WAWASAN KEBANGSAAN
(Preambule)
Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan
di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia
dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan
Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya.
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang Undang Dasar Negara Indonesia, yang
terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawatan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
2. Pancasila
Ditulis dalam buku Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara karya Ronto (2012),
Pancasila secara etimologis berasal dari bahasa Sansakerta, "Panca" yang artinya adalah
lima, dan "Syla" yang berarti batu sendi.
Dalam bukunya, Ronto merumuskan fungsi utama pancasila dalam 9 poin, di antaranya:
a) Pancasila sebagai ideologi negara
b) Pancasila sebagai dasar negara
c) Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia
d) Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
e) Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
f) Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum bagi
negara republik Indonesia
g) Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia
h) Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia
i) Pancasila sebagai falsafah hidup yang mempersatukan bangsa
Nilai-nilai Pancasila
Kelima sila dalam Pancasila tentu sebaiknya dimaknai lebih jelas, maka dari itu Badan
Pembinaan Ideologi Pancasila atau BPIP merangkum nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan
hidup, seperti berikut:
Negara Indonesia terdiri atas wilayah yang luas dan tersebar dengan bermacam adat, suku,
keyakinaan serta budaya. Itu sebagai tujuan dasar menjadi bangsa yang merdeka, bersatu,
berdaulatan, adil, dan makmur.
Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), bentuk negara yang
dipakai oleh Indonesia adalah negara kesatuan dengan bentuk republik.
Bentuk negara tersebut tercantum dalam UUD 1945 Pasal 1 Ayat 1.
“Negara Indonesia ialah negara kesatuan, yang berbentuk republik”.
NKRI adalah negara kesatuan yang dibagi atas daerah-daerah, provinsi, kabupaten/kota. Itu
sesuai dengan UUD 1945, Pasal 18 ayat (1).
”Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah itu
dibagi atas kabupaten dan kota yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan kota itu mempunyai
pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang”.
Nilai-nilai persatuan dan kesatuan merupakan jiwa lahirnya NKRI. Karena menyadari tentang
keragaman bangsa Indonesia. Nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bangsa
Indonesia secara jelas dapat dipahami dari dasar negara Pancasila dan konstitusi negara,
UUD 1945.
Makna NKRI
NKRI yang merupakan wujud proklamasi kemerdekaan memiliki dengan kondisi bangsa
Indonesia yang majemuk. Berikut makna NKRI:
a) Keutuhan wilayah yang meliputi seluruh pulau dengan segenap tanah air dan udara
yang terbentang dari Sabang sampai Merauke.
b) Keutuhan khasanah budaya yang meliputi adat istiadat, karya cipta dan hasil
pemikiran.
c) Bangsa Indonesia dan suku-suku di seluruh wilayah NKRI.
d) Keutuhan Sumber Daya Alam (SDA) dengan meliputi seluruh kekayaan alam berupa
barang tambang, flora dan fauna.
e) Keutuhan penduduk atau Sumber Daya Manusia (SDM) yang meliputi orangnya,
status, keselamatan hingga kesejahteraannya.
Adanya persatuan dan kesatuan memiliki manfaatkan yang bisa kamu rasakan dalam
kehidupan bernegara. Manfaat tersebut, yakni:
a) Keutuhan dan keamanan tetap terjaga
b) Memperkuat jati diri bangsa
c) Adanya kemajuan bangsa dalam segala bidang
d) Terciptanya suasana tenteram dan nyaman.
Tujuan NKRI
Tujuan NKRI secara umum adalah menyelenggarakan kesejahteraan dan kebahagiaan
rakyatnya. Karena tujuan negara merukan pedoman dalam menyusun dan mengendalikan
alat perlengkapan negara serta mengatur kehidupan rakyatnya. Tujuan dari tiap-tiap negara
dipengaruhi oleh tempat, sejarah pembentukan, dan pengaruh dari kekuasaan negara yang
bersangkutan. Dengan mengetahu tujuan negara, maka kamu dapat mengetahui sifat
organisasi negara dan legitimasi negara tersebut.
Tujuan negara Indonesia termuat dalam pembukaan UUD 1945 alenia yang berbunyi.
"Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,
maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang
Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan
suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."
Burung Garuda melambangkan kekuatan. Warna emas pada burung Garuda melambangkan
kemuliaan. Perisai di tengah melambangkan pertahanan bangsa Indonesia. Setiap simbol
pada perisai melambangkan setiap ajaran Pancasila, yaitu:
Warna Merah dan Putih melambangkan warna bendera nasional Indonesia. Warna merah
berarti keberanian dan warna putih berarti kemurnian. Garis hitam tebal di perisai
melambangkan wilayah Indonesia dilalui oleh garis Khatulistiwa.
Jumlah bulu melambangkan tanggal proklamasi kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945):
Keragaman budaya Indonesia merupakan salah satu warisan yang sudah sepatutnya untuk
dijaga. Bumi pertiwi merupakan Negara kepulauan yang dianugerahi dengan kekayaan
sumber alam dan budaya dari Sabang hingga Merauke. Indonesia memiliki ratusan suku
bangsa dan bahasa. Tak hanya itu, kebiasaan masyarakat di berbagai daerah pun berbeda-
beda. Hal-hal tersebut yang menjadikan Indonesia kaya akan keberagaman suku dan
kebudayaan.
Air merupakan salah satu sumber kehidupan yang ada di Bumi. Indonesia salah satu negara
yang kaya akan sumber daya air. Itu terbukti karena Indonesia memiliki banyak laut, sungai,
danau, dan sumber air lainnya.
Sungai sebagai salah satu sumber air bisa dimanfaatkan. Misalnya dengan cara dibangun
bendungan.
Bendungan sendiri memiliki fungsi yang banyak. Contohnya untuk mengumpulkan air, irigasi,
dan juga pengendali banjir.
Selain itu air juga bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik dengan cara membangun
kincir atau turbin di dekat aliran air terjun.
Kita mengenal ini dengan sebutan Pembangkit Listrik Tenaga Air atau PLTA.
Fungsi Lingkungan
Fungsi lingkungan yang pertama adalah sebagai tempat mencari makan. Contohnya nelayan
membutuhkan laut untuk mencari ikan.
Kedua, lingkungan berfungsi sebagai tempat berkarya dan bekerja. Contohnya pelajar
belajar di sekolah, orang dewasa bekerja sesuai dengan profesinya.
Ketiga, lingkungan sebagai tempat tinggal. Manusia memerlukan tempat tinggal untuk
berteduh, istirahat, dan berkumpul bersama keluarga.
Karena begitu pentingnya lingkugan pada kehidupan kita, tentunya kita harus merawat
lingkungan dengan sebaik mungkin.
Kalau sudah terawat, maka lingkungan kita akan sehat dan nyaman untuk ditinggali.
Ciri lingkungan sehat adalah asri, bersih, memiliki udara yang segar, dan punya sumber air
bersih.
a. Hutan
Indonesia memiliki hutan yang luasnya menempati urutan ketiga di dunia. Kalau
digabungkan seluruh hutan di Indonesia luasnya mencapai 99 juta hektar.
b. Lautan
Indonesia dikenal sebagai negara maritim. Hal ini karena sebagian besar wilayah
Indonesia dikelilingi oleh lautan. Selain luas, lautan di Indonesia juga memilki
sumber daya alam bawah laut yang beragam.
c. Minyak Bumi
Minyak bumi adalah cairan kental yang biasa digunakan sebagai bahan bakar.
Indonesia juga kaya akan minyak bumi. Sayangnya karena dibutuhkan terus
menerus, minyak bumi di Indonesia terus menipis dan membutuhkan tambahan
minyak bumi dari luar negeri.
d. Gas Alam
Cadangan gas bumi di Indonesia masih cukup banyak. Totalnya adalah 1,5% dari
jumlah cadangan gas bumi di dunia. Karena itu Indonesia menjadi salah satu negara
yang mengeksor gas alam terbesar di dunia.
e. Batu Bara
Batu bara juga digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik. Ia
merupakan bahan bakar fosil yang terbentuk dari tumbuhan yang mati tertimbun
tanah selama jutaan tahun.
Sumber daya alam (SDA) ini tidak bisa habis, jika kita mengolanya dengan baik.
Contoh sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah tanah, air, hewan, dan
tumbuhan.
SDA yang dapat diperbaharui bisa diolah menjadi suatu produk yang berguna untuk
masyarakat. Misalnya dari buah pohon kapan bisa diolah menjadi pakaian.
Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa Kuno yang diambil dari kitab atau kakawin
Sutasoma karangan Empu Tantular di masa Kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14 masehi.
Kitab kakawin mengajarkan toleransi antar agama. Terutama agama Hindu-Siwa dan
Buddha.
Bhinneka Tunggal Ika juga menjadi inspirasi untuk bangsa Indonesia. Mohammad Yamin
menjadi orang pertama yang mengusulkan kutipan Bhinneka Tunggal Ika kepada Ir Soekarno
untuk dijadikan semboyan Indonesia.
Makna Bhinneka Tunggal Ika menjadi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang terdiri
dari beraneka ragam suku, budaya, ras, agama dan bahasa. Indonesia memiliki banyak
keragaman, Bhinneka Tunggal Ika dapat menjadi prinsip persatuan dan kesatuan bangsa.
Sesuai dengan artinya makna Bhinneka Tunggal Ika mampu menjaga Indonesia dalam
persatuan dan menjadi inspirasi bagi negara-negara lain di dunia dalam menjaga persatuan.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika menggambarkan tentang keadaan Nusantara yang memiliki
keberagaman, mulai dari ras, suku, agama dan budaya. Semboyan ini tentu mengingatkan
kita bahwa semua negara Indonesia itu adalah satu kesatuan.
8. Sistem Kemasyarakatan
Sistem kemasyarakatan dapat juga disebut sebagai pola hidup dalam sebuah sistem
masyarakat dan sudah menjadi kebiasaan dari masyarakat tertentu.
Ada berbagai sistem kemasyarakatan yang berlaku di setiap wilayah dan suku yang berbeda.
Misalnya sistem pernikahan, sistem berperilaku, atau sistem keluarga yang berbeda di tiap
suku.
Sehingga Sistem Pemerintahan bisa diartikan sebagai sebuah tatanan utuh yang terdiri dari
bermacam macam komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantungan serta
memengaruhi dalam mencapaian fungsi dan tujuan pemerintahan. Sistem ini bermanfaat
untuk menjaga kestabilan pemerintahan, pertahanan, ekonomi, politik, dan lain sebagainya.
Sebelum diamandemen, UUD 1945 mengatur kedudukan lembaga tertinggi dan lembaga
tinggi negara, serta hubungan antar lembaga-lembaga tersebut. Undang-Undang Dasar
merupakan hukum tertinggi, kemudian kedaulatan rakyat diberikan seluruhnya kepada MPR
(Lembaga Tertinggi). MPR mendistribusikan kekuasaannya (distribution of power) kepada 5
Lembaga Tinggi yang sejajar kedudukannya, yaitu Presiden, Mahkamah Agung (MA), Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK), Dewan Pertimbangan Agung (DPA) dan Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR).
Sistem Konstitusional.
Indonesia merupakan negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat).
Kekuasaan tertinggi negara ada di tangan MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat).
Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas.
Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
Presiden merupakan penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi dibawah MPR
(Majelis Permusyawaratan Rakyat)
Menteri negara adalah pembantu presiden, menteri negara tidak bertanggung
jawab kepada DPR (Dewan Perwakilan Rakyat).
Dari tujuh kunci pokok sistem pemerintahan diatas, sistem pemerintahan Indonesia menurut
UUD 1945 menganut sistem pemerintahan Presidensial. Sistem pemerintahan Presidensial
ini dijalankan semasa pemerintahan Orde Baru.
Ciri dari sistem pemerintahan Presidensial kala itu ialah adanya kekuasaan yang sangat besar
pada lembaga kepresidenan. Hampir semua kewenangan presiden yang di atur menurut
UUD 1945 tersebut dilakukan tanpa melibatkan persetujuan maupun pertimbangan DPR
sebagai wakil rakyat. Karena tidak adanya pengawasan dan persetujuan DPR, maka
kekuasaan presiden sangat besar dan cenderung mudah disalahgunakan. Mekipun adanya
kelemahan, kekuasaan yang besar pada presiden juga ada dampak positifnya yaitu presiden
dapat mengendalikan seluruh penyelenggaraan pemerintahan sehingga mampu
menciptakan pemerintahan yang solid dan kompak serta Sistem pemerintahan lebih stabil,
tidak mudah jatuh atau berganti. Namun, dalam praktik perjalanan sistem pemerintahan di
Indonesia pada masa itu ternyata kekuasaan yang besar dalam diri presiden lebih banyak
merugikan bangsa dan negara daripada keuntungan yang didapatkan.
Salah satu tuntutan Reformasi 1998 ialah dilakukannya amandemen pada UUD 1945. Latar
belakang tuntutan perubahan UUD 1945 antara lain karena pada masa Orde Baru,
kekuasaan tertinggi di tangan MPR (namun kenyataannya bukan di tangan rakyat),
kekuasaan yang sangat besar pada Presiden, adanya pasal-pasal yang terlalu "luwes" (yang
dapat menimbulkan mulitafsir), serta kenyataan rumusan UUD 1945 tentang semangat
penyelenggara negara yang belum cukup didukung ketentuan konstitusi.
Tujuan perubahan UUD 1945 waktu itu ialah menyempurnakan aturan dasar seperti tatanan
negara, HAM, kedaulatan rakyat, pembagian kekuasaan, eksistensi negara hukum dan
negara demokrasi, serta hal-hal lain yang sesuai dengan perkembangan aspirasi dan
kebutuhan bangsa. Perubahan UUD 1945 dengan kesepakatan diantaranya tidak mengubah
Pembukaan UUD 1945, tetap mempertahankan susunan kenegaraan (staat structur)
kesatuan atau selanjutnya lebih dikenal sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),
serta mempertegas sistem pemerintahan presidensil.
Sistem ketatanegaraan Indonesia sesudah Amandemen UUD 1945, dapat dijelaskan sebagai
berikut: Undang-Undang Dasar merupakan hukum tertinggi dimana kedaulatan berada di
tangan rakyat dan dijalankan sepenuhnya berdasarkan UUD. UUD memberikan pembagian
kekuasaan (separation of power) kepada 6 lembaga negara dengan kedudukan yang sama
dan sejajar, yaitu Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Presiden, Mahkamah Agung
(MA), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Mahkamah Konstitusi (MK), Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK), serta Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Pada masa sekarang ini, bisa disebut sistem pemerintahan di Indonesia masih dalam masa
transisi. Sebelum diberlakukannya sistem pemerintahan baru berdasarkan UUD 1945 hasil
amandemen ke 4 tahun 2002, sistem pemerintahan Indonesia masih mendasarkan pada
UUD 1945 dengan beberapa perubahan seiring dengan adanya transisi menuju sistem
pemerintahan yang baru. Sistem pemerintahan yang baru ini diharapkan berjalan mulai
tahun 2004 setelah dilakukannya Pemilu pada tahun 2004.
Berdasarkan Pasal 1 Ayat 1 UUD 1945, yang berbunyi, "Negara Indonesia adalah negara
kesatuan yang berbentuk republik".
Dapat disimpulkan bahwa bentuk negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, sedangkan
bentuk pemerintahannya ialah Republik. Selain bentuk pemerintahan republik dan bentuk
negara kesatuan, Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan sebagai kepala negara
dan sekaligus kepala pemerintahan. Hal itu didasarkan pada Pasal 4 Ayat 1 yang berbunyi,
"Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang
Undang Dasar". Dengan demikian, sistem pemerintahan di Indonesia menganut Sistem
Pemerintahan Presidensial.
Perlu diingat bahwa banyak orang yang mengetahui Indonesia raya ini hanya 1 Stanza atau
berlangsung sekitar 1 menit saja. Namun Indonesia Raya yang sebenarnya berlangsung lebih
lama dengan jumlah Stanza 3. Sekarang ini pemerintah dan juga kementrian sedang
menggalakkan para penerus atau siswa-siswi Indonesia untuk terbiasa menyanyikan dan
juga memaknai lagu Indonesia Raya 3 Stanza.
Garuda Pancasila
Lagu selanjutnya yang sering kali dinyanyikan, Terutama ketika acara kenegaraan adalah lagu
Garuda Pancasila. Di mana lagu ini terkenal sebagai Mars Pancasila yang merupakan lagu
yang ditulis oleh Sudharnoto. Lagu ini mengisahkan tentang kesetiaan rakyat Indonesia
kepada Pancasila sebagai satu-satunya ideologi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Selain
itu lagu ini juga menceritakan akan bangganya Indonesia memiliki ideologi seperti Garuda
Pancasila yang lengkap dan juga mewakili seluruh bangsa Indonesia.
Tanah Airku
Lagu Tanah Airku merupakan salah satu lagu nasional yang difavoritkan oleh banyak orang,
termasuk generasi muda. Selain adanya yang enak lagu Tanah Airku juga memberikan makna
yang mendalam dan ketika mendengarkannya. Banyak orang yang merasa tersentuh atau
merasa terharu akan lagu ini selain itu banyak generasi muda menggubah lagu ini dengan
inovasi terbaru. Sehingga ketika didengarkan menjadi lebih semangat atau lebih berirama.
Lagu Tanah Airku ini juga banyak dijadikan salah satu lagu nasional utama yang seringkali
dinyanyikan atau dilombakan untuk siswa-siswi sekolah yang dapat bernyanyi dengan baik.
Lagu Tanah Airku ini diciptakan oleh Ibu Sud. Namun penyanyi pertama yang menyanyikan
lagu Tanah Airku dengan versi lain adalah penyanyi kenamaan Rita Effendi.
Padamu Negeri
Lagu selanjutnya yang mungkin sering Anda dengar adalah lagu Padamu Negeri. Salah satu
lagu nasional ciptaan musisi R Kusbini ini merupakan salah satu lagu yang terkenal akan
genre musik keroncong di era tahun 1930 hingga 1955. Lagu Padamu Negeri ini memang
sempat menuai kontroversi. Ketika Kusbini digugat oleh J semadi pada tahun 1978 ini,
dituduh membajak lagu yang disinyalir merupakan ciptaan jasmadi. Persoalan ini sempat
rumit dan dibawa ke meja hijau, namun akhirnya dimenangkan oleh R Kusbini. Lagu Padamu
Negeri memang tidak terlalu panjang dan seringkali dinyanyikan oleh banyak anak-anak
sekolah Ketika upacara bendera.
Selain lagu di atas masih ada lagu wajib nasional indonesia dan penciptanya, di antaranya
adalah :
Singkat cerita, perjuangan pun terus dilanjutkan dalam melawan penjajahan. Mereka terus
tanpa henti melakukan perlawanan untuk bisa merdeka, hingga perjuangan mereka pun
akhirnya menuai hasil.
Banyak peristiwa penting yang terjadi dalam perjuangan hingga bisa memproklamasikan
kemerdekaan. Berikut ini adalah beberapa momen kejadian dalam sejarah kemerdekaan
Indonesia.
Walau di tengah jalan VOC dibubarkan, kolonialisme Belanda tak berhenti begitu saja.
Mereka mendirikan pemerintah Hinda Belanda yang membuat bangsa ini semakin sengsara,
karena sistem tanam paksa dan membangun fasilitas jalan di beberapa wilayah Pulau Jawa.
Semakin hari tokoh-tokoh bangsa tak berhenti menyuarakan kemerdekaan. Mereka terus
menggalang kekuatan untuk melawan dan berjuang hingga banyak yang gugur di medan
perang. Hingga, akhirnya Belanda berhenti menguasai Indonesia usai 350 tahun melakukan
penjajahan.
Namun, pada 1942 Belanda menyerahkan Indonesia kepada Jepang tanpa syarat dalam
perjanjian Kalijati. Indonesia kembali diduduki oleh bangsa asing di tanahnya sendiri. Selama
kurun waktu tiga tahun lebih, rakyat terus berjuang hingga secercah harapan untuk bisa
merdeka muncul.
Bangsa Indonesia mulai di atas angin usai Jepang mengakui kekalahan dari sekutu.
Mereka tak lagi digdaya setelah 14 ribu lebih rakyat menjadi korban akibat luluh lantahnya
Hiroshima oleh bom atom pada 6 Agustus 1945 dan Nagsaki tiga hari setelahnya.
Buntut dari peristiwa itu Jepang siap melepaskan Indonesia. Setelah mendengar kabar
tersebut ditambah pasukan Jepang yang sudah diambang kehancuran, para tokoh senior
kala itu langsung bergerak cepat guna menegaskan jika bangsa Indonesia ingin merdeka.
Radjiman ditemani Sukarno dan Hatta pun diterbangkan ke Vietnam pada 10 Agustus untuk
bertemu Panglima Tentara Jepang di Asia Tenggara Marsekal Hisaichi Terauchi. Di sana
disepakati Negeri Matahari Terbit memberikan kemerdekaan ke Indonesia.
Syutan Syahrir dan rekan-rekannya seperti Wikana, Sukarni, Chairul Saleh, D.N Aidit, sampai
Soebadio menemui dwitunggal yang baru pulang dari Vietnam untuk mendesak mereka
segera memproklamasikan kemerdekaan. Namun, Sukarno dan Hatta tak mau mengikutinya,
karena mempercepat hal itu berisiko bisa menimbulkan pertumpahan darah, terlebih
mereka belum yakin Jepang sudah menyerah.
Dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, golongan pemuda tercatat nekad menculik Sukarno
dan Hatta yang jadi ketua PPKI dan membawanya ke Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945
dini hari WIB. Di sana keduanya kembali didesak untuk memproklamasikan kemerdekaan
lebih awal dari waktu yang sudah ditentukan pada 24 Agustus 1945. Perdebatan pun
akhirnya kembali muncul, karena diwitunggal masih bersikukuh dengan waktu yang sudah
ada.
Diskusi tersebut sempat deadlock, sampai akhirnya setelah Achmad Subardjo menyusul
Sukarno dan Hatta ke Rengasdengklok. Dalam sejarah kemerdekaan Indonesia itu, mereka
bersepakat untuk mempercepat pembacaan proklamasi, dengan syarat, Subardjo bisa
membawa Sukarno dan Hatta kembali ke Jakarta dan menyiapkan teknisnya.
Melihat gelagat tidak baik, ketiganya pun akhrinya memutuskan menggelar sidang PPKI
untuk segera mempercepat waktu membacakan proklamasi Indonesia. Mereka bersama
anggota PPKI dan beberapa golongan muda pun kembali ke rumah Maeda untuk
mempersiapkan hal tersebut, termasuk merumuskan teks proklamasi.
Dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, perumusan teks proklamasi dilakukan oleh Sukarno,
Hatta, dan Soebardjo secara bersama-sama, serta disaksikan beberapa golongan muda
seperti Sukarni, Sudiro dan BM Diah. Hingga akhirnya konsep yang dibuat pun selesai, dan
Sayuti Melik langsung mengetik naskah yang siap dibacakan pada 17 Agustus 1945 itu.
5. Pembacaan teks proklamasi untuk pertama kali dalam sejarah kemerdekaan Indonesia
Tepat pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB, di halaman rumahnya sendiri di Jl.
Pegangsaan Timur No. 56, Sukarno membacakan naskah proklamasi diikuti pidato
singkatnya. Setelah itu, bendera Merah Putih yang sudah dijahit oleh Fatmawati pun
dikibarkan oleh prajurit PETA, Latief Hendradiningrat, setelah sebelumnya Trimurti menolak
mengibarkan.
Walau upacara tersebut berjalan sederahan, para peserta yang hadir tetap mengikuti
prosesnya dengan khidmat. Prosesi yang berjalan tanpa protokol tersebut tetap berjalan
dengan sangat baik dan tak mengurangi nilai kebahagiaan rakyat Indonesia yang pertama
kalinya merasakan merdeka.
Para pewarta pun dengan sigap menyebarluaskan berita bahagia tersebut ke pelbagai
penjuru negeri melalui radio dan penyebaran dengan media masa. Walau mengalami
kendala karena Jepang melarang untuk menyebarluaskannya, peristiwa dalam sejarah
kemerdekaan Indonesia itu tetap bisa disampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia.
a. Faktor internal
Adanaya kekhawatiran teracam kelangsungan hidupnya baik melalui kudeta maupun
intervensi dari negara lain
b. Faktor eksternal
Yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa suatu negara tidak dapat
berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerjasama antar negara
Untuk membangun komunikasi antar bangsa dan negara guna memenuhi kebutuhan negara
masing-masing
Mewujudkan tatanan dunia baru yang dapat meberikan kesejahteraan dan perdamaian bagi
masyarakat dunia
b. Propaganda
Usaha sistematis yang digunakan untuk mempengaruhi pikiran, emosi, dan tindakan suatu
kelompok untuk tujuan-tujuan masyarakat umum.
Kongres Pemuda I atau Kerapatan Besar Pemuda dihadiri oleh perwakilan dari perhimpunan
pemuda/pemudi termasuk Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Sekar Rukun,
Jong Islamieten Bond, Studerenden Minahasaers, Jong Bataks Bond, Pemuda Kaum Theosofi,
dan masih banyak lagi.
Tujuan Kongres Pemuda I, seperti dikutip dari buku Peranan Gedung Kramat Raya 106 dalam
Melahirkan Sumpah Pemuda (1996) karya Mardanas Safwan, antara lain mencari jalan
membina perkumpulan pemuda yang tunggal, yaitu dengan membentuk sebuah badan
sentral dengan maksud:
Pertama, untuk memajukan persatuan dan kebangsaan Indonesia, serta yang kedua adalah
demi menguatkan hubungan antara sesama perkumpulan pemuda kebangsaan di tanah air.
Namun, Kongres Pemuda I diakhiri tanpa hasil yang memuaskan bagi semua pihak lantaran
masih adanya perbedaan pandangan. Setelah itu, digelar lagi beberapa pertemuan demi
menemukan kesatuan pemikiran. Maka, disepakati bahwa Kongres Pemuda II akan segera
dilaksanakan.
Kongres ini diikuti oleh lebih banyak peserta dari kongres pertama, termasuk Perhimpunan
Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI), Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Jong
Islamieten Bond, Pemuda Indonesia, Jong Celebes, Jong Ambon, Katholikee Jongelingen
Bond, Pemuda Kaum Betawi, Sekar Rukun dan lainnya.
Hadir pula beberapa orang perwakilan dari pemuda peranakan kaum Tionghoa di Indonesia
dalam Kongres Pemuda II ini, seperti Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok, dan Tjio Djien
Kwie, namun asal organisasi/perhimpunan mereka belum diketahui. Baca juga: Sumpah
Pemuda dan Kiprah Orang Tionghoa
Gedung yang nantinya menjadi tempat dibacakannya Sumpah Pemuda merupakan rumah
pondokan atau asrama pelajar/mahasiswa milik seorang keturunan Tionghoa bernama Sie
Kok Liong. Gedung yang terletak di Jalan Kramat Raya 106, Jakarta Pusat, ini kini diabadikan
sebagai Museum Sumpah Pemuda.
Adapun susunan panitia Kongres Pemuda II, seperti yang dituliskan Ahmad Syafii Maarif
melalui buku Islam dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan (2009) adalah sebagai
berikut:
Ketua: Sugondo Djojopuspito (PPPI)
Wakil Ketua: R.M. Joko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris: Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond)
Bendahara: Amir Sjarifudin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I: Johan Mohammad Cai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II: R. Katjasoengkana (Pemuda Indonesia)
Pembantu III: R.C.I. Sendoek (Jong Celebes) Pembantu IV: Johannes Leimena (Jong Ambon)
Pembantu V: Mohammad Rochjani Su'ud (Pemuda Kaum Betawi)
Hadir pula Wage Rudolf Supratman yang memainkan lagu Indonesia Raya di Kongres
Pemuda II dengan alunan biolanya. Lagu Indonesia Raya juga dinyanyikan untuk
pertamakalinya dalam kongres ini oleh Dolly Salim yang tidak lain adalah putri dari Haji Agus
Salim. Baca juga: Dolly Salim, "Indonesia Raya", dan Sumpah Pemuda Aksi WR Soepratman di
Kongres Pemuda II
Pertama:
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air
Indonesia.
Kedua :
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga :
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Makna yang terkandung adalah bahwa peristiwa bersejarah itu mengajarkan nilai-
nilai persatuan bangsa. Sumpah Pemuda membuktikan, perbedaan yang dimiliki bangsa
Indonesia ternyata dapat disatukan sebagai perwujudan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti
“berbeda-beda tetapi tetap satu”. Sumpah Pemuda juga memuat banyak nilai positif yang
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sri Sudarmiyatun dalam buku berjudul
Makna Sumpah Pemuda (2012) menyebutkan nilai-nilai Sumpah Pemuda antara lain: Nilai
patriotisme, gotong-royong, musyawarah untuk mufakat, cinta tanah air, kekeluargaan,
persatuan dan kesatuan, kerukunan, kerja sama, cinta damai, serta tanggung jawab.
Lembaga negara terbagi dalam beberapa macam dan mempunyai tugas nya masing-masing.
Secara garis besar tugas umum lembaga negara adalah:
(1) Menjaga kestabilan atau stabilitas keamanan, politik, hukum, ham, dan budaya.
(2) Menciptakan suatu lingkungan yang kondusif , aman, dan harmonis.
(3) Menjadi badan penghubung antara negara dan rakyatnya.
(4) Menjadi sumber insipirator dan aspirator rakyat.
(5) Memberantas tindak pidana korupsi, kolusi, maupun nepotisme.
(6) Membantu menjalankan roda pemerintahan negara.
Setelah amandemen UUD 1945, disebut lembaga negara dan terdiri atas :