Anda di halaman 1dari 159

EFISIEN

Tepat sesuai rencana


Selisih antara input sumber daya (tenaga,
dana, alat, metode) dan out put yang
dihasilkan

EFISIENSI
Ketepatan
cara
(usaha,
kerja)
dalam
menjalankan sesuatu
Kemampuan dalam menjalankan tugas dengan
baik dan benar

Penilaian tingkat efisiensi dapat dilakukan dengan cara:


a.Membandingkan dengan standar
b.Perkembangan grafik(meningkat, mendatar, menurun)
Grafik yang dapat digunakan adalah: GRAFIK
BARBER JOHNSON
Grafik yang menyajikan tingkat efisiensi pengelolaan
RS dengan mendayagunakan statistik RS dalam rangka
memenuhi kebutuhan manajemen akan indikator
efisiensi pengelolaan RS
Pencipta: Barry Barber, M.A, Phd, Finst P, AFIMA dan
David Jonhson, MSc (1973)

Grafik BJ secara visual menyajikan dengan jelas tingkat


efisiensi pengelolaan RS dan perkembangannya dari waktu
ke waktu,dengan menggunakan parameter yaitu:
1. Prosentase Pemakaian TT

(BOR)

2. Frekuensi Pemakaian TT

(BTO)

3. Rata-rata Hari TT tidak terisi (TOI)


4. Rata-rata Lama Rawat Pasien (AvLOS/ALOS)
`

5. Angka Kematian Kasar

(GDR)

6. Angka Kematian Bersih

(NDR)

Prosentase pemakaian tempat tidur pada periode


tertentu
Memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat
pemakaian TT RS
Nilai Ideal : 75% - 85%
Jumlah Hari Perawatan pada periode tertentu
BOR =
x 100%
Jumlah TT tersedia x Jumlah Hari dalam satu satuan
waktu

Frekuensi pemakaian TT artinya: berapa kali satu


tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu
(biasanya dalam periode 1 tahun)
Nilai Ideal : 40 50 kali
Total Pasien Keluar (H + M)
BTO =
Total Tempat Tidur RS

Rata-rata hari TT tidak terisi atau tidak ditempati,


dari saat terisi ke saat terisi berikutnya.
Nilai Ideal: 1-3 hari
(Jml TT tersedia x Jml hari Periode Tertentu) Total Hari
Perawatan
TOI =
Total Pasien Keluar ( H + M) pada periode yang
sama

LOS = Lama Rawat/Perawatan Pasien di RS


AvLOS=ALOS= Rata-rata Lama Rawat/Perawatan
Pasien di RS
Memberikan gambaran mutu pelayanan RS
Nilai Ideal: 3 12 hari
Total Lama Rawat Pasien Keluar
(H+M)
AvLOS =
Total Pasien Keluar (H + M)

Angka kematian umum untuk 1000 penderita


keluar.
Memberikan gambaran mutu pelayanan di RS
Nilai Ideal: 25
Jumlah Pasien Meninggal Seluruhnya
GDR =
1000

x
Jumlah Pasien Keluar (Hidup + Mati)

Angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk


tiap-tiap 1000 penderita.
Memberikan gambaran mutu pelayanan RS
Nilai Ideal: 45
Jumlah Pasien Meninggal >48 Jam setelah dirawat
NDR =
1000

x
Jumlah Pasien Keluar (Hidup + Mati)

Kegiatan
pencacahan/penghitungan
pasien rawat inap yang dilakukan setiap
hari pada suatu ruang rawat inap.
Formulir yang berisi tentang mutasi
keluar masuk pasien (pasien masuk,
keluar, meninggal, perpindahan pasien
antar ruangan, kapasitas TT) selama 24
jam mulai dari pukul 00.01 24.00

1. Perbandingan penampilan rumah sakit


pada masa lalu dan masa sekarang.
2. Bahan acuan pengembangan rumah
sakit di masa depan
3. Penilaian penampilan kinerja medis,
keperawatan,
paramedis
maupun
tenaga kesehatan lainnya.
4. Bagi RS pemerintah, sebagai informasi
untuk mendapatkan subsidi (bantuan)
biaya.

Proses resmi yang dialami seseorang pada saat


diterima oleh rumah sakit dengan tujuan
mendapatkan
pelayanan pengobatan pada
pasien
tersebut.
Jika pasien tersebut keluar secara resmi dari
RS dan
kembali untuk pengobatan lebih
lanjut, maka proses
admission berulang
kembali dan admission tercatat pada
statistik.

Proses resmi keluarnya seorang


pasien rawat inap meninggalkan
rumah sakit dan menandai akhir dari
episode perawatannya.
Jumlah
pasien
keluar
meliputi:
pasien keluar dalam keadaan hidup &
pasien meninggal

Seseorang yang mendapatkan


perawatan medis di RS atau
fasilitas perawatan kesehatan
lainnya sebagai pasien rawat
jalan
(non-inpatient).
Non
inpatient ini tidak terdaftar
sebagai pasien rawat sehari &
tidak
dirawat
di
bagian
kecelakaan dan rawat darurat.

Seseorang yang memakai tempat tidur (TT)

RS untuk tujuan pengobatan, tetapi tidak


termasuk:
a. Anggota dari karyawan RS yang menerima
pengobatan yang menjadi tanggungannya.
b. Bayi Baru Lahir dengan ibu yang memakai
TT rumah sakit.
Kecuali:
* Bayi baru lahir yang menggunakan TT
NICU
dianggap sebagai pasien rawat inap.
* Bayi Lahir Kembar (Multiple) setiap bayi yg
lebih dari satu dianggap menjadi pasien
rawat inap.

RAWAT SEHARI (ODC = ONE DAY


CARE)

Seorang pasien yang datang ke rumah sakit


secara harian.
Seorang pasien yang dirawat di fasilitas
perawatan selama minimum 6 atau 8 jam
penuh dan tidak menempati tempat tidur.

PERSALINAN
Tindakan membantu proses kelahiran bayi
baik hidup maupun meninggal.
Untuk kepentingan statistik, persalinan
kembar dihitung sebagai satu kali
persalinan.

LAHIR HIDUP
Ekstraksi/pengeluaran dari ibu sebagai
hasil dari reproduksi, tidak bergantung
dari
masa
kehamilan,
setelah
itu
bernafas/menunjukkan
tanda-tanda
kelahiran seperti denyut jantung, denyut
tali pusat atau gerak otot baik pada saat
tali pusat telah di potong atau belum.
LAHIR MATI (FETAL DEATH)
Kondisi dimana janin yang dilahirkan
dalam
keadaan
meninggal,
tanpa
memperhatikan usia kandungan

TINDAKAN OPERASI (SURGICAL


PROSEDURE)
Suatu tindakan yang dilakukan pada
bagian
tubuh
yang
dapat
diperbaiki/disempurnakan baik memakai
alat ataupun tidak, biasanya dilakukan
oleh praktisi dokter/dokter gigi yang telah
terdaftar untuk memperbaiki bagian tubuh
yang lepas atau kurang, membuang
jaringan yang rusak, mengeluarkan benda
asing, membantu proses lahir atau
mendapatkan diagnosa penyakit.

SHORT TERM LEAVE( Meninggalkan RS


dalam waktu singkat)
Pasien rawat inap yang tidak memerlukan
pengobatan pada akhir minggu/masa libur
pendek yang meninggalkan RS. (karena
ada keperluan tertentu)
Pasien ini tidak boleh dikeluarkan. Masa
selama di luar rumah sakit tidak dihitung
sebagai hari rawat (occuped bed-days),
tetapi lama rawat tetap dihitung.

SENSUS HARIAN RAWAT INAP


(DAILY INPATIENT CENSUS)
Jumlah pasien rawat inap pada saat
dilakukan perhitungan sensus. Periode
perhitungan dilakukan pada saat tengah
malam (setelah pkl.24.00) dan selalu pada
saat yang sama setiap hari.

JUMLAH PASIEN MASUK


Jumlah pasien masuk dari luar rumah
sakit, dihitung dari pukul 00.01 24.00
saat sensus dilakukan.

TEMPAT TIDUR TERSEDIA


(Bed Count/Available Beds)
Jumlah TT yang siap digunakan bagi pasien
rawat inap jika diperlukan. Jumlah ini
merupakan total jumlah TT yang sedang
dipakai maupun yang masih kosong. Pada
statistik jumlah tempat tidur selalu berupa
jumlah total.
Bassinet (TT untuk bayi baru lahir) dihitung
terpisah dari TT biasa.
TT di ruang:
TIDAK
Pemulihan (recorvery room)
DIHITUNG
Persalinan
SEBAGAI TT
TERSEDIA
Tindakan

TEMPAT TIDUR TERPAKAI


Sama dengan Jumlah hari perawatan
(hari pemakaian tempat tidur)
Jumlah hari perawatan (hari pemakaian
tempat tidur) menunjukkan periode 24
jam pemakaian TT oleh pasien rawat
inap.
Satuan pengukuran untuk pelayanan
yang digunakan oleh seorang pasien
rawat inap diantara waktu pengambilan
sensus.

LAMA RAWAT (LENGTH OF STAY/LOS)


Total dari lama pasien dirawat di RS yang
dihitung bagi semua pasien keluar pada
hari sebelum sensus dilakukan.
Menunjukkan jumlah hari dimana seorang
pasien mendapatkan layanan rawat inap.
PERHITUNGAN LAMA RAWAT
untuk pasien yang masuk & keluar
perawatan pada periode/bulan yang sama:

Tanggal Keluar tanggal masuk


Mulai menghitung pada tanggal masuk pasien
dan seterusnya selama dirawat, tetapi tidak
menghitung tanggal keluar.

Contoh:

Bapak Asril masuk (admisi) di ruang


perawatan interna pada tanggal 8
Februari 2011 dan keluar (discharge)
pada tanggal 25 Februari 2011.
Lama Rawat (LOS) bapak Asril yaitu:
LOS = Tanggal Keluar Tanggal Masuk
= 25 8
= 17 hari

Untuk pasien yang masuk & keluar


perawatan pada periode/bulan berbeda:
LOS = JUMLAH HARI PADA BULAN PASIEN
MASUK TANGGAL MASUK + TANGGAL
KELUAR
Contoh:
Ibu Laura masuk dirawat tanggal 11 Januari dan keluar
tanggal 3 Februari 2011, maka LOSnya adalah:
LOS = Jumlah hari pada bulan pasien masuk tgl masuk +
tgl keluar
= 31 (Januari) 11 + 3
= 23 hari

HARI PERAWATAN (INPATIENT BED DAY)


Jumlah pasien yang ada saat sensus dilakukan
setiap hari ditambah pasien yang masuk dan
keluar pada hari yang sama, pada hari sebelum
sensus diambil.
Jadi
sama
dengan
jumlah
pasien
yang
menggunakan TT dalam jangka waktu 24 jam
(sama dengan bed day, patient day, patient
service day).
TOTAL HARI PERAWATAN (TOTAL PATIENT
DAYS/TOTAL INPATIENT SERVICE DAYS)
Total dari hari perawatan pasien dari setiap hari dalam suatu
jangka waktu tertentu yang diambil dari sensus harian.
Setiap pasien mendapat 1 hari rawat setiap hari di dirawat,
yaitu jumlah pasien sisa jam 24.00 + jumlah pasien
yang masuk dan keluar pada hari tersebut.

Hari Perawatan
Dihitung dari pasien
yang msh dirawat setiap
hari
Hari masuk dihitung,
hari
keluar tdk dihitung.
Merupakan
jumlah
kumulatif dari semua
pasien setiap hari

Lama Rawat
Dihitung pada saat
pasien sudah keluar RS
Hari masuk dihitung,
hari keluar tidak dihitung
Dihitung dari setiap pas.
secara individu

CONTOH PERHITUNGAN HARI


PERAWATAN & LAMA PERAWATAN
TGL/
PASIEN

Doraemon

10
K

S.Bob

LOS
8

Naruto

M K

Bakugan
Upin

Ipin

Diego

HARI
PERAWATA
N (HP)

MK

K
4

2
2

LOS =..
HP= ..

PASIEN DIPINDAHKAN
Jumlah pasien yang keluar dari ruang
rawat tertentu dan dipindahkan ke
ruang rawat lain, dihitung dari pukul
00.01 24.00 saat sensus dilakukan.
PASIEN PINDAH (PINDAHAN DARI)

Jumlah pasien yang masuk ruang


rawat tertentu yang berasal dari ruang
rawat lain, dihitung dari pukul 00.01
24.00 saat sensus dilakukan.

PASIEN MASUK & KELUAR


PADA HARI YANG SAMA
Jumlah pasien yang masuk setelah
pukul 00.01 dan
keluar sebelum
pukul 24.00 saat sensus dilakukan.

00.01

08.00
Masuk

12.00
Keluar

24.00

PASIEN MENINGGAL < 48


JAM

Pasien yang meninggal kurang dari


48 jam sesudah masuk ruang
perawatan.

PASIEN MENINGGAL > 48 JAM


Pasien yang meninggal lebih dari
48 jam sesudah masuk ruang
perawatan.

PASIEN AWAL
Jumlah pasien yang sudah ada pada
ruang perawatan sebelum sensus
dilakukan

PASIEN SISA
DIRAWAT)

(YANG

MASIH

Jumlah pasien awal + jumlah pasien


masuk jumlah pasien keluar (hidup
dan mati)

PASIEN KELUAR HIDUP

Jumlah pasien yang keluar RS dalam


keadaan hidup (sembuh, pulang atas
kemauan sendiri, melarikan diri,
dirujuk ke RS/yankes lainnya, dll)

TOTAL PASIEN KELUAR


Jumlah pasien keluar hidup + jumlah
pasien meninggal/mati ( < 48 jam /
> 48 jam).

Kegiatan
pencacahan/penghitungan
pasien rawat inap yang dilakukan setiap
hari pada suatu ruang rawat inap.
Formulir yang berisi tentang mutasi
keluar masuk pasien (pasien masuk,
keluar, meninggal, perpindahan pasien
antar ruangan, kapasitas TT) selama 24
jam mulai dari pukul 00.01 24.00

TUJUAN
Memperoleh informasi semua pasien yang
masuk dan keluar Rumah Sakit selama 24
jam.
KEGUNAAN
a.Mengetahui jumlah pasien masuk, pasien keluar
rumah sakit, meninggal di rumah sakit
b.Mengetahui tingkat penggunaan tempat tidur
c.Sumber data sistem pelaporan RS (SIRS)
d.Menghitung penyediaan sarana/fasilitas RS
e.Membantu menentukan besarnya anggaran

yang diperlukan RS

TANGGUNGJAWAB PELAKSANAAN
a. Kepala Perawat pada masing-masing
ruang rawat inap
b. Perawat/Bidan
yang
memutasikan
pasien/petugas
yang
ditunjuk
oleh
Kepala Perawat Ruang Rawat Inap
c. Formulir Sensus Harian disediakan oleh
Unit Rekam Medis RS
SUMBER DATA SENSUS HARIAN PASIEN RI

Buku Register Pelayanan Pasien Rawat Inap

MEKANISME PENGISIAN
a. SHP RI diisi segera setelah pasien masuk ruang
rawat inap, pindah intern rumah sakit dan keluar
rumah sakit.
b. Pembuatan SHP RI mulai pukul 00.01 s/d 24.00
dan sesudah itu dibuat RESUME SENSUS HARIAN
untuk hari yang bersangkutan.
c. Jika ada pasien masuk, keluar, pindah, meninggal
sesudah pukul 24.00, maka harus dicatat pada
formulir sensus harian berikutnya.
d. Sensus harian dikirimkan pukul 08.00 setiap pagi
ke bagian Rekam Medis RS/atau sesuai kebijakan
masing-masing rumah sakit.

Defenisi
Rekapitulasi Harian Pasien Rawat Inap (RP.1)
adalah formulir perantara untuk menghitung dan
merekap jumlah pasien rawat inap selama
sebulan yang diterima dari masing-masing ruang
rawat inap.
Tujuan
Memperoleh informasi semua pasien yang dirawat
di RS selama sebulan secara keseluruhan maupun
pada masing-masing ruang rawat inap yang
diperlukan
bagi
perencanaan,
pengawasan/penilaian kinerja.

Kegunaan
a. Mengetahui
jumlah
pasien
dirawat
selama sebulan atau satu triwulan.
b. Mengetahui tingkat penggunaan TT
selama periode bulanan dan triwulan.
c. Sebagai data dasar dalam pengisian
laporan rumah sakit.
TANGGUNGJAWAB
Kepala Unit Rekam Medis
Staf Unit Rekam Medis

MEKANISME
a.Formulir RP.1 merupakan form. Standar untuk
membuat rekapitulasi pasien rawat inap setiap
bulan yang kemudian dijumlahkan untuk
setiap triwulan.
b.Formulir RP.1 dibuar 1 (satu) lembar untuk
masing-masing jenis Pelayanan Rawat Inap
dan 1 (satu) lembar untuk RS secara
keseluruhan.
c.Formulir RP.1 diisi sesuai dengan data yang
terdapat pada Rekapitulasi Sensus Harian
menurut jenis pelayanan rawat inap yang ada.
d.Formulir RP.1 harus selesai setiap hari untuk
setiap tanggal laporan.

Defenisi
RP.2 adalah formulir perantara untuk menghitung
dan merekap pasien rawat inap setiap bulan yang
diterima dari masing-masing unit rawat inap.
TUJUAN
Memperoleh informasi semua pasien yang dirawat
di RS secara keseluruhan maupun pada masingmasing ruang rawat inap dalam menunjang
perencanaan, pengawasan dan evaluasi.

KEGUNAAN
a. Mengetahui jumlah pasien dirawat pada
bulan bersangkutan.
b. Mengetahui tingkat penggunaan TT
c. Sebagai data dasar mengenai pasien
dirawat pada bulan yang bersangkutan
yang harus segera dikirimkan kepada
Direktur RS, Bidang Perawatan dan unit
lain yang membutuhkan.
TANGGUNGJAWAB
Kepala Unit Rekam Medis
Staf Unit Rekam Medis/Unit Perencanaan
yang ditunjuk oleh Kepala Rekam medis.

MEKANISME
a. Formulir
RP.2
merupakan
formulir
standar yang sudah dipersiapkan terlebih
dahulu. Urutan nama ruang rawat inap
disusun sesuai jenis pelayanan.
b. Formulir RP.2 diisi setelah Rekapitulasi
Harian Pasien Rawat Inap telah diisi
selama sebulan.

Formulir
perantara
untuk
menghitung dan merekap jumlah
pasien rawat inap selama tiga bulan.
Sebagai data dasar dalam pengisian
Formulir Laporan Kegiatan Rumah
Sakit (RL1)

Alur Pengisian Formulir


RL1
Register
Pelayanan Pasien
Rawat Inap

Sensus Harian
Pasien Rawat Inap
Rekapitulasi
Harian Pasien
Rawat Inap (RP.1)
Rekapitulasi
Bulanan Per Jenis
Pelayanan (RP.2)
Data Triwulan

Laporan Data
Kegiatan Rumah
Sakit (RL1 hal.1)

Rata-rata Sensus Harian/SHR (ADS=Avarage


Dayli Sensus)
BOR (Bed Occupancy Rate)
BTO (Bed Turn Over)
LOS (Length of Stay)
AvLOS (Avarage Length of Stay)
TOI (Turn Over Interval)
GDR (Gross Death Rate)
NDR (Net Death Rate)

Jumlah pasien rawat inap perhari


Diperoleh dari sensus pemakaian TT
harian ditambah jumlah pasien yang
masuk & keluar pada hari yang sama.
Total Hari Rawat Inpatient u/ suatu periode
(kecuali bayi baru lahir)
SHR =
Total jumlah hari pada periode yang sama

Prosentase pemakaian tempat tidur pada periode


tertentu
Memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat
pemakaian TT RS
Nilai Ideal : 75% - 85%
Jumlah Hari Perawatan pada periode tertentu
BOR =
x 100%
Jumlah TT tersedia x Jumlah Hari pd Periode yang sama

BOR dengan perubahan jumlah TT


Bila terjadi perubahan TT dalam
periode yang akan dihitung BORnya,
maka digunakan rumus:
Jumlah Hari Perawatan pada periode tertentu
BOR =
x 100%
(Jml TT1 x Jml Hari periode tsb) + (Jml TT2 x Jml Hari
periode tsb) + .dst

RS x mempunyai 50 TT, dgn jumlah


hari perawatan 5978 hr perawatan
smpi dgn bulan Juni 2010. pada tgl 1
Juli terdapat penambahan 13 TT.
Hitunglah BOR RS x tsb selama satu
semester.

Jumlah hari perawatan di RS B pd


bln Jan-Juni adl 4978 hari
perawatan, Lama rawat 3467 hari,
pasien keluar 78 pasien, pd bln JanApril tdapat 30 TT, kmdian tjadi
penambahan TT pd tgl 15 Mei
sbanyak 15 TT, Hitunglah BOR utk
semester I

Frekuensi pemakaian TT artinya: berapa kali satu


tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu
(biasanya dalam periode 1 tahun)
Nilai Ideal : 30 kali (minimum)
Total Pasien Keluar (H + M)
BTO =
Total Tempat Tidur RS

Rata-rata hari TT tidak terisi atau tidak ditempati,


dari saat terisi ke saat terisi berikutnya.
Nilai Ideal: 1-3 hari
(Jml TT tersedia x Jml hari Periode Tertentu) Total Hari
Perawatan
TOI =
Total Pasien Keluar ( H + M) pada periode yang
sama

LOS = Lama Rawat/Perawatan Pasien di RS


AvLOS=ALOS= Rata-rata Lama Rawat/Perawatan
Pasien di RS
Memberikan gambaran mutu pelayanan RS
Nilai Ideal: 3 12 hari
Total Lama Rawat Pasien Keluar
(H+M)
AvLOS =
Total Pasien Keluar (H + M)

Angka kematian umum untuk 1000 penderita


keluar.
Memberikan gambaran mutu pelayanan di RS
Nilai Ideal: 25
Jumlah Pasien Meninggal Seluruhnya
GDR =
1000

x
Jumlah Pasien Keluar (Hidup + Mati)

Angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk


tiap-tiap 1000 penderita.
Memberikan gambaran mutu pelayanan RS
Nilai Ideal: 45
Jumlah Pasien Meninggal >48 Jam setelah dirawat
NDR =
1000

x
Jumlah Pasien Keluar (Hidup + Mati)

EFISIEN

Tepat sesuai rencana


Selisih antara input sumber daya (tenaga,
dana, alat, metode) dan out put yang
dihasilkan

EFISIENSI
Ketepatan
cara
(usaha,
kerja)
dalam
menjalankan sesuatu
Kemampuan dalam menjalankan tugas dengan
baik dan benar

Penilaian tingkat efisiensi dapat


dilakukan dengan cara:
a. Membandingkan dengan standar
b.Melihat
perkembangan
grafik
(meningkat,
mendatar, menurun)
Grafik
yang
dapat
adalah:
GRAFIK
JOHNSON

digunakan
BARBER

Grafik yang menyajikan tingkat efisiensi


pengelolaan RS dengan mendayagunakan
statistik RS dalam rangka memenuhi
kebutuhan manajemen akan indikator
efisiensi pengelolaan RS
Pencipta: Barry Barber, M.A, Phd, Finst P,
AFIMA dan David Jonhson, MSc (1973)

Grafik BJ secara visual menyajikan dengan


jelas tingkat efisiensi pengelolaan RS dan
perkembangannya
dari
waktu
ke
waktu,dengan menggunakan 4 parameter
yaitu:
1. Prosentase Pemakaian TT (BOR)
2. Frekuensi Pemakaian TT (BTO)
3. Rata-rata Hari TT tidak terisi (TOI)
4. Rata-rata Lama Rawat Pasien
(AvLOS/ALOS)

BOR : 75% - 85%


BTO
: > 30 kali
TOI
: 1- 3 hari
AvLOS: 3-12 hari

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Mengukur tingkat efisiensi pengelolaan RS,


khususnya pendayagunaan tempat tidur
Perbandingan dalam kurun waktu tertentu
Memonitor kegiatan terhadap standar yang
ditentukan
Perbandingan tingkat efisiensi penggunaan TT antar
ruang/unit pelayanan yang sama dalam satu RS
Meneliti akibat perubahan kebijakan terhadap
efisiensi penggunaan TT
Mengecek kebenaran laporan hasil perhitungan
empat parameter efisiensi penggunaan TT (BOR,
ALOS, BTO, TOI). Jika keempat garis bantunya
berpotongan di satu tititk berarti laporan hasil
perhitungan tersebut benar.

1. Gambar sumbu X (absis); sebagai garis


TOI
2. Gambar sumbu Y (ordinat); sebagai garis
ALOS
3. Buatlah garis BOR: 50%, 70%, 75%,
80%, 90%
4. Buatlah garis BTO: 30, 20, 15, 12.5
5. Buatlah Daerah Efisien
6. Gambar keempat parameter (BOR, BTO,
AvLOS, TOI) sesuai dgn data RS masingmasing.

Langkah 1 & 2
1. Gambar sumbu X (absis);
sebagai garis TOI
2. Gambar sumbu Y (ordinat);
sebagai garis ALOS

Langkah 3
Buatlah garis BOR:
50%
70%
75%
80%
90%

Membuat Garis BOR:


Tentukan Koordinat titik (x, y) atau (TOI, LOS) dengan cara:

Nilai BOR
LOS =
10
TOI = 10 Nilai LOS

Tarik Garis mulai dari koordinat 0,0


melewati tiitk koordinat TOI, LOS

Rumus Lain untuk membuat Garis BOR:

BOR
LOS =

x TOI
100 - BOR

Langkah 4
Buatlah garis BTO (Troughput):
30
20
15
12.5

Membuat Garis BTO

Jumlah Hari Periode Tertentu


LOS = - TOI +
BTO (periode yang sama)

Langkah 5
Gambar
Daerah
Efisien
(Daerah yang diarsir) dengan
dibatasi TOI 1 hari dan 3 hari,
serta BOR 75%

Langkah 6
Gambar keempat parameter
(BOR, BTO, AvLOS, TOI)
sesuai dgn data RS masingmasing.

Latihan:
Data RS Stikes Pnk Makassar
TAHUN

BOR

AVLOS

TOI

BTO

2009

48.20

4.02

4.30

43.99

2010

68.83

4.26

1.96

58.14

LATIHAN 2
BUATLAH VISUALISASI DALAM BENTUK GRAFIK
BARBER JOHNSON

RSUD
KAB.

BOR

AVLOS

TOI

BTO

SOPPENG

69.39

4.53

1.99

56.01

BONE

72.30

4.22

1.62

62.41

PINRANG

76.72

4.11

1.25

68.08

WAJO

77.91

3.88

1.10

73.71

Makin dekat Grafik BOR ke sumbu Y,


maka BOR makin tinggi
Makin dekat Grafik BTO ke sumbu X,
maka pasien keluar per tempat tidur
(BTO) makin tinggi (Throughput)
Bila
TOI
tetap,
tetapi
AvLOS
berkurang, maka BOR menurun

Bila TOI tinggi, kemungkinan


disebabkan:
Organisasi RS kurang bagus
Permintaan TT kurang
TOI dapat diturunkan dengan memprbaiki
organisasi tanpa mempengaruhi AvLOS

Bila AvLOS
disebabkan:

tinggi,

kemungkinan

Administrasi lambat
perencanaan pelayanan kurang baik
kebijakan di bidang medis kurang baik

ANALISA HASIL GRAFIK


BARBER JOHNSON
AvLOS > 12 hari
Timbulnya komplikasi/tidak ada
perkembangan kesehatan si pasien
Adanya dokter (secara individu)
yang suka menunda layanan
Lakukan evaluasi pelayanan medis

BOR rendah pada kelas tertentu


Usulan: mengurangi jumlah TT kelas
tsb dan menambah kelas lain yang
lebih besar BOR-nya
TOI tinggi dan BOR rendah
Usulan:
Marketing lebih aktif agar RS dikenal
Meningkatkan pelayanan
Meningkatkan pengetahuan & pendd. SDM
Meningkatkan perilaku SDM yang baik
Memperhatikan karier & kesejahteraan petugas
Evaluasi untuk alokasi TT pasien
Meningkatkan kualitas penerimaan pasien RI

Pada awalnya disebut dengan Sistem Pelaporan


Rumah Sakit (SPRS).
SPRS ini ada yang bersifat pelaporan intern untuk
kepentingan RS dan pelaporan ekstern untuk
kepentingan Departemen Kesehatan (Depkes)
Penetapannya dimulai pada tahun 1952
Revisi I : 1973
Revisi II : 1979
Revisi III : 1984
Revisi IV : 1997
Revisi V : 2003 (istilah SPRS berubah menjadi
SIRS)

Suatu mekanisme yang dirancang untuk


membantu pimpinan RS dalam membuat
keputusan yang lebih rasional melalui
indikator-indikator penampilan layanan RS
yang telah disusun sebelumnya.
Suatu tatanan yang berurusan dengan
pengumpulan data, pengolahan data,
penyajian
informasi,
analisa
dan
penyimpulan informasi serta penyampaian
informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan
rumah sakit.

Menentukan Parameter/Indikator
yang handal untuk mendorong
keberhasilan Visi Pembangunan
Kesehatan (Indonesia Sehat 2010)
Mengukur mutu penyelenggaraan
pelayanan kesehatan sesuai
standar yang berlaku
Mengantisipasi peningkatan
kebutuhan data di era globalisasi

Bahan pertimbangan bagi


manajemen dalam
menentukan suatu kebijakan.
Menentukan indikator tingkat
efisiensi penggunaan tempat
tidur RS.
Menentukan indikator mutu
pelayanan RS.

Berdasarkan jaringan sistem yang


digunakan:
Individual
Modular
Sistem Informasi Terpadu
Berdasarkan alat yang digunakan:
Manual
Komputer

Berdasarkan kebutuhannya:
Sistem Informasi Klinik
Sistem Informasi Administrasi
Sistem Informasi Manajemen

FORMULIR STANDAR
RL1
Data Kegiatan Rumah Sakit
RL2a
Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Inap
RL2b
Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Jalan
RL2a1
Data Keadaan Khusus Pasien Rawat Inap RS
RL2b1
Data Keadaan Khusus Pasien Rawat Jalan RS
RL2c
Data Status Imunisasi
RL2.1;RL2.2;RL2.3 Data Individual Morbiditas Pasien Rawat Inap
RL3
Data Dasar Rumah Sakit
RL4
Data Ketenagaan Rumah Sakit
RL4a
Data Individual Ketenagaan Rumah Sakit
RL5
Data Peralatan Medik Rumah Sakit
RL6
Data Infeksi Nosokomial Rumah Sakit

Skema Sistem Pelaporan RS


DITJEN YANMED

RL1;RL2a;RL2b;RL3;RL4;RL5;RL6
RL4a (Khusus RS Vertikal Depkes)

DINKES PROPINSI

RL1;RL2a;RL2b;RL3;RL4;RL5;RL6

DINKES KAB/KOTA
TNI & POLRI/

RL1;RL2a;RL2b;RL2a1;RL2b1;RL2c
RL2.1;RL2.2;RL2.3;RL3;RL4;RL5;RL6

RS

DEP.LAIN/BUMN

DEPKES,PEMDA

RL1;RL2a;RL2b;RL3
RL4;RL5;RL6
SWASTA

RS
TNI & POLRI/DEP.LAIN/BUMN

RL1;RL2a;RL2b;RL3
RL4;RL5;RL6

RS
SWASTA

RESUME SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT


No

Nama Formulir
1 Data Kegiatan Rumah Sakit

Kode
RL1

Periode
Laporan
Triwulan

2 Data Keadaan Morbiditas Pasien


Rawat Inap RS
3 Data Keadaan Morbiditas Pasien
Rawat jalan RS
4 Data Keadaan Morbiditas Pasien
Rawat Inap RS surveilans terpadu RS
5 Data Keadaan Morbiditas Pasien
Rawat jalan RS surveilans terpadu RS
6 Data Status Imunisasi

RL2a

Triwulan

RL2b

Triwulan

RL2a1

Bulanan

RL2b1

Bulanan

RL2c

Bulanan

RL2.1

Tgl 25 bulan ke4

7 Data Individual Morb.pasien RI


- Pasien Umum

Jadual
Laporan
Tgl 15 bulan ke4

Dikirim
ke
Ditjen.Yanmed;Dinkes
Kab/Kota
Tgl 15 bulan ke4
Ditjen.Yanmed;Dinkes
Kab/Kota
Tgl 15 bulan ke4
Ditjen.Yanmed;Dinkes
Kab/Kota
Tgl.15 bulan berikut Dinkes Kab/Kota
setempat
Tgl.15 bulan berikut Dinkes Kab/Kota
setempat
Tgl.15 bulan berikut Dinkes Kab/Kota
setempat

8 Data Dasar Rumah sakit

RL3

Triwulan
sampling 10 hr
Triwulan
sampling 10 hr
Triwulan
sampling 10 hr
Tahunan

9 Data Ketenagaan Rumah Sakit

RL4

Semester

Tgl.15 Jan/Jul

10 Data Individual Ketenagaan RS


11 Data Peralatan Medik RS

RL4a
RL5

Tahunan
Tahunan

Tg.15 januari
Tg.15 januari

12 Data Kegiatan Kesehatan Lingkungan RL5

Tahunan

Tg.15 januari

13 Data Infeksi Nosokomial RS

Bulanan

Tgl.5 bulan berikut

- Pasien Obstetri

RL2.2

- Bayi baru lahir/lahir mati

RL2.3

RL6

Tgl 25 bulan ke4


Tgl 25 bulan ke4
Tgl15 Januari

Dinkes Kab/Kota
setempat
Dinkes Kab/Kota
setempat
Dinkes Kab/Kota
setempat
Ditjen.Yanmed;Dinkes
Kab/Kota
Ditjen.Yanmed;Dinkes
Kab/Kota
Ditjen Yanmed
Ditjen.Yanmed;Dinkes
Kab/Kota
Ditjen.Yanmed;Dinkes
Kab/Kota
Ditjen.Yanmed;Dinkes
Kab/Kota

FORMULIR RL1
Formulir RL1 adalah formulir
Pelaporan Data Kegiatan
Pelayanan Rumah Sakit
Periode Pelaporan : Triwulan
(Setiap 3 Bulan) setiap tahunnya.

FORMULIR RL2a dan RL2b


Formulir RL2a adalah formulir
Pelaporan Data Morbiditas Pasien
Rawat Inap di Rumah Sakit.
Formulir RL2b adalah formulir
Pelaporan Data Morbiditas Pasien
Rawat Jalan di Rumah Sakit.

FORMULIR
RL 2a1, RL 2b1
dan RL 2c

FORMULIR RL
2.1, RL 2.2 dan
RL 2.3

FORMULIR RL 3

FORMULIR RL3
Formulir RL3 adalah formulir Pelaporan
Data Dasar/Inventaris Rumah Sakit
Periode Pelaporan : Tahunan (Keadaan
31 Desember setiap tahunnya).

FORMULIR RL 4

FORMULIR RL4
Formulir RL4 adalah formulir
Pelaporan Data Keadaan Ketenagaan
Rumah Sakit
Periode Pelaporan : Semester
(Keadaan tanggal 30 Juni 30
Desember setiap tahunnya).

FORMULIR RL
4a

FORMULIR RL 5

FORMULIR RL5
Formulir RL5 adalah formulir
Pelaporan Data Peralatan Medik
dan Kegiatan Kesehatan
Lingkungan (Kesling) Rumah
Sakit
Periode Pelaporan : Keadaan 31
Desember setiap tahunnya.

FORMULIR RL 6

Data Infeksi Nosokomial Rumah Sakit


dikumpulkan sekali sebulan dari tanggal 1
sampai tanggal 30/31 akhir setiap bulan dan
dilaporkan pada tanggal 5 setiap bulan.
Data keadaan Infeksi Nosokomial merupakan
rekapitulasi dari jumlah pasien yang dirawat
dari masing-masing spesialisasi ruang
perawatan rumah sakit.
Tim Pengendalian Infeksi Nosokomial Rumah Sakit
bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan
serta pengumpulan data Infeksi Nosokomial untuk
pengisian dan kelengkapan dan kebenaran
formulir RL6 termasuk pelaporannya pada
saluran pelaporan yang telah ditetapkan

PENGISIAN FORMULIR
Bagi Rumah Sakit yang telah mempunyai
fasilitas komputer dapat memasukkan
data Infeksi Nosokomial dengan
menggunakan software Sistem Pelaporan
Infeksi Nosokomial (SPIN) yang telah
disediakan oleh Depkes
Bagi Rumah Sakit yang belum mempunyai
fasilitas komputer dapat memasukkan
data Infeksi Nosokomial langsung pada
formulir RL6

Rata-rata Kunjungan per hari


Rata-rata Kunjungan Baru per hari
Ratio Kunjungan Baru dengan Total
Kunjungan
Persentase Pelayanan Spesialistik
Ratio Kunjungan dengan Tenaga Perawat
Rawat Jalan
Rasio Pasien Rawat Jalan dengan Penduduk

Bed Occupancy Rate (BOR)


Bed Turn Over (BTO)
Length of Stay (LOS)
Turn Over Interval (TOI)
Nett Death Rate (NDR)
Gross Death Rate (GDR)
Persenate Kematian <48 Jam
Nosokomial Infection Rate
Ratio Hari Perawatan dengan tenaga perawat rawat
inap
Ratio pasien rawat inap dengan penduduk

Jumlah Rata-rata pasien rawat darurat per hari.


Angka kematian pasien rawat darurat
Rasio pasien rawat darurat dengan tenaga
perawat yang melayani

Rata-rata Pasien Intensif per hari


Angka Kematian Pasien Rawat Intensif
Rasio Pasien Intensif dengan Tenaga Perawat yang
melayani
Rasio Pasien Intensif yang dirujuk terhadap pasien
rawat intensif

Persentase pasien
rujukan rawat jalan
Persentase pasien
rawat jalan yang
dirujuk
Persentase pasien
rujukan rawat inap
Persentase pasien
rawat inap yang dirujuk
Persentase pasien
Askes dengan jumlah
pasien

Rata-rata Operasi per hari


Persentase Operasi Darurat
Post Operatif Death Rate
Post Operatif Infection Rate
Post Operatif Length of Stay
Anasthesi Death Rate
Normal Tissue Removal
Rate
Pre Operatif Length of Stay
Ratio Hari Perawatan-Bedah
Terhadap Tenaga Perawat

Rata-rata Persalinan
per Hari
Maternal Death Rate
Perinatal Death Rate
Sectio Cesarea Rate
Rasio Persalinan
dengan Tenaga Bidan
yang melayani

Rata-rata Pemeriksaan per Hari


Persentase Pemeriksaan
Thorax
Persentase Pemeriksaan yang
tidak ditemui adanya kelainan
(diluar rujukan)
Persentase Pemeriksaan dari
luar RS
Rasio Pemakaian Bahan
dengan Pemeriksaan

Rata-rata Jumlah Pemeriksaan per Hari


Persentase Pemeriksaan Rutin
Persentase Pemeriksaan yang tidak ditemui
adanya kelainan (diluar rujukan)
Persentase pemeriksaan dari luar RS
Rasio pemakaian bahan dengan
pemeriksaan per jenis

Persentse R/ yang dilayani RS


terhadap R/ rumha sakit
Persentase item obat yang tersedia
terhadap item obat dalam formularium

Ambulance Service
Banyaknya Pelayanan Ambulance
Index Cost

Laundry
Rasio banyaknya cucian dengan
pasien rawat inap
Index Cost

Gizi
Persentase
penyediaan
makanan khusus

Informasi Kesakitan & Kematian Rumah


Sakit
Pola Penyakit
Penyakit Survailance Epidemiologi
Angka Kematian per Penyakit

Indikator yang Digunakan


Depkes RI
BOR
BTO
TOI
AvLOS

:
:
:
:

60% 85%
40 50 kali
1- 3 hari
6-9 hari

Anda mungkin juga menyukai