Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS DATA PELAYANAN KESEHATAN

TOPIK
SENSUS HARIAN PASIEN RAWAT INAP

Oleh

Abdul Rahman (G41190028)


Waznan Amal (G41190027)
Reski Amalia (G41190034)
Ermin Nurhayati (G41190089)

PROGRAM STUDI DIV REKAM MEDIK


JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2019
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyelenggaraan rekam medis secara baik dan benar akan membantu


meningkatkan mutu pelayanan kesehatan suatu rumah sakit. Data rekam medis
yang dihasilkan akan dapat bermanfaat untuk berbagai macam kegiatan di rumah
sakit, salah satunya untuk perhitungan statistik rumah sakit (BOR, LOS, TOI,
BTO, NDR, GDR) yang berguna dalam pengambilan keputusan. Kegiatan
statistik di rumah sakit melibatkan beberapa hal, yaitu pengumpulan data, analisis,
interpretasi data, dan presentasi data (Huffman, 1994). Salah satu kegiatan
statistik yang berperan besrar dalam pengambilan keputusan suatu rumah sakit
adalah kegiatan pengolahan sensus harian rawat inap.

Sensus harian rawat inap berisi data pasien yang masuk dan keluar bangsal.
Sensus harian rawat inap memuat informasi semua pasien masuk, pindahan,
dipindahkan, dan keluar baik dalam keadaan hidup maupun meninggal dunia
selama 24 jam mulai dari pukul 00.00 WIB s/d 24.00 WIB setiap harinya.
Informasi yang diperoleh dari sensus harian rawat inap yaitu berupa data yang
akan diolah oleh rumah sakit.

Pengelolaan sensus harian rawat inap dapat digunakan untuk mengetahui


tingkat penggunaan tempat tidur (BOR), rata-rata lama dirawat (AvLOS), Turn
Over Interval (TOI), Bed Turn Over (BTO), Net Death Rate (NDR), Grass Death
Rate (GDR) dan pembuatan grafik Barber Johnson. Data-data dalam BOR,
AvLOS, TOI, BTO, NDR, dan GDR berguna untuk pengambilan keputusan dan
kebijakan suatu rumah sakit, seperti untuk melihat tingkat efisiensi penggunaan
tempat tidur. Selain itu sensus harian rawat inap juga digunakan sebagai laporan
eksternal rumah sakit untuk dikirim ke dinas kesehatan. Maka dari itu data yang
dilaporkan pada sensus harian pasien rawat inap harus cepat, tepat, dan akurat
sehingga menghasilkan suatu informasi yang dapat dipertanggungjawabkan.

2
Perawat dan bidan di bangsal perawatan ikut berperan besar dalam
tersedianya sensus harian rawat inap yang baik dan benar. Berdasarkan hasil
penelitian Yana (2014) sensus harian rawat inap berisi data yang harus
dikumpulkan setiap hari selama 24 jam periode waktu pelaporan. Pihak yang
memegang peran penting dalam pengisian sensus harian pasien rawat inap ini
adalah perawat. Setiap hari perawat atau bidan pada shift malam di setiap bangsal
perawatan wajib membuat sensus harian yang selanjutnya diserahkan kepada
petugas rekam medis pada pagi hari berikutnya paling lambat pukul 08.00 untuk
dilakukan pengolahan (Depkes RI, 1997).

B. Rumusan Masalah
Bagaimana proses penerapan serta kegunaan sensus harian rawat inap di rumah
sakit ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian serta peran statistik rumah sakit
2. Mengetahui istilah dalam pengumpulan statistik rumah sakit
3. Mengetahui pengertian serta tujuan sensus harian rawat inap
4. Mengetahui mekanisme pengisian sensus harian pasien rawat inap
5. Mengetahui format sensus harian pasien rawat inap

3
BAB 2. PEMBAHASAN

A. Pengertian Statistik
Statistik bermula dari kata ”state” yang diambil dari bahasa Latin yang
berarti ”negara/negarawan”. Statistik selalu berhubungan dengan data serta
sifat-sifat data, sehingga statistik merupakan ilmu yang mempelajari metode
dan prosedur pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisa/interpretasi data
mentah agar menghasilkan informasi stastitik dapat pulah diartikan sebagai
keterangan berupa angka-angka yang memberikan gembaran yang wajar dari
seluruh ciri-ciri kegiatan dan keadaan masyarakat. Statistik yang digunakan di
bidang pelayanan kesehatan dikenal dengan statistik pelayanan kesehatan
(Biostatistik). Statistik pelayanan kesehatan didefinisikan sebagai suatu
aplikasi metode statistik terhadap masalah-masalah dibidang kesehatan yang
digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis,
menginterpretasikan dan membuat kesimpulan dari data yang ada di fasilitas
pelayanan kesehatan.

Statistik kesehatan memberikan informasi tentang kesehatan orang dan


penggunaan layanan kesehatan. Contoh statistik kesehatan mencakup rata-rata
usia harapan hidup, angka kelahiran, tingkat kematian, kejadian penyakit
tertentu di suatu wilayah, dan frekuensi penggunaan jenis layanan tertentu
dalam fasilitas layanan kesehatan. Statistik dibutuhkan sebagai dasar
pengambilan keputusan di setiap bidang kehidupan. Untuk melakukan itu, kita
harus memiliki beberapa informasi. Pada fasilitas pelayanan kesehatan,
informasi seringkali tidak lengkap. Akibatnya, kita harus belajar untuk
memperkirakan karakteristik populasi lengkap dengan menggunakan statistik.

B. Pengertian Statistik Rumah Sakit

Statistik rumah sakit yaitu statistik yang menggunakan dan mengolah


sumber data dari pelayanan kesehatan di rumah sakit untuk menghasilkan

4
informasi, fakta, dan pengetahuan berkaitan dengan pelayanan kesehatan di
rumah sakit (Sudra, 2010).

C. Peran statistik rumah sakit


Profesional Manajemen Informasi Kesehatan atau di Indonesia dikenal dengan
Perekam Medis dan Informasi Kesehatan (PMIK) harus dapat memastikan
bahwa rekam medis atau rekam kesehatan dan dokumen sumber lainnya
tersedia dengan lengkap untuk memenuhi persyaratan dalam menghasilkan
statistik layanan kesehatan. Statistik tersebut dapat digunakan untuk:
a. perbandingan kinerja saat ini dan masa lalu rumah sakit atau klinik
b. panduan untuk merencanakan pengembangan rumah sakit atau klinik di
masa mendatang
c. penilaian pekerjaan yang dilakukan oleh staf medis, perawat dan staf lainnya
d. dana rumah sakit jika didanai pemerintah
e. penelitian.

D. Istilah dalam pengumpulan statistik rumah sakit


1. Admission (Pasien masuk atau kunjungan masuk)
Proses resmi yang dialami seorang pada saat diterima oleh rumah sakit
dengan tujuan untuk mendapatkan pelayanan pengobatan pada pasien
tersebut. Jika pasien tersebut keluar secara resmi dari rumah sakit dan
kembali untuk pengobatan lebih lanjut, maka proses admission berulang
kembali dan admission tercatat pada statistik.
2. Discharge (Pasien keluar)
Proses resmi keluarnya seorang pasien rawat inap meninggalkan rumah
sakit dan menandai akhir dari episode perawatan. Jumlah pasien keluar
meliputi pasien keluar dalam keadaan hidup dan pasien meninggal.
3. Pasien rawat inap (Inpatient)
Sesorang yang memakai tempat tidur (TT) rumah sakit untuk tujuan
pengobatan.
4. Rawat sehari (ODC=One Day Care)

5
Seseorang pasien yang datang kerumah sakit secara harian atau seorang
pasien yang dirawat di fasilitas perawatan selama minimum 6 atau 8 jam
penuh. Contoh perawatan ini adalah pasien yang baru selesai menjalani
kemoterapi dan transfusi darah untuk penderita seperti talasemia.
5. Persalinan
Tindakan membantu proses kelahiran bayi baik hidup maupun meninggal.
Untuk kepentingan statistik, persalinan kembar dihitung sebagai satu kali
persalinan.
6. Lahir hidup
Ekstraksi atau pengeluaran dari ibu sebagai hasil dari reproduksi, tidak
bergantung dari masa kehamilan setelah itu bernafas/menunjukkan tanda-
tanda kelahiran seperti denyut jantung, denyut tali pusat atau gerak otot
baik pada saat tali pusat telah dipotong atau belum.
7. Lahir mati (Fetal Death)
Kondisi dimana janin yang dilahirkan dalam keadaan meninggl, tanpa
memperhatikan usia kandungan.
8. Short Time Leave (Meninggalkan Rumah Sakit Dalam Waktu Singkat)
Pasien rawat inap yang tidak memerlukan pengobatan pada akhir
minggu/masa liibur pendek yang meninggalkan rumah sakit (karena ada
keperluan tertentu). Pasien ini tidak boleh dikeluarkan, masa selama diluar
rumah sakit tidak dihitung sebagai hari rawat (occuped bed-days), tetapi
lama rawat tetap dihitung.
9. Jumlah Pasien Masuk
Jumlah pasien masuk dari luar rumah sakit untuk rawat inap, dihitung dari
pukul 00.01-24.00 saat sensus dilakukan.
10. Tempat Tidur Tersedia
Jumlah tempat tidur yang siap digunakan bagi pasien rawat inap jika
diperlukan. Jumlah ini merupakan totoal jumlah TT yang sedang dipakai
maupun yang masih kosong. Pada statsitik jumlah tempat tidur selalu
berupa jumlah total. Bassinet (TT untuk bayi baru lahir) di hitung terpisah

6
dari TT Biasa. Tempat tidur yang tidak dihitung sebagai TT tersedia yaitu
TT diruang pemulihan, persalinan dan tindakan.

11. Tempat Tidur Terpakai


Tempat tidur terpakai sama dengan jumlah perawatan (hari pekamaian
tempat tidur), jumlah hari perawatan (hari pemakaian tempat tidur)
menunjukkan periode 24 jam pemakaian TT oleh pasien rawat inap, satuan
pengukuran untuk pelayanan yang digunakan oleh seorang pasien rawat
inap diantara waktu pengambilan sensus.
12. Lama Rawat (Length Of Stay/LOS)
Total dari lama pasien dirawat di RS yang dihitung bagi semua pasien
keluar pada hari sebelum sensus dilakukan. Menunjukkan jumlah dimana
seorang pasien mendapatkan layanan rawat inap.
a. Perhitungan lama rawat
Untuk pasien yang masuk dan keluar perawatan pada peridoe/bulan
yang sama: Tanggal Masuk-Tanggal Keluar
Mulai menghitung pada tanggal masuk pasien dan seterusnya selama
dirawat, tetapi tidak menghitung tanggal keluar.
Untuk pasien yang masuk dan keluar perawatan pada periode/bulan
berbeda:
LOS: JUMLAH HARI PADA BULAN PASIEN MASUK -
TANGGAL MASUK + TANGGAL KELUAR
13. Hari Perawatan (Inpatient Bed Day)
Hari perawatan atau hari rawat dikenal juga sebagai an inpatient
service day (patient day, inpatient day, bed occupancy day, or census day)
adalah unit pengukuran yang menunjukkan layanan yang diterima oleh
seorang pasien rawat inap dalam periode 24 jam. Periode 24 jam adalah
waktu antara dua sensus berturut-turut, misalnya sensus pada pukul 00.01
tanggal 1 Januari 2018 dan sensus pada pukul 00:01 pada tanggal 2 Januari
2018. Periode pelaporan 24 jam biasanya dimulai pada pukul 00:01 dan
berakhir pada waktu tengah malam atau pk.23:59. Pasien masuk dan

7
keluar rumah sakit pada hari yang sama dihitung sebagai satu hari
perawatan. Jika hal ini tidak dilakukan, jasa layanan yang diberikan
kepada pasien tersebut hilang dan berdampak kerugian bagi rumah sakit
(Horton, 2017; IFHIMA, 2012).
Beberapa hal penting mengenai hari perawatan adalah:
a. Satu unit hari perawatan biasanya tidak dibagi atau dilaporkan sebagai
pecahan hari.
b. Tanggal masuk dihitung sebagai hari kerja rawat inap, sedangkan
tanggal keluar tidak dihitung.
c. Hari-hari pasien tidak menempati tempat tidur karena cuti tidak
dihitung karena pasien tidak ada pada waktu sensus. Cuti hari libur
adalah pasien tidak ada saat sensus dilakukan, hal ini terjadi setelah
pasien masuk dan sebelum keluar rumah sakit karena diberi cuti resmi
dari fasilitas kesehatan. Jika terjadi kurang dari satu hari tidak dianggap
sebagai cuti dalam menyusun statistik. Cuti tidak umum di rumah sakit
akut jangka pendek karena lama rawat biasanya singkat. Namun,
fasilitas perawatan jangka panjang seperti panti jompo, fasilitas
kesehatan mental, penyalahgunaan obat-obatan dan penyalahgunaan
alkohol dan fasilitas rehabilitasi, atau fasilitas untuk penyandang cacat
mungkin masih menggunakannya untuk alasan khusus seperti liburan
istimewa atau tamasya bagi pasien.
14. Total Hari Perawatan (Total Patient Days/Total Inpatient Service Days)
Total dari hari perawatan pasien dari setiap hari dalam suatu jangka waktu
tertentu yang diambil dari sensus harian. Setiap pasien mendapat 1 hari
dirawat, yaitu jumlah pasien sisa jam 24.00 + jumlah pasien yang
masuk dan keluar pada hari tersebut.
15. Pasien Pindahan
Jumlah pasien yang keluar dari ruang rawat tertentu dan dipindahkan ke
ruang rawat lain, dihitung dari pukul 00.00 – 24.00 saat sensus dilakukan.
16. Pasien Pindahan (Pindahan Dari)

8
Jumlah pasien yang masuk ruang rawat inap tertentu yang berasal dari
ruang rawat lain, dihitung dari pukul 00.00 – 24.00 saat sensus dilakukan.
17. Pasien Meninggal < 48 jam
Pasien yang meninggal kurang dari 48 jam sesudah masuk ruang perawatan
18. Pasien Meninggal > 48 jam
Pasien yang meninggal lebih dari 48 jam sesudah masuk ruang perawatan.
19. Pasien Awal
Jumlah pasien yang sudah ada pada ruang perawatan sebelum sensus
dilakukan.
20. Pasien Sisa ( Yang Masih di rawat)
Jumlah pasien awal + jumlah pasien masuk – jumlah pasien keluar (hidup
dan mati).
21. Pasien Keluar Hidup
Jumlah pasien yang keluar RS dalam keadaan hidup (sembuh, pulang atas
kemauan sendiri, melarikan diri, dirujuk ke RS/yankes lainnya.
22. Total Pasien Keluar
Jumlah pasein keluar hidup + jumlah pasien meninggal/mati (< 48 jam/ >48
jam.
23. Pasien masuk dan keluar pada hari yang sama
Jumlah pasien yang masuk setelah pukul 00.00 dan keluar sebelum pukul
24.00 saat sensus dilakukan.

E. Pengertian Sensus Harian Pasien Rawat Inap (SHRI)


Inpatient Census berasal dari unsur kata Inpatient dan Census. Inpatient
adalah seseorang yang memakai tempat tidur rumah sakit untuk tujuan
pengobatan, sedangkan census adalah kegiatan pencacahan atau penghitungan
pasien rawat inap yang dilakukan setiap hari pada suatu ruang rawat inap. Jadi
inpatient census atau sensus rawat inap adalah jumlah pasien rawat inap di
fasilitas kesehatan pada waktu tertentu (the inpatient census indicates the
number of patients present in the healthcare facility at a particular point in
time) (Horton, 2017; IFHIMA, 2012).

9
Sensus rawat inap adalah kegiatan pencacahan atau penghitungan pasien
rawat inap yang dilakukan setiap hari pada suatu ruang rawat inap, berisi
Mutasi Keluar Masuk Pasien selama 24 jam mulai pukul 00:01 sampai dengan
pukul 23:59. Sensus rawat inap biasanya dilakukan pada waktu tengah malam
(pukul 24:00 atau 00:00) atau kapan saja sepanjang waktunya konsisten pada
semua unit atau setiap unit melakukan sensus pada saat bersamaan. Waktu
tengah malam adalah saat yang tepat untuk melakukan sensus karena pasien
biasanya berada di tempat tidur mereka masing-masing. Sensus rawat inap
akan sulit memperhitungkan semua pasien jika dilakukan pada pukul 08:00
pagi, karena pasien mungkin berada di ruang pemeriksaan, laboratorium,
radiologi, ruang operasi, atau hanya berjalanjalan di rumah sakit.
Seorang perawat atau staf administrasi di ruang perawatan biasanya
ditunjuk untuk menghitung pasien setiap hari. Misalnya, di ruang rawat inap
umum, obstetri dan perinatologi, Intensif Care Unit (ICU), Neonatal Intensive
Care Unit (NICU), dll
Pada saat sensus dilakukan kemungkinan akan terdapat seorang pasien
masuk setelah sensus dilakukan dan pulang sebelum sensus dilakukan.
Misalnya pasien masuk pada pukul 09:00 pagi dan keluar rumah sakit pada
pukul 17:00 dengan alasan dirujuk ke rumah sakit lain atau meninggal. Jika
demikian terjadi pasien tidak akan terhitung pada pukul 24:00. Hal ini yang
dinamakan dengan One Day Care (ODC).

Sensus Harian Rata-Rata yaitu jumlah pasien rawat inap perhari, diperoleh
dari sensus pemakaian tempat tidur ditambah jumlah pasien yang masuk dan
keluar pada hari yang sama.

SHR = Total Hari Perawatan Untuk Suatu Periode (kecuali untuk bayi baru
lahir) / Total Jumlah Hari Pada Periode Yang Sama

10
F. Tujuan sensus harian rawat inap
Tujuan dilakukannya sensus rawat inap adalah untuk memperoleh
informasi pasien yang masuk dan keluar RS selama 24 jam, sedangkan
kegunaannya adalah:
1) untuk mengetahui jumlah pasien masuk, pasien keluar rumah sakit,
meninggal di rumah sakit.
2) untuk mengetahui tingkat penggunaan tempat tidur, sumber data sistem
pelaporan rumah sakit (SIRS).
3) untuk menghitung penyediaan sarana atau fasilitas pelayanan kesehatan.

G. Menkanisme Pengisian/Pembuatan Sensus Harian Pasien Rawat Inap


1. Mekanisme pengisian sensus harian pasien rawat inap

Dalam sistem manual, sensus rawat inap dilakukan dengan mengisi


formulir yang telah disediakan. Setiap pagi biasanya pukul 08.00, lembaran
sensus rawat inap dikirim ke unit kerja rekam medis dan informasi
kesehatan atau manajemen informasi kesehatan. Dalam format tersebut
tercantum nama pasien masuk, keluar rumah sakit, pasien dipulangkan, dan
dipindahkan ke atau dari unit rawat lainnya.

Hal ini mempermudah unit kerja manajemen informasi kesehatan


menemukan perbedaan data dari unit rawat inap yang satu dengan lainnya
pada fasilitas pelayanan kesehatan. Dalam sistem komputerisasi sensus
rawat inap, data yang diperlukan dientri ke dalam computer mencakup
pasien masuk, pasien keluar atau pulang, pasien pindahan atau dipindahkan
dan kemudian diverifikasi pada waktu yang ditentukan oleh penanggung
jawab di setiap unit rawat inap.

Tanggung jawab pelaksanaan:


a) kepala perawatan pada masing-masing ruang rawat inap
b) Perawat dan bidan yang memutasikan pasien atau petugas yang
ditunjuk oleh kepala perawat ruang rawat inap.

11
c) Formulir sensus harian disediakan Oleh Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit

Mekanisme Pengisian:

a) Sensus harian rawat inap diisi segera setelah pasien masuk ruang
rawat inap, pindahan rumah sakit dan keluar rumah sakit.
b) Pembuatan sensus harian rawat inap mulai pukul 00.00 sampai
dengan 24.00 dan sesudah itu dibuat resume sensus harian rawat
inap untuk hari yang bersangkutan.
c) Jika ada pasien masuk, keluar, pindah, meninggal sesudah pukul
24.00, maka harus dicatat pada formulir senus harian berikutnya.
d) Sensus harian dikrimkan pukul 08.00 setiap pagi ke bagian Rekam
Medis atau sesuai dengan kebijakan rumah sakit masing-masing.
2. Mekanisme pengisian rekapitulasi harian pasien rawat inap (Form RP.1)
Rekapitulasi Sensus Harian Rawat Inap adalah formulir perantara
untuk menghitung dan merekap pasien rawat inap setiap hari yang diterima
dari masing-masing ruang rawat inap. Tujuan Rekapitulasi Sensus Harian
Rawat Inap untuk memperoleh informasi semua pasien yang dirawat di
rumah sakit secara keseluruhan maupun pada masing-masing ruang rawat
inap dalam menunjang perencanaan, pengawasan dan evaluasi. Kegunaan
Rekapitulasi Sensus Harian Pasien Rawat Inap:
a) untuk mengetahui jumlah pasien dirawat pada hari yang bersangkutan
b) untuk mengetahui tingkat penggunaan tempat tidur,
c) merupakan data dasar mengenai pasien dirawat pada hari yang
bersangkutan yang harus segera dikirimkan kepada Direktur RS, Bidang
Perawatan, dan unit lain (manajemen) yang membutuhkan.
Tanggung jawab pelaksana rekapitulasi harian pasien rawat inap yaitu
kepala unit rekam medis dan staf unit rekam medis.
Mekanisme Pengisian:

12
a) Formulir RP.1 merupakan formulir standar untuk membuat rekapitulasi
pasien rawat inap setiap bulan yang kemudian dijumlahkan untuk setiap
triwulan.
b) Formulir RP.1 dibuat 1 (satu) lembar unutk masing-masing jenis
pelayanan rawat inap dan 1 (satu) lembar untuk rumah sakit secara
keseluruhan.
c) Formulir RP.1 diisi sesuai dengan data yang terdapat pada rekapitulasi
sensus harian menurut jenis pelayanan rawat inap yang ada.
d) Formulir RP.1 harus selesai setiap hari untuk setiap tanggal laporan.

3. Mekanisme Pengisian Rekapitulasi Bulanan Per Jenis Pelayanan (Form


RP.2)
Rekapitulasi Sensus Harian Rawat Inap adalah formulir untuk menghitung
dan merekap jumlah pasien rawat inap selama sebulan yang diterima dari
masing-masing ruang rawat inap. Tujuan Rekapitulasi Sensus Harian Rawat
Inap untuk memperoleh informasi semua pasien yang dirawat di rumah sakit
selama sebulan secara keseluruhan maupun pada masing-masing ruang
rawat inap yang diperlukan bagi perencanaan, pengawasan dan evaluasi.(
RP.2 adalah formulir perantara untuk menghitung dan merekap pasien rawat
inap setiap bulan yang diterima dari masing-masing unit rawat inap.
Kegunaan daripada rekapitulasi bulanan per jenis pelayanan yaitu untuk :
a) Mengetahui jumlah pasien dirawat pada bulan bersangkutan
b) Mengetahui tingkat penggunaan tempat tidur
c) Sebagai data dasar mengenai paaien dirawat pada bulan yang
bersangkutan yang harus segera dikirimkan kepada direktur rumah sakit,
bidang perawatan dan unit lain yang membutuhkan.

Tanggung jawab pelaksana yaitu kepala Instalasi Rekam Medis dan


staf unit rekam medis atau unit perencanaan/pelaporan yang ditunjuk oleh
kepela rekam medis.

13
Mekanisme pengisian:

a) Formulir RP.2 merupakan formulir standar yang sudah dipersiapkan


terlebih dahulu. Urutan nama ruang rawat inap disusun sesuai jenis
pelayanan
b) Formulir RP.2 diisi setelah rekapitulasi harian rawat inap telah diisi
selama sebulan.
4. Formulir Data Triwulan
Formulir data triwulan merupakan formulir perantara untuk menghitung
dan merekap jumlah pasien rawat inap selama tiga bulan dan sebagai data
dasar dalam pengisian formulir laporan kegiatan rumah sakit (RL1).

5. Alur Pengisian Formulir RL

14
H. Format sensus harian pasien rawat inap

Lampiran

15
DAFTAR PUSTAKA

Asriyanti, Statistik Rumah Sakit, STIKes Panakkukang Makassar, 2016.

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wpcontent/uploads/2018/09/Sist
em-informasi-kesehatan-II_SC.pdf, di akses pada tanggal 18-11-
2019 pukul 17:13.

16

Anda mungkin juga menyukai