Nomor:
TENTANG
Menimbang : • Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu prioritas rumah sakit di UPTD
RSUD Mursid Ibnu Syafiuddin diperlukan adanya Peraturan direktur
tentang Penetapan Indikator Mutu di UPTD RSUD Mursid Ibnu
Syafiuddin.
• Bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a, di atas perlu
ditetapkan dengan Peraturan Direktur UPTD RSUD Mursid Ibnu
Syafiuddin.
MEMUTUSKAN
Kedua : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.
DIREKTUR,
UPTD RSUD MURSID IBNU SYAFIUDDIN
dr. WIDIYANA
Pembina
NIP. 19720901 200604 2 008
DAFTAR ISI
Keselamatan Pasien
Dimensi Mutu Keselamatan dan Keamanan
Tujuan Menghindari kesalahan dalam identifikasi pasien
Definisi Operasional Terpasangnya gelang identitas pasien baru yang masuk di Rawat Inap
dengan kriteria :
sampel)
Periode Pengumpulan 1 Minggu
Data
Periode Analisis 1 Minggu
Penyajian Data Run chart
Penanggngjawab PJ Rawat Inap
Judul Indikator Ketepatan melakukan TBaK saat menerima instruksi verbal melalui
telepon
Definisi Operasional Komunikasi efektif lisan via telepon adalah kegiatan untuk
memastikan setiap intruksi verbal agar dilakukan dengan benar dan
sesuai instruksi.
WAKTU LAPORAN
Frekuensi penilaian Setiap bulan
data
Metodologi Sensus harian
pengumpulan data
Target sampel dan Jumlah sampel per bulan 100% populasi
sample size
Area monitoring Rawat Inap
Standar 100%
Pengumpulan data Pengumpulan data oleh Kepala Ruangan Rawat Inap kemudian setiap
dan analisis data bulannya data akan dilaporkan kepada Sub Komite Mutu dan
dilanjutkan dengan pelaporan data ke Direktur. Secara umum setiap 3
bulan data akan dianalisa dan dilaporkan ke Direktur
1. ICU/NICU/PICU
2. VK
3. IBS
4. IGD
a. Elektrolit Konsentrat
Tujuan peningkatan Elektrolit Pekat tidak berada di unit pelayanan pasien kecuali jika
mutu dibutuhkan secara klinis dan tindakan diambil untuk mencegah
pemberian yang tidak di sengaja di area tersebut
Numerator Jumlah seluruh elektrolit pekat dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh elektrolit pekat yang dipantau dalam bulan yang sama
Sumber data Catatan supervisi farmasi klinis
Penanggung jawab Kepala Instalasi Farmasi
Alasan pemilihan Obat high alert memiliki risiko lebih tinggi menyebabkan insiden ketika
indikator tidak dilakukan manajemen yang benar. Penyimpanan dengan benar
adalah langkah penting agar tidak terjadi pemberian secara tidak sengaja
di area tersebut
Type indikator Struktur þProses Outcome
JANGKA WAKTU Bulanan
LAPORAN
Frekuensi penilaian Setiap bulan
data
Metodologi Sensus harian
pengumpulan data
Target sampel dan Jumlah sampel per bulan 100% populasi
sample size
Area monitoring Rawat inap
Standar 100%
Pengumpulan data Pengumpulan data oleh Farmasi Klinis kemudian setiap bulannya data
dan analisis data akan dilaporkan kepada Sub Komite Mutu dan dilanjutkan dengan
pelaporan data ke Direktur. Secara umum setiap 3 bulan data akan
dianalisa dan dilaporkan ke Direktur dan BPH serta didesiminasikan
kepada seluruh komponen rumah sakit bulan yang akan dikoordinasikan
oleh Komite PMKP.
Publikasi data Publikasi data dilakukan melalui rapat koordinasi, media elektronik (TV
Display), mading dan website RS.
4) Kepatuhan pelaksanaan prosedur site marking pada pasien yang akan dilakukan Tindakan
operasi
Judul Indikator Kepatuhan pelaksanaan prosedur site marking pada pasien yang
akan dilakukan tindakan operasi
Definisi Operasional Site marking yang dimaksud adalah tindakan pemberian tanda
pada formulir penandaan operasi dan lokasi operasi sesuai
kriteria :
Ditandai
Tujuan peningkatan Tergambarnya kepedulian dan ketelitian operator terhadap
keselamatan pasien sebelum tindakan operasi
mutu
Numerator Jumlah pasien yang dilakukan prosedur site marking dengan tepat
dan benar dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh pasien yang dapat dilakukan prosedur site marking
dalam bulan yang sama
Sumber data Laporan Kepala Ruangan Rawat Inap
Penanggung jawab Sub Komite Mutu
Alasan pemilihan indikator Surgical site marking yang tepat dan benar akan :
pengumpulan data
Target sampel dan sample Jumlah sampel per bulan 100% populasi
size
Area monitoring Rawat Inap
Standar 100%
operator.
Denominator Jumlah seluruh pasien operasi yang mendapatkan antibiotik
profilaksis
Formula (Jumlah seluruh pasien operasi dengan indikasi profilaksis yang
mendapatkan antibiotik dalam waktu <60 menit sebelum insisi
oleh
pengumpulan data
Target sampel dan sample Jumlah sampel per bulan 100% populasi
size
Area monitoring Instalasi Bedah Sentral
Standar 100%
berat.
Jenis Indikator Proses
Satuan pengukuran Prosentase
Numerator Jumlah angka pasien jatuh di IGD
Denominator Jumlah sampling pasien IGD
Target 100%
Kriteria Inklusi dan Kriteria Inklusi: Angka kejadian pasien jatuh di IGD
Eksklusi
Kriteria Eksklusi: -
Formula Numerator
Denominator x 100%
Metode Pengumpulan Data Observasi, Retrospektif
Sumber Data Rekam Medis, Sistem Pelaporan
Instrumen Pengambilan Morse Fall Scale (MFS) untuk pasien usia >18 tahun, Humpty
Data
Dumpty Scale untuk pasien usia < 18 tahun dan Edmoson Scale
untuk pasien lansia dan psikiatrik, dan Lembar observasi
kepatuhan pencegahan risiko jatuh
Populasi/ Sampel Populasi: Semua pasien IGD Sampel: Total sample
Periode Pengumpulan Bulanan
Data
Periode Analisis dan Periode Analisis: Bulanan Periode Pelaporan: Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Laporan dalam bentuk Run chart
Penanggung Jawab Kepala Ruang IGD
Definisi Infeksi Daerah Operasi adalah infeksi yang terjadi luka operasi/organ /ruang yang
terjadi dalam waktu 30 sampai 90 hari paska Tindakan operasi
Formula Jumlah pasien yang terinfeksi IDO/jumlah pasien yang dioperasi x 100%
Bobot KPI
Output Outcome
Sumber data Folmulir surveilans
Wilayah pengamatan Polikinik Bedah Poli Kandungan, Poli Ortopedi, Ruang rawat inap bedah
Rencana penyebaran hasil Melalui pertemuan rutin bulanan dengan unit kerja, pengiriman analisia IDo
capaian kepada staf setiap 3 bulan ke unit kerja dan direksi, kemenkes
Nama alat atau file audit Fofmulir survailans harian dan formulir kejadian IDO
Target 2%
Dasar Pemikiran Kepatuhan penulisan resep obat untuk pasien bedah oleh dokter sesuai dengan
Formularium RS
Tujuan Terwujudnya pelayanan obat kepada pasien yang efektif dan efisien berdasarkan
daftar obat yang mengacu Formularium Nasional
Defini Oprasional Mengetahui kepatuhan penulisan resep obat pasien bedah oleh dokter sesuai
dengan Formularium RS
pengumpulan data
Target sampel dan sample Jumlah sampel per bulan 100% populasi
size
Standar >80%
Penanggung jawab Ka rekam medik
Judul Indikator Tidak adanya kesalahan pemberian obat pada pasien rawat inap
Target 100%
Kriteria Inklusi dan Eksklusi Kriteria Inklusi: Semua pasien yang mendapat obat
Kriteria Eksklusi: -
Formula Numerator
Denominator x 100%
Metode Pengumpulan Data Sensus harian
Sumber Data Hasil data observasi
Instrumen Pengambilan Data Sistem Pelaporan
Populasi/ Sampel Populasi: Semua pasien rawat inap
Sampel: random sample
Periode Pengumpulan Data Harian
Periode Analisis dan Pelaporan 1 bulan diruang rawat inap
Data
3 bulan di komite mutu
Penyajian Data Laporan dalam bentuk Line chart
Penanggung Jawab Kepala Ruang Rawat Inap
PERATURAN DIREKTUR
UPTD RSUD MURSID IBNU SYAFIUDDIN
Nomor: 129/RSMP/PERDIR/2022
TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR MUTU UNIT UPTD RSUD MURSID IBNU SYAFIUDDIN
Kedua : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.
DIREKTUR,
UPTD RSUD MURSID IBNU SYAFIUDDIN
dr. WIDIYANA
Pembina
NIP. 19720901 200604 2 008
DAFTAR ISI
Daftar indikator mutu unit rumah sakit Profil indikator mutu unit rumah sakit
1. Indikator Prioritas Mutu Unit
a) Instalasi Gawat Darurat : Kedisiplinan dalam melengkapi rekam medis IGD
pasien rawat inap
b) Unit Rawat Inap : kepatuhan waktu injeksi antibiotic
c) Unit Rawat Jalan : ketepatan jadwal praktik dokter di poliklinik
d) Instalasi Bedah Sentral : tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing pada
tubuh pasien setelah operasi
e) Intensive Care Unit : kedisiplinan perawat dalam menghitung urine output per
shift
f) Unit Ruang Bersalin : kepatuhan IMD pada bayi baru lahir spontan
g) Unit Gizi : sisa makanan pasien
h) Unit Farmasi dan Laboratorium :
1) Ketepatan waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium rawat jalan ≤ 140
menit
2) Pengukuran ketersediaan obat
i) Unit Radiologi : waktu tunggu foto dari rawat jalan
j) Unit Kesling, CSSD, Laundry :
1) Standar baku mutu air limbah
2) Ketepatan sterilisasi pada instrument
k) Unit Rumah Tangga : ketepatan waktu kalibrasi alat medis
l) Unit Tata Usaha dan IT : ketepatan respon time laporan downtime dalam 15 menit
m) Unit Keamanan dan Transportasi : pengontrolan satpam terlaksana ke seluruh area
rumah sakit
n) Unit Personalia dan Diklat : kepatuhan dalam penggunaan fingerprint
o) Unit Bimroh : pelayanan bimbingan rohani pasien rawat inap di RSU PKU
Muhammadiyah Purbalingga
p) Unit Humas dan Marketing : kenaikan jumlah kunjungan pasien baru di poliklinik
q) Unit Bendahara dan Akuntansi : ketepatan penginputan data pasien IGD
r) Unit Asuransi : kelengkapan berkas persyaratan klaim jasa raharja
s) Unit Casemix : ketepatan jadwal pengiriman berkas klaim ke kantor BPJS
Kesehatan
2. Profil
a) Instalasi Gawat Darurat : Kedisiplinan dalam melengkapi rekam medis IGD
pasien rawat inap
sakit
3. Dimensi Mutu Tepat waktu dan efisien
4. Tujuan Menghindari resiko terjadinya kesalahpahaman informasi
di IGD
6. Jenis Indikator Proses
7. Satuan pengukuran Prosentase
8. Numerator Jumlah rekam medis pasien rawat inap IGD yang lengkap
bulan
10. Target 100%
11. Kriteria Inklusi dan Kriteria Inklusi: Semua rekam medis pasien rawat inap
Eksklusi IGD yang terisi lengkap
Kriteria Eksklusi: -
12. Formula Numerator
Denominator x 100%
13. Metode Sensus bulanan
Pengumpulan
Data
14. Sumber Data Hasil data observasi
15. Instrumen Sistem Pelaporan
Pengambilan Data
16. Populasi/ Sampel Populasi: Semua rekam medis pasien rawat inap IGD
dalam satu bulan
11. Kriteria Inklusi dan Eksklusi Kriteria Inklusi: Semua pasien yang mendapat injeksi antibiotic
Kriteria Eksklusi: Pasien yang tidak mendapat injeksi antibiotic
12. Formula Jumlah petugas yang memberi injeksi antibiotic tepat waktu
8. Numerator (pembilang) Jumlah ketepatan jam praktek dokter poliklinik dalam 1 bulan
1. Area Klinis
2. Kategori indicator Kepatuhan dalam pelaksanaan standar pelayanan
3. Perspektif Proses Bisnis internal
4. Sasaran Strategi Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan berbasis
mutu dan
keselamatan pasien
5. Dimensi Mutu Keselamatan Pasien
6. Tujuan Tergambarkannya ketelitian dan kecermatan dalam
melaksanakan
tindakan operasi
7. Definisi Operasional Kejadian tertinggalnya benda asing adalah kejadian dimana
benda asing seperti kasa, gunting, atau peralatan operasi
lainnya dalam
Pengumpulan Data
9. Numerator Jumlah pasien yang mengalami tertinggalnya benda asing
dalam
100 %
12. Bobot Lihat pada daftar dan bobot indikator
13. Sumber Data Rekam Medik
14. Standar/Target 0%
15. Kriteria Penilaian Hasil 0 % -- > skor = 100
e) Intensive Care Unit : Kedisiplinan perawat dalam menghitung urine output per
shift
1. Judul Indikator Kedisiplinan perawat dalam menghitung urine output per shift
9. Denominator (penyebut) Jumlah menyesuaikan pasien yang masuk ICU atau sesuai kapasitas
bed
12. Formula Jumlah pasien yang diukur urine output : Jumlah total pasien yang
dirawat di ICU x 100 %
14. Sumber data Data sekunder dari rekam medis, Buku catatan perawat
15. Instrumen pengambilan data Data diambil darai RM pasien yang terdapat hitungan urin out put
pasien, Buku catatan perawat
20. periode analisis dan pelaporan Analisis per shit dan laporan bulanan
data
f) Unit Ruang Bersalin : Kepatuhan IMD pada bayi baru lahir spontan
Dasar Peraturan Menteri Kesehatan (PERMENKES) 15 tahun 2014 pasal 2 tentang tenaga kesehatan
Pemikiran wajib melaksanakan IMD terhadap bayi baru lahir kepada ibunya palinng singkat selama 1 jam jika
tidak ada kontra indikasi medis
Tujuan Tergambarnya upaya dilakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada bayi baru lahir
Definisi Inisiasi Menyusui Dini adalah proses bayi menyusu kepada ibunya segera setelah dilahirkan,
Operasional dimana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri (tidak disodorkan ke puting susu).
Inisiasi menyusui dini sangat membantu keberlangsungan pemberian ASI Eksklusif dan lama
menyusui.
Satuan Prosentase
Pengukuran
Numerator Jumlah ibu baru melahirkan dan bayinya yang dilakukan IMD
(pembilang)
Denomerator Jumlah proses kelahiran hidup di RSU PKU Muhammadiyah Purbalingga dalam 1 bulan
(penyebut)
Target 100%
Pencapaian
Kriteria eksklusi :
1. Ibu baru melahirkan yang tidak dapat menyusui bayinya karena kondisi
klinis
2. Bayi yang tidka dapat menyusu ke ibunya karena kondisi klinis
Formula
Periode Bulanan
Pengumpulan
Data
Penanggungja Ka unit VK
wab
g) Unit Gizi : sisa makanan pasien
Definisi Operasional Sisa makanan adalah sisa setiap jenis kelompok makanan (makanan
pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur, buah) dari sampel pasien yang
mendapat makanan lengkap dengan bentuk makanan biasa atau lunak
yang disajikan rumah sakit.
Pengambilan data sisa makanan dilakukan dengan metode comstock
diambil pada saat waktu makan siang.
Numerator (pembilang) Jumlah persentase sisa setiap jenis kelompok makanan (makanan pokok,
lauk hewani, lauk nabati, sayur, buah) dari sampel pasien yang mendapat
makanan lengkap dengan bentuk makanan biasa atau lunak dalam 1
bulan
Denominator (penyebut) Jumlah sampel pasien rawat inap yang mendapat makanan makanan
lengkap dengan bentuk makanan biasa atau lunak dalam 1 bulan
Kriteria : Inklusi : Pasien rawat inap yang mendapat makanan lengkap dengan
bentuk makanan biasa atau lunak dengan berbagai diet
Eksklusi :
Formula :
x 100 %
≤140 menit.
Dimensi mutu Efisiensi, efektivitas, dan kesinambungan pelayanan
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium rawat jalan
Definisi operasional Unit laboratorium merupakan salah satu unit atau fasilitas di
rumah sakit yang mempunyai fungsi sebagai penyelenggara
seluruh kegiatan pekerjaan laboratorium yang ditujukan untuk
keperluan rumah sakit itu sendiri. Sebagai salah satu
komponen penting dalam pelayanan kesehatan, hasil
pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan dalam hal
penetapan diagnosis, pemberian pengobatan, pemantauan hasil
pengobatan, dan penentuan prognosis.
Kriteria ekslusi : -
Formula Jumlah pemeriksaan laboratorium kritis yang dilaporkan <30
menit
x 100 %
Dasar Pemikiran Penyediaan obat sesuai formularium secara efektif dan efisien
Dimensi Mutu Efektifitas, Efisisensi dan Kesinambungan Pelayanan
Numerator Jumlah obat dalam resep rawat jalan dan rawat inap sesuai formularium
yang tidak terlayani
5. Definisi Operasional Waktu tunggu hasil foto rawat jalan adalah tenggang
waktu mulai pasien difoto sampai dengan menerima hasil
yang sudah diekpertisi ≤ 3 jam
6. Jenis Indikator Proses
7. Satuan pengukuran
8. Numerator Jumlah foto rawat jalan yang difoto dan menerima hasil yang
sudah diekpertisi ≤ 3 jam
11. Kriteria Inklusi dan Eksklusi Kriteria Inklusi: Semua foto rawat jalan yang difoto dan
menerima hasil yang sudah diekpertisi ≤ 3 jam
Denominator x 100%
13. Metode Pengumpulan Data Sensus Bulanan
l) Unit Tata Usaha dan IT : ketepatan respon time laporan downtime dalam 15
menit
Numerator (pembilang) Jumlah laporan kejadian downtime yang diatasi dalam 15 menit
Kriteria Eksklusi: -
Formula
Penanggung Jawab PJ IT
1. Ruang Poliklinik
2. Ruang Ranap
3. Ruang Farmasi
4. Ruang Laboratorium
5. Ruang RM
6. Ruang Casemix
7. Area Pendaftaran
8. Ruang IGD
9. Ruang Radiologi
10. ICU
11. VK
12. IBS
13. CSSD
14. Laundry
15. Gizi
16. Logistik
17. B3
18. Gudang belakang
19. Halaman depan IGD
Jumlah sampel 9
Justifikasi perlu validasi Karyawan yang melaksanakan fingerprint saat masuk dan pulang kerja
Rencana tindak lanjut Menyampaikan laporan evaluasi fingerprint ke komite mutu dan unit
terkait.
o) Unit Bimroh : pelayanan bimbingan rohani pasien rawat inap di UPTD RSUD
Mursid Ibnu Syafiuddin
Definisi Operasional Pelayanan kerohanian pasien merupakan pelayanan yang diberikan oleh
petugas bimbingan rohani terhadap pasien dan keluarga pasien, yang
dilaksanakan setiap hari kerja dengan ketentuan seluruh pasien
dikunjungi untuk diberikan bimbingan rohani
Target/Standard 50 %
Kriteria eksklusi Semua pasien yang tidak mampu berkomunikasi secara verbal
Formula Jumlah pasien yang dilakukan bimbingan rohani dibagi total jumlah
pasien di unit pelayanan rawat inap x 100% =………….%
Instrumen pengambilan data Pencatatan petugas bimbingan rohani terhadap pasien yang diberikan
layanan bimbingan rohani
Penanggung jawab Kepala unit bimbingan rohani, AIK, dan Ruang Transit Jenazah
1. Rawat Inap
2. IGD
3. Layanan Penunjang
Metode Pengumpulan
Data Retrospektif
Instrumen Pengambilan
Data Tabel
Periode Pengumpulan
Data Bulanan
5 Definisi Operasional Kelengkapan berkas dilakukan maksimal 7 hari dari tanggal kecelakaan.
10 Target 80 %
11 Kriteria
Eksklusi Jumlah seluruh berkas klaim yang diajukan dalam satu bulan
X 100
Jumlah seluruh klaim dalam 1 bulan
1 Judul Indikator Ketepatan jadwal pengiriman berkas klaim ke kantor BPJS Kesehatan
2 Dasar Pemikiran Permenkes RI Nomor 26 Tahun 2021 Tentang Pedoman Indonesia Case
Base Groups (INA-CBG) Dalam Pelaksanaan Jaminan Kesehatan.
5 Definisi Operasional Pengiriman berkas klaim BPJS kesehatan tepat waktu adalah terkirimnya
berkas klaim BPJS kesehatan sebelum tanggal 10 bulan berikutnya
8 Numerator Jumlah berkas klaim BPJS kesehatan yang terkirim tepat waktu dalam
satu bulan
9 Denominator Jumlah seluruh berkas klaim BPJS kesehatan yang dikirim dalam satu
bulan
10 Target 85%
11 Kriteria
Eksklusi Berkas klaim BPJS yang terkirim setelah tanggal 10 bulan beikutnya
C 100
Jumlah seluruh pasien BPJS dalam satu bulan