Anda di halaman 1dari 60

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR,

KEDUDUKAN, DAN PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG SMART GOVERNANCE

OPTIMALISASI PENERAPAN OPERAN JAGA (HANDOVER) PETUGAS MELALUI


METODE ROLE PLAY DI UNIT PSC 119 DINAS KESEHATAN KABUPATEN
TEMANGGUNG

Disusun oleh:

NAMA : Umi Dwi Nandiroh, A.Md.Kep.

NIP : 199810272022022003
NO DAFTAR HADIR : 05

UNIT KERJA : Dinas Kesehatan Kebupaten Temanggung


JABATAN : Terampil – Perawat

COACH : Yuni Indarti,S.Sos.,MM


MENTOR : Samudi, S.K.M., MM

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN CIV BADAN


KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KABUPATEN TEMANGGUNG BEKERJASAMA DENGAN BADAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
(BPSDMD) PROVINSI
JAWA TENGAH
TAHUN 2022
i
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-
NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN PNS UNTUK
MENDUKUNGSMART GOVERNANCE

OPTIMALISASI PENERAPAN OPERAN JAGA (HANDOVER) PETUGAS MELALUI


METODE ROLE PLAY DI UNIT PSC 119 DINAS KESEHATAN KABUPATEN
TEMANGGUNG

Nama Peserta : Umi Dwi Nandiroh


NIP : 199810272022022003
Nomor Daftar Hadir : 05

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada:

Hari : Selasa
Tanggal : 27 September 2022
Tempat : Pembelajaran Virtual BKPSDM Temanggung

Temanggung
, Menyetujui,
Coach Mentor
Kepala Sub Koordinator Pelayanan Kesehatan
Rujukan dan Pembiayaan Kesehatan

Yuni Indarti, S.Sos., MM Samudi, S.K.M., MM


Widyaiswara Ahli Muda Administrator Kesehatan Ahli Muda
NIP. 197906202009012003 NIP. 197206161994031005

ii
HALAMAN PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI


NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN
PERAN PNS UNTUK MENDUKUNGSMART
GOVERNANCE

OPTIMALISASI PENERAPAN OPERAN JAGA (HANDOVER) PETUGAS


MELALUI METODE ROLE PLAY DI UNIT PSC 119 DINAS KESEHATAN
KABUPATEN TEMANGGUNG

Nama Peserta : Umi Dwi Nandiroh


NIP : 199810272022022003
Nomor Daftar Hadir : 05

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada:

Hari : Selasa
Tanggal : 27 Juli 2022
Tempat : Pembelajaran Virtual BKPSDM Temanggung

Temanggung, 2022
Mengesahkan,
Coach Mentor
Kepala Sub Koordinator Pelayanan Kesehatan
Rujukan dan Pembiayaan Kesehatan

Yuni Indarti, S.Sos., MM Samudi, S.K.M., MM


Widyaiswara Ahli Muda Administrator Kesehatan Ahli Muda
NIP. 197906202009012003 NIP. 197206161994031005

Penguji,

Widyaiswara Ahli Madya

iii
PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha


Esa atas segala rahmat, dan kasih sayang-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisas dengan
judul “Optimalisasi Penerapan Operan Jaga (handover) melalui
metode Role Play di Unit PSC 119 Dinas Kesehatan Kabupaten
Temanggung”. Rancangan aktualisasi ini disusun dalam rangka
memenuhi persyaratan kelulusan Pendidikan dan Pelatihan
Dasar (Diklatsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
Kabupaten Temanggung, formasi tahun 2021.
Rancangan Aktualisasi ini tidak akan diselesaikan dengan
baik tanpabantuan dan arahan dari berbagai pihak yang terlibat
secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak H. Ganjar Pranowo, SH., M.IP. selaku Gubernur Jawa Tengah
2. Drs. Mohamad Arief Irwanto, M.Si. selaku Kepala BPSDM
Provinsi Jawa Tengah yang telah menyelenggarakan
Pelatihan Dasar CPNS tahun 2022
3. Bapak H. Muhammad Al Khadziq selaku Bupati
Temanggung, yang mendukung terselenggaranya Latsar
CPNS 2022
4. Ibu Umi Lestari Nurjanah, S.Sos., M.Si, selaku Kepala
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia (BKPSDM) Kabupaten Temanggung, yang telah
memfasilitasi penyelenggaraan Latsar CPNS 2022;
5. Ibu dr. Intan Pandanwangi B., MM, selaku Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Temanggung, yang telah
mendukung penulis mengikuti Latsar CPNS 2022
6. Ibu Yuni Indarti, S.Sos., MM selaku coach yang telah
membimbing dan memberikan arahan selama proses
penyusunan Rancangan Aktualisasi

7. Bapak Samudi, S.K.M., MM, selaku mentor yang


memberikan masukan dan saran serta membantu dalam
iv
proses penyusunan Rancangan Aktualisasi
8. Widyaiswara yang telah memberikan arahan dan
bimbingan selama proses Latsar CPNS 2022
9. Saudara Ardhi Ilham, sebagai host yang telah membantu
penyelenggaraan Latsar CPNS 2022 secara daring
10. Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan dukungan
dalam menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan dan
kewajiban pada masa Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil
11. Rekan kerja di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung;
12. Peserta Latsar CPNS Angkatan 173, khususnya rekan
Kelompok 1 yang selalu memberikan dukungan.
Penulis sadar bahwa rancangan aktualisasi ini masih
terdapat kekurangan, sehingga penulis mengharapkan saran
dan masukan dari berbagai pihak sebagai bahan perbaikan
sehingga dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Temanggung, 14 September 2022
Penulis

Umi Dwi Nandiroh, A.Md. Kep.


NIP. 199810272022022003

v
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................. iii
PRAKATA ........................................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... viii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA ................................................................. 1
A. Gambaran Umum Organisasi................................................................... 1
1. Dasar Hukum Organisasi .................................................................. 1
2. Tugas Fungsi Organisasi .................................................................. 2
3. Struktur Organisasi dan Tata Kerja ................................................... 4
4. Visi Misi Organisasi ........................................................................... 7
5. Tujuan Organisasi ............................................................................. 9
6. Nilai-Nilai Budaya Organisasi .......................................................... 12
B. Tupoksi Jabatan Peserta ....................................................................... 13
C. Role Model............................................................................................. 18
BAB II ............................................................................................................................... 23
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI ............................................................... 23
A. Identifikasi Isu dan Deskripsi Isu ............................................................ 23
B. Analisis Isu............................................................................................. 25
C. Analisis Penyebab Isu ............................................................................ 27
D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan ...................................................... 29
E. Gagasan Pemecah Isu........................................................................... 29
F. Rancangan Aktualisasi Dan Habituasi ................................................... 31
G.
Jadwal Rancangan Aktualisasi (30 Hari) ................................................ 46
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 49
CURRICULUM VITAE …………………………………………………………………………….51

vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Identifikasi Isu ........................................................................................ 23
Tabel 2. 2 Skoring menggunakan teknik APKL ...................................................... 25
Tabel 2. 3 Analisis Isu dengan Teknik APKL .......................................................... 26
Tabel 2. 4 Skoring menggunakan Skala Likert ....................................................... 27
Tabel 2. 5 Hasil Analisis isu menggunakan teknik USG ......................................... 27
Tabel 2. 6 Gagasan Pemecah Isu .......................................................................... 29
Tabel 2. 7 ............................................................................................................... 31
Tabel 2. 8 Matriks Rencana Pelaksanaan Kegiatan Rancangan Aktualisasi
............................................................................................................................................. 32

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung ......................................... 1


Gambar 1. 2 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten
Temanggung ............................................................................................................ 6
Gambar 1. 3 Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes
Temanggung (dr. Taryumi) ..................................................................................... 19

viii
BAB I

PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA

A. Gambaran Umum Organisasi

Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung


beralamatkan di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 81,
Temanggung, Kode Pos 56218, Telepon 0293 491024, dan
Faximile 0293 491143.
1. Dasar Hukum Organisasi

Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung dibentuk


berdasarkan Peraturan Bupati Temanggung Nomor 23
Tahun 2021 tentang Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan
Kabupaten Temanggung. Selain itu juga diperkuat dengan
Peraturan Bupati Nomor 110 Tahun 2021 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat
Daerah Kabupaten Temanggung.

Gambar 1. 1 Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung

Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung memiliki 26


UPTD Puskesmas, dan 1 UPTD Laboratorium Kesehatan,
yang dibentuk untuk melaksanakan tugas teknis
operasional dan / atau tugas teknis penunjang tertentu di

1
lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung
dimana UPTD Puskesmas dipimpin oleh Kepala
Puskesmas, dan UPTD Laboratorium dipimpin oleh Kepala
Labkes, yang berkedudukan dibawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas. Setiap program kegiatan
Dinas PUSDATARU Provinsi Jateng dapat diketahui
melalui website Dinas Kesehatan kabupaten
Temanggung(www.dinkes.temanggungkab.go.id) atau pun
melalui InstagramDinas Kesehatan Kabupaten
Temanggung(@dinkestemanggung).
1. Tugas Fungsi Organisasi

Berdasarkan Peraturan Bupati Temanggung


Nomor 23 Tahun 2021 tentang Tugas dan Fungsi Dinas
Kesehatan Kabupaten Temanggung, Kepala Dinas
mempunyai tugas membantu Bupati dalam
melaksanakan urusan pemerintahan di bidang
kesehatan yang menjadi kewenangan daerah, dan
tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah.
Sementara itu, dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud, Kepala Dinas mempunyai
fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis kesehatan dibidang
kesehatan yang meliputi pelayanan kesehatan,
kesehatan masyarakat, sumber daya kesehatan,
pencegahan dan pengendalian penyakit, dan
manajemen kesehatan;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
pelayanan umum dibidang kesehatan yang meliputi
pelayanan kesehatan, kesehatan masyarakat,
sumber daya kesehatan, pencegahan dan
pengendalian penyakit, dan manajemen kesehatan;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang
kesehatan yang meliputi pelayanan kesehatan,

2
kesehatan masyarakat, sumber daya kesehatan,
pencegahan dan pengendalian penyakit, dan
manajemen kesehatan;
d. pelaksanaan kesehatan masyarakat yang meliputi
kesehatan keluarga dan gizi masyarakat, promosi
kesehatan, pemberdayaan individu keluarga dan
masyarakat untuk berperilaku sehat,
pengembangan Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat, penyehatan lingkungan, kesehatan
kerja dan kesehatan olah raga;
e. pelaksanaan pencegahan dan pengendalian
penyakit yang meliputi surveilans dan imunisasi,
pencegahan dan pengendalian penyakit menular
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular serta kesehatan jiwa;

pelaksanaan pelayanan kesehatan yang meliputi


pelayanan kesehatan rujukan dan pembiayaan kesehatan,
Pelayanan Kesehatan Primer dan Kesehatan Tradisional,
kesehatan
a. tradisional dan sistim informasi kesehatan;
b. penyediaan sumber daya kesehatan yang meliputi
ketersediaansarana prasarana dan alat kesehatan,
penyediaan, penerimaan, penyimpanan,
pemeliharaan, pengelolaan, pendistribusian dan
pengawasan obat dan perbekalan kesehatan,
pengawasan keamanan makanan minuman dan
peningkatan sumber daya manusia kesehatan;
c. pengembangan manajemen kesehatan yang
meliputi kebijakan, penelitian dan pengembangan
kesehatan;
d. pembinaan terhadap UPTD dalam lingkup Dinas;

e. pembinaan dan fasilitasi lembaga pelayanan kesehatan swasta;

3
f. pengarahan, pembinaan dan pengoordinasian

g. pelaksanaan fungsi kesekretariatan dinas; dan

h. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan


oleh Bupati,sesuai dengan fungsinya.
2. Struktur Organisasi dan Tata Kerja

a. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Bupati Temanggung


Nomor 110 Tahun 2021 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat
Daerah Kabupaten Temanggung. Susunan
Organisasi Dinas Kesehatan diatur dalam Pasal 11
ayat 1, yang terdiri dari :
1) Kepala

2) Sekretariat, terdiri dari :

a) Sub Bagian Keuangan;

b) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

c) Sub Koordinator Perencanaan.

3) Bidang Kesehatan Masyarakat, terdiri dari :

a) Sub Koordinator Kesehatan Keluarga dan Gizi

b) Sub Koordinator Promosi


Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat;
c) Sub Koordinator Penyehatan Lingkungan,
KesehatanKerja dan Olah Raga.
4) Bidang Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit, terdiridari :
a) Sub Koordinator Surveilans dan Imunisasi;

b) Sub Koordinator Pencegahan dan


PengendalianPenyakit Menular;
c) Sub Koordinator Pencegahan dan
4
Pengendalian Penyakit Tidak
Menular dan Kesehatan Jiwa.
5) Bidang Pelayanan Kesehatan, terdiri dari

a) Sub Koordinator Pelayanan Kesehatan


Rujukan danPembiayaan Kesehatan;
b) Sub Koordinator Pelayanan Kesehatan
Primer danKesehatan Tradisional;
c) Sub Koordinator Standarisasi Pelayanan
dan InformasiKesehatan.
6) Bidang Sumber Daya Kesehatan, terdiri dari :

a) Sub Koordinator Sarana


Prasarana dan AlatKesehatan;
b) Sub Koordinator Kefarmasian,
Makanan, Minuman, dan Perbekalan
Kesehatan;
c) Sub Koordinator Sumber Daya Manusia Kesehatan.

7) Unit Pelayanan Terpadu (UPT)

8) Unit Organisasi Bersifat Khusus (UOBK)

9) Unit Organisasi Bersifat Fungsional (UOBF)

10) Kelompok Jabatan Fungsional.

Sesuai dengan Surat Pernyataan


Melaksanakan Tugas(SPMT) Nomor 825/550 dari
Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung tanggal
1 April 2022, penulis berada dalam kelompok
jabatan fungsional di Bidang Pelayanan Kesehatan
dalam Sub Koordinator Pelayanan Kesehatan
Rujukan dan Pembiayaan Kesehatan.

5
Gambar 1. 2 Struktur Organisasi Dinas
KesehatanKabupaten
Temanggung

b. Tata Kerja

Tata kerja organisasi Dinas Kesehatan


Kabupaten Temanggung diatur dalam Peraturan
Bupati Nomor 110 Tahun 2021 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat Daerah Kabupaten Temanggung, dalam
pasal 11, pasal 12, dan pasal 13, dengan tata kerja
sebagai berikut :
1) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas;
2) Masing-masing bidang dipimpin oleh Kepala
Bidang dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinasmelalui Sekretaris;

3) Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian


di bawa dan bertanggung jawab kepada
sekretaris;

6
4) UPT dipimpin oleh Kepala UPT berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas melalui Sekretaris dan berkoordinasi
dengan Kepala Bidang;
5) Sub Koordinator bertanggung jawab kepada
Kepala DInas melalui Sekretaris dan/atau
berkoordinasi dengan Kepala Bidang;
6) Kelompok Jabatan Fungsional berkedudukan
di bawah dan bertanggung jawab secara
langsung kepada Pejabat Pimpinan Tinggi
Pratama, Pejabat Administrator, atau Pejabat
Pengawas yang memiliki keterkaitan dengan
pelaksanaan Jabatan Fungsional;
7) Sebagai UOBK, Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) dipimpin oleh Direktur yang
bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah dan Kepala Dinas.
Pertanggungjawaban kepada Kepala Dinas
dilaksanakan melalui penyampaian laporan
pelaksanaan pengelolaan keuangan dan
barang milik daerah serta bidang kepegawaian
sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
8) Sebagai UOBF, Puskesmas dipimpin oleh
kepala yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
3. Visi Misi Organisasi

Visi dan misi pemerintah daerah Kabupaten


Temanggung telah tertuang dalam Peraturan Daerah
Kabupaten Temanggung Nomor 2 Tahun 2019 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Temanggung tahun 2018
– 2023.

7
a. Visi Kabupaten Temanggung

Pembangunan Kesehatan di Kabupaten


Temanggung diselenggarakan dalam upaya
mendukung Visi Kabupaten Temanggung, yaitu
”Terwujudnya Masyarakat Temanggung yang
Tentrem, Marem, Gandem”.
Tentrem artinya adalah : Terwujudnya
kehidupan masyarakat yang aman, rukun
berdampingan secara damai tanpa memandang
perbedaan suku, agama, ras, golongan, dan status
sosial, penuh kegotongroyongan, saling
menghormati antar masyarakat, taat kepada
hukumdan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Marem artinya adalah : Terpenuhinya
kebutuhan dasar masyarakat secara lahir dan
batin, adil dan merata.
Gandem : Masyarakat memiliki kemampuan
berpikir, beraktualisasi, inovatif dan kreatif, mandiri,
berdaya saing sehingga mampu berprestasi baik di
tingkat regional dan global.
b. Misi Kabupaten Temanggung

Untuk mewujudkan Visi Daerah Kabupaten


Temanggung di atas, pelaksanaan pemerintahan
dan pembangunan dilakukan dalam 3 (tiga) Misi
Daerah, yaitu:
1) Mewujudkan sumber daya manusia yang
berkualitas,berkarakter, dan berdaya.
2) Mewujudkan Pemberdaya Ekonomi
Kerakyatan yangberbasis potensi unggulan
daerah yang berkelanjutan
3) Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang
baik danpelayanan public yang berkualitas.
Berkenaan dengan Visi – Misi Bupati
8
Temanggung tersebut, maka Rencana Strategi
(Renstra) Pembangunan Kesehatan di Kabupaten
Temanggung tahun 2019-2023 mengacu pada misi
ke-1 yaitu “Mewujudkan Sumber Daya Manusia
Yang Berkualitas, Berkarakter, dan Berdaya”.

Untuk mewujudkan sumber daya manusia


yang berkualitas, berkarakter, dan berdaya, Dinas
KesehatanKabupaten Temanggung melalui upaya
peningkatan budaya sehat dan aksesibilitas
kesehatan masyarakat yang mencakup kualitas
fisik, intelektual, moral, iman dan taqwa serta
kualitas manusia yang utuh yang ditunjukkan
dengan membaiknya berbagai sektor
pembangunan sumber daya manusia, seperti
meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi
masyarakat serta menurunnya kesenjangan antar
individu, antar kelompokdan antar masyarakat.
Oleh karena itu, dengan memperhatikan visi
dan misi tersebut dapat diketahui bahwa peranan
sektor kesehatan mempunyai andil yang sangat
besar untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap
orang agar peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya dapat
terwujud. (Renstra Dinkes Temanggung Tahun
2019-2023,2019).
4. Tujuan Organisasi

Tujuan Jangka Menengah Dinas Kesehatan


Kabupaten Temanggung tahun 2019-2023 adalah
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di
Kabupaten Temanggung dengan indikator tujuan
adalah Angka Harapan Hidup. Sementara itu, Sasaran
strategis dalam pembangunan kesehatan di Kabupaten
9
Temanggung tahun 2019-2023 adalah:
a. Meningkatnya akses, mutu serta menurunnya
angka kesakitan dan kematian dengan
menyelenggarakan program :
1) Program pelayanan kesehatan dengan
indikator strategis sebagai berikut :
a) Persentase Neonatal dengan komplikasi
yang ditangani.
b) Angka kematian neonatal per 1.000 kelahiran hidup.

a) Angka kematian balita (AKBa) per 1.000


kelahiran hidup.
b) Cakupan bayi baru lahir mendapatkan
pelayanankesehatan sesuai standar.
c) Persentase balita mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar.
d) Persentase anak pada usia pendidikan
dasar mendapatkan skrining kesehatan
sesuai standar.
e) Persentase ibu hamil mendapat pelayanan
kesehatan antenatal sesuai standar.
f) Persentase pertolongan Persalinan di
fasilitas kesehatan.
g) Persentase Pertolongan Persalinan oleh
Bidan atau Tenaga Kesehatan yang
Memiliki Kompetensi Kebidanan.
h) Persentase ibu bersalin mendapatkan
pelayanan persalinan sesuai standar.
i) Persentase warga negara Indonesia usia 15
s.d. 59 tahun mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar.
j) Cakupan warga Negara Indonesia usia 60
tahun ke atas mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar.

10
k) Persentase kunjungan baru di pelayanan
kesehatan dasar
l) Persentase FKTP milik Pemerintah terakreditasi utama.

2) Program pelayanan kesehatan dengan


indikator strategis sebagai berikut :
a) Persentase TB mendapatkan
pelayanan sesuaistandar.
b) Persentase orang berisiko
terinfeksi HIV mendapatkan
pemeriksaan HIV sesuai standar.
c) Angka penemuan kasus baru kusta.

a) Angka penemuan penderita Demam


Berdarah Dengue (Inciden Rate DBD) per
100.000 penduduk.
b) Angka penemuan penderita malaria per
1.000 penduduk.
c) Persentase penderita hipertensi
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar.
d) Persentase penderita Diabetes Melitus
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar.
e) Persentase orang dengan gangguan jiwa
(ODGJ) berat mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar.
f) Persentase UCI Desa dan/atau Kelurahan.

g) Persentase anak umur 1 tahun diimunisasi Campak.

h) Persentase desa dan/atau kelurahan


mengalami KLByang dilakukan
penyelidikan epidemiologi < 24 jam.
b. Meningkatnya sumber daya kesehatan dan
upaya paradigmasehat dengan

11
menyelenggarakan program :
1) Program pengembangan sumber daya
kesehatan denganindikator strategis sebagai
berikut :
a) Persentase tenaga kesehatan yang memenuhi
standar kompetensi.
b) Persentase ketersediaan obat sesuai kebutuhan.

c) Persentase sarana prasarana Puskesmas


yang sesuaistandar.
2) Program kesehatan masyarakat dengan
indicator strategissebagai berikut :
a) Persentase PHBS rumah tangga strata
utama danparipurna
b) Persentase desa/kelurahan bebas rawan gizi.

c) Persentase balita umur 7-23 bulan mendapat ASI.

d) Prevalensi Gizi Kurang (underweight) pada


Anak Balita(0-60 bulan).

e) Prevalensi Stunting (pendek dan sangat


pendek) padaAnak Baduta (0-48 bulan).
f) Prevalensi anemi pada ibu hamil.

g) Persentase rumah sehat.

5. Nilai-Nilai Budaya Organisasi

Guna mewujudkan visi dan misi rencana strategis


pembangunan kesehatan secara berhasil-guna dan
berdaya guna dalam rangka mencapai masyarakat
yang sehat dan sejahtera maka dinas kesehatan harus
menganut dan menjunjung tinggi nilai-nilai yang
disingkat menjadi PRESTASI, yaitu :
a. Peduli, yaitu sebuah sikap keberpihakan untuk
melibatkan diri dalam persoalan, keadaan atau
kondisi yang terjadi di sekitarnya.

12
b. Responsif, yaitu tanggap memberikan pelayanan
yang cepat atau responsif serta diiringi dengan cara
penyampaian yang jelas dan mudah dimengerti.
c. Empatik, yaitu memberikan perhatian yang tulus
dan bersifat pribadi kepada pelanggan, hal ini
dilakukan untuk mengetahui keinginan pelanggan
secara akurat dan spesifik.
d. Safety, yaitu memberi jaminan pada keutuhan
jasmaniataupun rohani pada karyawan, lingkungan
dan pelanggan yang membuahkan budaya dan
karyanya dalam organisasi.
e. Tangible, yaitu bukti konkret kemampuan
organisasi untuk menampilkan yang terbaik bagi
pelanggan. Baik dari sisi fisik tampilan bangunan,
fasilitas, perlengkapan teknologi pendukung,
hingga penampilan karyawan.
f. Assurance, yaitu jaminan dan kepastian yang
diperoleh dari sikap sopan santun karyawan,
komunikasi yang baik, dan pengetahuan yang
dimiliki, sehingga mampu menumbuhkan rasa
percaya pelanggan.

g. Sustainable, yaitu pembangunan yang memenuhi


kebutuhan masa kinitanpa mengurangi
kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi
kebutuhan mereka sendiri.
Integritasi, yaitu seluruh komponen dan unsur penyelenggara
pembangunan kesehatan di Kabupaten Temanggung harus memiliki
motivasi dan komitmen tinggi dibarengi dengan kerendahan hati,
keikhlasan, ketulusan, kejujuran dan menjunjung moral dengan tetap
memiliki ketegasan dan kepribadian yang teguh.
A. Tupoksi Jabatan Peserta

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia


Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), BAB IV
13
pasal 10, pasal 11, dan pasal 12 mengenai funsi, tugas dan
peran ASN adalah sebagai berikut:
1. Fungsi (pasal 10)

a. pelaksana kebijakan publik;

b. pelayan publik; dan

c. perekat dan pemersatu bangsa.

2. Tugas (Pasal 11)

a. melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh


Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturanperundangundangan;
Untuk itu ASN harus mengutamakan
kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut. Harus
mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada
kepentingan publik.
b. memberikan pelayanan publik yang professional
danberkualitas;
Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
peraturan perundang-undangan bagi setiap
warganegara dan penduduk

atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif


yang diselenggarakan oleh penyelenggara
pelayanan public dengan tujuan kepuasan
pelanggan. Oleh karena itu ASN dituntut untuk
professional dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
c. mempererat persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
ASN senantiasa dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,
UUD 1945, Negara dan Pemerintah. ASN senantiasa
menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa
14
mengutamakan kepentingan Negara daripada
kepentingan dirisendiri, seseorang dan golongan.
Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam
penyelenggaraan dan kebijakan manajemen ASN,
salah satu diantaranya asas persatuan dan
kesatuan. ASN harus senantiasa mengutamakan
dan mementingkan persatuan dan kesatuan
bangsa (Kepentingan bangsa dan Negara diatas
segalanya).
6. Peran (Pasal 12)

Peran dari pegawai ASN yaitu sebagai


perencana, pelaksana dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan
dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari
intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi
dan nepotisme.
Peraturan Bupati Temanggung Nomor 23 Tahun 2021
tentang Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten
Temanggung Pasal
22 menyebutkan bahwa, Bidang Pelayanan Kesehatan
mempunyai tugas melakukan pengoordinasian
penyusunan program dan pelaksanaan kebijakan,
pemantauan, evaluasi serta pelaporan meliputi bidang
Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Pembiayaan
Kesehatan, Pelayanan Kesehatan Primer dan Kesehatan
Tradisional, Standarisasi Pelayanan dan Informasi
Kesehatan.

Sementara itu, Bidang Pelayanan Kesehatan


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 Perbup Nomor 23
Tahun 2021, mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Penyusunan Rencana program pelayanan kesehatan;

2. Penyusunan Rancangan program pelayanan kesehatan;


15
3. Penyelenggaraan program pelayanan kesehatan
rujukan dan pembiayaan kesehatan;
4. Penyelenggaraan program pelayanan kesehatan
primer danpembiayaan kesehatan;
5. Penyelenggaraan program pelayanan kesehatan
tradisional dan informasi kesehatan;
6. Penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan
masyarakat miskin dan penguatan program prioritas
penanggulangan krisis kesehatan;
7. Pengelolaan rekomendasi perizinan tenaga kesehatan
dan fasilitas kesehatan;
8. Penyelenggaraan pengembangan dan pengelolaan
informasikesehatan;
9. Pembinaan dan bimbingan teknis program pelayanan kesehatan;

10. Penyelenggaraan pengendalian pelayanan kesehatan


rujukan dan pembiayaan kesehatan, pelayanan
kesehatan primer dan kesehatan tradisional,
standarisasi pelayanan dan informasikesehatan;
11. Penyelenggaraan pemberian/penerbitan rekomendasi
di bidangkesehatan;
12. Pengoordinasian pelaksanaan tugas terkait dengan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan;
13. Evaluasi pelaksanaan program pelayanan kesehatan; dan

14. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh


KepalaDinas sesuai dengan fungsinya.

Menurut Pasal 25 Peraturan Bupati Temanggung No.


23 tahun 2021, Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan dan
Pembiayaan Kesehatan mempunyai tugas
pengoordinasian penyiapan bahan perumusan,
pelaksanaan, pemantauan, evaluasi serta pelaporan
meliputi peningkatan akses pelayanan rujukan, pembinaan
dan bimbingan teknis penyelenggaraan rujukan,
pengelolaan pembiayaan penyelenggaraan pelayanan
16
rujukan termasuk pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional,
pemeliharaan kesehatan masyarakat miskin dan
penguatan program prioritas penanggulangan krisis
kesehatan serta pelaksanaan tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan fungsinya.

Sebagai ASN yang memiliki jabatan fungsional


Terampil – Perawat, berdasarkan Keputusan, berdasarkan
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor 35 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional
Perawat.

Perawat berkedudukan sebagai pelaksana teknis


fungsional di bidang Pelayanan Keperawatan pada
Fasyankes atau Fasilitas Kesehatan Lainnya di lingkungan
Instansi Pemerintah.

Uraian kegiatan tugas jabatan fungsional Perawat


kategori keterampilan sesuai jenjang jabatan, ditetapkan
dalam PERMENPAN No 35 Th 2019 dalam butir kegiatan
sebagai berikut:

a. Perawat Terampil, meliputi:

1. melakukan pengkajian keperawatan dasar pada


individu;

2. melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian


asuhan keperawatan;

3. melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih


dan sehat dalam rangka melakukan upaya promotif;

4. memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/


pelindung fisik pada pasien untuk mencegah risiko
cedera pada individu dalam rangka upaya preventif.

5. memberikan oksigenasi sederhana

6. memberikan tindakan keperawatan pada kondisi


gawat darurat/ bencana/
17
7. memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan
aman serta bebas risiko penularan infeksi

8. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang


sederhana pada area medikal bedah

9. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang


sederhana di area anak

10. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang


sederhana di area maternitas

11. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang


sederhana di area komunitas

12. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang


sederhana di area jiwa

13. melakukan tindakan terapi komplementer/ holistik

14. melakukan tindakan keperawatan pada pasien


dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/
intra/post operasi

15. memberikan perawatan pada pasien dalam rangka


melakukan perawatan paliatif

16. memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual


pada kondisi kehilangan/berduka/ menjelang ajal
dalam pelayanan keperawatan

17. melakukan perawatan luka; dan 18. melakukan


dokumentasi tindakan keperawatan;
B. Role Model

Dalam kegiatan aktualisasi dan habituasi ini yang


menjadi role model penulis adalah dr. Taryumi. Beliau lahir
di Temanggung pada tanggal 20 Mei 1974. Saat ini beliau
bertugas sebagai Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan di
Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung.
Alasan beliau dijadikan role model pada pelaksanaan
rencana aktualisasi ini yaitu karena beliau adalah sosok
18
pemimpin yang sangat berpengalaman serta beliau
memberikan teladan yang baik bagi staf di lingkungan
kerja. Beliau adalah sosok yang paling bisa menempatkan
diri dimana, kapan, dan bagaimana situasi yang ada. Beliau
tetap berwibawa tanpa membuat batas antara senior dan
junior.

Gambar 1. 3 Kepala Bidang Pelayanan


Kesehatan DinkesTemanggung (dr. Taryumi)

Ibu dr. Taryumi adalah seorang ASN yang telah


mengaktualisasikan nilai-nilai BerAKHLAK dengan baik.
Berikut ini adalah beberapa sikap dan perilaku beliau dalam
menerapkan nilai BerAKHLAK di tempat kerja:
1. Berorientasi Pelayanan

Dr. Taryumi merupakan sosok yang ramah dan


bersahabat . Hal ini dilihat dari cara beliau berinteraksi
dengan staf dan tamu yang datang ke ruangannya.
Beliau selalu memberikan solusi

19
yang terbaik dan objektif terhadap masalah jika
terdapat kendala di Bidang Pelayanan Kesehatan,
serta responsif memahami dan memenuhi kebutuhan
masyarakat pada saat adanya aduan dari masyarakat
maupun pemerintah daerah/pusat.
2. Akuntabel

Dalam melaksanakan tugasnya sebagai Kepala


Bidang Pelayanan Kesehatan beliau melaksanakan
tugas dengan transparan dan jujur, bertanggung jawab
sebagai seorang pemimpin, cermat dan berintegritas
tinggi. Beliau adalah sosok yang disiplin dalam bekerja
dengan datang ke kantor tepat waktu. Dalam
melaksanakan tugasnya sehari-hari, beliau tidak
pernah menyalahgunakan kewenangan jabatan untuk
kepentingan pribadi maupun kelompok. Beliau selalu
menjalankan tugas dengan profesional sesuai dengan
kebijakan yang berlaku, bertanggung jawab
menggunakan barang kantor serta selalu
mengingatkan stafnya untuk juga bertanggung jawab
dalam menggunakan barang- barang kantor.
3. Kompeten

Nilai kompeten dari beliau adalah suka


membantu orang lain. Disaat staff mengalami
kebingungan dalam menjalankan tugasnya, beliau
selalu senang hati membantu dan membimbing
staffnya untuk selalu melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik. Selain itu, beliau selalu memberikan
kesempatan untuk staffnya mengembangkan karier
dengan mengikuti rapat maupun pelatihan untuk
upgrade ilmu.
4. Harmonis

Beliau memiliki pemikiran yang sangat terbuka,

20
sangat lenturdalam bergaul serta beliau memiliki sifat
yang humoris. Beliau selalu menjaga kerukunan satu
sama lain, sehingga menciptakan lingkungan yang
kondusif di tempat kerja. Dalam berkomunikasi dengan
siapapun beliau tidak pernah membeda-bedakan latar
belakang lawan bicaranya, serta selalu
mendengarkan dan menerima aspirasi dan pendapat
para staffnya. Setiap pengambilan keputusan dia tidak
pernah memutuskan sepihak tetapi selalu meminta
pendapat kepada para bawahan tanpa diskriminasi.
5. Loyal

Didalam menjalankan tugasnya sehari-hari


beliau selalu berkontribusi dalam setiap kegiatan
dalam upaya peningkatan program kesehatan, serta
selalu berdedikasi dalam menjalankan setiap tugasnya
dan memberikan waktu, ide dan tenaga untuk
meningkatkan program di bidang pelayanan
kesehatan. Beliauselalu menjaga nama baik ASN dan
instansi.
6. Adaptif

Beliau selalu bertindak proaktif terhadap setiap


kegiatan dalam upaya meningkatkan pelayanan
kesehatan. Serta selalu antusias terhadap perubahan
kebijakan yang baru. Salah satu bentuk beliau
menyesuaikan diri dengan perubahan adalah beliau
selalu mengikuti rapat menggunakan zoom meeting
dikarenakan kondisi pandemi Covid-19.
7. Kolaboratif

Beliau selalu memberikan kesempatan berbagai pihak


untuk berkontribusi seperti kesediaan bekerjasama
dengan lintas sektor yang terlibat seperti dalam
peningkatan percepatan vaksin mampu bekerjasama
dengan puskesmas, polisi dan dinas lain, seperti

21
contoh lain yaitu dalam pembiayaan JKN bersedia
bekerja sama dengan Dinas Sosial dan BPJS
Kesehatan.

22
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. Identifikasi Isu dan Deskripsi Isu

Menurut LAN-RI, secara umum definisi isu adalah suatu


fenomena/kejadian yang diartikan sebagai masalah. Isu Strategis (Kritikal)
Kontemporer merupakan kelompok isu yang mendapatka perhatian dan
sorotan public secara luas dan memerlukan penanganan sesegara
mungkin dari pengambilan keputusan. Sumber isu yang diangkat dapat
berasal dari individu, unit kerja, maupun organisasi.
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi
beberapa isu yang ditemukan dalam melaksanakan tugas. Daftar isu yang
diangkat dalam rancangan aktualisasi bersumber dari Jabatan, unit kerja
dan organisasi. Beberapa isu yang terjadi di Sub Koordinator Pelayanan
Kesehatan Rujukan dan Pembiayaan Kesehatan khususnya pada PSC
119 adalah sebagai berikut:

Tabel Identifikasi Isu


No Isu Kondisi Saat Ini Kondisi Yang BUKTI/FAKTA
Diharapkan
1. Kurang Petugas jaga belum petugas selalu
optimalnya melakukan secara melaksanakan
pelaksanaan
rutin pelaksanaan operan jaga setiap
operan jaga
(handover) operan jaga (hand pergantian jaga
petugas di PSC over) sesuai standar secara rutin sesuai
119 Kabupaten
standar
Temanggung

Sumber Isu : Unit


Kerja

2. Belum optimalnya Kurang optimalnya Peningkatan


SOP alur SOP pelayanan Pelayanan
pelayanan
kegawatdaruratan di emergensi sesuai
emergency oleh
petugas di PSC PSC 119 Dinas Standar Operasional
119 Kesehatan Prosedur (SOP) di
Temanggung PSC 119 Dinas
Kesehatan

23
Sumber Isu : Unit Temanggung
Kerja

3. Kurangnya Kepatuhan pemakaian Petugas Kesehatan


pemahaman dan Alat Pelindung Diri di PSC 119
penggunaan alat (APD) petugas PSC mematuhi
pelindung diri 119 Dinas Kesehatan penggunaan Alat
(APD) pada Temanggung masih Pelindung Diri (APD)
petugas PSC 119 cukup rendah. dalam pelayanan
yang membutuhkan
Sumber isu : Unit APD dan di sertai
Kerja tersedianya laporan
monitoring
pengguan APD
perbulan secara
tertulis.
4. Kurang Banyak alat Adanya system
optimalnya Kesehatan yang tidak untuk pemeliharaan
system dipelihara dengan baik Kesehatan sehingga
pemeliharaan alat sehingga alat Kesehatan
Kesehatan di PSC menyebabkan dapat terpelihara
119 kerusakan atau tidak dengan baik
berfungsi.
Sumber Isu : Unit
Kerja

5. Belum optimalnya Masih kurangnya Adanya usulan


petugas pelaksana anggota tim PSC 119 penambahan
kegiatan PSC 119 menyebabkan beban anggota tim sesuai
sesuai standar di kerja yang tinggi serta dengan standar
Dinas Kesehatan belum adanya pelaksanaan PSC
Kabupaten pembagian tugas 119, adanya struktur
Temanggung masing-masing tim, serta
anggota dalam tim pembagian tugas
yang juga dan fungsi-fungsi
menyebabkan adanya masing- masing
Sumber Isu : Unit tugas dan fungsi antar anggota dalam tim

24
Kerja pelaksana dalam satu
tim yang tumpeng
tindih

Analisi Isu
Setelah melakukan identifikasi isu, maka langkah selanjutnya adalah melakukan
proses analisis isu yang merupakan prioritas utamadan harus ditemukan solusi untuk
mengatasi permasalahaan tersebut.
1. Teknik APKL
Analisi APKL digunakan untuk menapis isu dari 5 menjadi 3 isu.
APKL memiliki 4 kriteria penilaian, yaitu :
a) Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di kalangan
masyarakat.
b) Problematic artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks,
sehingga perlu dicarikan solusinya.
c) Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak
d) Kekalayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

Isu-isu yang telah di identifikasi kemudian diberikan skor berdasarkan ketentuan


dan kriteria di bawah ini :

Table skoring menggunakan Teknik APKL


Parameter
No
Aktual Problematik Khalayak Kelayakan
1. Isu tidak Isu tidak Isu tidak Isu tidak layak
aktual problematik jika berdampak untuk
tidak segera pada diselesaikan
diselesaikan khalayak
2. Isu kurang Isu kurang Isu kurang Isu kurang
aktual problematik jika berdampak layak untuk
tidak segera pada diselesaikan
diselesaikan khalayak
3. Isu cukup Isu cukup Isu cukup Isu cukup
aktual problematik jika berdampak layak
tidak segera pada sehingga
diselesaikan khalayak lebih baik
diselesaikan
4. Isu aktual Isu dapat Isu Isu layak
menimbulkan berdampak untuk segera
masalah jika tidak pada diselesaikan
segera khalayak
diselesaikan
5. Isu sangat Isu dapat Isu sangat Isu sangat
aktual menimbulkan berdampak layak untuk
masalah yang pada segera
serius jika tidak khalayak diselesaikan
segera
diselesaikan

25
Tabel Analisis Isu dengan Teknik APKL
No Isu Kriteria (skor) jumlah Peringkat
A P K L
1. Kurang optimalnya 5 5 5 5 20 I
pelaksanaan operan jaga
(handover) petugas di
PSC 119 Kabupaten
Temanggung

2. Belum optimalnya SOP 5 4 4 4 17 II


alur pelayanan emergency
oleh petugas di PSC 119

Kurangnya
3. pemahaman dan 4 4 3 3 14 III
penggunaan alat
pelindung diri (APD) pada
petugas PSC 119
Kurang
4. optimalnya system 4 3 3 3 13 IV
pemeliharaan alat
Kesehatan di PSC 119
Belum
5. optimalnya petugas 3 4 3 2 12 V
pelaksana kegiatan PSC
119 sesuai standar di
Dinas Kesehatan
Kabupaten Temanggung

Keterangan
A = Aktual K = Kekhalayakan
B = Problematik L = Layak

Berdasarkan analisis isu menggunakan teknik APKL maka diperoleh 3 isu


yang termasuk pada peringkat 1-3, yaitu :
1. Kurang optimalnya pelaksanaan operan jaga (handover) petugas di PSC 119
Kabupaten Temanggung
2. Belum optimalnya SOP alur pelayanan emergency oleh petugas di PSC 119
3. Kurangnya pemahaman dan penggunaan alat pelindung diri (APD) pada
petugas PSC 119

2. Teknik USG
Dari hasil analisis isu menggunakan Teknik APKL, maka selanjutnya adalah
menentukan prioritas utama masalah menggunakan Teknik USG
(Urgency, Seriousness, dan Growth )
a. Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas,
dianilisis dan ditindaklanjuti.
b. Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus dibahas
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.

26
c. Growth artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani sebagaimana mestinya
Penggunaan Teknik analisis USG dilakukan dengan cara memberi nilai
menggunakan skala likert dengan skor 1-5 sesuai dengan kondisi isu
yang dihadapi. Parameter dalam penilaian Teknik USG, adalah
sebagai berikut :
Table skoring menggunakan Skala Likert
Skor Keterangan
1 Sangat Kecil
2 Kecil
3 Sedang
4 Besar
5 Sangat Besar

Berikut ini hasil dari penilaian isu menggunakan teknik USG dengan
skala likert, adalah

Table hasil analisis isu menggunakan Teknik USG


No. Isu U S G Jumlah Peringkat
1. Kurang optimalnya pelaksanaan operan
jaga (handover) petugas di PSC 119
Kabupaten Temanggung 5 4 5 14 I

2. Belum optimalnya SOP alur pelayanan


emergency oleh petugas di PSC 119 4 4 5 13 II

3. Kurangnya pemahaman dan penggunaan


alat pelindung diri (APD) pada petugas PSC
5 3 4 12 III
119

Keterangan:
U = Urgency S = Seriousness G = Growth
Berdasarkan hasil anaslisis isu menggunakan metode USG, diketahui bahwa
isu strategis yang harus diselesaikan adalah Kurang optimalnya pelaksanaan
operan jaga (handover) petugas di PSC 119 Dinas Kesehatan Kabupaten
Temanggung.

B. Analisis Penyebab Isu


Dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis yang perlu
diselesaikan adalah Kurang optimalnya pelaksanaan operan jaga (handover) petugas
di PSC 119 Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung.
Akar penyebab masalah selanjutnya didiagnosa menggunakan fishbone
diagram. Diagram ini merupakan merupakan suatu alat untuk mengidentifikasi,
mengeksplorasi, dan menggambarkan secara detail semua penyebab yang
berhubungan dengan suatu permasalahan. Kategori penyebab permasalahan yang
digunakan sebagai start awal meliputi man (manusia), material (bahan baku), method
(metode), dan milieu (lingkungan) atau melalui pendekatan lain yang dimantapkan

27
melalui brainstorming bersama rekan kerja di instansi, sehingga hasilnya dirumuskan
sebagai berikut:

Gambar Diagram Fishbone Akar Penyebab Masalah

Setelah dilakukan analisis penyebab-penyebab terhadap isu prioritas dengan


menggunakan fishbone, diperoleh penyebab-penyebab prioritas yang perlu
diselesaikan, yaitu:
1. MAN :
a) Kurangnya kemampuan komunikasi antar petugas PSC 119
b) Kurang pengetahuan petugas Kesehatan PSC 119 mengenai pentingnya
pelaksanaan operan jaga sesama petugas
2. MATERIAL :
a) Belum adanya format operan jaga beserta cheklist kelengkapan peralatan/obat-
obatan
b) Belum adanya SOP pelaksanaan pergantian shift jaga
3. METHOD :

28
a) Laporan harian dilakukan dengan mengisi di google spreadsheet akan tetapi belum
dijelaskan secara terperinci antar petugas
b) Operan jaga dilakukan dalam waktu singkat sebelum pergantian shift sehingga
kurang optimal
4. MILIEU :
a) Lingkungan kerja yang tidak terbiasa melakukan operan jaga secara rutin

C. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan


Pelayanan kesehatan yang dilakukan merupakan pelayanan publik, di mana
segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik
sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan. Salah satu jenis
pelayanan publik ini adalah pelayanan pasien gawat darurat. Standar pelayanan PSC
119 digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan PSC 119 agar pekerjaan
sesuai prosedur dan lebih optimal.
Handover petugas harus berjalan seefektif mungkin dengan menjelaskan
secara singkat dan jelas tentang tindakan mandiri tenaga petugas, tindakan
kolaboratik yang sudah dilakukan dan yang belum dilakukan, serta perkembangan
kegiatan saat itu agar asuhan keperawatan dapat berjalan sempurna dan
berkesinambungan. Proses handover merupakan bagian yang penting dari
penyediaan kualitas pelayanan karena semua kesalahan atau kelalaian yang
dilakukan selama proses handover sangat berbahaya dan memiliki konsekuensi yang
fatal.
Kesenjangan yang terjadi pada saat melakukan handover antara tim
pelayanan bisa mengakibatkan terputusnya kesinambungan pelayanan, kegagalan
pada keselamatan pasien termasuk pada kesalahan pemberian obat, pengobatan
yang tidak tepat/ pengobatan terlambat yang dapat memicu terjadinya medical error
Oleh sebab itu, isu tentang Optimalisasi pelaksanaan handover petugas di Public
Safety Center 119 dirasakan penting untuk ditangani sesegera mungkin sehingga
masalah yang dipilih ini bisa teratasi dengan baik dan dapat mencegah hal negatif
yang dapat terjadi pada pasien yang dapat merugikan keselamatan pasien,
masyarakat maupun instansi terkait.

D. Gagasan Pemecah Isu


Setelah dilakukannya identifikasi, deskripsi, analisis penyebab isu, serta
menguraikan dampak bila isu tidak segera diselesaikan, maka diperoleh judul
pemecahan isu prioritas adalah Optimalisasi Penerapan Operan Jaga (handover)
Petugas melalui metode Role Play di Unit PSC 119 Dinas Kesehatan Kabupaten
Temanggung. Selanjutnya, dibuat 5 kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu :

Tabel Gagasan Pemecah Isu

No Gagasan Tahapan Kegiatan


1. Membuat SOP kegiatan operan jaga a. Mencari referensi untuk
(hand over) petugas pembuatan SOP
b. Menyusun draft SOP
Menyelesaikan penyebab: c. Konsultasi ke mentor
Belum adanya SOP kegiatan operan d. Penyempurnaan draft SOP
jaga (hand over) petugas PSC 119 e. Draft SOP diajukan dan disahkan

29
2. Menyusun instrumen checklist a. Mencari referensi mekanisme
kelengkapan peralatan dan obat- instrument checklist
obatan b. Melakukan diskusi sesama rekan di
tim pelaksana PSC 119 dalam
membuat format checklist
kelengkapan peralatan dan obat-
obatan PSC 119
c. Membuat format checklist
kelengkapan peralatan dan obat-
obatan di PSC 119
Menyelesaikan masalah: d. Konsultasi dengan mentor
Belum adanya format operan jaga e. Mengupload format checklist
beserta checklist kelengkapan kelengkapan peralatan dan obat-
obatan di Google Spreadsheet
peralatan dan obat-obatan

3. Sosialisasi terkait SOP kegiatan a. Membuat PPT sebagai media


operan jaga (Hand Over) petugas sosialisasi
dan cheklist kelengkapan b. Membuat surat undangan
peralatan dan obat-obatan c. Melaksanakan kegiatan sosialisasi
d. Menyusun laporan hasil sosialisasi
Menyelesaikan masalah penyebab:
Kurangnya pengetahuan petugas
Kesehatan PSC 119 mengenai
pentingnya pelaksanaan operan
jaga sesama petugas
4. Melakukan role play operan (handover) a. Membagikan pre tes kepada peserta
petugas PSC 119 sebelum melakukan role play
b. Melaksanakan role play
c. Melakukan pos test
Menyelesaikan masalah penyebab:
- Kurangnya kemampuan
komunikasi antar petugas
- Operan jaga dilakukan dalam
waktu singkat sebelum
pergantian shift sehingga kurang
optimal
5. Melakukan monitoring dan evaluasi a. Melakukan tabulasi pre dan post dan
menarik kesimpulan
b. Membuat format monitoring
c. Melakukan konsultasi dengan
mentor terkait format monitoring
d. Mengisi lembar monitoring (diisi
berdasarkan pengamatan langsung
dan meminta bantuan dari petugas
jaga)
e. Membuat hasil monitoring

30
E. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi

Nama : Umi Dwi Nandiroh, A.Md. Kep


Jabatan : Terampil – Perawat
Unit Kerja : Dinas Kesehatan
Tupoksi yang sesuai dengan RA : 1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu
2. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan
3. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan
Identifikasi Isu : 1. Kurang optimalnya pelaksanaan operan jaga (handover)
( diambil dari USG ) petugas di PSC 119 Kabupaten Temanggung
2. Belum optimalnya SOP alur pelayanan emergency oleh
petugas di PSC 119
3. Kurangnya pemahaman dan penggunaan alat pelindung
diri (APD) pada petugas PSC 119
Isu yang diangkat : Kurang optimalnya pelaksanaan operan jaga (handover)
( core issue ) petugas di PSC 119 Kabupaten Temanggung

Penyebab Isu : MAN :


( diambil dari Fishbond )
a) Kurangnya kemampuan komunikasi antar petugas
PSC 119
b) Kurang pengetahuan petugas Kesehatan PSC 119
mengenai pentingnya pelaksanaan operan jaga
sesama petugas
MATERIAL :
a) Belum adanya format operan jaga beserta cheklist
kelengkapan peralatan/obat-obatan
b) Belum adanya SOP pelaksanaan pergantian shift jaga
METHOD :
a) Laporan harian dilakukan dengan mengisi di google
spreadsheet akan tetapi belum dijelaskan secara
terperinci antar petugas
b) Operan jaga dilakukan dalam waktu singkat sebelum
pergantian shift sehingga kurang optimal

MILIEU :

a) Lingkungan kerja yang tidak terbiasa melakukan operan


jaga secara rutin

Gagasan pemecahan isu ( : Optimalisasi Penerapan Operan Jaga (handover) Petugas


konsep judul ) melalui metode Role Play di Unit PSC 119 Dinas Kesehatan
Kabupaten Temanggung

31
Table
Matriks Rancangan Kegiatan dalam Penerapan Nilai Dasar BERAKHLAK
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUN/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI PENGUATAN
SUBSTANSI MATA DAN MISI NILIA-NILAI
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1. Membuat SOP Tersedianya SOP dan Manajemen ASN: Adanya SOP dan Tersedianya SOP
kegiatan operan naskah Role Play saya membuat SOP naskah Role Play dan naskah Role
jaga (hand over) kegiatan operan jaga kegiatan operan jaga kegiatan operan Play kegiatan
petugas (hand over) yang telah petugas PSC 119 jaga (hand over) operan jaga (hand
disetujui mentor dalam rangka yang telah disetujui over) di PSC 119
pemenuhan mentor yang telah disetujui
kebutuhan pelayanan berkontribusi telah disahkan
sesuai peraturan terhadap visi dan memberikan
perundang- misi Dinas penguatan
undangan (Kode Kesehatan yang terhadap nilai Dinas
Etik ASN) ke-5 Kesehatan
pembuatan SOP Kabupaten
mencerminkan saya Visi : Temanggung yaitu
adalah ASN yang Terwujudnya Responsif, Safety
melaksanakan masyarakat dan Tangible
tugasnya dengan temanggung yang • Responsif:
penuh tanggung sehat melalui tanggap
jawab sesuai dengan peningkatan memberikan
tupoksi sesuai pelayanan pelayanan yang
dengan kesehatan dan cepat atau responfif
PERMENPANRB penerapan perilaku serta diiringi
Nomor 35 Tahun hidup bersih dan dengan cara
2019 sehat (PHBS) yang penyampaian yang
Tentang Jabatan makin baik jelas dan mudah
Fungsional Perawat dimengerti
(Tugas ASN) saya Misi : • Safety: memberi
membuat SOP Menjamin jaminan pada
sebagai bentuk ketersediaan dan keutuhan jasmani
pengawasan pemerataan ataupun rohani
terhadap sumberdaya pada karyawan,

32
pelaksanaan kesehatan lingkungan dan
kegiatan PSC 119 pelanggan yang
(Peran ASN) membuahkan
SMART ASN: saya budaya dan
mencari sumber karyawan dalam
referensi yang organisasi
terpercaya dari Tangible: bukti
internet dalam konkret
pembuatan SOP kemampuan
dengan organisasi untuk
menggunakan menampilkan yang
search engine terbaik bagi
(Digital Skill) pelanggan.
Saya tidak
melakukan plagiat
langsung dari hasil
tulisan orang lain,
melainkan menulis
ulang dengan
bahasa yang mudah
di mengerti dan
mencantumkan
sumbernya (Digital
Ethics)

a. Mencari referensi a. Adanya pemahaman


untuk pembuatan mengenai pembuatan • Kompeten: saya
SOP SOP memiliki Learning
Agility dalam
menambah
pemahaman
saya mengenai
pembuatan SOP
pada saat mencari

33
b. Menyusun draft b. Tersusunnya draft awal referensi
SOP SOP • Akuntabel : saya
membuat draft
penyusunan SOP
menggunakan
sumber referensi
yang dapat
c. Persetujuan mentor dipercaya
c. Konsultasi ke terkait SOP yang telah • Harmonis : saya
mentor disusun menghargai
perbedaan
pendapat
sebagai
masukkan dari
mentor untuk
perbaikan
pembuatan SOP
pada saat
konsultasi

• Berorientasi
d. Penyempurnaan d. Tersedianya SOP yang pelayanan: saya
draft SOP sudah diperbaiki dan melakukan
sesuai dengan arahan perbaikan tanpa
mentor henti dalam
merevisi
penyususunan
draft SOP sesuai
arahan mentor

e. Draft SOP diajukan e. Adanya SOP yang telah


• Kompeten :
dan disahkan disahkan saya membuat
SOP dengan

34
kualitas
terbaik
sehingga
dapat
disahkan

2. Menyusun Tersedianya instrumen Manajemen ASN : Tersedianya Tersedianya


instrumen checklist kelengkapan Saya membuat instrumen instrumen cheklist
checklist peralatan dan obat- instrumen checklist checklist kelengkapan
kelengkapan obatan kelengkapan kelengkapan peralaatn dan obat-
peralatan dan peralatan dan obat- peralatan dan obatan PSC 119
obat-obatan obatan di PSC 119 obat-obatan PSC memberikan
adalah salah satu 119 berkontribusi penguatan
upaya pengembangan terhadap visi dan terhadap nilai
kompetensi saya misi Kabupaten Dinas Kesehatan
untuk meningkatkan Temanggung, Kabupaten
kinerja sebagai yaitu: Temanggung
seorang ASN yang yaitu : Tangible
melaksanakan Visi: dan Sustainable
tugasnya dengan Terwujudnya • Tangible:
penuh tanggung jawab Masyarakat bukti konkret
dan sesuai dengan Temanggung kemampuan
tupoksi (Kode Etik yang Tentrem, organisasi
dan Perilaku ASN) Marem, untuk
Gandem. menampilkan
SMART ASN : yangterbaik
Saya memanfaatkan Misi: mewujudkan bagi
berbagai sumber daya sumber daya pelanggan
seperti Laptop dalam manusia yang • Sustainable:
membuat berkualitas, pembangunan
formatchecklist berkarakter,dan yang
kelengkapan berdaya, serta memenuhi
peralatan dan obat- mewujudkan tata kebutuhan
obatan di PSC 119 kelola masa kini

35
(Digital Skill) pemerintahan yang tanpa
a. Mencari referensi a. Adanya pemahaman baik dan mengurangi
mekanisme mengenai format pelayanan publik kemampuan
instrument checklist checklist kelengkapan • Kompeten: saya yang berkualitas. generasi
peralatan dan obat- memiliki mendatang
obatan Learning Agility untuk
dalam menambah memenuhi
pengetahuan kebutuhan
saya dalam merekasendiri
membuat format
b. Melakukan diskusi b. Adanya format checklist checklist
sesama rekan di tim kelengkapan
pelaksana PSC 119
dalam membuat • Kolaboratif :
format checklist saya memberi
kelengkapan kesempatan
peralatan dan obat- rekan kerja PSC
obatan PSC 119 119 untuk
berkontribusi
dalam
c. Membuat format c. Adanya format laporan penyusunan
checklist checklist format checklist
kelengkapan
peralatan dan obat- • Akuntabel :
obatan di PSC 119 format cheklist
yang saya buat
dapat di
d. Persetujuan Mentor pertanggung
d. Konsultasi dengan jawabkan
mentor
• Loyal : saya ikut
berkontribusi
memberikan opini
kepada mentor
untuk pembuatan

36
e. Mengupload format e. Tersedianya format form checklist
checklist cheklist di Google
kelengkapan Spreadsheet • Adaptif : saya
peralatan dan obat- berinovasi
obatan di Google mengupload form
Spreadsheet checklist dari Ms.
Exel Ke Google
Spreadsheet
3. Sosialisasi Terlaksananya kegiatan Dalam Terlaksananya Terlaksananya
terkait SOP sosialisasi untuk kegiatan sosialisasi persiapan kegiatan
mempersiapkan
kegiatan meningkatkan untuk sosialisasi role play
operan jaga komunikasi dan sosialisasi meningkatkan operan jaga (hand
(Hand Over) pemahaman tim komunikasi dan over) petugas di
pelaksanaan kegiatan
petugas dan mengenai pentingnya pemahaman tim PSC 119
cheklist operan jaga dan format role play operan jaga mengenai memberikan
kelengkapan cheklist kelengkapan obat pentingnya operan penguatan terhadap
untuk meningkatkan
peralatan dan dan peralatan di PSC 119 jaga dan format nilai Dinas
obat-obatan pemahaman dan cheklist Kesehatan
kelengkapan obat Kabupaten
kerjasama tim PSC
dan peralatan di Temanggung yaitu
119 untuk PSC 119 Peduli, Empatik
berkontribusi dan Sustainable
meningkatkan
terhadap visi dan • Peduli: sebuah
pelayanan yang misi Kabupaten sikap
Temanggung, keberpihakan
professional dan
yaitu: untuk melbatkan
berkualitas (Tugas diri dalam
Visi: Terwujudnya persoalan,
ASN) serta memiliki
Masyarakat kedaan atau
tujuan untuk Temanggung yang kondisi yang
Tentrem, Marem, terjadi
mengakurasi,
Gandem. disekitarnya
mereliabilisasi • Empatik:
Misi: mewujudkan memberikan
komunikasi tentang
sumber daya perhatian yang

37
tugas perpindahan manusia yang tulus dan bersifat
berkualitas, pribadi kepada
informasi yang relevan
berkarakter,dan pelanggan, hal ini
yang digunakan untuk berdaya, serta dilakukan untuk
mewujudkan tata mengetahui
kesinambungan
kelola keinginan
dalam keselamatan pemerintahan yang pelanggan
baik dan secara akurat
dan keefektifan dalam
pelayanan publik dan spesifik
bekerja. yang berkualitas. • Sustainable:
pembangunan
Dalam pelaksanaan
yang memenuhi
sosialisasi saya
kebutuhan masa
memberikan informasi
secara benar dan kini tanpa
mengurangi
penuh tanggung jawab
kemampuan
serta tidak
generasi
menyesatkan petugas
mendatang untuk
PSC 119 dalam
melakukan kegiatan memenuhi
kebutuhan
(Kode Etik ASN)
mereka sendiri
SMART ASN:
Saya membuat media
sosialisasi dengan
menggunakan Mic.
.Power Point (Digital
Skill)
Dalam penyampaian
materi sosialisasi tidak
boleh mengandung
informasi yang salah
dan mengandung

38
hoaks (Digital
Culture)
a. Membuat PPT a. Tersedianya bahan • Adaptif : saya
sebagai media tayang berupa power berinovasi
sosialisasi point dalam
membuat
power point
• Kompeten : saya
memanfaatkan
penggunaan Power
Point semenarik
mungkin, sehingga
apa yang akan
disampaikan mudah
dipahami dan dapat
membantu orang
lain belajar.

b. Membuat surat b. Tersebarluaskannya • Akuntabel: saya


undangan undangan sosialisasi bertanggung
jawab dalam
membuat surat
undangan sesuai
dengan rancangan
kegiatan
sosialisasi
• Kolaboratif : saya
memberikan
kesempatan
kepada berbagai
pihak untuk
berkontribusi
dengan

39
mengundang
peserta sosialisasi

c. Melaksanakan c. Tersampaikannya • Loyal : saya


kegiatan sosialisasi materi mengenai SOP berdedikasi dalam
operan jaga dan mengoptimalkan
penggunaan format materi operan jaga
checklist kelengkapan dan penggunaan
obat dan alat di PSC format cheklist
119 kelengkapan obat
dan alat di PSC
119 melalui
sosialisasi untuk
meningkatkan
pemahaman tim

d. Menyusun laporan d. Adanya laporan hasil • Kompeten : saya


hasil sosialisasi sosialisasi sukses
melakukan
kegiatan
sosialisasi
4. Melakukan role Terlaksananya role play Manajemen ASN : Terlaksananya Terlaksananya Role
play operan operan jaga (handover) Saya melakukan role kegiatan role play Play operan jaga
(handover) petugas PSC 119 play (hand over) harus untuk (handover) petugas
petugas PSC dilakukan seefektif meningkatkan PSC 119
119 mungkin dengan komunikasi dan memberikan
secara singkat, jelas pemahaman tim penguatan terhadap
dan lengkap tentang mengenai nilai Dinas
tindakan mandiri pentingnya operan Kesehatan
petugas, tindakan jaga dan format Kabupaten
kolaboratif yang sudah cheklist Temanggung yaitu
dilakukan/belum dan kelengkapan obat Inklusif dan
perkembangan saat dan peralatan di Responsif
itu. Informasi yang PSC 119 • Inklusif : Program

40
disampaikan harus berkontribusi pembangunan
akurat, sehingga terhadap visi dan kesehatan harus
kesinambungan misi Kabupaten melibatkan semua
kegiatan dapat Temanggung, pihak, karena
berjalan dengan yaitu: pembangunan
sempurna (Peran kesehatan tidak
ASN) Visi: Terwujudnya mungkin hanya
Masyarakat dilaksanakan oleh
Smart ASN: Dinas Kesehatan
Temanggung yang
saja. Dengan
Saya melakukan role Tentrem, Marem,
demikian, seluruh
play dengan Gandem.
komponen
menggunakan naskah masyarakat harus
yang saya buat Misi: mewujudkan berpartisipasi aktif,
dengan menggunakan sumber daya yang meliputi lintas
Ms.Word (Digital manusia yang sektor, organisasi
Skill). Dalam mencari berkualitas, profesi, organisasi
referensi materi, saya berkarakter,dan masyarakat, dan
mencari dari sumber berdaya, serta dunia usaha
informasi yang tepat mewujudkan tata
dan sesuai kelola Responsive :
(menghargai hak pemerintahan yang Program kesehatan
cipta) dengan baik dan harus sesuai dengan
menggunakan Google pelayanan publik kebutuhan dan
keinginan
(digital ethics). yang berkualitas
masyarakat, serta
tanggap dalam
a. Membagikan a. Terlaksana pre test • Harmonis : Saya mengatasi
pre tes kepada kepada peserta bekerja sama permasalahan di
peserta sebelum sebelum dilakukan role dengan anggota daerah, situasi
melakukan role play play handover PSC 119 untuk kondisi setempat,
handover mengisi pre tes sosial budaya dan
• Akuntabel :Pre tes kondisi geografis.
yang saya lakukan
untuk mengetahui
kejelasan target
pelaksanaan

41
kegiatan

b. Melaksanakan b. Terlaksananya role play • Kolaboratif : Saya


role play operan jaga operan jaga (handover) bekerja sama
(handover) yang dihadiri oleh dengan rekan kerja
petugas PSC 119 Dinas tim PSC 119 untuk
KesehatanTemanggung membantu dalam
melakukan role play
handover

c. Melakukan post tes c. Terlaksanya post tes


setelah pelaksanaan • Adaptif :Saya
role play handover melakukan
perbaikan sesuai
dengan hasil pos
test yang sudah
dilakukan oleh
petugas setelah
terselenggaranya
roleplay
5. Melakukan Terlaksananya kegiatan Manajemen ASN: Terlaksananya Terlaksananya
monitoring dan roleplay operan jaga saya cermat dalam kegiatan yang kegiatan roleplay
evaluasi (handover) yang telah membuat instrumen telah dirancang operan jaga
dirancang evaluasi dan berkontribusi (handover) petugas di
melakukan evaluasi terhadap visi dan PSC 119 memberikan
dengan jujur, misi ke-3 Dinas penguatan terhadap
bertanggung jawab Kesehatan nilai Dinas Kesehatan
dan berintegritas Kabupaten Kabupaten
tinggi sesuai dengan Temanggung Temanggung yaitu
Kode Etik ASN (Kode Entrepreneurship dan
Etik ASN) Saya Visi: Integritas
melakukan kegiatan Terwujudnya
evaluasi sebagai masyarakat • Entrepreneurship
bentuk pengawasan temanggung yang : Seluruh

42
atas kegiatan yang sehat melalui komponen dan
telah di lakukan peningkatan unsur
(Peran ASN) pelayanan penyelenggara
kesehatan dan pembangunan
SMART ASN: dalam penerapan perilaku kesehatan di
kegiatan evaluasi saya hidup bersih dan Kabupaten
cermat dalam sehat (PHBS) yang Temanggung harus
menganalisis evaluasi makin baik memiliki
dengan menggunakan kecakapan tinggi
dalam melakukan
media Teknologi Misi:
perubahan positif
Informasi seperti Menyelenggarakan
untuk mengatasi
Laptop/ komputer dan kesehatan yang permasalahan
saya menggerakkan paripurna, kesehatan
pemanfaatan berbagai bermutu,
sumber daya untuk terjangkau dan • Integritas :
hasil yang lebih baik merata Seluruh komponen
(Digital Skill) dan unsur
penyelenggara
pembangunan
• Akuntabel : Saya kesehatan di
a. Melakukan tabulasi a. Adanya hasil tabulasi dalam membuat Kabupaten
pre dan post dan nilai pre dan post dan tabulasi data Temanggung harus
menarik kesimpulan membuat memiliki motivasi
dilakukan dengan
dan komitmen
kesimpulannya penuh rasa
tinggi dibarengi
tanggung jawab dengan kerendahan
agar dapat hati, keikhlasan,
diaplikasikan ketulusan,
dengan baik kejujuran dan
menjunjung moral
dengan tetap
memiliki ketegasan
b. Membuat format b. Tersedianya format • Kompeten dan kepribadian
monitoring monitoring Saya dalam membuat yang teguh.
format monitoring
menggunakan Bahasa

43
Indonesia yang baik
dan benar serta
dengan kinerja
terbaik
• Berorientasi
Pelayanan
Saya dalam membuat
format monitoring
dapat digunakan
untuk perbaikan
berkelanjutan

• Harmonis :
c. Melakukan c. Terlaksananya Saya menjalin
konsultasi dengan konsultasi dengan komunikasi yang
mentor mengenai mentor mengenai baik dengan mentor
format monitoring format monitoring agar dapat
membangun
lingkungan kerja
yang kondusif

d. Mengisi lembar d. Terdapat lembar • Kolaboratif : Saya


monitoring (diisi monitoring yang telah memberi
berdasarkan terisi kesempatan
pengamatan kepada petugas
langsung dan untuk mengisi
meminta bantuan lembar monitoring
dari petugas jaga) pada setiap shitf
jaga masing-masing

e. Membuat hasil • Akuntabel

44
monitoring e. Adanya hasil Saya dapat
monitoring mempertanggung
jawabkan hasil
monitoring yang telah
dibuat
• Berorientasi
Pelayanan :Saya
melakukan
perbaikan terus
menerus dalam
memberikan
pelayanan sebagai
bahan evaluasi
monitoring
• Adaptif :
saya terus
berinovasi untuk
mengoptimalkan
pelayanan kegiatan
PSC 119 dari hasil
analisis evaluasi
kegiatan

45
F. Jadwal Rancangan Aktualisasi

Bukti
NO SEP NOVEMBER
GAGASAN DAN TAHAPAN OKTOBER Kegiatan
TEM
KEGIATAN BER
28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8
1
1 Membuat SOP kegiatan operan
jaga (hand over) petugas

a. mencari referensi untuk


pembuatan SOP

b. Menyusun draft SOP

c. Konsultasi ke mentor

d. Penyempurnaan draft SOP

e. Draft SOP diajukan dan


disahkan

2. Menyusun instrument cheklist


kelengkapan peralatan dan
obat-obatan
a. Mencari referensi
mekanisme instrument
checklist

46
b. Melakukan diskusi sesame
rekan tim pelaksana PSC
119
c. Membuat format checklist
kelengkapan peralatan dan
obat-obatan di PSC 119
d. Konsultasi dengan mentor

e. Mengupload format
checklist kelengkapan
peralatan dan obat-obatan
di Google Spreadsheet
3. Sosialisasi terkait SOP
kegiatan operan jaga petugas
dan cheklist kelengkapan
peralatan obat-obatan
a. Membuat PPT sebagai
media sosialisasi
b. Melaksanakan kegiatan
sosialisasi
c. Menyusun laporan hasil
sosialisasi
4 Melakukan role play operan
jaga (handover)petugas PSC
119
a. Membagikan pre tes kepada
peserta sebelum melakukan
role play
b. Melakukan role play

47
c. Melakukan post test

5. Melakukan monitoring dan


evaluasi
a. Melakukan tabulasi pre dan
post tes
b. Membuat format monitoring

c. Melakukan konsultasi
dengan mentor terkait
format monitoring
d. Mengisi lembar
monitoring(diisi
berdasarkan pengamatan
langsung dan meminta
bantuan dari petugas jaga
e. Membuat hasil monitoring

48
DAFTAR PUSTAKA
Bupati Temanggung. 2021. Peraturan Bupati Nomor 110 Tahun
2021 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Temanggung.
Temanggung : Pemda Kabupaten Temanggung.
Bupati Temanggung. 2021. Peraturan Bupati Temanggung Nomor
23 Tahun 2021, Tentang Tugas dan Fungsi Dinas
Kesehatan Kabupaten Temanggung. Temanggung :
Pemda KabupatenTemanggung.
Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung. 2019. Rencana
Strategi Dinas Kesehatan Tahun 2019-2023. Temanggung:
Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia . 2021.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 10 Tahun
2021 tentang Perubahan atas Peraturan Lembaga
Administrasi Negara Nomor
1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai
NegeriSipil. 2021. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul
Pelatihan Dasar CPNS Habituasi. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil:”Wawasan
Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara”. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil:”Analisis Isu
Kontemporer”. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil:”Kesiapsiagaan Bela Negara”. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil:”Berorientasi
Pelayanan”. Jakarta: LembagaAdministrasi Negara
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil:”Akuntabel”.
Jakarta: Lembaga AdministrasiNegara Republik Indonesia.

49
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil:”Kompeten”.
Jakarta: Lembaga AdministrasiNegara Republik Indonesia.

50
CURRICULUM VITAE

A. IDENTITAS DIRI

Nama : Umi Dwi Nandiroh, A.Md. Kep


Tempat, Tanggal Lahir : Sragen, 27 Oktober 1998

Domisili :
Ngemplak RT 27 RW 004 Srimulyo, Gondang, Sragen

E-mail : umidwind@gmail.com
Jabatan : Terampil – Perawat

Instansi : Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung

A. RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun Institusi Jurusan
2016-2019 Akademi Keperawatan Yappi D-3 Keperawatan
2012-2015 SMA N 2 Sragen IPA
2009-2012 SMP N 4 Sragen -
2003-2009 SD N Srimulyo 2 Gondang -

B. RIWAYAT PEKERJAAN
Tahun Pekerjaan Instansi
2022-Sekarang Terampil - Perawat Dinas Kesehatan Kabupaten
Temanggung
2019-2022 Terampil-Perawat Klinik Wyanda Medika

51
52

Anda mungkin juga menyukai