Anda di halaman 1dari 4

RESUME SMART ASN DAN MANAJEMEN ASN

SERTA MENEMUKAN KATA KUNCI DARI KEDUA MODUL

Nama : Rahmawati, SKM


Jabatan : Ahli Pertma-Sanitarian
Fasilitator : Ni Putu Dewi, SE. MM

A. Smart ASN
Setiap ASN harus dapat merespon perkembangan teknologi dan informasi
dengan positif tidak hanya itu setiap ASN juga harus dapat bersikap adaptif atau
cepat menyesuaikan diri terhadap teknologi agar kinerja pelayanan lebih cepat,
akurat dan efisien. Seorang ASN yang ‘Smart’” juga diharapkan dapat berperan
sebagai digital talen (orang-orang yang memiliki kemampuan dan keterampilan
dalam menguasai teknologi digital) dan digital leader (pola kepemimpinan yang
berfokus pada pemanfaatan teknologi secara optimal untuk mencapai tujuan
dengan lebih cepat) untuk mendukung trasformasi birokrasi di Indonesia.
Berdasarkan arahan Presiden pada poin pembangunan SDM dan persiapan
kebutuhan SDM talenta digital, literasi digital berperan penting untuk
meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar
keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai. Secara umum, literasi
digital memang sering dianggap sebagai kecakapan menggunakan internet dan
media digital. tidak hanya itu literasi digital bukan sekedar cara untuk membuat
makna, tetapi juga cara berhungan dengan orang orang laian dan menunjukkan
siapa kita, literasi juga terkait cara melakukan sesuatu di dunia dan cara
mengembangkan ide-ide baru serta menemukan solusi untuk masalah yang
dihadapi.
Literasi digital adalah pengetahuan dan kemampuan untuk menggunakan
media digital dengan bijak, seorang pengguna yang memiliki literasi digital yang
baik tidak hanya mampu mengoprasikan alat melaikan juga mampu bermedia
digital dengan penuh tanggung jawab. Literasi digital dibagi menjadi 4
kompetensi yaitu :
1. Kecakapan menggunakan media digital (digital skills)
Kemampuan dalam memahami, menggunakan dan memanfaatkan teknologi
perangkat digital dalam mengakses dan mengelola informasi.
a. Pengetahuan dasar menggunakan perangkat keras digital (HP, PC)
b. Pengetahuan dasar tentang search engine atau mesin telusur dalam
mencari informasi dan data, memasukkan kata kunci dan memilah berita
benar.
c. Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat dan media sosial
untuk berkomunikasi dan berinteraksi, mengunduh dan mengganti
Settings
d. Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi dompet digital dan e-
commerce untuk memantau keuangan dan bertransaksi secara digital
2. Budaya menggunakan digital (digital calture)
Bentuk aktivitas masyarakat di ruang digital dengan tetap memiliki wawasan
kebangsaan, memegang teguh nilai-nilai Pancasila dan kebhinekaan.
a. Pengetahuan dasar akan peraturan, regulasi yang berlaku, tata krama,
dan etika berinternet (netiquette)
b. Pengetahuan dasar membedakan informasi apa saja yang mengandung
hoax dan tidak sejalan, seperti: pornografi, perundungan, dll.
c. Pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi dan kolaborasi di ruang digital
yang sesuai dalam kaidah etika digital dan peraturan yang berlaku
d. Pengetahuan dasar bertransaksi secara elektronik dan berdagang di
ruang digital yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3. Etis menggunakan media digital (digital ethics)
Kemampuan menyadari, mempertimbangakan, mengembangkan tata kelola
etika digital dalam kehidupan sehari-hari
a. Pengetahuan dasar akan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai
landasan kehidupan berbudaya, berbangsa dan berbahasa Indonesia
b. Pengetahuan dasar membedakan informasi mana saja yang tidak sejalan
dengan nilai Pancasila di mesin telusur, seperti perpecahan, radikalisme,
dll.
c. Pengetahuan dasar menggunakan Bahasa Indonesia baik dan benar
dalam berkomunikasi, menjunjung nilai Pancasila, Bhineka Tunggal Ika
d. Pengetahuan dasar yang mendorong perilaku konsumsi sehat,
menabung, mencintai produk dalam negeri dan kegiatan produktif lainnya.
4. Aman menggunakan media digital (digital safety)
Kemampuan masyarakat menggali, menerapkan, meningkatkan kesadaran
perlindungan data pribadi dan kemanan digital
a. Pengetahuan dasar fitur proteksi perangkat keras (kata sandi, fingerprint)
Pengetahuan dasar memproteksi identitas digital (kata sandi)
b. Pengetahuan dasar dalam mencari informasi dan data yang valid dari
sumber yang terverifikasi dan terpercaya, memahami spam, phishing
(penglabuan)
c. Pengetahuan dasar dalam memahami fitur keamanan platform digital dan
menyadari adanya rekam jejak digital dalam memuat konten sosmed
d. Pengetahuan dasar perlindungan diri atas penipuan (scam) dalam
transaksi digital serta protokol keamanan seperti PIN dan kode otentikas

Kata kunci : Aparatur Sipil Negara, Literasi digital dan Kompetensi

B. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN
yang Profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme selain itu Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar
selalu tersedia sumber daya Aparatur Sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.
Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK). Sebagai ASN
yang mempunyai kedudukan sebagai aparatur negara yang mempunyai tugas
untuk menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan pemerintah harus
memastikan diri bebas dari pengaruh intervensi semua golongan dan partai
politik. Selain memiliki kedudukan, ASN mempunyai fungsi, yaitu :
a. Pelaksana kebijakan publik
Bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh
pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
b. Pelayan publik
Bertugas memahami fungsi dan tugas sebagai pelayan publik dengan
memberikan pelayanan professional dan berkualitas, tanpa meminta suatu
imbalan dari apa yang sudah diberikan kepada masyarakat.

c. Perekat dan pemersatu bangsa


Bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan NKRI
serta senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945,
negara dan perintahan yang sah.

ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode
etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan
ASN. Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan
bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah.

Di dalam manajemen ASN terdapat sistem merit yang merupakan salah satu
sistem yang menjadikan kualifikasi, kompetensi dan kinerja sebagai
pertimbangan utama dalam proses perencanaan, perekrutan, pengembangan,
promosi, disiplin dan pension pegawai. Jaminan sistem merit pada semua aspek
pengelolaan pegawai akan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk
pembelajaran dan kinerja. Pegawai diberikan penghargaan dan pengakuan atas
kinerjanya yang tinggi, disisi lain bad performers mengetahui dimana kelemahan
dan juga diberikan bantuan dari organisasi untuk meningkatkan kinerja.

Kata Kunci : Aparatur Sipil Negara, Fungsi dan Sistem Merit

Anda mungkin juga menyukai