Pancasila artinya lima dasar atau lima asas yaitu nama dari dasar negara kita,
NegaraRepublik Indonesia. Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit pada abad XIV
yangterdapat dalam buku Nagara Kertagama karangan Prapanca dan buku Sutasoma karangan
Tantular, dalam buku Sutasoma ini, selain mempunyai arti “Berbatu sendi yang lima” (dari
bahasa Sangsekerta) Pancasila juga mempunyai arti “Pelaksanaan kesusilaan yang lima”
Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia ditetapkan pada tanggal 18 Agustus
1945.sebagai dasar negara maka nilai-nilai kehidupan bernegara dan pemerintahan sejak saat
ituharuslah berdasarkan pada Pancasila, namun berdasrkan kenyataan, nilai-nilai yang ada
dalamPancasila tersebut telah dipraktikan oleh nenek moyang bangsa Indonesia dan kita
teruskansampai sekarang.Rumusan Pancasila yang dijadikan dasar negara Indonesia seperti
tercantum dalam pembukaanUUD 1945 adalah:
3. Persatuan Indonesia
C. Pembentukan BPUPKI
Memasuki tahun 1945, pasukan Jepang terus mengalami kekalahan. Laporan kekalahan
darimedan pertempuran memaksa pemerintah Jepang untuk segera merealisasikan janjinya
untukmemberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Pada tanggal 1 Maret 1945 panglima
pasukan Jepang di Pulau Jawa, Letnan jendral Kumaici Harada menumumkan pembentukan
badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pengumuman
itusempat menumbuhkan kepercayaan tokoh pergerakan nasional Indonesia terhadap
kesungguhan pemerintah jepang untuk memberikan kemerdekaan.
Adapun latar belakang pembentukan BPUPKI secara formil, dilihat dari latar
belakangdikeluarnya Maklumat No. 23 itu adalah karena kedudukan Facisme (kekuasaan)
Jepang yangsudah sangat terancam. Maka sebenarnya, kebijaksanaan Pemerintah Jepang dengan
membentukBPUPKI bukan merupakan kebaikan hati yang murni tetapi Jepang hanya ingin
mementingkandirinya sendiri, yaitu: Pertama, Jepang ingin mempertahankan sisa-sisa
kekuatannya dengancara memikat hati rakyat Indonesia. Kedua untuk melaksanakan politik
kolonialnya.
Pihak Jepang membutuhkan waktu lebih dari satu bulan untuk memilih ketua dan
anggotaBPUPKI yang semuanya berjumlah 60 orang. Pada tanggal 29 April 1945 penguasa
Jepangmengumumkan Radjiman Widiodiningrat sebagai ketua BPUPKI dan Yoshio
Ichibangasesebagai wakil dari pemerintahan Jepang. Selain itu ada tujuh orang Jepang yang
duduk sebagai pengurus istimewa. Meskipun mereka tidak mempunyai hak suara, tetapi
persidangan harusdihadiri oleh mereka.
I. Rapat Pertama
Rapat pertama diadakan di gedung Chuo Sangi In di Jalan Pejambon 6 Jakarta yang
kinidikenal dengan sebutan Gedung Pancasila. Pada zaman Belanda, gedung tersebut
merupakangedung Volksraad, lembaga DPR pada zaman kolonial Belanda.Rapat dibuka pada
tanggal 28Mei 1945 dengan mengadakan pelantikan pengurus dan anggota BPUPKI.
Pembahasan dimulaikeesokan harinya 29 Mei 1945 sampai 1 Juni 1945 dengan tema dasar
negara. Pada rapat pertama ini terdapat 3 orang yang mengajukan pendapatnya tentang dasar
negara.Pada tanggal 29 Mei 1945, Mr. Muhammad Yamin dalam pidato singkatnya
mengemukakanlima asas yaitu:Peri kebangsaan, Peri kemanusiaan, Peri ketuhanan, Peri
kerakyatan, danKesejahteraan rakyatPada tanggal 31 Mei 1945, Prof. Dr. Mr. Soepomo
mengusulkan lima asas yaitu: Persatuan,Kekeluargaan, Keseimbangan lahir bathin, Musyawarah,
dan Keadilan rakyatPada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno mengusulkan lima asas pula yang
disebut Pancasila yaitu: Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme dan peri kemanusiaan,
mufakat atau demokrasi,kesejahteraan sosial, dan Ketuhanan yang Maha Esa
II. Rapat Kedua
Rapat kedua berlangsung 10-17 Juli 1945 dengan tema bahasan rancangan Undang-
UndangDasar. Dalam rapat ini dibentuk Panitia Perancang Undang-Undang Dasar
beranggotakan 19orang dengan ketua Ir. Soekarno, Panitia Pembelaan Tanah Air dengan ketua
AbikoesnoTjokrosoejoso dan Panitia Ekonomi dan Keuangan diketuai Mohamad Hatta.Dengan
pemungutan suara, akhirnya ditentukan wilayah Indonesia merdeka yakni wilayah
HindiaBelanda dahulu, ditambah dengan Malaya, Borneo Utara, Papua, Timor-Portugis, dan
pulau- pulau sekitarnya.Pada tanggal 11 Juli 1945 Panitia Perancang UUD membentuk lagi
panitia kecil beranggotakan 7 orang yaitu:Prof. Dr. Mr. Soepomo (ketua merangkap anggota),
Mr.Wongsonegoro, Mr. Achmad Soebardjo, Mr. A.A. Maramis, Mr. R.P. Singgih, H. Agus
Salim,dan Dr. SoekimanPada tanggal 13 Juli 1945 Panitia Perancang UUD mengadakan sidang
untuk membahashasil kerja panitia kecil perancang UUD tersebut.Pada tanggal 14 Juli 1945,
rapat pleno BPUPKImenerima laporan Panitia Perancang UUD yang dibacakan oleh Ir.
Soekarno. Dalam laporantersebut tercantum tiga masalah pokok yaitu: a. pernyataan Indonesia
merdeka b. pembukaanUUD c. batang tubuh UUDKonsep proklamasi kemerdekaan rencananya
akan disusun dengan mengambil tiga alenia pertama Piagam Jakarta. Sedangkan konsep Undang-
Undang Dasar hampir seluruhnya diambildari alinea keempat Piagam Jakarta.
D. Panitia Sembilan
Sampai akhir rapat pertama, masih belum ditemukan kesepakatan untuk perumusan
dasarnegara, sehingga akhirnya dibentuklah panitia kecil untuk menggodok berbagai masukan.
Panitiakecil beranggotakan 9 orang dan dikenal pula sebagai Panitia Sembilan.Panitia
Sembilantersebut mempunyai tugas untuk menyatukan pandangan dasar negara Indonesia antara
yangdiusulkan golongan nasioanl dan islam. Susunan Panitia Sembilan sebagai berikut:
9. Mr. A.A. Maramis (anggota)Setelah melakukan kompromi antara 4 orang dari kaum
kebangsaan (nasionalis) dan 4 orangdari pihak Islam, tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan
kembali bertemu dan menghasilkanrumusan dasar negara yang dikenal dengan Piagam Jakarta
3.Persatuan Indonesia
E. Piagam Jakarta
Piagam Jakarta yang telah matang disetujui bersama untuk dibacakan pada
proklamasitanggal17 Agustus dan akan disahkan pada 18 Agustus 1945 itu digagalkan Soekarno
dankawan-kawannya. Dan ujungnya pada tanggal 18 Agustus 1945, Piagam Jakarta juga
diubahmendasar. Lewat rapat kilat yang berlangsung tidak sampai tiga jam, hal-hal penting yang
berkenaan dengan Islam dicoret dari naskah aslinya. Dalam rapat yang mendadak yang
diinisiatifoleh Soekarno (dan Hatta) itu, empat wakil umat Islam yang ikut dalam penyusunan
PiagamJakarta tidak hadir. Yang hadir adalah tokoh-tokoh nasionalis sekuler.Dalam rapat yang
dipimpin Soekarno yang berlangsung pada jam 11.30-13.45 itu diputuskan: Pertama, Kata
Mukaddimah diganti dengan kata Pembukaan.
Kedua, Dalam Preambul (Piagam Jakarta), anak kalimat: “berdasarkan kepada Ketuhanan
dengan kewajiban menjalankan syariatIslam bagi pemeluk-pemeluknya, diubah menjadi
“berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa”.Ketiga, Pasal 6 ayat 1, “Presiden ialah orang
Indonesia asli dan beragama Islam”, kata-kata “dan beragama Islam” dicoret. Keempat, Sejalan
dengan perubahan yang kedua di atas, maka Pasal 29ayat 1 menjadi “Negara yang berdasarkan
atas Ketuhanan Yang Maha Esa”, sebagai pengganti“Negara berdasarkan atas Ketuhanan,
dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
Keputusan Soekarno-Hatta dan orang-orang nasionalis sekuler itu (karena ancaman dariorang-
orang Kristen Indonesia Timur), akhirnya dikecam keras oleh tokoh Islam. Meski tokoh-tokoh
Islam saat itu protes keras, karena merasa dikhianati oleh Soekarno, tapi mereka lebihmemilih
jalan damai. Kecuali mungkin DI/TII karena merasa sangat kecewa dengan berbagaitindakan
Soekarno dalam pemerintahannya. Apalagi Soekarno saat itu berjanji bahwa di masadamai nanti
akan lebih tenang menyusun kembali Undang-Undang Dasar