Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN

PANCASILA, UUD
1945, PROKLAMASI
NKRI DAN BHINEKA
TUNGGAL IKA
Zaky Athila Naufal
1910313057
Hubungan Empat Pilar Kebangsaan.

■ Hubungannya adalah 4 pilar kebangsaan Indonesia yang terikat satu sama lain
dan tidak bisa dipisahkan karena mengandung seluruh nilai - nilai luhur Bangsa
Indonesia.
■ Hubungannya sangat erat karena pancasilan menjadi dasar negara , sedangkan
UUD merupakan alat untuk mengatur sebuah negara , NkRI merupakan tempat dari
pancasila dan uud dan bhinneka tunggal ika adalah pemersatu bangsa walau
bangsa indonesia terdiri banyak suku bangsa tetapi tetap satu jua.
Pancasila

■ Dengan kedudukan dan kekuatan yang dimiliki, adalah sebuah keharusan bagi
segenap masyarakat untuk menjadikan pancasila sebagai waf of life (cara
hidup). Pancasila harus dijadikan sebagai pedoman sekaligus dasar dari setiap
aktivitas keseharian. Sehingga, semua tingkah laku, sikap, dan perbuatan
manusia Indonesia berada di bawah kerangka, selaras dengan semangat,
sekaligus merupakan cerminan dari pancasila.
Semangat dalam Pancasila

■ Semangat yang terdapat dalam pancasila secara sederhana bisa dipetakan sebagai berikut:
1. Ketuhanan yang Mahaesa : Religiusitas
Suatu landasan yang memberikan pedoman mengenai cara membangun realsi vertikal yang harmonis dengan
Tuhan sebagai realitas absolut.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab : Humanitas
Suatu landasan yang membingkai cara menjalin relasi horizontal yang indah antara sesama manusia, di mana
setiap insan diposisikan setara sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia.
3. Persatuan Indonesia : Nasionalisme
Suatu landasan yang mengukuhkan keberadaan setiap insan di bumi persada sebagai suatu komunitas yang
disebut bangsa. Landasan inilah yang berfungsi sebagai pijakan untuk meneguhkan loyalitas masyarakat terhadap
bangsanya.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan : Soverenitas
Suatu landasan untuk membangun sistem demokrasi, di mana kedaulatan tertinggi berada di tangan rakyat.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia : Sosialisme
Suatu tujuan ideal nan luhur yang ingin dicapai di balik pendirian NKRI.
UUD 1945

■ UUD 1945 Sebagai Kontrak Hukum Tertinggi

Berbeda dengan pancasila yang tak mengalami perubahan sama sekali sejak
dikukuhkan sebagai ideologi negara, UUD 1945 dinamis. Terhitung sejak 1945,
bangsa Indonesia sudah 8 jali melakukan perubahan terhadap undang-undang.
[1] UUD 1945. [2] Konstitusi RIS 1949. [3] UUDS 1950. [4] UUD 1945 versi
Dekrit 5 Juli 1959. [5] Amandemen pertama UUD 1945 tahun 1999. [6]
Amandemen kedua tahun 2000 [7] Amandemen ketiga tahun 2001 [8]
Amandemen keempat pada tahun 2002. Saat ini sedang menguat dan mencuat
amandemen kelima yang bertujuan mengefektifkan sistem parlemen dua kamar
(bicameral parliament).
UUD 1945

■ Terlepas dari dinamika yang mewarnai perjalanan UUD 1945, hal penting yang
harus disadari adalah kedudukannya sebagai traktat hukum tertinggi dalam
negara kesatuan Republik Indonesia. Ia merupakan sumber hukum yang harus
dijadikan sebagai referensi utama dalam setiap kerangka hukum. Baik di bidang
politik, ekonomi dan sosial.
NKRI

■ NKRI Sebagai Negara Nation State

Dalam konteks masyarakat Indonesia yang sangat heterogen, NKRI sebagai


nastion state (negara kebangsaan) harus diyakini sebagai sistem terbaik. Dalam
sistem negara kesatuan, wewenang legislatif tertinggi dipusatkan dalam satu
badan legislatif nasional/pusat. Kekuasaan terletak pada pemerintah pusat dan
tidak pada pemerintah daerah. Dengan demikian, kedaulatan negara bersifat
tunggal dan tidak terbagi.
NKRI

■ Bentuk negara kesatuan ini sejatinya memiliki nasib yang sama dengan kedua
pilar kebangsaan yang sudah diuraikan sebelumnya. Sempat mengalami
pasang surut dalam perjalanan sejarah. Setelah ditetapkan oleh para pendiri
bangsa pada tahun 1945, Indonesia sempat beralih menganut sistem negara
federal pasca Konferensi Meja Bundar di Belanda pada tahun 1949. Syukurlah,
penerapan sistem tersebut hanya berjalan singkat, sekitar tujuh bulan. Setelah
itu, Indonesia kembali menganut sistem negara kesatuan.
Bhineka Tunggal Ika

■ Bhineka Tunggal Ika Sebagai Jati Diri

Pilar kebangsaan keempat yang tertuang dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika
sejatinya merupakan kutipan dari Kakawin Sutasoma karangan Empu Tantular.
Semboyan tersebut menjadi populer setelah menjadi bagian dari sumpah
Palapa yang diikrarkan Mahapatih kejaraan Majapahit, Gajah Mada.
Referensi

■ Brainly
■ Academia.edu
■ Kompasiana
■ Jurnal- jurnal terkait

Anda mungkin juga menyukai