GAWAT DARURAT
SISTEM PERNAPASAN
materi 4
Pengertian
0,50
Bayangan infiltrat (Radiologi)
PaCO2
Asidosis
Faktor Predisposisi u/ terjadinya ARDS sbb :
1. Sepsis atau sindrom septik
2. Aspirasi lambung
3. Sindrom shock
4. Trauma paru
5. Overdosis obat2an
6. Pneumonie
7. Keracunan oksigen
8. Hifertransfusi
9. DIC (Dissemenated Intravaskuler
Coagulation)
10. Gemuk, cairan amnion, emboli udara
11. Pankreatitis akut hemoragik
12. Luka bakar atau inhalasi asap
13. Ekslampsi
Pengkajian Keperawatan
1. Tahap awal mungkin tak ada keluhan
kecuali pengaliran cairan limfa.
2. Tahap lanjut :
* Edema intersititial ditandai kerusakan
kapiler pd membran basalis alveolar >
permiabel u/ protein msk ke dlm lapisan
b) Riwayat trauma
c) Shock
d) Transfusi darah
e) Kelebihan cairan
f) Emboli
g) Opendosis obat
h) Menghirup udara toksik
i) Luka bakar
j) Aspirasi
k) Radiasi
l) Urenia
m) Ekslampsia
Riwayat medis
a) Penyakit pembuluh darah
b) Penyakit paru
c) Riwayat pembedahan
d) Penyakit pankreas
e) Penyakit susunan sraf pusat
f) Alergi
g) Merokok
Data Obyektif
1) Fisik
- Takipnen
- Hipoksia
- Sianosis
- Hipotensi, Takikardia
- Gelisah
- Auskultasi krakles
2. Lab :
Analisis gas darah
kesadaran .
4. CO2 dalam, darah sianosis.
5. Mulai terjadi iskemia miokardium
7. PH darah .
Perencanaan / Intervensi
a. Jalan napas, pernapasan & sirkulasi :
memelihara terapi oksigen, penggunaan
ventilator,analisa gas darah.
b. Berikan posisi high – fowler’s
c. Jika secret banyak suction
d. Monitor intake output (cairan intravena,
pemasangan kateter).
e. Penatalaksanaan obat sesuai indikasi
- Analgesik sedatipa & kartikosteroid.
f. Monitor secara intensive; jalan napas,
pernapasan & sirkulasi, vital sign, kaji
perubahan pernapasan & jantung
g. Monitor keadaan hemodinamik : arterial &
CVP dgn menggunakan kateter Swan –
Ganz.
h. Lakukan komunikasi efektif & adekuat
terhadap perubahan status kesehatan klien,
prosedur tindakan & rencana keperawatan.
Perubahan2 pada Faal Paru dari Asma
Observasi
Bertambahnya resistensi jalan udara & berkurangnya
paru.
Patofisiologi
Yg sering terserang adl Bronkus diameter 3-
5 mm, dgn distribusi luas. Walaupun asma
pd prinsipnya merupakan suatu kelainan
bagian jalan udara, akan tetapi dpt pula
menyebabkan gangguan fungsional paru
gangguan itu disebabkan sbb :
1) Retensi udara respirasi mengganggu
perpusi
2) Terdpt air Tappering vol exp
menambah tingkat Dispnea emfisema
paru
3. Adanya mukus dgn visikositas yg tinggi dlm
lumen bronkus obstruksi total
4. Selain Bronkospasme terjadi pula edema
saluran napas mengganggu pertukaran
gas.
5. Setiap serangan pertama selalu produksi
mukus bertambah usaha exp terjadi
gangguan ventilasi mempengaruhi difusi
gas.