Anda di halaman 1dari 4

Nama : Prihartini

Nim : 2201050

Mata Kuliah : Filsafat dan Logika

Program Studi : S1 Kesehatan Masyarakat

Dosen Pengampuh : Dr. Yusdi Herly, SH, MM, M. HUM

Filsafat berasal dari dua kata yakni philo dan Sophia yang berarti cinta akan
kebijaksanaan (defenisi etimologis ini, penulis terima dari perkuliahan dalam pengantar
filsafat). Pertanyaanya adalah mengapa filsafat disebut sebagai ilmu yang berbicara tentang
kebijaksanaan? Apakah dengan belajar filsafat seseorang akan menjadi bijaksana?

Filsafat adalah ilmu yang tak terbatas karena tidak hanya menyelidiki suatu bidang
tertentu dari realitas yang tertentu saja. Filsafat senantiasa mengajukan pertanyaan tentang
seluruh kenyataan yang ada. Filsafat pun selalu mempersoalkan hakikat, prinsip, dan asas
mengenai seluruh realitas yang ada, bahkan apa saja yang dapat dipertanyakan, termasuk
filsafat itu sendiri.

Filsafat dikatakan menjadi kebijaksanaan karena metode dasar


mempelajari filsafat dengan bertanya. Para filsuf mempelajari sesuatu dengan bertanya.
Contohnya pertanyaan dari manakah alam semesta berasal.

Filsafat memang abstrak, namun tidak berarti filsafat sama sekali tidak bersangkut
paut dengan kehidupan sehari-hari yang kongkret. Keabstrakan filsafat tidak berarti bahwa
filsafat itu tak memiliki hubungan apa pun juga dengan kehidupan nyata setiap hari. Kendali
tidak memberi petunjuk praktis tentang bagaimana bangunan yang artistic dan elok, filsafat
sanggup membantu manusia dengan memberi pemahaman tentang apa itu artistic dan elok
dalam kearsitekturan sehingga nilai keindahan yang diperoleh lewat pemahaman itu akan
menjadi patokan utama bagi pelaksanaan pekerjaan pembangunan tersebut

Filsafat, pada hemat saya, bukan sekedar merupakan mata kuliah. Filsafat adalah
suatu tindakan, suatu aktivitas. Filsafat adalah aktivitas untuk berpikir secara mendalam
tentang pertanyaan-pertanyaan besar dalam hidup manusia (apa tujuan hidup, apakah Tuhan
ada, bagaimana menata organisasi dan masyarakat, serta bagaimana hidup yang baik), dan
mencoba menjawabnya secara rasional, kritis, dan sistematis.

Untuk catatan, filsafat sudah ada lebih dari 2000 tahun, dan belum bisa (tidak akan
pernah bisa) memberikan jawaban yang pasti dan mutlak, karena filsafat tidak memberikan
jawaban mutlak, melainkan menawarkan alternatif cara berpikir.
Ketika belajar filsafat, anda akan berjumpa dengan pemikiran para filsuf besar
sepanjang sejarah manusia. Sebut saja nama-nama pemikir besar itu, seperti Plato,
Aristoteles, Immanuel Kant, Thomas Aquinas, dan Jacques Derrida. Pemikiran mereka telah
membentuk dunia, sebagaimana kita pahami sekarang ini.

Beberapa mata kuliah yang diajarkan adalah filsafat moral, filsafat ilmu pengetahuan,
filsafat budaya, filsafat politik, filsafat sejarah, logika, eksistensialisme, dan sebagainya.
Anda juga akan diajak memikirkan soal keadilan global, teori-teori demokrasi, dan etika
biomedis. Untuk para profesional, filsafat juga amat berguna untuk memperluas wawasan
berpikir.

Kemampuan-kemampuan Penting
Dengan belajar filsafat, anda akan mendapatkan beberapa ketrampilan berikut;
memikirkan suatu masalah secara mendalam dan kritis, membentuk argumen dalam bentuk
lisan maupun tulisan secara sistematis dan kritis, mengkomunikasikan ide secara efektif, dan
mampu berpikir secara logis dalam menangani masalah-masalah kehidupan yang selalu tak
terduga.

            Dengan belajar filsafat, anda akan dilatih menjadi manusia yang utuh, yakni yang
mampu berpikir mendalam, rasional, komunikatif. Apapun profesi anda, kemampuan-
kemampuan ini amat dibutuhkan. Di sisi lain, dengan belajar filsafat, anda juga akan
memiliki pengetahuan yang luas, yang merentang lebih dari 2000 tahun sejarah manusia.
Kemampuan berpikir logis dan abstrak, kemampuan untuk membentuk argumen secara
rasional dan kritis, serta kemampuan untuk menyampaikan ide secara efektif, kritis, dan
rasional, akan membuat anda mampu berkarya di berbagai bidang, mulai dari bidang
informasi-komunikasi, jurnalistik, penerbitan, konsultan, pendidikan, agamawan, ataupun
menjadi wirausaha.
Para pengacara, praktisi hukum, praktisi pendidikan, pemuka agama, maupun praktisi
bisnis akan mendapatkan wawasan yang amat luas, yang amat berguna untuk
mengembangkan diri dan profesi mereka. Jika anda sungguh ingin mendalami filsafat, anda
bisa melanjutkan studi sampai pada level master dan doktoral, dan kemudian mengajar di
bidang filsafat.

Kemampuan-kemampuan Khusus
Dengan belajar filsafat, anda akan mampu melihat masalah dari berbagai sisi, berpikir
kreatif, kritis, dan independen, mampu mengatur waktu dan diri, serta mampu berpikir
fleksibel di dalam menata hidup yang terus berubah.

Filsafat mengajak anda untuk memahami dan mempertanyakan ide-ide tentang


kehidupan, tentang nilai-nilai hidup, dan tentang pengalaman kita sebagai manusia. Berbagai
konsep yang akrab dengan hidup kita, seperti tentang kebenaran, akal budi, dan keberadaan
kita sebagai manusia, juga dibahas dengan kritis, rasional, serta mendalam.

Filsafat itu bersifat terbuka. Sekali lagi, filsafat tidak memberikan jawaban mutlak
yang berlaku sepanjang masa. Filsafat menggugat, mempertanyakan, dan mengubah dirinya
sendiri. Ini semua sesuai dengan semangat pendidikan yang sejati.
Filsafat mengajarkan kita untuk melakukan analisis, dan mengemukakan ide dengan
jelas serta rasional. Filsafat mengajarkan kita untuk mengembangkan serta mempertahankan
pendapat secara sehat, bukan dengan kekuatan otot, atau kekuatan otoritas politik semata.

Filsafat adalah komponen penting kepemimpinan. Dengan belajar berpikir secara


logis, seimbang, kritis, sistematis, dan komunikatif, anda akan menjadi seorang pemimpin
ideal, yang amat dibutuhkan oleh berbagai bidang di Indonesia sekarang ini. Jadi tunggu apa
lagi? Mari belajar filsafat.

1. Secara umum manfaat filsafat :

 Filsafat membantu kita memahami bahwa sesuatu tidak selalu tampak seperti apa adanya.
 Filsafat membantu kita mengerti tentang diri kita sendiri dan dunia kita, karena filsafat
mengajarkan bagaimana kita bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan mendasar.
 Filsafat membuat kita lebih kritis. Filsafat mengajarkan pada kita bahwa apa yang
mungkin kita terima begitu saja ternyata salah atau menyesatkan—atau hanya merupakan
sebagian dari kebenaran.
 Filsafat mengembangkan kemampuan kita dalam:
 menalar secara jelas
 membedakan argumen yang baik dan yang buruk
 menyampaikan pendapat (lesan dan tertulis) secara jelas
 melihat sesuatu melalui kacamata yang lebih luas
 melihat dan mempertimbangkan pendapat dan pandangan yang berbeda.
 Dengan mempelajari karya-karya para pemikir besar, para filsuf dalam sejarah dan tradisi
filsafat, kita akan melihat betapa besar sesungguhnya pengaruh filsafat terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan, agama, pemerintahan, pendidikan dan karya seni.
 Kadang ini memang bisa mendorong kita menolak pendapat-pendapat yang telah
ditanamkan pada kita, tetapi filsafat juga Filsafat memberi bekal dan kemampulan pada
kita untuk memperhatikan pandangan kita sendiri dan pandangan orang lain dengan kritis
Kemampuan berfikir secara jernih, menalar secara logis, dan mengajukan dan menilai
argumen, menolak asumsi yang diterima begitu saja, dan pencarian akan prinsip-prinsip
pemikiran dan tindakan yang koheren—semuanya ini merupakan ciri dari hasil latihan
dalam ilmu filsafat.

2. Secara khusus manfaat filsafat ilmu :

Filsafat ilmu merupakan salah satu cabang dari filsafat. Oleh karena itu, fungsi filsafat
ilmu kiranya tidak bisa dilepaskan dari fungsi filsafat secara keseluruhan, yakni :

Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada.

 Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap pandangan filsafat
lainnya.
 Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan pandangan dunia.
 Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan
 Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek kehidupan
itu sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan sebagainya. Menurut Agraha Suhandi
(1989)
 Filsafat ilmu bermanfaat untuk menjelaskan keberadaan manusia di dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan alat untuk membuat
hidup menjadi lebih baik
 Filsafat ilmu bermanfaat untuk membangun diri kita sendiri dengan berpikir secara radikal
(berpikir sampai ke akar-akarnya), kita mengalami dan menyadari keberadaan kita.
 Filsafat ilmu memberikan kebiasaan dan kebijaksanaan untuk memandang dan
memecahkan persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang hidup secara
dangkal saja, tidak mudah melihat persoalan-persoalan, apalagi melihat pemecahannya.
 Filsafat ilmu memberikan pandangan yang luas, sehingga dapat membendung egoisme
dan ego-sentrisme (dalam segala hal hanya melihat dan mementingkan kepentingan dan
kesenangan diri sendiri).
 Filsafat ilmu mengajak untuk berpikir secara radikal, holistik dan sistematis, hingga kita
tidak hanya ikut-ikutan saja, mengikuti pada pandangan umum, percaya akan setiap
semboyan dalam surat-surat kabar, tetapi secara kritis menyelidiki apa yang dikemukakan
orang, mempunyai pendapat sendiri, dengan cita-cita mencari kebenaran.
 Filsafat ilmu memberikan dasar-dasar, baik untuk hidup kita sendiri (terutama dalam
etika) maupun untuk ilmu-ilmu pengetahuan dan lainnya, seperti sosiologi, ilmu jiwa,
ilmu mendidik, dan sebagainya.
 Filsafat ilmu bermanfaat sebagai pembebas. Filsafat bukan hanya sekedar mendobrak
pintu penjara tradisi dan kebiasaan yang penuh dengan berbagai mitos dan mite,
melainkan juga merenggut manusia keluar dari penjara itu. Filsafat ilmu membebaskan
manusia dari belenggu cara berpikir yang mistis dan dogma.
 Filsafat ilmu membantu agar seseorang mampu membedakan persoalan yang ilmiah
dengan yang tidak ilmiah.
 Filsafat ilmu memberikan landasan historis-filosofis bagi setiap kajian disiplin ilmu yang
ditekuni.
 Filsafat ilmu memberikan nilai dan orientasi yang jelas bagi setiap disiplin ilmu.
 Filsafat ilmu memberikan petunjuk dengan metode pemikiran reflektif dan penelitian
penalaran supaya manusia dapat menyerasikan antara logika, rasio, pengalaman, dan
agama dalam usaha mereka dalam pemenuhan kebutuhannya untuk mencapai hidup yang
sejahtera.
 Filsafat ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan. Setiap metode
ilmiah yang dikembangkan harus dapat dipertanggungjawabkan secara logis-rasional, agar
dapat dipahami dan dipergunakan secara umum

Anda mungkin juga menyukai