Anda di halaman 1dari 73

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN

PEMECAHAN MASALAH
OLEH : LA ODE KAMALIA
A. Pendahuluan
Tugas yang paling penting dan sering
dihadapi adalah mengambil keputusan &
memecahkan masalah;
Mengambil keputusan dan memecahkan
masalah merupakan dua hal yang tak dapat
dipisahkan, kedudukannya saling bergantian;
Pengambilan keputusan sama dengan
pemecahan masalah, karena mengambil
keputusan berarti memecahkan masalah;
A. Pendahuluan
Di sektor pemerintah dan dunia usaha
keterampilan pimpinan dan manajer dalam
mengambil keputusan dan memecahkan
masalah yang dihadapi akan sangat
menentukan suksesnya organisasi dan dunia
usaha tsb; sebaliknya justru menambah
permasalahan baru yang rumit dan runyam;
Olehnya itu setiap individu harus tahu dan
terampil mengambil keputusan dan
memecahkan masalah;
B. Pengertian
MK & PM adalah memilih satu diantara
sekian banyak alternatif (Supranto, 1991)
MK adalah dasar untuk PM (Swansburg,
1996)
MK sebagai suatu sistem, proses berturut-
turut (sequential) dari pemilihan alternatif
dan peletakan pilihan ke dalam tindakan
Lancaster & Lancaster cit Swansburg, 1996)
B. Pengertian
PM adalah bagian dari PK, sebuah proses
sistematis yang berfokus pada
penganalisisan terhadap suatu situasi yang
sulit, PM biasanya termasuk di dalam
langkah PK ( Marquis & Huston, 1996)
PK & PM adalah merupakan kegiatan
sistematis untuk menemukan alternatif yang
terbaik di antara alternatif yang lain guna
menetapkan tindakan yang tepat terhadap
permasalahan yang dihadapi;
C. Kategorisasi Keputusan
a. Keputusan dalam keadaan ada kepastian
b. Keputusan dalam keadaan ada resiko
c. Keputusan dalam keadaan ketidak pastian
d. Keputusan dalam kedaan ada konflik.
D. Model Pengambilan Keputusan
a. Model Normatif
b. Model Pohon Keputusan
c. Model Deskriptif
d. Model Strategik.
Model Normatif

1. Mendefinisikan dan menganalisis masalah
2. Mengidentifikasi semua alternatif yang tersedia
3. Mengevaluasi pendukung-pendukung dan sesuai
dari tiap alternatif
4. Menetapkan ranking alternatif yang ada
5. Memilih alternatif yang sangat memuaskan
6. Melaksanakan keputusan
7. Melakukan tindak lanjut
Model Pohon Keputusan
1. Pernyataan masalah
2. Curah pendapat
3. Memulai diagram pohon dengan meletakkan
masalah disebelah kiri
4. Memilih ide-ide curah pendapat yang sangat
berkaitan dengan pernyataan masalah secara
tertutup
5. Memilih ide-ide yang sangat berkaitan dengan
setiap permasalahan
6. Melanjutkan hingga semua ide-ide ditampilkan

Model Deskriptif

1. Menetapkan tujuan yang dapat diterima
2. Mendefibisikan persepsi-persepsi pokok masalah
3. Mengidentifikasi alternatif yang dapat diterima
4. Mengevaluasi setiap alternatif
5. Memilih alternatif terbaik
6. Melaksanakan keputusan
7. Melakukan tindak lanjut

Model Strategik.

1. Identifikasi masalah
2. Memilih satu yang terbaik dari semua
pilihan
3. Mengembangkan penyelesaian yang
potensial
E. Model Pemecahan Masalah
Masalah adalah setiap perbedaan antara
penampilan yang diselenggarakan dengan
penampilan semestinya
Masalah adalah kesenjangan antara yang
dicapai dengan yang diharapkan.
Caranya : instink; Ilham; Petunjuk atasan;
Kesepakatan kelompok dan Kajian ilmiah (Ini
terbaik)
Bentuknya : Diagram sebab akibat; Analisis
masalah; Analisis kesenjangan
Diagram Sebab Akibat : membuka
penyebab masalah yang tersembunyi
Langkah2nya :
1) Definiskan masalah dan tempatkan disebelah
kanan diagram pada akhir garis horizontal
2) Identifikasi masalahutama dan ikuti ke garis
horizontal sbg garis landasan
3) Lakukan curah pendapat terhadap masalah2 di
bawahnya dan hubungkan kegaris masalah utama
4) Perhatikan akar masalahnya dgn mengidentifikasi
masalah yang lebih menonjol dari pada yang ada
kaitannya
5) Mengusulkan solusi untuk akar permasalahannya

Analisis Masalah : akat untuk
menemukan akar penyebab masalah
dalam kinerja
Langkah2nya sbb.:
1. Definisikan masalah secara umum dalam pola
penyimpangan dari spesifikasi
2. Mendefiniskan masalah secara rinci : apa, kapan,
dimana, mengapa, bagaimanam berapa banyak
3. Identifikasi apa yang dapat menyebabkan
penyimpangan
4. Lakukan pendataan penyebab potensial dan tes
turunnya pekerjaan untuk mengetahui
kebenarannya.
Contoh :
Definisikan masalah : .
Keistimewaan khusus : .
Lakukan perubahan lain pada saat itu :
..
Masalah yang mungkin :

Menulai untuk masalah yang sangat disukai :

Melakukan verifikasi masalah tersebut :


Analisis Kesenjangan : membandingkan
jinerja anda dengan yang jadi saingan
Langkah2nya :
1. Mengumpulkan data tentang jenjang kinerja yang
anda maksudkan
2. Mengumpulkan data ttg kinerja anda sendiri dan
bandingkan
3. Identifikasi kesenjangan kinerja : positif, negatif dan
parity
4. Analisis sebab terhadap tang sebab negatif baik
jumlah maupun mutunya
5. Memikirkan rencana tindakan untuk mengatasi
kesenjangan
F. Metode lain dari Pemecahan
Masalah
Tehnik Delphi : U/ Ramalan jangka panjang
Tehnik Kelompok Nominal : Keputusan
terstruktur u/ capai sepakat
Paired Comparizon : Voting terstruktur U/
capai konsensus
G. Pola PM dan PK dalam Pelayanan
Kesehatan
Tahap 1 : pengkajian
Tahap 2 : Penetapan Diagnosis
Tahap 3 : POA
Tahap 4 : Implementing / Intervention
Tahap 5 : Evaluation
G. Menetpakan Masalah Mutu
Pelayanan RS
Langkah2nya :
1. Tapkan jenis pelayanan prioritas
2. Tapkan masalah mutu pelayanan yang
diselenggarakan
3. Tapkan prioritas masalah mutu
4. Rumuskan pernyataan masalah mutu
Langkah 1 : Menetapkan jenis
pelayanan yang diprioritaskan.
Caranya :
Menyusun daftar pelayanan yang diselenggarakan;
dengan cara : lakukan diskusi antar anggota tim,
gunakan tehnik kesepakatan kelompok,
brainstorming, Nominal group techniques (NGT).
Hasil yang dicapai : adalah daftar pelayanan yang
diselenggarakan. Contoh : Pelayanan di Unit
Obsgyn rumah sakit : Pelayanan pemeriksaan
kehamilan, pertolongan persalinan, bedah caesar,
pelayanan infertility, pelayanan keluarga berencana.
Kesepakatan kelompok :

Undang semua anggota Tim untuk hadir;
Atur tata ruang agar setiap anggota Tim duduk berhadapan;
Tulis pada papan tulis / flip chart pokok persoalan yang akan
dibahas. Pastikan semua anggota Tim memahami pokok
persoalan yang akan dibahas;
Undang semua anggota Tim mengemukakan pendapat secara
lisan (curah pendapat) / menuliskan pada secarik kertas
(kelompok nominal);
Usahakan pada saat mengemukakan pendapat tersebuttidak
ada diskusi antar anggota Tim. Untuk curah pendapat tidak
boleh ada kritik dan penilaian.
Tulis semua pendapat dipapan tulis/flipchart yang dapat
disaksikan oleh semua anggota Tim;
Batasi pembahasan selama 30 60 menit.
Menilai pelayanan yang diprioritaskan.

Lakukan diskusi antar anggota Tim;
Gunakan tehnik curah pendapat;
Upayakan konsensus;
Bila tak tercapai, gunakan tehnik : pemungutan
suara (voting), kriteria matrik.
Hasil yang didapat : Terpilihnya satu jenis
pelayanan yang diprirotaskanprogram
pengendalian mutu.
Bentuk pemungutan suara : langsung, majemuk,
dengan pembobotan.
Pemungutan suara langsung :

Tiap anggota memiliki satu suara,
Pemilihan secara langsung;
Pemilihan dapat terbuka atau tertutup;
Nilai terbanyak adalah pilihan yang
dimaksud.
Pemungutan suara majemuk :

Tiap anggota memiliki lebih dari satu suara;
Nilai tiap suara berbeda (1 s/d 3);
Pilihan dapat terbuka atau tertutup.
Nilai terbanyak adalah pilihan yang
dimaksud.
Pemilihan dengan pembobotan :

Tiap anggota memiliki satu suara;
Tiap masalah ada bobotnya;
Pilihan dapat terbuka atau tertutup;
Nilai terbanyak adalah pilihan yang
dimaksud.
Kriteria Matriks :

Salah satu dari tehnik menetapkan pilihan atau
menyusun peringkat pilihan yang dilakukan oleh
sekelompok orang dengan menggunakan kriteria
yang telah ditetapkan dan disusun dalam bentuk
matriks.
Digunakan apabila pilihan lebih rumit atau telah
tersedia beberapa kriteria.
Kuntungan kriteria matriks : dapat membandingkan
pilihan dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Langkah-langkah kriteria matriks :

Susun daftar pilihan pada kolom yang paling kiri;
Tetapkan kriteria yang dipergunakan dan tulis pada baris paling
atas;
Tetapkan nilai dan cara melakukan penilaian : nilai
dpergunakan biasanya 1 s/d 5, cara penilaian dilakukan
karakteristik demi karakteristik.
Pastikan setiap anggota Tim mempunyai pengertian yang
sama terhadap kriteria dan cara melakukan penilaian;
Lakukan penilaian sesuai dengan cara penilaian yang telah
ditetapkan;
Pilihan adalah yang mendapat nilai terbanyak.
Kriteria memilih pelayanan kesehatan :

1. Karakteristik pelayanan yang diselenggarakan :
Kesulitan (Kes);
Ketelitian (Ket)
Biaya (bi)
Frekuensi (Fre)
2. Peralatan yang digunakan :
Kesulitan (Kes)
Komplek (Kom)
Resiko (Res)
3. Tenaga Pelaksana :
Pengetahuan / Keterampilan (Ktr)
Ketelitian (Ket)
Kepatuhan (Kep).
Kriteria Memilih Pelayanan Kes.
No J.Pelayanan KP P(alat) T(naga) KP.P/T
Langkah 2 : Menetapkan masalah
mutu untuk pelayanan yang telah
diselenggarakan;

Inventarisasi pendapat tentang masalah
mutu. Masalah merujuk pada unsur keluaran.
Hasil : tersusunnya daftar masalah mutu.
Klasifikasi daftar masalah mutu.
Tujuan :
Membuang yang bukan masalah mutu;
Menghilangkan tumpang tindih;
Mempertajam pengertian masalah
Contoh : Daftar masalah :

Tenaga administrasi kurang ---- masukan;
Komplikasi IUD tinggi----- keluaran
(performance);
Pasien mengeluh waktu menunggu lama ----
keluaran;
Isian medical record tidak lengkap ----
keluaran;
Dokter kurang terampil - masukan.


Setelah diklarifikasi daftar masalah
menjadi :

Komplikasi IUD tinggi;
Waktu menunggu lama ;
Isian medical record tidal lengkap.
Konfirmasi Daftar Masalah :

Metode :
Bila mampu lakukan secara langsung :
Perlu mengumpulkan data;
Tergantung dari datanya :
Retrospektif : memanfaatkan data yang sudah ada,
misalnya data Rekam Medis;
Prospektif : mencari data, misalnya survey keluhan
pasien.
Perhatikan syarat-syarat pengumpulan,
pengolahan dan penyajian data
Bila tidak mampu, lakukan secara tidak
langsung menanyakan kepada petugas
lain yang terlibat.

Cara menarik kesimpulan :
Secara lansung : lihat standar : lebih besar dari
standar ---- konformasi; Bila tak ada standar
gunakan batas 5 %;
Secara tidak langsung : lebih besar dari 5 % -------
konfirmasi; gunakan azas mayoritas; lebi besar dari
50 % ---- konfirmasi.
Hasil : Tersusunnya daftar masalah yang sudah
terkonfirmasi.
Langkah 3 : Menetapkan prioritas
masalah mutu;

Menetapkan prioritas masalah mutu, apakah
semua masalah mutu perlu diselesaikan.
Kalau perlu apakah diselesaikan sekaligus
bersamaan. Jika tidak karena kemampuan
terbatas. Yang lebih pokok adalah
menetapkan prioritas masalah mutu.
Adapun metode yang digunakan
adalah :

Lakukan diskusi antar anggota tim;
Gunakan sepekatan kelompok;
Usahakan adanya konsensus;
Bila tidak tercapai konsensus gunakan
kriteria matrik.
Kriteria yang digunakan adalah :

Importancy (I) : meliputi : Prevalence (P),
Saverity (S), Rate of increase (RI), Public
concern (PC), Degree of unmeet need (DU),
Political climate (PC).
Technical Feasibility (T);
Resources Availability (R).
Contoh Kriteria Matrik :
N Mslh P S RI PC DU PC T R ITR
Langkah 4 : Merumuskan pernyataan
masalah mutu.

Prioritas masalah perlu dirumuskan dengan
jelas dan lengkap.
Rumusan pernyataan masalah : adalah
pernyataan tertulis yang menjelaskan
tentang masalah apa yang ditemukan, siapa
yang terkena masalah, berapa besar
masalahnya, dimana dan bilamana masalah
itu terjadi.
Manfaat pernyataan masalah ini adalah
membantu pelaksanaan program
(memahami masalah, menetapkan tujuan,
menetapkan kegiatan, menilai hasil).
Syarat merumuskan pernyataan
masalah adalah sebagai berikut :

Dapat menjawab 5 (lima) pertanyaan : apa masalahnya, siapa
yang terkena masalah, berapa besar masalahnya, dimana
masalah itu terjadi dan bilamana masalah itu terjadi.
Tidak mencantumkan : pernyataan yang menyalahkan
seseorang, pernyataan tentang penyebab masalah, pernyataan
tentang cara penyelesaian masalah.
Menggunakan tata bahasa yang benar, serta kalimat yang
singkat. Contoh : 30 % akseptor KB yang berkunjung ke Klinik
KB X Jakarta pada bulan Januari 2000 mengalami komplikasi.
Bagaimana menjawab 30 % ini.
Untuk menjawab tentang berapa
besarnya masalah dapat dilakukan 2
cara, yakni :

Bila konfirmasi dilakukan secara lansung,
data yang tersedia dapat dipergunakan;
Bila konfirmasi tidak langsung, perlu
pengumpulan data.
Cara penumpulan data : Cara langsung
:

Data Primer : Interview klien, Survey khusus.
Data sekunder : Rekam medis, formulir
catatan, dan formulir pelaporan.
Perhatikan syarat-syarat pengumpulan data,
pengolahan dan penyajian data.
Setelah data tersedia, rumuskan pernyataan
masalah.
Mendiskusikan rumusan pernyataan
masalah :

Pelayanan KB di Rumah Sakit tidak berjalan karena bidannya
tidak pernah datang. Komentar : Rumusan masalah ini tidak
benar karena : tidak menjawab siapa, berapa, dimana dan
bilamana, mencantumkan penyebab, menyalahkan seseorang.
20 % akseptor IUD yang dilayani di Klinik KB X tidak kembali
untuk follow up. Komentar :Rumusan masalah ini kurang
lengkap, karena tidak menjawab bilamana.
20 % Rekam medis KB di Klinik KB X pada taun 2000 tidak
lengkap dan karena itu perlu dilakukan komputerisasi.
Komentar : Rumusan masalah ini tidak benar, karena
mencantumkan saran penyelesaian masalah.
30 % akeptor vacektomi yang dilayani di klinik mantap PKMI
Jakarta pada tahun 2000 mengalami komplikasi. Komentar :
Rumusan pernyataan masalah ini benar, karena menjawab
pertanyaan apa, siapa, berapa, dimana dan bilamana; tidak
menyalahkan, tidak ada pernyataan jalan keluar, tidak ada
pernyataan penyebab.
Menetapkan Penyebab Masalah Mutu
Pelayanan Rumah Sakit

Langkah-langkah sebagai berikut :
Menetapkan sumber masalah;
Menetapkan penyebab masalah;
Menetapkan prioritas penyebab masalah;
Menyajikan prioritas penyebab masalah.
Langkah 1 : Menetapkan Sumber
Masalah

Menetapkan sumber masalah pertama-tama harus
diketahui adalah apa sumber masalah, yakni tempat
dimana terjadinya masalah. Mengapa sumber
masalah perlu ditetapkan, karena untuk
memusatkan perhatian dalam mencari penyebab
masalah. Pertanyaan berikut adalah dimana
kemungkinan sumber masalah tersebut dapat
ditemukan, yaitu pada salah satu langkah-langkah
atau kegiatan yang ada pada pelayanan kesehatan
di rumah sakit.
Tentukan menentukan sumber masalah ini
harus menggunakan alat bantu. Alat bantu
yang dapat digunakan adalah dengan
menggunakan bagan alur (flow chart). Flow
chart adalah bagan yang menggambarkan
urutan langkah-langkah atau kegiatan-
kegiatan yang terdapat dalam pelayanan
kesehatan di rumah sakit.
Dalam membuat bagan alur ada
langkah-langkah yang harus dilakukan,
yakni :

Susun langkah atau kegiatan yang harus dilakukan
untuk terselenggaranya pelayanan kesehatan di
rumah sakit secara berurutan. Contoh : Masalah
tingginya komplikasi IUD Buat kegiatan yang dimulai
dari pasien datang sampai dengan pasien pulang,
misalnya : (a) Pasien datang ke Rumah Sakit, (b)
Mendaftar ke loket, (c) Menunggu di ruang tunggu,
(d) Mendapat pelayanan konseling, (e) Pemeriksaan
fisik dan obgyn, (f) Tindakan pemasangan IUD, (g)
Konseling pasca tindakan, (h) Pengambilan obat, (I)
Pasien pulang.
Dalam membuat bagan alur ada
langkah-langkah yang harus dilakukan,
yakni :

Lihat hal 13 pada makalah
Analisis (diskusikan) sumber masalah pada bagan
alur dengan mengajukan pertanyaan sebagai
berikut : (a) Apakah urutan langkah kegiatan telah
dilakukan, (b) Apakah ada langkah kegiatan yang
hilang, (c) Apakah masalah dapat terjadi untuk
setiap langkah kegiatan.
Ambil kesimpulan, tentang : Sumber masalah yang
dicurigai, untuk lebih mempertajam letak sumber
masalah, dapat dibuat bagan alur tingkat 2 untuk
setiap kegiatan yang dicurigai sebagai sumber
masalah.
Langkah 2 : Menetapkan Penyebab
Masalah.

Penyebab masalah adalah menunjuk pada
kesenjangan unsur masukan, proses dan
lingkungan dengan standar yang sesuai.
Langkah-langkah Menetapkan Penyebab
Masalah Mutu :
Inventarisasi penyebab masalah secara
teoritis, melalui curah pendapat dengan
menggunakan alat bantu diagram tulang
ikan.
Langkah-langkah membuat diagram
tulang ikan :
Tetapkan masalah yang akan dibahas
dengan menuliskannya di dalam kotak paling
kanan;
Tetapkan kategori utama penyebab masalah
(masukan, proses, linkungan);
Diskusikan penyebab masalah untuk setiap
kategori;
Hasil akhir merupakan daftar penyebab
masalah secara teoritis.
Manfaat Diagram Tulang Ikan ini
adalah :
(a) Membantu mengorganisir pelbagai
informasi yang luas dalam bentuk lebih
operasional; (b) Menampung banyak
pendapat dari kelompok dengan
menempatkan pada ranting dan sub ranting
yang sesuai; (c) Membantu sistematis serta
pemusatan perhatian dalam mengkaji
penyebab masalah.
Prioritas masalah adalah yang
mendapat nilai terbanyak
(Hal 15)
I = Importancy; T = Technical Feasibility; R =
Resources Availability.
Klarifikasi penyebab masalah disesuaikan dengan
keadaan sebenarnya di rumah sakit.
Caranya :
Diskusikan sejumlah penyebab masalah yang
menurut Tim ditemukan di sarana pelayanan;
Lingkari penyebab masalah tersebut.
Hasil akhir adalah : Daftar penyebab
masalah setelah klarifikasi.

Konfirmasi daftar penyebab masalah.
Metode :
Langsung : kajian data : Prospektif ----- checklist,
retrospektif rekam medis;
Tak langsung : tanyakan kepada staf lain yang terlibat.
Kesimpulan :
Langsung : bandingkan dengan standar, jika tidak
ada standar pakai angka 5 %;
Tidak langsung : azas mayoritas > 50 %.
Hasil akhir : Tersusunnya daftar penyebab masalah
yang telah terkonfirmasi.

Langkah 3 : Langkah-langkah
menetapkan prioritas penyebab
masalah :

Dalam langkah ini pertanyaan yang timbul adalah :
Apakah semua penyebab masalah perlu
diselesaikan. Tentu jawabannya adalah ya.
Pertanyaan berikutnya adalah apakah permasalahan
diselesaikan secara bersamaan, Jawabannya, tentu
tidak, karena kemampuan terbatas. Oleh karena itu
perlu menentukan skala prioritas masalah. Lihat
bagan alur penyelesaian masalah berikut ini.
Kriteria memilih prioritas :

Importancy (Prevalence, Severity, Rate of
increase, Public concern, Degree of unmeet
need, Political climate.
Technical feasibility.
Resources availability.

Gunakan kriteria matriks : pada waktu
memberikan nilai perhatian lebih dipusatkan
pada keadaan intern institusi.
Sebagai hasil akhir adalah ditetapkannya
prioritas penyebab masalah.
Langkah 4 : Langkah-langkah
menyajikan prioritas penyebab
masalah.

Langkah ini pertanyaan yang muncul adalah
mengapa perlu disajikan masalah ? Agar untuk
dapat diketahui semua pihak.
Cara penyajian data, dapat dilakukan dalam
beberapa bentuk, yakni meliputi tekstuler, tabuler
maupun grafikal ----- (Pareto diagram).
Pareto diagram adalah suatu diagram / grafik yang
menampilkan penyebab masalah menurut urutan
prioritasnya.
Manfaat diagram pareto, yakni : (a) membantu memusatkan
upaya pada yang paling penting saja, (b) dapat
memperlihatkan hasil usaha perbaikan (2 pareto).
Langkah membuat diagram pareto, yakni :
Susun daftar penyebab masalah dari yang terbesar ke yang
terkecil;
Hitung jumlah dan persentase (%) setiap penyebab masalah;
Hitung jumlah dan persentase (%) kumulatifnya.
Lihat Halaman 17
H. Menetapkan Cara Penyelesaian
Masalah Mutu Pelayanan Rumah Sakit

Penyebab masalah yang telah ditetapkan perlu
dicarikan cara penyelesaiannya. Untuk itu perlu
ditetapkan cara penyelesaian masalah.
Cara penyelesaian masalah merupakan rangkaian
kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi penyebab
masalah sehingga mutu pelayanan dapat lebih
ditingkatkan. Cara penyelesaian masalah ini ada 3
(tiga) langkah yang perlu dilakukan, yakni : (1)
Menetapkan tujuan; (2) Menetapkan alternatif cara
penyelesaian masalah; (3) Memilih prioritas cara
penyelesaian masalah.
Langkah 1 : Menetapkan tujuan

Tujuan yang baik, harus dapat diukur dan
berbeda bermakna, yakni antara keadaan
sebelum dan keadaan sesudahnya. Tujuan
mengandung uraian tentang besarnya target.
Perhitungan target dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus di bawah ini.
P1 - P2
Rumus : 1,96 = ---------------------------------
P1Q1 + P2Q2
N1 N2
b + b - 4 ac
P2 = ---------------------------------
2 a
Keterangan :
P1 = Besarnya masalah (%);
P2 = Besarnya target yang ingin dicari;
Q1 = 100 % - P1
Q2 = 100 % - P2
N1 = Jumlah populasi sebelum program;
N2 = Jumlah populasi sesudah program.
Contoh :

N1 = N2 = 25 orang
P1 = 20 %
P2 = ..?
Perhitungan :
20 - P2
1,96 = ---------------------------------
20x80 + P2(100-P2)
25 25
1,154 P2 55,4 P2 + 154,1 = 0
55,4 + 3069 - 711,3
P2 = -----------------------------------
2,308
P2 (1) = 45 % (menaikkan target)
P2 (2) = 2,93 % (menurunkan target).
Rumusan tujuan :

Misalkan : Menurunkan angka komplikasi
IUD dari 20 % pada tahun 2000 menjadi 2,93
pada tahun 2003.
Pedoman apa yang dipakai dalam
menetapkan waktu. Kemampuan yang
dimiliki. Makin besar kemampuan, makin
cepat waktunya.
Langkah 2 : Menetapkan alternatif cara
penyelesaian masalah.

Cara yang digunakan :
Mempelajari yang sudah ada melalui : adaptasi atau
penggabungan;
Mengembangkan gagasan baru. Cara ini dilakukan
dengan berfikir kreatif dengan tehnik : analogi dan atau
lateral.
Hasil akhir adalah tersusunnya
alternatif cara penyelesaian
masalah.
Langkah-langkah menggunakan tehnik
analogi :

Undang seluruh anggota tim untuk mengadakan rapat;
Tulis penyebab masalah yang akan diselesaikan pada flipchart;
Bahas tujuan yang ingin dicapai dan buat rumusan tujuannya;
Minta anggota menganalogikan penyebab masalah yang
sedang dibahas. Tulis setiap analogi di flipchart;
Pilih 2 atau 3 analogi yang paling kreatif, kemudian diskusikan
secara mendalam. Catat gagasan yang muncul di flipchart.
Kembalikan gagasan tersebut kepada penyebab masalah awal.
Langkah 3 : Memilih Prioritas Cara
Penyelesaian Masalah.

Tehnik yang digunakan adalah : (1) Curah
pendapat untuk mendapatkan konsensus; (2)
Kriteria matriks apabila tidak tercapai
konsensus.
Kriteria yang digunakan :
Efektivitas program : Magnitude (M),
Importancy (I), dan Vunerability (V);
Efisiensi Program : Cost .
No Cara PM M
(magn
itude)
I
(Impor
tancy)
V)Vun
erabilit
y)
C
(Cost)
MIV
C
Berikan nilai : 1 5 untuk setiap criteria
Prioritas cara penyelesaian masalah adalah
yang mendapat nilai terbanyak.
Hasil akhir adalah ditemukannya satu cara
penyelesaian masalah.
I. Melaksanakan Pemecahan Masalah
Mutu Pelayanan Rumah Sakit

Cara penyelesaian masalah mutu yang telah
ditetapkan di atas perlu diselesaikan. Untuk
menyelesaikan masalah ini dengan cara
penggunaan siklus Deming (Deming Cycle) atau
FOCUS PDCA.
PDCA merupakan suatu rangkaian kegiatan yang
terdiri dari penyusunan rencana kerja, pelaksanaan
rencana kerja, pemeriksaan pelaksanaan rencana
kerja, perbaikan rencana, serta pelaksanaan
rencana kerja yang dilakukan secara terus menerus
dan berkesinambungan untuk lebih meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.

Anda mungkin juga menyukai