Anda di halaman 1dari 4

LEARNING JOURNAL

Program Pelatihan : Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II


Angkatan :2
Nama Mata Pelatihan : ISU STRATEGIS KEBIJAKAN REFORMASI
BIROKRASI
Nama Peserta : DIAN FENTI ASMARA, S.AP
Nomor Daftar Hadir : 28
Lembaga Penyelenggara
Pelatihan : LAN-RI

A. Pokok Pikiran
(Diisi tentang pokok-pokok pikiran dalam modul disertai dengan contoh
kasus, peristiwa, profil tokoh atau konsep pendukung hasil dari
pelaksanaan pencarian individu)

Pada akhir periode Grand Design, yaitu Tahun 2025 adalah diharapkan
telah menghasilkan governance yang berkualitas. Semakin baik kualitas
governance, semakin baik pula hasil pembangunan (development
outcomes) yang ditandai dengan: tidak ada korupsi; APBN/APBD efektif
efisien baik; semua program selesai dengan baik; semua perizinan
selesai dengan cepat dan tepat; komunikasi dengan publik baik;
penggunaan waktu (jam kerja) efektif dan produktif; penerapan reward
dan punishment secara konsisten dan berkelanjutan; hasil
pembangunan nyata (pro-pertumbuhan, pro-lapangan kerja, dan
pro-pengurangan kemiskinan)

PERCEPATAN REFORMASI BIROKRASI : untuk mendorong


pertumbuhan ekonomi dan keberhasilan pembangunan nasional.
TUJUAN & SASARAN Reformasi Birokrasi 2020-2024:
PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN BERSIH:
1. Birokrasi yang kapabel
2. Birokrasi yang bersih dan akuntabel
3. Pelayanan publik yang prima
4. Dengan 8 Area Perubahan, yaitu
1. Manajemen Perubahan: Indeks Kepemimpinan Perubahan
2. Deregulasi Kebijakan: Indeks Reformasi Hukum dan Indeks
Kualitas Kebijakan
3. Penataan Organisasi: Kelembagaan
4. Penataan Tata Laksana: Indeks SPBE, Indeks Arsip, Indeks PBJ,
Indeks Pengelolaan Keuangan, Indeks Pengelolaan Aset
5. Penataan SDM Aparatur: Indeks Profesionalisme ASN, Indeks
Sistem Merit
6. Penguatan Akuntabilitas Kinerja: Indeks Perencanaan
7. Penguatan Pengawasan: Maturitas SPIP, Kapabilitas APIP (ACM),
Indeks SIN, Indeks Resiko
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik: Kepatuhan Pelayanan
Publik, Indeks Inovasi, Indeks Pelayanan Publik.
PENILAIAN REFORMASI BIROKRASI:
1. AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN
- Nilai SAKIP
- Opini BPK
2. KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
- IPKP (Indeks Persepsi Kualitas Pelayanan Publik)
3. PEMERINTAH YANG BERSIH DAN BEBAS KKN
- IPAK (Indeks Persepsi Anti Korupsi)
4. KINERJA ORGANISASI
- Capaian Kinerja, Survey Internal, Kinerja Lainnya.

Trend Global yang menjadi Tantangan saat ini :


▪ Menurunnya kepercayaan publik dalam sistem politik, pejabat politik,
institusi, dan para ahli
▪ Kemajuan teknologi telah mengubah gaya hidup dan
memporakporandakan banyak pekerjaan
▪ Tuntutan terhadap pelayanan publik yang lebih baik di era digital
▪ Merupakan tantangan bagi birokrasi untuk menyesuaikan dengan
lingkungan eksternal yang berubah sangat cepat

Untuk menjawab tantang tersebut diantaranya:


▪ Mempertahankan kepercayaan publik
▪ Menuju pelayanan digital, meningkatkan pemanfaatan teknologi
▪ Membangun kompetensi baru bagi ASN dan organisasi yang lebih
lincah (agile)

Tiga Kekuatan Perubahan:


1. Globalisasi yang masif dan menyeluruh (Global Governance)
2. Perkembangan ICT dan Disrupsi (Digital Governance)
3. Penciptaan pengetahuan (Knowledge based Governance)

KENDALA REGULASI DAN INSTITUSI MENJADI PENGHAMBAT


PERTUMBUHAN EKONOMI
Faktor Penghambat :
1. Regulasi dan Institusi:
- Proteksionis
- Kualitas institusi rendah (korupsi dan birokrasi tidak efektif)
- Lemahnya koordinasi antar kebijakan
2. Sektor Fiskal:
- Rendahnya penerimaan perpajakan
3. Infrastruktur:
- Kurang memadai, utamanya konektivitas
4. Sumber Daya Manusia:
- Kualitas pendidikan rendah dan adanya ketidakcocokan
keterampilan
5. Akses terhadap Pembiayaan:
- Intermediasi pasar keuangan rendah
- Pasar keuangan kecil dan tidak dalam
6. Kegagalan Pasar:
- Rendahnya kreasi produk ekspor baru

Permasalahan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia


1. Transformasi Struktural yang Tidak Berjalan Optimal
- Manufaktur didominasi oleh produk manufaktur sederhana
- Produktivitas sektor pertanian dan jasa yang rendah
- Sektor manufaktur tidak berkembang
2. Inovasi Rendah dibandingkan Negara Sebanding
3. Investasi Tidak Mendukung Peningkatan Produktivitas

Kunci Sukses Reformasi Birokrasi


Meskipun tidak ada ‘resep tunggal’ dalam pelaksanaan reformasi
birokrasi, pengalaman beberapa negara (Singapura, Amerika Serikat,
Inggris, Australia, Jepang), menunjukkan bahwa :
- kelembagaan yang agile,
- reformasi manajemen SDM aparatur,
- simplifikasi regulasi,
- e-Government dan literasi digital, dan
- reposisi peran pemerintah
sebagai kunci sukses pelaksanaan reformasi birokrasi.

B. Penerapan
(Diisi dengan gagasan Peserta tentang penerapannya untuk
mengembangkan kinerja)

Dalam perkembangan Reformasi Birokrasi di Indonesia saat ini yang


telah dicanangkan 2005-2025, terdapat peta jalan menuju SDM yang
profesonal yang terbagi atas beberapa area, yaitu :
1. Area Budaya Kerja dan Empolyer Branding
Tujuan stratejik:
 ASN Culture Health Index
 Nilai rata-rata Level of awareness meningkat menjadi 100%
 Hasil Survei Persepsi Masyarakat terhadap ASN meningkat
 Terciptanya Kebijakan yang selaras dengan
2. Area Kepemimpinan dan Kompetensi
Tujuan stratejik:
 Program Learning & Development menggunakan Learning Wallet
3. Area Kinerja dan Sistem Penghargaan
Tujuan stratejik:
 Seluruh Instansi Pemerintah telah menerapkan sistem manajemen
kinerja dengan kategori "Baik"
 Sistem Reward and Recognition yang berbasis kinerja
 Pemberian insentif (bonus akhir tahun) bagi ASN yang berkinerja
dan berperilaku baik
4. Area Talenta dan Karir
Tujuan stratejik:
 Talent Pool Instansi (K/L/D)
 Talent Pool ASN Nasional
 Penempatan talenta dalam jabatan kritikal ASN Nasional
 Tersedianya dashboard manajemen talenta ASN Nasional yang
dikelola oleh Kementerian PANRB
5. Area Platform Teknologi dan Analitik Manajemen ASN
Tujuan stratejik:
 Pengembangan Chatbot untuk Pelayanan
 Penguatan Digital Mindset 100% ASN
 Terwujudnyaplatform digital ekosistem
6. Area Penataan Jabatan, Perencanaan dan Pengadaan
Tujuan stratejik:
 Sistem seleksi pengadaan CASN yang fleksibel dan professional
melalui Penyelarasan kebijakan dan penguatan sistemdatabase
 Data ASN pada sistem EFormasi telah terintegrasi
 Tersedianya sistem perencanaan yang dapat mendukung strategi
agile organization
 Tersedianya strategi pemenuhan kebutuhan ASN sesuai dengan
indikator employee branding ASN yang mendukung terciptanya
agile organization
 Efisiensi Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Jabatan Fungsional

Menurut saya, dalam birokrasi pemerintahan yang berjalan saat ini


masih belum bisa dikatakan sempurna. Tetapi perbaikan demi
perbaikan selalu dilakukan baik oleh pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan ataupun
peraturan yang bertujuan untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensi
organisasi.
Tetapi, karena kekuranginformasian dan pemahaman akan Reformasi
Birokrasi ini, masih banyak penjabat daerah yang merasa kebijakan ini
malah membuat kondisi di lapangan menjadi kurang kondusif. Hal ini
dikarenakan karena mereka merasa terusik dari zona nyamannya dan
adanya resistensi atau keengganan menerima perubahan-perubahan
yang dinamis. Pensosialisasian pengetahuan tentang Reformasi Birokrasi
secara menyuluruh masih harus diberikan secara periodik sehingga
semua pihak bisa menerima perubahan dan telah menyiapkan diri
sebaik mungkin.

Anda mungkin juga menyukai