Anda di halaman 1dari 108

AKTUALISASI

NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK)


PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS PROVINSI JAWA BARAT
INDRAMAYU ANGKATAN 1 TAHUN 2022

Optimalisasi Tenaga Kesehatan dalam Mengelola Troli Emergensi


Menggunakan SOP di Rumah Sakit Mursyid Ibnu Syafiuddin
Indramayu

Disusun oleh :

Nama : Fajar Mutmainah


NIP : 199211042022032009
NDH : 11
Jabatan : Ahli Pertama - Dokter
Instansi : RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin Indramayu

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI JAWA BARAT
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : OPTIMALISASI TENAGA KESEHATAN


DALAM MENGELOLA TROLI EMERGENSI
MENGUNAKAN SOP DI RUMAH SAKIT
MURSYID IBNU SYAFIUDDIN INDRAMAYU
NAMA : FAJAR MUTMAINAH
NIP : 199211042022032009
TEMPAT AKTUALISASI : RSUD MURSYID IBNU SYAFIUDDIN
INDRAMAYU
ALAMAT : JALAN RAYA KRANGKENG KM 28
INDRAMAYU

Telah disetujui untuk diseminarkan dihadapan Coach, Mentor, dan Penguji

Coach, Mentor,

Dr. Wawan Suwandi, S.Pd., M.Pd. dr. Nurpujianto Praba, MM


196911041998021001 197306132006041013

i
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : OPTIMALISASI TENAGA KESEHATAN


DALAM MENGELOLA TROLI EMERGENSI
MENGUNAKAN SOP DI RUMAH SAKIT
MURSYID IBNU SYAFIUDDIN INDRAMAYU
NAMA : FAJAR MUTMAINAH
NIP : 199211042022032009
TEMPAT AKTUALISASI : RSUD MURSYID IBNU SYAFIUDDIN
INDRAMAYU
ALAMAT : JALAN RAYA KRANGKENG KM 28
INDRAMAYU

Telah disahkan melalui Zoom Meeting pada hari

Coach, Mentor,

Dr. Wawan Suwandi, S.Pd., M.Pd. dr. Nurpujianto Praba, MM


196911041998021001 197306132006041013

Penguji,

Dr. H. Eep Saeful Rojab F., M.Pd.


196610241094031003

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan berlimpah
rahmat dan nikmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi dengan judul
“Optimalisasi Tenaga Kesehatan dalam Mengelola Troli Emergensi Menggunakan SOP di Rumah
Sakit Mursyid Ibnu Syafiuddin Indramayu”. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW.
Penulis menyadari bahwa rancangan ini dapat terwujud karena bantuan dan dorongan dari
banyak pihak. Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu, membimbing, dan memberikan masukan dalam
penyelesaian laporan kegiatan aktualisasi ini, terutama kepada:
1. Ibu Nina Agustina, S.H., M.H., C.R.A selaku Bupati Indramayu
2. Bapak Hery Antasary, S.T., M.Dev.Plg. selaku kepala BPSDM Jawa Barat
3. Bapak Ari Risdianto, AP., M.Si., QGIA selaku Plt. kepala BKPSDM Kabupaten
Indramayu atas segala fasilitas yang diberikan selama kegiatan Latsar CPNS 2022
4. Bapak dr. Ndaru Takaryanto, MM selaku Direktur RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin
Indramayu atas segala dukungan dan fasilitas selama kegiatan Rancangan Aktualisasi
yang diberikan
5. Bapak DR. Wawan Suwandi, S.Pd., M.Pd. selaku coach atas semua inspirasi, dorongan,
masukan dan bimbingan serta motivasi dan waktu yang diberikan
6. Bapak dr. Nurpujianto Praba, MM selaku mentor atas segala dukungan arahan dan
bimbingan serta waktu yang diberikan
7. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan pengarahan terkait materi aktualisasi
8. Keluarga besar RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin Indramayu atas dukungan dan
kerjasamanya
9. Ibu Siti Mahmudah dan Bapak Suharso, kedua orang tua penulis yang selalu
memberikan semangat dan do’a
10. Bapak Muhammad Fadli Amir dan Naura Zakiya Kamila, suami dan anak penulis yang
selalu memberikan semangat, motivasi, dan do’a yang tidak pernah hentiselama penulis
mengikuti Kegiatan Latsar CPNS
11. Teman – teman peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 1 Pemerintah
Kabupaten Indramayu Tahun 2022
iii
12. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian rancangan aktualisasi.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan Rancangan Aktualisasi ini, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk kebaikan penulis dan
perbaikan dalam penulisan laporan yang akan datang.

Indramayu, Juni 2022


Peserta Latsar Angkatan I CPNS
Kabupaten Indramayu Tahun 2022

dr. Fajar Mutmainah


NIP. 199211042022032009

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………...ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………...iii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………...v
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………..1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………..1
1.2 Tujuan…………………………………………………………………....3
1.3 Manfaat…………………………………………………………………..3
1.4 Ruang Lingkup…………………………………………………………..4
BAB II PROFIL INSTANSI PESERTA…………………………………………….5
2.1 Profil Instansi…………………………………………………………...5
2.2 Profil Penulis…………………………………………………………...13
2.3 Role Model……………………………………………………………..15
2.4 Nilai – Nilai Dasar BerAkhlak…………………………………………17
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI………………………………………….20
3.1 Deskripsi Isu……………………………………………………………20
3.2 Penetapan Core Isu……………………………………………………..27
3.3 Analisis Faktor Penyebab Core Isu…………………………………….30
3.4 Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu………………………………..33
3.5 Rancangan Aktualisasi…………………………………………………36
3.6 Matrik Rekapitasi Rancangan Habituasi……………………………….47
3.7 Rencana Jadwal Kegiatan……………………………………………...47
BAB IV CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI……...…………………...49
4.1 Rekapitulasi Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi……………………….49
4.2 Deskripsi Capaian Aktualisasi……………….………………………...50
4.3 Analisis Kemanfaatan Aktualisasi……………………………………..66
4.4 Rekapitulasi Aktualisasi Nilai – Nilai BerAkhlak……………………..67
4.5 Capaian Penyelesaian Core Isu ………………………………………..70
4.6 Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi……………………………..71
PENUTUP ………………………………………………………………………….72
v
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………72
5.2 Saran…………………………………………………………………...73
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….74
LAMPIRAN…………………………………………………….…………………...78

vi
BAB I
PENDAHULUAN

I. 1 Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah. PNS
merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai
pegawai ASN secara tetap oleh pejabat Pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
Untuk membentuk seorang PNS yang professional dan berkarakter, seorang PNS harus
mengikuti Pnedidikan dan Pelatihan Jabatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang
ditegaskan dalam Peraturan Kepala LAN Nomor 12 Tahun 2018. Seorang PNS yang
professional dan berkarakter diharapkan mampu menjalankan tugas dan fungsinyamenjadi
pelaksana kebijakan public, pelayan public, dan menjadi perekat dan pemersatu bangsa. Nilai
dasar ASN tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya yaitu dengan pembaharuan yang
lebih baik lagi dengan BerAKHLAK yaitu: Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Smart PNS juga berbeda dengan sebelumnya
ditahun ini yaitu dnegan memiliki sifat: Integritas, Nasionalisme, Profesionalisme, Wawasan
Global, IT dan Bahasa Asing, Hospitality, Networking, dan Enterprenership untuk
mewujudkan Indonesia Birokrasi 4.0 (Smart Government) dnegan cara: Percepatan
Pelayanan, Efisiensi Pelayanan, Akurasi Pelayanan, dan Fleksibilitas Kerja.
Rumah Sakit sebagai pelayanan public di bidang kesehatan. TRSalah satu dari bidang
pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh profesi dokter di Rumah Sakit adalah melakukan
pelayanan medis terhadap pasien, membuat catatan medis pasien, melakukan intervensi
komplikasi penyakit, dan melakukan rehabilitative terhadap pasien. Dengan adanya upaya
optimalisasi pengelolaan troli emergensi mampu melaksanakan pelayanan medis dengan
cepat, efisien dan akurat sesuai dengan management ASN dalam pelayanan tindakan
emergensi di RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin Indramayu.
Salah satu tempat penyimpanan obat di Rumah Sakit adalah Troli Emergensi. Troli
Emergensi adalah troli yang biasa ditempatkan di ruang Instalasi Gawat Darurat, Instalasi
Bedah, dan disemua unit yang digunakan untuk menempatkan perlengkapan medis dan obat
penting yang dibutuhkan segera atau urgent. Dimana penggunaan troli emergensi sangat
1
berperan penting dalam hal kedaruratan pasien. Dimana penggunaan obat dan alat emeregnsi
dapat segera didapatkan dalam troli emergensi dalam waktu yang lebih cepat. Namun
optimalisasi penggunaan troli emergensi di RUS Mursyid Ibnu Syafiuddin belum optimal.
Sehingga penulis mempunyai gagasan untuk mengambil judul Belum Optimalnya Tenaga
Kesehatan dalam Mengelola Troli Emergensi dengan harapan agar setelah dilakukan kegiatan
ini dapat mengoptimalkan pengelolaan troli emergensi di Rumah Sakit Mursyid Ibnu
Syafiuddin Indramayu.

I. 2 Tujuan
Adapun tujuan yang didapat dari kegiatan rancangan aktualisasi dalam pelatihan dan
pendidikan CPNS sebagai Dokter di Rumah Sakit Umum Daerah Mursid Ibnu Syafiuddin
Indramayu antara lain:
1. Tujuan Umum
Tujuan Umum dari penyusunan laporan ini adalah sebagai aktualisasi nilai dasar
profesi ASN yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayanan publik, dan perekat
dan pemersatu bangsa. Selain itu untuk mengaplikasikan nilai dasar ASN
BerAKHLAK dengan menjadi Smart ASN menuju Whole of Government;
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari aktualisasi ini adalah untuk mengoptimalkan pengelolaan troli
emergensi oleh tenaga kesehatan di RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin Indramayu.

I. 3 Manfaat
Berikut merupakan manfaat yang dapat penulis ambil dari hasil Core Isu yang diangkat oleh
penulis:
1 Manfaat bagi Penulis
Dapat meningkatkan pelayanan terhadap pasien secara cepat, efisien, dan tepat bagi
penulis yang berprofesi sebagai dokter dalam penanganan tindakan kegawat daruratan
terhadap pasien;
2 Manfaat bagi Instansi
Dapat membangun kerjasama antar tenaga kesehatan dalam satu ruangan dan dalam
berkoordinasi antar ruangan lain dalam mengelola Troli Emergensi di ruangan –
ruangan RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin dengan baik dan terorganisir
2
3 Manfaat bagi Masyarakat
Masyarakat mendapat pelayanan kesehatan atau penanganan medis di RSUD Mursyid
Ibnu Syafiuudin khususnya yang dalam keadaan gawat darurat yang membutuhkan
tindakan emergensi dengan lebih baik lagi dan lebih cepat.

I. 4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan aktualisasi yaitu Penggunaan Troli Emergensi di Ruangan
Perawatan RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin sebagai tempat pelaksanaan kegiatan, Standar
Operasional Prosedur sebagai dasar kegiatan dan melibatkan para pemimpin, para teman
sejawat, perawat dan apotek untuk menghubungkan nilai BerAkhlak yang akan dilaksanakan
kegiatan tersebut pada bulan Juli.

3
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA

2.1 Profil Instansi


a. Sejarah RSUD Mursyid Ibnu Syafiuudin
Pada tahun 2018, tepatnya tanggal 8 Oktober 2018 RSUD Mursyid Ibnu Syaifuddin
resmi didirikan oleh Bupati Indramayu yang menjabat saat itu yaitu Bupati Anna
Sophanah. Pada kesempatan kali itu, bupati Indramayu Anna Sophanah menjelaskan bahwa
tujuan dibangunnya rumah sakit ini untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat
Kabupaten Indramayu di wilayah timur bisa segera terpenuhi. Saat memerlukan perawatan
atau pengobatan, mereka tidak harus menempuh jarak yang jauh menuju rumah sakit yang
ada di pusat kota.
Rumah sakit ini tidak hanya megah bangunannya, tetapi juga akan dilengkapi dengan
alat-alat kesehatan yang memadai serta tenaga dokter ahli yang sudah dipersiapkan.
peresmian RSUD MIS Krangkeng itu merupakan salah satu rangkaian agenda Hari Jadi
ke-491 Kabupaten Indramayu tahun 2018.

b. Lokasi RSUD Mursyid Ibnu Syafiuudin


Rumah Sakit Mursyid Ibnu Syafiuddin terletak di jalan pantura kecamatan Krangkeng
wilayah Kabupaten Indramayu bagian timur KM 28 (Indramayu bagian timur). Segmentasi
pasar Indramayu bagian timur mencakup wilayah kecamatan Krangkeng, Karangampel,
Juntinyuat, Kedokan Bunder, Kertasmaya, Jatibarang, Sliyeg, Sukagumiwang,
Tukdana,dan Bangodua. Sedangkan segmentasi pasar wilayah Kabupaten Cirebon bagian
utara antara lain wilayah kecamatan Kapetakan dan Gegesik.

c. Demografi RSUD Mursyid Ibnu Syafiuudin


Data demografi mencakup luas wilayah, jumlah desa, jumlah penduduk wilayah
penopang pasar/ klien RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin

4
Tabel 2.1 Data Demografi Wilayah Sekitar RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin Tahun 2019
No Kecamatan Luas Jumlah Jumlah Jarak dari Range
Wilayah Desa penduduk Kecamatan Aspek
(KM) Krangkeng Pasar
1 Krangkeng 6.114 11 64.262 0 1
2 Karangampel 2.950 11 63.512 6 1
3 Juntinyuat 5.087 12 79.140 11 1
4 Kedokan 3.209 7 45.066 12 1
Bunder
5 Kertasmaya 4.513 13 61.426 21 2
6 Jatibarang 4.379 15 70.592 22 2
7 Sliyeg 5.535 14 59.502 22 2
8 Sukagumiwang 3.712 7 37.785 28 3
9 Tukdana 4.669 13 51.406 29 3
10 Bamgodua 4.073 8 27.773 33 3
Jumlah Penduduk 560.862

d. Perizinan RSUD Mursyid Ibnu Syafiuudin


Berikut merupakan beberapa Perijinan dari RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin
1 Surat Ijin Penetapan Lokasi no. 310/2214/Bidang Perizinan pada tanggal 17 Juli 2018
2 Surat Ijin Peruntukkan Penggunaan Tanah (IPPT) No 310/2241/Bidang Perizinan pada
tanggal 25 Juli 2018
3 Surat Keterangan Site Plan Nomor 310/2241a/Bidang Perizinan pada tanggal 25 Juli
2018
4 Surat Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) Nomor 645.3/2234/Bidang Perizinan pada
tanggal 1 Agustus 2018
5 Surat Ijin Lingkungan HidupKegiatan Pembangunan dan Operasional Nomor
503/1883/Bidang Perizinan pada tanggal 1 Agustus 2018
6 Tanda Daftar Perusahaan (PO) berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 1982 tanggal 3
September 2018
7 Surat Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) Nomor 445.9/2688/Bidang Perizinan pada
tanggal 17 September 2018
8 Surat Ijin Menyelenggarakan Rumah Sakit Nomor 506/052/Yankes tanggal 8 Oktober
2018

5
9 Peraturan Bupati IndramaNomor 35 Tahun 2018 tentang Pembentukan, Organisasi dan
Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Rumah Sakit Umum Daerah
Mursyid Ibnu Syafiuddin Indramayu
10 Peraturan Bupati Nomor 2.1 Tahun 2019 tanggal 3 Januari 2019 tentang Penggunaan
Dana Operasional RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin Krangkeng Indramayu
11 Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Nomor 503/004/VII/Yankes tentang Surat Izin
Operasional RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin Klasifikasi Kelas D
12 Keputusan Bupati Indramayu Nomor 446/Kep.912-Dinkes/2019 Tanggal 17 Oktober
2019 tentang Penetapan Besaran Insentif bagi Dokter Spesialis PNS dan Non PNS
padaRSUD MIS Krangkeng Kabupaten Indramayu
13 Peraturan Bupati Nomor 26.3 tanggal 21 Oktober tahun 2019 tentang Rencana Strategis
UPTD RSUD MIS Krangkeng Indramayu
14 Peraturan Bupati Nomor 26.4.21 Oktober tahun 2019tentang Pola Tata Kelola UPTD
RSUD MIS Krangkeng Indramayu
15 Peraturan Bupati Indramayu Nomor 26.5 21 Oktober tahun 2019 tentang Standar
Pelayanan Minimal UPTD RSUD MIS Krangkeng Indramayu
16 Peraturan Bupati Nomor 1 tanggal 2 Januari tahun 2020 tentang Penggunaan Dana
Operasional UPTD RSUD MIS Krangkeng Indramayu
17 Peraturan Bupati Nomor 2 tanggal 2 Jnauari tahun 2020 tentang Penetapan Tarif
Pelayanan pada UPTD RSUD MIS Krangkeng Indramayu
18 Keputusan Bupati Nomor 445/Kep.1-BKD/2020 tentang Penetapan Pola Keuangan
(PPK-BLUD) pada UPTD RSUD MIS Krangkeng Indramayu
19 Keputusan Bupati Indramayu Nomor 446/Kep.20a-RSUD/2020 tentang Penetapan
Besaran Insentif bagi Dokter Spesialis PNS dan Non PNS pada UPTD RSUD MIS
Krangkeng Indramayu
20 Peraturan Bupati Nomor 4 tanggal 2 Januari 2020 tentang Pengadaan Barang dan Jasa
pada Layanan Umum Daerah (BLUD) UPTD RSUD MIS Krangkeng Indramayu
21 Keputusan Bupati Nomor 954/Kep.11/BKD/2020 tanggal 3 Januari 2020 tentang
Penunjukkan Pejabat Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran pada RSUD dan
Puskesmas dilingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu

6
22 Keputusan Bupati Indramayu Nomor 710/Kep.26-Itkab/2020 Tanggal 9 Januari tahun
2020 tentang Penetapan Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagi Penyelenggara Sistem
Pengendalian Internal Pemerintah dilingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu
23 Keputusan Bupati Indramayu Nomor 71-/Kep.27-Itkab/2020 tanggal 9 Januari 2020
tentang Penunjukkan Pendamping (counterpart) Tim Penilaian Tingkat Maturitas
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah pada Satuan Kerja Perangkat
Daerah Kabupaten Indramayu tahun 2020
24 Peraturan Bupati Indramayu Nomor 20A tanggal 14 Februari tahun 2020 tentang
Pedoman Pengelolaan Pegawai /Non PNS UPTD RSUD MIS Krangkeng Indramayu
25 Peraturan Bupati Indramayu Nomor 4.A tanggal 2 Juni 2020 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada
UPTD RSUD MIS Krangkeng Indramayu
26 Peraturan Bupati Indramayu Nomor 55 tanggal 7 September 2020 tentang Pedoman
pengelolaan Keuangn Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada UPTD RSUD MIS
Krangkeng Indramayu

e. Klasifikasi
Klasifikasi RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin Krangkeng pada tanggal 16 Juli 2020
ditetapkan menjadi kelas D melalui keputusan Kepala Dinas Kesehatan Nomor
503/004/VII/2020/Yankes tentang Surat Izin Operasional RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin
Krangkeng Indramayu Klasifikasi D Pratama.

f. Visi RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin terhadap Pemerintah Kabupaten Indramayu


Pemerintah Kabupaten Indramayu telah menetapkan visi terbaru yaitu: Terwujudnya
Masyarakat Indramayu yang Bersiih, Religius, Maju, Adil, Makmur, dan Hebat dengan
slogan BERMARTABAT. Demi mensukseskan Visi Indramayu RSUD Mursyid Ibnu
Syafiuddin berusaha mensukseskan Visi Bupati Indramayu dengan berusaha menjadi
Rumah Sakit Terbaik dalam Pelayanan Kesehatan Paripurna di wilayah Indramyu dan
sekitarnya pada tahun 2023.

7
g. Misi RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin terhadap Pemerintah Kabupaten Indramayu
Misi pemerintah Kabupaten Indramayu yang dikenal dengan Sapta Nata Mulia Jaya
atau tujuh penataan menuju mulia dan jaya, melalui misi kelima adalah meningkatkan
pelayanan pendidikan, kesehatan, dan pertumbuhan ekonomi. Salah satu upaya untuk
mempercepat terwujudnya Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Indramayu antara lain
yaitu Program Bebas Biaya Berobat Jalan, Rawat Inap, dan Persalinan di RSUD Mursyid
Ibnu Syafiuddin Krangkeng dalam mensukseskan visi misi tersebut maka terbentuk lah
misi pelayanan RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin Indramayu sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi berbasis
keselamatan pasien dan petugas
2. Menyediakan pelayanan kesehatan yang mudah dijangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat
3. Menyelenggarakan tata kelola RS yang akuntabel, efektif, dan efisien
4. Meningkatkan kompetensi dan kinerja pegawai secara berkesinambungan
5. Menyelenggarakan sistem informasi dan manajemen Rumah Sakit yang handal

h. Tujuan RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin terhadap Pemerintah Kabupaten Indramayu


1. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi seluruh masyarakat Indramayu
dan sekitarnya
2. Memberikan rasa nyaman dana man kepada pasien, pengunjung, petugas, dan
masyarakat disekitar lingkungan Rumah Sakit
3. Mewujudkan keterjangkauan pelayanan kesehatan bagi semua lapisan masyarakat
4. Menyelenggarakan tata kelola Rumah Sakit yang dapat dipertanggungjawabkan
5. Mengoptimalkan sumber daya untuk mencapai hasil sesuai target
6. Memberikan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan harapan masyarakat
7. Mengembangkan pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi yang terintegritas
dalam sistem informasi Rumah Sakit

i. Moto RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin


THE BEST yang merupakan kepanjangan dari: Trampil, Humanis, Empati,
Bermartabat, dan Smart.

8
j. Jenis dan Fasilitas Pelayanan RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin
1. Jenis Pelayanan
Jenis Pelayanan RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin:
a. Pelayanan Medik Umum
b. Pelayanan Medik Spesialistik Dasar
c. Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan
d. Pelayanan Kefarmasian
e. Pelayanan Laboratorium
f. Pelayanan Radiologi
g. Pelayanan Darah
h. Pelayanan CSSD
i. Pelayanan Rekam Medik
j. Pelayanan Laundry / Binatu
k. Pelayanan Gizi
l. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana dan alat kesehatan
m. Pelayanan Informasi dan Komunikasi
n. Pemulasaran Jenazah
o. Managemen Rumah Sakit

2. Fasilitas Pelayanan RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin


a. Ruang Rawat Jalan
b. Ruang Rawat Inap
c. Ruang Gawat Darurat
d. Ruang Operasi
e. Ruang Rawat High Care Unit (HCU)
f. Ruang ICU (NICU/PICU)
g. Ruang Isolasi
h. Ruang Tindakan Kebidanan (VK)
i. Ruang Radiologi
j. Ruang Laboratorium
k. Ruang Farmasi
l. Ruang Pengelolaan Makanan
9
m. Ruang Rekam Medis
n. Ruang Pemeliharaan Sarana Prasarana dan alat Kesehatan
o. Ruang CSSD
p. Ruang Loundy
q. Kamar Jenazah
r. Ruang Administrasi dan managemen
s. Ruang Pengelolaan Limbah
t. Parkir
u. Sistem Proteksi Kebakaran
v. Sistem Gas Medik
w. Sistem Elektrikal
x. Sistem Tata Udara
y. Ambulans

10
k. Struktur Organisasi RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin Indramayu
Berdasarkan Keputusan Direktur RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin Nomor 870/ /RSUD-MURSID tentang Struktur Organisasi
dan Pengelola RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin Krangkeng Indramayu tanggal 2 Juni 2020.

l.
Direktur
m.

dr. Ndaru Takaryanto, MM.

SPI
Komite

Sub Bagian Perencanaan, Seksi Pengembangan Mutu


Kelompok Jabatan Fungsional Seksi Keperawatan
Keuangan, Administra umum, Pelayanan Medik dan
dan Kepegawaian Penunjang Medis
dr. Nurpujianto Praba, MM

Instalasi Pelayanan Medis 11


dan Non Medis
2.2 Profil Penulis
Berikut Biodata Penulis:

Gambar 2.1 Foto Penulis


Nama : Fajar Mutmainah
NIP : 199211042022032009
Jabatan : Ahli Pertama – Dokter
Instansi : RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin Krangkeng Indramayu
Penulis merupakan seorang ASN yang berprofesi sebagai Dokter di sebuah Instansi
Kesehatan Pemerintah Kabupaten Indramayu yaitu di Rumah Sakit Umum Daerah Mursyid
Ibnu Syafiuddin Indramayu. Tugas Dokter dan Fungsi Dokter akan penulis jabarka sebagai
beikut:
1. Tugas Dokter
Standar Pelayanan Dokter Ahli Petama menurut Peraturan Menteri Kesehatan No.1438
Tahun 2010 adalah memberikan pelayanan kesehatan pada sarana pelayanan kesehatan
yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, serta membina peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian
dibidang kesehatan kepada masyarakat.
2. Fungsi Dokter

Rincian fungsi Dokter Ahli Pertama menurut PERMENPAN RB Nomor 139 Tahun 2003
yaitu:
1) Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama

12
2) Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama
3) Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh Dokter umum
4) Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh Dokter umum
5) Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana
6) Melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang
7) Melakukan tindakan darurat medik/pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
tingkat sederhana
8) Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap
9) Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana
10) Melakukan pemulihan mental kompleks tingkat I
11) Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana
12) Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat I
13) Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu
14) Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
15) Melakukan pemeliharaan kesehatan anak
16) Melakukan pelayanan keluarga berencana
17) Melakukan pelayanan imunisasi
18) Melakukan pelayanan gizi
19) Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit
20) Melakukan penyuluhan medik
21) Membuat catatan medik rawat jalan
22) Membuat catatan medik rawat inap
23) Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
24) Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
25) Menguji kesehatan individu
26) Menjadi Tim Penguji Kesehatan
27) Melakukan visum et repertum tingkat sederhana
28) Melakukan visum et repertum kompleks tingkat I
29) Menjadi saksi ahli
30) Menjadi saksi ahli mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan
31) Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium
32) Melakukan tugas jaga panggilan/on call
13
33) Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit
34) Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien
35) Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat sederhana

2.3 Role Model


Role Model adalah sosok yang menjadi panutan dan inspirasi karena
memiliki nilai yang baik dan dapat dilihat dari setiap tindakan dan keputusan yang
diambil olehnya. Sosok yang dijadikan role model oleh penulis adalah dr. Deden
Bonni Koswara, MM selaku Ketua Ikatan Dokter Indonesia Kabupaten
Indramayu. dr. Deden Bonni Koswara, MM merupakan seorang dokter yang
berasal dari Indramayu, beliau lahir pada tanggal 1 Januari 1974. Beliau juga
aktif berorganisasi dan mampu memimpin berbagai bidang, contohnya
sebelumnya beliau menjadi Direktur RSUD Indramayu dan pernah juga menjabat
sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu. Berikut penerapan Nilai
BerAkhlak dr. Deden Bonni Koswara, MM dalam kehidupan nya menjalankan
tugas sebagai ASN di Instansi Pemerintah Kabupaten Indramayu:
Tabel 2.3 Role Model BerAkhlak

Nilai BerAkhlak Aksi

Berorientasi Mampu memberikan pelayanan terhadap masyarakat Indramayu


Pelayanan khususnya dalam bidang kesehatan dengan mengaplikasi sistem
pelayanan vaksinasi masal setiap hari di tiap Puskesmas dnegan
turun langsung ke desa-desa agar cakupan vaksin di wilayah
Indramayu maksimal

Akuntabel Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat


dan disiplin serta berintegrasi sebagai kepala organisasi
kesehatan dengan tetap fokos memberikan pelayanan kesehatan
di seluruh Puskesmas dan Rumah Sakit dan tanggung jawabnya
sebagai kepala organisasi yang memiliki agenda kerja rapat yang
banyak.

Kompeten Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik, beliau mampu

14
melaksanakan tugas dengan baik dalam berbagai bidang
(struktur organisasi sebagai kepala Ikatan Dokter Indramayu)
lalu sekarang beliau mampu kembali memimpin RSUD
Indramayu Koyta yang sebelumnya pernah beliau jabat.

Harmonis Mampu membantu dan menolong orang lain baik itu di Instansi
nya maupun yang di luar Instansi beliau mampu menolong dan
membantu dengan memberikan wawasan ilmu pengetahuan nya
sebagai pemateri di berbagai acara seminar atau pelatihan di
wilayah Indramayu dan sekitarnya.

Loyal Mampu menjaga nama baik sesama sejawat, ASN, rekan kerja
dan Instansi, walaupun di Indramayu kadang sedang rebut dan
dipergunjingkan melalui media social beliau mampu bersikap
sebagai penengah antara masyarakat dan instansi terkait.

Adaptif Belaiu mampu cepat menyesuaikan diri dalam menghadapi


perubahan, sebelumnya awal sebagai pelayanan masyarakat
(fungsional di Puskesmas) lalu menjadi structural seperti
menjabat instansi atau kepala organisasi belaiu mampu
menyesuaikan diri.

Kolaboratif Mampu bekerjasama dalam berbagai lintas sektor demi


meningkatkan pelayanan kesehatan dengan bekerjasama dengan
apparat des ajika ada masyarakat Indramayu yang tidak mampu
membayar kesehatahan dengan melakukan koordinasi dengan
apparat desa terkait pasien untuk mengcrosscheck mengenai
latar belakang ekonomi pasien jika memang benar layak
dibantu.

15
2.4 Nilai – Nilai Dasar BerAkhlak
Berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(PANRB) Nomor 20 Tahun 2021 tentang Emplementasi Core Valeu dan Employer Branding
ASN tanggal 26 Agustus 2021 tentang Nilai – Nilai Dasar BerAkhlak sebagai berikut:
a. Berorientasi Pelayanan merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Value ASN
BerAkhlak yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berkomitmen memberikan pelayanan
prima demi kepuasan masyarakat. Panduan perilaku Berorientasi Pelayanan yang
semestinya dipahami dan diimplementasikan oleh setiap ASN di Instansi tempatnya
bertugas, yang terdiri dari:
1. Memhami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
2. Ramah cekatan, solutif, dan dapat diandalkan;
3. Melakukan perbaikan tiada henti.
b. Akuntabel adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang atau instansi atau
organisasi yang memberikan amanat.
Amanah seorang ASN menurut SE Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku yang
sesuai dengan Core Values ASN BerAkhlak. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku
tersebut adalah:
1. Kemampuan melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin,
dan berintegritas tinggi;
2. Kemampuan menggunakan barang kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
3. Kemampuan menggunakan kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi.
c. Kompeten yaitu terus belajar dan mengembangkan kapabilitas. Kompeten terkait dengan
perwujudan Kompetensi ASN dapat diperhatiakn dalam Surat Edaran PANRB Nomor 20
Tahun 2021 dalam poin 4, antara lain, disebutkan bahwa panduan perilaku (kode etik)
kompeten yaitu:
1. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah;
2. Membantu orang lain belajar;
3. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

16
Perilaku kompeten ini sebagimana dalam poin 5 Surat Edaran Mentri PANRB menjadi
bagian dasar penguatan budaya kerja di instansi pemerintah untuk mendukung pencapaian
kinerja individu dan tujuan organisasi / instansi.

d. Harmonis yaitu Saling peduli dan menghargai perbedaan. Penerapan sikap perilaku yang
menunjukkan ciri –ciri sikap harmonis. Tidak hanya saja berlaku untuk sesame ASN
(Lingkungan kerja) namun juga berlaku bagi stakeholders eksternal. Sikap perilaku ini
bisa ditunjukkan dengan:
1. Toleransi;
2. Empati;
3. Keterbukaan terhadap perbedaan.
e. Loyal yaitu berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Dalam
BerAkhlak ASN dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara. Perilaku loyal yang harys dipahami dan di
implementasikan oelh setiap ASN di Instansi tempatnya bertugas, yang terdiri dari:
1. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang – Undang Dasar 1945, setia kepada
NKRI serta pemerintahan yang sah;
2. Menjaga nama baik sesame ASN, pemimpin instansi dan negara, serta;
3. Menjaga rahasia jabatan negara.
Kata kunci dari loyal yang dapat digunakan untuk mengaktualisasikan panduan loyal
tersebut diatas diantaranya adalah komitmen, dedikasi, kontribusi, nasionalisme, dan
pengabdian.
f. Adaptif yaitu terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapi
perubahan, berikut merupakan batasan dari pengertian – pengertian adaptif:
1. Proses mengatasi halangan – halangan;
2. Penyesuaian terhadap norma – norma untuk menyalurkan;
3. Proses perubahan untuk menyesuaikan dengan situasi yang berubah;
4. Mengubah agar sesuai dengan kondisi yang diciptakan;
5. Memanfaatkan sumber – sumber yang terbatas untuk kepentingan lingkungan dan
sistem;
6. Penyesuaian budaya dan aspek lainnya sebagai hasil seleksi alamiah.

17
g. Kolaboratif, yaitu mampu membangun kerja sama yang sinergis. Tata Kelola Kolaboratif
ada di berbagai tingkat pemerintahan, diseluruh sektor public dan swasta, dan dalam
pelayanan berbagai kebijakan. Ansel dan Gash membangun enam kriteria penting untuk
kolaborasi yaitu:
1. Forum yang diprakarsai oleh lembaga public atau lembaga;
2. Peserta dalam forum termasuk actor nonstate;
3. Peserta terlibat langsung dalam pengambilan keputusan dan bukan hanya
“dikonsultasikan” oleh agensi public;
4. Forum secara resmi diatur dan bertemu secara kolektif;
5. Forum ini bertujuan untuk membuat keputusan dengan consensus;
6. Focus kolaborasi adalah kebijakan public dan menejemen.

18
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Deskripsi Isu


Berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan mentor dan karyawan di ruangan RSUD
Mursyid Ibnu Syafiuddin ditemukan beberapa isu, diantaranya:

3.1.1 Isu Ke-1 (Belum Optimalnya Pengelolaan Troli Emergensi oleh Tenaga
Kesehatan Menggunakan SOP di RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin Indramayu)
a. Kondisi Masalah
Troli Emergensi adalah troli yang berisi peralatan dan obat – obatan untuk
keadaan gawat darurat, dimana terjadi perburukan keadaan klinis pasien secara
mendadak atau pasien yang datang dalam kondisi gawat darurat yang dapat
menyebabkan kematian atau menimbulkan masalah kesehatan jangka panjang
sehingga diperlukan intervensi segera atau tindakan resusitasi. Pengelolaan troli
Emergensi yang baik dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di RS
tersebut khususnya pelayanan kegawatdaruratan agar kualitas dan kuantitas
penyimpanan dan kelengkapan terjaga.
Beberapa hal mengenai troli emergensi di RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin
yang belum optimal mengenai beberapa hal diantaranya:
o Troli Emergensi di RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin dalam keadaan terbuka
tidak terkunci, karena standarisasi troli emergensi menggunakan kunci berupa
kode untuk menjamin keamanan dan kelengkapan obat atau alat kesehatan.
o Kurangnya jumlah troli emergensi di RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin, hanya
memiliki tiga buah troli emergensi saja yang terdapat di ruang resusitasi IGD
dua buah, dan satu troli di ruang rawat inap.
o Belum lengkapnya alat yang ada di dalam troli emergensi (suction,
laryngoscope, NGT, OPA) namun dalam segi pengadaan obat emergensi
sudah baik dan sudah lengkap.
o Belum adanya SOP yang ditempel mengenai Troli Emergensi di ruangan –
ruangan.

19
o Belum adanya form ceklist untuk pengisiap troli emergensi yang sesuai daftar
obat dan form permintaan obat untuk kebagian farmasi, dan farmasi paling
lambat mengisi kembali barang yang diminta selambatnya dua jam setelah
permintaan diberikan, dan dilakukan ceklist ulang oleh perawat di IGD atau
ruangan tersebut.
o Belum adanya buku pencatatan mengenai output dan input alat atau obat di
troli emergensi. Buku catatan ini digunakan pada saat setelah resusitasi
mengenai alat dan obat yang terpakai dan pengambilan alat dan obat di bagian
farmasi
o Belum adanya pemeriksaan troli emergensi secara berkala mengenai fungsi,
masa berlaku dan kelengkapannya oleh kepala perawat ruangan tersebut
minimal setiap seminggu sekali.
o Belum disahkannya aturan internal dari Peraturan Direktur mengenai
kebijakan pengelolaan perbekalan farmasi emergensi.

20
Gas ds nf

Gambar 3.1 Troli Emergensi tampak depan Gambar 3.2 Troli Emergensi
tampak samping kanan

21
Gambar 3.3 Troli Emergensi tampak samping Kiri

b. Dampak Bila Isu tidak ditangani


Troli emergensi memang sudah di atur dalam Peraturan Mentri Kesehatan no
72 tahun 2016 untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di RS tersebut
khususnya pelayanan kegawatdaruratan agar kualitas dan kuantitas penyimpanan
dan kelengkapan obat dan alat terjaga.
Berikut beberapa dampak yang mungkin terjadi mengenai Belum Optimalnya
Tenaga Kesehatan Dalam Mengelola Troli Emergensi di RSUD Mursyid Ibnu
Syafiuddin:
o Belum adanya kunci berupa kode pada troli emergensi akan menyebabkan
kehilangan alat atau obat yang ada d troli emergensi, contohnya karena
dipinjam oleh ruangan lain yang sedang membutuhkan alat dan obat tersebut
dengan mudahnya, namun pada saat ruangan yang bersangkutan membutuhkan
alat atau obat malah kekurangan atau tidak ada atau tidak berfungsi alatnya
karena terjadi kerusakan di ruangan yang meminjam.

22
o Jumlah troli emergensi yang ada di RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin sangat
terbatas sehingga hanya dua ruangan saja yang memiliki troli emergensi,
sedangkan standarisasi KARS harus seluruh ruangan, unit perawatan khusus
dan poliklinik memiliki troli emergensi, karena kurangnya jumlah troli akan
berdampak pada kurangnya mutu pelayanan pada pasien terkait kondisi gawat
darurat, dan menyebabkan tenaga kesehatan harus secara manual mengambil
langsung alat atau obat di instalasi farmasi.
o Belum lengkapnya alat yang ada di dalam troli emergensi (suction,
laryngoscope, NGT, OPA) yang tersedia beberapa ukuran menyebabkan
kurangnya tingkat kecepatan dalam memberikan penanganan medis pada
pasien.
o SOP yang belum ditempel di masing – masing troli mengenai jumlah obat,
prosedur, dan pengisian troli serta evaluasi berkala menyebabkan adanya
beberapa obat atau alat yang sudah dipakai dan habis stok nya di dalam troli
emergensi tersebut.
o Belum adanya form ceklist obat atau alat sebagai input dan output permintaan
kebagian farmasi, sehingga menyebabkan terjadinya kurannya koordinasi
antara ruangan tersebut dan instalasi farmasi dalam pengadaan alat dan obat
dalam troli emergensi.
o Belum adanya buku catatan yang digunakan saat setelah resusitasi sebagai
bahan evaluasi berapa yang dibutuhkan alat dan bahan di ruangan tersebut
yang harus tersedia dalam sehari tersebut.
o Belum menjadinya rutinitas kepala ruangan dalam evaluasi troli emergensi
sehingga mungkin akan terjadi kehabisan obat atau kehilangan alat emergensi
pada troli emergensi tersebut.

3.1.2 Isu Ke-2 (Kurangnya Tingkat Kepatuhan Keluarga Pasien tentang Aturan
Membesuk Pasien)
a. Kondisi Masalah
Lokasi RS yang terletak di daerah pinggiran perbatasan antara Indramayu dan
Cirebon menyebakan beberapa masyarakat yang tinggal di daerah tersebut
memiliki keadaan social ekonomi yang rendah dengan tingkat pendidikan yang

23
kurang dan pekerjaan terbanyak berupa wiraswasta dalam bidang pertanian,
perdagangan, dan pekerja di luar negeri atau di kota – kota besar. Berikut beberapa
kondisi masalah mengenai kurangnya tingkat kepatuhan keluarga pasien tentang
aturan membesuk pasien:
o Kurangnya pemahaman pasien tentang aturan dan tata tertib untuk
mengunjungi pasien yang dirawat sangat minim, sehingga banyaknya keluarga
pasien yang datang membesuk menyebabkan terjadinya penumpukan
pengunjung, contohnya menjenguk satu pasien yang di rawat dapat dikunjungi
oleh beberapa anggota keluarga atau kerabat dekat yang jumlahnya bisa
mencapai sepuluh orang atau bahkan lebih.
o Kurangnya koordinasi antara petugas keamanan atau security juga
menyebabkan penumpukan jumlah keluarga pasien yang berkunjung atau
membawa barang bawaan yang melebihi kapasitas dari kamar atau ruangan
pasien tersebut dirawat, contohnya keluarga pasien membawa barang bawaan
seperti Kasur lipat atau peralatan makan penunggu pasien yang sampai tercecer
di luar kamar pasien.
o Banyaknya jumlah penunggu pasien yang menemani pasien di ruang rawat
inap, menyebabkan banyak orang yang berkeliling atau banyaknya keluarga
pasien yang berada di ruangan perawatan yang dapat mengganggu kenyamanan
pasien ruangan sebelah atau perawat atau bidan yang akan melakukan
perawatan terhadap pasien, atau kurangnya mobilitas dokter saat memeriksa
pasien.
o Jam besuk yang kadang sudah terlewat namun keluarga yang berkunjung masih
tetap berada di ruangan pasien juga masih banyak terjadi di RS

b. Dampak Bila Isu tidak ditangani


Beberapa masalah tersebut diatas akan menyebabkan beberapa dampak
terhadap pasien dan tenaga kesehatan dalam upaya peningkatan mutu terhadap
pelayanan pasien, diantaranya:
o Terjadinya penumpukan pengunjung pasien di saat jam besuk menyebabkan
kurangnya kenyamanan pasien dalam perawatan karena harus melayani

24
keluarga atau kerabat yang menjenguk dan kurangnya mobilitas petugas medis
maupun non medis yang sedang melaksanakan tugas di ruangan tersebut.
o Barang bawaan keluarga pasien maupun pasien yang berlebih menyebabkan
loker atau lemari khusus barang pasien yang over kapasitas sehingga ditaruh di
luar tempat yang sudah disediakan menyebabkan kurangnya tingkat kerapihan
dan kenyamanan pasien dan keluarga yang satu ruangan tersebut, serta petugas
kesehatan yang merasa tidak nyaman karena kurangnya mobilitas dalam
pelayanan pasien.
o Jam kunjung yang mulai habis namun keluarga pasien tetap tidak segera untuk
pulang dapat menyebkan dampak terhadap pasien tersebut dalam hal
kurangnya waktu istirahat pasien karena adanya sanak saudara maupun kerabat
yang berkunjung dan kurangnya mobilitas tenaga medis maupun non medis
dalam melakukan kewajiban pelayanan pada pasien, maupun pada saat visite
dokter spesialis jika terdapat banyak keluarga pasien, yang kurang maksimal
pemeriksaannya karena jam visit nya sudah berlangsung namun jam besuk
yang sudah berakhir dan orang yang membesuk tidak kunjung berakhir.

3.1.3 Isu Ke-3 (Kurangnya Kunjungan Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan di RSUD
Mursyid Ibnu Syafiuddin)
a. Kondisi Masalah
Kunjungan yang belum maksimal pada RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin
membuat RS tampak kurang ramai, hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal,
diantara:
o Kurangnya jumlah tenaga kesehatan khususnya dokter spesialis yang belum
maksimal
o RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin merupakan RS tipe D Pratama sehingga
jumlah dokter spesialis kurang maksimal, karena RS tipe D hanya memiliki
dokter spesialis empat besar (khususnya Dokter Spesialis Penyakit Dalam,
Dokter Spesialis Kandungan, Dokter Spesialis Anak, Dan Dokter Spesialis
Bedah)
o Kuangnya sosialisasi atau promosi kesehatan dan atau pelayanan kesehatan di
wilayah kerja RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin

25
o Kurangnya sosialisasi atau kerjasama tentang pelayanan kesehatan di
puskesmas – puskesmas di sekitar wilayah kerja RSUD Mursyid Ibnu
Syafiuddin
o Kurangnya promosi pelayanan kesehatan (baik promosi kesehatan maupun
pelayanan kesehatan) dalam bentuk media cetak maupun media elektronik
yang mudah di akses oleh masyarakat sekitar RS.

b. Dampak Isu bila tidak ditangani


Kunjungan yang belum maksimal pada RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin
membuat RS tampak kurang ramai, hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor
yang telah diajelaskan sebelumnya, sehingga dapat menimbulkan beberapa
dampak pada berbagai pihak atau sektor:
o Kurangnya tenaga kesehatan khususnya dokter spesialis yang belum lengkap
berdampak hanya beberapa kasus atau pasien kondisi tertentu saja yang
datang berkunjung ke RS sehingga menimbulkan kurangnya pasukan klaim
atau pemabayaran BPJS khususnya belum terlaksana secara real kegiatan
akreditasi tersebut, sehingga jika belum terkareditasi maka sebuah RS belum
terstandarisasi dalam KARS atau SNARS dalam meningkatkan mutu
pelayanan RS, dan tentunya dalam hal pembayaran jasa pada karyawan RS.
o Dokter Spesialis yang sudah ada di RS Mursyid Ibnu Syafiuddin belum
lengkap menyebabkan sistem rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat satu
(Puskesmas atau Klinik Pratama) tidak dapat merujuk pasien dengan
bebberapa kondisi tertentu ke RS Mursyid Ibnu Syafiuddin yang jaraknya
cukup dekat, sehingga pasien di arahkan ke RS di daerah Indramayu kota atau
menuju ke RS daerah Cirebon yang jaraknya kurang lebih 30 menit.
o Kuangnya sosialisasi atau promosi kesehatan dan atau pelayanan kesehatan di
wilayah kerja RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin sehingga menyebabkan
masyarakat sekitar tidak tahu mengenai poli apa saja yang tersedia atau
pelayanan kesehatan apa saja yang tersedia di RS Mursyid Ibnu Syafiuddin.
o Kurangnya sosialisasi atau kerjasama tentang pelayanan kesehatan di
puskesmas – puskesmas di sekitar wilayah kerja RSUD Mursyid Ibnu
Syafiuddin, contohnya dalam hal mengadakan seminar kesehatan untuk

26
tenaga medis di sekitar RS Mursyid Ibnu Syafiuddin dalam rangka
promosi kesehatan, namun dalam hal ini belum berjalan sehingga
menyebabkan tenaga medis di daerah wilayah RS jarang merujuk
pasien ke RS Mursyid Ibnu Syafiuddin, sehingga jarak tempuh rujukan
pada pasien cukup jauh, contoh: BPS merujuk pasien kandungan (ibu
hamil) tidak menuju ke RS Mursyid Ibnu Syafiuddin melainkan ke RS
lain karena takut tidak bisa dilakukan tindakan secara cyto karena
ketidaktahuan akan adanya Dokter Spesialis Kandungan di RS Mursyid
Syafiuddin.
o Kurangnya promosi kesehatan baik dalam bentuk media cetak atau
media elektronik menyebabkan beberapa orang atau pasien sulit
mengakses dengan mudah mengenai informasi terkait pelayanan
kesehatan khususnya jam praktek dokter, karena dapat terjadi pasien
tidak tahu jam prakteknya sehingga pasien yang sudah datang namun
tidak ada praktek dokter yang dituju sehingga pasien pulang lagi dan
menyebabkan pasien beralih ke RS lain yang mudah mengakses jam
praktek dokter.

3.2 Penetapan Core Isu


Tehmik analisis isu yang digunakan untuk memprioritaskan isu yang akan ditindak
lanjuti yaitu dengan metode analisi USG dengan cara menetukan tingkat mendesaknya suatu
masalah tersebut, tingkat keseriusan isu jika tidak segera di tindaklanjuti, dan tingkat
perkembangan isu jika tidak segera di cari solusi masalah tersebut. Selanjutnya menentukan
skala nilai dari 1 – 5 dimana isu yang memiliki skor tertinggi setelah perengkingan
merupakan isu prioritas.

27
Tabel 3.1 Penetapan Core Isu dengan Analisis USG
Kriteria
No Isu Jumlah Rangking
U S G

Belum Optimalnya Tenaga


Kesehatan Dalam
1 5 4 4 13 1
Mengelola Troli Emergensi
Menggunakan SOP

Kurangnya Tingkat
2 3 3 4 10 3
Kepatuhan Keluarga Pasien
Tentang Aturan Membesuk
Pasien
Kurangnya Kunjungan
Pasien Rawat Inap dan
3 Rawat Jalan di RSUD 3 4 4 11 2
Mursyid Ibnu Syafiuddin

Keterangan : dibuat skor 5 = sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang, 2 = kecil, 1 = sangat kecil

Tabel 3.2 Deskripsi Kriteria USG


Urgency (U) Score Seriousness (s) Score Growth (G) Score
Sangat 5 Sangat Serius 5 Sangat cepat 5
Mendesak Memburuk

Mendesak 4 Serius 4 Cepat Memburuk 4

Cukup 3 Cukup Serius 3 Cukup Cepat 3


Mendesak Memburuk

Kurang 2 Kurang Serius 2 Kurang Cepat 2


Mendesak Memburuk

Tidak 1 Tidak Serius 1 Tidak Cepat 1


Mendesak Memburuk

28
Tabel 3.3 Deskripsi Kriteria Urgency

Nilai Indikator Deskripsi Indikator

Isu ke-1 sangat mendesak karena, dalam pengoptimalan troli


Emergensi di RS berhubungan juga dengan pelayanan pasien
5 Sangat Mendesak dalam keadaan darurat
4 Mendesak
Isu ke 2 dan ke-3 cukup mendesak karena, karena kurangnya
kepatuhan keluarga pasien dalam berkunjung cukup mendesak
saja dalam penyelesaian masalah khususnya dalam pelayanan
3 Cukup Mendesak kesehatan terhadap pasien tersebut. Dan Isu Ke-3 juga cukup
mendesak karena seiiring berjalannya waktu jika jam praktek
dokter sudah lebih bnyak lagi maka jumlah kunjungan pasien juga
akan meningkat
2 Kurang Mendesak
1 Tidak Mendesak

Tabel 3.4 Deskripsi Kriteria Seriousness

Nilai Indikator Deskripsi Indikator

5 Sangat Serius
Isu Ke-1 dan Ke-3 serius, karena,pengoptimalan dalam mengelola
troli emergensi merupakan hal yang serius dan harus segera
diselesaikan khususnya dalam pengadaan alat dalam troli
4 Serius emergensi untuk meningkatkan pelayanan terhadap pasien.
Isu ke-3 juga serius karena dalam hal meningkatkan jumlah
kunjungan pasien serius untuk mudahkan pelayanan terhadap
pasien tidak perlu ke RS lain yang jaraknya cukup jauh
3 Cukup Serius Isu ke 2 cukup serius, karena pengunjung yang berlebihan untuk
menjenguk pasien yang banyak cukup serius di tangani karena
dapat mengganggu kenyamanan pasien dalam beristirahat.

2 Kurang Serius
1 Tidak Serius

Tabel 3.5 Deskripsi Kriteria Growth

Nilai Indikator Deskripsi Indikator

Sangat Cepat
5 Memburuk

29
4 Cukup Memburuk
Isu ke-1, Isu ke-2, dab Isu ke-3 cepat memburuk karena jika tidak
diselesaikan isu mengenai Optimalisasi Troli Emergensi akan
merugikan petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan dan
pasien yang bersangkutan, begitu juga isu ke 2 mengenai jam
kunjungan besuk jika tidak segera ditindak tegas mengenai aturan
maka jumlah keluarga yang datang berkunjung makin tidak
terkendali. Isu ke 3 mengenai kurangnya kunjungan pasien rawat
inap dan rawat jalan yang sedikit jika tidak segera ditangani akan
cukup memburuk untuk perkembangan dan kemajuan RS Mursyid
Ibnu Syafiuddin.
Cukup Cepat
3 Memburuk
2 Kurang Cepat
memburuk
1 Tidak Memburuk

Berdasarkan Analisi USG diatas, maka isu yang dipilih adalah sebagai berikut: “Belum
Optimalnya Pengelolaan Troli Emergensi oleh Tenaga Kesehatan di RSUD Mursyid Ibnu
Syafiuddin Indramayu”.

3.3 Analisis Faktor Penyebab Core Isu


Hasil analisis isu melalui pendekatan USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) maka
isu di Rumah Sakit Mursyid Ibnu Syafiuddin yang perlu diselesaikan adalah mengenai
Belum Optimalnya Tenaga Kesehatan Dalam Mengelola Troli Emergensi.
Untuk mencari akar penyebab masalah selanjutnya menggunakan diagram fishbone.
Diagram fishbone merupakan alat untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan
menggambarkan beberapa rumusan masalah dan dampak yang mengakibatkan rumusan isu
permasalahan. Katagori analisis faktor penyebab core isu menggunakan tehnik 8P karena isu
yang saya ambil mengenai industry di bidang jasa (Pelayanan Kesehatan) dengan
menggunakan akar masalah: Product (Produk / Jasa), Price (harga), Place (tempat),
Promotion (promosi / hiburan), People (orang), Process (proses), Physical Evidence (bukti
fisik), Productivity & Quality (produktifitas dan kualitas).

30
Process
Product Price

Belum adanya buku


catatan khusus mengenai
Harga Mahal sehingga troli output dan input
hanya 3 buah

Troli emergensi dalam


keadaan kurang maksimal Belum adanya form
(tanpa kunci kode) Kurangnya peralatan dalam troli ceklist Belum Optimalnya
Tenaga Medis dalam
Mengelola Troli
Belum
Emergensi
disahkannya SOP
SOP Belum di
(Pokja PKPO dan Kurangnya koordinasi dalam
tempel
MPO) penyediaan alat dan barang di
Hanya terdapat di tiga troli emergensi
ruangan

Physical Evidence Place Productivity and Quality People

31
Gambar 3.3 Diagram Fish Bone
3.4 Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu
Gagasan kreatif untuk penyelesaian isu tersebut diatas, dengan merujuk pada penyebabnya
adalah “Optimalisasi Pengelolaan Troli Emergensi oleh Petugas Kesehatan Menggunakan SOP di
RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin”. Gagasan tersebut terkait dengan Smart ASN yaitu seorang ASN
agar mampu melayani dengan cepat, efisien, dan akurat dalam pelayanan kesehatan terhadap pasien
atau masyarakat. Memberikan pelayanan yang akurat dan tepat serta cepat sesuai dengan SOP yang
telah ada dengan mengoptimalkan dalam kehidupan sehari – hari di instansi.
Gagasan kreatif saya sebagai ASN dalam kedudukan dan peran ASN yang tercantum dalam UU
No 5 tahun 2014 mengenai ASN untuk menuju Indonesia Birokrasi 4.0 dalam Smart Governance.
Gagasan kreatif saya mengenai smart ASN dalam penyelesaian Core isu mengenai Belum
Optimalnya Tenaga Kesehatan Dalam Mengelola Troli Emergensi melalui beberapa kegiatan yang
dapat dilakukan sesuai dengan standar SOP sebagai berikut:
1. Penyusunan aktualisasi
a. Melakukan konsultasi dengan mentor terkait deskripsi isu mengenai aktualisasi Troli
Emergensi yang ada di instansi
b. Meminta arahan dan masukan mentor terkait tema dan isu yang akan diangkat menjadi judul
aktualisasi .
c. Melakukan kegiatan coaching dan bimbingan mentoring di instansi dan melakukan
pengumpulan data terkait isu di instansi RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin.
2. Penyusunan form mengenai standar pengelolaan Troli emergensi yang sedang berlaku di RSUD
Mursyid Ibnu Syafiuddin Indramayu
1. Mengumpulkan informasi mengenai informasi terkait pengadaan Troli emergensi yang sudah
ada di RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin.
2. Mengumpulkan draft pertanyaan mengenai troli emergensi pada google form.
3. Membuat daftar pertanyaan pada google form
3. Membantu dalam meningkatkan atau mengoptimalkan SOP Troli Emergensi
a. Merancang dan mencari referensi yang sesuai mengenai SOP dan Peraturan Direktur
b. menempel SOP yang telah ditetapkan di masing – masing troli emergensi.
c. mengunci troli emergensi dengan gembok
4. Penyusunan kelengkapan obat dan alat dalam troli emergensi yang sesuai
a. Melakukan tata cara permintaan alat dan obat kebagian farmasi.
b. Melakukan evaluasi berkala tentang ketersediaan alat dan obat dalam troli emergensi
seminggu sekali.
c. Melakukan pengecekan fungsi dari alat dalam troli emergensi
5. Pelaksanaan update ilmu tentang alat dan obat di Troli Emergensi

32
a. Sosialisasi kegawatdaruratan bersama tenaga kesehatan lain dengan ketersediaan obat dan
alat dalam troli emergensi
b. Diskusi kasus kegawatdaruratan bersama tenaga kesehatan lain dengan ketersediaan obat
dan alat dalam troli emergensi.
c. Melaporkan hasil kegiatan pada mentor.
6. Pembaharuan sistem form ceklist atau pembukuan melalui google drive
a. Membuat rancangan form ceklist dan pembukuan digital untuk tenaga kesehatan di ruangan
dalam pengisian google drive
b. Mensosialisasikan pada tenaga kesehatan di ruangan dalam pengisian google drive
c. Melakukan simulasi pengisian form untuk praktek keseharian.
d. Melakukan evaluasi hasil pembaharuan SOP pengelolaan Troli Emergensi.

33
Deskripsi Isu: Isu Prioritas:
Kondisi Masalah:
1 Belum Optimalnya Belum Optimalnya Tenaga
1 Troli emergergensi tdk
Tenaga Kesehatan dalam Kesehatan dalam Mengelola
dalam keadaan terkunci
Mengelola Troli Troli Emergensi
2 Jumlah Troli kurang
emergensi (hanya tiga)
2 Kurangnya Tingkat 3 Belum lengkapnya alat,
Gagasan kreatif:
Kepatuhan Keluarga namun obat sudah baik
Optimalisasi Tenaga Kesehatan dalam Mengelola Troli
Pasien Tentang Aturan dan lengkap
Emeregesi Menggunakan SOP
Membesuk Pasien 4 SOP belum tertempel
3 Kurangnya Kunjungan 5 Form ceklis belum ada
Pasien Rawat Inap dan 6 Belum adanya buku
Rawat Jalan evaluasi
Kegiatan yang Dilakukan:
7 Belum adanya aturan
1 Penyusunan Aktualisasi
internal
2 Membantu meningkatkan atau Optimalisasi SOP Troli
Emergensi
3 Melengkapi obat dan Alat di Troli Emeregnsi
4 Upgrade Ilmu
5 Memperbaharui sistem pembukuan melalui google drvie

Tujuan:
Optimalnya Pengelolaan Troli Emergensi dapat mempercepat
penanganan tindakan kegawat daruratan pada pasien
34

Gambar 3.2 Diagram Alur Isu


Tabel 3.6 Aksi Smart ASN
No Smart ASN Aksi
Mampu bersikap matang khususnya sebagai monitoring
1 Integritas kelengkapan alat dan bahan dalam troli emergensi untuk
mewujudkan peningkatan mutu pelayanan kesehatan demi
tercapainya visi RS sebagai RS Paripurna dengan
memantau SOP yang sesuai dengan Permenkes No 72 th
2016

Mampu mengabdi pada instansi dalam pelayanan


kesehatan yang maksimal dalam keadaan emergensi atau
2 Nasionalisme gawat darurat dengan minimnya SDM dan Sumber daya
alat dan bahan

Bersikap professional dalam pelayanan bukan hanya


dalam keadaan menjelang akreditasi saja untuk
3 Profesionalisme melengkapi alat dan bahan serta pengelolaan mengenai
troli emergensi tapi sebelum dan setelah akreditasi harus
di pertahankan dan dalam minimnya troli emergensi saya
berusaha semaksimal mungkin memberikan penangan
pada pasien khususnya dalam keadaan gawat darurat

Mampu memiliki wawasan yang luas khususnya dalam


4 Wawasan Global keadaan emergensi dan resusitasi pasien dan penggunaan
alat dan barang emergensi terbaru dengan mengupgrade
ilmu (seminar kesehatan) misanya ACLS dan ATLS yang
diperbaharui jika sudah selesai masa berlakunya, dan
mengikuti seminar lain mengenai kesehatan untuk
meningkatkan wawasan

Mampu memperbaharui khusnya dalam sisteem


5 IT dan Bahasa Asing pembukuan atau form ceklist evaluasi alat emergensi
dalam bentuk digital (google sheet atau google drive)
sehingga pembukuan nya tidak hilang

Mampu bersikap ramah misalnya dalam hal permintaan


6 Hospitality alat dan obat di bagian farmasi dan dalam pelayanan
pasien dalam kondisi gawat darurat

7 Networking Mampu membnagun kerjasama antara dokter pelaksana


medis di ruangan dan kepala ruangan dan anggota
ruangan serta bagian farmasi dalam mengevaluasi alat dan
obat di troli emergensi

8 Enterprenership Berjiwa wirausaha dengan cara mencari obat atau alat


dalam troli emergensi yang kualitasnya diatas standar
dengan harga yang terjangkau

3.5 Matrik Rancangan Aktualisasi

35
Tabel 3.7 Matrik Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja Ruangan di RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin

1. Belum Optimalnya Tenaga Kesehatan dalam Mengelola Troli Emergensi


2. Kurangnya Tingkat Kepatuhan Keluarga Pasien tentang Aturan
Identifikasi Isu Membesuk Pasien
3. Kurangnya Kunjungan Rawat Inap dan Rawat Jalan di RSUD Mursid
Ibnu Syafiuddin

Isu yang Diangkat Belum Optimalnya Tenaga Kesehatan dalam Mengelola Troli Emergensi
di RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin

Gagasan Pemecahan Optimalisasikan Tenaga Kesehatan dalam Mengelola Troli Emergensi


Isu dengan standar SOP dalam gagasan kreatif saya sebagai Smart ASN:
- Membantu meningkatkan pelayanan terhadap pasien dalam
mengevalausi SOP mengenai troli emergensi
- Bertanggung jawab (akuntabel) dan memiliki kompetensi dalam bidang
kesehatan khususnya dalam penanganan resusitasi pasien gawat darurat
dengan adanya troli emergensi yang tepat dan lengkap serta sesuai SOP
- Memiliki dan selalu mengupgrade ilmu tentang kegawat daruratan
sebagai dokter
- Berinovasi dengan memperbaharui sistem pembukuan melalui google
drive
- Bekerjasama dalam satu ruangan dengan sesame tenaga medis dalam
mengelola troli emergensi

36
Tabel 3.8 Rancangan Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Ketrekaitan Kontribusi Penguatan Nilai
Substansi Mata Terhadap Visi Organisasi
Pelatihan Misi PemKab
Indramayu

1 Penyusunan 1 Konsultasi dengan Catatan dan saran Kolaboratif Kegiatan konsultasi Meningkatkan
aktualisasi mentor terkait isu dari mentor dan Pada tahap ini, dengan mentor, kualitas Mutu
– isu mengenai foto dokumentasi penulis membangun meminta arahan dan masyarakat
aktualisasi yang bimbingan mentor kerjasama dengan penyusunan Indramayu yang
ada di instansi mentor melalui aktualisasi, berkompeten
oembahasan berkontribusi dengan salah satu
bersama rencana mewujudkan visi motto RS
penyusunan misi Indramayu Terampil
aktualisasi. yang maju dalam
Harmonis meningkatkan misi
pada tahap ini Indramayu (1)
penulis dan mentor mewujudkan tata
menjalin hubungan kelola
yang harmonis pemerintahan
dengan interaksi yang melayani
yang kondusif dan masyarakat yang
hangat. akuntabel dan
professional

2 Meminta arahan Dokumen berisi Akuntabel


dan masukan catatan dan saran Adanya bukti secara
mentor terkait terkait isu – isu tertulis terkait
tema dan isu yang yang bisa diangkat catatan dan saran
akan diangkat dalam aktualisasi mentor mengenai isu
menjadi judul yang diangkat
aktualisasi Adaptif
Tindakan meminta
arahan mentor,
menunjukkan bahwa
penulis bertindak

37
proaktif demi
kelancaran proses
penyusunan
aktualisasi

3 Melakukan Mendapatkan hasil Akuntabel


Kegatan coaching aktualisasi bab III Hasil aktualisasi
dan bimbingan berupa isu yang ada terdapat
mentoring di di RS serta dokumentasi
instansi dan mendapatkan sehingga penulis
melakukan dokumentasi melakukan
pengumpulan data mengenai isu aktualisasi ini
di instansi RSUD terkait di RS dengan jujur.
Mursyid Ibnu Kompeten
Syafiuddin Tindakan penulis
dalam menyusun
laporan aktualisasi
menunjukkan bahwa
penulis berkompeten
(mampu
melaksanakan tugas
latsar dengan baik)
Kolaboratif
Penulis dalam
mengangkat isu
tentang optimalisasi
Troli Emergensi
oleh Tenaga Medis
mampu membangun
kerjasama antar
ruangan dalam
mengelola troli
emergensi dengan
bagian farmasi

2 Penyusunan 1. Mengumpulkan Mengetahui Akuntabel Kegiatan Melakukan


form mengenai informasi informasi Melakukan penyusunan form aktualisasi ini
38
standar mengenai info ketersediaan alat pengecekan mengenai standar berkontribusi
pengelolaan terkait dan obat serta mengenai informasi pengelolaan Troli untuk
Troli Emergensi pengadaan troli pengelolaan Troli terkait di instansi emergensi meningkatkan
yang berlaku di emergensi yang emergensi yang RSUD MIS berhubungan keterampilan
RSUD Mursyid sudah ada di sedang berlangsung Kompeten dengan misi tenaga kesehatan
Ibnu Syafiuddin RSUD MIS dan belum optimal. Meningkatkan Indramayu yang dalm pengelolaan
Indramayu pengelolaan troli termasuk dalam pelayanan
emergensi yang misi RS dalam kegawatdaruratan
belum optimal meningkatkan sesuai dengan
dengan sikap kompetensi dan nilai berakhlak
kompeten kita kinerja pegawai Kompeten
2. Mengumpulkan Mengetahui perlu Akuntabel secara
draft pertanyaan tidaknya dilakukan Mengetahui hal hal berkesinambungan
mengenai troli optimalisasi mengenai isu terkait dalam
emergensi pada mengenai troli Troli Emergensi di meningkatkan
google form emergensi ruangan RSUD MIS kualitas hidup dan
menggunakan SOP Kompeten kesehatan
Menyaluran masyarakat(4)
kompeten nilai
berakhlak di Instansi
untuk
mengoptimalkan isu
terkait
3. Membuat daftar Melihat dan dapat Akuntabel
pertanyaan pada mengetahui dari Mampu
google form beberapa ruangan melaksanakan tugas
dan nakes dengan membuat
mengenai daftar pertanyaan
pengelolaan troli untuk menilai
emergensi untuk pengelolaan yang
pelayanan sedang berlangsung
kegawatdaruratan Kompeten
Meningkatkan
kompetensi diri dan
tenaga kesehatan
terkait pelayanan
dalam
39
kegawatdaruratan
3 Membantu 1. Merancang dan Merevisi SOP dan Berorientasi Meningkatkan Meningkatkan
dalam mencari referensi Peraturan Direktur Pelayanan pelayanan atau
meningkatkan yang sesuai mengenai troli Dalam kesehatan mengoptimalkan
atau mengenai SOP dan emergensi meningkatkan khususnya dalam SOP (Motto
mengoptimalkan Peraturan Direktur optimalisasi troli mengoptimalkan Terampil)
SOP troli emergensi berarti troli emergensi
emergensi penulis sudah dalam tindakan
berusaha membantu pelayanan pasien
pelayanan terhadap sebagaimana visi
pasien untuk lebih Indramayu yang
optimal dengan maju
meningkatkan mutu
yang sudah
terstandarisasi di
SOP
Hramonis
Dengan adanya
rancangan
aktualisasi isu yang
penulis angkat
mampu membangun
keharmonisan dan
tolong menolong
antar ruang
perawtaan atau
pelayanan pasien
dengan ruangan
farmasi.
Loyal
Mampu bersikap
loyal dalam menjaga
nama baik
khususnya dalam
standaar Operasional
Prosedur di RSUD
Mursyid Ibnu
40
Syafiuddin
Kolaboratif
Mampu membangun
kerjasama antar
kepala ruangan dan
anggotanya serta
ruangan lain dalam
melengkapi troli
emergensi

2. Menempel SOP Setiap troli di Berorientasi


yang telah ruangan memili Pelayanan
ditetapkan di SOP masing- Memberikan
masing – masing masing pelayanan mutu
troli emergensi keselamatan pasien
sesuai dnegan
standar SOP
Akuntabel
Bertanggung jawab
setiap tenaga
kesehatan dalam
mengelola troli
emergensi yang
sesuai dengan SOP
yang sudah
ditetapkan
Harmonis
Saling peduli sesame
tenaga kesehatan
dalam melengkapi
troli emergensi
Kolaboratif
Membangun
kerjasama antar
tenaga kesehatan
ruangan yang
bersangkutan
41
dengan ruang
farmasi dslam
melengkapi troli
emergensi

3. Mengunci troli Setiap troli dalam Akuntabel


emergensi dengan keadaan terkunci Bertanggung jawab
gembok saat tidak setiap tenaga
digunakan kesehatan dalam
mengelola troli
emergensi yang
sesuai dengan SOP
yang sudah
ditetapkan
Harmonis
Saling peduli sesame
tenaga kesehatan
dalam melengkapi
troli emergensi
kolaboratif
mampu bekerja
sama dalam menjaga
troli emergensi
dalam keadaan
terkunci demi
keamanan obat dan
alat didalamnya

4 Penyusunan 1. Melakukan tata Mendapatkan isi Berorientasi Memyelenggarakan Melengkapi obat


kelengkapan cara permintaan troli emergensi pelayanan tata kelola RS yang dan alat berkaitan
obat dan alat alat dan obat yang selalu lengkap Mampu memberikan akuntabel, efektif, dengan Motto
dalam troli kebagian farmasi baik dalam alat pelayanan yang dan efisien Smart bagi
emergensi yang maupun obat cepat tepat dan termasuk misi tenaga kesehata
sesuai efisien dalam indramayu (3) RS MIS
penanganan kasus
gawat darurat
42
diruangan jika troli
emergensi terisi
lengkap
Kompeten
Mampu memberikan
pelayanan yang
berkualitas terhadap
pasien
Kolaboratif
Mampu
berkolaborasi antar
ruangan dan antar
kepala ruangan
dengan anggotanya
dan dokter
pelayanan medis
yang bersangkutan
di ruangan tersebut

2. Melakukan Menjaga Akuntabel


evaluasi berkala ketersediaan alat Turut serta dan
tentang dan obat tetap bertanggung jawab
ketersediaan alat terpantau dalam mengevaluasi
dan obat dalam ketersediaan alat dan
troli emergensi obat dalam
seminggu sekali meningkatkan
pelayanan terhadap
pasien
Loyal
Berdedikasi dan
mengutamakan
kepentingan umum
dengan membantu
evaluasi alat dan
obat berkala

3. Melakukan Terpantaunya Berorientasi


43
pengecekan fungsi fungsi dan kualitas Pelaynana
dari alat dalam dari alat dan obat Memberikan
troli emergensi dalam troli pelayanan yang
emergensi maksimal dengan
fungsi dan kualitas
alat dan obat yang
selalu terpantau

Kolaboratif
Bekerjasama dalam
satu tim ruangan
perawatan untuk
melakukan
pengecekan alat dan
obat

5 Pelaksanaan 1. Sosialisasi Menambah Berorientasi Memberikan Upgrade ilmu


update ilmu kegawatdaruratan wawasan mengenai Pelayanan pelayanan yang peningkatan
tentang alat dan bersama tenaga pelayanan Mampu memberikan bermutu sesuai pelayanan
obat di troli kesehatan lain kegawatdaruratan pelayanan yang dengan standar kesehatan dengan
emergensi dengan maksimal dalam profesi berbasis motto smart
ketersediaan obat penanganan pasien keselamatan pasien dengan nilai
dan alat dalam gawat darurat dan petugas demi berAkhlak
troli emergensi Akuntabel Peningkatan berorientasi
Mampu menerapkan Pelaksanaan pelayanan
integritas dalam Pembangunan
pelayanan emergensi disegala bidang
khususnya di hingga
ruangan IGD terpenuhinya
Kompeten kebutuhan
Memberikan masyarakat (misi
kualitas yang Indramayu 6)
maksimal dalam hal
pelayanan
kegawatdaruratan
Harmonis
Mampu membangun
44
tolong menolong
antar tenaga medis
(dokter, perawat,
bidan, apotek) dalam
melengkepi troli
emergensi
Kolaboratif
Membangun
kerjasama antar
tenaga kesehatan di
ruangan – ruangan
perawtaan

2. Diskusi kasus Menambah Berorientasi


kegawatdaruratan wawasan mengenai Pelayanan
bersama tenaga pelayanan Mampu memberikan
kesehatan lain kegawatdaruratan pelayanan yang
dengan maksimal dalam
ketersediaan obat penanganan pasien
dan alat dalam gawat darurat
troli emergensi Akuntabel
Mampu menerapkan
integritas dalam
pelayanan emergensi
khususnya di
ruangan IGD
Kompeten
Memberikan
kualitas yang
maksimal dalam hal
pelayanan
kegawatdaruratan
Harmonis
Mampu membangun
tolong menolong
antar tenaga medis
(dokter, perawat,
45
bidan, apotek) dalam
melengkepi troli
emergensi
Kolaboratif
Membangun
kerjasama antar
tenaga kesehatan di
ruangan – ruangan
perawataan

3. Melaporkan hasil Untuk dapat kritik Berorientasi


kegiatan pada dan saran mengenai Pelayanan
mentor kegiatan aktualisasi Mampu memberikan
yang dapat pelayanan yang
diterapkan maksimal dalam
selanjutnya penanganan pasien
gawat darurat
Akuntabel
Mampu menerapkan
integritas dalam
pelayanan emergensi
khususnya di
ruangan IGD
Kompeten
Memberikan
kualitas yang
maksimal dalam hal
pelayanan
kegawatdaruratan

6 Pembaharuan 1. Membuat Dapat melakukan Berorientasi Memperbaharui Memperbaharui


sistem form rancangan form pemantauan pelayanan sistem sistem dengan
ceklis atau ceklist dan langsung alat dan Mampu memberikan menggunakan media elektronik
pembukuan pembukuan digital obat di troli pelayan melalui digitalisasi peningkatan
melalui google untuk tenaga emergensi langsung monitoring alat di merupakan tujuan pelayanan
drive kesehatan di pada gadget atau pc internet RS dalam kesehatan dengan
ruangan dalam tanpa harus Akuntabel mengembangkan sistem
46
pengisian google khawatir Bersikap tanggung pelaynan kesehatan digitalisasi
drive kehilangan buku jawab antar petugas berbasis teknologi dengan kompeten
catetan kesehatan dalam informasi yang sesuai dengan
pengisian google terintegritas dalam moto RS yang
drive atau google sistem informasi smart
sheet dalam misi 5
Kompeten peningkatan
Mampu memberikan pelayanan
pelayanan dengan kesehatan
kualitas terbaik
dengan melakukan
monitoring
dimanapun dan
kapanpun melalui
gadget
Harmonis
Mampu bersikap
tolong menolong
sesama tenaga
kesehatan dalam
pengisian di google
drive
Adaptif
Mampu
menyesuaikan diri
dalam
perkembangan di era
digitalisasi
Kolaboratif
Mampu bekerja
sama antar tenaga
kesehatan di
beberapa ruangan
dalam melengkapi
dan mengoptimalkan
obat dan alat dalam
troli emregensi
47
Akuntabel
2. Mensosialisasikan Seluruh Tenaga Bersikap tanggung
pada tenaga Kesehatan jawab antar petugas
kesehatan di mengetahui tata kesehatan dalam
ruangan dalam cara pengisian dan pengisian google
pengisian google upload form drive atau google
drive sheet
Kompeten
Mampu memberikan
pelayanan dengan
kualitas terbaik
dengan melakukan
monitoring
dimanapun dan
kapanpun melalui
gadget

Akuntabel
Bertanggung jawab
3. Simulasi pengisian Ruangan yang jauh setiap tenaga
form untuk praktek letaknya dari kesehatan dalam
keseharian farmasi tidak perlu mengelola troli
datang untuk emergensi yang
meminta obat sesuai dengan SOP
langsung. yang sudah
ditetapkan melalui
form
Adaptif
Mampu beradaptasi
dengan era
digitalisasi

Berorientasi
4. Melakukan evaluasi Menilai Pelayanan
hasil pembaharuan keberhasilan dalam Mampu memberikan
SOP pengelolaan mengoptimalkan pembaharuan dalam
48
Trolu Emergensi pengadaan SOP mengoptimalkan
dari Troli pelayanan pasien
Emergensi untuk tindakan
gawat darurat
Akuntabel
Berkontribusi dalam
meningkatkan alat
dan barang di
instansi
Kompeten
Mampu
meningkatkan
kompetensi tenaga
kesehatan lain
Kolaboratif
Dapat berkolaborasi
bersama dalam
penanganan
kegawatdaruratan

49
3.6 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)
Tabel 3.8 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)
Kegiatan Jumlah
No Mata Pelatihan Aktualisasi
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke- 4 Ke-5 Ke-6
per MP
Berorientasi
1 2 1 3 2 8
Pelayanan
2 Akuntabel 2 3 2 1 3 4 15
3 Kompeten 3 1 3 3 11
4 Harmonis 1 3 1 1 6
5 Loyal 1 1 2
6 Adaptif 1 2 3
7 Kolaboratif 2 3 1 1 2 9
Jumlah Aktualisasi Per
7 6 11 5 11 14 54
Kegiatan

3.7 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi


Tabel 3.9 Rencana Jadwal kegiatan Aktualisasi
JUNI JULI
No Kegiatan
IV I II III IV
1 Kegiatan Ke-1
2 Kegiatan Ke-2
3 Kegiatan Ke-3
4 Kegiatan Ke-4
5 Kegiatan Ke-5
6 Kegiatan Ke-6

50
BAB IV
CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

4.1 Rekapitulasi Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi


Berikut ini merupakan tabel rekapitulasi pelaksanaan kegiatan aktualisasi di RSUD
Mursyid Ibnu Syafiuddin Indramayu yang dimulai pada tanggal 29 Juni 2022 sampai
dengan 30 Juli 2022 dengan penjelasan sebagai berikut:
Tabel 4.1 Rekapitulasi Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Tanggal Keterangan
1 Penyusunan 1. Konsultasi dengan mentor 13 Juni 2022 Tercapai 100%
aktualisasi terkait isu – isu mengenai sampai 27
aktualisasi yang ada di instansi Juni 2022
2. Meminta arahan dan masukan
mentor terkait tema dan isu
yang akan diangkat menjadi
judul aktualisasi
3. Melakukan kegiatan coaching
dan bimbingan mentoring di
instansi dan melakukan
pengumpulan data di Instansi
RSUD Mursyid Ibnu
Syafiuddin Indramayu
2 Penyusunan form 1. Mengumpulkan informasi 29 Juni 2022 Tercapai 100%
mengenai standar mengenai info terkait sampai 6 Juli
pengelolaan Troli pengadaan Troli emergensi 2022
Emergensi yang yang sudah ada di RSUD
sedang berlaku di Mursyid Ibnu Syafiuddin.
RSUD Mursyid Ibnu 2. Mengumpulkan draft
Syafiuddin Indramayu pertanyaan mengenai troli
emergensi pada google form.
3. Membuat daftar pertanyaan
pada google form.
3 Membantu dalam 1. Merancang dan mencari 7 Juli 2022 Tercapai 100%
meningkatkan atau referensi yang sesuai sampai 12 Juli
mengoptimalkan SOP mengenai SOP dan Peraturan 2022
Troli Emergensi Direktur
2. Menempel SOP yang telah
ditetapkan di masing – masing
troli emergensi.
3. mengunci troli emergensi
dengan gembok

4 Penyusunan 1. Melakukan tata cara 13 Juli 2022 Tercapai 100%


kelengkapan obat dan permintaan alat dan obat sampai 20 Juli
alat dalam troli kebagian farmasi 2022
emergensi yang 2. Melakukan Evaluasi berkala
sesuai tentang ketersediaan alat dan
obat dalam troli emergensi
3. Melakukan pengecekan fungsi
51
dari alat dalam troli emergensi

5 Pelaksanaan update 1. Sosialisasi kegawatdaruratan 21 Juli 2022 Tercapai 100%


ilmu tentang alat dan bersama tenaga kesehatan lain sampai 23 Juli
obat di Troli dengan ketersediaan obat dan 2022
Emergensi alat dalam troli emergensi
2. Diskusi kasus
kegawatdaruratan bersama
tenaga kesehatan lain dengan
ketersediaan obat dan alat
dalam troli emergensi
3. Melaporkan hasil kegiatan
pada mentor

6 Pembaharuan sistem 1. Membuat rancangan form 24 Juli 2022 Tercapai 100%


form ceklis atau ceklist dan pembukuan digital sampai 27 Juli
pembukuan melalui untuk tenaga kesehatan di 2022
google drive ruangan dalam pengisian
google drive
2. Mensosialisasikan pada
tenaga kesehatan di ruangan
dalam pengisian google drive
3. Melakukan simulasi pengisian
form untuk praktek keseharian
4. Melakukan evaluasi hasil
pembaharuan SOP
pengelolaan Troli emergensi

4.2 Deskripsi Capaian Aktualisasi


Berikut ini merupakan pelaksanaan kegiatan aktualisasi di RSUD Mursyid Ibnu
Syafiuddin Indramayu yang dijelaskan dalam tabel berikut ini:
1. Penyusunan aktualisasi
Komponen Uraian Keterangan
a. Tahapan 1. Konsultasi dengan mentor Tercapai sesuai rencana,
Kegiatan terkait isu – isu mengenai kegiatan sudah sesuai
aktualisasi yang ada di instansi dengan rencana
2. Meminta arahan dan masukan
mentor terkait tema dan isu
yang akan diangkat menjadi
judul aktualisasi
3. Melakukan kegiatan coaching
dan bimbingan mentoring di
instansi dan melakukan
pengumpulan data terkait isu di
instansi RSUD Mursyid Ibnu
Syafiuddin.
b. Output / Hasil 1. Catatan dan saran dari mentor Tercapai sesuai rencana,
Kegiatan dan foto dokumentasi bimbingan kegiatan sudah sesuai
mentor dengan rencana

52
2. Dokumen berisi catatan dan
saran terkait isu – isu yang bisa
diangkat dalam aktualisasi
3. Mendapatkan hasil aktualisasi
dokumentasi mengenai isu
terkait di RS
c. Keterkaitan 1. Kolaboratif dan Harmonis Selama berjalannya
Substansi Mata 2. Akuntabel dan Adaptif kegiatan sesuai dengan
Pelatihan 3. Akuntabel, Kompeten, dan yang telah direncaakan
kolaboratif
d. Kontribusi Kegiatan konsultasi dengan mentor, Tercapai sesuai rencana
Terhadap Visi meminta arahan dan penyusunan
Misi aktualisasi, berkontribusi
Organisasi mewujudkan visi misi Indramayu
yang maju dalam meningkatkan
misi Indramayu (1) mewujudkan
tata kelola pemerintahan yang
melayani masyarakat yang
akuntabel dan professional
e. Penguatan Meningkatkan kualitas Mutu Tercapai sesuai rencana
Nilai masyarakat Indramayu yang serta bermanfaat di unit
Organisasi berkompeten dengan salah satu kerja
motto RS Terampil

Evidence
Kegiatan 1: Penyusunan aktualisasi

Gambar 4.1. Bimbingan 1 (17 Juni 2022)


Penyusunan mengenai isu Troli Emergensi yang dimiliki oleh RSUD MIS dan
belum optimalnya pengelolaan mengenai pelayanan pada pasien,contohnya ada
beberapa alat atau obat yang sudah terpakai namun tidak segera untuk digantikan
ulang dengan melakukan permintaan ke bagian farmasi.

53
2. Penyusunan form mengenai standar pengelolaan Troli Emergensi yang berlaku
di RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin Indramayu
Komponen Uraian Keterangan
Tahapan 1. Mengumpulkan informasi Tercapai sesuai rencana,
Kegiatan mengenai info terkait pengadaan kegiatan sudah sesuai
Troli emergensi yang sudah ada dengan rencana
di RSUD Mursyid Ibnu
Syafiuddin.
2. Mengumpulkan draft pertanyaan
mengenai troli emergensi pada
google form.
3. Membuat daftar pertanyaan pada
google form.
Output / Hasil 1. Mengetahui informasi Tercapai sesuai rencana,
Kegiatan ketersediaan alat dan obat serta kegiatan sudah sesuai
pengelolaan Troli emergensi dengan rencana
yang sedang berlangsung dan
belum optimal.
2. Mengetahui perlu tidaknya
dilakukan optimalisasi mengenai
troli emergensi menggunakan
SOP
3. Melihat dan dapat mengetahui
dari beberapa ruangan dan nakes
mengenai pengelolaan troli
emergensi untuk pelayanan
kegawatdaruratan
Keterkaitan 1. Akuntabel dan Kompeten Selama berjalannya
Substansi Mata 2. Akuntabel dan Kompeten kegiatan sesuai dengan
Pelatihan 3. Akuntabel dan Kompeten yang telah direncanakan

Kontribusi Kegiatan penyusunan form Tercapai sesuai rencana


Terhadap Visi mengenai standar pengelolaan Troli
Misi Organisasi emergensi berhubungan dengan
misi Indramayu yang termasuk
dalam misi RS dalam
meningkatkan kompetensi dan
kinerja pegawai secara
berkesinambungan dalam
meningkatkan kualitas hidup dan
kesehatan masyarakat(4)
Penguatan Nilai Melakukan penyusunan form untuk Tercapai sesuai rencana
Organisasi menilai penyimpanan alat dan obat serta bermanfaat di unit
berkontribusi untuk meningkatkan kerja
keterampilan tenaga kesehatan
dalm pengelolaan pelayanan
kegawatdaruratan sesuai dengan
nilai berakhlak Kompeten

54
Evidence
Kegiatan 2: Penyusunan form mengenai standar pengelolaan Troli Emergensi yang
sedang berlaku di RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin Indramayu

Gambar 4.2 Bimbingan 2 (21 Juni 2022)


Berikut link pengisian mengenai situasi dan kondisi saat ini mengenai
pengelolaan troli emergensi:
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSciy0pvnFK-
H1_zIBYu4dn0Q_8TTNqN9X0Xpw1p3BDELpqdgw/viewform?usp=sf_link

Gambar 4.3 Google form


Petugas kesehatan terkait mengisi link tersebut diatas mengenai situasi dan
kondisi mengenai troli emergensi yang ada di ruangan RSUD Mursyid Ibnu
Syafiuddin yang belum optimal dan belum berjalannya mengenai SOP pengelolaan
troli emergensi.

55
Berdasasrkan hasil jawaban tenaga kesehatan diruangan, hanya beberapa ruangan
saja yang kondisi alat dan obatnya terpantau, namun belum optimal dalam mengelola
ketersediaan jumlah dan tidak mengontrol mengenai fungsi alat emergensicontohnya
dari ambubagnya apakah ada yang bocor atau tidaknya.

3. Membantu dalam meningkatkan atau mengoptimalkan SOP Troli Emergensi


Komponen Uraian Keterangan
Tahapan 1. Merancang dan mencari Tercapai sesuai rencana,
Kegiatan referensi yang sesuai mengenai kegiatan sudah sesuai
SOP dan Peraturan Direktur dengan rencana
2. Menempel SOP yang telah
ditetapkan di masing – masing
troli emergensi
3. Mengunci troli emergensi

Output / Hasil 1. Merevisi SOP dan Peraturan Tercapai sesuai rencana,


Kegiatan Direktur mengenai troli kegiatan sudah sesuai
emergensi dengan rencana
2. Setiap troli di ruangan memiliki
SOP masing-masing
3. Setiap troli dalam keadaan
terkunci saat tidak digunakan

Keterkaitan 1. Berorientasi Pelayanan, Selama berjalannya


Substansi Mata Harmonis, Loyal, dan kegiatan sesuai dengan
Pelatihan Kolaboratif yang telah direncanakan
2. Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Harmonis,
Kolaboratif
3. Akuntabel, Harmonis, dan
Kolaboratif

Kontribusi Meningkatkan pelayanan kesehatan Tercapai sesuai rencana


56
Terhadap Visi khususnya dalam mengoptimalkan
Misi Organisasi troli emergensi dalam tindakan
pelayanan pasien sebagaimana visi
Indramayu yang maju
Penguatan Nilai Meningkatkan atau Tercapai sesuai rencana
Organisasi mengoptimalkan SOP (Motto serta bermanfaat di unit
Terampil) kerja

Evidence
Kegiatan 3: Membantu dalam meningkatkan atau mengoptimalkan SOP Troli
Emergensi

Gambar 4.3 Bimbingan Pengajuan SOP Troli Emergensi ke Mentor untuk ACC
oleh Direktur RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin Indramayu

Gamber 4.4 Troli Emergensi sudah Terpasang SOP

57
PENGELOLAAN TROLI EMERGENSI
No. Dokumen 706
No. Revisi
SOP Tanggal Terbit 04 Juli 2022
Halaman 1/2
Pemerintah UPTD RSUD
Kabupaten Mursyid Ibnu
Indramayu Syafiuddin
dr. Ndaru Takaryanto, MM Indramayu
Pembina IVB
NIP. 196805032002121007
1. Pengertian 1. Obat emergensi adalah persediaan perbekalan farmasi yang disimpan di rawat
inap dan IGD sebagai persiapan kebutuhan obat untuk kasus darurat /
emergensi yang diusulkan oleh masing – masing unit pelayanan terkait.
2. Obat emergensi bersifat stok tetap artinya kondisi (kuantitas dan
kualitas)perbekalan farmasi yang ada di troli emergensi harus selalu tetap
dijaga.
3. Tata cara / urutan kerjasama pengelolaan perbekalan farmasi (obat dan alkes
habis pakai) yang disimpan sebagai obat emergensi di ruangan RS.
4. Obat emergensi disimpan dalam troli emergensi dan diberi segel plastik
dibagian luar.
5. Troli emergensi diletakkan ditempat yang mudah diakses oleh petugas.
6. Setiap Troli Emergensi memiliki kunci kode
7. Setiap ruangan memiliki Troli Emergensi masing – masing
8. Setiap Troli Emergensi memiliki SOP masing - masing
9. Obat emergensi harus disimpan sesuai dengan suhu penyimpanan suhu
ruangan (15℃ - 25℃) atau suhu lemari pendingin (2℃ - 8℃)
10. Dilakukan evaluasi berkala untuk ketersediaan alat dan obat.
2. Tujuan 1. Meningkatkan tertib administrasi pada pengelolaan (khususnya tahap
penyimpanan dan penyaluran) perbekalan farmasi.
2. Menimbulkan kesatuan tindakan dan sikap antar staf untuk mencapai tujuan
organisasi.
3. Menumbuhkan rasa saling membantu dalam meningkatkan mutu pelayanan.
4. Menghindari lepas tanggung jawab antar petugas yang ada di bagian
penyimpanan perbekalan troli emergensi dengan bagian lain.
5. Memberikan kepastian ketersediaan dan keamanan obat dan alat dalam troli
emergensi.
3. Kebijakan SK Direktur Nomor : 447/033/RSUDMIS tentang Pembentukan Komite / Tim
Farmasi dan Terapi UPTD RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin Indramayu
4. Referensi 1. Permenkes nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
2. Kemenkes RI No 72 Tahun 2016 Tentang Standar Kefarmasian di Rumah
Sakit
3. Komisi Akreditasi Rumah Sakit Tahun 2018 tentang Standar Nasional
Akreditasi Rumah Sakit
5. Prosedur 1. Meningkatkan tertib administrasi pada pengelolaan (khususnya tahap
penyimpanan dan penyaluran) perbekalan farmasi.
2. Menimbulkan kesatuan tindakan dan sikap antar staf untuk mencapai tujuan
organisasi.
3. Menumbuhkan rasa saling membantu dalam meningkatkan mutu pelayanan.
4. Menghindari lepas tanggung jawab antar petugas yang ada di bagian
penyimpanan perbekalan troli emergensi dengan bagian lain.
5. Memberikan kepastian ketersediaan dan keamanan obat dan alat dalam troli

58
emergensi.
PENGELOLAAN TROLI EMERGENSI
No. Dokumen 706
No. Revisi
SOP Tanggal Terbit 04 Juli 2022
Halaman 2/2
DAFTAR KETERSEDIAAN ALAT DAN OBAT TAHUN 2022
RUANG IGD / ICU/ NICU / RANAP
No Nama Obat Satuan Jumlah Keterangan
A Obat Oral

B Obat Injeksi

C Alat

Indramayu,
Ka. Ruangan Ranap Ka Instalasi Farmasi

…………………… ……………………..

Monitoring dan Penggantian Obat Emergensi


Tan Nama Bentuk Dosis Jumlah No Petugas Petugas Keterangan
ggal Obat Reg Farmasi Ruangan
Kunci

Indramayu,

Karu. Ruangan Ka. Inst. IGD Ka. Farmasi

……………………. …………………… …..…..…………...

6. Unit Terkait Ruangan dan Unit Farmasi

59
4. Penyusunan kelengkapan alat dan obat dalam Troli Emergensi
Komponen Uraian Keterangan
Tahapan 1. Melakukan tata cara permintaan Tercapai sesuai rencana,
Kegiatan alat dan obat kebagian farmasi kegiatan sudah sesuai
2. Melakukan evaluasi berkala dengan rencana
tentang ketersediaan alat dan
obat dalam troli emergensi
seminggu sekali
3. Melakukan pengecekan fungsi
dari alat dalam troli emergensi

Output / Hasil 1. Mendapatkan isi troli emergensi Tercapai sesuai rencana,


Kegiatan yang selalu lengkap baik dalam kegiatan sudah sesuai
alat maupun obat dengan rencana
2. Menjaga ketersediaan alat dan
obat tetap terpantau
3. Terpantaunya fungsi dan kualitas
dari alat dan obat dalam troli
emergensi

Keterkaitan 1. Berorientasi Pelayanan, Selama berjalannya


Substansi Mata Kompeten dan Kolaboratif kegiatan sesuai dengan
Pelatihan 2. Akuntabel dan Loyal yang telah direncanakan
3. Berorientasi Pelayanan dan
Kolaboratif

Kontribusi Memyelenggarakan tata kelola RS Tercapai sesuai rencana


Terhadap Visi smart yang akuntabel, efektif, dan
Misi Organisasi efisien termasuk misi indramayu (3)
Penguatan Nilai Melengkapi obat dan alat berkaitan Tercapai sesuai rencana
Organisasi dengan Motto Smart bagi tenaga serta bermanfaat di unit
kesehata RS MIS kerja

60
Evidence
Kegiatan 4: Penyusunan kelengkapan Obat dan Alat dalam Troli Emergensi yang
sesuai

Gambar 4.5 Melakukan Tata Cara Permintaan Alat dan Obat ke Bagian Farmasi
Melakukan kegiatan permintaan obat dan alat dengan berkoordinasi dengan perawat yang
berjaga di ruangan yang bersangkutan dan dengan bagian farmasi. Permintaan alat dan obat
sebaiknya segera dilakukan setelah selesai melakukan tindakan resusitasi atau penanganan
kegawatdaruratan pada pasien dengan melihat alat atau obat yang telah dipakai dan segera
menggantikannya.

Gambar 4.6 Melakukan Pengecekan Fungsi dari Alat dan Obat dalam Troli
Emergensi
Melakukan pengecekan fungsi dari alat dalam troli emergensi agar mengetahui kelayakan
dari alat tersebut, dan sebaiknya menggunakan dengan sistem kalibrasi alat yang dipantau tiap
61
bulannya. Alat yang rusak agar segera diperbaiki dan bagian manajemen memiliki cadangan
alat emergensi yang rusak (alat intubasi), contohnya jika lampu mati segera diganti dengan
batre yang baru atau segera meminta untuk cadangan alat tersebut, namun dalam pengecekan
alat masih dalam keadaan manual karena keterbatasan alat (alat kalibrasi yang belum ada).

Gambar 4.7 Kegiatan Mentoring (13 Juli 2022)

Gambar 4.8 Kegiatan Coaching

Melakukan kegiatan coaching dengan berkonsultasi mengenai kendala pada tahap kegiatan
kedua di agenda aktualisasi, dengan kegiatan ke dua saya melakukan pengecekan alat hanya
secara manual, karena keterbatasan alat.

62
5. Pelaksanaan update tentang alat dan obat di troli emergensi
Komponen Uraian Keterangan
Tahapan 1. Sosialisasi kegawatdaruratan Tercapai sesuai rencana,
Kegiatan bersama tenaga kesehatan lain kegiatan sudah sesuai
dengan ketersediaan obat dan dengan rencana
alat dalam troli emergensi
2. Diskusi kasus kegawatdaruratan
bersama tenaga kesehatan lain
dengan ketersediaan obat dan
alat dalam troli emergensi
3. Melaporkan hasil kegiatan pada
mentor
Output / Hasil 1. Menambah wawasan mengenai Tercapai sesuai rencana,
Kegiatan pelayanan kegawatdaruratan kegiatan sudah sesuai
2. Menambah wawasan mengenai dengan rencana
pelayanan kegawatdaruratan
3. Untuk dapat kritik dan saran
mengenai kegiatan aktualisasi
yang dapat diterapkan
selanjutnya
Keterkaitan 1. Berorientasi Pelayanan, Selama berjalannya
Substansi Mata Akuntabel, Kompeten, Harmonis kegiatan sesuai dengan
Pelatihan dan Kolaboratif yang telah direncanakan
2. Berorientasi Pelayanan,
Kompeten, Harmonis dan
Kolaboratif
3. Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel dan Kompeten
Kontribusi Memberikan pelayanan yang Tercapai sesuai rencana
Terhadap Visi bermutu sesuai dengan standar
Misi Organisasi profesi berbasis keselamatan pasien
dan petugas demi Peningkatan
Pelaksanaan Pembangunan
disegala bidang hingga
terpenuhinya kebutuhan
masyarakat (misi Indramayu 6)
Penguatan Nilai Upgrade ilmu peningkatan Tercapai sesuai rencana
Organisasi pelayanan kesehatan dengan motto serta bermanfaat di unit
smart dengan nilai berAkhlak kerja
berorientasi pelayanan

63
Evidence
Kegiatan 5: Pembaharuan ilmu tentang alat dan obat di troli emergensi

Gambar 4.9 Melakukan Pemberitahuan via WA mengenai Sosialisasi Kegiatan


Kegawatdaruratan dengan Tenaga Kesehatan

64
Gambar 4.10 Melakukan Sosialisasi Kegiatan Kegawatdaruratan dengan Tenaga Kesehatan
Sosialisasi dengan menggunakan alat dalam Troli Emergensi dengan Para Tenaga Kesehatan
untuk alat dan obat yang habis pakai agar terjaga ketersediaan alat dan obat dalam troli emergensi.
Berikut merupakan link tata cara diskusi kasus dan sosialisasi alat dalam Troli Emergensi dengan
para Tenaga Kesehatan demi tercapainya pelayanan yang cepat efisien dan tepat pada pasien di ruang
Instalasi Gawat Darurat.
https://drive.google.com/drive/folders/1-C6VqVzqt85cKMglAkuG9PdJwPsqW188?hl=id

Gambar 4.11 Bimbingan Mentoring (14 Juli 2022)


Melaporkan hasil kegiatan pada mentor mengenai hasil kegiatan untuk mendapat saran dan
masukan terhadap penulis dan mengenai Standarisasi pengadaan alat dan barang dalam Troli
emergensi di ruangan.

65
Gambar 4.12 Bimbingan Coaching (20 Juli 2022)

6. Pembaharuan sistem form ceklis atau pembukuan melalui google drive


Komponen Uraian Keterangan
Tahapan 1. Membuat rancangan form ceklist Tercapai sesuai rencana,
Kegiatan dan pembukuan digital untuk kegiatan sudah sesuai
tenaga kesehatan di ruangan dengan rencana
dalam pengisian google drive
2. Mensosialisasikan pada tenaga
kesehatan di ruangan dalam
pengisian google drive
3. Melakukan simulasi pengisian
form untuk praktek keseharian
4. Melakukan evaluasi hasil
pembaharuan SOP pengelolaan
Troli Emergensi.
Output / Hasil 1. Dapat melakukan pemantauan Tercapai sesuai rencana,
Kegiatan langsung alat dan obat di troli kegiatan sudah sesuai
emergensi langsung pada gadget dengan rencana
atau pc tanpa harus khawatir
kehilangan buku catetan
2. Seluruh Tenaga Kesehatan
mengetahui tata cara pengisian
dan upload form
3. Ruangan yang jauh letaknya dari
farmasi tidak perlu datang untuk
meminta obat langsung
4. Mengetahui hasil dari
pembaharuan SOP yang menjadi
acuan alur
Keterkaitan 1. Berorientasi Pelayanan, Selama berjalannya
Substansi Mata Akuntabel, Kompeten, kegiatan sesuai dengan
Pelatihan Harmonis, Adaptif, dan yang telah direncanakan
66
Kolaboratif
2. Akuntabel dan Kompeten
3. Akuntabel dan Adaptif
4. Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, dan
Kolaboratif
Kontribusi Memperbaharui sistem Tercapai sesuai rencana
Terhadap Visi menggunakan digitalisasi
Misi Organisasi merupakan tujuan RS dalam
mengembangkan pelaynan
kesehatan berbasis teknologi
informasi yang terintegritas dalam
sistem informasi dalam misi 5
peningkatan pelayanan kesehatan
Penguatan Nilai Memperbaharui sistem dengan Tercapai sesuai rencana
Organisasi media elektronik peningkatan serta bermanfaat di unit
pelayanan kesehatan dengan sistem kerja
digitalisasi dengan kompeten sesuai
dengan moto RS yang smart

Gambar 4.13 Sosialisasi Menggunakan Digitalisasi dengan Para Tenaga


Kesehatan

67
Gambar 4.14 Inviting Folder dari email RSUD MIS

Berikut merupakan link folder RSUD MIS mengenai permintaan alat dan obat dari ruangan IGD atau
perawatan ke ruangan farmasi, berikut link tautan google drive:
https://drive.google.com/drive/folders/19IkTw3CHDFEA0_Vp1jsLVLzokz0vewyl?usp=sharing

Gambar 4.15 Koordinasi dengan petugas IT RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin

68
Gambar 4.16 Bimbingan Mentoring

Gambar 4.17 Bimbingan dengan Coach via zoom

Gambar 4.18 Hasil evaluasi menggunakan google drivee


Hasil dari evaluasi menggunakan pembukuan dan permintaan alat dan obat menggunakan
google drivee sangat bermanfaat dengan mendapatkan nilai 85.7% untuk permintaan alat dan
obat di ruangan – ruangan agar mempercepat dan mengefisienkan waktu dalam melakukan
permintaan alat dan obat dalam troli emergensi.

69
4.3 Analisis Kemanfaatan Aktualisasi

Kegiatan aktualisasi ini dilakukan sebagai pemecahan masalah terhadap isu prioritas yang di
temukan pada instansi tempat penulis yaitu Belum Optimalnya Pengelolaan Troli Emergensi
Menggunakan SOP di Rumah Sakit Mursyid Ibnu Syafiuddin Indramayu.

Berikut hasil pengisian beberapa data mengenai situasi dan kondisi sebelum adanya SOP
yang disahkan oleh direktur dan dijadikan standar pelayanan:

70
Adapun manfaat dalam pelaksanaan aktualisasi “Optimalisasi Tenaga Kesehatan dalam
Mengelola Troli Emergensi menggunakan SOP di RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin
Indramayau”, berikut hasil pengisian google form:

Dari jawaban yang di isi oleh perwakilan tenaga kesehatan yang terdiri dari Dokter,
Perawat, Bidan, dan Apoteker dari beberapa ruangan dapat disimpulkan dengan adanya SOP
71
sangat bermanfaat karena dapat mengetahui alur dan tata cara permintaan dan penyimpanan
serta kelengkapan alat dan obat untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan terhadap pasien.

4.4 Rekapitulasi Aktualisasi Nilai – Nilai BerAkhlak


Berikut ini merupakan hasil rekapitulasi dari nilai – nilai BerAKHLAK selama melakuan
aktualisasi di unit kerja dari tujuh nilai BerAkhlak banyak diperoleh nilai yaitu Akuntabel
dengan jumlah poin 16 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

72
Tabel 4.8 Rekapitulasi Aktualisasi Nilai BerAkhlak

Kegiatan Jumlah Aktualisasi


Mata
No Ke1 Ke 2 Ke 3 Ke 4 Ke 5 Ke 6 per MP
Pelatihan
Renca Real Renca Real Renca Real Renca Real Renca Real Renca Real Rencana Realisasi
na isasi na isasi na isasi na isasi na isasi na isasi
Berorientasi
1 2 2 1 2 3 3 2 2 8 9
pelayanan
2 Akuntabel 2 2 3 3 2 3 1 1 3 3 4 4 15 16
3 Kompeten 1 1 3 3 1 1 3 3 3 3 11 11
4 Harmonis 1 1 3 3 1 1 1 1 6 6
5 Loyal 1 1 1 1 2 2
6 Adaptif 1 1 2 2 3 3
7 Kolaboratif 2 2 3 3 1 1 1 1 2 2 9 9
Jumlah 7 7 6 6 11 12 5 6 11 11 14 14 54 56
Aktualisasi per
Kegiatan

Nilai dasar ASN yang paling banyak di peroleh pada kegiatan ini ialah nilai akuntabel yang berdasarkan dengan panduan perilakunya
yang melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi sesuai dengan UUD No. 5 Tahun 2014
pasal 5. Dalam menjalankan tugas sebagai seorang ASN maka seharusnya perawat yang bekerja dalam memberikan pelayanan kepada pasien
harus bertanggung jawab dan disiplin dalam menerapkan SOP sebagai pedoman dalam melakukan setiap tindakan, yang salah satunya SOP
Pengelolaan Troli Emergensi. Dimana serah terima setiap shifnya yang dilakukan oleh perawat harus sesuai SOP agar tindakan yang akan
diberikan kepada pasien berkesinambungan secara cepat tepat dan efisein sesuai dengan smart ASN serta meningkatkan keselamatan pasien.
Pelaksanaan Pengelolaan Troli Emergensi sesuai dengan SOP akan sangat mempengaruhi kedisiplinan serta kepatuhan Tenaga Kesehatan
yang sesuai dengan ketentuan yang sudah dibuat oleh pihak rumah sakit untuk meningkatkan pelayanan terhadap pasien.

73
74
4.5 Capaian Penyelesaian Core Isu
No Aspek Kondisi Sebelum Kondisi Sesudah Keterangan
1 Membantu ➢ Belum adanya SOP ✓ Sudah ada SOP Terlaksana
dalam troli emergensi yang Pengelolaan Troli
meningktakan menjadi acuan Emergensi yang
atau menjadi acuan
mengoptimalkan ➢ Belum adanya SOP ✓ Sudah adanya SOP
SOP troli yang tertempel di troli yang tertempel di troli
emergensi emergensi emergensi
➢ Troli emergensi belum ✓ Troli emergensi sudah
dalam kondisi terkunci dalam kondisi
terkunci
2 Melengkapi alat ➢ Belum optimalnya tata ✓ Adanya tata cara Terlaksana
dan obat dalam cara permintaan alat permintaan alat dan
troli emergensi dan obat ke bagian obat kebagian farmasi
farmasi yang lebih baik lagi
➢ Jarang diadakannya ✓ Lebih rutin lagi
evaluasi berkala untuk diadakannya evaluasi
ketersediaan alat dan berkala mengenai
obat dalam troli ketersediaan dan
emergensi fungsi alat dan obat
➢ Melakukan dalam troli emergensi
pengecekan alat dan
fungsi dalam troli
emergensi
3 Upgrade ilmu ➢ Jarang dilakukannya ✓ Lebih menambah Terlaksana
tentang alat Sosialisasi wawasan lagi bagi
emergensi kegawatdaruratan para tenaga kesehatan
dalam troli dengan tenaga di ruang pelayanan
emergensi kesehatan medis
➢ Jarang dilakukannya
Diskusi kasus
kegawatdaruratan
4 Memperbaharui ➢ Belum adanya sistem ✓ Adanya sistem Terlaksana
form atau digitalisasi dalam digitalisasi dalam
pembukuan permintaan alat dan permintaan alat dan
mengenai alat obat kebagian farmasi obat kebagian farmasi
dan obat dalam
troli emergensi

75
4.6 Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi
Tabel 4.8 Rancangan Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi
No Kegiatan Output Parapihak Sumber Keterangan
yang terlibat biaya
1 Permintaan kelengkapan Kelengkapan alat dan ➢ Dinas ➢ Dana Permintaan
alat emergensi beserta troli troli tiap ruangan Kesehatan APBD dari pimpinan
untuk pengadaan di tiap ➢ Pimpinan ke dinas
ruangan perawatan RS

2 Melakukan pengecekan Terpantaunya fungsi ➢ Dinas Permintaan


fungsi alat dengan alat dalam pelayanan Kesehatan kalibrasi rutin
menggunakan kalibrasi kegawatdaruratan ➢ Tenaga dari dinas ke
yang dilakukan secara kesehatan teknisi
berkala dan kontinuitas di ruangan
terkait

76
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pelaksanaan aktualisasi yang telah dilakukan oleh penulis dengan menerapkan nilai –
nilai dasar BerAkhlak dengan judul “Optimalisasi Tenaga Kesehatan dalam mengelola Troli
Emergensi Menggunakan SOP di RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin Indramayu” yang terdiri
dari enam kegiatan dapat disimpulkan bahwa:
1. Adanya SOP troli emergensi dapat menjaga ketersediaan alat dan obat dapat tetap
terpantau dengan adanya evaluasi berkala mengenai fungsi dari alat yang ada di troli
emergensi.
2. Melakukan diskusi kasus atau sosialisasi dapat meningkatkan kompetensi tenaga
kesehatan di ruangan terkait bagi yang telah mengikuti seminar atau pelatihan di luar
instansi dan membagikannya pada rekan kerja nya di RSUD MIS dengan adanya
sosialisasi.
3. Tata cara permintaan alat dan obat kebagian farmasi juga dapat dilakukan pembaharuan
menggunakan google drivee, sehingga dapat melakukan pemantauan dan permintaan
obat langsung ke ruangan dan memudahkan ruangan yang letaknya jauh dari bagian
farmas.
4. Aktualisasi ini terbukti bermanfaat dari hasil pengisian jawaban oleh tenaga kesehatan
yang terdiri dari dokter, perawat, bidan dan apoteker yang mewakili dari beberapa
ruangan.

5.2 Saran
Saran dari hasil Aktualisasi yang penulis jabarkan menegnai “Optimalisasi Tenaga
Kesehatan dalam Mengelola Troli Emergensi menggunakan SOP di RSUD Mursyid Ibnu
Syafiuddin Indramayu” untuk:
1. Instansi:
Harus berjalan dengan baik dan kontinuitas, karena jika tidak dilakukan atau
diperbaharui sesuai dengan standarisasi terbaru maka tetap saja pelayanan kesehatan
terhadap pasien masih belum optimal dengan tidak dikembangkan sesuai dengan
perkembangan waktu.
2. Masyarakat:
Bagi keluarga pasien khususnya yang berada mendampingi pasien diruang penanganan
kegawatdaruratan untuk tidak berdiri dekat Troli Emergensi dan menjaga jarak pada
tenaga kesehatan yang sedang melakukan tindakan pada pasien untuk dapat lebih
77
optimal dan mobilisasi yang luas dalam pengambilan alat dan obat dalam troli
emergensi selama tindakan.

78
DAFTAR PUSTAKA

Bupati Indramayu Resmikan RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin Indramayu. InfoRepublik.id.


2018. 23 Juni 2022 (https://infopublik.id/kategori/nusantara/301929/bupati-indramayu-
resmikan-rsud-mursid-ibnu-syafiuddin-dan-pasar-daerah-jatibarang )
Kemenkes Republik Indonesia. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 72 Tentang Standar Kefarmasian di Rumah Sakit Tahun 2016. Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta
Komisi Akreditasi Rumah Sakit. 2018. Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit, Edisi 1.
2018. Jakarta
Konsil Kedokteran Indonesia. 2012. Standar Kompetensi Dokter Umum Indonesia. Jakarta
Menteri Pendayagunaan Aparatu Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia.
Tentang Implementasi Core Values Dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara.
2021. Jakarta
Profil RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin. 2020. Indramayu
WHO. 2012. Generic Essential Emergency Equipment List. World Health Organization.
Geneva
Wijayanti, Tri dkk. 2011. Jurnal Farmasi Analisis Sistem Distribusi Obat di Instalasi Farmasi
Jogja International Hospital, Vol 8 No 1. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada

49
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
RSUD MURSID IBNU SYAFIUDDIN
JL. Raya Krangkeng km 28, Indramayu Kode Pos 45284 Tlp. (0234) 7136366/085912930888
Email : rsudmis@gmail.com www.rsud-mis.go.id

FORMULIR KESEDIAAN MENTOR


PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS)
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
TAHUN 2022

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : dr. Nurpujianto Praba, MM
NIP : 197306132006041013
Pangkat / Gol : Pembina Tingkat 1 / IV A
Jabatan : Kasie Pengembangan Mutu, Pelayanan Medik, dan penunjang Medis
Instansi : RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin Indramayu

Menyatakan siap menjadi mentor bagi peserta:


Nama : dr. Fajar Mutmainah
NIP : 199211042022032009
Pangkat / Gol : Ahli Pertama / III B
Jabatan : Dokter Umum
Instansi : RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin Indramayu

Indramayu, 27 Juni 2022


Mentor,

dr. Nurpujianto Praba, MM


197306132006041013

50
FORM KONSULTASI PESERTA DENGAN COACH
PADA TAHAP MENYUSUN RANCANGAN AKTUALISASI

NAMA PESERTA : FAJAR MUTMAINAH


NDH : 11
JABATAN : AHLI PERTAMA DOKTER
INSTANSI : RSUD MURSID IBNU SYAFIUDDIN KRANGKENG
INDRAMAYU
COACH : DR. WAWAN SUWANDI, S.Pd, M.Pd,.

NO. HARI/TGL KEGIATAN OUTPUT/CATATAN CARA PARAF


MENTOR KOMUNIKASI COACH
1 Selasa, 14 Pemaparan Saran pelajari contoh Zoom meeting
Juni 2022 rancangan kerangka rancangan Synchronous
aktualisasi aktualisasi

2 Senin, 20 Coaching Saran mengenai Zoom meeting


Juni 2022 penyusunan struktur pelaporan Synchronous
rancangan rancangan aktualisasi
aktualisasi

3 Kamis, 23 Membahas isu yang Saran menambahkan Zoom meeting


Juni 2022 diangkat menjadi diagram alur isu Synchronous
judul aktualisasi

4 Sabtu, 25 Latihan Saran mengenai Zoom meeting


Juni 2022 mempresentasikan penyajian konten Synchronous
rancangan pada power point
aktualisasi

51
FORM KONSULTASI PESERTA DENGAN MENTOR
PADA TAHAP MENYUSUN RANCANGAN AKTUALISASI

NAMA PESERTA : FAJAR MUTMAINAH


NDH : 11
JABATAN : AHLI PERTAMA DOKTER
INSTANSI : RSUD MURSID IBNU SYAFIUDDIN KRANGKENG
INDRAMAYU
MENTOR : dr. NURPUJIANTO PRABA, MM

NO. HARI/TGL KEGIATAN OUTPUT/CATATAN CARA PARAF


MENTOR KOMUNIKASI MENTOR
1 Jum’at, Pemilihan Judul Mendapatkan judul Bimbingan di
17Juni 2022 Aktualisasi aktualisasi RSUD Mursyid
Ibnu Syafiuddin

2 Selasa, 21 Penyusunan Melengkapi dari Bab Bimbingan di


Juni 2022 rancangan 1 - IV RSUD Mursyid
aktualisasi dan judul Ibnu Syafiuddin
terkait mengenai
Bab III
3 Kamis, 23 Revisi dan editing Merevisi deskripsi isu, Bimbingan di
Juni 2022 penyusunan Bab III fishbone, dan matriks RSUD Mursyid
Ibnu Syafiuddin

4 Senin, 27 Latihan pre Seminar Melengkapi cara Bimbingan di


Juni 2022 presentasi RSUD Mursyid
Ibnu Syafiuddin

52
Bukti Pengendalian Pembelajaran Aktualisasi oleh Mentor
Nama : dr. Fajar Mutmainah
NIP : 199211042022032009
Unit Kerja : RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin Indramayu
Jabatan : Ahli Pertama – Dokter
Rumusan Isu : Optimalisasi Tenaga Kesehatan dalam Mengelola Troli Emergensi
Menggunakan SOP di Rumah Sakit RSUD Mursyid Ibnu
Syafiuddin Indramayu

Kegiatan 1: Penyusunan aktualisasi


Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf Mentor

Tahapan Kegiatan

Output Kegiatan Terhadap


Pemecahan Isu

Keterkaitan Substans Mata


Pelatihan

Kontribusi terhadap Tusi


Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

53
Bukti Pengendalian Pembelajaran Aktualisasi oleh Mentor
Nama : dr. Fajar Mutmainah
NIP : 199211042022032009
Unit Kerja : RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin Indramayu
Jabatan : Ahli Pertama – Dokter
Rumusan Isu : Optimalisasi Tenaga Kesehatan dalam Mengelola Troli Emergensi
Menggunakan SOP di Rumah Sakit RSUD Mursyid Ibnu
Syafiuddin Indramayu

Kegiatan 2 : Penyusunan form mengenai standar pengelolaan Troli Emergensi yang sedang berlaku
di RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin Indramayu
Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf Mentor

Tahapan Kegiatan

Output Kegiatan Terhadap


Pemecahan Isu

Keterkaitan Substans Mata


Pelatihan

Kontribusi terhadap Tusi


Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

54
Bukti Pengendalian Pembelajaran Aktualisasi oleh Mentor
Nama : dr. Fajar Mutmainah
NIP : 199211042022032009
Unit Kerja : RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin Indramayu
Jabatan : Ahli Pertama – Dokter
Rumusan Isu : Optimalisasi Tenaga Kesehatan dalam Mengelola Troli Emergensi
Menggunakan SOP di Rumah Sakit RSUD Mursyid Ibnu
Syafiuddin Indramayu

Kegiatan 3 : Membantu dalam meningkatkan atau mengoptimalkan SOP Troli Emergensi


Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf Mentor

Tahapan Kegiatan

Output Kegiatan Terhadap


Pemecahan Isu

Keterkaitan Substans Mata


Pelatihan

Kontribusi terhadap Tusi


Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

55
Bukti Pengendalian Pembelajaran Aktualisasi oleh Mentor
Nama : dr. Fajar Mutmainah
NIP : 199211042022032009
Unit Kerja : RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin Indramayu
Jabatan : Ahli Pertama – Dokter
Rumusan Isu : Optimalisasi Tenaga Kesehatan dalam Mengelola Troli Emergensi
Menggunakan SOP di Rumah Sakit RSUD Mursyid Ibnu
Syafiuddin Indramayu

Kegiatan 4 : Penyusunan kelengkapan alat dan obat dalam Troli Emergensi


Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf Mentor

Tahapan Kegiatan

Output Kegiatan Terhadap


Pemecahan Isu

Keterkaitan Substans Mata


Pelatihan

Kontribusi terhadap Tusi


Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

56
Bukti Pengendalian Pembelajaran Aktualisasi oleh Mentor
Nama : dr. Fajar Mutmainah
NIP : 199211042022032009
Unit Kerja : RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin Indramayu
Jabatan : Ahli Pertama – Dokter
Rumusan Isu : Optimalisasi Tenaga Kesehatan dalam Mengelola Troli Emergensi
Menggunakan SOP di Rumah Sakit RSUD Mursyid Ibnu
Syafiuddin Indramayu

Kegiatan 5 : Pelaksanaan update ilmu tentang alat dan obat di Troli Emergensi
Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf Mentor

Tahapan Kegiatan

Output Kegiatan Terhadap


Pemecahan Isu

Keterkaitan Substans Mata


Pelatihan

Kontribusi terhadap Tusi


Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

57
Bukti Pengendalian Pembelajaran Aktualisasi oleh Mentor
Nama : dr. Fajar Mutmainah
NIP : 199211042022032009
Unit Kerja : RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin Indramayu
Jabatan : Ahli Pertama – Dokter
Rumusan Isu : Optimalisasi Tenaga Kesehatan dalam Mengelola Troli Emergensi
Menggunakan SOP di Rumah Sakit RSUD Mursyid Ibnu
Syafiuddin Indramayu

Kegiatan 6 : Pembaharuan sistem form ceklis atau pembukuan melalui google drive
Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf Mentor

Tahapan Kegiatan

Output Kegiatan Terhadap


Pemecahan Isu

Keterkaitan Substans Mata


Pelatihan

Kontribusi terhadap Tusi


Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

58
LAMPIRAN GAMBAR

Gambar 1. Bimbingan 1 (17 Juni 2022)

Gambar 2. Bimbingan 2 (21 Juni 2022)

59
Gambar 3. Lampiran SOP yang disahkan oleh Perwakilan Kepala Ruangan

60
Gambar 4. SOP lembar 1 yang telah disahkan diretur

61
Gambar 5. SOP lembar 2 yang telah disahkan direktur

62
Gambar 6. Materi mengenai alat dan obat dalam Troli Emergensi

63
Gambar 7. Materi mengenai alat dan obat dalam Troli Emergensi

64
Gambar 8. Materi mengenai alat dan obat dalam Troli Emergensi

65
Gambar 9. Materi mengenai alat dan obat dalam Troli Emergensi

66
Gambar 10. Lembar 1 Notulensi sosialisasi dan diskusi kasus

67
Gambar 11. Lembar 2 Notulensi sosialisasi dan diskusi kasus

68
Gambar 12. Lembar 3 notulensi sosialisasi

69
Gambar 13. Daftar hadir peserta sosialisasi

70
Gambar 14. Form Bimbingan Mentoring Penyusunan Aktualisasi

71

Anda mungkin juga menyukai