NIP. 199311112022032014
II. PERMASALAHAN
ASN mempunyai peran yang amat penting dalamrangka mencapai tujuan yang
dicita-citakan oleh bangsa Indonesia. Berbagaitantangan harus dihadapi,baik berasal
dari luar maupun dalamnegeri yang menuntut ASN untuk meningkatkan
profesionalitasnya dalam menjalankan tugas dan fungsinya serta bersih dan bebas dari
KKN. Arus globalisasi menjadisemakin nyata dan segala ketentuan-ketentuanyang
berlakusecara internasional harus dapat diikuti oleh birokrasi. Namun kenyataanya
dalam birokrasikita belum professional untuk dapat menjalankan tugas dan fungsinya
dengan baik.
2) Pengadaan
System merit pada aspek promosi dan mutasi diwujudakn dalam bentuk
kebijakan yang objektif dan transparan didasarkan pada kesesuaian kualifikasi,
kompetensi, dan kinerja dengan memanfaatkan talen pool.salah satu bentuk kebijakan
tersebut adalah pengisian JPT melalui seleksiter buka.melalui seleksi terbuka
diharapkan dapat menghasilkan orang yang tepat untuk menduduki suatu jabatan
sesuaikebutuhan organisasi,mengatasi spoil system dan jual beli jabatan serta
memberikan kesempatan bagi semua pegawai untuk berkompetisi.
5) Penilaian kinerja
7) Jaminan perlindungan
Tidak dapat dipungkiri berlakunya system merit dalam birokrasi Indonesia yang
bertujuan untuk menghasilkan ASN yang professional dan berintegritas dengan
menempatkan mereka pada jabatan-jabatan birokrasi pemerintyah sesuai
kompetensinya. Pemberian kompensasi yang adil dann layak, mengembangkan
kemampuas ASN melalui bimbingan dan diklat. Danmelindungi karier ASN dari
politisasi dan kebijakan yang bertentangan dengan prinsip merit belum sepenuhnya
optimal sesuai dengan ketentuan maupun ekspektasi. Dalam prakteknya penerapan
system meritdi Indonesia cukup kompleks karena adanya pengaruh kondisilingkungan
dimana sistemitu diterapkan. Oleh karenanya tidakheran jika progress implementasi
system merit antara instansi satu dengan yang lain berbeda mengingat ada konteksl
ingkungan social bahkangeografis yang berbeda.
Pada akhirnya penerapan sistem merit lebih dari sekedar angka dalam
penilaian dan tidak semestinya kita terfokus pada pengumpulan poin saja, melainkan
juga pada proses internalisasi dalam pemikiran dan keseharian para pelakunya. Perlu
menjadi catatan bahwa evaluasi penerapan sistem merit dilakukan melalui
skoring/penilaian atas terpenuhinya aspek-aspek ideal yang dibuktikan salah satunya
dengan dokumen administrasi. Oleh karenanya, kemampuan pengelola kepegawaian
instansi pemerintah untuk menyiapkan berbagai prasyarat penilaian turut berpengaruh
pada penilaian sistem merit di Indonesia.
IV. REKOMENDASI
Aparatur Sipil Negara (ASN). Berlakunya merit sistem dalam birokrasi Indonesia belum
kepegawaian dengan pengaduan yang dapat diakses oleh masyarakat maupun ASN
sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan menggunakan strategi career plan dan
pertukaran pegawai.
fokus kepada outcome atau hasil yang dihasilkan dari pegawai maupun instansi