Diajukan oleh :
A.Ato Rakhmawan, S.IP.,S.AP.,M.AP
NIP.199106282012061001
NDH : 01
Dibimbing Oleh :
Mentor : HELMY BUDIMAN,S.STP,M.M
Coach : NURWAHYUDIANTI, SS.,M.HRM.IR
1
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI RANCANGAN AKSI PERUBAHAN
NAMA : A.ATO
RAKHMAWAN,S.IP,S.AP,M.AP NIP19910628
201206 1 001
INSTANSI : PEMERINTAH KOTA MAKASSAR
JABATAN : KEPALA BIDANG EKONOMI & SDA BAPPEDA
NDH 01
Menyetujui,
Coach Mentor
2
A. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Reformasi Birokrasi Tematik merupakan upaya dan sarana untuk mengurai
serta menjawab permasalahan-permasalahan tata kelola pemerintahan yang dirasakan
langsung oleh masyarakat. Reformasi Birokrasi Tematik pada Pelatihan
Kepeminpinan Administrator KMP Puslatbang LAN Makassar Angkatan VIII,
berfokus pada empat Tema Pelaksanaan yaitu meliputi :
1. Pengentasan Kemiskinan;
2. Peningkatan Investasi;
3. Digitalisasi Administrasi Pemerintahan; dan
4. Percepatan Prioritas Aktual Presiden
Dari 4 (empat) tema tersebut, Dua tema akan diangkat dalam Rancangan
Aktualisasi Perubahan pada PKA ini yaitu Percepatan Digilitalisasi Administrasi
Pemerintahan dan Percepatan Prioritas Aktual Presiden, sehingga Rancangan
Perubahan yang kami ajukan dapat menjawab permasalahan tata kelola pemerintahan
dan reformasi birokrasi.
Program nasional yang dicanangkan untuk mendukung reformasi birokrasi
tematik percepatan prioritas aktual presiden yang akan dihubungkan
1
adalah memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan
Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dan berdaya saing.
2
percepatan tata kelola pemerintahan yang “sombere dan smart” bersih dari indikasi
korupsi serta Misi Ke 2 yaitu Rekonstruksi Kesehatan, ekonomi, sosial dan budaya
menuju masyarakat sejahtera dengan imunitas ekonomi dan kesehatan kota yang kuat
untuk semua dan program strategis ke (3) yaitu Penyediaan dengan kemudahan akses
100.000 peluang kerja dan peluang bisnis baru.
Dalam mengemban Program Strategis 10.000 skill training dan 100.000
peluang kerja dan peluang bisnis baru, ditugaskan ke 5 (lima) perangkat daerah untuk
saling bersinergi mewujudkan target tersebut antara lain, Dinas Ketenagakerjaan,
Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Pertanian dan Perikanan, Dinas Perdagangan dan
Perindustrian, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pariwisata, Dinas Pemuda dan
Olahraga dan Dinas Sosial, dari 8 (delapan) SKPD 6 (enam) diantara SKPD tersebut
merupakan garis koordinasi dari Bidang Ekonomi dan SDA Bappeda Kota Makassar.
Dalam pelaksanaan pelatihan 10.000 skill training ditemukan beberapa
kendala, diantaranya :
1. SKPD tidak mempunyai database terpadu peserta yang telah diberikan
pelatihan;
2. Pola rekriutmen peserta yang tidak jelas untuk diberikan pelatihan;
3. Pola pelatihan yang tidak berkesinambungan antar dinas;
4. Jenis Pelatihan yang diberikan berulang setiap tahun tidak sesuai dengan
kebutuhan;
5. Tidak ada pelatihan lanjutan atau monitoring peserta yang diberikan
pelatihan.
6. Terdapat peserta yang telah berulang kali diberikan pelatihan yang sejenis
ataupun pelatihan lain sehingga mengurangi kesempatan calon peserta lain
mendapatkan pelatihan.
Adapun penyebab dari permasalahan diatas adalah tidak adanya database atas
peserta yang telah mengikuti pelatihan, data peserta yang perlu diberikan pelatihan
lanjutan, wadah masyarakat akan pelatihan apa yang diinginkan, evaluasi atas peserta
yang telah diberikan pelatihan sebagai pencapaian output yang diharapkan dalam
pelatihan, serta tidak ada database bagi pelaku usaha untuk mencari pekerja yang telah
memiliki kompetensi standar kompetensi yang dibutuhkan untuk dipekerjakan.
3
Diharapkan dengan ketersediaan dan akurasi data pelatihan berkaitan
10.000 skill traning ini dapat menjawab tantangan pembangunan daerah dalam upaya
penurunan tingkat pengangguran terbuka dan tersedianya peluang usaha baru, maka
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dapat memberikan solusi atas pola
rekruitmen, pelatihan dasar, pelatihan lanjutan, akses pendaftaran peserta pelatihan
dan penyerapan tenaga kerja hasil pelatihan, sekaligus menyediakan akses tenaga kerja
terampil kepada perusahaan yang membutuhkan pekerja yang telah diberikan
pelatihan serta dalam konteks perencanaan dan penganggaran program dan kegiatan
dan lebih terarah, efisien serta efektif dalam membangun SDM di Kota Makassar.
2. TUJUAN
a. Tujuan Jangka Pendek (Tercapai dalam kurun waktu 2(dua) bulan)
Tersedianya wadah dalam memberikan kemudahan aksesibilitas data dan
informasi bagi pencari pelatihan, peserta yang telah diberikan pelatihan,
sinkronisasi pelatihan dan pemberi kerja. (terinputnya pada database BTS
masyarakat yang telah diberikan pelatihan selama periode tahun 2021-2023
minimal 50% dan launching aplikasi BTS)
3. MANFAAT
a. Manfaat Bagi Pemerintah Kota Makassar
BTS akan menjadi Ruang Informasi Data yang komunikatif dan
komprehensif mengenai capaian SDM Unggul dan diharapkan dengan adanya
BTS akan terjadi peningkatan jumlah SDM yang terampil, siap
4
kerja, berkualitas dan berdaya saing sesuai dengan Reformasi Birokrasi
percepatan aktual Presiden .
Diharapkan dengan adanya BTS akan terjadi peningkatan jumlah tenaga
kerja, jumlah UMKM, dan jumlah industri serta adanya peningkatan
pertumbuhan ekonomi di Kota Makassar. Kembali lagi mengejar ketertinggalan
pertumbuhan ekonomi sebelum masa pandemi Covid-19 serta mengejar target
capaian visi Kota Makassar 2021-2026 yaitu “Percepatan Mewujudkan
Makassar Kota Dunia yang “Sombere' dan Smart City” dengan Imunitas Kota
Yang Kuat untuk Semua”
5
terdampak merasakan manfaat tersebut masyarakat, pelaku ekonomi dan
pelaku industri ekonomi yang ada di Makassar.
4. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pelaksanaan rancangan Aksi perubahan ini akan dilaksanakan di
lingkup Kota Makassar, yang diinisiasi oleh Reformer sekaligus selaku Kepala Bidang
Ekonomi dan Sumber Daya Alam (SDA) BAPPEDA Kota Makassar sesuai dengan
Peraturan Walikota Makassar Nomor 97 Tahun 2021 Tentang SOTK Bappeda Kota
Makassar mepunyai tugas menyusun rencana dan mengkoordinasikan penyusunan
perencanaan di bidang ekonomi dan sumber daya alam meliputi bidang perindustrian,
perdagangan, koperasi, usaha kecil dan menengah, tenaga kerja, keuangan,
pendapatan, penanaman modal, pariswisata, pertanian, peternakan dan perikanan.
Gagasan BTS (Belajar, Tumbuh, Sukses) merupakan wadah informasi bagi calon
tenaga kerja warga Kota Makassar, peserta yang telah diberikan pelatihan, peserta
pelatihan yang akan diberikan pelatihan lanjutan, serta sebagai wadah bagi pemberi
kerja untuk memperoleh tenaga SDM yang dihasilkan dari proses pelatihan untuk
dapat diserap di dunia kerja. Rancangan Aksi perubahan ini diharapkan dapat menjadi
solusi bagi Pemerintah Kota Makassar dalam mendorong “Peningkatan Sumber Daya
Manusia berkualitas dan berdaya saing”. Layanan BTS (belajar, tumbuh, sukses) akan
menyediakan layanan data dan informasi melalui layanan website.
Sehubungan dengan Reformasi Birokrasi Tematik yang berkaitan dengan
rancangan Aksi perubahan ini adalah Percepatan Digilitalisasi Administrasi
Pemerintahan dan Percepatan Prioritas Aktual Presiden, sejalan dengan tema PKA
Angkatan VIII, yaitu Peningkatan Pelayanan Publik dengan digitalisasi, dan Peraturan
Daerah Kota Makassar Nomor 5 Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Makassar Tahun 2021-2026 Kota pada misi ke 1
yaitu Revolusi sumber daya manuasia (SDM) dan percepatan reformasi birokrasi
menuju SDM Kota yang unggul dengan pelayanan publik kelas dunia bersih dari
indikasi korupsi, pada program strategis ke 4 yaitu 10.000 skill traning gratis dan
program strategis ke 5 yaitu percepatan tata kelola pemerintahan yang “sombere dan
smart” bersih dari indikasi korupsi serta Misi Ke 2 yaitu Rekonstruksi Kesehatan,
ekonomi, sosial
6
dan budaya menuju masyarakat sejahtera dengan imunitas ekonomi dan kesehatan
kota yang kuat untuk semua dan program strategis ke (3) yaitu Penyediaan dengan
kemudahan akses 100.000 peluang kerja dan peluang bisnis baru.dengan rancangan
Aksi perubahan ini adalah:
1. Penyediaan Data dari Dinas Teknis yang menangani Program 10.000 skill
training gratis;
2. Fasilitasi masyarakat dalam mengakses pelatihan skill training gratis;
3. Fasilitasi pengembangan hasil pelatihan skill traning gratis;
4. Faslitasi Pemberi kerja dalam memperoleh pekerja hasil pelatihan skill training
gratis;
B. ANALISIS MASALAH
1. PROFIL KINERJA ORGANISASI
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Makassar merupakan satuan
kerja perangkat daerah yang menyelengarakan unsur penunjang urusan pemerintahan
di bidang yang menjadi kewenangan daerah, yang dipimpin oleh kepala Badan yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris
Daerah. Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di bidang Perencanaan di Kota
Makassar menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan akselerasi agar senantiasa
sejalan dengan tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, pembangunan daerah untuk
mewujudkan Percepatan Mewujudkan Makassar Kota Dunia yang “Sombere’ dan
Smart City” dengan imunitas Kota Yang Kuat untuk Semua.
Berdasarkan Peraturan Walikota Makassar Nomor 97 Tahun 2021 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah. Didalamnya diatur didalamnya susunan organisasi
yang salah satunya Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam. Dengan tugas pokok
menyusun rencana dan mengkoordinasikan penyusunan perencanaan di bidang
ekonomi dan sumber daya alam meliputi bidang perindustrian, perdagangan, koperasi,
usaha kecil dan menengah, tenaga kerja, keuangan, pendapatan, penanaman modal,
pariwisata, pertanian, peternakan, dan perikananan.
Salah satu upaya dalam peningkatan perekonomian di Kota Makassar adalah
dengan penguatan Sumber Daya Manusia melalui Program 10.000 skill
7
training yang diharapkan mampu menciptakan tenaga kerja yang mumpuni dan pelaku
usaha baru baik itu pariwisata, perdagangan, koperasi dan umkm, pertanian, perikanan
serta mendekatan kepemudaan guna menciptakan entrepreneur muda yang diharapkan
mampu menggerakan perekonomian Kota Makassar. Untuk itu diperlukan suatu
wadah agar perencanaan dan sinkronisasi antar program SKPD yang mengemban
program strategis tersebut dapat berjalan sesuai dengan target, outcome, benefit dan
impact yang diharapkan.
8
KONDISI YANG
No. ISU PERMASALAHAN KONDISI SAAT INI DIHARAPKAN
Analisis isu/ permasalahan ini bertujuan untuk menetapkan kualitas isu dan
menentukan prioritas isu/ permasalahan yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui
gagasan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Analisis pemilihan isu/ permasalahan
menggunakan metode Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan (APKL). Aktual
artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.
Problematik artinya Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu
dicarikan segera solusinya secara komperehensif, Kekhalayakan artinya Isu tersebut
menyangkut hajat hidup orang banyak, dan Kelayakan artinya Isu tersebut masuk akal,
realistis, relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Penilaian secara
APKL dilakukan menggunakan nilai dengan memberikan skor rentang 1 sampai 5,
diharapkan melakukan penilaian dengan tidak memberikan skor yang sama dan cara penilaian
dengan menetapkan kriteria skor dari secara vertikal, semakin tinggi nilai yang
9
didapatkan maka menunjukkan bahwa isu tersebut sangat urgent dan sangat serius untuk
segera ditangani. Berikut ini teknik penapisan isu APKL berdasarkan dari isu-isu kritikal yang
telah diidentifikasi dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Makassar untuk
menentukan Permasalahan Utama sebagai berikut :
Berdasarkan analisis isu menggunakan Teknik APKL, maka yang menjadi isu prioritas
adalah Keterbatasan data dan informasi, Tanpa data yang akurat dan terkini, organisasi badan
perencanaan mungkin kesulitan dalam merancang strategi yang tepat dalam hal perencanaan
dan penganggaran.
Mendeskripsikan permasalahan utama pada dasarnya dapat dilakukan dengan
melakukan analisis masalah. Salah satunya dengan menggunakan metode diagram tulang ikan
(fish bone). Fishbone analysis dapat berfungsi sebagai pengidentifikasikan penyebab-
penyebab yang mungkin timbul dari suatu spesifik masalah dan kemudian
1
memisahkan akar penyebabnya, dan memungkinkan juga untuk mengidentifikasi solusi
sebagai gagasan kreatif yang dapat membantu menyelesaikan suatu masalah.
Material Manusia
tau tidak memadai untuk pengumpulan data dan analisa data serta teknik dalam menyimpan dan pengambilan data
Kurangnya keterampilan dalam pengumpulan dan manajemen data serta kesadaran
Keterbatasan data dan informasi: Tanpa data yang akurat dan terkini, organisasi badan perencanaan mun
Berikut adalah analisis masalah prioritas menggunakan metode SWOT, singkatan dari
strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats
(ancaman). Analisis SWOT adalah metode analisis perencanaan strategis yang digunakan
untuk memonitor dan mengevaluasi lingkungan organisasi, baik lingkungan eksternal dan
internal untuk suatu tujuan bisnis tertentu. Analisis ini berguna untuk menentukan strategi dan
arah organisasi pada masa depan serta melakukan perencanaan strategis sebelum menjalankan
aktivitas bisnis.
1
MATRIKS ANALISIS SWOT
S (STRENGTH) W (WEAKNESS)
KEKUATAN KELEMAHAN
1
C. STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH
1. TEROBOSAN INOVASI
Mengacu pada tema PKA Puslatbang KMP LAN angkatan VIII yang berfokus
pada empat Tema Pelaksanaan yaitu meliputi : Pengentasan Kemiskinan, Peningkatan
Investasi, Digitalisasi Administrasi Pemerintahan; dan Percepatan Prioritas Aktual
Presiden.
Maka Gagasan Aksi perubahan yang diusulkan adalah tersedianya Aplikasi BTS
(Belajar, Tumbuh, Sukses) yang diharapkan mampu menunjang Program Strategis 10.00
skill training, yang beririsan dengan Percepatan Digilitalisasi Administrasi Pemerintahan
dan Percepatan Prioritas Aktual Presiden, sehingga Rancangan Perubahan yang kami
ajukan dapat menjawab permasalahan tata kelola pemerintahan dan reformasi birokrasi.
Program nasional yang dicanangkan untuk mendukung reformasi birokrasi
tematik percepatan prioritas aktual presiden yang akan dihubungkan adalah memperkuat
ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan Meningkatkan Sumber
Daya Manusia (SDM) berkualitas dan berdaya saing.
BTS merupakan wadah informasi bagi perencanaan yang komprensif dan
komunikatif untuk menjaring keinginan masyarakat, menseleksi calon peserta pelatihan,
serta mensinkronkan perencanaan antar SKPD pelaksana program
10.000 skill training gratis, sehingga tidak ada tumpang tindih pelatihan, adanya pelatihan
berkelanjutan, serta para lulusan program pelatihan dapat diserap di dunia kerja atapun
menciptakan lapangan usaha baru untuk menggerakkan roda perekonomian Kota
Makassar, melalui tenaga kerja yang handal, dan berkelanjutan berbasis Nomor Induk
Kependudukan (NIK).
BTS akan memberikan peluang bagi masyarakat dalam memperoleh pelatihan
dalam rangka mewujudkan SDM yang unggul dan berdaya saing, yang pada akhirnya
diharapkan akan mempermudah adanya akses peluang kerja kepada masyarakat karena
kemudahan dalam memperoleh akses pelatihan dan memberikan peluang kerja kepada
masyarakat yang telah diberikan pelatihan.
1
a) Logo BTS
MAIN LOGO
ELEMEN LOGO
Bunga Mekar
Menggambarkan potensi diri
Kupu-kupu
Representasi dari tumbuh
MAKNA LOGO
Menggambarkan bunga mekar sebagai
lambang keindahan dengan maksud
perkembangan diri agar potensi-
potensi maupun skill yang dimilki
para tenaga kerja dapat maksimal
Serta kupu-kupu yang mengartikan
Menjadi tempat bagi para pencari kerja di kota
para tenaga kerja yang bertumbuh
Makassar untuk mengembangkan diri dan potensi seiring dengan proses pembelajaran
serta kemampuan dan keterampilan dalam bekerja dan pembinaanagar menjadi sukses
baik domestik maupun global
agar mencapai kinerja maksimal dalam tantangan
dunia kerja secara global.
1
2. MILESTONE & KEGIATAN
a. Tahapan Proses Jangka Pendek
1
No Milestone Nama Kegiatan Output Waktu
1
No Milestone Nama Kegiatan Output Waktu
1
Tahapan Proses Jangka Panjang
3. SUMBER DAYA
a. Tim Kerja Efektif
Project Leader : A.ATO RAKHMAWAN, S.IP,S.AP,M.AP
(Reformer)
1. Tim IT Pengembang BTS
2. Fajar Hidayat
3. A.Eka Afrianto
Anggota :
4. Muh. Ichsan
5. Feby
6. Egbert Machiano
STARTEGI
NO. STAKEHOLDER PERAN KETERLIBATAN
KOMUNIKASI
1 Kepala Badan Memberikan arahan Terlibat pada Konsultasi dan
Perencanaan dan dukungan dalam semua tahapan pelaporan
dan pelaksanaan kegiatan langsung
Pembangunan serta maupun
Kota Makassar memberikan saran dan tidak langsung
bimbingan untuk
1
mengatasi setiap Komunikasi
permasalahan yang formal
dihadapi. (Pemberi maupun tidak
Manfaat) formal
2 Kepala Bidang Menyusun ide, Terlibat pada Konsultasi dan
Ekonomi dan gagasan, dan semua tahapan pelaporan
SDA tahapan rencana langsung
kegiatan; maupun
Memimpin dan tidak langsung
melaksanakan Komunikasi
inovasi; formal
Melakukan maupun tidak
koordinasi dan formal
komunikasi dengan
semua stakeholder;
Membentuk Tim
Kerja
Melaksanakan
tahapan inovasi;
(Pemberi
Manfaat)
1
pelaksanaan
kegiatan.
5 Staf Bidang Membantu Terlibat pada Koordinasi
Sosial, Budaya rancangan dan beberapa dan
dan pelaksanaan tahapan pengawasan
Pemerintahan penerapan inovasi. langsung
Umum maupun
tidak langsung
Komunikasi
formal
maupun tidak
formal
c. Sumberdaya Eksternal
STARTEGI
NO. STAKEHOLDER PERAN KETERLIBATAN
KOMUNIKASI
1 Dinas Memberi dukungan Terlibat dalam Konsultansi,
Ketenagakerjaan terkait penyediaan beberapa asistensi, dan
data dan tahapan komunikasi
pemanfaatan BTS langsung maupun
tidak langsung
2 Dinas Pariwisata Memberi dukungan Terlibat dalam Konsultansi,
terkait penyediaan beberapa asistensi, dan
data dan tahapan komunikasi
pemanfaatan BTS langsung maupun
tidak langsung
3 Dinas Koperasi Memberi dukungan Terlibat dalam Konsultansi,
& UMKM terkait penyediaan beberapa asistensi, dan
data dan tahapan komunikasi
pemanfaatan BTS langsung maupun
tidak langsung
4 Dinas Memberi dukungan Terlibat dalam Konsultansi,
Ketahanan terkait penyediaan beberapa asistensi, dan
Pangan data dan tahapan komunikasi
pemanfaatan BTS langsung maupun
tidak langsung
5 Dinas Memberi dukungan Terlibat dalam Konsultansi,
Perdagangan terkait penyediaan beberapa asistensi, dan
dan data dan tahapan komunikasi
Perindustrian pemanfaatan BTS langsung maupun
tidak langsung
6 Dinas Perikanan Memberi dukungan Terlibat dalam Konsultansi,
dan Pertanian terkait penyediaan beberapa asistensi, dan
data dan tahapan komunikasi
pemanfaatan BTS langsung maupun
tidak langsung
2
7 Dinas Pemuda Memberi dukungan Terlibat dalam Konsultansi,
dan Olahraga terkait penyediaan beberapa asistensi, dan
data dan tahapan komunikasi
pemanfaatan BTS langsung maupun
tidak langsung
8 Dinas Sosial Memberi dukungan Terlibat dalam Konsultansi,
terkait penyediaan beberapa asistensi, dan
data dan tahapan komunikasi
pemanfaatan BTS langsung maupun
tidak langsung
9 Dinas Memberi dukungan Terlibat dalam Konsultansi,
Komunikasi dan terkait penyediaan beberapa asistensi, dan
Informasi server dan domain tahapan komunikasi
BTS langsung maupun
tidak langsung
10 Badan Pusat Memberi dukungan Terlibat dalam Konsultansi,
Statistik terkait Data dan beberapa asistensi, dan
Informasi statistik tahapan komunikasi
Ketenagakerjaan langsung maupun
tidak langsung
PROMOTERS
WALIKOTA SEKDA BAPPEDA
LATENS DINAS KETENAGAKERJAAN
DINAS KOMINFO
Pengaruh 2
Deskripsi :
Promoters memiliki pengaruh dan kepentingan besar terhadap Upaya untuk
membantu dalam Upaya mencapai keberhasilan (atau menggagalkannya).
Defenders mempunyai kepentingan pribadi dan dapat menyuarakan
dukungannya dalam komunitas, namun hanya memiliki pengaruh kecil dalam
Upaya mencapai keberhasilan.
Latents tidak memiliki kepentingan khusus maupun terlibat dalam Upaya,
tetapi memiliki pengaruh besar untuk mencapai Upaya jika mereka menjadi
tertarik.
Apathetics kurang memiliki kepentingan maupun pengaruh, bahkan mungkin
tidak mengetahui adanya Upaya.
4. MANAJEMEN RESIKO
LANGKAH
NO. MILESTONE POTENSI RESIKO
ANTISIPASI
1 Terwujudnya Ketidaksepakatan dan Komunikasi dan
kesepakatan aksi Perubahan yang tidak menselaraskan
perubahan diinginkan keinginan antara
peserta, coach dan
mentor
2
ataupun kemudahan akses ke pengolahan data yang
sistem berat
CARA
PENGEMBANGAN
PIHAK PERUBAHAN KOMPETENSI YANG
KOMPETENSI
TERDAMPAK DI BUTUHKAN
(KLASIKAL / NON
KLASIKAL)
(1) (2) (3)
2
D. PEMETAAN SIKAP PERILAKU KEPEMIM PINAN DAN RENCANA
STRATEGIS PENGEMBANGAN POTENSI DIRI
2
Pelaksanaan pengembangan kompetensi diri dimulai dengan melakukan
pemetaan (mengidentifikasi kompetensi pengembangan diri, yang mana reformer
menilai diri sendiri dan penilaian oleh mentor. Hasil penilaian tersebut menjadi dasar
untuk pengembangan kompetensi pada aksi perubahan. Adapun pengembangan
kompetensi yang akan dilakukan pada kegiatan aksi perubahan BTS adalah sebagai
berikut :