Anda di halaman 1dari 47

1

PENINGKATAN KOMPETENSI
PEREKAM MEDIS DAN
INFORMASI KESEHATAN
DALAM PENATALAKSANAAN

STATISTIK DI FASYANKES
Tujuan
Workshop
Peserta mampu :

Memahami
Statistik Dasar Pelayanan
Rawat Inap
Menerapkan Statistik Dasar
Pelayanan Rawat Inap
Peraturan Menteri Kesehatan
RI Nomor 269 Tahun 2008 PERATURAN
tentang Rekam Medis
Peraturan Menteri Kesehatan RI
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 55 Tahun 2013 tentang
RI Nomor 36 Tahun 2012 Penyelenggaraan Pekerjaan
tentang Rahasia Kedokteran Perekam Medis

Peraturan Menteri Keputusan Menteri Kesehatan RI


Pendayagunaan Aparatur Nomor 312 Tahun 2020 tentang
Negara Nomor 30 tahun 2013 Standar Profesi Perekam Medis
tentang Jabatan Fungsional dan Informasi Kesehatan
Perekam Medis
PMK Nomor 18/2017 tentang
Uji Kompetensi Jabatan
Fungsional Tenaga Kesehatan
 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003
Tentang Ketenagakerjaan
 Undang-Undang No. 36 Tahun 2014
Tentang Tenaga Kesehatan
 Permenaker No. 2 Tahun 2016 Tentang
Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja
Nasional

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1171


Tahun 2011 tentang Sistem Informasi
Rumah Sakit, beserta perubahannya

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor


31 Tahun 2019 tentang Sistem
Informasi Puskesmas
APA ITU KOMPETENSI.........??????

Kompetensi erat kaitannya


dengan kewenangan

Orang yang kompeten ialah orang yang


memiliki kemampuan dan sekaligus juga
kewenangan.

KOMPETENSI adalah suatu kemampuan


menguasai dan menerapkan pengetahuan,
keterampilan/keahlian dan sikap kerja
tertentu di tempat kerja sesuai dengan
kinerja yang dipersyaratkan
Untuk mendapatkan orang yang sesuai
dengan jabatan pada saat yang tepat,

Kompetensi/isi jabatan semakin


kompleks,
Perkembangan teknologi dan
informasi
Gaya hidup
Tuntutan untuk berfikir strategis,
Untuk Meminimalisasi gap,
Tuntutan perkembangan organisasi
APLIKASI ILMU ILMU STATISTIK, EPIDEMIOLOGI,
DAN BIOMEDIK
Penerapan ilmu Statistik dalam Pengolahan,
Penyajian Data dan Informasi Kesehatan
Penerapan ilmu Epidemilogi dalam perancangan
program dan análisis data kesehatan
Penerapan ilmu biomedik dalam pemahaman
karakteristik dan makna data kesehatan
STATISTIK
Ilmu yang mempelajari tentang
seluk beluk data, yaitu tentang
STATISTIK pengumpulan, pengolahan,
penganalisisan, penafsiran dan
penarikan kesimpulan dari data
yang berbentuk angka-angka.

STATISTIK Statistik yang diterapkan atau


digunakan dalam bidang
KESEHATAN kesehatan.

9
STATISTIK
Pelayanan Kesehatan STATISTIK
( pasien )
KESEHATAN

STATISTIK
Program
Kesehatan
PERAN STATISTIK KESEHATAN

1. Mengetahui jumlah kunjungan pasien di


institusi pelayanan Rumah sakit
2. Mengetahui pola penyakit pasien pada
suatu institusi pelayanan kesehatan
3. Mengetahui proporsi penderita penyakit
tertentu di Rumah Sakit
4. Memprediksi jenis pelayanan yang
dibutuhkan pasien di masa yang akan
datang
5. Mengetahui proporsi penduduk yang
memiliki Asuransi Kesehatan
11
KEGUNAAN
DATA STSTISTIK

1. Perbadingan Perkembangan rumah sakit


masa lalu dan sekarang
2. Sebagai bahan acuan untuk perencanaan
pengembangan rumah sakit atau klinik di
masa depan
3. Penilaian penampilan kinerja tenaga
medis, perawat dan staf lain
4. Penelitian

12
DATA
bahan mentah yang perlu diolah sehingga
Adalah
menghasilkan informasi atau keterangan. (Drs.
Riduan, MBA.)

PERSYARATAN DATA
• Akurat, artinya data tersebut harus lengkap dan
tepat merekam keadaan tertentu
• Valid, artinya masih berlaku untuk waktu
tertentu,
Masih dapat digunakan
• Terus-menerus, dalam arti pengumpulannya tidak
terputus-putus harus berlaqnjut
• Reliable adalah dapat diandalkan atau dapat
dipercaya 13
PROSES PEMBENTUKAN DATA
MENJADI INFORMASI

DATA

DIKUMPULKAN

INFORMASI
OLAH DATA

PENYAJIAN ANALISA
DATA DATA

14
CARA PENGUMPULAN DATA
1. Pengamatan (observasi) adalah dengan terjun
dan melihat langsung terhadap objek yand
diteliti.
2. Penelusuran literatur adalah dengan
menggunakan sebagian atau seluruh data yang
ada atau laporan data dari peneliti sebelumnya.
3. Penggunaan kuesioner/angket yaitu
menggunakan daftar pertanyaan (angket) atau
daftar isian terhadap objek yang diteliti
4. Wawancara (interview) ialah dengan langsung
mengadakan tanya jawab kepada objek yang
diteliti
(Ir. M. Iqbal Hasan, MM) 15
MANFAAT INFORMASI

Analisis
Situasi

Penentuan
Prioritas Penilaian

INFORMASI

Alternatif
Pemecahan Pelaksanaan &
Pemantauan
Perencanaan
Program

16
SUMBER DATA
STATISTIK

PRIMER:
1. Sensus Harian Rawat Jalan
2. Sensus Harian Rawat Inap
3. Morbiditas Pasien Rawat Jalan
4. Morbiditas Pasien Rawat Inap

SEKUNDER
1. Laporan Unit Gawat Darurat
2. Laporan Instalasi
3. Laporan Unit terkait lain

17
PENGUMPULAN DATA STATISTIK
UNTUK GRAFIK BABER JHONSON

SENSUS HARIAN RAWAT INAP

• LAMA RAWAT
• HARI PERAWATAN
• PEMAKAIAN TEMPAT TIDUR

18
PENGERTIAN

ADMISSION

Proses resmi yang dialami


seseorang pada saat diterima oleh
rumah sakit dengan tujuan untuk
memberikan pelayanan
pengobatan pada pasien tesebut.
Jika pasien tersebut keluar secara
resmi dari rumah sakit dan
kemudian kembali lagi untuk
pengobatan yang lebih lanjut,
proses admission berulang
kembali dan admission kedua
tercatat pada statistik.

19
Tempat Tidur Tersedia
Jml TT di rumah sakit yang siap dipakai
/perlukan untuk pasien rawat inap

Hari Perawatan

Jumlah Hari peraewatan (hari pemakian tempat


tidur) yang menunjukan pemakian periode 24
jam pemakaian tempat tidur pasien rawat inap.
Sensus pengukuran untuk pelayan yang
digunakan oleh seseorang pasien raat inap
diantara pengembilan sensus harian yaitu
pukul 00.00 atau pergantian waktu pukul
24.00 20
SENSUS HARIAN
RAWAT INAP

a. Adalah kegiatan pencacahan /


penghitungan pasien rawat inap
yang dilakukan setiap hari pada
suatu ruang rawat inap
b. Sensus harian berisi tentang
mutasi keluar masuk pasien
selama 24 jam mulai dari pukul
00.00 s.d. 24.00

21
SENSUS HARIAN

Jumlah pasien pada waktu tertentu


yang diinginkan.
Sensus harian rawat inap
umumnya dilaksanakan di rumah
sakit pada saat tengah malam (Pkl.
24.00) dan selalu pada saat yang
SENSUS HARIAN
sama setiap

22
Angka rata-rata jumlah pasien rawat inap perhari.
Hasil ini didapat dari sensus pemakaian tempat
tidur harian ditambah jumlah pasien yang masuk
dan keluar pada hari yang sama

Rumus :
Total jumlah hari rawat inpatient untuk satu
periode (Kecuali kelahiran baru)
Total jumlah hari pada periode yang sama
23
SENSUS HARIAN
RAWAT INAP

Kegunaan :
a. Untuk mengetahui jumlah pasien
masuk, pasien keluar rumah sakit,
meninggal di rumah sakit
b. Untuk mengetahui tingkat penggunaan
tempat tidur
c. Untuk menghitung penyediaan sarana
/ fasilitas pelayanan kesehatan.

24
JUMLAH PASIEN
MASUK

Jumlah pasien masuk dari luar rumah sakit,


dihitung dari pk. 00.01 – 24.00 saat sensus
dilakukan

JUMLAH PASIEN
PINDAHAN

Jumlah pasien masuk ruang rawat ttt. yang berasal


dari ruang rawat lain, dihitung dari
pkl. 00.01 24.00 saat sensus dilakukan.

25
JUMLAH PASIEN
DIPINDAHAN
Jumlah pasien yang keluar dari ruang rawat ttt. Yang dipindahkan ke ruang rawat lain,
dihitung dari pk. 00.01 – 24.00 saat sensus dilakukan

JUMLAH PASIEN KLR HIDUP/MNGL

Proses resmi, seorang pasien rawat inap meninggalkan


rumah sakit pada akhir perawatan
Termasuk pemulangan pasien ke rumahnya,
pemindahan ke rumah sakit lain, perawatan di rumah
atau institusi lain dan kematian seseorang pada saat ia
dirawat inap pada rumah sakit tersebut.
26
Pasien yang meninggal kurang dari 48 jam
sesudah masuk rawat.

Pasien yang meninggal lebih dari 48 jam


sesudah masuk rawat

27
GDR : GROSS DEATH RATE
Angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar

RUMUS
Jumlah kematian pasien seluruhnya X 1000
Jumlah pasien keluar hidup dan meninggal

Angka dianjurkan kurang dari 45 per 1000

28
NDR : NET DEATH RATE
Angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita
keluar.Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit

RUMUS
NDR = Jumlah Kematian pasien >48 jam
Jumlah pasien keluar hidup dan meninggal X 1000

Angka dianjurkan kurang dari 25 per 1000 penderita keluar

29
30
GRAFIK YANG MENYAJIKAN
EFISIENSI PENGELOLAAN RS

Pencipta:
Barry Barber M.A pHd First P AFIMA dan David
Johnson M.Sc. Th. 1973

Grafik yang menyajikan tingkat


efisiensi pengelolaan rumah sakit
dalam rangkaa memenuhi kebutuhan
manajemen akan indikator efisiensi
pengelolaan rumah akit

31
GUNA GRAFIK BABER
JOHNSON

1. Memonitor kegiatan rumah sakit (rwt inap)


2. Meneliti yang diakibatkan oleh perubahan
kebijakan menejerial
3. Perbandingan dalam kurun waktu
4. Kecenderungan perkenbangan RS dapat
dilihat pada perbandingan standar yg di
tetapkan
5. Meneliti suatu kebijakan relokasi TT atau
keputusan untuk memperpendek Length of
Stay

32
INDIKATOR EFISIENSI
PENGELOLAAN RUMAH SAKIT

1. BOR (Bed Occupancy


Rate)

2. LOS (Length of Stay)

3. TOI (Turn Over Interval)

4. BTO (Beb Turnover)

33
BOR ( Bed Occupancy Rate)

Persentase Pemakaian Tempat Tidur


pada Periode Tertentu

Rumus
Jumlah Hari rawat pada Periode tertentu
X 100 %
Jml TT Tersedia x Hari pada periode yang sama

Nilai BOR ideal: 75-85%

34
CONTOH PERHITUNGAN

Data sebuah rumah sakit pada bulan Juni 2000 sbb:


Jumlah tt yang tersedia 210 ( diluar tt bayi) dengan 4780 jumlah hari rawat pada
bulan Juni. Juni =30 hari.
Persentase pemakaian tempat tidur adalah:
4780 X 100 = 478000 = 75,87%
210 X 30 6300
Artinya: Persentase pemakaian tempat tidur di rumah sakit “X” pada bulan
Juni 2000 adalah 75,87%

35
Lama rawat pasien di rumah sakit

Rumus
Tanggal pasien pulang – tanggal pasien masuk
Contoh: Pasien masuk : 3 April 2008
keluar : 14 April 2008
LOS pasien : 14-3 = 11 hari

36
Rata-rata jumlah hari pasien rawat inap tinggal
di rumah sakit (hari). Tidak termasuk bayi baru
lahir
Rumus:
Jumlah Lama dirawat pasien keluar (Hidup+Mati)
Jumlah Pasien Keluar (Hidup+Mati) pd periode yg sama

Nilai AvLOS ideal antara 6-9 hari

37
Pada tanggal 14 April 2008 terdapat 4 orang pasien pulang dengan rincian
lama rawat sebagai berikut:

Pasien A: Masuk tgl.1/4 pulang 14/4 LOS= 13 hari


B: Masuk tgl.4/4 pulang 14/4 LOS= 10 hari
C: Masuk tgl.10/4 pulang 14/4 LOS= 4 hari
D: Masuk tgl.13/4 pulang 14/4 LOS= 1 hari
TOTAL: 28 hari

Maka ALOS pasien tgl 14 April adalah 28/4= 7 hari artinya rata-rata lama
rawat pasien di ruangan “X” adalah tujuh hari

38
Berapa kali (frekuensi)satu tempat tidur
dipakai oleh pasien pada periode
tertentu

RUMUS
Jumlah Pasien Keluar (H+M)
Total tempat tidur

Angka ideal BTO > 30 kali


39
Rata-rata hari tempat tidur tersedia pada
periode tertentu yang tidak terisi antara
pasien keluar / meninggal dan pasien masuk

RUMUS
(Jumlah TT. X Jml Hari pd periode ttt) – Jumlah hari rawat
Jumlah pasien keluar (H+M) pada periode yang sama

Angka ideal kisaran 1-3 hari


40
Rata-rata hari tempat tidur tersedia pada
periode tertentu yang tidak terisi antara
pasien keluar / meninggal dan pasien masuk

RUMUS
(Jumlah TT. X Jml Hari pd periode ttt) – Jumlah hari rawat
Jumlah pasien keluar (H+M) pada periode yang sama

Angka ideal kisaran 1-3 hari


41
RANGKUMAN

1. Statistik
1.Statistik Statistik
Pelayanan
Pelayanan ne electram
Keshatan ( Kesehatan
Kesehatan vituperatoribus
Pasien Rajaleos merupakan
dan Ranap)
informasi
2.Statistik pelayanan
2. SHRI
Program kesehatan
merupakan
Kesehatan dasar dalam dan informasi
mengukur efisiensi
indikator
pemakaian TT
effisiensi RS
Penugasan

1 Buatlah RP1 dari SHRI

Buatlah laporan Indikator

Efisiensi Pemakaian TT RS
2
ABDI NEGARA ( HP, LOS,

AvLOS, BOR, TOI, dan BTO

3 Dikirimkan ke Panitia
Tri Moedji Hartiningsih, AMd.Pk., SPd., MPd
trimoedji63@gmail.com - 082312468361
Track Record Diploma III RMIK
Strata Satu (S1) Pendidikan Biologi
PNS Kementerian Kesehatan AKTA IV Pendidikan ,Biologi,
Trainer Bidang RMIKI Pascasarjana (2) Pendidikan MIPA
Dosen STIKES /POLTIKES
Pengurus DPP PORMIKI , Ketua II Bidang Organisasi
MOT ( Pelatih Bagi Calon Penguji Kompetensi Jabatan PMIK )
Trainer Tenaga Kesehatan PMIK
Ketua TIIM Perumus SKKNI PMIK
TIM Penyusun Modul Jabfung PMIK
TIM Penyusunan Modul Jenjang Karier Jabfung PMIK
TIM Penguji Kompetensi Jabfung Pusat Kemenkes RI, dan UPT PMIK
TIM Penyusun Standar Profesi PMIK ( KMK 312/2020)
TIM Penyusun Kamus Kompetensi PMIK
TIM Revisi Permenpan 30/2013 Tahun 2018
Devisi Skema Sertifikasi PMIK ( LSP )
TIM Penyusun Konversi Modul Pelatihan Bagi Calon Penguji Kompetensi
Jabfungkes
TIM Penyusun Soal Uji Kompetensi Jabatan Fungsional bagi Calon Penguji
Kompetensi Jabfungkes PMIK
Biasakan yang
benar,,bukan
membenarkan
kebiasaan
“ Change will not come if we wait for some other
person or some other time. We are the ones we’ve
been waiting for. We are the change that we seek
- Barack Obama

Te r i ma
TERIMA KASIH

trimoedji63@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai