Anda di halaman 1dari 17

AGENDA 1

MODUL 1
WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI NILAI BELA NEGARA
Pada Alinea ke IV pembukaan UUD 1945 “melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaskanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial”, diperlukan ASN Profesional, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, mampu menyelenggarakan
pelayanan public bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat
persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Langkah konkrit
melalui :
1. Memantapkan wawasan kebangsaan, denga pelatihan di bangku Pendidikan formal.
2. Menumbuhkembangkan kesadaran bela negara, dikembangkan mengaktualisasikan
nilai dasar bela negara dalam kehidupan sehari hari melaui kesadaran akan hak dan
kewajiban.
3. Mengimplementasikan system administrasi NKRI.
Peran, tugas dan fungsi ASN menempatkan ASN sebagai bagian dari penyelenggaraan
pemerintah secara langsung bertanggung jawab untuk menjamin terselenggaranya roda
pemerintahan yang secara langsung bertanggungjawab untuk ikut secara langsung
mewujudkan cita cita dan tujuan nasional.

WAWASAN KEBANGSAAN
A. Pengertian wawasan kebangsaan
Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola
kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character)
dan kesadaran terhadap system nasional yang bersuber dari Pancasila, UUD 1945, NKRI,
dan bhineka tunggal ika guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan
negara demi mancapai masyarakat yang aman adil Makmur dan sejahtera.
B. Sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia
Berdasarkan pembaharuan keputusan presiden republic Indonesia no 316 tahun 1959
tanggal 16 Desember 1959 tentang hari hari nasional yang bukan hari libur yaitu 8 Mei
hari pendidikan nasional, 20 Mei adalah hari kebangkitan nasional, 5 oktober adalah hari
Angkatan perang, 28 oktober adalah hari sumpah pemuda, 10 november adalah hari
pahlawan, tanggal 22 desember adalah hari ibu.
1. Boedi Oetomo
Penetapan tanggal 20 mei sebagai hari Kebangkitan Nasional dilatar belakangi
terbentuknya organisasi Boedi Oetomo di Jakarta sekitar pukul 09.00 para mahasiswa
sekolah dokter jawa di Batavia (STOVIA) diinisiasi oleh Soetomo anggota Goenawan
Mangoenkoesoemo, Soeradji, Soewarno. Resmi pada Juni 1908 oleh koran Bataviasch
Niewsblad bahwa Boedi Oetomo berdiri untuk memperbaiki keadaan rakyat kita,
terutama rakyat kecil.
Oktober 1908 kongres pertama boedi oetomo digedung sekolah Pendidikan guru
(kweekschool) Yogyakarta, ketua Wahidin Soedirohoesodo (eerste javanen
congress/kongres pertama orang jawa)

2. Perhimpunan Indonesia (PI)


1908 berdiri Indische Vereeniging (IV) dari bahsa melayu bertujuan memajukan
kepentingan Bersama orang hindia di Belanda dan menjadi pelopor kemerdekaan
Indonesia, yang diprakarsai oleh Sutan Kasayangan dan R. N. Noto Suroto pada 25
Oktober 1908 di Leiden, Belanda. Tokohnya Noto Soeroto, Apituly dari ambon,
Soekiman.
3. Kongres pemuda
Pada tanggal 30 April 1926 di Jakarta diselenggarakan “Kerapatan Besar Pemuda”,
yang kemudian terkenal dengan nama “Kongres Pemuda I”. Kongres Pemuda I ini
dihadiri oleh wakil organisasi pemuda Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong
Ambon, Sekar Rukun, Jong Islamieten Bond, Studerenden Minahasaers, kemudian
Jong Bataks Bond dan Pemuda Kaum Theosofi juga ikut dalam kerapatan besar.
kongres pemuda I yang dilaksanakan tanggal 2 mei 1926 di vrijmetselaarsloge
(Gedung kimia farma)
Muhammad Yamin ketua jong sumatranen bond menyampaikan 3 kausal dasar sumpah
pemuda ke I
“kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu tanah Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu bangsa Indonesia
Kami puta dan putri Indonesia menjunjung tinggi Bahasa persatuan bahasa melayu”
Pada kongres pemuda II Pada 27-28 Oktober 1928, Kongres Pemuda Kedua
dilaksanakan diganti menjadi Bahasa Indonesia, dan Wage Rudolf Soepratman
memperdengarka syair lagu Indonesia. Pada tanggal 10 november 1928 dipublikasikan
oleh koran sin po koran tionghoa berbahasa melayu. Tanggal 28 oktober adalah hari
sumpah pemuda berdasarkan pembaruan keputusan presiden republic Indonesia no
316 tahun 1959 tanggal 6 desember 1959 tentang hari nasional yang bukan hari libur.
Hari sumpah pemuda dilatar belakangi oleh kongres pemuda II pada tangga 28 oktober
1928 di indonesische clugenbouw jl kramat 106 jakarta.
4. Proklaamasi kemerdekaan Indonesia
PPKI (panitia persiapan kemerdekaan Indonesia) terbentuk pada 7 Agustus 1945.
Tanggal 14 agustus 1945 pukul 14.00 syahrir menyampaikan pendapatnya kepada
bung hatta untuk bung karno sendiri menyatakan kemerdekaan Indonesia, tetapi bung
karno tidak menyetujui sebab sudah ada PPKI yang diketuai Sukarno.
Tanggal 15 agustus 1945 bertiga menemui laksamana meida untuk menanyakan
penyerahan sekutu. Tanggal 16 agustus 10.00 setelah yakin sekutu menyerah, bung
hatta mengusulkan agar mengadakan rapat bersama seluruh anggota PPKI. Bung
hatta mengetik naskah proklamasi.tanggal 17 agustus 1945 pukul 10.00 teks
proklamasi dibacakan di halaman rumah jl pegangsaan timur 56, bendera merah putih
dikibarkan, dan lagu kebangsaan dinyanyikan.
Tanggal 18 agustus mengubah teks ketuhanan dengan menjalankan syariat islam bagi
pemeluk pemeluknya diubah menjadi ketuhanan yang maha esa.
C. 4 konsensus dasar berbangsa dan bernegara
1. Pancasila
Pancasila pertama kali oleh Ir Soekarno di depan siding BPUPKI tanggal 1 juni
1945. Fungsi Pancasila merupakan
a. philosofische grondslog, suatu fundament, filasafat pikiran yang sedalam
dalamnya, merupakan dasar/landasan negara merdeka yang didirikan.
b. Bintang pemandu (leitstar, sebagai idiologi nasional, pandangan hidup bangsa,
perekat atau pemersatu bangsa, dan sebagai wawasan pokok bangsa Indonesia
dalam mencapai cita-cita nasional.
2. UUD 45
Sejak 29 mei sampai 16 juli 1945 rancangan UUD 45 oleh BPUPKI, tanggal 28
mei sampai 1 juni 1945 gagasan Pancasila pada BPUPKI 1. 18 agustus 1945
piagam Jakarta di sahkan mejadi pembukaan UUD 45 oleh PPKI, dan kalimat
mukadimah dirubah menjadi ketuhanan yang maha esa.
Gagasan dasar negara Indonesia adalah konstitusionalisme (membatasi kekuasaan
pemerintah sedemikian rupa sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak sewenang
wenang) dan negara hukum/rechstaat ( UUD 45 pasal 1 “negara Indonesia adalah
negara hukum”).
3. Bhineka tunggal ika (berbeda beda tetapi tetapi hakikatnya satu, bangsa Indonesia)
Bhineka tunggal ika tan hana dharma mangrawa pada jaman majapahit oleh
wisnuwardhana, Ketika aliran tantrayana mencapai puncak.
Lambing NKRI Garuda Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika
ditetapkan Peraturan Pemerintah nomor 66 tahun 1951 tanggal 17 Oktober 1951
tentang lambang negara.
4. NKRI
Tujuan NKRI dalam siding II BPUPKI (10-16 Juli 1945) dan disahkan oleh PPKI
tanggal 18 Agustus 1945 yaitu pada pembukaan UUD 45 alinea IV sekaligus
merupakan funsgi negara indonesia.
a. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
b. Memajukan kesejahteraan umum
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa dan
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
D. Bendera, Bahasa, lambing negara serta lagu kebangsaan
1. Bendera bendera sang merah putih dengan bentuk persegi empat denga ukuran
lebar 2/3 dari Panjang. Pertama dikibarkan pada jalan pegagsaan timur no 56
jakarta.
2. Bahasa Indonesia dinyatakan sebagai Bahasa Indonesia dalam pasal 36 UUD 45
bersumber dari ikrar sumpah pemuda tanggal 28 oktober 1928. Bahasa Indonesia
sebagai identitas jati diri bangsa, kebanggan nasional, sarana pemersatu berbagai
suku bangsa, sebagai Bahasa resmi negara berfungsi Bahasa resmi kenegaraan,
pengantar Pendidikan, komunikasi tingkat nasional, pengembangan kebudayaan
nasional, transaksi dan dokumentasi niaga, serta sarana pengembangan
pemanfaatan iptek.
3. Lambang negara
Lambing negara RI dalah garuda Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal
Ika, kepala menoleh kekanan, perisai (lambing tenaga pembangunan) berupa
jantung yang digantung dengan rantai pada leher garuda. Sayap masing masing 17,
ekor bulu 8, pangal ekor 19, lehar 45.
4. Lagu kebangsaan
Lagu kebangsaan yaitu lagu Indonesia Raya yang digubah oleh WR Soepratman.

Evaluasi
1. Menurut anda, apakah urgensi ASN harus berwawasan kebangsaan sehingga menjadi
bagian kompetensi ASN ?
Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola
kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character)
dan kesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber dari Pancasila,
UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai
persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil,
makmur, dan sejahtera.
ASN yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu
menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945.
Setiap ASN harus senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan
martabat pegawai negeri sipil, serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara
daripada kepentingan sendiri, seseorang atau golongan. Kepentingan bangsa dan Negara
harus ditempatkan di atas kepentingan lainnya. langkah-langkah konkrit, melalui:
Memantapkan wawasan kebangsaan. Pengetahuan tentang wawasan kebangsaan telah
diperoleh para peserta Pelatihan di bangku pendidikan formal mulai dari pendidikan dasar,
menengah maupun pendidikan tinggi. Namun, wawasan perlu untuk dimantapkan sebagai
bekal dalam mengawali pengabdian kepada Negara dan bangsa.
Menumbuhkembangkan kesadaran bela Negara. Kesadaran bela Negara perlu
ditumbuhkembangkan sebagai hak dan sekaligus kewajiban setiap warga Negara. Sebagai
warga Negara terpilih, CPNS diharapkan mampu mengaktualisasikan niali dasar bela
Negara dalam kehidupan sehari-hari.
Mengimplementaskani Sistem Administrasi NKRI. System Adminitrasi NKRI merupakan
salah satu satu system nasional guna mencapai kepentingan dan tujuan nasional. CPNS
sebagai calon pengawak sistem tersebut diharapkan mampu mengimplementasikan
wawasan kebangsaan yang mantap dan mengaktualisasikan kesadaran bela Negara dalam
kerangka Sistem Adminitrasi NKRI
tugas dan fungsi ASN menempatkan ASN sebagai bagian dari penyelenggara
pemerintahan yang secara langsung bertanggungjawab untuk menjamin terselenggaranya
roda pemerintahan, memiliki tanggungjawab untuk ikut serta secara langsung mewujudkan
cita-cita dan tujuan nasional. Dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara,
baik ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya serta pertahanan dan keamanan, peran
ASN sangat dominan. Setiap dinamika ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya serta
pertahanan dan keamanan, akan bersinggungan baik secara langsung maupun tidak
langsung dengan peran, tugas dan fungsi ASN.
2. Uraikan secara singkat sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia !
a. Boedi Oetomo
20 Mei 1908, puluhan anak muda berkumpul di aula Stovia. Dalam pertemuan itu
mereka sepakat mendirikan organisasi Boedi Oetomo
b. PI
Perhimpunan Indonesia (PI) merupakan organisasi pergerakan nasional pertama
yang menggunakan istilah "Indonesia". Bahkan Perhimpunan Indonesia menjadi
pelopor kemerdekaan bangsa Indonesia di kancah internasional. Perhimpunan
Indonesia (PI) diprakarsai oleh Sutan Kasayangan dan R. N. Noto Suroto pada 25
Oktober 1908 di Leiden, Belanda
c. Kongres pemuda
Pada tanggal 30 April 1926 di Jakarta diselenggarakan “Kerapatan Besar Pemuda”,
yang kemudian terkenal dengan nama “Kongres Pemuda I”. Kongres Pemuda I ini
dihadiri oleh wakil organisasi pemuda Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong
Ambon, Sekar Rukun, Jong Islamieten Bond, Studerenden Minahasaers, kemudian
Jong Bataks Bond dan Pemuda Kaum Theosofi juga ikut dalam kerapatan besar.
Pada 27-28 Oktober 1928, Kongres Pemuda Kedua dilaksanakan.
d. Persiapan kemerdekaan Indonesia
Pada 1 Maret 1945 dalam situasi kritis, Letnan Jendral Kumakici Harada, pimpinan
pemerintah pendudukan Jepang di Jawa, mengumumkan pembentukan Badan
Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
PPKI terbentuk pada 7 Agustus 1945
3. Menurut anda, apakah relevansi 4 konsensus dasar kehidupan berbangsa dan
bernegara dalam mewujudkan profesionalitas ASN
Pancasila
Pentingnya kedudukan Pancasila bagi bangsa Indonesia dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, sehingga gagasan dasar yang berisi konsep, prinsip dan nilai
yang terkandung dalam Pancasila harus berisi kebenaran nilai yang tidak asing bagi
masyarakat Indonesia. Dengan demikian rakyat rela menerima, meyakini dan menerapkan
dalam kehidupan yang nyata, untuk selanjutnya dijaga kokoh dan kuatnya gagasan dasar
tersebut agar mampu mengantisipasi perkembangan zaman. Untuk menjaga, memelihara,
memperkokoh dan mensosialisasikan Pancasila maka para penyelenggara Negara dan
seluruh warga Negara wajib memahami, meyakini dan melaksankaan kebenaran nilai-nilali
Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
UUD 1945
di dalam UUD 1945 BAB I tentang Bentuk dan Kedaulatan pasal 1 hasil Amandemen yang
ketiga tahu 2001, berbunyi “Negara Indonesia adalah Negara hukum”. Dari teori mengenai
unsur-unsur Negara hukum, apabila dihubungkan dengan Negara hukum Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, dapat ditemukan unsur-unsur
Negara hukum yaitu Pada Hak asasi manusia dihormati sesuai dengan suatu martabat dan
layak sebagai manusia, Pemisahan atau pembagian suatu kekuasaan untuk menjamin suatu
hak-hak, Pada sistem Pemerintah dijalankan oleh sebuah undang-undang, Dalam
Keberadaan pengadilan dalam sebuah sengketa antara masyarakat dan pemerintah
Bhineka tunggal ika
Sesuai makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang dapat diuraikan BhinnaIka-Tunggal-
Ia berarti berbeda-beda tetapi pada hakekatnya satu. Sebab meskipun secara
keseluruhannya memiliki perbedaan tetapi pada hakekatnya satu, satu bangsa dan negara
Republik Indonesia.
NKRI
tujuan NKRI seperti tercantuk dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV, meliputi : a.
Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia ; b. Memajukan
kesejahteraan umum; c. Mencerdaskan kehidupan bangsa; dan d. Ikut melaksanakan
ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial (Tujuan
NKRI tersebut di atas sekaligus merupakan fungsi negara Indonesia.)

NILAI NILAI BELA NEGARA


A. Pengertian bela negara
Bela negara adalah tekad sikap dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara
perorangan maupun kolektif dalam mejaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan
keselamatan bagsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 45 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa
Indonesia dan negara dari ancaman.
B. Nilai dasar bela negara dan indikator
Pasal 7 Ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2019 tentang
Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara meliputi :
1. Cinta tanah air
Indicator :
- menjaga tanah pekarangan serta seluruh ruang lingkup wilayah Indonesia
- Jiwa raga bengga sebagai bangsa Indonesia
- Jiwa patriotism terhadap bangsa dan negaranya
- Menjaga nama baik bangsa dan negara
- Memberikan kontribusi pada kemajuan bangsa dan negara
- Bangga menggunakan hasil produk bangsa indonesia
2. Sadar berbangsa dan bernegara
Indicator :
- Berpartisipasi aktif dalam organisasi kemasyarakatan, profesi maupun politik.
- Menjalankan hak dan kewajibannya sebagai warga Negara sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
- Ikut serta dalam pemilihan umum.
- Berpikir, bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negaranya.
- Berpartisipasi menjaga kedaulatan bangsa dan negara
3. Setia pada Pancasila
Indicator :
- Paham nilai-nilai dalam Pancasila.
- Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. c. Menjadikan
Pancasila sebagai pemersatu bangsa dan negara.
- Senantiasa mengembangkan nilai-nilai Pancasila.
- Yakin dan percaya bahwa Pancasila sebagai dasar negara
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara
Indicator :
- Bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya untuk kemajuan bangsa dan
negara.
- Siap membela bangsa dan negara dari berbagai macam ancaman.
- Berpartisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.
- Gemar membantu sesama warga negara yang mengalami kesulitan.
- Yakin dan percaya bahwa pengorbanan untuk bangsa dan negaranya tidak sia-sia.
5. Kemampuan awal bela negara
Indicator :
- Memiliki kecerdasan emosional dan spiritual serta intelijensia.
- Senantiasa memelihara jiwa dan raga
- Senantiasa bersyukur dan berdoa atas kenikmatan yang telah diberikan Tuhan Yang
Maha Esa.
- Gemar berolahraga.
- Senantiasa menjaga kesehatannya.
C. Pembinaan kesadaran bela negara lingkup pekerjaan
Pembinaan kesadaran bela negara adalah segala usaha, tindakan dan kegiatan yang
dilaksanakan dalam rangka memberikan pengetahuan, Pendidikan dan pelatihan
kepada warga negara guna menumbuh kembangkan sikap dan perilaku serta
menanamkan nilai dasar bela negara.
D. Aktualisasi kesadaran bela negara bagi ASN
1. Cinta tanah air bagi ASN
- Setia dan mempertahankan UUD 1945 serta pemerintahan yang sah.
- Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia.
- ASN ikut menjaga seluruh ruang wilayah Indonesia baik ruang darat, laut maupun
udara dari berbagai ancaman
- harus menjadi contoh di tengah-tengah masyarakat dalam menunjukkan kebanggaan
sebagai bagian dari Bangsa Indonesia.
- Selalu menjadikan para pahlawan sebagai sosok panutan, dan mengambil
pembelajaran jiwa patriotisme dari para pahlawan serta berusaha untuk selalu
menunjukkan sikap kepahlawanan dengan mengabdi tanpa pamrih kepada Negara dan
bangsa.
- Selalu nenjaga nama baik bangsa dan Negara
- Selalu berupaya untuk memberikan konstribusi pada kemajuan bangsa dan Negara
melalui ide-ide kreatif dan inovatif guna mewujudkan kemandirian bangsa sesuai
dengan kapasitas dan kapabilitas masing-masing.
- Selalu mengutamakan produk-produk Indonesia baik dalam kehidupan sehari-hari.
- Selalu mendukung baik secara moril maupun materiil putra-putri terbaik bangsa
(olahragawan, pelajar, mahasiswa, duta seni dan lain-lain) baik perorangan maupun
kelompok yang bertugas membawa nama Indonesia di kancah internasional.
- Selalu menempatkan produk industri kreatif/industri hiburan tanah air sebagai pilihan
pertama dan mendukung perkembangannnya.
2. Kesadaran berbangsa dan bernegara bagi ASN
- Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
- Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
- Memegang teguh prinsip netralitas ASN dalam setiap kontestasi politik, baik tingkat
daerah maupun di tingkat nasional.
- Mentaati, melaksanakan dan tidak melanggar semua peraturan perundang-undangan
yang berlaku di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi pelopor
dalam penegakan peraturan/perundangan di tengah-tenagh masyarakat.
- Menggunakan hak pilih dengan baik dan mendukung terselenggaranya pemilihan
umum yang mandiri, jujur, adil, berkepastian hukum, tertib, terbuka, proporsional,
professional, akuntabel, efektif dan efisien.
- Berpikir, bersikap dan berbuat yang sesuai peran, tugas dan fungsi ASN. g. Sesuai
dengan bidang tugasnya masing-masing ikut berpartisipasi menjaga kedaulatan bangsa
dan negara.
- Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama. i. Meningkatkan efektivitas
sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karier
3. Setia pada Pancasila sebagai idiologi negara bagi ASN
- Memegang teguh ideologi Pancasila.
- Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif.
- Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur.
- Menjadi agen penyebaran nilai-nilai Pancasila di tengah-tengah masyarakat.
- Menjadi contoh bagi masyarakat dalam pegamalan nilai-nilai Pancasila di tengah
kehidupan sehari-hari.
- Menjadikan Pancasila sebagai alat perekat dan pemersatu sesuai fungsi ASN.
- Mengembangkan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai kesempatan dalam konteks
kekinian.
- Selalu menunjukkan keyakinan dan kepercayaan bahwa Pancasila merupakan dasar
Negara yang menjamin kelangsungan hidup bangsa.
- Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara bagi ASN
- Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna, dan santun.
- Bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya untuk kemajuan bangsa dan
Negara sesuai tugas dan fungsi masing-masing.
- Bersedia secara sadar untuk membela bangsa dan negara dari berbagai macam
ancaman.
- Selalu berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional dan menjadi pionir
pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan nasional.
- Selalu ikhlas membantu masyarakat dalam menghadapi situasi dan kondisi yang
penuh dengan kesulitan.
- Selalu yakin dan percaya bahwa pengorbanan sebagai ASN tidak akan siasia
5. Kemampuan bela negara bagi ASN
- Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.
- Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
- Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
- Selalu berusaha untuk meningkatkan kompetensi dan mengembangkan wawasan
sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Selalu menjaga kesehatan baik fisik maupun psikis dengan pola hidup sehat serta
menjaga keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari.
- Senantiasa bersyukur dan berdoa atas kenikmatan yang telah diberikan Tuhan Yang
Maha Esa.
- Selalu menjaga kebugaran dan menjadikan kegemaran berolahraga sebagai gaya
hidup.
- Senantiasa menjaga kesehatannya dan menghindarkan diri dari kebiasaan-kebiasaan
yang dapat mengganggu kesehatan
E. Sejarah bela negara
HARI BELA NEGARA ditetapkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 28
tahun 2006 tentang Hari Bela Negara tanggal 18 Desember 2006 dengan pertimbangan bahwa
tanggal 19 Desember 1948 merupakan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia Pada tanggal
tersebut terbentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia dalam rangka mengisi
kekosongan kepemimpinan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam rangka
bela Negara serta bahwa dalam upaya lebih mendorong semangat kebangsaan dalam bela
negara dalam rangka mempertahankan kehidupan ber-bangsa dan bernegara yang menjunjung
tinggi persatuan dan Kesatuan
Tanggal 19 Desember 1948 Pukul 08.00 di Istana Negara Yogyakarta Perintah kilat no 1 oleh
Panglima Besar Jendral Soedirman :
1. Kita telah diserang
2. Tanggal 19 desember 1948 angkatan perang belanda menyerang Yogyakarta dan lapangan
terbang maguwo
3. Pemerintah belanda telah membatalkan persetujuan gencatan senjata
4. Semua angakatan perang menjalankan rencana yang telah ditetapkan untuk mengahadapi
serangan belanda.
F. Ancaman
Ancaman pada era reformasi adalah sebuah kondisi, Tindakan, potensi baik alamiah
atau hasil suatu rekayasa, berbentuk fisik atau non fisik berasal dari dalam atau luar
negeri secara langsung atau tidak langsung diperkirakan atau sudah nyata dapat
membahayakan tatanan serta kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam rangka
pencapaian tujuan nasional.

G. Kewaspadaan dini
Sitem kewaspadaan dini (SKD) merupakan kewaspadaan terhadap penyakit berpotensi
Kejadian Luar Biasa (KLB) beserta factor yang mempengaruhinya dengan
menerapkan teknologi surveilans epidemiologi dan dimafaatkan untuk sikap tanggap
kesiapsiagaan, upaya upaya pencegahan dan Tindakan penanggulangan KLB yang
cepat dan tepat.
Jadi kewaspadaan dini adalah kewaspadaan setiap warga negara terhadap setiap
potensi ancaman.

Evaluasi
1. Menurut anda, apakah nilai-nilai dasar Bela Negara masih relevan saat ini ?
Ya tetap relevan karena pada dasarnya bela negara adalah sikap perilaku warga negara
dalam menjaga keutuhan wilayah, keselamatan negara didasari Pancasila dan kecintaan
NKRI. Dari sebelum merdeka warga negara Indonesia membela negara untuk menuju
kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan, dan mengisi kemerdekaan Indonesia dengan
mengutamakan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan untuk
keutuhan dan keselamatan negara Indonesia.

2. Jelaskan menurut pendapat anda, ancaman yang paling mungkin terjadi saat ini dan
mengancam eksistensi NKRI ?
Ancaman paling mungkin untuk saat ini dan mengancam eksistensi NKRI adalah agama,
etnis dan suku, dan kepulauan.

SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Administrasi pemerintahan (SANKRI) memiliki


1. landasan idiil yaitu Pancasila
18 agustus 1945 pancasila sebagai dasar idiologi maupun filosofi bangsa sebagaimana
termuat dalam UUD 45. Kedudukan Pancasila ini dipertegas dalam UU No. 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan sebagai sumber dari segala sumber
hukum negara. Artinya, setiap materi muatan kebijakan negara, termasuk UUD 1945, tidak
boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
2. landasan konstitusionil , UUD 1945 sebagai sistem yang mewadahi peran Aparatur
Sipil Negara (ASN) Berdasarkan UU No.5 Tahun 2014 tentang aparatur Sipil Negara.
Kedudukan UUD 45 merupakan tataran utama dan pertama dari 5 norma dasar negara.
Pembukaan UUD 45 sebagai norma dasar (ground norm)
A. Perspektif sejarah negara indonesia
Perubahan penting dalam perkembangan tata pemerintahan selama jaman pendudukan
Jepang, ditandai dengan ditetapkannya Undang-Undang No.27 yang berlaku secara efektif
mulai tanggal 8 Agustus 1942. Menurut Undang– Undang ini maka tata pemerintahan
daerah pada jaman tersebut yang berlaku di tanah Jawa dan Madura, kecuali Kooti
(Swapraja), susunan pemerintah daerahnya terbagi atas Syuu (Karesidenan), Si (Kota),
Ken (Kabupaten), Gun (Kawedanan), Sen (Kecamatan) dan Ku (Desa).
Pada awal masa kemerdekaan, Pada saat pertama lahirnya negara Republik Indonesia,
suasana masih penuh dengan kekacauan dan ketegangan, disebabkan oleh berakhirnya
Perang Dunia Kedua. Maka belum dapat segera dibentuk suatu susunan pemerintahan yang
lengkap dan siap untuk mengerjakan tugas-tugas pemerintahan seperti dikehendaki oleh
suatu negara yang merdeka dan berdaulat.
“Sebelum Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan
Pertimbangan Agung dibentuk menurut Undang – Undang Dasar ini, segala kekuasaannya
dijalankan oleh Presiden dengan bantuan sebuah Komite Nasional”.
Selanjutnya ditetapkanlah Maklumat Wakil Presiden No.X tanggal 16 Oktober 1945, yang
meningkatkan maka kedudukan Komite Nasional menjadi badan legislatif yang
berkedudukan sejajar dengan DPR. Maklumat Pemerintah tanggal 14 November 1945
tersebut, telah membawa perubahan besar dalam sistem pemerintahan negara. Perubahan
tersebut adalah perubahan Kabinet Presidensiil menjadi Kabinet Parlementer, yang berarti
Menteri-menteri tidak bertanggungjawab kepada Presiden melainkan kepada parlemen.
Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag antara Pemerintah Belanda dengan
pemerintah Indonesia pada tanggal 23 Agustus-2 November 1949. Negara Indonesia resmi
berubah dari negara kesatuan menjadi negara serikat dengan konstitusi RIS (KRIS) 1949
sebagai Undang-Undang Dasar
Pada tanggal 19 Mei Tahun 1950 telah disepakati bersama untuk mewujudkan kembali
negara kesatuan dengan memberlakukan Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS) 1950.
Dengan UU Federal No. 7 Tahun 1970, ditetapkanlah UUDS 1950 berdasarkan pasal 190
KRIS 1950 untuk kemudian menjadi UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
mulai berlaku efektif sejak tanggal 17 Agustus Tahun 1950.
Untuk menyelamatkan bangsa dan negara karena macetnya sidang Konstituante, maka
pada tanggal 5 Juli Tahun 1959 dikeluarkanlah Dekrit Presiden yang berisi pemberlakuan
kembali UUD 1945, membubarkan Konstituante dan tidak memberlakukan UUDS 1950.
Artinya, pada masa UUDS 1950, administrasi negara tidak dapat tumbuh dalam suatu
wadah yang penyelenggaraan negaranya tidak mengindahkan normanorma hukum dan
asas-asas hukum yang hidup berdasarkan falsafah hukum atau ideologi, yang berakar
kepada faham demokrasi dan berorientasi kepada penyelenggaraan kepentingan
masyarakat.
Presiden RI saat itu yaitu Soekarno untuk mengeluarkan “Surat Perintah 11 Maret” yang
ditujukan kepada Letnan Jenderal. Soeharto dengan wewenang sangat besar dalam usaha
untuk menyelamatkan negara menuju kestabilan pemerintahan. Peristiwa ini menjadikan
tonggak baru bagi sejarah Indonesia untuk kembali melaksanakan UUD 1945 secara murni
dan konsekuen serta tanda dimulainya jaman orde baru. Keinginan untuk pelaksanaan
UUD 1945 secara murni dan konsekuen telah dituangkan dalam bentuk yuridis dalam
Pasal 2 Tap MPRS No. XX Tahun 1966 dengan Pancasila sebagai landasan atau sumber
dari segala sumber hukum.
Semangat kesatuan juga tercermin dari Sumpah Palapa Mahapatih Gajahmada. Sumpah ini
berbunyi: Sira Gajah Mahapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah
Mada: "Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring
Seran, Tañjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang,
Tumasik, samana isun amukti palapa". Terjemahan dari sumpah tersebut kurang lebih
adalah: Beliau Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa. Ia Gajah
Mada, "Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika
mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda,
Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa"
Makna kesatuan selanjutnya adalah kesatuan geografis, teritorial atau kewilayahan.
Kesatuan kewilayahan ini ditandai oleh Deklarasi Juanda tanggal 13 Desember 1957 yang
menjadi tonggak lahirnya konsep Wawasan Nusantara. Dengan adanya Deklarasi Juanda
tadi, maka batas laut teritorial Indonesia mengalami perluasan dibanding batas teritorial
sebelumnya yang tertuang dalam Territoriale Zee Maritiem Kringen Ordonantie 1939
(Ordinasi tentang Laut Teritorial dan Lingkungan Maritim) peninggalan Belanda.
Deklarasi Juanda ini kemudian pada tanggal 18 Februari 1960 dalam Undang-Undang No.
4/Prp/1960 tentang Perairan Indonesia.
B. Makna kesatuan dalam system penyelanggaan negara
1. Filosofi dasar persatuan dan kesatuan bangsa dapat ditemukan pertama kali dalam kitab
Sutasoma karya Mpu Tantular. Dalam kitab itu ada tulisan berbunyi “BhinnekaTunggal
Ika tan hana dharma mangrwa”, yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu, tak ada
kebenaran yang mendua”.
2. Sumpah pemuda
3. Pernyaan proklamasi kemerdekaan Indonesia
4. Kesatuan kewilayahan ini ditandai oleh Deklarasi Juanda tanggal 13 Desember 1957 yang
menjadi tonggak lahirnya konsep Wawasan Nusantara
C. Bentuk Negara Berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Sebagaimana disebutkan dalam Bab I, pasal 1 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
“Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik”.

D. Makna dan pentingnya persatuan dankesatuan bangsa


Tahap-tahap pembinaan persatuan bangsa Indonesia itu yang paling menonjol ialah
sebagai berikut:
1. Perasaan senasib.
2. Kebangkitan Nasional
3. Sumpah Pemuda
4. Proklamasi Kemerdekaa
E. Prinsip persatuan dan kesatuan bangsa
1. Prinsip Bhineka Tunggal Ika
2. Prinsip nasionalisme Indonesia
3. Prinsip kebebasan yang bertanggung jawab
4. Prinsip wawasan nusantara
5. Prinsip persatuan pembangunan untuk mewujudkan cita cita reformasi

F. Nasionalisme
Nasionlisme dalam arti sempit : sikap mencintai bangsa sendiri secara berlebihan
sehingga menganggap bangsa lain rendah kedudukannya (chauvinism)
Nasionalisme dalam arti luas : sikap mencintai bangsa dan negara sendiri dan
menganggap semua bangsa sama derajatnya
G. Kebijakan public dalam format keputusan dan/Tindakan administrasi pemerintahan
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (“UU AP”) yang
diberlakukan sejak tanggal 17 Oktober 2014, memuat perubahan penting dalam
penyelenggaran birokrasi pemerintahan diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Mengenai jenis
produk hukum dalam administrasi pemerintahan; 2. Pejabat pemerintahan mempunyai hak
untuk diskresi; 3. Memperoleh perlindungan hukum dan jaminan keamanan dalam
menjalankan tugasnya yaitu:
1. Administrasi pemrintahan adalah tata laksana dalam pengambilan keputusan dan Tindakan
oleh badan / pejabat pemerintahan
2. Keputusan administrasi pemerintahan adalah keputusan tata usaha negara/keputusan
adaministasi negara adalah ketetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan penyelenggara
pemerintah
3. Tindakan adminsitrasi pemerintahan : perbuatan pejabat pemerintahan / penyelenggara negara
lainnya untuk melakukan perbuatan konkret dalam penyelenggaraan pemerintah
4. Diskresi adalah keputusan Tindakan adminsitrasi pemerintah yang ditetapkan oleh pejabat
pemerintah untuk mengatasi persoalan konkret.

Evaluasi
Jelaskan kedudukan Pancasila dalam konteks penyelenggaraan negara Indonesia
Jelaskan kedudukan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam konteks
penyelenggaraan negara Indonesia
Jelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
Jelaskan kedudukan batang tubuh dari UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Jelaskan kedudukan dan peran ASN dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan Bangsa
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai