Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN PANCASILA, UUD 1945, PROKLAMASI

KEMERDEKAAN, NKRI DAN BHINNEKA


TUNGGAL IKA

AZARINE SHIDQI NAJLA


1910312017
PANCASILA
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua
kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas.
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara
bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4
Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang
berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun
1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
Menurut sosialisasi MPR RI tentang Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
(2012: 11)
“Pancasila adalah dasar negara yang mempersatukan bangsa sekaligus bintang
penuntun (leitstar) yang dinamis, yang mengarahkan bangsa dalam mencapai
tujuannya. Dalam posisinya seperti itu, Pancasila merupakan sumber jati diri,
kepribadian, moralitas, dan haluan keselamatan bangsa.”
Dengan kata lain, Pancasila digunakan sebagai penunjuk arah semua kegiatan atau
aktifitas hidup dan kehidupan di dalam segala bidang. Ini berarti bahwa semua tingkah
laku dan tindak/perbuatan setiap manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan
pancaran dari semua sila Pancasila karena Pancasila sebagai weltanschauung selalu
merupakan suatu kesatuan, tidak bisa dipisah-pisahkan satu dengan yang lain
UNDANG-UNDANG DASAR 1945
UUD 1945 sebagai konstitusi (hukum dasar) negara. UUD 1945 merupakan hukum dasar tertulis
yang menduduki tingkatan tertinggi dalam tata urutan peraturan perundangan dan dijadikan
sebagai pedoman penyelenggaraan bernegara.
Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pertama kali
dilakukan pada Sidang Umum MPR tahun 1999 yang menghasilkan Perubahan Pertama. Setelah
itu, dilanjutkan dengan Perubahan Kedua pada Sidang Tahunan MPR tahun 2000, Perubahan
Ketiga pada Sidang Tahunan MPR tahun 2001, dan Perubahan Keempat pada Sidang Tahunan
MPR tahun 2002.
Ditinjau dari segi sistematika, Undang-Undang Dasar 1945 sebelum perubahan terdiri atas tiga
bagian (termasuk penamaannya), yaitu: 1. Pembukaan (Preambule); 2. Batang Tubuh; 3.
Penjelasan.
Setelah perubahan, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terdiri dari
atas dua bagian, yaitu: 1. Pembukaan; 2. Pasal-pasal (sebagai ganti istilah Batang Tubuh).
Nilai-nilai luhur Pancasila tertuang dalam norma-norma yang terdapat dalam Pembukaan dan Batang Tubuh
UUD 1945. Norma konstitusional UUD 1945 menjadi acuan dalam pembangunan karakter bangsa.
Keluhuran nilai dalam Pembukaan UUD 1945 menunjukkan komitmen bangsa Indonesia untuk
mempertahankan pembukaan dan bahkan tidak mengubahnya.
Terdapat empat kandungan dalam Pembukaan UUD 1945 yang menjadi alasan komitmen untuk tidak
mengubahnya, yaitu:
◦ Terdapat norma dasar universal bagi tegaknya sebuah negara yang merdeka dan berdaulat.
◦ Terdapat empat tujuan negara yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darahnya,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia
◦ Pembukaan UUD 1945 mengatur ketatanegaraan Indonesia khususnya tentang bentuk negara dan sistem
pemerintahan
◦ Nilainya sangat tinggi bagi bangsa dan negara Indonesia sebab dalam Pembukaan UUD 1945 terdapat
rumusan dasar negara yaitu Pancasila.
PROKLAMASI KEMERDEKAAN
Proklamasi Kemerdekaan adalah pernyataan yang memberitahukan kepada diri kita
sendiri dan dunia luar bahwa pada saat itu kita telah merdeka, berdiri sebagai bangsa
yang merdeka lepas dari penjajahan seperti yang telah dialami sebelumnya. Kepada
bangsa lain kita beritahukan bahwa kemerdekaan kita tidak boleh diganggu gugat dan
dihalang-halangi, tetapi harus dihormati sebagaimana mestinya.
Proklamasi kemerdekaan yang berisi pernyataan kemerdekaan adalah sumber hukum
pembentukan negara kesatuan RI, karena tanpa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus
1945 tidak ada negara RI.
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 adalah titik kulminasi perjuangan
kemerdekaan bangsa Indonesia guna mewujudkan citacita bangsa, yaitu membentuk
Negara Indonesia merdeka, bersatu dan berdaulat sempurna untuk mewujudkan
masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berlandaskan Pancasila, serta ikut
membentuk dunia baru yang damai abadi, bebas dari segala bentuk penindasan.
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 diuraikan secara terperinci di dalam
Pembukaan UUD 1945 sebagai penjelasan, penegasan dan pertanggungjawabannya
NKRI
Masing-masing negara di dunia memiliki bentuk negaranya sendiri. Bentuk negara yang dimiliki
indonesia adalah negara kesatuan yaitu NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
Sebelumnya, para pendiri bangsa memiliki banyak pertimbangan untuk memiliki NKRI sebagai
bentuk negara Indonesia. Pertimbangan utamanya adalah karena strategi devide et impera (pecah
belah) yang dimiliki Belanda mampu membuat mereka bertahan selama 350 tahun menjajah
Indonesia.
Pada masa itu Indonesia masih terpecah belah dalam bentuk kerajaan. Pertimbangan para pendiri
bangsa terbukti mampu membuat Indonesia lebih kokoh dan tidak mudah terpecah belah. Setelah
berbentuk negara kesatuan taktik pecah belah Belanda dapat dipatahkan dengan mudah.
Pasal-pasal dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah
memperkukuh prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tidak sedikit pun mengubah
Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi 161 negara federal. Pasal-pasal dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mendorong pelaksanaan otonomi daerah
untuk lebih memperkukuh Negara Kesatuan Republik Indonesia dan meningkatkan proses
pembangunan di daerah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat di daerah.
Dalam Pasal 1 ayat 1 UUD 1945 disebutkan negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang
berbentuk republik. Dalam pembangunan karakter bangsa dibutuhkan komitmen terhadap NKRI.
Karakter yang dibangun pada manusia dan bangsa Indonesia dalah karakter yang memperkuat
dan memperkukuh komitmen terhadap NKRI.
BHINNEKA TUNGGAL IKA
Bunyi lengkap dari ungkapan Bhinneka Tunggal Ika dapat ditemukan dalam Kitab Sutasoma
yang ditulis oleh Mpu Tantular pada abad XIV di masa Kerajaan Majapahit. Ungkapan dalam
bahasa Jawa Kuno tersebut, secara harfiah mengandung arti bhinneka (beragam), tunggal (satu),
ika (itu) yaitu beragam satu itu.
Dalam proses perumusan konstitusi Indonesia, jasa Muh.Yamin harus dicatat sebagai tokoh yang
pertama kali mengusulkan kepada Bung Karno agar Bhinneka Tunggal Ika dijadikan semboyan
sesanti negara.
Bhinneka Tunggal Ika tidak dapat dipisahkan dari Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia, dan
Dasar Negara Pancasila. Hal ini sesuai dengan komponen yang terdapat dalam Lambang Negara
Indonesia. Menurut pasal 1 Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 1951 disebutkan bahwa :Lambang
Negara terdiri atas tiga bagian, yaitu:
◦ Burung Garuda yang menengok dengan kepalanya lurus ke sebelah kanannya;
◦ Perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan
◦ Semboyan yang ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda. Di atas pita tertulis dengan
huruf Latin sebuah semboyan dalam bahasa Jawa Kuno yang berbunyi : BHINNEKA
TUNGGAL IKA.
DAFTAR PUSTAKA
Kaelan. (2004). Pendidikan pancasila. Yogyakarta: paradigma
https://mediabppk.kemenkeu.go.id/pb-
old/images/file/magelang/pengumuman/Pilar_Kehidupan_Berbangsa_dan_Bernegara.pdf
http://vennyseptian.blogspot.com/2013/06/pancasilankriuud1945bhineka-tunggal.html

Anda mungkin juga menyukai