Anda di halaman 1dari 20

TUGAS INDIVIDU-1

AGENDA III LATSAR CPNS TAHUN LEARNING JOURNAL


MANAJEMEN
ASN DAN SMART ASN 2022

Nama : UMI DWI NANDIROH


NIP : 199810272022022003
No Daftar Hadir/Kelp : 5/1
Tempat Latsar : KABUPATEN TEMANGGUNG
Jabatan/Instansi : TERAMPIL - PERAWAT

A. Manajemen Aparatul Sipil Negara (ASN)


Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional,
memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme (KKN). Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.
1. Kedudukan, Peran, Hak dan Kewajiban, dan Kode etik ASN
a. Kedudukan ASN
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai
politik. Selain untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hal ini dimaksudkan untuk
menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian,
pikiran, dan tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya. Oleh karena itu dalam pembinaan
karier pegawai ASN, khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu pejabat karier
tertinggi.
Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014, kedudukan ASN dibagi menjadi 2, yaitu Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), dengan perbedaan sebagai
berikut:
No Jenis Pengertian Status Kedudukan
1. PNS Adalah warga negara Indonesia 1) Pegawai Tetap
yang memenuhi syarat tertentu, 2) Memiliki
diangkat sebagai pegawai ASN NIP secara
secara tetap oleh Pejabat Pembina nasional  Unsur
Kepegawaian untuk menduduki 3) Pembuat aparatur
jabatan pemerintahan dan Kebijakan negara
memiliki nomor induk pegawai 4) Dapat  Melaksana
secara nasional menduduki kan
jabatan kebijakan
pimpinan tinggi yang
pemerintahan ditetapkan
2. PPPK Adalah warga negara 1) Diangkat dengan oleh
Indonesia yang memenuhi pimpinan
No Jenis Pengertian Status Kedudukan
syarat tertentu, yang diangkat oleh perjanjian kerja  Harus bebas
Pejabat Pembina Kepegawaian 2) Diberikan No. dari
berdasarkan perjanjian kerja sesuai induk Pegawai pengaruh/in
dengan kebutuhan instansi Perjanjian tervensi
pemerintah untuk jangka waktu Kerja golongan
tertentu dalam rangka 3) Melaksanakan dan partai
melaksanakan tugas pemerintahan tugas politik
pemerintahan
4) Menduduki
jabatan
fungsional

b. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut:
1) Pelaksana Kebijakan Publik
2) Pelayan Publik dan
3) Perekat dan Pemersatu Bangsa.
Sedangkan tugas ASN yaitu:
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan public dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut. Harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi
pada kepentingan public.
2) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warganegara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan public
dengan tujuan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu ASN dituntut untuk professional dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
ASN senantiasa dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan
Pemerintah. ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan
kepentingan Negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU
ASN disebutkan bahwa dalam penyelenggaraan dan kebijakan manajemen ASN, salah satu
diantaranya asas persatuan dan kesatuan. ASN harus senantiasa mengutamakan dan
mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa (Kepentingan bangsa dan Negara diatas
segalanya)
Peran dari pegawai ASN yaitu sebagai perencana, pelaksana dan pengawas penyelenggaraan
tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta
bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
c. Hak dan Kewajiban ASN
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat meningkatkan
produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Setelah
mendapatkan haknya maka ASN juga berkewajiban sesuai dengan tugas dan
tanggungjawabnya. Hak dan Kewajiban ASN, yaitu:
No Jenis Hak Perlindungan Kewajiban
1. PNS a. Gaji, tunjangan a. Jaminan  Setia dan taat pada
dan fasilitas kesehatan Pancasila, UUD 1945 dan
b. Cuti b. Jaminan NKRI
c. Jaminan pensiun kecelakaan  Menjaga persatuan dan
dan jaminan hari kerja kesatuan bangsa
tua c. Jaminan  Melaksanakan kebijakan
d. Perlindungan kematian, dan yang dirumuskan pejabat
e. Pengembangan d. Bantuan hukum pemerintah yang
kompetensi berwenang
2. PPPK a. Gaji, tunjangan  Menaati ketentuan
dan fasilitas peraturan perundang-
b. Cuti undangan
c. Perlindungan Melaksanakan tugas
d. Pengembangan kedinasan dengan penuh
kompetensi pengabdian, kejujuran,
kesabaran dan tanggung
jawab
 Menunjukkan integritas dan
keteladanan dalam sikap,
perilaku, ucapan dan tindakan
kepada setiap orang baik di
dalam maupun luar kedinasan
 Menyimpan rahasia jabatan
dan hanya dapat
mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan
 Bersedia ditempatkan di
seluruh wilayah NKRI

d. Kode Etik ASN dan Perilaku ASN


ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode
perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode
perilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan
birokrasi pemerintah. Panduan kode etik dan kode perilaku ASN, adalah sebagai berikut:
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegritas tinggi
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan
5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh
tidak bertentangan dengan ketentuan perundangundangan dan etika pemerintah
6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan
informasi terkait kepentingan kedinasan
10) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan jabatannya untuk
mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN
12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai Fungsi
kode etik dan kode perilaku ini sangat penting dalam birokrasi dalam
menyelenggarakan pemerintahan. Fungsi tersebut, antara lain:
1) Sebagai pedoman, panduan birokrasi public/aparatur sipil negara dalam menjalankan tugas dan
kewanangan agar tindakannya dinilai baik.
2) Sebagai standar penilaian sifat, perilaku, dan tindakan birokrasi public/aparatur sipil negara
dalam menjalankan tugas dan kewenangannya.

2. Sistem Merit
a. Pengertian
Sistem merit merupakan kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kompetensi,
dan kinerja yang diberlakukan secara adil dan tanpa membedakan latar belakang: baik secara politik,
ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, ataupun kondisi kecacatan.
b. Tujuan dan manfaat sistem merit
Tujuan Sistem Merit adalah:
1) Merekrut ASN yang profesional dan berintegritas dan menempatkan mereka pada jabatan-jabatan
birokrasi pemerintah sesuai kompetensinya;
2) Mempertahankan ASN melalui pemberian kompensasi yang adil dan layak;
3) Mengembangkan kemampuan ASN melalui bimbingan dan diklat;
4) Melindungi karier ASN dari politisasi dan kebijakan yang bertentangan dengan prinsip merit
(neptisme,primordialisme, dll)
Manfaat dari sistem merit:
No Bagi Manfaat
1. ASN a. ASN Memiliki kesempatan yang sama
untuk meningkatkan kualitas diri
b. Melindungi karir ASN dari politisasi kebijakan
yang bertentangan dengan sistem merit
c. Meningkatkan motivasi ASN
d. Menjamin keadilan dan ruang keterbukaan
dalam perjalanan karir seseorang
2. Organisasi a. Dapat merekrut ASN yang professional dan
berintegritas, serta menempatkan sesuai dengan
kompetensinya sehingga target organisasi mudah
tercapai
b. Mempermudah PPK dalam pengisian jabatan
c. Dapat mempertahankan ASN yang berkompeten
dan berkinerja dengan kompensasi yang layak
3. Birokrasi a. Slogan birokrasi kuat negara maju akan tercapai
b. Birokrasi mandiri
c. Birokrasi menjadi pusat inovasi dan kreatifitas
4. Masyarakat Tujuan birokrasi untuk memberikan pelayanan
kepada
masyarakat akan terjamin

c. Prinsip-prinsip dalam sistem merit


1) Rekrutmen, promosi berdasarkan kualifikasi, kompetensi dan kinerja.
2) Imbalan, hukuman serta perlakuan yang adil.
3) Program pelatihan dan pengembangan untuk menjamin kualitas SDM.
4) Pegawai dipertahankan karena kinerja yang baik
5) Pegawai harus dilindungi dari tindakan kesewenang-wenangan (politis) .
6) Dilarang untuk menggunakan kewenangannya untuk kepentingan politik, kelompok dan pribadi
Istilah 6P dalam sistem merit:
1) Pengorganisasian : bertujuan untuk menyesuaikan arah pembangunan nasional
2) Perekrutan dan Orientasi : bertujuan untuk mendapatkan talenta terbaik
3) Pengembangan Kapasitas : bertujuan untuk mengurangi kesenjangan kompetensi
4) Penilaian Kinerja dan Awards : bertujuan untuk meningkatkan kinerja berkelanjutan Penilai
5) Promosi dan Rotasi : bertujuan untuk menuju ASN yang dinamis
6) Purnabakti dan Terminasi : bertujuan untuk memberikan apresiasi secara layak
3. Mekanisme Pengelolaan ASN
Pengelolaan dan manajemen ASN pada dasarnya adalah kebijakan dan praktek dalam mengelola
aspek manusia atau sumber daya manusia dalam organisasi termasuk dalam hal ini adalah
pengadaan,penempatan, mutasi, promosi,pengembangan, penilaian dan penghargaan.
No PNS PPPK
1. Penyusunan dan Penetapan Penetapan Kebutuhan
Kebutuhan
2. Pengadaan Pengadaan
3. Pangkat dan jabatan Penilaian Kinerja
4. Pengembangan karier Penggajian dan Tunjangan
5. Pola karier Pengembangan Kompetensi
6. Promosi Pemberian Penghargaan
7. Mutasi Disiplin
8. Penilaian kinerja Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
9. Penggajian dan tunjangan Perlindungan
10. Penghargaan
11. Disiplin
12. Pemberhentian
13. Jaminan Pensiun dan hari tua
14. Perlindungan

a. Jabatan dalam Undang-Undang ASN


Ada empat jenis jabatan menurut UU ASN, yaitu:
1) Jabatan Administrasi
- Jabatan Administrator (setara eselon III)
Memimpin pelaksanaan kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan
pembangunan
- Jabatan Pengawas (setara eselon IV)
Mengendalikan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh pejabat pelaksana
- Jabatan Pelaksana (setara eselon V atau Jabatan Fungsional Umum) Melaksanakan kegiatan
pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan
2) Jabatan Fungsional
- Jabatan Keahlian : Ahli Utama, Ahli Madya, Ahli Muda, Ahli Pertama
- Jabatan Keterampilan : Penyelia, Mahir, Terampil, Pemula
3) Jabatan Pimpinan Tinggi
- Jabatan Pimpinan Tinggi Utama (Setara pimpinan lembaga non kementerian
- Jabatan Pimpinan Tinggi Madya (Setara Eselon I)
- Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (Setara Eselon II)
4) Jabatan ASN Tertentu diisi oleh TNI dan POLRI

b. Sistem Manajemen Kinerja PNS


1) Perencanaan Kinerja
- Melakukan penyelarasan kinerja ( lingkup peran dan kendali )
- Melakukan rencana, indikator, dan target kinerja
2) Pelaksanaan, Pemantauan Dan Pembinaan Kinerja
- Melakukan tinjauan kemajuan kinerja ( short cycle evaluation )
- Memberikan on going feedback berdasarkan tinjauan kemajuan kinerja
- Mengatasi kinerja yang buruk
- Mengapresiasi kinerja yang baik
3) Penilaian Kinerja
- Menilai capaian kinerja keseluruhan ( fullcycle evaluation )
- Menilai ide baru
4) Tindak Lanjut
- Memberikan penghargaan terhadap kinerja baik
- Memberikan sanksi untuk kinerja buruk
B. SMART ASN
1. Literasi Digital
Literasi digital banyak menekankan pada kecakapan pengguna media digital dalam melakukan
proses mediasi media digital yang dilakukan secara produktif. Literasi Digital merupakan kecakapan
yang tidak semata-mata melibatkan kemampuan menggunakan perangkat teknologi informasi, dan
komunikasi, tetapi melibatkan pula kemampuan bersosialisasi, kemampuan berpikir kritis, kreatif, serta
inspiratif sebagai kompetensi digital Literasi digital berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kognitif
SDM di Indonesia. Seorang pengguna yang memiliki kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya
mampu mengoperasikan alat, melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuh tanggung jawab.
2. Kerangka kerja Literasi Digital
4 pilar Literasi Digital, yaitu:
a) Digital skill
Merupakan kemampuan mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti
lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari
b) Digital culture
Merupakan kemampuan membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun
wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dalam keseharian dan digitalisasi
kebudayaan melalui pemanfaatan TIK.
c) Digital Ethics
Merupakan kemampuan menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan,
mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette/etika dan etiket dalam
menggunakan internet literasi digital) dalam kehidupan sehari-hari
d) Digital safety
Merupakan kemampuan mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan
meningkatkan kesadaran perlindungan data pribadi dan keamanan digital dalam kehidupan sehari-
hari.
3. Penerapan Literasi Digital implikasinya
a. Implementasi
1) Lanskap Digital
Lanskap digital meliputi berbagai perangkat keras dan perangkat lunak karena lanskap digital
merupakan sebutan kolektif untuk jaringan sosial, surel, situs daring, perangkat seluler, dan lain
sebagainya. Fungsi perangkat keras dan perangkat lunak
saling berkaitan sehingga tidak bisa lepas satu sama lain.
2) Mesin pendari informasi
Tahapan kerja mesin pencari informasi:
- Penelusuran (crawling), yaitu mengacu pada kata kunci yang diketikkan.
- Pengindeksan (indexing), yakni pemilahan data
- Pemeringkatan (ranking), yaitu proses pemeringkatan data Aplikasi percakapan dan sosial
media
3) Aplikasi dompet digital, loka pasar (marketplace) dan transaksi digital
b. Implikasi
1) Etika berinternet
2) Informasi hoax (informasi bohong)
3) Perundungan di dunia maya (cyberbulliying).
4) Ujaran kebencian (Hate Speech)
5) Penipuan digital. Antara lain catfishing, yaitu tindakan seseorang yang menggunakan profil
personal palsu pada SNS untuk melakukan kecurangan atau melakukan penipuan
4. Prinsip Praktik Digital
a. Menyediakan pelayanan inklusif dan responsive
b. Menyertakan aspek kesejahteraan digitaldalam kebijakan yang sudah ada
c. Menyediakan lingkungan fisik dan daring yang aman
d. Mematuhi petugas yang bertanggungjawab mengenai aktivitas digitas
e. Penuhi tanggung jawab etik dan hukum
f. Menyediakan pelatihan kesempatan belajar, pendampingan dan bantuan partisipasi dalam
kegiatan digital
g. Memahami potensi dampak positif dan negatif
h. Menyediakan system, perlengkapan,dan konten digital yang inklusif dan mudah diakses
TUGAS INDIVIDU-2
AGENDA III LATSAR CPNS TAHUN
Matriks Aktualisasi dan Habituasi Manajemen ASN dan Smart ASN
Nama : Umi Dwi Nandiroh, A.Md. Kep
Jabatan : Terampil – Perawat
Unit Kerja : Dinas Kesehatan
Tupoksi yang sesuai dengan RA : 1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu
2. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan
3. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan
Identifikasi Isu : 1. Kurang optimalnya pelaksanaan operan jaga (handover)
( diambil dari USG ) petugas di PSC 119 Kabupaten Temanggung
2. Belum optimalnya SOP alur pelayanan emergency oleh petugas
di PSC 119
3. Kurangnya pemahaman dan penggunaan alat pelindung diri
(APD) pada petugas PSC 119
Isu yang diangkat ( : Kurang optimalnya pelaksanaan operan jaga (handover) petugas
core issue ) di PSC 119 Kabupaten Temanggung

Penyebab Isu : MAN :


( diambil dari Fishbond )
- Kurangnya kemampuan komunikasi antar petugas PSC 119
- Kurang pengetahuan petugas Kesehatan PSC 119
mengenai pentingnya pelaksanaan operan jaga sesama
petugas
MATERIAL :
- Belum adanya format operan jaga beserta cheklist
kelengkapan peralatan/obat-obatan
- Belum adanya SOP pelaksanaan pergantian shift jaga
METHOD :
- Laporan harian dilakukan dengan mengisi di google
spreadsheet akan tetapi belum dijelaskan secara terperinci
antar petugas
- Operan jaga dilakukan dalam waktu singkat sebelum
pergantian shift sehingga kurang optimal

MILIEU :

- Lingkungan kerja yang tidak terbiasa melakukan operan


jaga secara rutin

Gagasan pemecahan isu ( : Optimalisasi Penerapan Operan Jaga (handover) Petugas melalui
konsep judul ) metode Role Play di Unit PSC 119 Dinas Kesehatan Kabupaten
Temanggung
Matriks Aktualisasi dan Habituasi Manajemen ASN dan Smart ASN

NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT / HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI PENGUATAN


KEGIATAN SUBSTANSI MATA DAN MISI NILAI-NILAI
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan Tersedianya rancangan Keterkaitan kegiatan Tersedianya rancangan Tersedianya
konsultasi kepada konsultasi kegiatan dengan Manajemen ASN: konsultasi kegiatan rancangan konsultasi
mentor terkait pelaksanaan operan Jaga Saya menyusun materi & pelaksanaan operan kegiatan pelaksanaan
rancangan kegiatan (handover) Petugas rancangan kegiatan sosialisasi Jaga (handover) Petugas operan Jaga
pelaksanaan operan melalui metode Role dengan cermat & disiplin melalui metode Role (handover) Petugas
jaga (handover) play yang telah disetujui untuk disetujui oleh mentor play kepada mentor melalui metode Role
Petugas melalui mentor sebagai langkah awal berkontribusi terhadap play di PSC 119
metode Role play di perencanaan kinerja untuk visi dan misi ke-2 Dinas memberikan
PSC 119 Dinas menuju ASN yang dinamis. Kesehatan Kabupaten penguatan terhadap
Kesehatan Dalam berkonsultasi, saya Temanggung nilai Dinas Kesehatan
Temanggung bersikap hormat & sopan Visi: Kabupaten
kepada atasan (Kode etik & Terwujudnya Temanggung yaitu
Sumber : SKP perilaku ASN) masyarakat temanggung Tangible dan
yang sehat melalui Sustainable
Keterkaitan kegiatan peningkatan pelayanan  Tangible: bukti
dengan Smart ASN: kesehatan dan konkret kemampuan
Dalam rancangan materi penerapan perilaku organisasi untuk
kegiatan pelaksanaan operan hidup bersih dan sehat menampilkan yang
jaga (hand over), saya (PHBS) yang makin terbaik bagi
menggunakan Ms. Office baik pelanggan
Word (digital skill) dan Misi:  Sustainable:
menggunakan media Google Menyelenggarakan pembangunan yang
untuk mencari sumber kesehatan yang memenuhi kebutuhan
referensi yang tepat, rasional paripurna, bermutu, masa kini tanpa
& sesuai. (digital ethics) terjangkau dan merata mengurangi
kemampuan generasi
mendatang untuk
a. Melakukan konsultasi Adanya materi, arahan a. Akuntabel memenuhi kebutuhan
dengan mentor & persetujuan dari Dalam menyiapkan bahan mereka sendir
mentor yang dapat konsultasi sinergi yang
dipertanggung jawabkan lebih baik.
b. Harmonis
Dalam berkonsultasi, saya
membangun lingkungan
kerja yang kondusif
dengan mentor.
c. Loyal
Dalam berkonsultasi, saya
memegang teguh ideologi
Pancasila untuk menghargai
pendapat mentor.

b. Mencatat Diperolehnya saran dan a. Akuntabel


masukan/arahan yang masukan dari mentor Saya akan meminta
diberikan oleh mentor - Dokumentasi berupa arahan/masukan dari
foto/lembar konsultasi pimpinan dengan penuh
mentor tanggung jawab
b. Loyal
Saya ikut berkontribusi
memberikan opini kepada
mentor pada saat konsultasi
dengan mentor untuk
pembuatan rancangan
kegiatan SPO Operan Jaga
(handover) Petugas melalui
metode Role play
c. Adaptif (inovasi)
Saya melakukan
dokumentasi kegiatan
dengan menggunakan Akses
digital seperti foto, video.

a. Akuntabel
c. Membuat lembar Adanya lembar
Saya akan mengefisienkan
persetujuan persetujuan yang telah
waktu ketika meminta
ditandatangani mentor
persetujuan kepada mentor

2. Membuat SOP dan Tersedianya SOP dan Manajemen ASN: saya Adanya SOP dan Tersedianya SOP dan
Naskah Role Play naskah Role Play membuat SOP kegiatan operan naskah Role Play naskah Role Play
kegiatan operan jaga kegiatan operan jaga jaga petugas PSC 119 dalam kegiatan operan jaga kegiatan operan jaga
(hand over) petugas (hand over) yang telah rangka pemenuhan kebutuhan (hand over) yang telah (hand over) di PSC
Sumber : SKP dan disetujui mentor pelayanan sesuai peraturan disetujui mentor 119 yang telah
Inovasi perundang-undangan (Kode berkontribusi terhadap disetujui telah
Etik ASN) pembuatan SOP visi dan misi Dinas disahkan memberikan
mencerminkan saya adalah Kesehatan yang ke-5 penguatan terhadap
ASN yang melaksanakan nilai Dinas Kesehatan
tugasnya dengan penuh Visi : Kabupaten
tanggung jawab sesuai dengan Terwujudnya Temanggung yaitu
tupoksi sesuai dengan masyarakat temanggung Responsif, Safety
PERMENPANRB Nomor 35 yang sehat melalui dan Tangible
Tahun 2019 peningkatan pelayanan  Responsif: tanggap
Tentang Jabatan Fungsional kesehatan dan memberikan
Perawat (Tugas ASN) saya penerapan perilaku pelayanan yang cepat
membuat SOP sebagai bentuk hidup bersih dan sehat atau responfif serta
pengawasan terhadap (PHBS) yang makin diiringi dengan cara
pelaksanaan kegiatan PSC 119 baik penyampaian yang
(Peran ASN) jelas dan mudah
Misi : dimengerti
SMART ASN: saya mencari Menjamin ketersediaan  Safety: memberi
sumber referensi yang dan pemerataan jaminan pada
terpercaya dari internet dalam sumberdaya kesehatan keutuhan jasmani
pembuatan SOP dengan ataupun rohani pada
menggunakan search engine karyawan,
(Digital Skill) lingkungan dan
Saya tidak melakukan plagiat pelanggan yang
langsung dari hasil tulisan membuahkan budaya
orang lain, melainkan menulis dan karyawan dalam
ulang dengan bahasa yang organisasi
mudah di mengerti dan  Tangible: bukti
mencantumkan sumbernya konkret kemampuan
(Digital Ethics) organisasi untuk
menampilkan yang
terbaik bagi
pelanggan.
a. Mencari referensi Adanya pemahaman a. Kompeten:
untuk pembuatan SOP mengenai pembuatan
saya melakukan Learning
dan naskah roleplay SOP
Agility untuk menambah
pemahaman saya mengenai
pembuatan SOP pada saat
mencari referensi
b. Penyusunan draft SOP Tersusunnya draft awal a. Akuntabel :
SOP Saya membuat draft penyusunan
SOP menggunakan sumber
referensi yang dapat dipercaya

c. Melakukan konsultasi Adanya persetujuan a. Harmonis :


kepada mentor mentor terkait SOP yang Saya menghargai perbedaan
telah disusun pendapat sebagai masukkan
dari mentor untuk perbaikan
pembuatan SOP pada saat
konsultasi

d. Merevisi SOP Tersedianya draft SOP a. Berorientasi pelayanan:


yang sudah diperbaiki
Saya melakukan perbaikan
dan sesuai dengan
tanpa henti dalam merevisi
arahan mentor
penyusunan draft SOP sesuai
arahan mentor

e. Meminta tanda tangan Adanya SOP yang telah a. Kompeten :


SOP yang telah ditandatangani dan
direvisi disahkan oleh Kepala Saya membuat SOP dengan
Bidang kualitas terbaik sehingga
dapat disahkan
3. Melakukan Terlaksananya persiapan Dalam mempersiapkan Adanya sosialisasi Terlaksananya
persiapan sosialisasi kegiatan sosialisasi role pelaksanaan kegiatan persiapan kegiatan
sosialisasi pelaksanaan kegiatan
pelaksaan kegiatan play operan jaga (hand roleplay operan jaga sosialisasi role play
role play operan jaga over) role play operan jaga untuk (handover) berkotribusi operan jaga (hand
(hand over) terhadap visi dan misi over) petugas di PSC
meningkatkan pemahaman dan
Sumber : SKP, Dinas Kesehatan ke-3 119 memberikan
Inovasi kerjasama tim PSC 119 untuk penguatan terhadap
Visi : nilai Dinas Kesehatan
meningkatkan pelayanan yang
Terwujudnya Kabupaten
professional dan berkualitas masyarakat temanggung Temanggung yaitu
yang sehat melalui Peduli, Empatik dan
(Tugas ASN) serta memiliki
peningkatan pelayanan Sustainable
tujuan untuk mengakurasi, kesehatan dan Peduli: sebuah sikap
mereliabilisasi komunikasi
penerapan perilaku keberpihakan
hidup bersih dan sehat untuk melbatkan
tentang tugas perpindahan
(PHBS) yang makin diri dalam
informasi yang relevan yang baik persoalan, kedaan
atau kondisi yang
digunakan untuk kesinambungan
Misi : terjadi
dalam keselamatan dan Menyelenggarakan disekitarnya
pelayanan kesehatan Empatik:
keefektifan dalam bekerja. yang paripurna, bermutu, memberikan
Dalam pelaksanaan sosialisasi terjangkau dan merata. perhatian yang
saya memberikan informasi tulus dan bersifat
secara benar dan penuh tanggung pribadi kepada
jawab serta tidak menyesatkan pelanggan, hal ini
petugas PSC 119 dalam dilakukan untuk
melakukan kegiatan (Kode Etik mengetahui
ASN) keinginan
pelanggan secara
SMART ASN: akurat dan spesifik
Saya membuat media sosialisasi Sustainable:
dengan menggunakan Mic. pembangunan
.Power Point (Digital Skill) yang memenuhi
Dalam penyampaian materi kebutuhan masa
sosialisasi tidak boleh kini tanpa
mengurangi
mengandung informasi yang kemampuan
salah dan mengandung hoaks generasi
mendatang untuk
(Digital Culture) memenuhi
kebutuhan mereka
sendiri
a. Kompeten
a. Melakukan konsultasi Terlaksananya
dengan mentor konsultasi dengan Saya dalam melakukan
mentor dan disepakati konsultasi tentang agenda
agenda pelaksanaan pelaksanaan role play dengan
roleplay mentor, bersikap sopan dan
menghargai sesama rekan
kerja.
b. Menyiapkan bahan Tersedianya bahan a. Akuntabel
pelaksanaan role play pelaksanaan roleplay Saya dalam menyiapkan bahan
operan jaga (handover) operan jaga (handover) pelaksaan rolepay dengan jujur,
- checklist kelengkapan tanggung jawab, cermat, dan
peralatan/obat-obatan efektif

c. Menyiapkan tempat
pelaksaan role play Adanya tempat a. Kolaboratif
operan jaga pelaksaan role play Saya akan meminta saran
(handover) operan jaga (handover) dalam memilih tempat
yang telah di setting kegiatan melalui musyawarah
dengan baik dengan teman sejawat

d. Membuat Undangan
Sosialisasi role play Tersedianya undangan a. Kompeten
operan jaga pelaksanaan role play Saya membuat undangan dengan
(handover) handover dan Bahasa Indonesia yang baik dan
tersampaikan kepada benar serta dengan kinerja
peserta terbaik
b. Adaptif (inovatif)
Saya membuat undangan
sosialisasi dengan
memanfaatkan Akses Digital
Ms. Word

4. Melakukan role play Terlaksananya role play Manajemen ASN : Saya Terlaksananya Role
operan (handover) operan jaga (handover) melakukan role play (hand over) Play operan jaga
petugas PSC 119 petugas PSC 119 harus dilakukan seefektif (handover) petugas
Sumber : SKP, mungkin dengan secara singkat, PSC 119 memberikan
Inovasi jelas dan lengkap tentang penguatan terhadap
tindakan mandiri petugas, nilai Dinas Kesehatan
tindakan kolaboratif yang sudah Kabupaten
dilakukan/belum dan Temanggung yaitu
perkembangan saat itu. Inklusif dan
Informasi yang disampaikan Responsif
harus akurat, sehingga  Inklusif : Program
kesinambungan kegiatan dapat pembangunan
berjalan dengan kesehatan harus
sempurna (Peran ASN) melibatkan semua
pihak, karena
Smart ASN: pembangunan
Saya melakukan role play kesehatan tidak
dengan menggunakan naskah mungkin hanya
yang saya buat dengan dilaksanakan oleh
menggunakan Ms.Word (Digital Dinas Kesehatan
Skill). Dalam mencari referensi saja. Dengan
materi, saya mencari dari demikian, seluruh
sumber informasi yang tepat dan komponen
sesuai (menghargai hak cipta) masyarakat harus
berpartisipasi aktif,
dengan menggunakan Google
yang meliputi lintas
(digital ethics).
sektor, organisasi
profesi, organisasi
masyarakat, dan
dunia usaha
a. Membagikan pre tes Terlaksana pre test a. Harmonis
kepada peserta sebelum kepada peserta sebelum Saya bekerja sama dengan  Responsive :
melakukan role play dilakukan role play anggota PSC 119 untuk Program kesehatan
handover handover mengisi pre tes harus sesuai dengan
b. Akuntabel kebutuhan dan
Pre tes yang saya lakukan keinginan
untuk mengetahui kejelasan masyarakat, serta
target pelaksanaan kegiatan tanggap dalam
mengatasi
permasalahan di
daerah, situasi
kondisi setempat,
Terlaksananya role play a. Kolaboratif
b.Melaksanakan role play operan jaga (handover) sosial budaya dan
Saya bekerja sama dengan
operan jaga (handover) yang dihadiri oleh kondisi geografis.
rekan kerja tim PSC 119
petugas PSC 119 Dinas untuk membantu dalam
Kesehatan Temanggung melakukan role play
handover

c. Melakukan post tes Terlaksanya post tes


b. Adaptif
setelah pelaksanaan role
Saya melakukan perbaikan
play handover
sesuai dengan hasil pos test
yang sudah dilakukan oleh
petugas setelah
terselenggaranya roleplay
5. Melakukan Terlaksananya kegiatan Manajemen ASN: saya cermat Terlaksananya kegiatan Terlaksananya
monitoring dan roleplay operan jaga dalam membuat instrumen yang telah dirancang kegiatan roleplay
evaluasi (handover) yang telah evaluasi dan melakukan berkontribusi terhadap operan jaga
Sumber : SKP dirancang evaluasi dengan jujur,
visi dan misi ke-3 Dinas (handover) petugas di
bertanggung jawab dan
Kesehatan Kabupaten PSC 119 memberikan
berintegritas tinggi sesuai
Temanggung penguatan terhadap
dengan Kode Etik ASN (Kode nilai Dinas Kesehatan
Etik ASN) Saya melakukan Visi: Kabupaten
kegiatan evaluasi sebagai
Terwujudnya Temanggung yaitu
bentuk pengawasan masyarakat temanggung Entrepreneurship
atas
kegiatan yang telah di lakukan yang sehat melalui dan Integritas
(Peran ASN) peningkatan pelayanan
kesehatan dan  Entrepreneurship
SMART ASN: dalam kegiatan penerapan perilaku : Seluruh
evaluasi saya cermat dalam hidup bersih dan sehat komponen dan
menganalisis evaluasi dengan (PHBS) yang makin unsur
menggunakan media Teknologi baik penyelenggara
Informasi seperti Laptop/ pembangunan
komputer dan saya Misi: kesehatan di
menggerakkan pemanfaatan Menyelenggarakan Kabupaten
berbagai sumber daya untuk kesehatan yang Temanggung
hasil yang lebih baik (Digital paripurna, bermutu, harus memiliki
Skill) terjangkau dan merata kecakapan tinggi
dalam melakukan
a. Melakukan tabulasi Adanya hasil tabulasi a. Akuntabel perubahan positif
pre dan post dan nilai pre dan post dan Saya dalam membuat tabulasi untuk mengatasi
menarik kesimpulan membuat data dilakukan dengan penuh permasalahan
kesimpulannya rasa tanggung jawab agar dapat kesehatan
diaplikasikan dengan baik
 Integritas :
Seluruh komponen
dan unsur
penyelenggara
Tersedianya format a. Kompeten pembangunan
b. Membuat format
monitoring Saya dalam membuat format kesehatan di
monitoring
monitoring menggunakan Kabupaten
Bahasa Indonesia yang baik dan Temanggung harus
benar serta dengan kinerja memiliki motivasi
terbaik dan komitmen
b. Berorientasi Pelayanan tinggi dibarengi
Saya dalam membuat format dengan kerendahan
monitoring dapat digunakan hati, keikhlasan,
untuk perbaikan ketulusan,
berkelanjutan kejujuran dan
menjunjung moral
dengan tetap
c. Melakukan konsultasi Terlaksananya memiliki ketegasan
dengan mentor konsultasi dengan a. Harmonis : dan kepribadian
mengenai format mentor mengenai format Saya menjalin komunikasi yang teguh.
monitoring monitoring yang baik dengan mentor agar
dapat membangun
lingkungan kerja yang
kondusif

d. Mengisi lembar Terdapat lembar


monitoring (diisi monitoring yang telah a. Kolaboratif
berdasarkan terisi Saya memberi kesempatan
pengamatan langsung kepada petugas untuk mengisi
dan meminta bantuan lembar monitoring pada
dari petugas jaga) setiap shitf jaga masing-
masing

e. Membuat hasil Adanya hasil monitoring


monitoring
a. Akuntabel
Saya dapat mempertanggung
jawabkan hasil monitoring
yang telah dibuat
b. Berorientasi Pelayanan
Saya melakukan perbaikan
terus menerus dalam
memberikan pelayanan
sebagai bahan evaluasi
monitoring
c. Adaptif :
saya terus berinovasi untuk
mengoptimalkan pelayanan
kegiatan PSC 119 dari hasil
analisis evaluasi kegiatan

Anda mungkin juga menyukai