Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MOOC AGENDA 3

MANAJEMEN ASN

Disusun oleh :
dr. DIAN SIDIQ WIBOWO
NIP. 19900113 202012 1 011
Dokter Ahli Pertama

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KEDIRI
TAHUN 2021
MANAJEMEN ASN

(soal hal 18, 26, 50)


A. Kegiatan Belajar 1
1. Jelaskan esensi penting dari manajemen aparatur sipil negara sesuai dengan UU ASN
dan apa implikasi esensi tersebut terhadap anda sebagai pegawai ASN
Jawab:
Esensi dari manajemen ASN adalah untuk mewujudkan tujuan nasional dan
pelaksanaan cita-cita bangsa dibutuhkan Pegawai ASN. Pegawai ASN diserahi tugas
untuk melaksanakan tugas pelayanan publik, tugas pemerintahan, dan tugas
pembangunan tertentu, maka perlu dibangun aparatur sipil negara yang memiliki
integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi
masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan
kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.

2. Jelaskan kedudukan dan peran dari aparatur sipil negara dan apa yang perlu dilakukan
oleh anda sebagai pegawai ASN
Jawab:
Pegawai ASN berkedudukan sebagai unsur aparatur negara. Pegawai ASN berperan
sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan
publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme.
3. Jelaskan dengan singkat hak dan kewajiban ASN dan bagaimana anda harus bersikap
agar hak dan kewajiban tersebut seimbang
Jawab:
Hak ASN
PNS berhak memperoleh:
a. gaji, tunjangan, dan fasilitas;
b. cuti;
c. jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
d. perlindungan; dan
e. pengembangan kompetensi.

PPPK berhak memperoleh:


a. gaji dan tunjangan;
b. cuti;
c. perlindungan; dan
d. pengembangan kompetensi.

Pegawai ASN wajib:


a. setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;
b. menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang;
d. menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan
tanggung jawab;
f. menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan
kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;
g. menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
h. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Jelaskan kode etik dan kode perilaku ASN dan bagaimana Anda dapat melaksanakan
kode etik dan kode perilaku tersebut.
Jawab:
Kode etik dan kode perilaku sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi pengaturan
perilaku agar Pegawai ASN:
a. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
b. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang
sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
f. menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g. menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif,
dan efisien;
h. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
i. memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
j. tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
atau untuk orang lain;
k. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;
dan
l. melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin Pegawai
ASN.

B. Kegiatan Belajar 2
1. Jelaskan makna dan keuntungan penerapan sistem merit
Jawab:
Merit system didefinisikan sebagai pengelolaan SDM yang didasarkan pada prestasi
(merit), yaitu segenap perilaku kerja pegawai dalam wujudnya dikategorikan sebagai
baik atau buruk, hal mana berpengaruh langsung pada naik atau turunnya penghasilan
dan/atau karir jabatan pegawai.
Penerapan merit system memberikan manfaat dalam manajemen institusi/organisasi,
khususnya PNS, di antaranya pertama, merit system dapat memberikan kontribusi
terhadap peningkatan produktivitas, menurunkan biaya produksi dan meningkatkan
pendapatan. Kedua, merit system membutuhkan peng-awasan langsung khususnya bagi
tingkatan tertentu untuk mempertahankan kualitas yang diinginkan. Ketiga, merit system
dapat mendorong pegawai untuk mengurangi waktu yang hilang dan membuat
penggunaan waktu serta peralatan menjadi lebih efektif. Keempat, merit system dapat
membantu dalam penentuan biaya tenaga kerja yang lebih akurat, dan Kelima, merit
system dapat memotivasi pekerja untuk meningkatkan kinerja, karena pegawai percaya
dan mengetahui bahwa dengan kinerja yang tinggi akan memperoleh imbalan.

2. Berikan contoh penerapan sistem merit dalam penilaian kinerja pegawai


Jawab:
Salah satu implementasi dari merit system adalah berupa penilaian prestasi kerja
pegawai yang memiliki manfaat ditinjau dari beragam perspektif pengembangan
institusi/organisasi, yaitu:
Perbaikan kinerja Umpan balik kinerja bermanfaat bagi pegawai, manajer, spesialis
personal dalam bentuk kegiatan yang tepat untuk memperbaiki kinerja.2. Keputusan
penempatan Promosi, transfer, dan penurunan jabatan (demosi) biasanya didasarkan
pada kinerja masa lalu dan antisipatif, misalnya dalam bentuk penghargaan.3.
Penyesuaian kompensasi Penilaian prestasi kerja akan membantu pengambil keputusan
menentukan siapa yang seharusnya menerima peningkatan pembayaran dalam bentuk
upah dan bonus yang didasarkan pada merit system.4. Kebutuhan pelatihan dan
pengembangan Kinerja buruk mengindikasikan sebuah kebutuhan untuk melakukan
pelatihan kembali dan setiap karyawan hendaknya selalu mengembangkan diri.5.
Perencanaan dan pengembangan karir Umpan balik kinerja membantu proses
pengambilan keputusan tentang karir spesifik pegawai.

C. Kegiatan Belajar 3
1. Jelaskan perbedaan antara manajemen PNS dan Manajemen PPPK
Jawab:
Manajemen PNS terdiri dari: penetapan pegawai, pengadaan, pangkat dan jabatan,
pengembangan karir, pola karir, promosi mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan
tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan jaminan hari tua
dan perlindungan.
Manajemen PPPK terdiri dari penetapan pegawai, pengadaan, penilaian kinerja,
penggajian dan tunjangan, pengembangan kompetensi, pemberian penghargaan, disiplin,
pemutusan hubungan perjanjian kerja dan perlindungan

2. Bagaimana perbedaan mekanisme pengisian jabatan pimpinan tinggi ASN dan


penggantian jabatan pimpinan tinggi ASN
Jawab:
Pengisian jabatan pimpinan tinggi utama dan madya pada kementerian,
kesekretariatan lembaga negara, lembaga nonstruktural, dan Instansi Daerah dilakukan
secara terbuka dan kompetitif di kalangan PNS dengan memperhatikan syarat
kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan latihan, rekam jejak jabatan, dan
integritas serta persyaratan lain yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Selain itu, JPT utama dan madya tertentu dapat pula berasal dari
kalangan non-PNS selama dilakukan secara terbuka dan kompetitif dengan persetujuan
Presiden. Namun, pengisian JPT oleh non-PNS ini dikecualikan dalam bidang rahasia
negara, pertahanan, keamanan, pengelolaan aparatur negara, kesekretariatan negara, dan
pengelolaan sumber daya alam kecuali telah mendapatkan persetujuan Presiden dengan
pertimbangan dari Menteri, Kepala BKN dan Menteri Keuangan.
Sedangkan proses penggantiannya, Pejabat Pimpinan Tinggi tidak boleh diganti
selama 2 (dua) tahun terhitung sejak pelantikan, kecuali Pejabat Pimpinan Tinggi
tersebut melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan dan tidak lagi memenuhi
syarat jabatan yang ditentukan. Penggantian pejabat pimpinan tinggi utama dan madya
yang dilakukan sebelum 2 (dua) tahun dapat dilaksanakan setelah mendapat persetujuan
Presiden. JPT hanya dapat diduduki paling lama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang
berdasarkan pencapaian kinerja, kesesuaian kompetensi, dan kebutuhan instansi setelah
mendapat persetujuan PPK yang berkoordinasi dengan KASN. Pejabat Pimpinan Tinggi
memiliki target kinerja tertentu yang harus dipenuhi. Target kinerja dibuat sesuai
perjanjian kinerja yang sudah disepakati dengan pejabat atasannya dengan mengikuti
ketentuan peraturan perundang-undangan. Pejabat Pimpinan Tinggi yang tidak
memenuhi kinerja yang diperjanjikan dalam waktu 1 (satu) tahun pada suatu jabatan,
diberikan kesempatan selama 6 (enam) bulan untuk memperbaiki kinerjanya. Namun
apabila masih tidak menunjukan perbaikan kinerja maka pejabat yang bersangkutan
harus mengikuti seleksi ulang uji kompetensi kembali. Hasil uji kompetensi ulang
tersebut dapat menjadi dasar pemindahan Pejabat Pimpinan Tinggi kepada jabatan lain
sesuai dengan kompetensi yang dimiliki atau jabatan yang lebih rendah sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.

3. Diskusikan peranan sistem informasi ASN dalam pengelolaan ASN


Jawab:
Sistem Informasi ASN diperlukan untuk menjamin efisiensi, efektivitas, dan
akurasi pengambilan keputusan dalam Manajemen ASN. Sistem ini diselenggarakan
secara nasional dan terintegrasi antar Instansi Pemerintah yang wajib memutakhirkan
data secara berkala dan menyampaikannya kepada BKN untuk menjamin keterpaduan
dan akurasi data dalam sistem. Sistem Informasi ASN dibangun berbasiskan teknologi
informasi yang user friendly sehingga mudah diaplikasikan dan diakses, namun tetap
memiliki prosedur keamanan yang dipercaya. Sistem informasi ASN juga memuat
rencana pengembangan karier beserta pemantauan dan evaluasinya; rencana,
pelaksanaan dan evaluasi pengembangan kompetensi; kelompok rencana suksesi yang
telah ditetapkan; data dan informasi manajemen karier di lingkungan instansi
pemerintah. Selain itu, Manajemen PNS memerlukan sistem informasi pengembangan
kompetensi, sistem informasi pelatihan, sistem informasi manajemen karier, dan sistem
informasi manajemen pemberhentian dan pension yang merupakan bagian terintegrasi
dengan Sistem Informasi ASN.

Anda mungkin juga menyukai