Disusun oleh:
AFRA FITRIANITA
199502252022032013
Tutor:
Nazarudin, S.Pd
I. Kedudukan, Peran, Hak dan Kewajiban, dan Kode Etik ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik dan bersih
dari praktik KKN.
a. Kedudukan ASN
- PNS : WNI yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai ASN secara
tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan dan memiliki NIP nasional.
- PPPK : WNI yang memenuhi syarat tertentu, diangkat berdasarkan perjanjian
kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas
pemerintahan sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah dan
ketentuan perundang-undangan.
Dengan kehadiran PPPK dalam manajemen ASN bertujuan untuk menciptakan budaya
kerja baru menumbuhkan suasana kompetisi dikalangan birojrasi yang berbasis pada
kinerja.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan
intervensi semua golongan dan partai politik
b. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka fungsi dan tugas ASN sebagai
Kewajiban ASN
1. setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah
2. menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3. melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang
4. menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
5. melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran,
dan tanggung jawab
6. menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan
Tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan
7. menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
8. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
1. Perencanaan
Penetapan kebutuhan pegawai didasarkan kepada analisis jabatan dan analisis
beban kerja. Proses pengadaan dari pengisian formasi sampai pengangkatan
pegawai dilakukan dengan transparan dan adil.
2. Pengadaan
- Mulai dari tahap perencanaan, pengumuman lowongan, pelamaran, seleksi,
pengumuman hasil seleksi, masa percobaan dan pengangkatan menjadi PNS
- Diselenggarakan secara transparan dan obyektif berdasarkan kompetensi,
kualifikasi dan persyaratan lain sesuai jabatan
- Penyelenggaraan seleksi PNS terdiri dari 3 tahap yakni seleksi administratif,
seleksi kompetensi dasar, dan seleksi kompetensi bidang.
- Peserta yang lolos seleksi diangkat menjadi calon PNS dan wajib menjalani
masa percobaan selama 1 tahun dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan
- Calon PNS dapat diangkat menjadi PNS dengan syarat lulus pendidikan dan
pelatihan serta sehat jasmani dan rohani dan wajib mengucapkan sumpah/janji
5. Pola karir
Setiap instansi pemerintah menyusun pola karir PNS secara khusus sesuai dengan
pola karir nasional.
6. Promosi
Berdasarkan kepada kompetensi, kualifikasi, persyaratan sesuai jabatan, penilaian
atas prestasi kerja, kepimimpinan, kerjasama, dan pertimbangan dari tim penilai
kinerja PNS.
7. Mutasi
Setiap PNS dapat dimutasi tugas dalam:
- 1 (satu) Instansi Pusat atau 1 (satu) Instansi Daerah oleh Pejabat Pembina
Kepagawaian
- Antar instansi Daerah dalam satu provinsi oleh gubernur setelah memperoleh
pertimbangan BKN
- Antar Instansi Daerah antar provinsi oleh Menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan dalam negeri setelah memperoleh pertimbangan BKN
- Instansi daerah ke instansi pusat atau antar instansi pusat oleh BKN
8. Penilaian kinerja
- Memperhatikan target, capaian, hasil dan manfaat yan dicapai serta perilaku
PNS
- Hasil penilaian kinerja PNS dijadikan sebagai persyaratan dalam
pengangkatan jabatan dan kenaikan pangkat, pemberian tunjangan dan sanksi,
mutasi, dan promosi, serta untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan.
9. Penggajian dan tunjangan
- Gaji dan tunjangan PNS di pemerintahan pusat bersumber dari APBN,
sementara gaji dan tunjangan PNS di pemerintahan daerah bersumber dari
APBD
- Tunjangan terdiri dari tunjangan kinerja (sesuai pencapaian kinerja) dan
tunjangan kemahalan (berdasarkan indeks harga yang berlaku di daerah
masing-masing).
10. Penghargaan
Penghargaan berupa:
- tanda kehormatan
- kenaikan pangkat istimewa
- kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi
- kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau acara kenegaraan.
11. Disiplin
PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
12. Pemberhentian
PNS diberhentikan dengan hormat karena:
- Meninggal dunia;
- Atas permintaan sendiri;
- Mencapai batas usia pensiun;
- Perampingan organisasi yang mengakibatkan pensiun dini; atau
- Tidak cakap jasmani dan/atau rohani
PNS diberhentikan tidak dengan hormat karena:
- Penyelewengan terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar
- Tindak pidana kejahatan yang berhubungan dengan jabatan
- Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik
- Tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan dilakukan dengan
berencana.
PNS diberhentikan sementara, apabila:
- Diangkat menjadi pejabat negara
- Diangkat menjadi komisioner atau anggota lembaga nonstruktural
- Ditahan karena menjadi tersangka tindak pidana
Batas usia pensiun yaitu:
- 58 (lima puluh delapan) tahun bagi Pejabat Administrasi
- 60 (enam puluh) tahun bagi Pejabat Pimpinan Tinggi
- sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bagi Pejabat
Fungsional.
Manajemen PPPK
1. Penetapan kebutuhan PPPK
Diatur dalam Peraturan Presiden, jumlah dan jenis jabatan berdasarkan analisis
jabatan dan analisis beban kerja, penyusunan kebutuhan jumlah PPPK untuk
jangka waktu 5 tahun yang diperinci per 1 tahun berdasarkan prioritas kebutuhan.
2. Pengadaan
- Mulai dari tahapan perencanaan, pengumuman lowongan, pelamaran, seleksi,
pengumuman hasil seleksi dan pengangkatan menjadi PPPK
- Diselenggarakan secara transparan dan obyektif berdasarkan kompetensi,
kualifikasi, kebutuhan instansi pemerintah dan persyaratan lain sesuai jabatan
- Masa perjanjian kerja paling singkat satu tahun dan dapat diperpanjang sesuai
kebutuhan dan berdasarkan penilaian kinerja
- Tidak dapat diangkat secara otomatis menjadi calon PNS
3. Penilaian kinerja
- Diselenggarakan secara obyektif, terukur, akuntabel dan transparan
- Memperhatikan target, sasaran, hasil dan manfaat yang dicapai serta perilaku
pegawai PPPK
5. Pengembangan kompetensi
Pengembangan kompetensi direncanakan setiap tahun oleh Instansi Pemerintah dan
disertai evaluasi yang dijadikan sebagai pertimbangan perjanjian kerja selanjutnya.
6. Pemberian penghargaan
Penghargaan dapat berupa pemberian:
- Tanda kehormatan
- Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi
- Kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau acara kenegaraan.
7. Disiplin
PPPK yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
c. Organisasi
Pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps profesi Pegawai ASN Republik
Indonesia dengan tujuan:
- Menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan profesi ASN
- Mewujudkan jiwa korps ASN sebagai pemersatu bangsa.
e. Penyelesaian Sengketa
Sengketa pegawai ASN diselesaikan secara administratif yakni: