Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KOTA PALU

RUMAH SAKIT UMUM ANUTAPURA PALU


Jl. Kangkung No. 1 Telp/Faks ( 0451) 421570 Kode Pos 94226

Nomor : Kepada
Lampiran : 2 Lembar Yth. Direktur RSU Anutapura
Perihal : Permohonan Peningkatan Jasa Pelayanan di,-
Koder & Verifikator Pengelola JKN-BPJS RS Tempat

Dengan Hormat,
Sehubungan dengan Kompetensi, Tugas Pokok dan Beban Kerja tenaga
perekam medis dibagian pengelola JKN-BPJS rumah sakit umum Anutapura
yang berhubungan dengan Aspek Finansial dan Statistik rumah sakit
khususnya bagian Koder dan Verifikator yang merupakan tenaga Fungsional
Rekam Medis yang memiliki Kompetensi dalam hal Kodefikasi Penyakit dan
Tindakan untuk menentukan Kelayakan klaim Pasien untuk diajukan ke
BPJS serta hasil kodefikasi menjadi Data Morbiditas untuk laporan Statistik
rumah sakit, maka dengan ini sekiranya bisa menjadi masukan dan perhatian
Bapak Direktur RSU Anutapura untuk tidak menyamakan dengan tenaga
administrasi rumah sakit, adapun landasan aturan hukum yang mengatur
tentang kompetensi dan tugas pokok tenaga fungsional Perekam Medis
(terlampir).
Demikian permohonan ini dibuat, sekirannya bisa menjadi
pertimbangan Bapak Direktur demi perbaikan kinerja dan peningkatan mutu
di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu.

Palu, 15 April 2019


Ka. Bidang Program dan Anggaran Ka. Sub. Bagian REKAM MEDIS
RSU ANUTAPURA PALU RSU ANUTAPURA PALU

ISKANDAR DJAJA, S.Sos Hj. H A Y A N A


NIP.19670829 199302 1 001 NIP. 19640505 198603 2 035
Lampiran : Permohonan Peningkatan Jasa Pelayanan tenaga Koder Dan Verifikator
Pengelola BPJS RSU Anutapura Palu

STRUKTUR ORGANISASI REKAM MEDIS (PENGELOLA JKN)


RSU ANUTAPURA PALU
Ka. Sub. Bagian Rekam Medis
Hj. HAYANA

Penerimaan Pasien Pengumpulan, Pengolahan & Pelaporan Data


& kearsipan Penyajian data

Kelengkapan Berkas Rekam Medis


- AFRIZAL
- ISMAWATI

Kodefikasi Penyakit & Tindakan


- YUSNENI
- WAHIDA
- ALAN ANSYARIF
- NOVI

Verifikasi Kodefikasi
AGUSSALIM.B

- UU NO. 36 TAHUN 2009 PASAL 168 bahwa untuk menyelenggarakan upaya


Kesehatan yang efektif dan efisien maka dibutuhkan adanya sistem
informasi kesehatan. Sistem informasi kesehatan yang terpadu dan mampu
menghasilkan data atau informasi yang lengkap, akurat, relevan dan tepat
waktu merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam
pengambilan keputusan di bidang kesehatan. Dalam ruang lingkup rumah
sakit, penyelenggaraan sistem informasi kesehatan harus dilakukan secara
menyeluruh di semua unit pelayanan yang ada untuk mendukung
pencapaian kualitas pelayanan yang bermutu.Tulang punggung pengelolaan
data dan informasi di rumah sakit adalah pelayanan rekam medis.

- UU REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG TENAGA


KESEHATAN
BAB III KUALIFIKASI DAN PENGELOMPOKAN TENAGA KESEHATAN
Pasal 11 POIN (11) Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok
tenaga keteknisian medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf j
terdiri atas perekam medis dan informasi kesehatan, teknik
kardiovaskuler, teknisi pelayanan darah, refraksionis optisien/optometris,
teknisi gigi, penata anestesi,terapis gigi dan mulut, audiologis.

- KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR : 377/Menkes/SK/III/2007


TENTANG STANDAR PROFESI PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI
KESEHATAN
KOMPETENSI REKAM MEDIS:
1. Klasifikasi & Kodefikasi Penyakit dan Tindakan
Klasifikasi adalah pengelompokkan ke dalam bentuk kode dengan
menggunakan kode huruf atau angka dan atau kombinasi huruf dan
angka dalam rangka mewakili komponen data penyakit. Standar
penggunaan Klasifikasi dan Kodefikasi penyakit menggubnakan ICD 10
dan ICD 9 CM untuk prosedur / tindakan kedokteran.
2. Aspek Hukum Dan Etika Profesi
3. Manajemen rekam medis dan informasi kesehatan
4. Menjaga mutu rekam medis
5. Statistik kesehatan
6. Manajemen unit kerja informasi kesehatan/rekam medis
7. Kemitraan profesi
- PERMENKES 269/MENKES/PER/III/2008 TENTANG REKAM MEDIS

- PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 76 TAHUN 2016


TENTANG PEDOMAN INDONESIAN CASE BASE GROUPS (INA-CBG) DALAM
PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
BAB III KODING INA-CBG Bagian (E). Tugas dan Tanggung Jawab
Untuk mendapatkan hasil grouper yang benar diperlukan kerjasama yang
baik antara dokter dan koder. Kelengkapan rekam medis yang ditulis oleh
dokter akan sangat membantu koder dalam memberikan kode diagnosis
dan tindakan/prosedur yang tepat. Berikut tugas dan tanggung jawab dari
dokter dan koder.
1. Dokter
Tugas dan tanggung jawab dokter adalah menegakkan dan menuliskan
diagnosis utama, diagnosis sekunder dan tindakan/prosedur yang
telah dilaksanakan serta membuat resume medis pasien secara
lengkap, jelas dan spesifik selama pasien dirawat di rumah sakit.
2. Koder
Tugas dan tanggung jawab seorang koder adalah melakukan kodifikasi
diagnosis dan tindakan/prosedur yang ditulis oleh dokter yang
merawat pasien sesuai dengan ICD-10 untuk diagnosis dan ICD-9-CM
untuk tindakan/prosedur yang bersumber dari rekam medis pasien.
Apabila dalam melakukan pengkodean diagnosis atau
tindakan/prosedur koder menemukan kesulitan ataupun
ketidaksesuaian dengan aturan umum pengkodean, maka koder harus
melakukan klarifikasi dengan dokter.

- PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 36 TAHUN 2015


TENTANG PENCEGAHAN KECURANGAN (FRAUD) DALAM PELAKSANAAN
PROGRAM JAMINAN KESEHATAN PADA SISTEM JAMINAN SOSIAL
NASIONAL
BAB II TINDAKAN KECURANGAN JKN
Pasal 5 POIN (3) Tindakan Kecurangan JKN yang dilakukan pemberi
pelayanan
kesehatan di FKRTL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
meliputi:
a. penulisan kode diagnosis yang berlebihan/upcoding;
PEMERINTAH KOTA PALU
RUMAH SAKIT UMUM ANUTAPURA PALU
Jl. Kangkung No. 1 Telp/Faks ( 0451) 421570 Kode Pos 94226

TELAAH STAF

Kepada : Direktur RSU Anutapura Palu


Dari : Ka. Sub. Bag. Rekam Medik RSU Anutapura Palu
Tanggal :
Nomor :
Sifat : Penting
Lampiran : 1 Dokumen
Perihal : Permohonan Peningkatan Jasa Medik Pelayanan tenaga Koder Dan Verifikator sesuai
dengan Tugas Pokok dan Beban Kerja serta Kompetensi tenaga Fungsional Perekam
Medis di bagian Pengelola JKN-BPJS Rumah Sakit Umum Anutapura Palu

I. Pokok Persoalan
Tugas Pokok dan Beban Kerja serta Kompetensi tenaga Fungsional Perekam Medis dibagian
pengelola JKN-BPJS rumah sakit umum Anutapura yang berhubungan dengan Nilai Guna
Rekam Medis khususnya dari Aspek Finansial dan Statistik rumah sakit umum Anutapura Palu.

II. Pra Anggapan


Tenaga Koder dan Verifikator merupakan tenaga Fungsional Rekam Medis yang memiliki
Kompetensi dalam hal Kodefikasi Penyakit dan Tindakan guna penentuan kelayakan berkas
klaim Pasien BPJS untuk diajukan ke kantor BPJS serta hasil Kodefikasi digunakan sebagai
Data Morbiditas untuk laporan Statistik rumah sakit.

III. Fakta-fakta yang berpengaruh


A. UU NO. 36 TAHUN 2009 PASAL 168 bahwa untuk menyelenggarakan upaya
Kesehatan yang efektif dan efisien maka dibutuhkan adanya sistem
informasi kesehatan. Sistem informasi kesehatan yang terpadu dan mampu
menghasilkan data atau informasi yang lengkap, akurat, relevan dan tepat
waktu merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam
pengambilan keputusan di bidang kesehatan. Dalam ruang lingkup rumah
sakit, penyelenggaraan sistem informasi kesehatan harus dilakukan secara
menyeluruh di semua unit pelayanan yang ada untuk mendukung pencapaian
kualitas pelayanan yang bermutu.Tulang punggung pengelolaan data dan
informasi di rumah sakit adalah pelayanan rekam medis.
B. UU REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG TENAGA
KESEHATAN BAB III KUALIFIKASI DAN PENGELOMPOKAN TENAGA KESEHATAN
Pasal 11 POIN (11) Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga keteknisian
medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf j terdiri atas perekam medis dan informasi
kesehatan, teknik kardiovaskuler, teknisi pelayanan darah, refraksionis optisien/optometris,
teknisi gigi, penata anestesi,terapis gigi dan mulut, audiologis.
C. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR : 377/Menkes/SK/III/2007 TENTANG
STANDAR PROFESI PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, KOMPETENSI
REKAM MEDIS:
1). Klasifikasi & Kodefikasi Penyakit dan Tindakan
Klasifikasi adalah pengelompokkan ke dalam bentuk kode dengan menggunakan kode
huruf atau angka dan atau kombinasi huruf dan angka dalam rangka mewakili komponen
data penyakit. Standar penggunaan Klasifikasi dan Kodefikasi penyakit menggubnakan
ICD 10 dan ICD 9 CM untuk prosedur / tindakan kedokteran.
2) Aspek Hukum Dan Etika Profesi
3) Manajemen rekam medis dan informasi kesehatan
4) Menjaga mutu rekam medis
5) Statistik kesehatan
6) Manajemen unit kerja informasi kesehatan/rekam medis
7) Kemitraan profesi
D. PERMENKES 269/MENKES/PER/III/2008 TENTANG REKAM MEDIS
E. PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG
PEDOMAN INDONESIAN CASE BASE GROUPS (INA-CBG) DALAM PELAKSANAAN
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL, BAB III KODING INA-CBG Bagian (E). Tugas dan
Tanggung Jawab, Untuk mendapatkan hasil grouper yang benar diperlukan kerjasama yang baik
antara dokter dan koder. Kelengkapan rekam medis yang ditulis oleh dokter akan sangat
membantu koder dalam memberikan kode diagnosis dan tindakan/prosedur yang tepat. Berikut
tugas dan tanggung jawab dari dokter dan koder:
1. Dokter
Tugas dan tanggung jawab dokter adalah menegakkan dan menuliskan diagnosis utama,
diagnosis sekunder dan tindakan/prosedur yang telah dilaksanakan serta membuat resume
medis pasien secara lengkap, jelas dan spesifik selama pasien dirawat di rumah sakit.
2. Koder
Tugas dan tanggung jawab seorang koder adalah melakukan kodifikasi diagnosis dan
tindakan/prosedur yang ditulis oleh dokter yang merawat pasien sesuai dengan ICD-10
untuk diagnosis dan ICD-9-CM untuk tindakan/prosedur yang bersumber dari rekam medis
pasien. Apabila dalam melakukan pengkodean diagnosis atau tindakan/prosedur koder
menemukan kesulitan ataupun ketidaksesuaian dengan aturan umum pengkodean, maka
koder harus melakukan klarifikasi dengan dokter.

F. PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 36 TAHUN 2015, TENTANG


PENCEGAHAN KECURANGAN (FRAUD) DALAM PELAKSANAAN PROGRAM
JAMINAN KESEHATAN PADA SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL, BAB II
TINDAKAN KECURANGAN JKN, Pasal 5 POIN (3) Tindakan Kecurangan JKN yang
dilakukan pemberi pelayanan kesehatan di FKRTL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b, meliputi: a. penulisan kode diagnosis yang berlebihan/upcoding;

IV. Kesimpulan
Kompetensi, Tugas Pokok dan Beban Kerja tenaga Fungsional perekam medis dibagian
pengelola JKN-BPJS yang berhubungan dengan Aspek Finansial dan Statistik khususnya Koder
dan Verifikator untuk Kelayakan Pengajuan klaim ke BPJS demi perbaikan kinerja dan
peningkatan mutu di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu.

Palu, 15 April 2019


Ka. Sub. Bagian REKAM MEDIS
RSU ANUTAPURA PALU

Hj. H A Y A N A
NIP. 19640505 198603 2 035

Anda mungkin juga menyukai