Anda di halaman 1dari 7

PELATIHAN DASAR CPNS TAHUN 2022

Agenda Kedudukan dan Peran PNS untuk mendukung terwujudnya Smart Governanc
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

TUGAS INDIVIDU 1 AGENDA III

I. Kedudukan, Peran, Hak dan Kewajiban, dan Kode Etik ASN


Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
A. Fungsi, Tugas dan Peran pegawai ASN
Fungsi : Pelaksana Kebijakan Publik, Pelayanan Publik, Perekat dan Pemersatu
Bangsa
Tugas : Melaksanakan Kebijakan Publik Memberikan Pelayanan Publik Mempererat
persatuan dan kesatuan
Peran : Perencana, pelaksana dan pengawas penyelenggaraan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan
B. Jenis Pegawai ASN
1. PNS
Diangkat sebagai Pegawai Tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dan
memiliki NIP (Pasal 1 butir 3 dan Pasal 7).
a. Status
 Berstatus pegawai tetap
 Memiliki NIP nasional
 Sebagai pembuat kebijakan
 Dapat menduduki jabatan pimpinan tinggi pemerintah
b. Kedudukan
 Berkedudukan sebagai unsur Aparatur Negara
 Melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan
 Harus bebas dari pengaruh/intervensi golongan dan partai politik
c. Hak
 Gaji, tunjangan dan fasilitas
 Cuti
 Jaminan pensiun dan jaminan hari tua
 Perlindungan ( jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan
kematian, dan bantuan hukum)
 Pengembangan kompetensi
d. Kewajiban ASN
 Setia dan taat kepada Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Pemerintah
 Menjaga persatuan dan persatuan bangsa
 Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah
 Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
 Melaksanakan tugas kedinasan
 Menunjukan integritas dan keteladanan, sikap, perilaku dan tindakan
 Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah NKRI

2. Pegawai PPPK
Diangkat sebagai Pegawai dengan perjanjian kerja oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai kebutuhan (Pasal 1 butir 4 dan Pasal 7)
a. Status
 Diangkat dengan perjanjian kerja
 Dapat diberikan nomor induk pegawai perjanjian kerja
 Melaksanakan tugas pemerintahan
 Menduduki jabatan fungsional
b. Kedudukan
 Berkedudukan sebagai unsur Aparatur Negara
 Melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan
 Harus bebas dari pengaruh/intervensi golongan dan partai politik
c. Hak
 Gaji, tunjangan dan fasilitas
 Cuti
 Jaminan pensiun dan jaminan hari tua
 Perlindungan ( jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan
kematian, dan bantuan hukum)
 Pengembangan kompetensi
d. Kewajiban ASN
 Setia dan taat kepada Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Pemerintah
 Menjaga persatuan dan persatuan bangsa
 Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah
 Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
 Melaksanakan tugas kedinasan
 Menunjukan integritas dan keteladanan, sikap, perilaku dan tindakan
 Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah NKRI

C. Kode Etik dan Perilaku ASN


1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi;
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan
dan etika pemerintah;
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab,
efektif, dan
efisien;
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain;
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan slalu menjaga reputasi dan integritas ASN;
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai

II. SISTEM MERIT


kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan
kinerja, yang diberlakukan secara adil dan wajar dengan tanpa diskriminasi
Sistem merit bertujuan untuk menghasilkan ASN yang profesional dan berintegritas
dengan menempatkan mereka pada jabatan-jabatan birokrasi pemerintah sesuai
kompetensinya; pemberian kompensasi yang adil dan layak; mengembangkan
kemampuan ASN melalui bimbingan dan diklat; dan melindungi karier ASN dari politisasi
dan kebijakan yang bertentangan dengan prinsip merit.

Sistem Merit ASN 6P :


1. Pengorganisasian : Menyesuaikan arah pembangunan nasional
2. Perekrutan dan Orientasi : Mendapatkan talenta terbaik
3. Pengembangan Kapasitas : Mengurangi kesenjangan kompetensi
4. Penilaian kinerja dan awards :Meningkatkan kinerja berkelanjutan
5. Promosi dan rotasi : Menuju ASN yang dinamis
6. Purnabhakti dan Terminasi : Mengapresiasi secara layak

III. MEKANISME PENGELOLAAN ASN


a. Manajemen ASN
Rekrutmen, pengembangan pegawai, promosi, kesejahteraan, manajemen
kinerja, disiplin dan etika, pensiun.
b. Sistem Manajemen Kinerja PNS
1. Perencanaan kinerja
2. Pelaksanaan, pemantauan dan pembinaan kinerja
3. Penilaian kinerja
4. Tindak lanjut
c. Pengelolaan Kinerja Pegawai
- Meningkatkan kolaborasi, aliran ide yang terus menerus
- Ada mekanisme yang Berkesinambungan dalam mengelola kinerja
- Mengutamakan keterlibatan dan kerjasama
d. Nilai-nilai Implementasi manajemen
- Pengembangan Kompetensi
- Peningkatan Kinerja
- Kode Etik ASN (banyak)
- Profesional
- Integritas

IV. Literasi digital Smart ASN


Smart ASN
Literasi digital menjadi kemampuan wajib yang harus dimiliki oleh peserta CPNS dan
diharapkan para peserta mampu mengikuti dan beradaptasi dengan perubahan
transformasi digital yang berlangsung sangat cepat. Literasi digital banyak menekankan
pada kecakapan pengguna media digital dalam melakukan proses mediasi media digital
yang dilakukan secara produktif. Seorang pengguna yang memiliki kecakapan literasi
digital yang bagus tidak hanya mampu mengoperasikan alat, melainkan juga mampu
bermedia digital dengan penuh tanggung jawab. Kerangka umum literasi digital adalah
Digital Skill, Digital Culture, Digital Ethics, Digital Safety. Sedangkan Pilar Literasi Digital
adalah Etika Bermedia Digital, Cakap Bermedia Digital, Aman Bermedia Digital, Budaya
Bermedia Digital
Implementasi dan Pilar Literasi Digital :
a. Digital skills (cakap bermedia digital)
Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami dan menggunakan
perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan
sehari-hari.
Pengetahuan dasar menggunakan perangkat keras digital, piranti lunak, mesin
telusur, beragam aplikasi chat dan media sosial untuk berkomunikasi, serta
beragam aplikasi dompet digital dan e-commerce untuk memantau keuangan dan
transaksi keuangan.
b. Digital safety (Aman bermedia digital)
Kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan,
menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Digital culture (Budaya bermedia digital)
Kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan,
memeriksa dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhineka
Tunggal Ika.
d. Digital ethics (Etika bermedia sosial)
Kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri,
merasionalkan, mempertimbangkan dan mengembangkan tata kelola etika digital
(netiquette).
Empat prinsip etika , menjadi ujung tombak self- control setiap individu dalam
mengakses, berinteraksi, berpartisipasi, dan berkolaborasi di ruang digital,
sehingga media digital benar-benar bisa dimanfaatkan secara kolektif untuk hal-hal
positif.

V. Penerapan Literasi Digital dan Implikasinya


a. Lanskap Digital – Internet dan Dunia Maya
Lanskap digital merupakan sebutan kolektif untuk jaringan sosial, surel, situs
daring, perangkat seluler, dan lain sebagainya.
Fungsi perangkat keras dan perangkat lunak saling berkaitan sehingga tidak
bisa lepas satu sama lain. Kita tidak bisa mengakses dunia digital tanpa fungsi dari
keduanya.
Komputer yang paling dekat dengan kehidupan kita adalah komputer pribadi.
Komputer merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut komputer yang
didesain untuk penggunaan individu (Wempen, 2015)
b. Etika Berinternet (Nettiquette)
Etika merupakan sistem nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi
seseorang atau sekelompok orang dalam mengatur tingkah lakunya K.Bertens
(2014: 470).
Etiket yang didefinisikan sebagai tata cara individu berinteraksi dengan
individu lain atau dalam masyarakat (Pratama, 2014: 471).
c. Kaidah etika digital
1. Kelola data dan informasi
2. Komunikasi dan kolaborasi,
3. Kreasi konten,
4. Keamanan digital,
5. Partisipasi dan aksi.

VI. Analisis Penerapan Kecakapan Digital Dasar


a. 5 Kompetensi Dasar konseptualisasi nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tungga Ika :
 Cakap Paham
 Cakap Produksi
 Cakap Distribusi
 Cakap Kolaborasi
 Cakap Partisipasi
b. NILAI-NILAI IMPLEMENTASI SMART ASN
1. Digital Ethics :-kesadaran,kebajikan, integritas dan tanggung jawab
2. Digital Culture :
3. Digital Safety :
4. Digital Skill :
5. Interaksi
6. Partisipasi
7. Kolaborasi

Anda mungkin juga menyukai