Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELOMPOK

ISU-ISU KONTEMPORER AKTUAL YANG BERPOTENSI MENIMBULKAN


AGHT TERHADAP KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN
NEGARA

1. IDENTIFIKASI ISU-ISU GLOBAL


A. Isu SARA
SARA adalah singkatan dari Suku, Agama, Ras dan Antargolongan. pandangan
ataupun tindakan yang didasari dengan pikiran sentimen mengenai identitas diri yang
menyangkut keturunan, agama, kebangsaan atau kesukuan dan golongan. Yang
digolongkan sebagai sebuah tindakan SARA adalah segala macam bentuk tindakan
baik itu verbal maupun nonverbal yang didasarkan pada pandangan sentimen tentang
identitas diri atau golongan.
Kasus Sara yang akhir-akhir ini ramai di Indonesia adalah kasus Sara dari promosi
holywings. Holywings membuat promosi dengan memberikan pelayanan atau
minuman beralkohol gratis bagi orang yang bernama Muhamad dan Maria.
Holywings diduga telah menistakan agama karena promosi minumannya dianggap
menyinggung individu atau kelompok berdasarkan suku, agama, ras, dan
antargolongan (SARA).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pun secara resmi mencabut izin usaha
seluruh outlet Holywings yang ada di Jakarta. Setidaknya ada 12 outlet Holywings
dicabut izin usahanya.
Dampak yang terjadi akibat Isu sara adalah menjadikan hubungan antar masyarakat
menjadi tidak harmonis, masyarakat mudah diadu domba, masyarakat akan mudah
terpicu konflik yang berhubungan dengan sara dan dapat terjadinya diskriminatif
golongan-golongan tertentu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/06/28/05000051/buntut-panjang-kasus-
promosi-miras-berbau-sara-di-holywings-hingga-izin?page=all.

B. Isu Radikalisme
Radikalisme adalah paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau
pembaharuan social dan politik.
Kaum radikalis berupaya kuat menjadikan tatanan tersebut untuk megganti
dari tatanan yang sudah ada. Munculnya kelompok-kelompok radikal akibat
perkembangan sosio-politik yang membuat termarginalisasi, dan selanjutnya
mengalami kekecewaan, tetapi perkembangan sosial-politik tersebut bukan satu-
satunya faktor. Di samping faktor tersebut, masih terdapat faktor-faktor lain yang
dapat menimbulkan kelompok-kelompok radikal, misalnya kesenjangan ekonomi dan
ketidak-mampuan sebagian anggota masyarakat untuk memahami perubahan yang
demikian cepat terjadi.
Akhir-akhir ini dunia maya dimunculkan informasi dan berita oleh sejumlah
oknum yang meresahkan masyarakat terutama warga Garut. Kasus ini sudah masuk
41 dari 42 kecamatan yang ada di Garut. Ketua PCNU Garut KH Atjeng Abdul
Wahid menyatakaan temuan pihak isu radikalisme tersebut dan sudah masuk hampir
ke semua kecamatan dengan kepercayaan hanya membayar Rp.25.000 per bulan dan
tanpa beribadah dia bisa masuk surga.
Isu ini membuat, menggiring, dan membentuk opini publik/persepsi promosi
dengan penipuan, Ajakan untuk berbuat amalan-amalan baik yang sebenarnya belum
ada dalil yang jelas di dalamnya.
Lemahnya pengetahuan masyarakat tentang beragama yang sesuai Al-Quran
dan Hadits, masyarakat akan sangat mudah menangkap hal agamis dari sudut pandang
transaksional (masuk surga bisa dibeli dengan Rp.25.000,-).
Dampak isu yang beredar ini dapat mempengaruhi masyarakat dan juga
adanya krisis kepercayaan terhadap agamanya sendiri dan juga merupakan suatu
pembodohan bagi masyarakat yang tidak kuat dasar agamanya.

https://www.detik.com/jabar/berita/d-6161332/ngerinya-radikalisme-di-garut-
masuk-surga-cukup-bayar-rp-25-ribu

C. Penyalahgunaan Narkoba
Narkoba adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis ataupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi bahkan sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Narkoba memiliki kepanjangan yakni
narkotika, psikotropika, obat-obatan terlarang, dan zat adiktif.
Kasus penyalahgunaan dan pengedaran narkoba di Indonesia masih
merupakan hal yang bersifat kompleks. Menurut data United Nations Office on Drugs
and Crime (UNODC), sebanyak 275 juta penduduk di dunia atau 5,6 % dari penduduk
dunia dengan rentang usia 15-64 tahun pernah mengonsumsi narkoba. Di Indonesia
sendiri Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan pada tahun 2017 angka
penyalahgunaan narkoba mencapai 3.376.115 orang pada rentang usia 10-59 tahun.
Fakta bahwa sebagian besar penyalahguna merupakan generasi muda yang
merupakan penerus bangsa tentu sangat memprihatinkan. Dampak ekonomi dan sosial
yang sangat besar akibat penyalahgunaan narkoba ini mengingatkan kita bahwa upaya
pencegahan dan pemberantasan narkoba bersifat urgen untuk segera diatasi karena
dapat menimbulkan dampak yang sistemis.
Kepala Dinas Ketahanan Kota Malang Ade Herwanto ditangkap Polresta
malang atas kasus narkoba. Pejabat Eselon II ini diringkus setelah mengkonsumsi
sabu dan terlibat jaringan narkoba besar di Kota Malang. Ade ditaangkap bersama
lima orang jaringan narkoba dan kini telah ditahan. Penangkapan Ade bermula dari
penangkapan dua perempuan yang kedapatan membawa pil ekstasi.

https://www.youtube.com/watch?v=h0TAwo2-Wnw

D. Isu KKN
Korupsi adalah perbuatan yang buruk seperti penggelapan uang, penerimaan uang
sogok dan lain sebagainya untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain atau
korporasi, yang mengakibatkan kerugian keuangan pada negara.
Korupsi adalah tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan yang mengatur tentang tindak pidana korupsi. Kolusi adalah
permufakatan atau kerja sama melawan hukum antar-penyelenggara negara dan pihak
lain yang merugikan orang lain, masyarakat dan atau negara. Nepotisme adalah setiap
perbuatan penyelenggara negara secara melawan hukum yang menguntungkan
kepentingan keluarganya dan atau kroninya di atas kepentingan masyarakat, bangsa
dan negara.
Kasus KKN yang adaa saat ini adalah penyelewengan dana lembaga Aksi Cepat
Tanggap (ACT). Dimana ACT berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp.510 Miliar
pada tahun 2020. ACT menyalurkan dana tersebut lewat 281.000 program aksi
kemanusiaan yang diklaim berhasil dimanfaatkan untyk 8,5 juta orang. Dana tersebut
disalahgunakan untuk kepentingan pribadi dan transaksi aktivitas terlarang.
Akar masalah dari penyelewangan ACT ini karena lemahnya transparasi penggunaan
dana dari pihak ATC dan PPATK bertindak kurang agresif terhadap isu
penyelewengan dana ACT.

E. KRIMINAL
Kriminal adalah suatu konsep yang berhubungan dengan perilaku atau perbuatan jahat
yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang.
Bentuk-bentuk tindakan kriminalitas adalah pencurian, penyalahgunaan narkoba,
tindakan asusila, pencopetan, penjambretan, penodongan senjata tajam/api, kekerasan
fisik, penganiayaan, perusakan barang orang lain, pembunuhan, penipuan dan korupsi.
Kasus yang ada saat ini kasus pembunuhan tabrak lari yang dilakukan oleh anggota
TNI dengan membuang jasad korban. Akar masalah kasus ini karena kurangnya rasa
tanggung jawab dari oknum TNI dalam menyelesaikan masalah. Pelaku bersikap main
hakim sendiri masih menjadi akal permasalahan setiap masyarakat Indonesia..

2. MENENTUKAN ISU STRATEGIS DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS USG


Penentuan isu yang akan dianalisis menggunakan analisis Urgency, Seriousnes,
Growth (USG) dengan menetapkan rentang penilaian (1-5) dari mulai sangat USG atau
tidak sangat USG. Proses identifikasi isu tersebut menggunakan alat bantu penetapan
kriteria kualitas isu berupa tabel USG (Urgency, Seriousness, dan Growth).
1) Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis, dan
ditindak lanjuti.
2) Seriousness artinya merujuk pada seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan
dengan akibat yang ditimbulkan.
3) Growth artinya menekankan pada seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani segera.
Rentang penilaian yang digunakan pada matriks USG adalah dengan memberikan
skor 1-5, semakin tinggi skor menunjukkan bahwa isu tersebut sangat urgent dan sangat
serius untuk segera diselesaikan.

No Score
Identifikasi Isu Total Peringkat
. U S G

1. Isu SARA promosi Holywings I


2. Penyebaran radikalisme di garut IV

3. Penyalahgunaan Narkoba V

4. Penyelewengan dana ACT II

5. Tindakan Kriminal TNI III

Keterangan USG: Keterangan Peringkat:

5: Sangat Mendesak/Berpengaruh/Berdampak 1: Sangat tinggi

4: Mendesak/Berpengaruh/Berdampak 2: Tinggi

3: Cukup Mendesak/Berpengaruh/Berdampak 3: Sedang

2: Tidak mendesak/Berpengaruh/Berdampak 4: Rendah

1: Sangat tidak mendesak/Berpengaruh/Berdampak 5: Sangat Rendah


Berdasarkan matriks USG di atas, terdapat total nilai tertinggi pada isu pertama, yaitu
Promosi holywings. Isu ini memiliki nilai …. yang akan diangkat menjadi isu strategis.

3. PENYEBAB TERJADINYA ISU


1) Akar rumput agama yang kuat pada masyarakat Indonesia baik islam dan agama
yang lainnya menyebabkan ketersinggungan terhadap agama menjadi kuat
2) Kurangnya rasa empati beragama dari pihak holywings dalam mengadakan agenda
3) Kurangnya koordinasi antara aparatur pemerintah terhadap tindakan holywings
sebelum terjadi agenda promo minuman akohol

4. DAMPAK YANG AKAN TERJADI JIKA TIDAK DICEGAH


-Akan terjadi kerusuhan pada tempat atau lokasi holywings yang ada diindonesia
-Membuat gaduh masyarakat karena mencatut identitas agama

5. REKOMENDASI ALTERNATIF PENYELESAIAN ISU


1) Menutup gerai holywings
2) Melakukan press release dengan mengatakan permintaan maaf dan tidak
mengulangi perbuatan tersebut

Anda mungkin juga menyukai