Anda di halaman 1dari 55

ISU STRATEGIS

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


KEPEMIMPINAN
TINGKAT IV

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


PROVINSI JAWA TIMUR
2017
April 6, 2017 1
DESKRIPSI SINGKAT

Isu strategis membahas isu-isu aktual


strategis yang sedang berkembang saat
ini yang bersifat instansional dan
nasional dalam rangka memperdalam
pemahaman dan memperluas wawasan
peserta.

April 6, 2017 2
AGENDA PEMBELAJARAN
Off
Campus
MEMBANGUN IMPLEMENTASI

PESERTA DENGAN
P E S E R T A

KOMITMEN PROYEK

KOMPETENSI
PERUBAHAN

BUKTI
DIAGNOSA RANCANGAN
IMPLEMENTASI
KEBUTUHAN PROYEK PROYEK
PERUBAHAN PERUBHAN PERUBAHAN
On
Campus
Kompetensi Dasar

Setelah mengikuti Isu Strategis peserta mampu


mengkontekstual-kan isu-isu strategis sebagai acuan
dalam pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerjanya
(Diklatpim IV Kegiatan).
Indikator Hasil Belajar

1. Menjelaskan isu 2
strategis yang mengkontekstualkan
sedang berkembang; isu aktual strategis ke
dalam
pelaksanaan tugas
dan fungsi unit
kerjanya

MATERI POKOK ISU STRATEGIS


DISESUAIKAN DENGAN ISU STRATEGIS
YANG SEDANG BERKEMBANG
LATAR BELAKANG

Adanya perkembangan dan dinamika


lingkungan strategis internal dan
eksternal yang berlangsung sangat
cepat telah menimbulkan perubahan-
perubahan yang sangat mendasar
pada tatanan kehidupan berbangsa,
bernegara dan bermasyarakat

April 6, 2017 6
PERUBAHAN LINGKUNGAN STRATEGIS

April 6, 2017 7
PERUBAHAN LINGKUNGAN
STRATEGIS

April 6, 2017 8
PERUBAHAN LINGKUNGAN STRATEGIS

April 6, 2017 9
BIROKRASI INDONESIA

Panjang, Berbelit dan Mahal


11
Produktivitas
dan Daya Saing
Rendah
No. Negara 2008 2012 201 2014
3
1 Singapura 5 2 2 2
2 Malaysia 21 25 24 20
3 Brunei Darussalam 39 28 26 26

4 Thailand 34 38 37 31
5 Indonesia 55 50 38 34
6 Filipina 71 65
7 Vietnam 70 75
8 Kambodia 109 85
9 Timor-Leste 129 136
Global Competitiveness Index --- World Economic Forum (WEF) 2008 -
2014
SALAH SATU PENILAIAN KINERJA BIROKRASI

EFISIENSI BIROKRASI DI INDONESIA

PERINGKAT 37

PERC: Political and Economic Risk Consultancy


PENGERTIAN ISU
Kamus Besar Bhs Indonesia 1993 :
o Masalah yg dikedepankan untuk ditanggapi
o Kabar angin yg tdk jelas asal usulnya dan tdk
terjamin kebenarannya
o Kabar, desas-desus

Kamus Besar Bhs Indonesia 1997 :


o Masalah yang dikedepankan untuk ditanggapi
o Isu yg sedang berkembang berasal dari substansi
dan implikasinya berkaitan dgn tema yg sedang
terjadi, sedang dalam proses, sedang hangat
dibicarakan di masy, atau diperkirakan muncul dlm
waktu dekat
15
Pengertian Isu Strategis

Suatu kondisi atau kejadian yang


menjadi isu strategis adalah
keadaan yang apabila tidak
diantisipasi akan menimbulkan
kerugian yang lebih besar bagi
organisasi dimasa mendatang
Permendagri 54 Tahun 2010

16
Suatu isu strategis bagi SKPD
diperoleh baik berasal dari
hasil analisis internal berupa
identifikasi permasalahan
pelaksanaan fungsi SKPD
maupun analisis eksternal
berupa identifikasi
permasalahan yang berasal
dari faktor eksternal berupa
kondisi yang menjadi
ancaman bagi peningkatan
kinerja SKPD dimasa
mendatang.
17
Kerakteristik isu strategis
(Permendagri 54/2010))

Bersifat Penting
Mendasar
Mendesak
Berjangka
Menengah/Panjang
Menentukan Tujuan
Organisasi Masa
Mendatang

18
Kriteria isu strategis
(permenpan 54/2010)

Memiliki pengaruh signifikan terhadap


pencapaian sasaran jangka menengah SKPD
Merupakan tugas dan tanggungjawab SKPD
Luasnya dampak yang ditimbulkan bagi
organisasi dan masyarakat
Memiliki daya ungkit yang signifikan
terhadap program SKPD
Kemugkinan atau kemudahannya untuk
dikelola
Prioritas yang perlu diwujudkan

19
PERMASALAHAN BIROKRASI
Pola pikir (mind- Belum sepenuhnya mendukung birokrasi yang
set) dan budaya profesional serta benar-benar memiliki pola
kerja (culture-set)pikir yang melayani masyarakat dan
pencapaian kinerja yang lebih baik
Penyelenggaraan Masih adanya praktek penyimpangan dan
pemerintahan penyalahgunaan wewenang dalam proses
yang bersih, bebas penyelenggaraan pemerintahan, serta belum
KKN dan mantapnya akuntabilitas kinerja pemerintah
akuntabel
Pelayanan Publik Pelayanan publik belum dapat mengakomodasi
kepentingan seluruh lapisan masyarakat, dan
memenuhi hak-hak dasar warga
negara/penduduk
SDM Aparatur Manajemen sumber daya manusia aparatur
yang belum dilaksanakan secara optimal untuk
meningkatkan profesionalisme, kinerja
20 pegawai dan organisasi
Pengertian Reformasi Birokrasi

Reformasi Birokrasi pada dasarnya adalah


proses menata-ulang, mengubah, memperbaiki,
dan menyempurnakan birokrasi agar menjadi
lebih baik (profesional, bersih, efisien, efektif,
dan produktif).
Reformasi birokrasi hakekatnya merupakan
upaya untuk melakukan pembaharuan dan
perubahan mendasar terhadap sistem
penyelenggaraan pemerintahan, terutama
menyangkut aspek kelembagaan (organisasi),
ketatalaksanaan (business process) dan sumber
daya aparatur
GRAND DESIGN REFORMASI BIROKRASI
Kondisi Birokrasi (IMPIAN) Yang Diinginkan
Tujuan Reformasi Birokrasi

23
Area Perubahan
AREA HASIL YANG DIHARAPKAN
Organisasi yang tepat fungsi dan tepat
ukuran
Sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas,
efektif, efisien, terukur dan sesuai dengan
prinsip-prinsip good governance
Regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang
tindih dan kondusif
SDM aparatur yang berintegritas, netral,
kompeten, capable, profesional, berkinerja
tinggi dan sejahtera
Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan
yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme
Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas
kinerja birokrasi

Pelayanan prima sesuai kebutuhan dan


harapan masyarakat

Birokrasi dengan integritas dan kinerja yang


tinggi 24
PATERNALISTIS RASIONALISTIS
OTORITER DEMOKRATIS
SENTRALISTIS DESENTRALISTIS
TERTUTUP TERBUKA
KAKU LUWES
BIROKRATIS DEBIROKRATIS
BAD GOVERNANCE GOOD GOVERNANCE

STRUKTUR: Aturan, KULTUR: Nilai-nilai, pola


kelembagaan & departe pikir / mindset, motivasi /
mentasi, HAL, mekanisme kepribadian, sikap &
kerja & SOP, ALI & ALE, dll. perilaku, dll.
ISU STRATEGIS NASIONAL

MANAJEMEN PERUBAHAN
DALAM KONTEKS REFORMASI
BIROKRASI
PERMENPAN 10 TAHUN 2011

26
PENGERTIAN

Manajemen perubahan adalah suatu proses


yang sistematis dengan menerapkan
pengetahuan, sarana dan sumber daya yang
diperlukan organisasi untuk bergeser dari kondisi
sekarang menuju kondisi yang diinginkan, yaitu
menuju ke arah kinerja yang lebih baik dan
untuk mengelola individu yang akan terkena
dampak dari proses perubahan tersebut.

27
Perubahan Menurut Heraklitos
(Filosuf Yunani 544 484 sebelum Masehi)
1. Yang paling esensial di dalam hidup ini adalah perubahan. Dia
mengatakan Panta rhei kai uden menei semua mengalir, tidak
ada sesuatu yang tetap di dunia ini. Menurut Bartens, 1999: Tidak
ada yang tetap di dunia ini. Dunia tidak pernah diam. Dunia terus
bergerak.

2. Siapa yang bergerak, dialah yang di depan, yang berhenti, dia


akan ketinggalan. Harus ada lompatan atau kuantum. Quantum
leap, yaitu lompatan dengan kecepatan tinggi memanfaatkan
perubahan baik visi, misi, strategi maupun struktural dan
perubahan personnel. Quantum leap dalam dunia industri biasanya
didahului dengan pemanfaatan teknologi. Quantum di wilayah
personel didahului dengan perubahan mindset, perubahan cara
berfikir dan adopsi ideologi kemajuan. Quantum leap bisa dimulai
dengan suatu keyakinan baru. Keyakinan akan membalik keadaan.
3. Dalam konteks sejarah manusia tidaklah stagnan dan statis.
Sejarah senantiasa berubah dari waktu ke waktu.
Tiga Komponen Perubahan
Thomas la Bella (1976)

Social MENURUT THOMAS LA BELLA,


Technology Institutions Tiga komponen perubahan itu ialah
teknologi, institusi sosial dan ideologi.

Teknologi termasuk IT, sumberdaya


manusia, modal dan juga anggaran, input
imput energi yang masuk dalam organisasi
memungkin terjadinya perubahan.

Institusi sosial adalah hubungan hubungan


yang berkaitan dengan pasar, tuntutan luar
dan konsumen memungkinkan terjadinya
perubahan

Ideologi sangat menentukan dalam jalannya


Ideology perubahan. Ideologi adalah faktor
pendorong maupun penghambat perubahan
TIPE PERUBAHAN MENURUT NOLAN
(2001)
ANTITESA PERUBAHAN 1

RESISTANT TO CHANGE,
PENOLAKAN TERHADAP PERUBAHAN, SERINGKALI
KETIKA PIMPINAN AKAN MELAKUKAN PERUBAHAN,
ADA KELOMPOK DALAM ORGANISASI YANG
MENOLAK DENGAN BERBAGAI ALASAN, BAIK ALASAN
SUBYEKTIF YANG MENYANGKUT PEMINDAHAN
POSISI DAN FUNGSI SEORANG INDIVIDU MAUPUN
ALASAN OBYEKTIF.
DALAM HAL ALASAN SUBYEKTIF IALAH KEADAAN
INDIVIDU ATAU KELOMPOK DALAM ORGANISASI
LEBIH MEMIKIRKAN POSISI DAN KEUNTUNGAN ATAU
KERUGIANNYA. PADA SAAT TERTENTU PENDAPAT
DAN RESPONSE AKAN PERUBAHAN DIDASARKAN
OLEH HITUNGAN PRIBADI.
ANTITESA PERUBAHAN 2

TEMPORAL CHANGES,
PERUBAHAN HANYA BEBERAPA SAAT SAJA, DALAM KASUS
PERUBAHAN YANG BEBERAPA SAAT EFEKNYA TIDAK AKAN
BAGUS. DALAM PERUBAHAN DIPERLUKAN ENERGI UNTUK
MELANJUTKAN PERUBAHAN DALAM ORGANG ORANG DALAM
ORGANISASI DAN TEKNOLOGI YANG MENOPANGNYA. HARUS
ADA CONTINOUS CHANGES, HARUS ADA INNOVASI. KALAU ADA
PERUBAHAN YANG TERJADI HANYA SESAAT EFEKNYA TIDAK
AKAN BAGUS, ITULAH SEBABNYA DIBUTUHKAN ENERGI
PERUBAH.
ENERGI PERUBAH INI DALAM BENTUK KONTROL, JUGA BISA
MELALUI DUKUNGAN SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI,
PENGAWASAN TEKNIS MAUPUN TERHADAP PERSONAL JUGA
HARUS DILAKUKAN UNTUK MENJAMIN KEBERLANJUTAN
PERUBAHAN.
ANTI TESA PERUBAHAN 3

KURANGNYA ILMU PENGETAHUAN,


PERGAULAN DAN KEINGINAN UNTUK MAJU
ILMU PENGETAHUAN MERUPAKAN HAL PENTING DALAM MEMBUAT
SUATU PERUBAHAN DALAM ORGANISASI. SERINGKALI PERUBAHAN
DISIKAPI SEBAGAI ANCAMAN. DISINI LETAK PENTING ILMU
PENGETAHUAN DAN PERGAULAN ANGGOTA ORGANISASI TERUTAMA
PIMPINAN. LEMAHNYA PENGETAHUAN DAN PEMBACAAN AKAN
LINGKUNGAN SERTA PERGAULAN POSITIF, DAPAT MENYEBABKAN
KEENGGANAN UNTUK BERUBAH. SERINGKALI KITA MELIHAT DAN
MERASAKAN ORANG ORANG YANG BERJIWA PENAKUT, KEBANYAKAN
ORANG KALAU TIDAK TAHU INGIN MENGHINDAR DARI SEGENAP
RESIKO, MENERAPKAN MANAJEMEN KAKU DAN LEBIH MENGEDEPANKAN
MANAJEMEN YANG TERTUTUP.

SERINGKALI AKIBAT DARI MADEGNYA PENGETAHUAN MENJADIKAN


INDIVIDU YANG STATUS QUO, YANG TIDAK MAU KEHILANGAN POSISI,
TINGGALLAH SIKAP JUMUD, KEMANDEKAN
Agen perubahan atau agent of change adalah
individu/kelompok yang terlibat dalam merencanakan
perubahan dan mengimplementasikannya.
Dalam sebuah proses perubahan, para agen perubahan ini
berperan sebagai rolemodel.
Biasanya agen perubahan adalah mereka yang "dapat"
dijadikan contoh, baik dalam prestasi kerjanya dan dalam
perilakunya.
Agen perubahan terdiri dari pimpinan organisasi (sebuah
keharusan) dan pegawai-pegawaiyang "dipilih" berdasarkan
kriteria tertentu, sesuai dengan tuntutan peranagen perubahan.

34
Kerangka Pikir Manajemen Perubahan

KONDISI REFORMASI KONDISI YANG


SAAT INI BIROKRASI DIINGINKAN

MANAJEMEN PERUBAHAN

PermenPAN dan RB No: 10 Tahun 2011 Tentang


Pedoman Pelaksanaan Program Manajemen Perubahan
KURVA KINERJA DENGAN DAN TANPA
MANAJEMEN PERUBAHAN
KRITERIA ISU
1. Aktual (terjadi/akan terjadi):
o Isu yang benar-benar terjadi adalah isu
yang sedang terjadi atau sedang dalam
proses, sedang hangat dibicarakan di
kalangan masyarakat (bukan isu yg sdh
lepas dari perhatian masyarakat atau
isu yang sudah basi), atau isu yang
akan terjadi / isu yang diperkirakan
akan terjadi dalam waktu dekat
2. Kekhalayakan :
o Isu yang mempunyai nilai kekhalayakan
adalah isu yang secara langsung 37
KRITERIA ISU
3. Problematik :
o Isu yang mempunyai nilai problematik
adalah isu yang menyimpang dari
harapan, standar, ketentuan yang
menimbulkan kegelisahan yang perlu
segera dicari penyebab dan
pemecahannya
4. Kelayakan :
o Kelayakan isu adalah isu yang logis,
pantas, realitis dan dapat dibahas
sesuai dgn tugas, hak, wewenang dan
38
tanggungjawab
Indeks Harga Diterima Petani, Indeks Harga Dibayar Petani
dan Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Bojonegoro 2014 - BPS
Indeks Harga Indeks Harga Nilai Tukar
Bulan Diterima Petani Dibayar Petani Petani/ Farmers
(lt)/ (lb) Exchange (NTP)
Januari 110.88 108.38 102.31
Pebruari 110.69 108.33 102.18
Maret 111.16 109.18 101.82
April 110.98 109.08 101.74
Mei 111.05 108.84 102.03
Juni 112.11 109.89 102.02
Juli 112.50 110.68 101.65
Agustus 113.94 111.81 101.90
September 115.30 112.56 102.43
Oktober 117.83 113.88 103.46
November 119.60 115.94 103.15
Desember 121.03 117.46 103.03
39
NTP Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa timur dan Nasional

NTP Bojonegoro, East Java Province and the National

2014

NTP Tahun 2014


Wilayah/ Region
Januari Desember

Bojonegoro 102.31 103.03

Jawa Timur 104.84 104.41

Nasional 101.95 101.32


40
VALIDASI ISU
Isu Kriteria Isu Hasil Validasi
A........................... 1. Terjadi/akan terjadi ...................................
..............................
.............................. 2. Nilai Kekhalayakan ..................................
.
3. Nilai Problematik ...................................
4. Tingkat Kelayakan ....................................
B .......................... 1. Terjadi/akan terjadi ...................................
.............................. 2. Nilai Kekhalayakan ...................................
3. Nilai Problematik ....................................
4. Tingkat Kelayakan ...................................
C .........................

Hasil Validasi : Isu Aktual A, B dan C memenuhi kriteria sebagai isu aktual
41
Teknik USG -> Memilih Masalah Prioritas
No Isu U S G Total
1 Isu A 5 3 3 11

2 Isu B 4 4 4 12

3 Isu C 4 5 5 14

Keterangan :
Skala nilai 1 5 atau 1 10
U = Urgensi = seberapa mendesak isu tsb harus dibahas
S = Serious = Seberapa serius isu tsb perlu dibahas dikaitkan dengan
akibat yg mungkin ditimbulkannya
G = Growth = Seberapa kemungkinan isu tsb berkembang jika dibiarkan
Berdasarkan contoh maka isu prioritas adalah Isu C
42
SKALA Teknik USG
SKALA Urgent Serious Growth

5 Sangat Sangat Sangat


Urgent Serious Growth
4 Urgent Serious Growth

3 Cukup Cukup Cukup


Urgent Serious Growth
2 Kurang Kurang Kurang
Urgent Serious Growth
1 Tidak Tidak Tidak
Urgent Serious Growth
43
Rumusan Isu
Untuk menetapkan suatu isu menjadi isu
yg dapat ditindaklanjuti dalam bentuk
program/kegiatan, maka narasi atau
pernyataan isu harus jelas, yg ditandai
dengan adanya unsur subyek atau obyek
atau keduanya pada suatu isu ;
Subyek menandakan ada pelaku dari isu
tsb, sedangkan obyek memperlihatkan
adanya obyek pada isu tsb.

44
Contoh Rumusan Isu
Rendahnya kualitas pelayanan umum aparatur
pemerintah kepada masyarakat

Rendahnya tingkat kesadaran hukum masyarakat

Rendahnya disiplin pegawai negeri sipil

Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam


mewujudkan kebersihan dan keindahan kota

45
SYARAT ISU KEBIJAKAN >
AGENDA
3 prasyarat agar isu kebijakan dapat masuk
agenda sistemik (COBB dan ELDER; Islamy,
2001):
1. Isu tersebut memperoleh perhatian yang luas
atau setidak-tidaknya dapat menimbulkan
kesadaran masyarakat.
2. Adanya persepsi dan pandangan/pendapat
publik yang luas bahwa beberapa tindakan
perlu dilakukan untuk memecahkan masalah
tersebut.
3. Adanya persepsi yang sama dari masyarakat
bahwa masalah tersebut adalah merupakan
suatu kewajiban dan tanggung jawab yang sah
dari beberapa unit pemerintah untuk
memecahkannya.
46
FAKTOR MASUKNYA DALAM ISU
AGENDA PEMERINTAH (ANDERSON):
1. Bila terdapat ancaman terhadap keseimbangan antara
kelompok (group equilibrium), maka kelompok-
kelompok tersebut akan mengadakan reaksi dan
menuntut tindakan pemerintah untuk mengambil
prakarsa guna mengatasi ketidakseimbangan
tersebut.
2. Kepentingan politik.
3. Timbulnya krisis atau peristiwa luar biasa, yang
mendapatkan perhatian luar biasa dari masyarakat.
4. Adanya gerakan protes/demonstrasi dari masyarakat.
5. Masalah-masalah khusus atau isu-isu politik yang
timbul di masyarakat yang menarik perhatian media
komunikasi dan melalui reportasenya telah
menyebabkan masalah-masalah atau isu-isu tersebut
semakin menonjol sehingga lebih banyak lagi
perhatian masyarakat dan para pembuat kebijakan
tertuju pada masalah atau isu-isu tersebut.
47
SUMBER DATA DAN
INFORMASI

April 6, 2017 48
VALIDASI ISU :
ISU KRITERIA ISU HASIL VALIDASI
A. RENDAHNYA 1. TERJADINYA/ RENDAHNYA KUALITAS
PELAYANAN KESEHATAN DI
KUALITAS PELAYANAN AKAN TERJADI PUSKESMAS X SAAT INI
DI PUSKESMAS X TERJADI , HSL SKM = 50,00
BANYAK KELUHAN MASY.
RENDAHNYA KUALITAS
2. NILAI PELAYANAN KESEHATAN
KEKHALAYAKAN TSB DIRASAKAN
MASYARAKAT

3. NILAI RENDAHNYA KUALITAS


PROBLEMATIK PELAYANAN KESEHATAN
TSB MENGAKIBATKATKAN
TINGKAT KESEMBUHAN
RENDAH

MENINGKATNYA KUALITAS
4. TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN
KELAYAKAN AKAN BERDAMPAK PD
MENINGK TINGKAT
KESEMBUHAN & DERAJAT
KESMAS, SESUAI TUSI
49
VALIDASI ISU :
ISU KRITERIA ISU HASIL VALIDASI
B. TINGGINYA KASUS 1. TERJADINYA/ TINGGINYA KASUS GIZI BURUK
SAAT INI TERJADI DI WIL
GIZI BURUK BALITA DI AKAN TERJADI PUSKESMAS X, YAITU 5
WILAYAH PUSKESMAS KASUS DARI 100 BALITA
X
TINGGINYA KASUS GIZI
2. NILAI BURUK DIRASAKAN
KEKHALAYAKAN MASYARAKAT

3. NILAI
TINGGINYA KASUS GIZI
PROBLEMATIK BURUK TSB
MENGAKIBATKATKAN
RENDAHNYA KUALITAS
SDM DI MASA MENDATANG

RENDAAHNYANYA KASUS
4. TINGKAT GIZI BURUK AKAN
KELAYAKAN MENINGKATKAN KUALITAS
GENERASI MENDATANG-
SESUAI TUSI
50
Teknik USG -> Memilih Masalah Prioritas
NO ISU U S G TOTAL
1. RENDAHNYA KUALITAS 5 4 4 13
PELAYANAN DI PUSKESMAS X

2. TINGGINYA KASUS GIZI BURUK 5 4 5 14


BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS
X

Keterangan :
Skala nilai 1 5 atau 1 10
U = Urgensi = seberapa mendesak isu tsb harus dibahas
S = Serious = Seberapa serius isu tsb perlu dibahas dikaitkan dengan
akibat yg mungkin ditimbulkannya
G = Growth = Seberapa kemungkinan isu tsb berkembang jika dibiarkan
Berdasarkan contoh maka isu prioritas adalah Isu 2
51
TUGAS KELOMPOK
1. Tentukan isu strategis di Instansi Saudara (lebih
dari satu isu)->Instansi salah satu anggota
kelompok;
2. Isu tsb divalidasi dengan menggunakan Form
Validasi Isu;
3. Untuk menentukan prioritas isu yang akan
dipecahkan permasalahannya, gunakan tools USG.
SELAMAT BERDISKUSI !!

52
TUGAS INDIVIDU
1. Tentukan isu strategis di Instansi Saudara
(lebih dari satu isu);
2. Isu tsb divalidasi dengan menggunakan Form
Validasi Isu;
3. Untuk menentukan prioritas isu yang akan
dipecahkan permasalahannya, gunakan tools
USG.
SELAMAT MENGERJAKAN !!

53
Company
LOGO
ISU AKTUAL

April 6, 2017 55

Anda mungkin juga menyukai