Disusun oleh :
Ditetapkan Oleh
Direktur RSUD Mursid Ibnu Syafiuddin
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Panduan Pelayanan Rumah Sakit
Pada Pengelolaan Pasien Dengan Risiko Jatuh di RSUD Mursid Ibnu Syafiuddin. Panduan ini
disusun guna memenuhi panduan, kebutuhan dan tuntutan perkembangan rumah sakit dalam
memenuhi standar yang dibutuhkan untuk memperbaiki keselamatan dan mutu
pelayanan.rumah sakit.
Penyusunan Rancangan Aktualisasi ini dapat terselesaikan karena penulis banyak
mendapat bantuan baik akademis maupun non akademis dari berbagai pihak, maka pada
kesempatan yang tersedia penulis mengucaokan terima kasih kepada:
1. dr.Ndaru Tekaryanto selaku direktur RSUD MURSID IBNU SYAFIUDDIN yang
terlah memberikan dukungan dan izin belajar di rumah sakit.
2. dr. Nurpujianto Praba, MM sebagai mentor yang selama ini meluangkan waktu
tenaga dan fikiran untuk mendukung berjalan dengan baiknya rancangan
aktualisasi ini.
3. Keluarga besar RSUD Mursid Ibnu Syafiuddin Kabupaten Indramayu yang selalu
memberikan dukungan dalam dalam pengerjaan rancangan aktualisasi;
4. Kedua orang tua dan orang terkasih yang selalu mendampingi, mendukung serta
memberikan doa tertulus nya sehingga penulis selalu diberikan kekuatan
mengikuti kegiatan pelatihan dasar dengan baik dan bahagia.
Dalam penyusunan panduan ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun karena rancangan aktualisasi masih jauh dari sempurna. Semoga Allah SWT
membalas semua amal kebaikan kita semua, serta rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi yang berkepentingan.
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumah sakit dalam menjalankan tugas dan fungsinya memerlukan adanya jaminan
keamanan pada klien agar terhindar dari cidera atau kecelakaan yang terjadi di rumah
sakit. Sehingga pemerintahan membuat suatu kebijakan kepada seluruh rumah sakit yaitu
dengan suatu program keselamatan pasien. Sehingga diperlukan adanya pedoman
nasional keselamatan pasien di rumah sakit.
Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu program yang dibuat untuk
memenuhi kebutuhan rasa aman dan nyaman untuk klien atau pasien. Keselamatan
pasien tersebut dapat meminimalkan timbulnya resiko dan mencegah terjadinya cedera
yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan yang tidak tepat.
Sehingga muncul pedoman nasional tentang keselamatan pasien yang terdiri dari standar
keselamatan pasien dan sasaran keselamatan pasien.
Rumah sakit memiliki fungsi-fungsi tertentu. Menurut undang-undang Nomor 44
tentang Rumah sakit (2009) “fungsi rumah sakit adalah Penyelenggaraan pelayanan
pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit,
Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang
paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis, Penyelengaraan pendidikan
dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam
pemberian pelayanan kesehatan serta Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan ,
pengaplikasian teknologi dalam bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan”.
Dalam menjalankan tugas dan fungsi dari rumah sakit, diperlukan petugas yang akan
menjamin adanya jaminan untuk pasien bertahan yaitu keamanan pasien. Menurut,
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011
Tentang Keselamatan pasien di rumah sakit. Di Indonesia secara nasional untuk seluruh
fasilitas pelayanan kesehatan, diberlakukan Sasaran Keselamatan Pasien Nasional yang
terdiri dari :
1. Mengidentifikasi Pasien Dengan Benar.
2. Meningkatkan Komunikasi Yang Efektif.
3. Meningkatkan Keamanan Obat-obatan yang harus diwaspadai.
4. Memastikan Lokasi Pembedahan Yang Benar, Prosedur yang benar, pembedahan
pada pasien yang benar.
5. Mengurangi resiko infeksi akibat perawatan kesehatan.
6. Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
BAB II
PANDUAN RISIKO JATUH
2.1 Definisi
Jatuh merupakan masalah kesehatan yang umum dijumpai pada kelompok lanjut
usia karena menyebabkan gangguan fisik dan psikis, bahkan kematian. Jatuh adalah suatu
peristiwa di mana seseorang mengalami jatuh dengan atau tanpa disaksikan oleh orang
lain, tidak disengaja/ tidak direncanakan, dengan arah jatuh ke lantai, dengan atau tanpa
mencederai dirinya. Penyebab jatuh dapat meliputi faktor fisiologis (pingsan) atau
lingkungan (lantai yang licin).
Risiko jatuh adalah pasien yang berisiko untuk jatuh yang umumnya disebabkan
oleh faktor lingkungan dan faktor fisiologis yang dapat berakibat cidera. Faktor risiko
jatuh dapat dikelompokkan menjadi 2 kategori:
1. Intrinsik: berhubungan dengan kondisi pasien, termasuk kondisi psikologis
2. Ekstrinsik: berhubungan dengan lingkungan
Selain itu, faktor risiko juga dapat dikelompokkan menjadi kategori dapat
diperkirakan (anticipated) dan tidak dapat diperkirakan (unanticipated). Faktor risiko yang
dapat diperkirakan merupakan hal-hal yang diperkirakan dapat terjadi sebelum pasien
jatuh.
Pasien jatuh adalan pelanggan atau klien yang sedang mendapatkan pelayanan di
RSUD Mursid Ibnu Syafiuddin yang mengalami jatuh. Pencegahan pasien jatuh adalah
sebuah usaha untuk meminimalkan atau meniadakan fakto- factor yang dapat
menyebabkan terjadinya pasien jatuh
Penanganan pasien jatuh merupakan Tindakan penanggulangan yang perlu
dilakukan bila terjadi kasus pasien jatuh. Pengelolaan pasien jatuh merupakan Tindakan
yang harus dilakukan oleh seluruh sumber daya manusia di RSUD Mursid Ibnu
Syafiuddin mulai dari pengkajian, Penilaian, Pencegahan, Penatalaksanaan, Pencataan dan
Pelaporan.
BAB III
RUANG LINGKUP
Bukti dokumen yang terdapat pada kegiatan pengelolaan pencegahan pada pasien
beresiko jatuh terdiri dari :
A. Dokumen self assesmen risiko pasien jatuh
USIA Skor RIWAYAT JATUH Skor AKTIFITAS Skor
Kurang dari 60 tahun 0 Tidak pernah 0 Mandiri 0
Antara 60-69 tahun 1 Pernah jatuh < 1 tahun 1 ADL dibantu sebagian 2
Lebih dari 70 tahun 2 Pernah jatuh < 1 bulan 2 ADL dibantu penuh 3
Jatuh pada saat dirawat sekarang 3
MOBILITAS/MOTORIK Skor KOGNITIF Skor POLA BAB/BAK Skor
Mandiri 0 Orientasi baik 0 Teratur 0
Menggunakan alat bantu 1 Kesulitan mengerti perintah 2 Inkontinensia urine/faeses 1
Koordinasi/keseimbangan 2 Gangguan memori 2 Nokturia 2
buruk Bingung/Disorientasi 3 Urgensi/Frequensi 3
Pilihan di bawah ini dapat di jumpai lebih dari satu
DEFISIT SENSORIS Skor PENGOBATAN Skor KOMORBIDITAS Skor
Kacamata bukan biofokal 0 Kurang dari 4 jenis & tidak termasuk 1 Diabetes/Cardiac/ISK 1
Kacamata biofokal 1 yang tsb dibawah 2 Gangguan SSP/Stroke/ 2
Gangguan pendengaran 1 Antihipertensi/Hipoglikemik/ 3 Parkinson 3
Kacamata multifocal 2 Antidepressan/Neurotropik Pascabedah 0-24 jam
Katarak/Glaukoma 2 Sedatif/Psikotropika/Narkotika/
Hampir tidak melihat/buta 3 Infus epidural/Spinal/Diuretik/
Laxativ
TOTAL SKOR: ____________
22
Resiko Rendah Resiko Sedang Resiko Tinggi
Skor 0 - 5 Skor 6-13 Skor ≥14
1. Pastikan ‘bel’ mudah dijangkau 1. Lakukan SEMUA pedoman pencegahan 1. Lakukan SEMUA pedoman
untuk resiko rendah pencegahan untuk resiko
rendah dan sedang
2. Roda tempat tidur pada posisi terkunci 2. Pasangkan gelang khusus (warna kuning) 3. Kunjungi dan monitor pasien
sebagai tanda resiko pasien jatuh setiap 1 jam
3. Posisikan tempat tidur pada posisi 4. Tempatkan tanda resiko pasien jatuh pada 5. Tempatkan pasien di kamar
terendah daftar nama pasien (warna kuning) yang paling dekat dengan
nurse station (jika
memungkinkan)
4. Pagar pengaman tempat tidur dinaikkan 6. Beri tanda resiko pasien jatuh pada pintu
kamar pasien
23
B. Pengkajian resiko jatuh (morse fall sacale)
24
C. Pengkajian resiko jatuh (Time Up and Go)
25
D. Asesmen risiko jatuh pada pasien anak menggunakan Humpty Dumpty sebagai berikut:
Skor
Faktor Risiko Skala Poin
Pasien
Kurang dari 3 tahun 4
3 tahun – 7 tahun 3
Umur 7 tahun – 13 tahun 2
Lebih 13 tahun 1
Laki – laki 2
Jenis Kelamin Wanita 1
Neurologi 4
Respiratori, dehidrasi, anemia, anorexia,
3
Diagnosa syncope
Perilaku 2
Lain – lain 1
Dalam 24 jam 3
Respon Dalam 48 jam 2
26
Lebih dari 48 jam / tidak ada respon 1
terhadap
pembedahan,
sedasi, dan
Penggunaan Penggunaan bersamaan sedative,
obat-obatan barbiturate, anti depresan, diuretik, 3
narkotik
Salah satu dari obat di atas 2
Obatan –obatan lainnya / tanpa obat 1
TOTAL
Kategori:
Skor: 7-11 Risiko Rendah (RR)
≥ 12 Risiko Tinggi (RT)
E. Asesmen risiko jatuh pada pasien lanjut Usia menggunakan Sydney Scoring sebagai
berikut:
27
Nama Pasien: ................................... No. Rekam Medis: ...........................
28
apakah terdapat perubahan Ya/
Kebiasaan perilaku berkemih? (frekuensi, tidak
ya = 2
berkemih urgensi, inkontinensia,
nokturia)
Transfer mandiri (boleh menggunakan 0 jumlahkan
(dari alat bantu jalan) nilai transfer
tempat memerlukan sedikit bantuan (1 1 dan mobilitas.
tidur ke orang) / dalam pengawasan Jika nilai total
kursi dan memerlukan bantuan yang 2 0-3, maka
kembali ke nyata (2 orang) skor = 0. jika
tempat tidak dapat duduk dengan 3 nilai total 4-6,
tidur) seimbang, perlu bantuan total maka skor = 7
mandiri (boleh menggunakan 0
alat bantu jalan)
Mobilitas
berjalan dengan bantuan 1 1
orang (verbal / fisik)
menggunakan kursi roda 2
Imobilisasi 3
Total skor
Keterangan skor:
29
Tanggal lahir : ...................... Kelas/ Kamar: .................................
30
tempat tidur
Mengkonsumsi obat – 2
obatan di bawah ini :
TOTAL SKOR
Beri tanda cek ( v)
Psikotropika
Diuretic
Anti hipertensi
Anti- Parkinson
Opioid
Hypnotic
kardiovaskular
Anti-ansietas
Laksatif
31
Guid bell (S,T)
Kategori resiko jatuh
(R,S,T)
Inisial Petugas
NAMA:………………………………………KAMAR:…………………
Kategori resiko jatuh :
0-4 : resiko rendah (R)
5-8 : resiko sedang (S)
>9 : Resiko tinggi (T)
* penggunaan walker/ cane hanya ditujukan pada pasien yang memang telah
menggunakannya sebelum dirawat atau direkomendasikan oleh fisioterafis
32
rem Pengaman Kursi Roda (……)
Bantalan tangan Mudah dilepaskan saat transfer (……)
Bantalan Kaki Mudah untuk di sesuaikan dan (……)
diposisikan
Pedal kaki Mudah dilipat sehingga pasien dapat (……)
berdiri tanpa merasa terganggu
RODA Tidak bengkok dan melengkung (……)
Anti-tip Terpasang dengan baik (……)
Kursi Roda Listrik
Kecepatan Diatur pada kecepatan paling rendah (……)
Klakson Bekerja dengan baik (……)
Listrik Kabel tidak tersingkap (……)
Tempat Tidur
Pegangan sisi tempat Mudah dinaikan dan diturunkan, terkunci (……)
Tidur dengan aman saat dinaikan hanya
dipergunakan untuk mobilitas
Roda Mudah berputar atau diarahkan, tidak (……)
melekat
Rem Mengamankan tempat tidur saat (……)
diooerasikan
Mekanik Pengaturan ketingian tempat tidurmudah (……)
dilakukan
Meja samping tempat Roda terkunci dengan baik, letak nya (……)
tidur disamping tempat tidur, menempel di
dinding
Tiang Infuse
Tiang Mudah dinaikan dan diturunkan, stabil, (……)
tidak mudah goyang
Roda Mudah berputar/ diarahkan, tidak (……)
melekat
33
stabil tidak goyang
Bagian Atas kkursi Permukaan tidak licin (……)
Bell panggilan/
pencahayaan
Operasional Lampu diluar kamar, alarm berbunyi di (……)
pos perawat, nomor kamar muncul di
monitor intercom
Akses Sinyal panel kamar mudah diraih saat di (……)
kamar mandi dalam jangkauan saat
pasien ditempat tidur
Walker/ cane
Keamanan Ujung karet pada alat berfungsi dengan (……)
baik, stabil
Toilet berjalan
roda Mudah berputar/ diarahkan, tidak (……)
melekat
Stabil saat pasien duduk diatasnya
Rem Mengamankan toilet saat dioperasikan (……)
Kursi beroda (Mobility
Chair)
Kursi Tingginya disesuaikan dengan pasien, (……)
untuk meminimalisir terjatuh atau
terjungkal
Roda Mudah berputar atau diarahkan tidak (……)
melekat
Rem Dioperasikan saat kursi dalam posisi (……)
diam
Pengaman kursi
Tumpuan kaki Dapat dilipat atau dilepas denngan (……)
mudah, diposisikan dengan derajat
kemiringan yang sesuai untuk mencegah
terjungkal
Posisi Kedepan atau merosot (……)
Nampan Dalam posisi aman (……)
34
35