Anda di halaman 1dari 2

Program Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS Golongan 3 Angkatan 3

Angkatan : 3
Nama Mata Pelajaran : Agenda 2
Nama Peserta : Robi Ferdian,S.T
Nomor Daftar Hadir : 28
Lembaga Penyelenggara Latihan : BKPSDM Kab.Sukabumi
Pengampu : Dr. H. Eryadi Danureja

ANALISIS PENERAPAN KONSEP AGILE GOVERNANCE, SMART ASN DAN TALENT POOL
MANAGEMENT DI INDONESIA
1. Analisis Penerapan Konsep Agile Governance
Penerapan konsep agile governance di Indonesia sudah banyak dilaksanakan di setiap instansi
pemerintah misalnya di instansi Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Sukabumi, pada saat ini ada banyak kemudahan yang disediakan oleh instansi BKPSDM
Kabupaten Sukabumi dalam memberikam pelayan berupa portal aplikasi seperti :
a. SIMPEG
SIMPEG adalah Sistem imformasi kepegawaian yang mampu memberikan imformasi data-data
pegawai pada suatu instansi yang saling berintraksi mencapai tujuan yang telah ditargetkan.
b. E-LOK
E-LOK ( Elektronik Laporan Kinerja ) adalah Sistem penilaian kinerja yang juga dapat dijadikan
dasar penilaian intensif kepada seluruh pegawai Kabupaten Sukabumi.
c. SIAP
SIAP dalah sistem absensi pegawai.
d. SIM Tunjangan
SIM Tunjangan adalah Sistem imformasi pencairan tunjangan.
e. SIAP Apel
SIAP Apel adalah Sistem imformasi absensi apel.
f. MANGKANING
MANGKANING adalah Manjemen kepangkatan ASN berdaya saing.
g. SIIBI
SIIBI adalah Sistem imformasi izin belajar.
h. E-Learning
E-learing adalah metode daring peserta diklat.
Portal-portal aplikasi diatas adalah bukti penerapan dari konsep Agile Governance dilingkungan
pemerintahan Kabupaten Sukabumi, guna untuk memberikan kemudahan dan kecepatan pelayanan
administrasi kepegawaian.
2. Analisis Penerapan Konsep Smart ASN
Penerapan konsep Smart ASN di Indonesia sudah banyak dilakasanakan hal tersebut sesuai
dengan keputusan pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (PANRB) menerapkan Human Capital Management Strategy menuju Smart ASN 2024. Deputi
bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, pemerintah memiliki
program yang dinamakan 6P, yang masuk dalam Human Capital Management Strategy. Program 6P itu
melingkupi perencanaan; perekrutan dan seleksi; pengembangan kapasitas; penilaian kinerja dan
penghargaan; promosi, rotasi, dan karier; serta peningkatan kesejahteraan. “Ini strategi mempersiapkan
talenta ASN menghadapi era digital. Pada saat ini sistem yang sudah diterapkan di Indonesia dalam
mewujadkan konsep Smart ASN diantaranya :
a. Sistem Merit
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan penerapan
sistem merit dalam kebijakan dan manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN). Dalam Undang-
Undang tersebut, sistem merit didefinisikan sebagai kebijakan dan manajemen ASN yang
berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja, yang diberlakukan secara adil dan wajar
dengan tanpa diskriminasi. Tujuan penerapan sistem merit adalah untuk memastikan jabatan di
birokrasi pemerintah diduduki oleh orang-orang yang profesional, dalam arti kompeten dan
melaksanakan tugas berdasarkan nilai dasar, kode etik dan kode perilaku ASN. Guna mendorong
terwujudnya tujuan tersebut, KASN selaku lembaga yang diberi wewenang mengawasi
pelaksanaan sistem merit, melakukan pemetaan guna mengetahui sejauh mana sistem merit telah
diterapkan di masingmasing instansi pemerintah.
b. Sistem CAT
Dalam perekrutan CPNS (Calon Aparatur Negeri Sipil) pemerintah di Indonesia Melalui
Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) telah
menerapkan sistem komputerisasi berbasis Computer Assited Test hal tersebut bertujan untuk
meminimalisir kecurangan dalam tahapan seleksi agar pemerintah bisa mendapatkan orang-orang
terpilih yang akan menggerakkan sistem pemerintahan Indonesia.
Kedua contoh sistem diatas merupakan usaha dari pemerintah untuk mewujudkan konsep Smart
ASN agar kedepan nya melahirkan sosok ASN yang tidak gagap teknologi atau gaptek, ASN yang
berdaya saing dan cekatan pada teknologi akan menggiring sistem pemerintahan Indonesia ke birokrasi
4.0, yang tentu beriringan dengan revolusi industri 4.0. Semua jenis layanan publik yang diselenggarakan
pemerintah akan berbasis digital dan terintegrasi.
3. Analisis Penerapan Konsep Talent Pool Management
Penerapan konsep Talent pool management di Indonesia sudah mulai diterapkan dibeberapa
instansi, salah satu yang telah dimulai yakni Kementerian Keuangan melalui penerbitan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 60/PMK.01/2016 tentang Manajemen Talenta Kementerian Keuangan. Dengan
pengaturan ini, penempatan pegawai khususnya dalam pengisian jabatan-jabatan strategi struktural di
Kementerian Keuangan, dilakukan dengan kegiatan yang objektif, terencana, terbuka, tepat waktu, dan
akuntabel. Lebih lanjut, pengaturan secara nasional juga mulai dilakukan oleh Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi melalui PermenPAN-RB Nomor 3 Tahun 2020 tentang
Manajemen Talenta Apartur Sipil Negara. PermenPAN-RB tersebut mengatur manajemen talenta mulai
dari tahap akusisi, pengembangan, retensi, hingga penempatan talenta, termasuk pemantauan dan
evaluasinya. Dengan ketentuan ini diharapkan rotasi, mutasi, dan promosi pegawai tidak hanya lagi
berdasarkan “urutan kacang” saja, namun lebih sesuai dengan sistem yang mempertimbangkan
kualifikasi, kompetensi, dan kinerja. Hal tersebut juga mewajibkan setiap instansi pemerintah untuk
menyelenggarakan manajemen talenta sehingga perkembangan karir ASN di setiap instansi sesuai dengan
prinsip the right man in the right place.

Anda mungkin juga menyukai