Anda di halaman 1dari 9

Nama : Bima Kurnia Febrizal

Nim : 22134014
Prodi : Manajemen Perdagangan
Matkul : Manajemen Sumber Daya Manusia

1. Proses perencanaan strategik


Proses perencanaan strategik adalah kegiatan manajemen organisasi yang
digunakan untuk menetapkan prioritas, memfokuskan energi dan sumber daya,
memperkuat kinerja operasional, serta memastikan bahwa karyawan dan pemangku
kepentingan lainnya bekerja menuju tujuan bersama dan menetapkan kesepakatan tentang
hasil yang diinginkan, serta menyesuaikan arah organisasi saat terjadi perubahan
Ciri-ciri manajemen strategis mencakup berbagai elemen yang membantu
organisasi dalam mengembangkan dan menjalankan strategi mereka dengan efektif.
Berikut adalah beberapa ciri khas manajemen strategis:
 Orientasi pada Masa Depan: Manajemen strategis berfokus pada
pencapaian tujuan jangka panjang organisasi. Ini melibatkan pemikiran
jangka panjang dan mempertimbangkan tren dan perubahan lingkungan
yang mungkin terjadi di masa depan.
 Proses Terstruktur: Manajemen strategis melibatkan proses terstruktur yang
mencakup tahapan seperti analisis lingkungan, penetapan tujuan,
perumusan strategi, implementasi, dan pengawasan. Proses ini membantu
organisasi untuk memastikan bahwa mereka bergerak dalam arah yang
sesuai dengan visi dan misi mereka.
 Keterlibatan Pemangku Kepentingan: Manajemen strategis
mempertimbangkan kepentingan dan pandangan berbagai pemangku
kepentingan seperti pemegang saham, karyawan, pelanggan, dan
masyarakat umum. Ini memastikan bahwa strategi yang diadopsi
mencerminkan kebutuhan dan harapan mereka.
 Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal: Organisasi melakukan analisis
lingkungan eksternal untuk memahami peluang dan ancaman di pasar serta
analisis internal untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan mereka. Ini
membantu dalam merumuskan strategi yang sesuai.
 Penetapan Tujuan yang Jelas: Tujuan jangka panjang yang jelas dan terukur
ditetapkan dalam manajemen strategis. Tujuan ini memberikan arah bagi
organisasi dan menjadi landasan bagi perencanaan strategi.
 Pilihan Strategi: Manajemen strategis melibatkan pemilihan strategi yang
sesuai untuk mencapai tujuan organisasi. Ini bisa berupa strategi
pertumbuhan, strategi diferensiasi, strategi biaya, atau strategi lainnya yang
sesuai dengan kondisi dan sumber daya organisasi.
 Alokatif Sumber Daya: Manajemen strategis melibatkan alokasi sumber
daya organisasi, seperti waktu, uang, dan tenaga kerja, untuk mendukung
implementasi strategi. Ini memastikan bahwa sumber daya digunakan
secara efisien.
 Pengukuran dan Evaluasi: Kinerja strategis dievaluasi secara teratur untuk
memastikan bahwa organisasi berada di jalur yang benar dalam mencapai
tujuannya. Metrik dan KPI (Key Performance Indicators) digunakan untuk
mengukur kemajuan.
 Fleksibilitas: Manajemen strategis juga harus fleksibel dalam menghadapi
perubahan kondisi pasar atau lingkungan. Organisasi perlu siap untuk
menyesuaikan strategi mereka jika diperlukan.
 Kepemimpinan Tertinggi Terlibat: Manajemen strategis seringkali
memerlukan keterlibatan langsung dari kepemimpinan tertinggi organisasi,
seperti CEO dan dewan direksi, karena strategi ini berdampak pada arah
keseluruhan organisasi.
Proses perencanaan strategis adalah langkah-langkah sistematis yang digunakan
oleh organisasi untuk merumuskan dan melaksanakan strategi mereka. Berikut adalah
langkah-langkah umum dalam proses perencanaan strategis:
1. Menetapkan Visi, Misi, dan Nilai Organisasi:
 Menetapkan visi: Gambaran yang jelas tentang apa yang ingin dicapai
organisasi di masa depan.
 Menetapkan misi: Penjelasan tentang tujuan utama organisasi, perannya,
dan mengapa eksis.
 Menetapkan nilai-nilai: Nilai-nilai yang membimbing perilaku dan budaya
organisasi.
2. Analisis Lingkungan:
 Analisis lingkungan eksternal: Menganalisis peluang dan ancaman yang ada
di pasar dan lingkungan eksternal organisasi.
 Analisis lingkungan internal: Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan
internal organisasi, termasuk sumber daya dan kapabilitasnya.
3. Penetapan Tujuan dan Sasaran:
 Menetapkan tujuan jangka panjang yang ingin dicapai organisasi.
 Merumuskan sasaran yang lebih spesifik dan terukur yang mendukung
pencapaian tujuan jangka panjang.
4. Perumusan Strategi:
 Memilih strategi atau rencana aksi yang akan digunakan untuk mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
 Ini dapat melibatkan pengembangan strategi pertumbuhan, strategi
diferensiasi, strategi biaya, atau strategi lainnya sesuai dengan analisis
lingkungan dan sumber daya organisasi.
5. Implementasi Strategi:
 Menetapkan rencana tindakan yang jelas untuk melaksanakan strategi.
 Mengalokasikan sumber daya, tanggung jawab, dan wewenang yang
diperlukan untuk melaksanakan rencana tersebut.
6. Monitoring dan Pengawasan:
 Mengukur kemajuan dalam mencapai sasaran dan tujuan strategis.
 Melakukan perubahan atau penyesuaian jika diperlukan berdasarkan hasil
pemantauan.
7. Evaluasi dan Pembaruan:
 Melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja strategis dan hasil yang
telah dicapai.
 Memutuskan apakah strategi perlu diperbarui atau dimodifikasi untuk
mengatasi perubahan dalam lingkungan atau pencapaian tujuan.
8. Komunikasi Strategi:
 Mengkomunikasikan strategi kepada seluruh organisasi dan memastikan
pemahaman dan komitmen dari semua pemangku kepentingan.
9. Budaya dan Implementasi:
 Membangun budaya organisasi yang mendukung pelaksanaan strategi.
 Memastikan keterlibatan dan dukungan seluruh tim dan individu dalam
organisasi.
10. Revisi dan Penyempurnaan Terus-Menerus:
 Proses perencanaan strategis adalah siklus yang berkelanjutan. Organisasi
terus memantau dan menyesuaikan strategi mereka sesuai dengan
perubahan lingkungan dan hasil yang dicapai.
Penerapan proses perencanaan strategis memiliki banyak manfaat bagi organisasi.
Beberapa manfaat utama meliputi:
a) Penentuan Arah yang Jelas: Proses perencanaan strategis membantu
organisasi untuk menetapkan visi, misi, dan tujuan jangka panjang yang
memberikan arah yang jelas. Ini membantu semua anggota organisasi
memahami tujuan mereka dan bekerja menuju pencapaian tujuan tersebut.
b) Fokus pada Prioritas: Dengan merumuskan strategi, organisasi dapat
mengidentifikasi proyek-proyek dan inisiatif yang paling penting untuk
mencapai tujuan strategis mereka. Ini membantu dalam mengalokasikan
sumber daya dan energi dengan lebih efisien.
c) Peningkatan Kinerja: Proses perencanaan strategis memungkinkan
organisasi untuk mengevaluasi dan meningkatkan kinerja mereka. Melalui
pemantauan dan pengukuran yang berkelanjutan, organisasi dapat
mengidentifikasi area-area di mana mereka perlu meningkatkan kinerja
mereka.
d) Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Analisis lingkungan eksternal
dan internal yang terlibat dalam perencanaan strategis membantu organisasi
dalam membuat keputusan yang lebih baik. Mereka dapat mengantisipasi
perubahan lingkungan, menghindari risiko, dan memanfaatkan peluang
yang ada.
e) Koordinasi dan Integrasi: Proses perencanaan strategis mempromosikan
koordinasi dan integrasi di seluruh organisasi. Ini membantu menghindari
konflik antar departemen atau unit kerja dan memastikan bahwa semua
aktivitas mendukung visi dan tujuan organisasi.
f) Pengembangan Budaya Organisasi yang Kuat: Strategi yang jelas dan
komunikasi yang efektif tentang strategi tersebut dapat membantu dalam
membangun budaya organisasi yang kuat. Ini termasuk komitmen terhadap
tujuan bersama dan nilai-nilai organisasi.
g) Pemantauan Kemajuan: Proses perencanaan strategis memungkinkan
organisasi untuk secara teratur memantau kemajuan dalam mencapai tujuan
strategis. Hal ini dapat membantu dalam mengidentifikasi masalah atau
hambatan yang mungkin muncul dan mengambil tindakan korektif sebelum
terlambat.

2. Human resources planning (perencanaan sumber daya manusia)


Perencanaan sumber daya manusia (SDM) adalah suatu proses yang penting dalam
manajemen organisasi untuk memastikan bahwa organisasi memiliki tenaga kerja yang
sesuai dengan kebutuhan mereka saat ini dan di masa depan.
Tujuan dari perencanaan sumber daya manusia (SDM) adalah untuk memastikan
bahwa organisasi memiliki sumber daya manusia yang cukup, berkualitas, dan sesuai
dengan kebutuhan organisasi agar dapat mencapai tujuannya. Berikut adalah beberapa
tujuan utama dari perencanaan SDM:
a. Mencocokkan SDM dengan Kebutuhan Organisasi:
 Memastikan bahwa organisasi memiliki jumlah karyawan yang cukup
untuk mengisi peran dan tanggung jawab yang ada.
 Menyesuaikan keterampilan, kompetensi, dan kapabilitas karyawan dengan
tuntutan pekerjaan dan tujuan organisasi.
b. Mengurangi Ketidakcocokan:
 Menghindari kelebihan atau kekurangan karyawan yang dapat
mengakibatkan biaya yang tidak perlu atau beban kerja yang berlebihan
pada karyawan.
 Mengurangi turnover dan ketidakpuasan karyawan karena pekerjaan yang
tidak sesuai dengan kemampuan atau minat mereka.
c. Mendukung Pertumbuhan Organisasi:
 Mempersiapkan organisasi untuk pertumbuhan dan perubahan dengan
merencanakan kebutuhan SDM yang diperlukan untuk proyeksi
pertumbuhan.
 Meningkatkan kemampuan organisasi untuk merespons peluang pasar atau
tantangan dengan cepat.
d. Meningkatkan Produktivitas:
 Menyediakan pelatihan dan pengembangan yang diperlukan untuk
meningkatkan keterampilan karyawan, yang pada gilirannya meningkatkan
produktivitas.
 Memastikan bahwa karyawan memiliki alat dan sumber daya yang mereka
butuhkan untuk bekerja efisien.
e. Mengelola Biaya SDM:
 Mengendalikan biaya SDM dengan memastikan bahwa sumber daya
manusia digunakan secara efisien.
 Mengidentifikasi peluang untuk mengurangi biaya, seperti melalui
otomatisasi atau pengoptimalan proses.
f. . Meningkatkan Kepuasan Karyawan:
 Memastikan bahwa karyawan memiliki peluang untuk pertumbuhan dan
pengembangan dalam organisasi.
 Memberikan kompensasi dan manfaat yang kompetitif dan adil.
 Memastikan karyawan merasa dihargai dan didengarkan.
g. Pematuhan dengan Hukum dan Peraturan:
 Memastikan bahwa organisasi mematuhi semua hukum ketenagakerjaan,
termasuk peraturan tentang gaji, jam kerja, keamanan kerja, dan lainnya.
 Mengurangi risiko hukum yang dapat muncul akibat pelanggaran peraturan
ketenagakerjaan.
h. Meningkatkan Diversitas dan Inklusi:
 Mendorong keberagaman dan inklusi dalam tenaga kerja untuk
menciptakan lingkungan yang lebih produktif dan inovatif.
 Memastikan bahwa praktik SDM mendukung kesetaraan kesempatan.
i. Mendukung Tujuan Organisasi:
 Menyelaraskan rencana SDM dengan strategi dan tujuan keseluruhan
organisasi.
 Membantu organisasi mencapai keunggulan kompetitif melalui manajemen
SDM yang efektif.
j. Membangun Kapabilitas Organisasi:
 Membantu dalam mengembangkan budaya organisasi yang berfokus pada
pengembangan karyawan dan pembelajaran berkelanjutan.
 Membantu organisasi dalam membangun kapabilitas yang dapat
menghadapi perubahan dan tantangan di masa depan.
Adapun tahapan – tahapan dalam perencanaan SDM :
1. Analisis Organisasi dan Tujuan:
 Menganalisis visi, misi, dan tujuan organisasi.
 Memahami strategi dan arah yang ingin dicapai oleh organisasi.
2. Persiapan Inventaris Sumber Daya Manusia:
 Mengidentifikasi jumlah, jenis, dan kualitas karyawan yang saat ini ada di
organisasi.
 Menilai keterampilan, pengalaman, dan kompetensi yang dimiliki oleh
tenaga kerja saat ini.
3. Evaluasi Keadaan Tenaga Kerja Saat Ini:
 Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan tenaga kerja saat ini.
 Mengevaluasi apakah ada kekurangan atau kelebihan sumber daya manusia
dalam organisasi.
4. Peramalan Permintaan dan Pasokan Tenaga Kerja:
 Menganalisis tren historis dan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi
permintaan dan pasokan tenaga kerja di masa depan.
 Meramalkan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan pertumbuhan organisasi,
proyeksi bisnis, dan perubahan demografis.
5. Pengembangan Strategi Bakat:
 Merumuskan rencana untuk mengisi kesenjangan antara kebutuhan tenaga
kerja dan ketersediaan tenaga kerja yang ada.
 Menentukan apakah perlu melakukan perekrutan eksternal, pelatihan,
promosi internal, atau perubahan lain dalam manajemen SDM.
6. Implementasi Rencana:
 Melaksanakan rencana yang telah disusun, termasuk perekrutan, pelatihan,
atau pengembangan karyawan.
 Memastikan bahwa rencana SDM dijalankan sesuai dengan tujuan dan
strategi yang telah ditetapkan.
7. Pemantauan dan Evaluasi Rencana:
 Memantau kemajuan dalam pelaksanaan rencana SDM.
 Mengevaluasi apakah tindakan yang diambil sesuai dengan harapan dan
apakah mereka berhasil mengatasi kebutuhan SDM.
Tahapan-tahapan ini membantu organisasi untuk merencanakan, mengelola, dan
mengoptimalkan sumber daya manusia mereka agar sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
organisasi. Proses HRP adalah alat penting dalam menghindari ketidakcocokan sumber
daya manusia dan untuk memastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang memadai
untuk mencapai tujuannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, D. I. 2020. Manajemen strategis. Nas Media Pustaka.
Kasman, S. S. (Ed.). (2023). Manajemen Sumber Daya Manusia. CV Gita Lentera.
Priyono dan Marnis. 2008. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA. ZIFATAMA
PUBLISHER. Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai