Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.

I DENGAN GANGGUAN SISTEM MUSCULOSKELETAL POST OPERASI FRAKTUR


CRURIS DEKSTRA DI RUANG BEDAH BLUD
RUMAH SAKIT KONAWE
TAHUN 2020

       

OLEH :
ASRO HARAHAP
NIM : 08. 098
 
 

 OLEH :
BUSMAWATI
NIM : P 003200190163
 
 
 
POLITEKNIK KEMENKES KENDARI
JURUSAN KEPERAWATAN
KENDARI
2020
BAB I PENDAHULUAN
Fraktur telah menjadi masalah yang banyak dijumpai di pusat-pusat pelayanan
kesehatan di seluruh dunia dan menjadi penyebab tingginya angka morbiditas dan
mortalitas baik di negara maju maupun negara berkembang. Fraktur di Indonesia menjadi
penyebab kematian terbesar ketiga di bawah penyakit jantung koroner dan tuberculosis).
Fraktur merupakan ancaman potensial maupun aktual terhadap integritas seseorang,
sehingga akan mengalami gangguan fisiologis maupun psikologis yang dapat
menimbulkan respon berupa nyeri (Mediarti, et al., 2015).
Berdasarkan Rekam Medik di BLUD Rumah Sakit Konawe, jumlah kasus pasien
fraktur cruris pada tahun 2018 berjumlah 24 orang, tahun 2019 berjumlah 29 orang dan
periode Januari-April 2020 jumlah kasus pasien fraktur cruris berjumlah 9 orang (RM
BLUD RS Konawe, 2020).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk membahas kasus ini
untuk dijadikan kasus Karya Tulis Ilmiah dengan judul ”Asuhan Keperawatan Klien Tn. I
dengan gangguan sistem musculoskeletal post operasi fraktur cruris dekstra di Ruang
Bedah BLUD Rumah Sakit Konawe” selama 3 hari dari tanggal 27 April – 29 April 2020.

.
B. Tujuan Penulisan
1. tujuan umum
2. tujuan khusus
C. Manfaat penulisan
D. Metode penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP DASAR
1. Definisi
Fraktur cruris atau tibia-fibula adalah terputusnya hubungan tulang tibia dan fibula. Secara klinis bisa berupa fraktur
terbuka bila disertai kerusakan pada jaringan lunak (otot, kulit, jaringan saraf, pembuluh darah) sehingga memungkinkan
terjadinya hubungan antara fragmen tulang yang patah dengan udara luar dan fraktur tertutup (Helmi, 2016).
2. Etiologi
a. Trauma langsung/direct trauma
b. Trauma tidak langsung/indirect trauma
c. Trauma Ringan
d. Kekerasan akibat tarikan otot
3 . Manifestasi klinik
a. Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang diimobilisasi
b. Setelah terjadi fraktur, bagian-bagian tidak dapat digunakan dan cenderung bergerak secara alamiah (gerakan luar
biasa).
c. Pada fraktur panjang, terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena kontraksi otot yang melekat di atas dan
bawah tempat fraktur
d. Adanya krepitus
e. Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi sebagai akibat trauma dan perdarahan yang mengikuti
fraktur.
4.Pemeriksaan diagnostik
a. Pemeriksaan laboratorium
b. Pemeriksaan radiologi,dll

5. Stadium penyembuhan fraktur


a. Stadium 1 : Pembentukan hematoma
b. Stadium 2 : Proliferasi seluler
c. Stadium 3 : Pembentukan kalus
d. Stadium 4 : Konsolidasi
e. Stadium 5 : Remodelling

6. Penatalaksanaan
a. Pembidaian
b. Pemasangan gips
c.Penarikan (traksi)
d.Dilakukan pembedahan
B. Konsep dasar keperawatan
A.Pengkajian
B. Diagnosa keperawatan
C.Intervensi
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Nama : Tn.I
Umur : 19 tahun
Tgl masuk : 24 april 2020
Tgl operasi : 25 april 2020
Tgl. Pengkajian : 27 april 2020
Keluhan utama : Klien mengeluh nyeri pada luka operasinya di kaki kanan
Riwayat keluhan : Pada tanggal 25 April 2020 jam 09.00 WITA dilakukan operasi pasang eksternal fiksasi pada klien. Pada saat
pengkajian dilakukan pada hari ke 3 post
Penyebab/faktor pencetus :Adanya luka operasi
Sifat keluhan :Hilang timbul
Lokasi dan penyebarannya :Daerah kaki kanan
Skala keluhan :Skala 6
Mulai dan lamanya keluhan :Sejak setelah operasi dan lamanya +  30-60 menit
Hal-hal yang meringankan/memperberat : Nyeri berkurang ketika klien beristirahat dan bertambah ketika klien banyak bergerak.
B. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
(prosedur operasi)
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan
integritas struktur tulang
3. Risiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan
pertahanan tubuh primer : kerusakan integritas kulit.
C.Intervensi
D. Implementasi
E.Evaluasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai