Anda di halaman 1dari 10

PENERAPAN SISTEM MERIT DI INDONESIA

KHUSUSNYA DI PEMERINTAHAN KABUPATEN KUANTAN


SINGINGI

Disusun Oleh :

Arif Rahman Wahid, S.Pd

NIP. 199405012020121017

PESERTA LATSAR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

PPSDM REGIONAL BANDUNG

ANGAKATAN XXXII

KELOMPOK I

2021
1
ABSTRAK

Kinerja dan kompetensi tinggi merupakan salah satu tuntutan yang


harus dimiliki ASN saat ini. Hal ini bisa diwujudkan jika proses penyaringan
sumber daya manusia yang unggul dilakukan dengan jujur dan benar sesuai
dengan prosedur. Paper ini bertujuan untuk mengkaji Penerapan Sistem
Merit di Pemerintah Daerah Kabupaten Kuantan Singingi berdasarkan
beberapa contoh kasus riil yag terjadi. Penerapan sistem merit di lingkungan
Pemerintah Daerah Kabupaten Kuantan Singingi yang sudah berjalan
meliputi Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), Seleksi terbuka untuk
mengisi Jabatan Tinggi Pratama kepala dinas dan kepala satuan Kabupaten
Kuantan Singingi, Pendidikan dan pelatihan, serta Penerapan peraturan-
peraturan/regulasi di Pemerintah Daerah Kabupaten Kuantan Kuansing.
Namun, diharapkan terus dilakukan upgrade skill tenaga ASN secara berkala
terhadap ASN agar kompetensi ASN yang ada di Indonesia pada umumnya
dan ASN Pemerintah Daerah Kabupaten Kuantan singingi pada khususnya
dapat selalu ditingkatkan, sehingga pelayanan publik dapat dilakukan
maksimal sehingga memberi kepuasan pada masyarakat.

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemerintah Daerah (Pemda) memiliki peran penting dalam pembangunan
negara, oleh karenanya perlu upaya serta terobosan untuk melahirkan
penyelenggara negara yang mampu membawa perubahan. Salah satunya
dengan melaksanakan reformasi birokrasi di daerah, dengan fokus perbaikan
seperti akuntabilitas kinerja, zona integritas, perbaikan SDM, penguatan
kelembagaan, dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Setiap Pemda harus
fokus terhadap hasil yang dapat memberi manfaat pada masyarakat, tidak
sekedar menjalankan program semata. Pemda tidak lagi boleh hanya
memikirkan serapan anggaran, namun yang harus dipikirkan adalah
pelaksanaan program sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat atau belum.

Saat ini Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi


tengah melakukan perbaikan sistem perencanaan dan pengadaan CPNS
berdasarkan pada kebutuhan, bukan sekedar keinginan. Selain dari itu SDM
berkualitas dapat dihasilkan melalui penerapan sistem promosi jabatan secara
terbuka. Dengan demikian hanya SDM yang berkompeten, yang dapat mengisi
suatu jabatan di pemerintahan daerah.

B. Rumusan Masalah
Dari penjabaran di atas, maka rumusan masalah yang diambil diantaranya:

1. Apa pengertian dari sistem merit?

2. Apa fungsi dari sistem merit?

3. Bagaimana penerapan sistem merit dalam manajemen ASN pada


Pemerintah Kab. Kuansing?
4. Contoh kasus yang terjadi di lingkungan Kabupaten Kuansing?
5. Kesimpulan dan Saran

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan paper ini adalah untuk mengetahui tentang sistem merit,
fungsi, dan penerapannya untuk ASN di Indonesia.
3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Merit (Merit System)


Merit system adalah salah satu sistem manajemen sumber daya manusia.
Sistem ini berkaitan dengan proses seleksi dan promosi pekerja. Dalam proses
merit, pertimbangan utamanya adalah kompetensi dan kinerja. Oleh karena itu,
hal lain seperti koneksi atau hubungan politik tidak diperhitungkan. Sehingga,
kekuatan “orang dalam” tidak akan terpengaruh disini. Sejatinya, penerapan
sistem merit berbeda-beda bergantung pada budaya perusahaan. Beberapa
negara juga punya aturan terkait mengenai sistem ini.

Di Indonesia sendiri, sistem merit hanya diatur untuk sektor publik.


Aturannya tertuang dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara. Sebagai tambahan regulasi, ada juga Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
Merit system adalah hal yang banyak dipakai di sektor swasta. Salah satunya
dalam perusahaan startup. Akan tetapi, di Indonesia, ia mulai diadopsi ke
pelayanan publik hingga politik. Itulah yang membuat munculnya berbagai
regulasi merit system untuk Aparatur Sipil Negara.

B. Sejarah Sistem Merit


Sistem merit memang kerap ditemukan di sektor swasta. Akan tetapi,
tempat merit system lahir adalah sektor publik. Tepatnya, di Amerika Serikat.
Pada mulanya, dalam sektor publik, berlaku spoil system atau patronage system.
Ini adalah kebalikan dari merit system.

Dalam sistem itu, pekerjaan didapat lewat dukungan partai politik. Hal ini
dituliskan oleh American Historical Association. Dalam sistem ini, ada tuntutan
untuk mendukung sebuah partai. Jika partai itu menang, kamu akan diberi
pekerjaan bersektor publik. Orang yang direkrut oleh penguasa sebelumnya
akan kamu gantikan. Tidak ada pertimbangan apa pun selain hal ini. Ini terjadi
pada tahun 1800-an. Sayangnya, sistem ini menurunkan kualitas pekerjaan.
Pelayanan publik pun menjadi kacau balau. Akhirnya, Kongres AS mengesahkan

4
Undang-undang Dinas Sipil tahun 1882. Aturan ini bisa mencegah berlakunya

patronage system dan pada akhirnya, keadilan pun bisa lebih mudah didapatkan.

C. Manfaat dan Prinsip Sistem Merit


Manfaat sistem merit untuk pekerja diantaranya adalah:
a. Proses seleksi dan promosi hanya dinilai lewat kemampuan;

b. Informasi lowongan posisi dan promosi diberitahukan pada semua orang;

c. Adanya pilihan untuk mengajukan banding ke HRD jika ada masalah


dalam seleksi dan promosi, dll.

Merit system tidak mempunyai standar tertentu. Semuanya bergantung


pada perusahaan dan aturan masing-masing. Namun, merit system memiliki
enam poin penting, disampaikan oleh Setiawan Wangsa atmaja, Deputi
Bidang SDM Aparatur di Kementerian PANRB. Enam poin penting tersebut
antara lain:

1. Perencanaan tenaga kerja berdasarkan analisis jabatan dan beban kerja;

2. Tujuan perekrutan adalah mencari talenta terbaik;

3. Pengembangan kapasitas dan kemampuan tenaga kerja;

4. Penilaian kerja berkelanjutan;

5. Promosi yang dinamis; dan

6. Apresiasi layak melalui sistem pensiun dan sistem kompensasi.


Fungsi merit system adalah mencegah ketidakadilan dalam sistem
Perekrutan.
D. Reformasi Birokrasi di Indonesia
Reformasi birokrasi adalah perubahan besar dalam paradigma dan tata
kelola pemerintahan untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional
dengan karakteristik adaptif, berintegritas, bersih dari perilaku korupsi kolusi dan
nepotisme, mampu melayani publik secara akuntabel, serta memegang teguh
nilai-nilai dasar organisasi dan kode etik perilaku aparatur negara. Reformasi
birokrasi didasari atas Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun

5
2010 tentang Grand Desain Reformasi Birokrasi 2010-2025.

Reformasi birokrasi bertujuan untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang


profesional dengan karakteristik adaptif, berintegritas, berkinerja tinggi, bersih
dan bebas KKN, mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan
memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara. Dalam
pelaksanaan reformasi birokrasi, pihak-pihak yang terlibat adalah: 1) Agen
Perubahan, 2) Instansi Pemerintah, 3) Pimpinan dan/atau pegawai instansi
pemerintah, 4) Kelompok kumpulan dari individu-individu dalam suatu instansi
pemerintah yang memiliki tujuan yang sama, 5) Unit Kerja di lingkungan Instansi
Pemerintah, 6) Forum Agen Perubahan, 7) Tim Reformasi Birokrasi Internal (Tim
RBI).

Agen perubahan berperan sebagai penggerak perubahan pada lingkungan


kerja sekaligus berperan sebagai teladan (role model) bagi setiap individu
organisasi yang lain dalam berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang dianut
organisasi. Agen perubahan juga bertanggung jawab untuk selalu
mempromosikan dan menjalankan keteladanan mengenai peran tertentu yang
berhubungan dengan program yang menjadi tanggung jawabnya. Agen
perubahan ditunjuk berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor KP
532 Tahun 2016 tentang Penunjukan Agen Perubahan Reformasi Birokrasi di
Lingkungan Kementerian Perhubungan Tahun 2015-2019 dan Permenpan RB
Republik Indonesia No. 27 Tahun 2014 tentang Pedoman Membangun Agen
Perubahan di Instansi Pemerintah.

E. Penerapan Sistem Merit di Pemerintahan Kabupaten Kuantan Singingi


Sistem Merit penerapannya telah diamanatkan dalam UU No 5 Tahun 2014
dan Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil. Tujuan diterapkannya Sistem Merit adalah untuk memastikan
jabatan pegawai yang ada di birokrasi pemerintah yang memenuhi persyaratan
kualifikasi dan kompetensi. Dengan kata lain, Sistem Merit bertujuan untuk
membangun bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur dan mewujudkan
Pegawai (ASN) yang professional, berintegritas, netral dan berkinerja tinggi.

6
menurut mantan Bupati Kuansing Drs H.Mursini, Msi melalui keterangan yg
tertulisnya, Beliau mengatakan Mutasi dan Rotasi pejabat dilakukan sebagai
upaya pembenahan dan peningkatan yang dilakukan oleh pemerintah
Kabupaten Kuansing dalam usaha meningkatkan kinerja Aparatur Sipil Negara.
Salah satunya dengan Penerapan Merit System.
Merit system sendiri adalah kebijakan manajemen ASN berdasarkan
kualitas, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar. Dengan penerapan
system merit ini, tentunya akan mampu menjamin terlaksananya Visi dan Misi
Kabupaten Kuansing. Sistem merit ini dibangun dengan berlandaskan pada
kualifikasi, kompetensi, dan kinerja.
Bupati mengatakan, pelantikan kali ini tidak serta merta dilakukan dengan
serampangan atau asal-asalan. Pelantikan jua tidak melanggar kaedah-kaedah
serta norma-norma kepatutan kepegawaian yang selama ini diberlakukan.
“Penempatan pegawai sudah sesuai dengan keahliannya ( the right man of the
right job) yang merupakan kaedah dan prinsip yang berlaku. Dan untuk sistim
perekrutan aparatur sipil negara (ASN) sudah sesuai dengan peraturan pusat
dan melalui tahap seleksi seperti :

1. Melakukan rekrutmen, seleksi dan promosi berdasarkan kompetisi yang


terbuka dan adil dengan menyusun perencanaan sumber daya manusia
aparatur secara berkelanjutan.
2. Memperlakukan Pegawai ASN secara adil dan setara.
3. Mengelola pegawai ASN secara efektif dan efisien.
4. Memberikan remunerasi yang setara untuk pekerjaan-pekerjaan yang
setara dengan memperhatikan hasil kinerja.
5. Memberikan penghargaan atas kinerja pegawai yang tinggi.
6. Memberikan hukuman atas pelanggaran disiplin.
7. Menjaga standar yang tinggi untuk integritas, perilaku, dan kepedulian
untuk kepentingan masyarakat.
8. Menerapkan pengisian jabatan dengan uji kompetensi sesuai standar
kompetensi jabatan yang dipersyaratkan.
9. Memberikan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi kepada
pegawai ASN.
10. Melaksanakan manajemen kinerja pegawai untuk mencapai tujuan
organisasi.
7
11. Melindungi pegawai ASN dari intervensi politik dan tindakan kesewenang-
wenangan.
12. Memberikan perlindungan kepada pegawai.

Namun, hal yang paling mendasar dari penerapan sistem Merit adalah konsep
pengembangan PNS yang berintegritas, beretika, berfikir strategis,
berkolaborasi, berkeputusan tegas, berinovasi dan bekerja secara tuntas dan
maksimal.

F. CONTOH KASUS YANG TERJADI DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Seperti tahun ini dalam perekrutan CPNS 2019 Angkatan covid -19 dan
yang sedang melaksanakan latsar saat ini. Ada kasus CPNS mengundurkan diri
padahal ini sangat di sayangkan dengan alasan yang yang tidak diketahui kasus
ini mungkin jarang terjadi tetapi terjadi di kabupaten kuansing pihak pemerintah
sendiri menyayangkan tindakan. Tindakan seperti bukan hanya merugikan diri
sendiri yang tidak akan pernah bisa ikut tes CPNS pada tahun selanjutnya
selama (seumur hidup) tetapi pemerintah di Kabupaten kuansing juga ikut
dirugikan karena posisi yang yang harus nya ada tetapi menjadi kosong di
karenakan pengunduran diri dengan alasan yang tidak jelas.

Kedepan nya diharapkan kasus seperti ini tidak terulang kembali dan ada
solusi nyata dari pemerintah pusat sehingga tidak terjadi kekosongan jabatan
tetapi ini hanya sebagian kecil kasus yang terjadi dengan sistim yang makin hari
semakin lebih bagus akan membuat pemerintahan semakin maksimal dalam
pelayanan publik

8
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Merit system adalah salah satu sistem manajemen sumber daya manusia.
Sistem ini berkaitan dengan proses seleksi dan promosi pekerja. Dalam proses
merit, pertimbangan utamanya adalah kompetensi dan kinerja. Di Indonesia
sendiri, sistem merit hanya diatur untuk sektor publik. Aturannya tertuang dalam
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Sistem merit memang kerap ditemukan di sektor swasta. Akan tetapi,


tempat merit system lahir adalah sektor publik. Dan tepatnya pada pemerintah
Negara Amerika Serikat.

Manfaat sistem merit untuk pekerja diantaranya adalah:


a. Proses seleksi dan promosi hanya dinilai lewat kemampuan

b. Informasi lowongan posisi dan promosi diberitahukan pada semua orang

c. Adanya pilihan untuk mengajukan banding ke HRD jika ada masalah dalam
seleksi dan promosi, dll.

Fungsi sistim merit adalah mencegah ketidak adilan dalam sistem


perekrutan CPNS khusunya di Kabupaten Kuantan Singingi. Dengan ada nya
sistim merit membuat tranfransi sistem pemerintahan menjadi jelas dan juga
dalam mutasi dan rotasi pejabat yang dilakukan sebagai upaya pembenahan
dan peningkatan yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten Kuantan Singingi
dalam usaha meningkatan kinerja Aparatur Sipil Negara. Salah satunya
penerapan merit system.

Sistem merit sangat membantu pemerintahan Kabupaten Kuansing dalam


pelaksanan seleksi penerimaan CPNS dulu yang pelaksanaan secara ujian
tertulis (manual) sangat bnyak kecurangan apalagi di daerah yang sangat
rawan dikarenakan SDM dan pelaksanaan tugas yang belum memiliki standar
tinggi. Dan dalam sistim promosi jabatan yang secara dilelang membuat
pemerintahan menjadi solid dan Sumber daya manusia adalah salah satu faktor
pokok yang strategis untuk meningkatkan kemampuan bersaing dan bertahan

9
bagi institusi sesuai perkembangan arus globalisasi dan Peran organisasi
untuk menuju perubahan mindset sumber daya manusia sebagai pegawai
berproduktif dan berkompetensi di dalam tugas dan fungsinya salah satunya
adalah dengan melaksanakan kinerja berbasis sistem merit.

Saran
Berdasarkan uraian di atas, diharapkan Aparatur Sipil Negara terus
dilakukan upgrade skill tenaga secara berkala, agar kompetensi Aparatur Sipil
Negara yang ada di Indonesia pada umumnya dan ASN Pemerintah Daerah
Kabupaten Kuantan Singingi pada khususnya dapat selalu ditingkatkan,
sehingga pelayanan publik dapat dilakukan secara maksimal dan memberi
kepuasan pada masyarakat.

1
0

Anda mungkin juga menyukai