Anda di halaman 1dari 9

TUGAS AGENDA III

Program Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS 2021

Angkatan/ Kelas : I ( Satu ) / Kelompok I ( Satu )

Nama Agenda :Penerapan Sistem Merit Untuk ASN

Nama Peserta : Anna Theresia Mangarani Saragih, AMD.KL

Lembaga Penyelenggara Pelatihan : PPSDM Regional Bandung

A. Penerapan Sistem Merit ASN Pada Umumnya di Indonesia.

Belum lama ini Presiden beserta Mendagri dan Menpan RB tengah membahas

mengenai Merit System Aparatur Sipil Negara, tahukah anda apakah yang dimaksud

dengan Merit System ASN?

Merit System ASN adalah merupakan penilaian kinerja Aparatur Sipil Negara

berdasarkan prestasi kerja.

Disadari atau tidak, kualitas ASN di Indonesia masih banyak bermental priyai daripada

bermental melayani - ASN adalah pilar utama yang bertugas melayani kepentingan

publik dan bersinggungan langsung dengan masyarakat, oleh karena itu sudah

semestinya-lah tiap aparatur memiliki kualitas yang baik agar mampu menjalankan

tugasnya secara tepat dan benar.

Presiden Jokowi pernah menegaskan dalam peringatan hari ulang tahun Korps

Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) ke-43 di Lapangan Monas, Jakarta, Senin

(1/12) "Tinggalkan mental priyayi atau penguasa. Jadilah birokrat yang melayani dan

mengabdi dengan sepenuh hati untuk kejayaan dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Jaga kode etik profesi, pedomani sumpah jabatan. Pegang teguh komitmen panca setia

Korpri. Buktikan kepada masyarakat bahwa integritas dan kinerja aparatur negara

semakin berkualitas dan dapat dibanggakan," tegasnya. Dan hal ini pula yang sampai

sekarang gencar dilakukan oleh Menpan RB terhadap Aparatur Sipil Negara Indonesia,

yaitu "Mengubah mental priyayi menjadi melayani"

Untuk mencapai tujuan itulah diperlukan suatu kebijakan yang mampu dan dirasa akan

bisa meningkatkan produktivita kerja, prestasi kerja seorang Aparatur Sipil Negara - tak

lain adalah melalui Sistem Penggajian Merit System.

Sistem ini diyakini merupakan salah satu alternatif sistem penggajian yang dapat

memacu prestasi dan membangkitkan semangat bekerja dari seorang Aparatur.

Dengan sistem penggajian yang baik diharapkan mampu menciptakan Good Corporat

Governance (GCG) yang baik pula.

Penerapan Merit System pada manajemen ASN

Dalam menerapkan merit system pada manajemen PNS beberapa hal yang harus di

perhatikan antara lain :

1. Langkah awal dalam penerapan penggajian merit system, pihak

manajemen perlu memperhatikan bahwa dalam pemberian gaji tidak terlepas

dari pada penilaian terhadap tugas dan tanggung jawab seluruh karyawan

disemua unit kerja, sehingga penilaiannya adalah orang-orang yang mengetahui

dengan benar apa yang dikerja-kan karyawan yaitu atasan langsung dan

sebagai bahan pertimbangan penilai dapat melakukan konfirmasi kepada bagian

lain yang terkait dengan pekerjaan dan karyawan yang dinilai.


2. Untuk mensejahterakan PNS pemerintah seyogyanya juga memperhatikan

kemerataan penghasilan. Sudah sepantasnya pemerintah meningkatkan standar

gaji PNS dengan standar yang layak, dengan demikian kesenjangan akan lebih

dapat diminimalisir dan kesejahteraan pun dapat diperoleh.

3. Dalam perhitungan penentuan formula penggajian PNS, perlu diperhatikan juga

tingkat inflasi/kemahalan antara lain dengan membuat indeks untuk dijadikan

dasar bagi penyesuaian gaji dan tunjangan.

4. Penggajian untuk PNS seharusnya dibuat standar tertentu, artinya bisa saja

dalam golongan yang sama tetapi memiliki gaji yang berbeda disesuaikan

dengan beban kerjanya sehari-hari. Kalau ada PNS yang malas-malasan maka

gajinya akan lebih kecil dari yang memiliki tanggung jawab yang besar, walaupun

golongannnya rendah. Dengan demikian produktifitas PNS akan lebih baik

terhadap pelayanan terhadap masyarakat. Di Indonesia saat ini gaji tidak

didasarkan atas kinerja tetapi tanggung jawab, sedangkan tanggung jawab tidak

selalu terkait dengan kinerja. Disamping itu setiap instansi diberikan kewenangan

penuh untuk memberikan reward dan punishment terhadap pegawai dibawahnya

sesuai ketentuan yang berlaku. Reward dan punishment tersebut tidak hanya

berlakuuntuk bawahan saja melainkan juga untukpimpinan.

5. Reward yang diberikan kepada PNS yang memiliki prestasi kerja seharusnya

dilakukan dengan transparan sehingga memiliki sikap kompetisi antar

departemen dalam memberikan pelayanan, mendorong tegaknya hukum dan

bersedia memberikan pertanggungjawaban terhadap publik


6. Diperlukan pengawasan yang ketat dalam menerapkan merit system dimana

pemerintah perlu membentuk tim merit system sehingga dapat berjalan secara

efektif. Penerapan merit system juga akan efektif bila terdapat komitmen penuh

dari segenap pihak, yaitu pimpinan dan pegawai (PNS) institusi/organisasi

Berapa hal – hal lain yang perlu juga diperhatikan dalam mencapai ke efektifan dalam

penerapan merit system, diantaranya adalah :

Menetapkan pagu atau target prestasi kerja;

1. Mengembangkan sistem penilaian karya pegawai yang berfokus pada kekhasan

jabatan,berorientasi pada hasil kerja serta penilaian oleh lebih dari satu penilaian

atau multi raters

2. Memberikan pelatihan penilaian prestasi kerja kepada para pimpinan unit kerja

serta pegawai umumnyaterampil menilai prestasi kerja pegawai sertamenguasai

seni penyampaian umpan baliktentang kondisi nyata prestasi kerja yangberhasil

dicapai sehingga pada masamendatang memungkinkan untuk

dicapainyaprestasi kerja pegawai yang lebih baik

3. Membakukan pemberian peng-hargaan berdasarkan prestasi kerja yang berhasil

dicapai oleh setiap pegawai

4. Menggunakan skala kenaikan penghasilan yang besar dan bernilai signifikan

Berikut di bawah ini adalah beberapa indikator yang mencerminkan buruknya potret

kinerja aparat pelayanan publik ASN di Indonesia, sehingga penerapan Merit System

memang sangat mutlak diperlukan, antara lain ditunjukkan oleh:


1. Pelayanan yang bertele-tele dan cenderung birokratis

2. Biaya yang tinggi (high cost economy dan adanya pungutan-pungutan

tambahan)

3. Perilaku aparat yang lebih bersikap sebagai pejabat ketimbang abdi masyarakat

4. Pelayanan yang diskriminatif (mendahulukan kepentingan pribadi, golongan atau

kelompok, termasuk kepentingan atasannya ketimbang kepentingan publik)

5. Adanya perilaku malas dalam mengambil inisiatif di luar peraturan

6. Masih kuatnya kecenderungan untuk menunggu petunjuk atasan

7. Sikap acuh terhadap keluhan masyarakat

8. Lamban dalam memberikan pelayanan

9. Kurang berminat dalam men-sosialisasikan berbagai peraturan kepada

masyarakat

B. Sistem Merit ASN berbasis E – Kinerja di Lingkup Pemerintahan Kabupaten

Bekasi, Upaya Tingkatkan Kapabilitas SDM ASN

Program peningkatan pelayanan kepegawaian berbasis teknologi informasi online

yang sudah dibangun di Kabupaten Bekasi meliputi Simpeg (Sisitem Informasi

Kepegawaian), Sidara ( Sistem Daftar Kehadiran), Sikanda ( Sistem Kinerja Daerah),

Sitampan ( sistem Tambahan Penghasilan). Harapannya, mampu menjadi media

komunikasi dalam rangka meningkatkan kapabilitas Sumber Daya Aparatur Sipil

Negara, sehingga lebih profesional. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah

Kabupaten Bekasi, Drs.H. Uju, M.Si di Ruang rapat Penataran Kantor Pemerintahan

Kabupaten Bekasi.
Sekretaris Daerah juga menyampaikan, Undang-undang nomor 5 Tahun 2014 tentang

Aparatur Sipil Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang

manajemen PNS mengamanatkan pola manajemen yang terpadu dan sistematis.

Karena penerapan sistem aplikasi manajemen PNS ini menjadi tuntutan yang harus

dipenuhi guna meningkatkan kinerja PNS. Sehingga kegiatan sosialisasi ini sebagai

upaya Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk memberikan pemahaman kepada

pengguna aplikasi dalam penerapan aplikasi manajemen kinerja berbasis E-Kinerja di

Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bekasi.

Dihadapan 112 peserta, Sekretaris Daerah berpesan agar para peserta sosialisasi bisa

memahami materi yang disampaikan oleh narasumber secara cermat. Juga segera

menyesuaikan terhadap perubahan dan dinamika terkait dengan penyelenggaraan

manajemen kinerja PNS berbasis E-Kinerja di Kabupaten Bekasi.

Sementara itu Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi BKPSDM,Indra Satria

Nugraha menyampaikan, kegiatan sosialisasi e kinerja bertujuan untuk memberikan

pemahaman yang lebih mendalam terhadap pelaksanaan manajemen kinerja berbasis

E-kinerja. Juga memberikan praktek implementasi penerapan sistem aplikasi E-kinerja

Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Bekasi. Manfaat dari sosialisasi antara

lain memonitor kegiatan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten

Bekasi, sebagai alat untuk mengukur kinerja Pegawai Negeri Sipil juga

mendorong peningkatan kinerja dan Pelayanan pegawai negeri sipil di Kabupaten

Bekasi.
Ditempat yang sama, Agus Krisbiantoro, narasumber pada kegiatan tersebut

menerangkan mengenai Penilaian Prestasi Kerja PNS untuk mewujudkan Pembinaan

PNS bersadasarkan sistem penilaian prestasi kerja dan sistem karir yang lebih baik.

Sistem penilaian kerja sebagaimana diatur dalam PP No. 10 Tahun 1979 memiliki

kelemahan, yaitu mengutamkaan penilaian perilaku. Semua PNS harus mengetahui

dan memahami proses penilaian prestasi kerja. Penilaian Prestasi kerja PNS

merupakan proses penilaian secara sistematis yang dilakukan oleh pejabat penilai

terhadap sasaarn kerja pegawai dan perilaku Kerja PNS. Sedangkan yang dinilai

adalah sasaran kerja pegawai tercapai atau tidak dan perilaku pegawai baik atau tidak.

Sementara prinsip dasar dalam PK PNS harus obyektif, terukur, akuntabel, partisipasi,

trasnparan. Bila tidak melakukan penilaian akan dijatuhi hukuman disiplin sesuai

dengan peraturan perundang-undangan, penilaian dilakukan tiap akhir bulan Desember

tahun yang bersangkutan atau paling lambat akhir Januari tahun berikutnya. SKP

merupakan rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang PNS, disusun dan

ditetapkan oleh tiap PNS berdasarkan rencana kerja Tahunan, disetujui dan ditetapkan

oleh pejabat penilai ( atasan langsungnya).

Menurutnya, SKP memuat kegiatan tugas pokok jabatan, target yang bersifat

nyata dan dapat diukur. Bobot penilaian SKP adalah 60% meliputi aspek, kuantitas,

kualitas, waktu, biaya. Penilaian SKP dilakukan dengan cara membandingkan

antara realisasi kerja dengan target dari aspek kuantitas, kualitas, waktu dan atau

biaya dikalikan dengan bobot kegiatan. Perilaku kerja pegawai adalah setiap tingkah

laku, sikap atau tindakan yang dilakukan oleh PNS atau tidak melakukan sesuatu yang

seharusnya dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Untuk nilai


bobot perilaku kerja PNS 40%. Sanksi diberikan kepada PNS yang tidak mencapai

sasaran kerja yang ditetapkan.

Artinya, jika sasaran kerja pada akhir tahun hanya mencapai 25% s/d 50%

berupa penundaan kenaikan gaji berkala selama satu tahun, penundaaan kenaikan

pangkat selama satu tahun, penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama satu

tahun. Terkait sasaran kerja akhir tahun kurang dari 25% mendapat sanksi penurunan

pangkat setingkat lebih rendah selama tiga tahun, pemindahan dalam rangka

penurunan pangkat setingkat lebih rendah, pembebasan dari jabatan, pemberhentian

dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS, pemberhentian tidak

dengan hormat sebagai PNS. Untuk diketahui, E-Kinerja/SKP On Line adalah aplikasi

berbasis web untuk memfasilitasi PNS/ASN untuk menyusun dan melaporkan sasaran

kerja dan melaporkan kegiatan kedinasan, kelebihan dan e-kinerja/SKP online adalah

lebih terukur dan lebih terdokumentasi. Sedangkan alur e-kinerja/SKP on Line pada

awal tahun PNS mengimputtkan target kerja tahunan dan diverifikasi oleh atasan

langsung selanjutnya setelah diverifikasi PNS dapat mencetak laporan target

tahunanya. PNS mengisi kegiatan kedinasan harian/aktifitas harian yang selanjutnya

kegiatan kedinasan harus dikonfirmasikan/diverifikasi oleh atasan langsung sehingga

muncul nilai capaian kedinasan setiap bulannya. Pada akhir tahun PNS menginputkan

realisasi dan target kerja dan diverifikasi oleh atasan langsung. Atasan langsung

menginputkan penilaian perilaku masing-masing PNS bawahannya. Sehingga masing-

masing PNS dapat mencetak laporan prestasi kerjannya dalam satu tahun. (Humas).
Daftar Pustaka :

http://www.asncpns.com/2015/12/mengenal-merit-system-dalam-manajemen.html

https://www.blitarkab.go.id/2018/03/15/manajemen-kinerja-pns/

Anda mungkin juga menyukai