Anda di halaman 1dari 17

TUGAS PKn

Disusun Oleh :
TIFANI
Kelas : X MM

SMK BINA KARYA 1 KARANGANYAR


TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

Dasar Negara dan Konstitusi


1. Dasar Negara
Suatu negara yang akan berdiri dan berdaulat harus memiliki salah satu persyaratan yang
sangat mendasar yaitu memiliki dasar negara dan konstitusi yang dijadikan sebagai
pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara .
Dasar negara adalah merupakan filsafat negara ( political philosophy ) yang berkedudukan
sebagai
1. sumber dari segala sumber hukum atau sumber tata tertib dalam negara
2. ideologi negara
3. pandangan hidup bangsa
4. jiwa dan kepribadian bangsa
5. cita-cita moral dan cita-cita hukum
6. sikap hidup, dan sistem nilai yang tidak dapat dibuktikan kebenaran dan
kesalahannya.
Pengertian Dasar Negara
Dasar negara merupakan suatu norma dasar bagi suatu negara,juga menjadi sumber bagi
perundangan negara.
Sebagai norma dasar,dasar negara menjadi norma tertinggi dalam suatu negara.
Dasar negara merupakan landasan penyelenggaraan pemerintahan negara bagi setiap
negara. Atau dengan kata lain Dasar negara juga berarti pedoman dalam mengatur
kehidupan penyelenggaraan ketatanegaraan negara yang mencakup berbagai bidang
kehidupan.
Setiap negara memiliki dasar negara yang berbeda. Dan perbedaan ini dipengaruhi oleh :
1. nilai-nilai sosial budaya
2. patriotisme
3. nasionalisme yang telah terkristalisasi dalam perjuangan untuk mewujudkan citacita dan tujuan negara
Pancasila sebagai dasar negara
Kata Pancasila terdiri dari dua kata dari bahasa Sansekerta ; panca berarti lima, dan sila
berarti prinsip atau asas. Bagi bangsa Indonesia Pancasila yang tercantum dalam
pembukaan UUD alenia ke IV telah ditetapkan sebagai dasar Negara atau Ideologi
Negara,yang berarti Pancasila dijadikan dasar penyelenggaraan negara. Sebagai
landasan bagi penyelenggaraan Negara , Pancasila diformulasikan dalam bentuk aturan
sebagaimana tercermin dalam pasal-pasal yang tercantum dalam UUD 1945. Pancasila

sebagai dasar negara berkedudukan sebagai norma objektif dan norma tertinggi dalam
negara,serta sebagai sumber dari segala sumber hukum.
Meskipun secara tersurat Pembukaan UUD 1945 tidak pernah menyebut Pancasila dan
hanya menyebut sila-sila mulai sila pertama sampai kelima,Sila-sila tersebut telah diakui
sebagai dasar negara Indonesia.
Pancasila sebagai dasar negara mempunyai sifat memaksa,yaitu mengikat dan memaksa
semua warga negara untuk tunduk kepada Pancasila, dan siapa yang melanggar harus
ditindak berdasarkan aturan hukum yang berlaku diIndonesia, dan jika ada peraturan
hukum yang bertentangan dengan Pancasila maka peraturan tersebut harus dicabut.
2. Proses penyusunan dan penetapan dasar negara
a). Tahap pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia ( BPUPKI )
Pada tanggal 8 Desember 1941 Jepang menyerang pangkalan armada Amerika Serikat
Pearl Harbor dikepulauan Hawai , 19 kapal perang AS tenggelam, 177 pesawat terbang AS
hancur, dan 3000 jiwa tewas, dan sejak saat itu pecahlah Perang Pasifik ( Perang Asia
Timur Raya ).
Jepang kemudian menyerang Filipina, dan negara-negara di Asia Tenggara,termasuk
Indonesia,yang pada saat itu di kuasai oleh Belanda
Karena Belanda tidak dapat menghadapi serangan armada Jepang,maka pada tanggal 8
Maret 1942 Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang,dan sejak saat itu mulailah
masa pendudukan Jepang di Indonesia.
Meskipun dalam masa pendudukan Jepang ini bangsa Indonesia mengalami siksaan dan
penderitaan karena diperlakukan semena-mena, tidak manusiawi, namun demikian juga
membawa dampak positif bagi bangsa Indonesia seperti :
1. diberikannya latihan kemiliteran kepada para pemuda
2. dibentuknya Peta ( tentara suka rela )
3. diperbolehkannya mengibarkan bendera merah putih
4. diperbolehkannya menyanyikan lagu Indonesia Raya
5. dibentuknya BPUPKI sebagai awal proses kemerdekaan Indonesia.
Masa pemerintahan jepang ini juga berpengaruh bagi kehidupan bangsa Indonesia,karena
mempercepat kemerdekaan Indonesia.
Pembentukan BPUPKI
Jepang dalam perang Asia Timur Raya mulai mengalami kekalahan dan meminta bantuan
kepada bangsa Indonesia dengan berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa
Indonesia dikelak kemudian hari, janji ini diberikan pada tanggal 7 September 1944.
Sementara itu Jepang semakin terdesak oleh sekutu. Dan pada tanggal 1 Maret 1945
Jepang memberikan janji kemerdekaannya yang kedua kepada bangsa Indonesia.
Janji kedua itu adalah :

1. akan dibentuk suatu badan yang dinamakan badan untuk menyelidiki usaha
persiapan Kemerdekaan,disingkat Badan Penyelidik
2. akan didirikan suatu sekolah namanya kenkoku Gakuin, dimana akan diajarkan
pengetahuan politik,dan yang akan memberi pelajaran disekolah tersebut adalah
pemimpin kita seperti Bung Karno, Bung Hatta, dan Achmad Subardjo.
Untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari bangsa Indonesia maka sebagai realisasi
janji tersebut maka dibentuklah suatu badan yang bertugas untuk menyelidiki usaha-usaha
persiapan kemerdekaan Indonesia yang disebut BPUPKI atau Dokuritzu Zyunbi
Tioosakai
Badan ini beranggotakan 60 orang ditambah ketua dan 2 orang wakil ketua yaitu :
Ketua Dr. Radjiman Wediodiningrat dan sebagai wakil ketua Indonesia R.P. Soeroso dan
Wakil ketua orang Jepang yaitu Iclubangse.
Pada tanggal 29 April 1945 bersamaan dengan hari ulang tahun Kaisar Jepang BPUPKI
dibentuk dan secara resmi dilantik pada tanggal 28 Mei 1945
Dengan terbentuknya badan ini, bangsa Indonesia mendapat kesempatan secara legal untuk
membicarakan dan mempersiapkan keperluan kemerdekaan Indonesia seperti antara lain :

mempersiapkan UUD

mempersiapkan Dasar Negara

mempersiapkan Tujuan Negara

Bentuk Negara

Sistem pemerintahan

b). Penyusunan konsep rancangan dasar negara dan rancangan UUD sebagai
konstitusi negara Indonesia merdeka.
Dalam penyusunan rancangan dasar Negara dan rancangan UUD, BPUPKI bersidang
sebanyak dua kali yaitu :
1. Sidang yang pertama Pada tanggal 29 Mei s/d 1 Juni 1945
Dalam sidang yang pertama ini ada tiga tokoh nasional yang berpidato tentang rumusan
dasar negara RI ,mereka adalah : Mr. Muhammad Yamin, Ir. Soekarno, dan Mr.
Soepomo
Mereka mengusulkan dalam pidatonya tentang rumusan-rumusan dasar Negara,dan
meskipun berbeda akan tetapi pada prinsipnya maksudnya sama.
(a). Mr. Muhammad Yamin ( 29 Mei 1945 )
dalam pidatonya secara lisan,dia mengemukakan rumusan dasar Negara sebagai
berikut :

peri kebangsaan

peri kemanusiaan

peri ketuhanan

peri kerakyatan

kesejahtraan rakyat

Selesai berpidato, beliau mengajukan secara tertulis mengenai rancangan dasar negara
sebagai berikut:

Ketuhanan Yang Maha Esa.

Kebangsaan Persatuan Indonesia

Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan


perwakilan

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

(b). Prof. Dr. Mr. R. Soepomo ( 31 Mei 1945 )


Menurut Mr.R. Soepomo konsep dasar Indonesia Merdeka adalah sebagai berikut :

Paham Negara Kesatuan. Yaitu Negara mengatasi segala paham golongan dan
perseorangan

Hubungan negara dan agama.yaitu urusan agama terpisah dengan urusan


negara.artinya setiap orang merdeka memeluk agama yang disukainya.

Sistem badan permusyawaratan.yaitu kedudukan kepala negara dalam negara


persatuan sangat penting,dan harus menjadi pemimpin negara yang sejati,bersatu
dengan rakyatnya.

Sosialisme negara yaitu Negara bersifat kekeluargaan dalam lapangan ekonomi.

Hubungan antar bangsa yaitu negara Indonesia yang berdasarkan semangat


kebudayaan Indonesia yang asli dengan sendirinya merupakan negara Asia timur
raya.
(c). Ir. Soekarno ( 1 Juni 1945 )
Menurut Ir Soekarno rumusan dasar negara merdeka adalah sebagai berikut :
Kebangsaan Indonesia atau nasionalisme

Internasionalisme atau peri kemanusiaan

Mufakat atau demokrasi

Kesejahtraan sosial

Ketuhanan yang berkebudayaan

Pada tanggal 1 Juni 1945 didepan sidang BPUPKI Ir. Soekarno mengusulkan nama
rumusan dasar negara Indonesia merdeka yaitu dengan nama Pancasila,sesuai dengan
petunjuk temannya yang ahli bahasa.Beliau juga mengusulkan bahwa Pancasila adalah
sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia.
Dalam sidang BPUPKI yang pertama ini, belum ada kata sepakat tentang rumusan dasar
negara
Indonesia merdeka.Oleh karena itu BPUPKI membentuk panitia kecil berjumlah sembilan
orang Karena jumlah mereka ada sembilan orang,mereka disebut juga panitia sembilan

atau tim perumus. Panitia kecil ini pada tanggal 22 Juni 1945 berhasil merumuskan
rancangan dasar negara Indonesia merdeka yang dikenal sebagai Piagam Charter
atau Piagam Jakarta.
KEDUDUKAN PEMBUKAAN UUD 1945 DAN PERKEMBANGAN KONSTITUSI
DI INDONESIA

1. Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945


Telah diketahui bahwa Pembukaan UUD 1945 bersama sama dengan Batang Tubuh
UUD 1945 disahkan oleh PPKI dalam siding I tanggal 18 Agustus 1945.
Adapun sistematika UUD 1945 tersebut meliputi Pembukaan yang terdiri atas 4 alinea ;
Batang Tubuh terdiri atas 16 bab, 37 pasal, 4 Aturan Peralihan dan 2 Aturan tambahan ;
Penjelasan yang terdiri atas penjelasan
Berdasarkan penjelasan Undang-Undang Dasar 1945, pokok-pokok pikiran tersebut adalah
:
a. Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dengan berdasarkan atas persatuan
b. Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
c. Negara Indonesia adalah Negara yang berkedaulatan berdasarkan kerakyatan dan
permusyawaratan perwakilan.
d. Negara berdasarkan Ketuhan Yang Maha Esa menurut dasar Kemanusia yang adil dan
beradab
Pokok pokok pikiran tersebut meliputi suasana kebatinan daru Undang Undang Dasar
Negara Indonesia. Keempat pokok pikiran tersebut juga mewujudkan cita cita hukum
( Rechsidee ) yang menguasai huku dasar Negara, baik hukum tertulis ( UUD ) maupun
hukum yang tidak tertulis.
2. Kedudukan Pembukaan UUD 1945
Pembukaan UUD 1945 merupakan inti atau kristalissi dari pikiran atau gagasan bernas dari
para pendiri Negara ( The Founding Fathers ). Pembukaan UUD juga meripakan hasil
perjuangan dari pendiri Negara dalam upaya memberikan landasan yang kokoh bagi
Negara Republik Indonesia agar mampu bertahan lama, tidak hanya untuk puluhan tahun
melainkan untuk jangka ratusan tahun.
Di dalam pembukaan UUD 1945 terdapat rumusan dasar Negara Indonesia, yaitu
pancasila. Oleh karena itu, kedudukan kedudukan pembukaan UUD 1945 sangatlah tinggi.
Pembukaan UUD 1945 memiliki kedudukan sebagai tertib hukum tertinggi. Selain itu,
pembukaan UUD juga merupakan pokok kaidah Negara yang fundamental. Pada saat
pemerintahan melakukan amandemen terhadap UUD 1945, satu satunya unsur dalam

sistematika UUD 1945 yang tidak diamandemen adalah Pembukaan UUD 1945.
Pembukaan UUD 1945 mungkin dapat dianggap sebagai Preambule yang lengkap, karena
memenuhi unsur unsur politik, religius, moral dan mengandung ideology Negara ( State
Ideology ) Pancasila.
3. Makna Alinea dalan Pembukaan UUD 1945
Sebagaimana disinggung diawal, Pembukaan UUD 1945 terdiri dari empat Alinea.
Keempat Alinea tersebut memiliki makna masing masing. Adapun makna Alinea alinea
dalam Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai berikut :
a. Alinea Pertama
1) Pada Alinea pertaman terkandung suatu dalil objektif, yaitu penjajahan tidak sesuai
dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Oleh karena itu, penjajahan harus dihapus agar
semua bangsa di dunia dapat mendapatkan hak kemerdekaannya sebagai bentuk penerapan
dan penegakan hak asasi manusia.
2) Alinea ini juga mengandung pernyataan sujektif yaitu partisipasi bangsa Indonesia
sendiri untuk membebaskan diri dari penjajahan.
b. Alinea Kedua
Alinea kedua mengandung adanya ketetapan dan penajaman penilaian yang menunjukan
bahwa :
1) Perjuangan pergerakan di Indonesia telah sampai pada tingkat yang menentukan ;
2) Momentum yang telah dicapai tersebut harus dimanfaatkan untuk menyatakan
kemerdekaan ;
3) Kemerdekaan tersebut bukan marupakan tujuan akhir, melainkan masih haris diisi
dengan mewujudkan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, adil dan makmur.
c. Alinea Ketiga
Alinea ketiga menggambarkan adanya keinginan kehidupan yang berkesinambungan,
keseimbangan antara kehidupan spiritual dan material serta keseimbangan antara
kehudipan dunia dan akhirat. Alinea ini memuat tentang :
1) Motivasi spiritual yang luhur serta suatu pengukuhan dari proklamasi kemerdekaan.
2) Ketaqwaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Ridha
Nya lah bangsa Indonesia berhasil dalam perjuangan mencapai kemerdekaannya.
d. Alinea Keempat
Alinea keempat menegaskan tentang :
1) Fungsi sekaligus tujuan Negara Indonesia yaitu :
a) Melndungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;
b) Memajukan kesejahteraan umum ;
c) Mencerdaskan kehidupan bangsa ;
d) Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial.

2) Susunan dan bentuk Negara yaitu republik kasatuan ;


3) Sistem pemerintahan Negara yaitu berkedaulatan rakyat ( Demokrasi ) ;
4) Dasar Negara yaitu Pancasila
Adapun hakekat pembukaan UUD 45 meliputi sebagai berikut :
1. Pembukaan UUD 45 sbg tertib hukum tertinggi
Kedudukan ini mepunyai 2 aspek yang sangat fundamental :
a) Memberikan faktor-faktormutlak bagi terwujudnya tetib hukum indonesia
b) Memasukkan diri dalam tertib hukum indonesia, sebagai tertib hukum tertinggi,
c) Pembukaan UUD 45 adalah sumber hukum indonesia
2. Pembukaan UUD 45 memenuhi syarat adanya tertib hukum indonesia
Pada alinea ke 4 UUD memuat unsur-unsur yang disaratkan bagi adanya suatu tertib
hukum di indonesia.(rechts order) / (legal order) yaitu susunan kebulatan dan keseluruhan
peraturan - peraturan hukum.
Adapun syarat-syarat hukum tertib adalah sebagai berikut :
a) Adanya kesatuan subjek
Memuat penguasa yang mengadakan peraturan hukum, yaitu pemerintah negara kesatuan
RI (terdapat dalam alinea IV)
b) Adanya kesatuan asas kerohanian
Termuat suatu dasar dari keseluruhan peraturan hukum yang merupakan sumber dari segala
sumber hukum yaitu adanya der. Filsafat negara pancasila (yang termuat dalam alinea IV)
c) Adanya kesatuan daerah
Mengenai dimana peraturan-peratuaran hukum tersebut, berlaku yaitu seluruh tumpah
darah negara indonesia (dalam alinea IV)
d) Adanya kesatuan Waktu
Mengenai pemberlakuan peraturan hukum tersebut, yaitu dengan adanya kelompokkelompok maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan indonesiaitu dalam suatu UUD
negara indonesia.
3. Pembukaan UUD 45 sebagai pokok akidah Negara yang fundamental
Menurut Notonegara, pembukaan UUD 45 memenuhi syarat sebagai pokok kaidah negara
yang fundamenta, yaitu dalam hal terjadinya dan isinya.
a) Dalam terjadinya pembukaan UUD 45 ditentukan oleh panitia pembentukan negara yang
terjelma dalam bentuk pernyataan lahir dari kehendak pembentukan negara.
b) Dalam hal isinya pembukaan UUD 45 memuat hal - hal sebagai berikut :
1) Dasar dasar negara yang di bentuk
2) Cita-cita kerohanian (pancasila)
3) Asas politik Negara
4) Tujuan Negara
5) Ketentuan diadakanya UUD

Dilihat dari pembukaan UUD 45 maka masing-masing alinea mengandung makna sendirisendiri yaitu sebagai berikut :
1. Alinea pertama
Mengungkapkan suatu dalil objektif yaitu bahwa penjajahan tidak sesuai dengan peri
kemanusiaan dan peri keadilan
Mengandung suatu pernyataan subjektif yaitu aspirasi bangsa indonesia sendiri untuk
membebaskan diri dari penjajah.
2. Alinea kedua
Bahwa perjuangan pergerakan di indonesia telah sampai pada tingkat yang menentukan
Bahwa momentum yang telah ddicapai tersebut, dimanfaatkan untuk menyatakan
kemerdekaan
Bahwa kemerdekaan tersebut bukan merupakan tujuan akhir, tapi harus diisi dengan
mewujudkan negara indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur
3. Alinea ketiga
Memuat motifasi spiritual yang luhur seperti suatu pengukuhan dari proklamasi
kemerdekaan 17 agustus 45
Menunjukan ketakwaan bangasa indonesia terhadap Tuhan YME
4. Alinea keempat
Merumuskan tujuan negara yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia
Ketentuan adanya UUD 45 maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan indonesia itu
dalam suatu UUD
Menyatakan asas politik negara RI yang berkedaulatan rakyat
Memuat rumusan dasar kerohanian negara yaitu pancasila
Pembukaan UUD 45 mempunyai fungsi / hubungan langsung dengan UUD 45 yaitu bahwa
dalam pembukaan UUD 45 mengandung pokok-pokok pikiran yang diciptakan dan
diutamakan dalam batang tubuh UUD yaitu dalam pasal X
1. Pokok pikiran pertama : negara melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh
tumpah darah indonesia dengan bedasar untuk persatuan
2. Pokok pikiran ke2 : negara hendak mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia
3. Pokok pikiran ke3 : negara yang berkedaulatan rakyat berdasarkan untuk kerakyatan dan
permusyawaratan / perwakilan
4. Pokok pikirakn ke4: negara berdasarkan ketuhanan YME menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradap
Dari kseimpuilan diatas atau dapat disimpulkan kedudukan UUD 45 sebagai berikut:
1. Pembukaan UUD 45 sebagai pernyataan kemerdekaan indonesia yang terperinci dan
mengandung cita-cita yang luhur dari proklamasi kemerdekaan
2. Pembukaan UUD 45 merupakan tertib hukum tertinggi di negara Indonesia

3. Bahwa pembukaan UUD 45 yang pada hakikatnya terpisah dari batang tubuh UUD 45
4. Dan berhubungan dari itu maka siapapun, MPR pun hasil pemilu tidak dapat
mengubahnya, karena mengubah pembukaan UUD 45 berarti pembubaran negara
proklamasi 17 agustus 45
PERIODISASI KONSTITUSI DI INDONESIA
Sebagai Negara yang berdasarkan Hukum tentu saja Indonesia memiliki konstitusi yang
dikenal dengan UUD 1945. Keberadaan UUD 1945 sebagai konstitusi di Indonesia
mengalami perjalanan yang sangat panjang dari dimulai disahkan pada tahun 1945 hingga
akhirnya diterima sebagai landasan huku bagi pelaksanaan ketatanegaraan di Indonesia
saat ini. Pada masa itu, konstitusi Indonesia sempat berganti beberapa kali dalam periode
waktu tertentu.
1. Undang - Undang Dasar 1945 ( 18 Agustus 1945 27 Desember 1949 )
UUD 1945 pertama kali disahkan berlaku sebagai konstitusi negara Indonesia dalam siding
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945 yaitu sehari
setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Naskah UUD 1945 ini pertama kali
dipersiapkan oleh pemerintah balatentara Jepang yang diberi nama Dokuristu Zyunbi
Tyoosakai yang dalam bahasa Indonesia disebut Badan Penyidik Usaha Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia ( BPUPKI )
BPUPKI beranggotakan 26 orang, diketuai oleh K. R. T. Radjiman Wedyodiningrat serta
Itibangese Yosio dan Raden Panji Suroso, masing masing sebagai wakil ketua. BPUPKI
mengadakan 2 kali sidang, sidang Pertama berlangsung pada tanggal 29 Mei 1 Juni 1956
dan sidang Kedua berlangsung pada tanggal 10 Juli 17 Juni 1945. dalam masa sidang
Kedua itulah dibentuk Panitia Hukum Dasar dengan anggota yang terdiri dari 19 orang,
diketuai oleh Ir. Soekarno. Panitia ini membentuk Panitia kecil yang diketuai Prof. Dr.
Soepomo. Panitia kecil berhasil menyelesaikan tugasnya dan BPUPKI menyetujui hasil
kerjanya sebagai rancangan UUD pada tanggal 16 Agustus 1945. setelah BPUPKI
menyelesaikan tugasnya, Pemerintah Balatentara Jepang membentuk Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia ( PPKI ) yang beranggotakan 21 orang, termasuk Ir. Soekarno dan
Drs. Mohammad Hatta.
Setelah mendengarkan hasil BPUPKI tentang naskah rancangan UUD pada sidang PPKI
tanggal 18 Agustus 1945, akhirnya mengesahkan rancangan UUD tersebut menjadi UUD
Negara Republik Indonesia.
Namun demikian, setelah resmi disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 UUD 1945 tidak
langsung dijadikan referensi dalam setiap pengambilan keputusan kenegaraan dan
pemerintahan. UUD 1945 pada intinya hanya dijadikan sebagai alat untuk sesegera
mungkin membentuk Negara merdeka yang bernama RI. Oleh karena itu walaupun secara

formal UUD 1945 berlaku sebagai konstitusi namun hanya bersifat nominal yaitu baru
diatas kertas saja.
2. Konstitusi Republik Indonesia Serikat (27 Desember 1949 17 Agustus 1950 )
Pada tahun 1947 tentara Belanda melakukan Agresi Militer I yang kemudian dilanjutkan
dengan Agresi Militer II tahun 1948. Tujuan Belanda melakukan Agresi ini adalah untuk
menjajah Indonesia kembali. Agresi ini mendapat perhatian dunia sehingga PBB mengajak
pihak Indonesia dan Belanda berunding. Pada tanggal 23 Agustus 2 November 1949
diadakan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag Belanda. Konferensi ini berhasil
menyepakati 3 hal yaitu :
a. Mendirikan Republik Indonesia Serikat
b. Penyerahan kedaulatan pada RIS yang berisi 3 hal yaitu piagam Penyerahan kadaulatan
dari Kerajaan Belanda pada pemerintahan RIS, status UNI dan persetujuan perpindahan.
c. Mendirikan UNI antara RIS dan Kerajaan Belanda
Naskah konstitusi RIS disusun bersama oleh delegasi RI dan FBO (Bijeenkoms Voor
Federal Overleg) dalam konferensi tersebut. Naskah rancangan UUD itu disepkati bersama
oleh kedua belah pihak untuk diberlakukan sebagai UUD RIS. Naskah UUD yang
kemudian dikenal dengan sebutan Konstitusi RIS itu resmi mendapat persetujuan Komite
Nasional Pusat pada tanggal 14 Desember 1949. selanjutnya Konstitusi RIS dinyatakan
berlaku mulai tanggal 27 Desember 1949.
Konstitusi RIS dimaksud sebagai UUD bersifat sementara, karena lembaga yang membuat
dan menetapkannya tidaklah representatif. Hal ini ditegaskan dalan Pasal 186 Konstitusi
RIS bahwa Konstituante bersama pemerintah selekas lekasnya menetapkan Konstitusi RIS.
3. Undang Undang Dasar Sementara 1950 (17 Agustus 1950 5 Juli 1959 )
Bentuk Negara RIS tidak bertahan lama. Sebagai Negara yang baru terbentuk Indonesia
masih membutuhkan tahap tahap konsolidasi kekuasaan efektif. Bentuk Negara yang
lebih cocok untuk kondisi tersebut adalah Negara kesatuan. Dalam rangka konsolidasi
kekuasaan itu, tiga wilayah Negara bagian yaitu Negara RI, Negara Indonesia Timur dan
Nrgara Sumatra Timur menggabungkan diri menjadi satu wilayah RI.
Sejak saat itu wibawa pemerintah RIS menjadi berkurang sehingga dicapai kata sepakat
antara pemerintah RIS dan pemerintah RI untuk kembali mendirikan Negara kesatuan RI.
Kesepakatan itu dituangkan dalam satu naskah persetujuan bersama pada tanggal 19 Mei
1950.
Dalam rangka persiapan kea rah itu maka untuk keperluan menyiapkan satu naskah UUD,
dibentuklah suatu panitia bersama yang akan menyusun rancangannya. Setelah selesai
rancangan UU itu kemudian disahkan oleh Badan Pekerja Komite Nasional Pusat pada
tanggal 12 Agustus 1950, dan DPR dan Senat RIS pada tanggal 14 Agustus 1950.
selanjutnya naskah UUD baru ini diberlakukan secara resmi mulai tanggal 17 Agustus

1950 yaitu dengan ditetapkannya UU No. 7 Tahun 1950.


UUDS 1950 ini bersifat pengganti ( Renewal ) sehingga isinya tidak hanya mencerminkan
perubahan ( Amandement ) terhadap Konstitusi RIS Tahun 1949 namun juga mengganti
naskah Konstitusi RIS itu dengan naskah yang sama sekali baru dengan nama UUDS 1950.
Seperti halnya Konstitusi RIS 1949, UUDS 1950 juga bersifat sementara. Ini terlihat jelas
dalam rumusan pasal 134 yang mengharuskan Konstituante bersama pemerintah segera
menyusun UUD RI untuk menggantikan UUDS 1950 tersebut.
Sayangnya, Konstituante belum sempat berhasil menyelesaikan tugasnya untuk menyusun
UUD baru ketika Presiden Soekarno berkesimpulan bahwa Konstituante telah gagal yang
memberlakukan kembali UUD 1945 sebagai UUD Negara RI selanjutnya.
4. ( Kembali Ke ) Undang - Undang Dasar 1945 ( 5 Juli 1959 19 Oktober 1999 )
Sejak dekrit Presiden 5 Juli 1959 hingga sekarang UUD 1945 terus berlakau dan
diberlakukan sebagai huku dasar. Sifatnya masih tetap sebagai UUDS. Namun pada masa
Orde baru, konsolidasi kekuasaan lama kelamaan semakin terpusat. Disisi lain siklus
kekuasaan mangalami stagnasi yang statis karena pucuk pimpinan pemerintahan tidak
pergantian selama 32 tahun. Akibarnya UUD 1945 menagalami proses sakralisasi yang
irasional semasa rezim Orde baru. UUD 1945 tidak diizinkan bersentuhan dengan ide
perubahan sama sekali. Padahal UUD 1945 jelas merupakan UUD yang masih sementara
dan belum pernah dipergunakan dan diterapkan secara sungguh sungguh.
5. Perubahan ( Amandemen ) Undang - Undang Dasar 1945
Setelah jatuhnya rezim Orde baru dan digantikan Orde reformasi muncul tuntutan untuk
melakukan perubahan terhadap UUD 1945. latar belakang tututan perubahan terhadap
UUD 1945 antara lain karena pada masa Orde baru kekuasaan tertinggi berada ditangan
MPR dan bukan ditangan rakyat, kekuasaan yang sangat besar pada presiden, adanya pasal
pasa yang Luwes ( sehingga dapat menimbulkan multitafsir ) serta kenyataan rumusan
UUD 1945 tentang semangat penyelenggara Negara yang belum cukup didukung
ketentuan konstitusi.
Tujuan perubahan UUD 1945 waktu itu adalah menyempurnakan aturan dasar seperti
tatanan Negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi Negara
demokrasi dan Negara hukum serta hal hal yang sesuai dengan perkembangan aspirasi
dan kebutuhan bangsa. Perubahan UUD 1945 dilakukan dengan kesepakat diantaranya
tidak mengubah pembukaan UUD 1945, tetap mempertahankan susunan Negara ( Staat
Structuur ) NKRI.
Dalam kurun waktu 1999 2001 UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan yang ditetapkan
dalam Sidang Umum dan Sidang Tahunan MPR. Adapu keempat perubahan tersebut
adalah :
a. Perubahan ( Amendemen) Pertama UUD 1945 ( 19 Oktober 1999 18 Agustus 2000 )
Perubahan pertama UUD 1945 dihasilkan melalui Sidang Umum MPR Tahun 1999

tanggal 14 21 Oktober 1999


b. Perubahan ( Amendemen ) Kedua UUD 1945 ( 18 Agustus 2000 9 November 2001 )
Perubahan Kedua UUD 1945 dihasilkan melalui Sidang Umum MPR Tahun 2000 tanggal
7 18 Agustus 2000
c. Perubahan ( Amendemen ) Ketiga UUD 1945 ( 9 November 2001 10 Agustus 2002 )
Perubahan Ketiga UUD 1945 dihasilkan melalui Sidang Umum MPR Tahun 2001 tanggal
1 9 November 2001
d. Perubahan ( Amendemen ) Keempat UUD 1945 (10 Agustus 2002Sekarang)
Perubahan Keempat UUD 1945 dihasilkan melalui Sidang Umum MPR Tahun 2002
tanggal 1 11 Agustus 2002
Pada masa itu, konstitusi Indonesia sempat berganti beberapa kali dalam periode waktu
tertentu
A. Periode berlakunya UUD 1945 18 Agustus 1945- 27 Desember 1949
Dalam kurun waktu 1945-1950, UUD 1945 tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya karena
Indonesia sedang disibukkan dengan perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
Maklumat Wakil Presiden Nomor X pada tanggal 16 Oktober 1945 memutuskan bahwa
KNIP diserahi kekuasaan legislatif, karena MPR dan DPR belum terbentuk. Tanggal 14
November 1945 dibentuk Kabinet Semi-Presidensiel ("Semi-Parlementer") yang pertama,
sehingga peristiwa ini merupakan perubahan sistem pemerintahan agar dianggap lebih
demokratis.
B. Periode berlakunya Konstitusi RIS 1949 27 Desember 1949 - 17 Agustus 1950
Pada masa ini sistem pemerintahan indonesia adalah parlementer.
Bentuk pemerintahan dan bentuk negaranya federasi yaitu negara yang didalamnya terdiri
dari negara-negara bagian yang masing masing negara bagian memiliki kedaulatan sendiri
untuk mengurus urusan dalam negerinya.
C. Periode UUDS 1950 17 Agustus 1950 - 5 Juli 1959
Pada masa ini sistem pemerintahan indonesia adalah parlementer.
D. Periode kembalinya ke UUD 1945 5 Juli 1959-1966
Karena situasi politik pada Sidang Konstituante 1959 dimana banyak saling tarik ulur
kepentingan partai politik sehingga gagal menghasilkan UUD baru, maka pada tanggal 5
Juli 1959, Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang salah satu isinya
memberlakukan kembali UUD 1945 sebagai undang-undang dasar, menggantikan UndangUndang Dasar Sementara 1950 yang berlaku pada waktu itu.
Pada masa ini, terdapat berbagai penyimpangan UUD 1945, diantaranya :
Presiden mengangkat Ketua dan Wakil Ketua MPR/DPR dan MA serta Wakil Ketua DPA
menjadi Menteri Negara
MPRS menetapkan Soekarno sebagai presiden seumur hidup

Pemberontakan Partai Komunis Indonesia melalui Gerakan 30 September Partai Komunis


Indonesia
E. Periode UUD 1945 masa orde baru 11 Maret 1966- 21 Mei 1998
Pada masa Orde Baru (1966-1998), Pemerintah menyatakan akan menjalankan UUD 1945
dan Pancasila secara murni dan konsekuen. Namun pelaksanaannya ternyata menyimpang
dari Pancasila dan UUD 1945 yang murni,terutama pelanggaran pasal 23 (hutang
Konglomerat/private debt dijadikan beban rakyat Indonesia/public debt) dan 33 UUD 1945
yang memberi kekuasaan pada pihak swasta untuk menghancur hutan dan sumberalam
kita.
Pada masa Orde Baru, UUD 1945 juga menjadi konstitusi yang sangat "sakral", diantara
melalui sejumlah peraturan:
Ketetapan MPR Nomor I/MPR/1983 yang menyatakan bahwa MPR berketetapan untuk
mempertahankan UUD 1945, tidak berkehendak akan melakukan perubahan terhadapnya
Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang Referendum yang antara lain menyatakan
bahwa bila MPR berkehendak mengubah UUD 1945, terlebih dahulu harus minta pendapat
rakyat melalui referendum.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang Referendum, yang merupakan
pelaksanaan TAP MPR Nomor IV/MPR/1983.
F. Periode 21 Mei 1998- 19 Oktober 1999
Pada masa ini dikenal masa transisi. Yaitu masa sejak Presiden Soeharto digantikan oleh
B.J.Habibie sampai dengan lepasnya Provinsi Timor Timur dari NKRI.
G. Periode UUD 1945 Amandemen
Salah satu tuntutan Reformasi 1998 adalah dilakukannya perubahan (amandemen) terhadap
UUD 1945. Latar belakang tuntutan perubahan UUD 1945 antara lain karena pada masa
Orde Baru, kekuasaan tertinggi di tangan MPR (dan pada kenyataannya bukan di tangan
rakyat), kekuasaan yang sangat besar pada Presiden, adanya pasal-pasal yang terlalu
"luwes" (sehingga dapat menimbulkan multitafsir), serta kenyataan rumusan UUD 1945
tentang semangat penyelenggara negara yang belum cukup didukung ketentuan konstitusi.
Tujuan perubahan UUD 1945 waktu itu adalah menyempurnakan aturan dasar seperti
tatanan negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi negara
demokrasi dan negara hukum, serta hal-hal lain yang sesuai dengan perkembangan aspirasi
dan kebutuhan bangsa. Perubahan UUD 1945 dengan kesepakatan diantaranya tidak
mengubah Pembukaan UUD 1945, tetap mempertahankan susunan kenegaraan (staat
structuur) kesatuan atau selanjutnya lebih dikenal sebagai Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI), serta mempertegas sistem pemerintahan presidensiil.
Dalam kurun waktu 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan (amandemen)
yang ditetapkan dalam Sidang Umum dan Sidang Tahunan MPR :
Sidang Umum MPR 1999, tanggal 14-21 Oktober 1999 Perubahan Pertama UUD
1945
Sidang Tahunan MPR 2000, tanggal 7-18 Agustus 2000 Perubahan Kedua UUD 1945
Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal 1-9 November 2001 Perubahan Ketiga UUD
1945
Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal 1-11 Agustus 2002 Perubahan Keempat UUD
1945

WARGA NEGARA DAN PEWARGANEGARAAN


A. Pengertian Warga Negara Warga Negara secara umum : Anggota suatu negara yang
mempunyai keterikatan timbal balik dengan negaranya Warga Negara Indonesia menurut
Pasal 26 UUD 1945 adalah : Orang-orang bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang
disahkan Undang-undang sebagai warga negara Bangsa Indonesia asli adalah Orang-orang
pribumi / penduduk asli Indonesia yang ; (Lahir, besar, berdomisili, berkarya di Indonesia,
serta mengakui Indonesia sebagai tanah airnya) Warga Negara Indonesia Menurut ( Pasal 4
UU No. 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganeggaraan ) yaitu: Setiap orang yang berdasarkan
peraturan perundangan dan/atau berdasarkan perjanjian pemeirntah RI dengan negara lain
sebelum Undang-undang ini berlaku sudah menjadi WNI. Anak yang lahir dari perkawinan
yang sah dari ayah dan ibu WNI . Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah
WNI dan ibu WNA. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ibu WNI dan ayah
WNA. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI, tetapi ayahnya
tidak mepunya kewarganegaraan atau hukum asal ayahnya tidak memberiikan
kewarganegaraan pada anak tersebut. Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari ibu
WNI, dan jika ayahnya WNA maka harusdisertai pengakuan dari ayahnya. Anak yang lahir
dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang
sah dan ayahnya WNI. Anak yang lahir di wilayah RI yang pada waktu lahir tidak jelass
status kewarganegaraan ayah ibunya. 5. Bangsa lain Menurut Penjelasan UUD 1945 adalah
Peranakan Belanda, Cina, Arab, dll. Yang menetap di wilayah RI dimana mereka mengakui
Indonesia sebagai Tanah Air-nya, dan bersikap setia kepada NKRI B. Dasar Hukum - Di
Negara Indonesaia di atur dalam: UUD 1945 pasal 26 UU No. 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan RI + Peraturan Pelaksananya C. Cara Memperoleh Kewarganegaraan 1.
Asas Kelahiran Ius Soli (Menurut Tempat Kelahiran) yaitu; Penentuan status
kewarganegaraan seseorang berdasarkan tempat dimana ia dilahirkan. Seseorang yang
dilahirkan di negara A maka ia menjadi warga negara A, walaupun orang tuanya adalah
warga negara B. asas ini dianut oleh negara Inggris, Mesir, Amerika dll Ius Sanguinis
(Menurut Keturunan/Pertalian Darah) yaitu; Penentuan status kewarganegaraan seseorang
berdasarkan keturunan dari negara mana seseorang berasal Seseorang yg dilahirkan di
negara A, tetapi orang tuanya warga negara B, maka orang tersebut menjadi warga negara
B.(dianut oleh negara RRC) 2. Naturalisasi Adalah suatu perbuatan hukum yang dapat
menyebabkan seseorang memperoleh status kewarganegaraan, Misal : seseorang
memperoleh status kewarganegaraan akibat dari pernikahan, mengajukan permohonan
kewarganegaraan, memilih/menolak status kewarganegaraan a. Naturalisasi Biasa Syarat
syarat : Telah berusia 21 Tahun Lahir di wilayah RI / bertempat tinggal yang paling akhir

min. 5 thn berturut-turut atau 10 tahun tidak berturut-turut Apabila ia seorang laki-laki yg
sdh kawin, ia perlu mendpt persetujuan istrinya Dapat berbahasa Indonesia Sehat jasmani
& rokhani Bersedia membayar kepada kas negara uang sejumlah Rp.500 sampai 10.000
bergantung kepada penghasilan setiap bulan Mempunyai mata pencaharian tetap Tidak
mempunyai kewarganegaraan lain apabila ia memperoleh kewarganegaraan atau
kehilangan kewarganegaraan RI b. Naturalisasi Istimewa Naturalisasi ini dapat diberikan
bagi mereka (warga asing) yang telah berjasa kepada negara RI dengan penyataan sendiri
(permohonan) untuk menjadi WNI, atau dapat diminta oleh negara RI Lihat Alur
Naturalisasi Baca Juga Permohonan Kewarganegaraan melalui Pernyataan 3. Permasalahan
dalam Pewarganegaraan a. Apatride adalah Seseorang yang tidak memiliki status
kewarganegaraan Contoh : Seorang keturunan bangsa A (Ius Soli) lahir di negara B (Ius
Sanguinis) Maka orang tsb bukan warga negara A maupun warga negara B b. Bipatride
adalah Seseorang yang memiliki kewarganegaraan rangkap Contoh : Seorang keturunan
bangsa C (Ius Sanguinis) lahir di negara D (Ius Soli). Sehingga karena ia keturunan negara
C, maka dianggap warga negara C, tetapi negara D juga menganggapnya sebagai warga
negara,karena ia lahir di negara D c. Multipatride Seseorang yang memiliki 2 atau lebih
kewarganegaraan Contoh : Seorang yang BIPATRIDE juga menerima pemberian status
kewarganegaraan lain ketika dia telah dewasa, dimana saat menerima kewarganegaraan
yang baru ia tidak melepaskan status bipatride-nya Permasalahan tersebut di atas harus di
hindari dengan upaya: Memberikan Kepastian hukum yang lebih jelas akan status hukum
kewarganegaran seseorang Menjamin hak-hak serta perlindungan hukum yang pasti bagi
seseorang dalam kehidupan bernegara 4. Cara Memperoleh Kewarganegaraan Indonesia
Karena kelahiran Pengangkatan Dikabulkannya Permohonan Pewarganegaraan
(Opsi/Repudiasi) Akibat Perkawinan Turut Ayah atau Ibu Pernyataan Lihat juga alur dan
syarat permohonan naturalisasi klik di sini Hak-hak Dasar WNI Menurut UUD 1945 Pasal.
26 : Menyatakan diri sebagai warga negara dan penduduk Indonesia atau ingin menjadi
warga negara suatu negara. Pasal. 27 (1) : Memiliki persamaan kedudukan dalam hukum
dan pemerintahan Pasal. 27 (2) : Memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak
Pasal. 28A : Berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya sebagai hak asasi manusia
Pasal. 29 (2): Memperoleh jaminan untuk memeluk salah satu agama dan melaksanakan
ajaran agamanya masing-masing. Pasal. 30 : Berhak ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan Pasal. 31 : Berhak memperoleh pendidikan Pasal. 32 : Berhak mengembangkan
kebudayaan nasional Pasal. 33 : Berhak untuk mengembangkan usaha-usaha bidang
ekonomi Pasal. 34 : Berhak memperoleh jaminan pemerliharaan dari pemerintah bagi fakir
miskin dan anak-anak terlantar Kewajiban Dasar WNI menurut UUD 1945 : Pembukaan
UUD Alenia-1 : Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan Pembukaan UUD
Alenia-2 : Menghargai nilai-nilai persatuan, kemerdekaan dan kedaulatan bangsa
Pembukaan Alenia-4 : Menjunjung tinggi dan setia kepada konstitusi negara dan dasar

negara Pasal. 23 (2) : Setia membayar pajak untuk negara Pasal. 27 (1) : Menjunjung tinggi
hukum dan pemrintahan dengan tidak ada kecualinya Pasal. 30 (1) : Ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara Pasal. 35 : Menghormati bendera Sang Merah Putih
Pasal. 36 : Menghormati bahasa negara Bahasa Indonesia Pasal. 36A : Menjunjungtinggi
Lambang Negara Garuda Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika

Anda mungkin juga menyukai