itu juga menuntun manusia ketindakan dan perbuatan yang konkret berdasarkan pengertian yang
terang dan pemahaman yang jelas. Dengan demikian filsafat memiliki dua manfaat secara Umum dan
Khusus.
b. Filsafat membantu kita mengerti tentang diri kita sendiri dan dunia kita,
karena filsafat mengajarkan bagaimana kita bergulat dengan
pertanyaan-pertanyaan mendasar.
Filsafat ilmu merupakan salah satu cabang dari filsafat. Oleh karena itu, fungsi filsafat ilmu kiranya
tidak bisa dilepaskan dari fungsi filsafat secara keseluruhan, yakni :
d. Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan
e. Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek
kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan sebagainya. Menurut
Agraha Suhandi (1989)
f. Filsafat ilmu bermanfaat untuk menjelaskan keberadaan manusia di
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan alat
untuk membuat hidup menjadi lebih baik
g. Filsafat ilmu bermanfaat untuk membangun diri kita sendiri dengan berpikir secara
radikal (berpikir sampai ke akar-akarnya), kita mengalami dan
menyadari keberadaan kita.
j. Filsafat ilmu mengajak untuk berpikir secara radikal, holistik dan sistematis, hingga
kita tidak hanya ikut-ikutan saja, mengikuti pada pandangan umum, percaya akan
setiap semboyan dalam surat-surat kabar, tetapi secara kritismenyelidiki apa yang
dikemukakan orang, mempunyai pendapat sendiri, dengan cita-cita mencari
kebenaran.
k. Filsafat ilmu memberikan dasar-dasar, baik untuk hidup kita sendiri (terutama dalam
etika) maupun untuk ilmu-ilmu pengetahuan dan lainnya, seperti sosiologi, ilmu jiwa,
ilmu mendidik, dan sebagainya.
itu.Filsafat ilmu membebaskan manusia dari belenggu cara berpikir yang mistis
dan dogma.
0 Filsafat ilmu memberikan nilai dan orientasi yang jelas bagi setiap disiplin ilmu.
Belajar filsafat ilmu bagi mahasiswa sangat penting, karena beberapa manfaat yang dapat dirasakan,
antara lain :
7. Dengan mempelajari filsafat ilmu diharapkan mahasiswa semakin kritis dalam sikap
ilmiahnya. Mahasiswa sebagai insan kampus diharapkan untuk bersikap kritis terhadap
berbagai macam teori yang dipelajarinya di ruang kuliah maupun dari sumber-sumber
lainnya.
Filsafat ilmu adalah studi gabungan yang terdiri atas beberapa studi yang beraneka macam
yang ditujukan untuk menetapkan batas yang tegas mengenai ilmu tertentu. Filsafat ilmu bermanfaat
untuk menjelaskan keberadaan manusia di dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang merupakan alat untuk membuat hidup menjadi lebih baik.
Filsafat ilmu sangat penting bagi seorang mahasiswa karena untuk membiasakan diri bersikap
kritis, logis dan rasional serta menumbuhka rasa toleransi dalam perbedaan pandangan.Sebagai
seorang mahasiswa kita harus mempelajari filsafat ilmu agar dapat mengembangkan semangat
toleransi dalam perbedaan pandangan, mampu membiasakan diri untuk bersikap logis-rasional Opini &
argumentasi, mampu berpikir secara cermat dan tidak kenal lelah, serta mampu membiasakan diri
untuk bersikap kritis. Sebagai manusia yang bermasyarakat, mahasiswa juga harus bisa menerapkan
apa yang telah dipelajarinya dalam filsafat ilmu. Mahasiwa dituntut untuk tidak hanya pandai dalam
teori saja tapi harus bisa mempraktekannya langsung dalam masyarakat.
Sepanjang sejarah kefilsafatan dikalangan filsuf terdapat 3 (tiga) hal yang mendorong manusia
untuk berfilsafat yaitu:
Pada umumnya seorang filsuf mulai berfilsafat karena adanya rasa kagum atau adanya heran
dalam pikiran filsafat itu sendiri. Aristoteles mengatakan, pada mulanya manusia takjub memandang
benda-benda aneh disekitarnya, lama-kelamaan ketakjubannya semakin terarah pada hal-hal yang
lebih besar dan luas seperti: perubahan dan peredaran bulan, matahari, bintang-bintang dan asal mula
alam semesta.
Ada beberapa hal yang mendorong manusia untuk berfilsafat dari beberapa hal yang ada diatas
seperti kekaguman, keraguan maupun kesadaran akan keterbatasan. Saya rasa ada satu lagi yang
perlu ditambah yaitu ketidakpuasan. Karena dengan ketidakpuasan membuat manusia terus-menerus
berusaha mencari penjelasan yang meyakinkan dan pasti akan sesuatu peristiwa yang dipertanyakan
yang lambat laun mulai berpikir secara rasional atau logis.
Contoh: ketidakpuasan seseorang mencari tahu adakah planet lain selain bumi yang belum ditempati
membuat seseorang itu berfilsafat dan terus berusaha menyelidiki palnet-planet luar angkasa, adakah
yang seperti bumi tempat yang bisa di huni oleh manusia.
Augustinus dan Rene Descartes memulai berfilsafat bukan dari kekaguman atau keheranan akan tetapi
mereka berfilsafat dimulai dari keraguan atau kegengsian sebagai sumber utama berfilsafat. Manusia
selaku penanya mempertanyakan sesuatu dengan maksud dipertanyakan itu. Tentu saja hal itu berarti
bahwa apa yang dipertanyakan itu tidak jelas atau belum terang. Jadi keraguanlah yang turut
merangsang manusia untuk bertanya dan terus bertanya, yang kemudian menggiring manusia untuk
berfilsafat. Berfilsafat dapat pula bermula dari adanya suatu kesadaran akan keterbatasan pada diri
manusia.
Sebagai seorang mahasiswa kita harus mempelajari filsafat ilmu agar dapat mengembangkan
semangat toleransi dalam perbedaan pandangan, mampu membiasakan diri untuk bersikap logis-
rasional Opini & argumentasi, mampu berpikir secara cermat dan tidak kenal lelah, serta mampu
membiasakan diri untuk bersikap kritis. Sebagai manusia yang bermasyarakat, mahasiswa juga harus
bisa menerapkan apa yang telah dipelajarinya dalam filsafat ilmu. Mahasiwa dituntut untuk tidak hanya
pandai dalam teori saja tapi harus bisa mempraktekannya langsung dalam masyarakat.
3. Fungsi filsafat ilmu juga untuk memberikan landasan filosofik dalam memahami berbagi
konsep dan teori sesuatu disiplin ilmu dan membekali kemampuan untuk membangun
teori ilmiah. Jelaskan
4. Berpikir radikal salah satu ciri seorang itu berfilsafat sedangkan filsuf adalah pemikir
yang radikal. Dan bisa dikatakan, tidak semua orang yang berpikir radikal disebut Filsuf.
Jelaskan
5. Secara khusus, filsafat merupakan perbincangan mencari hakikat sesuatu gejala atau
segala hal yang ada. Apa maksudnya
9
6. Filsafat adalah ilmu yang tak terbatas karena tidak hanya menyelidiki suatu bidang
tertentu dari realitas yang tertentu saja.Filsafat senantiasa mengajukan pertanyaan
tentang seluruh kenyataan yang ada. Apa maksudnya. Jelaskan
9. Menurut anda Adakah manfaat lain, selain diatas. Jika ada, sebutkan.
10. Dikalangan filsuf terdapat 3 (tiga) hal yang mendorong manusia untuk berfilsafat.
Jelaskan