Anda di halaman 1dari 2

A.

Wawasan Kebangsaan

1. Sejarah Kebangsaan
Pada tanggal 20 Mei di tetapkan hari Kebangkitan Nasional, pada tanggal yang sama
terbentuklah Organisasi Budi Oetomo di Jakarta tanggal 20 Mei 1908 sekitar pukul 09.00.
Pada saat pembetukan Organisasi dihadiri oleh beberapa mahasiswa antara lain,
Goenawan, mangoenkoesoemo, Soeradji, Soewarno, dll. Rapat kecil tersebut menjadi titik
awal dimulainya pergerakan Nasional menuju Indonesi Merdeka.

Di bawah kepengurusan Soekiman Wirjosandjojo pada tahun 1925 Indonesia


Vereeniging berubah nama Perhimpunan Indonesia (PI) dan mempunyai tujuan
kemerdekaan Indonesia yang berusaha dicapai lewat strategi solidaritas, swadaya, dan
nonkooperasi, tidak hanya perlu memperhatikan aspek “kesatuan nasional” tetapi juga
“kesetiakawanan internasional”

Pada tanggal 28 Oktober ditetapkan sebagai hari Sumpah Pemuda, yang


dilatarbelakangi adanya Kongres Pemuda II yang dilaksanakan pada tanggal yang sama.
Kongres tersebut dihadiri oleh beberapa perwakilan organisasi pemuda di Hindia Belanda,
antara lain : Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten bond, Boedi Oetomo,
Muhammadiyah, dll

Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI diawali dengan menyerahnya Jepang


kepada tantara sekutu, pada tanggal 14 Agustus 1945 Sjahrir memberikan pendapat
kepada Bung Hatta Untuk menyatakan Kemerdekaan Indonesi, tetapi Bung Hatta Masih
ragu untuk mengamil kewenangan dari Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI),
sehingga keduanya pergi menemui Bung Karno untuk menyampaikan pendapat mereka.
Pada tanggal 16 Agustus Bung Karno segera melaksanakan rapat dengan PPKI setelah
memastikan berita tentang menyerahnya Jepang. Setelah melalu perdebatan yang Panjang
di tetapkanlah pada tanggal 17 Agustus 1945 sebagai hari Proklamasi

2. Pengertian Wawasan Kebangsaan


wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia untuk mengelola
kehidupan berbangsa dan bernegara tentunya dilandasi oleh jati diri bangsa dan kesadaran
terhadap system nasional yang bersumber dari 4 Konsensus yaitu Pancasila sebagai
ideologi, UUD 1945 sebagai hukum dasar penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan
bernegara, Bhineka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa Indonesia dan NKRI
sebagai bentuk negara.

3. Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan


Bendera, Bahasa, Lambang Negara dan Lagu Kebangsaan merupakan identitas dan
sarana pemersatu yang menjadi simbol kedaulatan dan kehormatan negara. Bendera
Negara adalah Sang Merah Putih berbentuk empat persegi bagian atas berwarna merah
dan bagian bawah berwarna putih yang dikibarkan pertama kali pada tanggal 17 Agustus
1945 pada Proklamasi Kemerdekaan. Bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia
disebut Bahasa Indonesia adalah Bahasa resmi yang digunakan diseluruh wilayah NKRI.
Lambang Negara adalah Garuda Pancasila serta Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya
yang diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman.

B. Bela Negara
1. Sejarah
Pada tanggal 18 Desember 2006 Presiden Republik Indonesia Dr.H. Susilo
Bambang Yudhoyono menetapkan tanggal 19 Desember 1948 sebagai Hari Bela Negara,
dengan pertimbangan bahwa pada tanggal 19 Desember 1948 merupakan hari bersejarah
dimana pada tanggal tersebut terbentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia dalam
rangka mengisi kekosongan kepemimpinan Pemerintah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

2. Pengertian Bela Negara


Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku setiap warga negara untuk menjaga
kedaulatan, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa dan negara.

3. Nilai Dasar Bela Negara


Nilai dasar negara meliputi, cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setia pada
Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara serta
kemampuan bela negara

C. Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia


Sistem Admistrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (SANKRI) adalah administrasi
negara sebagai sistem yang dipraktekkan untuk mendukung penyelenggaraan NKRI agar
upaya bangsa indonesia dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan bernegara dapat terlaksana.

SANKRI sebagai penyelenggara pemerintahan negara mewadahi keseluruhan sistem dan


proses kehidupan bernegara, berinteraksi dengan sistem-sistem yang terdapat didalam
berbagai bidang kehidupan. Seperti sistem social budaya, politik, ekonomi, hukum,
pertahanan dan keamanan. SANKRI berperan untuk menyerasikan dan menyelaraskan serta
mengarahkan berbagai upaya bangsa Indonesia mencapai cita-cita dan tujuan. Peran SANKRI
dalam kompleksitas dan dinamika sistem dan proses penyelenggaraan negara dan
pembangunan bangsa adalah menfasilitasi dan memadupadankan berbagai sistem politik,
ekonomi, hukum, social dan budaya dan keamanan guna mewujudkan keserasian arah dan
Langkah kebijakan, agar tujuan nasional tercapai secara optimal.

Di dalam SANKRI terdapat unsur-unsur diantaranya adanya organisasi pemerintah negara,


manajemen, sumber daya aparatur negara, sistem dan proses kebijakan, masyarakat, hukum
administarasi negara, sistem kepemimpinan nasional dll.

Dari sudut hukum, UUD 1945, merupakan tataran pertama dan utama menjadi norma
hukum yang memberi kerangka dasar hukum SANKRI pada umumnya, atau khususnya sistem
penyelenggaraan negara yang mencakup aspek kelembagaan, aspek ketatalaksanaan, dan
aspek sumber daya manusianya,

D. Saran dan Masukan Terhadap Penyempurnaan Modul


Penyusunan modul sudah baik dimana dikemas secara utuh, sistematik dan terencana. Ada
tajuan pembelajara, materi dan evaluasi. Didesain untuk membantu peserta pelatihan dasar
CPNS menguasai materi dan tujuan pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai