TOPIK
SENSUS HARIAN PASIEN RAWAT INAP
Oleh
A. Latar Belakang
Sensus harian rawat inap berisi data pasien yang masuk dan keluar bangsal.
Sensus harian rawat inap memuat informasi semua pasien masuk, pindahan,
dipindahkan, dan keluar baik dalam keadaan hidup maupun meninggal dunia
selama 24 jam mulai dari pukul 00.00 WIB s/d 24.00 WIB setiap harinya.
Informasi yang diperoleh dari sensus harian rawat inap yaitu berupa data yang
akan diolah oleh rumah sakit.
2
Perawat dan bidan di bangsal perawatan ikut berperan besar dalam
tersedianya sensus harian rawat inap yang baik dan benar. Berdasarkan hasil
penelitian Yana (2014) sensus harian rawat inap berisi data yang harus
dikumpulkan setiap hari selama 24 jam periode waktu pelaporan. Pihak yang
memegang peran penting dalam pengisian sensus harian pasien rawat inap ini
adalah perawat. Setiap hari perawat atau bidan pada shift malam di setiap bangsal
perawatan wajib membuat sensus harian yang selanjutnya diserahkan kepada
petugas rekam medis pada pagi hari berikutnya paling lambat pukul 08.00 untuk
dilakukan pengolahan (Depkes RI, 1997).
B. Rumusan Masalah
Bagaimana proses penerapan serta kegunaan sensus harian rawat inap di rumah
sakit ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian serta peran statistik rumah sakit
2. Mengetahui istilah dalam pengumpulan statistik rumah sakit
3. Mengetahui pengertian serta tujuan sensus harian rawat inap
4. Mengetahui mekanisme pengisian sensus harian pasien rawat inap
5. Mengetahui format sensus harian pasien rawat inap
3
BAB 2. PEMBAHASAN
A. Pengertian Statistik
Statistik bermula dari kata ”state” yang diambil dari bahasa Latin yang
berarti ”negara/negarawan”. Statistik selalu berhubungan dengan data serta
sifat-sifat data, sehingga statistik merupakan ilmu yang mempelajari metode
dan prosedur pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisa/interpretasi data
mentah agar menghasilkan informasi stastitik dapat pulah diartikan sebagai
keterangan berupa angka-angka yang memberikan gembaran yang wajar dari
seluruh ciri-ciri kegiatan dan keadaan masyarakat. Statistik yang digunakan di
bidang pelayanan kesehatan dikenal dengan statistik pelayanan kesehatan
(Biostatistik). Statistik pelayanan kesehatan didefinisikan sebagai suatu
aplikasi metode statistik terhadap masalah-masalah dibidang kesehatan yang
digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis,
menginterpretasikan dan membuat kesimpulan dari data yang ada di fasilitas
pelayanan kesehatan.
4
informasi, fakta, dan pengetahuan berkaitan dengan pelayanan kesehatan di
rumah sakit (Sudra, 2010).
5
Seseorang pasien yang datang kerumah sakit secara harian atau seorang
pasien yang dirawat di fasilitas perawatan selama minimum 6 atau 8 jam
penuh. Contoh perawatan ini adalah pasien yang baru selesai menjalani
kemoterapi dan transfusi darah untuk penderita seperti talasemia.
5. Persalinan
Tindakan membantu proses kelahiran bayi baik hidup maupun meninggal.
Untuk kepentingan statistik, persalinan kembar dihitung sebagai satu kali
persalinan.
6. Lahir hidup
Ekstraksi atau pengeluaran dari ibu sebagai hasil dari reproduksi, tidak
bergantung dari masa kehamilan setelah itu bernafas/menunjukkan tanda-
tanda kelahiran seperti denyut jantung, denyut tali pusat atau gerak otot
baik pada saat tali pusat telah dipotong atau belum.
7. Lahir mati (Fetal Death)
Kondisi dimana janin yang dilahirkan dalam keadaan meninggl, tanpa
memperhatikan usia kandungan.
8. Short Time Leave (Meninggalkan Rumah Sakit Dalam Waktu Singkat)
Pasien rawat inap yang tidak memerlukan pengobatan pada akhir
minggu/masa liibur pendek yang meninggalkan rumah sakit (karena ada
keperluan tertentu). Pasien ini tidak boleh dikeluarkan, masa selama diluar
rumah sakit tidak dihitung sebagai hari rawat (occuped bed-days), tetapi
lama rawat tetap dihitung.
9. Jumlah Pasien Masuk
Jumlah pasien masuk dari luar rumah sakit untuk rawat inap, dihitung dari
pukul 00.01-24.00 saat sensus dilakukan.
10. Tempat Tidur Tersedia
Jumlah tempat tidur yang siap digunakan bagi pasien rawat inap jika
diperlukan. Jumlah ini merupakan totoal jumlah TT yang sedang dipakai
maupun yang masih kosong. Pada statsitik jumlah tempat tidur selalu
berupa jumlah total. Bassinet (TT untuk bayi baru lahir) di hitung terpisah
6
dari TT Biasa. Tempat tidur yang tidak dihitung sebagai TT tersedia yaitu
TT diruang pemulihan, persalinan dan tindakan.
7
keluar rumah sakit pada hari yang sama dihitung sebagai satu hari
perawatan. Jika hal ini tidak dilakukan, jasa layanan yang diberikan
kepada pasien tersebut hilang dan berdampak kerugian bagi rumah sakit
(Horton, 2017; IFHIMA, 2012).
Beberapa hal penting mengenai hari perawatan adalah:
a. Satu unit hari perawatan biasanya tidak dibagi atau dilaporkan sebagai
pecahan hari.
b. Tanggal masuk dihitung sebagai hari kerja rawat inap, sedangkan
tanggal keluar tidak dihitung.
c. Hari-hari pasien tidak menempati tempat tidur karena cuti tidak
dihitung karena pasien tidak ada pada waktu sensus. Cuti hari libur
adalah pasien tidak ada saat sensus dilakukan, hal ini terjadi setelah
pasien masuk dan sebelum keluar rumah sakit karena diberi cuti resmi
dari fasilitas kesehatan. Jika terjadi kurang dari satu hari tidak dianggap
sebagai cuti dalam menyusun statistik. Cuti tidak umum di rumah sakit
akut jangka pendek karena lama rawat biasanya singkat. Namun,
fasilitas perawatan jangka panjang seperti panti jompo, fasilitas
kesehatan mental, penyalahgunaan obat-obatan dan penyalahgunaan
alkohol dan fasilitas rehabilitasi, atau fasilitas untuk penyandang cacat
mungkin masih menggunakannya untuk alasan khusus seperti liburan
istimewa atau tamasya bagi pasien.
14. Total Hari Perawatan (Total Patient Days/Total Inpatient Service Days)
Total dari hari perawatan pasien dari setiap hari dalam suatu jangka waktu
tertentu yang diambil dari sensus harian. Setiap pasien mendapat 1 hari
dirawat, yaitu jumlah pasien sisa jam 24.00 + jumlah pasien yang
masuk dan keluar pada hari tersebut.
15. Pasien Pindahan
Jumlah pasien yang keluar dari ruang rawat tertentu dan dipindahkan ke
ruang rawat lain, dihitung dari pukul 00.00 – 24.00 saat sensus dilakukan.
16. Pasien Pindahan (Pindahan Dari)
8
Jumlah pasien yang masuk ruang rawat inap tertentu yang berasal dari
ruang rawat lain, dihitung dari pukul 00.00 – 24.00 saat sensus dilakukan.
17. Pasien Meninggal < 48 jam
Pasien yang meninggal kurang dari 48 jam sesudah masuk ruang perawatan
18. Pasien Meninggal > 48 jam
Pasien yang meninggal lebih dari 48 jam sesudah masuk ruang perawatan.
19. Pasien Awal
Jumlah pasien yang sudah ada pada ruang perawatan sebelum sensus
dilakukan.
20. Pasien Sisa ( Yang Masih di rawat)
Jumlah pasien awal + jumlah pasien masuk – jumlah pasien keluar (hidup
dan mati).
21. Pasien Keluar Hidup
Jumlah pasien yang keluar RS dalam keadaan hidup (sembuh, pulang atas
kemauan sendiri, melarikan diri, dirujuk ke RS/yankes lainnya.
22. Total Pasien Keluar
Jumlah pasein keluar hidup + jumlah pasien meninggal/mati (< 48 jam/ >48
jam.
23. Pasien masuk dan keluar pada hari yang sama
Jumlah pasien yang masuk setelah pukul 00.00 dan keluar sebelum pukul
24.00 saat sensus dilakukan.
9
Sensus rawat inap adalah kegiatan pencacahan atau penghitungan pasien
rawat inap yang dilakukan setiap hari pada suatu ruang rawat inap, berisi
Mutasi Keluar Masuk Pasien selama 24 jam mulai pukul 00:01 sampai dengan
pukul 23:59. Sensus rawat inap biasanya dilakukan pada waktu tengah malam
(pukul 24:00 atau 00:00) atau kapan saja sepanjang waktunya konsisten pada
semua unit atau setiap unit melakukan sensus pada saat bersamaan. Waktu
tengah malam adalah saat yang tepat untuk melakukan sensus karena pasien
biasanya berada di tempat tidur mereka masing-masing. Sensus rawat inap
akan sulit memperhitungkan semua pasien jika dilakukan pada pukul 08:00
pagi, karena pasien mungkin berada di ruang pemeriksaan, laboratorium,
radiologi, ruang operasi, atau hanya berjalanjalan di rumah sakit.
Seorang perawat atau staf administrasi di ruang perawatan biasanya
ditunjuk untuk menghitung pasien setiap hari. Misalnya, di ruang rawat inap
umum, obstetri dan perinatologi, Intensif Care Unit (ICU), Neonatal Intensive
Care Unit (NICU), dll
Pada saat sensus dilakukan kemungkinan akan terdapat seorang pasien
masuk setelah sensus dilakukan dan pulang sebelum sensus dilakukan.
Misalnya pasien masuk pada pukul 09:00 pagi dan keluar rumah sakit pada
pukul 17:00 dengan alasan dirujuk ke rumah sakit lain atau meninggal. Jika
demikian terjadi pasien tidak akan terhitung pada pukul 24:00. Hal ini yang
dinamakan dengan One Day Care (ODC).
Sensus Harian Rata-Rata yaitu jumlah pasien rawat inap perhari, diperoleh
dari sensus pemakaian tempat tidur ditambah jumlah pasien yang masuk dan
keluar pada hari yang sama.
SHR = Total Hari Perawatan Untuk Suatu Periode (kecuali untuk bayi baru
lahir) / Total Jumlah Hari Pada Periode Yang Sama
10
F. Tujuan sensus harian rawat inap
Tujuan dilakukannya sensus rawat inap adalah untuk memperoleh
informasi pasien yang masuk dan keluar RS selama 24 jam, sedangkan
kegunaannya adalah:
1) untuk mengetahui jumlah pasien masuk, pasien keluar rumah sakit,
meninggal di rumah sakit.
2) untuk mengetahui tingkat penggunaan tempat tidur, sumber data sistem
pelaporan rumah sakit (SIRS).
3) untuk menghitung penyediaan sarana atau fasilitas pelayanan kesehatan.
11
c) Formulir sensus harian disediakan Oleh Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit
Mekanisme Pengisian:
a) Sensus harian rawat inap diisi segera setelah pasien masuk ruang
rawat inap, pindahan rumah sakit dan keluar rumah sakit.
b) Pembuatan sensus harian rawat inap mulai pukul 00.00 sampai
dengan 24.00 dan sesudah itu dibuat resume sensus harian rawat
inap untuk hari yang bersangkutan.
c) Jika ada pasien masuk, keluar, pindah, meninggal sesudah pukul
24.00, maka harus dicatat pada formulir senus harian berikutnya.
d) Sensus harian dikrimkan pukul 08.00 setiap pagi ke bagian Rekam
Medis atau sesuai dengan kebijakan rumah sakit masing-masing.
2. Mekanisme pengisian rekapitulasi harian pasien rawat inap (Form RP.1)
Rekapitulasi Sensus Harian Rawat Inap adalah formulir perantara
untuk menghitung dan merekap pasien rawat inap setiap hari yang diterima
dari masing-masing ruang rawat inap. Tujuan Rekapitulasi Sensus Harian
Rawat Inap untuk memperoleh informasi semua pasien yang dirawat di
rumah sakit secara keseluruhan maupun pada masing-masing ruang rawat
inap dalam menunjang perencanaan, pengawasan dan evaluasi. Kegunaan
Rekapitulasi Sensus Harian Pasien Rawat Inap:
a) untuk mengetahui jumlah pasien dirawat pada hari yang bersangkutan
b) untuk mengetahui tingkat penggunaan tempat tidur,
c) merupakan data dasar mengenai pasien dirawat pada hari yang
bersangkutan yang harus segera dikirimkan kepada Direktur RS, Bidang
Perawatan, dan unit lain (manajemen) yang membutuhkan.
Tanggung jawab pelaksana rekapitulasi harian pasien rawat inap yaitu
kepala unit rekam medis dan staf unit rekam medis.
Mekanisme Pengisian:
12
a) Formulir RP.1 merupakan formulir standar untuk membuat rekapitulasi
pasien rawat inap setiap bulan yang kemudian dijumlahkan untuk setiap
triwulan.
b) Formulir RP.1 dibuat 1 (satu) lembar unutk masing-masing jenis
pelayanan rawat inap dan 1 (satu) lembar untuk rumah sakit secara
keseluruhan.
c) Formulir RP.1 diisi sesuai dengan data yang terdapat pada rekapitulasi
sensus harian menurut jenis pelayanan rawat inap yang ada.
d) Formulir RP.1 harus selesai setiap hari untuk setiap tanggal laporan.
13
Mekanisme pengisian:
14
H. Format sensus harian pasien rawat inap
Lampiran
15
DAFTAR PUSTAKA
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wpcontent/uploads/2018/09/Sist
em-informasi-kesehatan-II_SC.pdf, di akses pada tanggal 18-11-
2019 pukul 17:13.
16