Anda di halaman 1dari 22

PELATIHAN DASAR CPNS TAHUN 2022

Agenda Kedudukan dan Peran PNS untuk mendukung terwujudnya Smart Governance sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

TUGAS INDIVIDU AGENDA III


Nama Peserta : Khafid Hilmi
NIP : 199601252022031011
No.Daft.Hadir/Kelp. : 05 / 1
Latsar CPNS Angk. : 153 Golongan : III/a
Tempat Latsar : Balai Diklat Kota Semarang
Jabatan / Instansi : Ahli Pertama – Teknik Jalan dan Jembatan / Dinas Pekerjaan Umum

LEARNING JOURNAL AGENDA 3

Pada Pembelajaran Agenda III Latihan Dasar CPNS 2022 golongan III pada tanggal 22 Agustus 2022
yang disampaikan oleh Bapak Abdullah Maskur, SE, M.si. dengan materi mengenai manajemen ASN
dan Smart ASN. Dengan indikator pembelajaran sebagai berikut :

1. Memahami kedudukan,peran,hak, kewajiban dan kode etik ASN.


2. Memahami system MERIT dalam pengelolaan ASN
3. Memahami mekanisme pengelolaan ASN
4. Memahami literasi digital ASN.
5. Memahami kerangka kerja pemanfaatan kecakapan digital dasar dalam organisasi.
6. Memahami contoh penerapan kecakapan digital dasar dalam pelaksanaan tugas dalam
organisasi
7. Menganalisis penerapan kecakapan digital dasar.

1
A. MANAJEMEN ASN

1.Kedudukan, Peran, Hak dan Kewajiban, dan Kode Etik ASN

a.Kedudukan ASN.

Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai
politik.ASN di bagi menjadi 2 yaitu PNS dan PPPK. Untuk PNS diangkat sebagai Pegawai Tetap oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian dan memiliki NIP dan sebagai pembuat kebijakan sedangkan PPPK
diangkat sebagai Pegawai dengan perjanjian kerja oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
kebutuhan.dan sebagai pelaksana tugas pemerintahan.

b.Peran ASN

Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas
umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik
yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme

c.Hak dan Kewajiban ASN.

Pegawai ASN menjalankan kewajiban sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu
:
 Setia dan taat kepada Pancasila,
 UUD 1945, NKRI, dan
 pemerintah Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
 Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah
 Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
 Melaksanakan tugas kedinasan Menunjukkan integritas dan keteladanan sikap,
perilaku, dan tindakan
 Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI

sedangkan hak ASN adalah sebagai berikut :

2
Gaji, Jaminan
tunjangan Pengembangan Pensiun dan
Cuti Perlindungan
, dan Kompetensi Jaminan
fasilitas Hari Tua

PNS
Pasal 1 butir Y Y Y Y Y
3dan pasal 7

PPPK
Pasal 1 butir Y Y Y Y T
4 dan pasal 7

Keterangan : Y = YaT = Tidak

d.Kode Etik dan perilaku ASN

Sebagai ASN perlu menajaga prilaku dan kode etik karena sangat penting berfungsi

 sebagai pedoman, panduan birokrasi publik/ ASN dalam menajalankan tugas dan
kewenangan agar tindakannya dinilai baik.
 .sebagai penilaian sifat, prilaku, dan tindakan birokrasi publik/ ASN dalam
menjalankan tugas dan kewenanganannya.

Untuk panduan kode etik dan perilaku ASN yang harus dilakuakan yaitu:

a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan beintegritas tinggi.


b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh
tidak bertentangan dengan ketentuang perundang-undangan dan etika pemerintah.
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggung jawab, efektif dan
efisien.
h. Menajaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingna kedinasan.
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatanya untuk
mendapat atau mencari keuntungna atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.

3
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenal disiplin pegawai.

2.Sistem Merit ASN

Dalam Undang-Undang, sistem merit didefinisikan sebagai kebijakan dan manajemen ASN
yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja, yang diberlakukan secara adil dan wajar
dengan tanpa diskriminasi.

Pemberlakukan merit sistem dalam birokrasi Indonesia bertujuan untuk menghasilkan ASN
yang profesional dan berintegritas dengan menempatkan mereka pada jabatan-jabatan birokrasi
pemerintah sesuai kompetensinya,pemberian kompensasi yang adil dan layak, mengembangkan
kemampuan ASN melalui bimbingan dan diklatdan melindungi karier ASN dari politisasi dan kebijakan
yang bertentangan dengan prinsip merit.

Untuk membangun sistem merit ada 6 poin yang perlu diperhatikan :

1. Pengorganisasian perencanaan ASN didasarkan pada fungsi organisasi melalui analisis


jabatan dan analisis beban kerja, audit kepegawaian penyesuaian arah kebijakan nasional.

2. Perekrutan berorientasi pada talenta terbaik, rekrutmen berbasis jabatan (diversifikasi tes) &
sertifikasi, TKD & TKB sistem komputerisasi, orientasi & engagement untuk setiap penugasan pada
jabatan baru.

3. Pengembangan kapasitas dalam mengurangi kesenjangan kompetensi dengan cara pelatihan


20 jam per tahun untuk setiap PNS, Training Need Analysis (TNA), Diklat, Coaching & Mentoring
berbasis kinerja.

4.Penilaian kinerja yang berkelanjutan dengan cara membentuk Tim Penilai Kinerja,
Performance dialogue dan Merit & performance based incentives.

5.Promosi dan rotasi menuju PNS yang dinamis dengan cara talent mapping, succession &
career planning dan rotasi nasional sebagai perekat NKRI. Open recruitment adalah salah satu cara
sebelum mendapatkan calon terbaik di organisasi (talent management). Talent mapping perlu dibentuk
melalui assessment center yang distandardisasi oleh BKN, sehingga setiap organisasi perlu membentuk
asesor internal untuk mendapatkan talent terbaik

4
6. Mengapresiasi secara layak dengan perubahan sistem pensiun dan sistem kompensasi yang
memadahi. Pemerintah saat ini akan mengubah sistem pensiun, yaitu PNS berkontribusi melalui iuran
pasti sehingga tidak terlalu membebani anggaran negara.

3.Pengelolaan ASN

Mekanisme Manajemen ASN dapat berupa rangkaian sebagai berikut :

1. Rekrutmen
Rekrutmen ASN atau penentuan formasi jabatan didasari oleh kebutuhan melalui analisa
jabatan dan analisa beban kerja (ABK) untuk jangka waktu 5 tahun.

2. Pengembangan Pegawai
Pada dasarnya pengembangan pegawai adalah hak bagi seluruh pegawai. Seluruh ASN
berhak untuk mendapatkan pengembangan kompetensi yang dapat dilakukan melalui
pelatihan ataupun Pendidikan.

3. Promosi Jabatan
Kenaikan jabatan diseseuaikan dengan kelas jabatan yang ada didalam struktur organisasi
ASN, yaitu :

a. Jabatan Fungsional yang terdiri dari Jabatan Fungsional Keahlian dan Keterampilan
b. Jabatan Administrasi
c. Jabatan Pimpinan Tinggi
4. Kesejahteraan Pegawai
Kesejahteraan ASN sebagai bentuk apresiasi terhadap kinerja ASN yang didasari oleh
beban kerja, tupoksi dan resiko pekerjaan.

5. Manajemen Kinerja
Tahapan yang dilakukan dalam manajemen kinerja adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan Kinerja
b. Pelaksanaan, Pemantauan dan Pembinaan Kinerja
c. Penilaian Kinerja
d. Tindak Lanjut
6. Disiplin dan Hukuman
Sebagai bentuk tindak lanjut dari manajemen kinerja, ASN dengan predikat kinerja buruk
dikenakan hukuman administrasi sampai dengan pemberhentian.

7. Pensiun

B.SMART ASN

5
Dalam upaya membentuk Birokrasi berkelas Dunia tersebut, diharapkan setiap pegawai dapat memiliki
profil sebagai Smart ASN, yang terdiri dari 10 profil yaitu:

nasionalisme, integritas,profesionalisme, wawasan global, hospitality, networking, penguasaan


teknologi informasi, bahasa asing dan entrepreneurship.

1.Implementasi Literasi Digital

Kerangka kurikulum literasi digital digunakan sebagai metode pengukuran tingkat kompetensi kognitif
dan afektif masyarakat dalam menggunakan teknologi yang berbasis digital. Kurikulum literasi digital
terdiri dari

 digital skills (kemampuan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK dalam
kehidupan sehari-hari),
 digital safety (kesadaran dalam keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari),
 digital culture (membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika),
dan
 digital ethics (mempertimbangkan dan mengembangkan tata Kelola etika digital)

2.Pilar Literasi Digital

Pilar digital merupakan pengetahuan dalam memanfaatkan media digital seperti alat komunikasi dan
jejaring internet. Dikatakan, penting bagi masyarakat dan pengguna digital untuk memiliki bekal
kecapakan digital.

1.Etika digital
Etika digital berarti kemampuan individu dalam menyadari, menyesuaikan diri dan menerapkan etika
digital atau netiquet dalam saat berselancar di dunia digital. Contoh dari etika digital adalah tidak
menyebarkan berita bohong dan tidak melalukan perundungan dunia maya

2.Budaya digital
Budaya digital merupakan hasil kreasi dan karya manusia yang berbasis teknologi internet. Budaya
digital juga dapat tercermin lewat cara kita berinteraksi, berperilaku, berpikir dan berkomunikasi di
dunia digital. Salah satu contoh budaya digital adalah aktivitas menggunakan media sosial hingga
berbelanja online.

3. Keterampilan digital
Keterampilan digital berarti kemampuan untuk secara efektif, mengevaluasi dan membuat informasi
dengan menggunakan berbagai teknologi digital. Hampir sama seperti budaya digital, salah satu
keterampilan digital adalah menggunakan media sosial hingga menggunakan platform belanja online.

6
4. Keamanan digital
Terakhir keamanan digital adalah aktivitas mengamankan kegiatan digital, salah satunya tercermin
lewat penggunaan password hingga pemahaman mengenai OTP dan istilah cyber security lainnya.

3.Penerapan Literasi Digital dan Implikasinya

Lanskap digital merupakan sebutan kolektif untuk jaringan sosial, surel, situs daring, perangkat seluler,
dan lain sebagainya. Dalam etika berinternet tidak diperbolehkan menyebarkan informasi hoax, ujaran
kebencian, pornografi, melakukan perundungan (cyberbulliying). Berinteraksi dan bertransaksi secara
elektronik di ruang digital sesuai dengan peraturan yang berlaku. Alat transaksi daring adalah metode
pembayaran saat kita melakukan pembelanjaan daring. Kita harus melakukan proteksi perangkat digital
agar tidak disalahgunakan oleh orang lain, karena perangkat digital yang kita miliki saat ini menjadi
kunci untuk berbagai aktivitas digital. Penipuan daring memanfaatkan seluruh aplikasi pada platform
media internet untuk menipu para korban dengan berbagai modus, menggunakan sistem elektronik yang
disalahgunakan untuk menampilkan upaya menjebak pengguna internet dengan beragam cara, antara
lain bisa melalui scam, spam, phising dan hacking.

4.Analisis Penerapan Kecakapan Digital Dasar

Nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan kecakapan digital dalam kehidupan
berbudaya, berbangsa dan bernegara. Terdapat 5 konteks ke-Indonesiaan warga negara digital yaitu
cakap paham, cakap produksi, cakap partisipasi, cakap kolaborasi dan menjadikan cakap distribusi.
Partisipasi adalah kompetensi penting literasi digital.

TUGASINDIVIDUAGENDAIII
LEMBAR KERJA PENUGASAN AGENDA III

Matriks Rancangan Aktualisasi dan Habituasi Nilai Nilai Dasar PNS (CoreValues)
BerAKHLAK

Nama : Khafid Hilmi, S.T

Jabatan : Ahli Pertama – Teknik Jalan dan Jembatan

Unit Kerja : Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang

Tupoksi yang sesuai dengan : Panduan P3L (Pembuatan Paket Lelang) Fisik
RA Infrastrukturdi Dinas Pekerjaan Umum

7
Uraian tugas Jabatan Fungsional Teknik jalan dan jembatan pertama :
1. Penanganan jalan meliputi
a. Perencanaan teknis jalan
b. Pelaksanaan jalan
c. Pengawasan pelaksanaan
d. Pemeliharaan
2. Penanganan jembatan meliputi
a. Perencanaan teknis jembatan dan bangunan pelengkap
b. Pelaksanaan jembatan
c. Pengawasan pelaksanaan
d. Pemeliharaan

Di dalam OPD saya menjadi bagian dari Bidang Bina Marga seksi Pembangunan Jalan dan
Jembatan.

A.Identifikasi / Analisis Isu APKL

Dalam penetapan isu yang diangkat penulis menggunakan teknik APKL yangmana pengertian
APKL adalah sebagai berikut :

Aktual : isu yang sedang terjadi atau dalam proses kejadian


Problematik : merupakan masalah mendesak untuk dipecahkan.
Kekhalayakan : menyangkut hajat hidup orang banyak atau masyarakat umum
KeLayak : Logis, pantas, realistis, dapat dibahs sesuai tugas ,hak kewenanagan
dan tanggung jawab.

Identifikasi/ Analisis Isu (APKL)

8
Kriteria Skor
No Isu Jumlah Peringkat
A P K L
1. Belum optimalnya tata kelola arsip
administrasi Fisik paket pekerjaan yang 5 5 4 5 19 1
telah dilaksanakan
2. Terjadinya kecelakaan kerja Ketika proses
pembangunan kontruksi 5 4 2 2 13 V

3. Belum optimalnya sarana dan prasarana


pendukung pekerjaan di lingkungan kantor 5 3 3 3 14 IV

4. Belum optimalnya perawatan sarana


prasarana penunjang aktivitas administrasi 5 4 3 4 16 III
kantor
5. Belum optimalnya proses dalam
pembuatan paket lelang fisik infrastruktur 5 5 5 3 18 II
bangunan.

Simpulan :dari hasil analisis isu melalui APKL maka dapat diambil 3 isu yang selanjutnya akan
dianalisa menggunakan analis USG, yaitu:

1. Belum optimalnya proses dalam pembuatan paket lelang fisik infrastruktur bangunan.

2. Belum optimalnya tata kelola arsip administrasi Fisik paket pekerjaan yang telah dilaksanakan

3. Belum optimalnya perawatan sarana prasarana penunjang aktivitas administrasi kantor.

C.Analisi Isu USG

Dengan cara yang hamper sama dengan APKL, Analisis USG menggunakan Scoring untuk
mendapatkan hasil analisanya yang membedakan hanya kriteria yang digunakan dalah
Urgency,Seriousnees,Growth dengan hasil Analisa sebagai berikut :

Identifikasi/ Analisis Isu (USG)

No Isu Urgency Seriousness Growth Jumlah Peringkat

9
1. Belum optimalnya proses
dalam pembuatan paket 4 4 5 13 I
lelang fisik infrastruktur
bangunan.
2. Belum optimalnya tata
kelola arsip administrasi 4 3 4 11 II
Fisik paket pekerjaan yang
telah dilaksanakan
3. Belum optimalnya
perawatan sarana prasarana 4 4 2 10 III
penunjang aktivitas
administrasi kantor

D.Isu yang diangakat (Core Issue)

Dari hasil analisis isu melalui USG maka isu strategis yang perlu di selesaikan adalah

“Belum optimalnya proses dalam pembuatan paket lelang fisik infrastruktur bangunan”

E.Penyebab Isu (fish Bond)

Diagram ini merupakan merupakan suatu alat untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan
menggambarkan secara detail semua penyebab yang berhubungan dengan suatu permasalahan. Kategori
penyebab permasalahan yang digunakan sebagai star awal adalah Manpower (sumber daya
manusia),Method (Metode), Milieu (lingkungan), Material (bahan baku). Fishboone diagram ini
digunakan untuk :

1. Belum optimalnya proses dalam pembuatan paket lelang fisik infrastruktur bangunan.

2. Belum optimalnya tata kelola arsip administrasi Fisik paket pekerjaan yang telah dilaksanakan

3. Belum optimalnya perawatan sarana prasarana penunjang aktivitas administrasi kantor

10
Setelah dilakukan Analisa penyebab isu menggunakan fishbond diagram, diperoleh penyebab isu yang
akan diselesaikan sebagai berikut:
1. Man :SDM yang tersedia masih beradaptasi
2. Method : Pembuatan perhitungan yang belum tepat
3. Material :Paket pekerjaan kurang diminati
4. Milieu :Belum optimalnya sarana penunjang.

D.Gagasan Pemecah Isu

Untuk mengatsi core issue,ditentukan rancangan aktualisasi dengan judul “Penyusunan buku
panduan P3L (Proses pembuatan Paket Lelang) Fisik Infrastruktur di Dinas Pekerjaan Umum
Kota Semarang” Adapun gagasan rancangan aktualisasinya adalah sebagai berikut:

No Gagasan Kegiatan Taahapan Kegiatan


1. Mencari referensi terkait Proses Pengadaan a.Berkonsultasi dengan mentor dan senior
Paket Lelang Fisik Infrastruktur b.Mengumpulkan dasar-dasar hukum terkait proses

11
pengadaan paket lelang fisik infrastruktur
c.Memilih dasar hukum yang sesuai.

2. Berkordinasi dengan tenaga ahli (baik a.Mengajukan asistensi atau diskusi mengenai
atasan maupun stakeholder) mengenai persiapan pembuatan P3L.
konsep pembuatan buku saku proses b..Perbaikan sesuai yang diarahkan atasan
pengadaan paket lelang fisik infrastruktur.
c.Membuat notulensi hasil diskusi dengan atasan

3. Membuat rancangan studi proses a.Persiapan administrasi dan teknis.


pengadaan paket lelang fisik infrastruktur. b.Survei dan pengumpulan data teknis
c.Membuat draft perencanaan dokumenP3L Fisik
Infrastruktur
d.Finalisasi draft rancangandokumen P3L Fisik
Infrastruktur

4. Membuat buku panduan proses pengadaan a. Analisis Data dan Sistem Planning.
paket lelang fisik infrastruktur.

Menyelesaikan tidak adanya buku panduan b.Penyusunan data dan perhitungan waktu dokumen
proses pengadaan paket lelang fisik yang diperlukan dalam proses lelang.
infrastruktur.
c.Asistensi kepada atasan

d.Pembuatan buku panduan P3L Fisik Infrastruktur.

5. Mensosialisasikan buku panduanproses a.Mensiapkan sarana dan prasarana


pengadaan paket lelang fisik infrastruktur
dengan user terkait, bidang lain ataupun
dengan stakeholder. b. .Melakukan sosialisasi kepada rekan kerja dan
stekholders

c. Melakukan evaluasi kegiatan dan melaporkan


kepada mentor.

12
TUGAS INDIVIDU AGENDA 2

MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

Nama : Khafid Hilmi, S.T.

Jabatan : Ahli Pertama – Teknik Jalan dan Jembatan

Unit Kerja : Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang

Tupoksi yang sesuai : TerlaksanyaKegiatan Lelang Pembangunan Jalan dan Jembatan.

Identifikasi isu :

1. Belum optimalnya tata kelola arsip administrasi Fisik paket pekerjaan yang telah dilaksanakan

2. Belum optimalnya proses dalam pelaksanaan pembuatan paket lelang fisik infrastruktur
bangunan

3. Belum optimalnya perawatan sarana prasarana penunjang aktivitas administrasi kantorIsu yang
diangkat : Belum optimalnya pelaksanaan dalam pembuatan paket lelang fisik infrastruktur bangunan.

Penyebab Isu :

1.Tenaga Ahli sudah naik jabatan menjadi Kepala UPTD,Kepala wilayah dan pindah ke Instansi lain.

2.Tenaga yang tersedia saat ini masih baru. Jadi masih beradaptasi dengan metode kerja dll.

3. Keterlambatan dalam proses pengadaan lelang.

13
Konsep Judul : Penyusunan buku panduan P3L (Proses Pembuatan Paket Lelang) Fisik Infrastruktur
Jalan dan Jembatan Kota Semarang

14
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI
OUTPUT/ SUBSTANSI ANTAR VISI DAN MISI NILAI ORGANISASI
NO KEGIATAN TAHAPAN
HASIL KEGIATAN KEPALA
KEGIATAN
DAERAH
1 2 3 4 5 6 7
1. Mencari referensi Data referensi Keterkaitan dalam Dengan adanya Dengan adanya tenaga
terkait Proses proses manajemen ASN: tenaga ahli turut ahli dalam operasi dan
Pengadaan Paket Pengadaan Paket Saya sebagai Ahli-pertama memberikan pemeliharaan bendung,
Lelang Fisik Lelang Fisik Teknik Jalan dan Jembatan kontribusi pada maka akan menambah
Infrastruktur Infrastruktur Melaksanakan tugasnya sesuai visi "semarang nilai organisasi yaitu
dengan ketentuan peraturan yang semakin akuntabel dan
perundang-undangan (Kode hebat kompeten.
Etik) berlandaskan
Keterkaitan dalamSMART pancasila dalam
ASN: bingkai NKRI
Dalam mencari referensi saya yang Ber-
mengedepankan bhineka tunggal
profisionalisme dalam ika"
mempertimbangkan hasil Dan misi
yang terbaik (digital Ethics) "meningkatkan
kualitas sumber
1.Berkonsultasi Masukan dari Saya berkonsultasi dengan daya manusia
dengan mentor dan mentor dan mentor untuk bekerjasama yang unggul dan
15
senior senior dan terbuka (kolaboratif). produktif untuk
2.Mengumpulkan Dasar hukum Untuk mengumpulkan data saya mencapai
dasar-dasar hukum yang sesuai. dengan penuh tanggungjawab kesejahteraan
terkait proses dan kualitas terbaik dan keadilan
pengadaan paket (Kompeten) social.
lelang fisik
infrastruktur
3.Memilih dasar Poin poin dasar Saya menggunakan peraturan-
hukum yang hukum peraturan pemerintah (loyal)
sesuai.
2. Berkordinasi Notulen hasil Keterkaitan dalam Dengan Dengan adanya
dengan Atasan diskusi teknis. manajemen ASN: berkordinasi koordinasi terkait
(baik atasan Saya sebagai ahli-pertama dengan tenaga konsep P3L dengan
maupun Tenik jalan dan Jembatan ahli mengenai tenaga ahli, maka akan
stakeholder) berkoordinasi dengan atasan konsep P3L turut menambah nilai
tentang konsep dengan sikap hormat,ramah memberikan organisasi yaitu
Penyelenggaraan dan sopan( Kode Etik dan kontribusi pada berorientasi pelayan,
P3L (Proses Prilaku ASN) visi "semarang kompeten dan
Pembuatan Paket yang semakin kolaboratif.
Lelang) Fisik SMART ASN: hebat
Infrastruktur. Dalam berkoordinasi saya berlandaskan
bersikap sopan dan saling pancasila dalam
menghormati dan welcome. bingkai NKRI
(hospitality) yang Ber-

16
(Digital Culture) bhineka tunggal
1.Mengajukan Koreksi dari Dalam mengajukan persiapan ika"
asistensi dan Atasan pembuatan P3L, saya akan Dan misi
diskusi mengenai ramah (berorientasi pelayanan) "mewujudkan
persiapan sehingga saya dapat infrasturktur
pembuatan P3L dipercaya(akuntabel) berkualitas
2.Perbaikan sesuai Persetujuan dari Saya melakukan perbaikan berwawasan
yang diarahkan atasan. tiada hentiagar medapat hasil lingkungan untuk
atasan yang terbaik.(berorientasi kemajuan kota"
Pelayanan)
3. Membuat Notulensi yang Saya bersama para teman
notulensi hasil berisikan usulan, teman untuk berkontribusi
diskusi dengan metode dan data (kolaboratif) saat kegiatan
atasan yang dibutuhkan diskusi berlangsung, dan
saat penyusunan membuat notulensi yang
P3L. berkualitas (berorientasi
pelayanan)
3. Membuat Rancangan P3L Keterkaitan dalam Dengan adanya Dengan adanya draft
rancangan draf P3L Fisik manajemen ASN: draft usulan P3L usulan P3L Fisik, maka
(Proses Pembuatan Dalam membuat drafsaya Fisik, turut akan menambah nilai
Paket Lelang) Fisik sangat cermat dan memberikan organisasi yaitu
Infrastruktur disiplin(Kode Etik dan kontribusi pada berorientasi pelayanan,
Perilaku ASN) visi "semarang adaptif dan kompeten.
SMART ASN: yang semakin

17
Saya dalam membuat hebat
rancangan draf berlandaskan
menggunakanaplikasi Ms.word pancasila dalam
dan Ms.excel (Digital Skill) bingkai NKRI
yang Ber-
1.Persiapan Diagram Saya akan memberikan kinerja bhineka tunggal
administrasi dan Langkah-langkah terbaik (kompeten) untuk ika"
teknis penyususnan. mendapatkan kualitas Dan misi
terbaik(kompeten) "mewujudkan
2.Survei dan Data Teknis Dalam pengumpulan data teknis infrasturktur
pengumpulan data di lapanganbersikap proaktif berkualitas
teknis terhadap perbaikan (adaptif) berwawasan
3.Membuat draft Draft Dalam penyusunan draft saya lingkungan untuk
Perencanaan kemajuan kota"
perencanaan akan terus berinovasi dan
P3L Fisik
dokumen mengembangkan kreativitas
Infrastruktur
(adaptif) agar
sukses(kompeten) dalam
penyusunan draft
4. Membuat buku Buku Panduan Keterkaitan dalam Dengan adanya panduan P3L Fisik
panduan P3L P3L Fisik manajemen ASN: buku Infrastruktur, maka
(Proses Pembuatan Infrastruktur Saya sebagai ahli-pertama panduan,turut akan menambah nilai
Paket Lelang) Fisik Teknik jalan dan Jembatan dlam memberikan organisasi yaitu
Infrastruktur membuat buku berisiinformasi kontribusi pada berorientasi pelayanan,
secara benar dan tidak visi "semarang akuntabel dan

18
menyesatkan.(Kode Etik dan yang semakin kompeten.
Prilaku ASN) hebat
berlandaskan
SMART ASN: pancasila dalam
Dalam proses finising bingkai NKRI
pembuatan buku.secara yang Ber-
profesional saya menggunakan bhineka tunggal
Ms Power.Point (Digital skill) ika"
Dan misi
"mewujudkan
infrasturktur
1.Penyusunan data Data proses Dalam penyusunan Proses berkualitas
dan spektenis yang teknis P3L. teknis saya akan bekerja secara berwawasan
diperlukan. jujur, bertanggung jawab, lingkungan untuk
cermat, disiplin dan kemajuan kota"
berintegritas tinggi(akuntabel)
demi keberhasilan (kompeten)
2. Asistensi Persetujuan Saya akan terus
Kepada Atasan Atasan berinovasi(adaptif) pada buku
panduan P3L yang saya buat
dan meningkatkan kompetensi
diri(kompeten) di setiap
kegiatannya.
3. Pembuatan buku buku Panduan Saat melakukan asistensi saya

19
Panduan P3L Fisik P3L Fisik akan bersikap ramah dan
Infrastruktur Infrastruktur melakukan perbaikan tiada
henti(berorientasi pelayanan)
5. Mensosialisasikan Pemahaman Keterkaitan dalam
dari
buku panduan manajemen ASN:saya sebagai
stakeholder
P3Ldengan tim terkait. ahli-pertama Teknik Jalan dan
terkait dan para Jembatan menyampaikan
stakeholder). panduan P3L secara benar dan
tidak menyesatkan.
(Kode Etik dan Prilaku ASN)

SMART ASN:
Dalam melaksanakan sosialisasi
saya
memaksimalkanpenguasaan
teknologi informasiyang saya
miliki. (Digital Skill)

1.Mensiapkan Persiapan srana Saya menggunakan sarana dan Dengan adanya Dengan adanya
sarana dan dan prasarana prasarana dengan tanggung sosialisasi pada sosialisasi pada buku
prasarana jawab ,efektif dan buku panduan panduan P3L Fisik
efisien(akuntabel) P3L Fisik Infrastruktur, maka
2.Melakukan 2.Menjelaskan Saya bertindak proaktif dalam Infrastruktur, akan menambah nilai

20
sosialisasi kepada kepada rekan melakukan sosialisasi(adaptif) turut organisasi yaitu
rekan kerja dan kerja tentang Bersama rekan kerja agar dapat memberikan kompeten, harmonis
stekholders proses P3L Fisik tercapai tujuan bersama kontribusi pada dan kolaboratif.
Infrastruktur visi "semarang
3.Melakukan Laporan evaluasi Saya mengevaluasi hasil yang semakin
evaluasi kegiatan kegiatan kegiatan untuk hasil yang hebat
dan melaporkan selaras dengan tujuan berlandaskan
kepada mentor. (harmonis) pancasila dalam
bingkai NKRI
yang Ber-
bhineka tunggal
ika"
Dan misi
"mewujudkan
infrasturktur
berkualitas
berwawasan
lingkungan untuk
kemajuan kota"

21
22

Anda mungkin juga menyukai