STRATEGIS
Oleh :
La Ode Kamalia
2
Elemen Perencanaan
3
Fungsi Perencanan
Perencanaan diharapkan menjadi pedoman bagi pelaksanaan
kegiatan yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu.
Perencanaan membuat proses pencapaian tujuan lebih terarah.
Perencanaan dapat memperkirakan (forecast) terhadap hal – hal
yang akan dilalui.
Perencanaan memberi kesempatan untuk memilih berbagai
alternatif tentang cara terbaik untuk memilih kombinasi cara
terbaik.
Perencanaan dilakukan berdasarkan skala priorotas (tujuan,
sasaran, maupun tindakan).
Dengan Perencanaan maka akan ada suatu alat ukur untuk
melakukan evaluasi.
4
Syarat Perencanaan
Harus memiliki, mengetahui, dan memperhitungkan:
1. Tujuan akhir yang dikehendaki.
2. Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya (yang
mencerminkan pemilihan dari berbagai alternatif).
3. Jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut.
4. Masalah-masalah yang dihadapi.
5. Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta
pengalokasiannya.
6. kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya.
7. Orang, organisasi, atau badan pelaksananya.
8. Mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan
pelaksanaannya.
5
Syarat Perencanaan . . .
6
MODEL RENCANA PEMBANGUNAN
PERUMUSAN VISI
PERUMUSAN MISI
PERUMUSAN STRATEGI
FUNGSI MISI:
• sebagai “Kompas dalam pelayaran di lautan
yang bergelora penuh badai”.
TAK ADA MESIN ORGANISASI YANG LEBIH
BERTENAGA DALAM MERAIH KEUNGGULAN
DAN KEBERHASILAN MASA DEPAN,
KECUALI DENGAN VISI YANG MENARIK,
BERPENGARUH, DAPAT DIWUJUDKAN, SERTA
MENDAPAT DUKUNGAN LUAS.
A. TUJUAN :
C. PERUMUSAN TUJUAN
Berupa pernyataan positif yang mengandung peningkatan dan
pertumbuhan.
Contoh :
• Meningkatkan kualitas pelayanan aparatur
• Meningkatkan kesejahteraan
SASARAN
1. Sasaran adalah penjabaran dari tujuan, biasanya untuk
jangka pendek ( biasanya, untuk 1 s/d 12 bulan )
2. Dalam perumusan sasaran, dapat dipakai kriteria SMART :
“Spesific”, terfokus pasa sesuatu yang jelas/khusus
“Measurable”, dapat diukur
“Attainable” atau “Achivable”, dapat dicapai
“Relevant”, terkait dengan “tupoksi”
“Time framed”, dengan batasan waktu tertentu (1 s.d. 12
bulan).
3. Contoh :
Meningkatnya kepuasan Pasien Rawat Inap (menjadi 85%)
Meningkatnya Jumlah SDM Keperawatan menjadi Rasio TT
dengan Perawat menjadi 1 : 2 pada tahun . . .
MANAJEMEN KINERJA
1. KINERJA:
Adalah hasil yang dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang (organisasi) dalam kurun waktu
tertentu
Hasil dalam bentuk barang atau jasa
Bisa diukur, kuantitatif atau kualitatif
2. INDIKATOR, meliputi :
• Indikator Input
• Indikator Proses
BENEFIT
• Indikator Output
• Indicator Outcome IMPACT
• Indikator Benefit
• Indikator Impact
INDIKATOR KINERJA ORGANISASI
2. INDIKATOR PROSES:
• KETEPATAN WAKTU BELAJAR-MENGAJAR.
• KESIAPAN DAN KELENGKAPAN BAHAN KULIAH DOSEN
• KESIAPAN ALAT DAN BAHAN PADA WAKTU DIPERLUKAN
• KETERLAKSANAAN PENGAWASAN .
• KETERATURAN PELAKSANAAN UJIAN
• IKLIM KULIAH YANG KONDUSIF.
3. INDIKATOR OUTPUT:
• PORSENTASE KELULUSAN,
• IP RATA-RATA, TERENDAH, DAN TERTINGGI
• IP RATA-RATA DIBANDING IP RATA-RATA PT
LAIN DAN PT SECARA NASIONAL.
• PERSENTASE MAHASISWA YANG DROP-
OUT.
• PERSENTASE MAHASISWA YANG
MENGULANG
4. INDIKATOR OUTCOME:
• PERSENTASE LULUSAN YANG DITERIMA DI DUNIA KERJA
• PERSENTASE LULUSAN YANG MELANJUTKAN
PENDIDIKAN KE LUAR NEGERI
• PERSENTASE LULUSAN YANG MENGANGGUR
5. INDIKATOR BENEFIT:
• ADANYA PUJIAN/ PENGHARGAAN DARI PENGGUNA
TAMATAN
• ADANYA PUJIAN/ PENGHARGAAN DARI ORANGTUA
TAMATAN
• ADANYA PERHATIAN DARI ALUMNI TERHADAP PT.
• MENINGKATNYA ANIMO CALON MAHASISWA BARU.
6. INDIKATOR IMPACT:
• TERDAPATNYA KUNJUNGAN STUDI PERBANDINGAN
DARI ORGANISASI LAIN.
• TERDAPAT BEBERAPA ALUMNI YANG
MENJADI KADER PIMPINAN BANGSA.
• ALUMNI MENJADI ASET BANGSA, MANUSIA-
PRODUKTIF, TIDAK MENJADI MANUSIA BEBAN.
MEKANISME PENYUSUNAN RENCANA KERJA STRATEGIS
PERUMUSAN SASARAN
UNTUK MENGATASI MASALAH
ANALISIS SWOT
YANG BERKAITAN DENGAN PENCAPAIAN SASARAN
PERUMUSAN STRATEGI
Variabel
Masalah URGENCY SERIOUSNESS GROWTH
JUMLAH
(Mendesak) (Gawat) (Dampak)
1.Kekurang
pedulian msy 5 5 5 15
2.Kualifikasi
&kompetensi
2 2 2 6
dosen
3.Kemampuan
dasar 3 1 1 5
mahasiswa
4. Sarana
prasarana
3 2 3 8
5.Perpustakaan
2 5 3 10
Catatan: 1. Sistem Scoring, memakai skala: 1 s.d. 5.
2. Jumlah Score yang paling tinggi, menjadi Masalah
4. LANGKAH KEEMPAT:
MERUMUSKAN SASARAN BERDASARKAN “MASALAH
STRATEGIS TERPILIH”.
CONTOH:
APABILA MASALAH TERPILIH ADALAH “RENDAHNYA
MUTU LULUSAN PERGURUAN TINGGI”,
MAKA SASARAN PEMECAHAN MASALAH MENJADI:
“MENINGKATNYA MUTU LULUSAN, DARI IP RATA-RATA
2,1 PADA TAHUN 2003/2004, MENJADI: 2,5 PADA
TAHUN 2004/ 2005”.
Kinerja
Sasaran Indikator
2003/2004 2004/2005
POSITIF NEGATIF
EXTERNAL EXTERNAL
OPORTUNITY TREATH
( PELUANG ) ( ANCAMAN )
POSITIF NEGATIF
FAKTOR INTERNAL:
KOMPONEN KEKUATAN KELEMAHAN
(Sterngths) (Weaknesses)
1. PEMIMPIN ......................................... .........................................
.. ...
......................................... .........................................
... ....
......................................... .........................................
... .....
2. Dosen ......................................... .........................................
... ....
......................................... .........................................
... ....
......................................... .........................................
... ....
3. Fasilitas Belajar- ......................................... .........................................
.... .....
Mengajar. ......................................... .........................................
.... .....
......................................... .........................................
.... ....
4. Mahasiswa ......................................... .........................................
.... ....
FAKTOR EKSTERNAL:
KOMPONEN PELUANG ANCAMAN
(Opportunities) (Threats)
1. PEMIMPIN/LING- .......................................... ..........................................
KUNGAN .... ....
.......................................... ..........................................
.... ....
.......................................... ..........................................
... ....
2. Orangtua Mahasiswa .......................................... ..........................................
.... ....
.......................................... ..........................................
.... .....
.......................................... ..........................................
.... .....
3. Tokoh Masyarakat .......................................... ..........................................
... ....
.......................................... ..........................................
... ...
.......................................... ..........................................
... ...
4. Sekolah/Perguruan .......................................... ..........................................
PILIH MASING-MASING 3 ELEMEN SWOT YANG MEMILIKI
KEKUATAN, KELEMAHAN, PELUANG, ANCAMAN TERBESAR.
STRENGTHS ( S ). WEAKNESSES (W)
(KEKUATAN) (KELEMAHAN)
1. ........................................... 1. ...........................................
........................................... ...........................................
2. ........................................... 2. ...........................................
........................................... ...........................................
3. ............................................ 3. ............................................
........................................... ...........................................
1. ........................................... 1. ...........................................
........................................... ...........................................
2. ........................................... 2. ...........................................
........................................... ...........................................
3. ............................................ 3. ............................................
........................................... ...........................................
MATRIX KOMPARASI URGENSI
FAKTOR INTERNAL
Faktor yang Lebih Urgen
NO Factor - Faktor Bobot
a b c d e f JLH
KEKUATAN ( Strength )
a
KELEMAHAN ( Weaknesses)
d
Total
15 100%
ANCAMAN (Threats).
d
Total
100%
Faktor
Nilai Keterkaitan
BF
No Internal dan %
ND NBD N N T
Eksternal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 R B N
K K B
Internal
Strengths
1
2
3
Weaknesses
4
5
6
Eksternal
Opportunity
7
8
9
Threats
10
11
12
KWADRAN MEDAN KEKUATAN
S=
- 5 STRATEGI SO=
STRATEGI ST =
- 4 OFFENSIF/AGRESIF
DIVERSIFIKASI
- 3
KWADRAN II KWADRAN I
- 2
5 4 3 2 1 -1 1 2 3 4 5
| | | | | 0
| | | | |
T= - 1 1,76 O=
2,9
KWADRAN IV - 2 Kwadran III
- 3
STRATEGI WT=
- 4
DEFENSIF - 5 STRATEGI OW=
TURNING AROUND
W=
FORMULASI STRATEGI SWOT
Kekuatan: Kelemahan
Factor
Internal 1.............................. 1..............................
Faktor 2.............................. 2..............................
Eksternal 3. .............................. 3. ..............................
informasinya kurang
lengkap,
metodologinya belum
dikuasai,
perencanaannya tidak
realistis sehingga tidak
mungkin pernah bisa
terlaksana
pengaruh politis terlalu besar
sehingga pertimbangan-
pertimbangan teknis
perencanaan diabaikan.
53
Kegagalan Perencanaan (2)
2. Perencanaannya mungkin baik, tetapi pelaksanaannya
tidak seperti seharusnya.
kegagalan terjadi karena tidak berkaitnya perencanaan dengan
pelaksanaannya.
aparat pelaksana tidak siap atau tidak kompeten,
masyarakat tidak punya kesempatan berpartisipasi sehingga
tidak mendukungnya.
54
Kegagalan Perencanaan (3)
3. Perencanaan mengikuti paradigma yang ternyata tidak
sesuai dengan kondisi dan perkembangan serta tidak
dapat mengatasi masalah mendasar negara
berkembang.
Misalnya, orientasi
semata-mata pada
pertumbuhan yang
menyebabkan makin
melebarnya kesenjangan.
Dengan demikian, yang
keliru bukan semata-mata
perencanaannya, tetapi
falsafah atau konsep di
balik perencanaan itu.
55
Kegagalan Perencanaan (4)
56
Perencanaan yang Ideal
Prinsip partisipatif: masyarakat yang akan memperoleh manfaat
dari perencanaan harus turut serta dalam prosesnya.
Prinsip kesinambungan: perencanaan tidak hanya berhenti
pada satu tahap; tetapi harus berlanjut sehingga menjamin
adanya kemajuan terus-menerus dalam kesejahteraan, dan
jangan sampai terjadi kemunduran.
Prinsip holistik: masalah dalam perencanaan dan
pelaksanaannya tidak dapat hanya dilihat dari satu sisi (atau
sektor) tetapi harus dilihat dari berbagai aspek, dan dalam
keutuhan konsep secara keseluruhan.
Mengandung sistem yang dapat berkembang (a learning and
adaptive system).
Terbuka dan demokratis (a pluralistic social setting).
57