Anda di halaman 1dari 4

LEARNING JOURNAL

Program Pelatihan : Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II


Angkatan : 2
Nama Mata Pelatihan : MARKETING SEKTOR PUBLIK
Nama Peserta : DIAN FENTI ASMARA, S.AP
Nomor Daftar Hadir : 28
Lembaga Penyelenggara
Pelatihan : LAN-RI

A. Pokok Pikiran
(Diisi tentang pokok-pokok pikiran dalam modul disertai dengan contoh
kasus, peristiwa, profil tokoh atau konsep pendukung hasil dari
pelaksanaan pencarian individu)

MARKETING SEKTOR PUBLIK


Suatu pendekatan dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi publik
(instansi pemerintah) dengan menggunakan pendekatan marketing
khususnya marketing mix dan pengelolaan relasi dengan customer.
Produk organisasi publik dapat berupa barang, layanan, kebijakan,
program, maupun kegiatan harus diproduksi dengan memahami
kebutuhan dan keinginan pelanggan (customer focus), mudah untuk
diakses baik dari ongkos maupun distribusi serta dibarengi dengan
pendekatan promosi yang efektif.

Customer focus bertujuan agar memberi kepuasan. Setiap organisasi


pemerintah dengan berbagai produknya harus memperhatikan
kepentingan, harapan, selera, keinginan, kemampuan, dan posisi
costumernya

TUJUAN
 Meningkatkan pendapatan
 Meningkatkan pemanfaatan layanan
 Meningkatkan pembelian produk
 Meningkatkan kepatuhan terhadap hukum
 Meningkatkan kesehatan dan keselamatan masyarakat
 Mengubah perilaku peduli lingkungan
 Menurunkan biaya pelayanan publik
 Meningkatkan kepuasan masyarakat
 Meningkatkan dukungan masyarakat

PRODUCT instansi antara lain:


Barang, jasa, program, kebijakan, fasilitasi, keahlian (advice)
-tangible/intangible

Tiga level PRODUCT:


1. CORE (BENEFIT)  transportasi pedidikan keamanan (mobil)
2. ACTUAL  bis, kelas pembelajaran, merespon pencurian mobil
3. AUGMENTED  rak sepeda, asisten dan tutorial bahasa, insentif
untuk mobil dengan pengaman stir

Enam Prinsip Memilih Elemen Brand:


1. Memorable
seberapa mudah brand diingat, dibutuhkan kesederhaan
2. Transferable
dapat digunakan untuk berbagai produk
3. Meaningful
memberikan informasi yang bermanfaat dan relevan (berkesuaian)
dengan target audien
4. Adaptable
bertahan dalam menghadapi berbagai perubahan di masa yang akan
datang
5. Likeable
disukai karena memiliki estetika, baik bentuk dan atau kata-katanya
6. Protectable
terlindungi haknya, bukan sesuatu yang terlalu generik

Strategi Pricing
1. Discountand allowance pricing
Pengurangan harga melalui kupon, harga massal, rabat, dll.
Contoh: Tarif parkir lebih murah untuk mobil hybrid
2. Segmented pricing
Penyesuaian harga menyesuaiakan perbedaan customer, produk,
atau lokasi
Contoh: Harga air PDAM, tarif angkutan umum, biaya UKT
mahasiswa
3. Psychological pricing
Penyesuaian harga untuk memberi efek psikologi
Contoh: Denda membuang sambah sembarangan yang tinggi
4. Promotionalpricing
Pengurangan harga sementara untuk meningkatkan penjualan dalam
jangka pendek
Contoh: Pengurangan retribusi perizinan bangunan
5. Geographical pricing
Penyesuaian harga karena posisi geografis
Contoh: Sanksi merokok di tempat umum yang berbeda antara satu
tempat dengan tempat lainnya.

BRAND MANAGEMENT : tidak lagi soal packaging, name, logo, namun


adalah soal tentang apa, siapa anda, sebuah janji (promise), yang
menginspirasi, cara anda berperilaku, saat melakukan pendekatan
kepada customer (approach), merupakan masalah emosi.
Relasi emosional, emosi ada2 arah mind share – hearth share.

CUSTOMER MANAGEMENT berubah: tidak hanya soal database


customer dan menjalin hubungan dengan surat, online, email, yang
dibutuhkan adalah mengenali lebih dari sekedar database, namun minta
bantuan mereka untuk meng-create produk, kita peluco-create dgn
customer, bahkan co-create untuk advertising meminta bantuan
customer untuk melakukan advertising,

Rencana Strategi Marketing sebagai dalam PROPER


MARKETING MIX 4P 1C: (tools of analysis)
1. PRODUCT
apa yang akan dihasilkan: barang, pelayanan, atau kebijakan
2. PRICE
bagaimana customer mengakses, cost apa yg mereka butuhkan
3. PLACE
Bagaimana produk proyek perubahan didistribusikan
4. PROMOTION
bagaimana agar produk dikenal dan agar customer tertarik
5. CUSTOMER
Penting untuk memahami karakteristik dalam rangka desain produk,
price, place & promotion

B. Penerapan
(Diisi dengan gagasan Peserta tentang penerapannya untuk
mengembangkan kinerja)

Pemasaran sektor publik: “serangkaian aktivitas, dan proses yang saling


berhubungan untuk mengidentifikasi, menciptakan, berkomunikasi,
dalam rangka melayani kebutuhan dan kepentingan masyarakat pada
umumnya”

Cakupan Marketing Sektor Publik:


 Marketing Produk atau jasa. Penyediaan barang dan jasa oleh
pemerintah baik yang bersifat gratis atau dengan biaya
 Social Marketing. Kegiatan merancang , implementasi dan
pengendalian program dengan tujuan membentuk atau merubah
perilaku masyarakat yang menjadi kelompok sasaran
 Policy Marketing. Serangkaian upaya untuk meyakinkan masyarakat
agar menerima suatu kebijakan tertentu
 Demarketing . kegiatan untuk mengajak masyarakat meninggalkan
program atau kebijakan yang tidak lagi berlaku

Elemen Promosi / Komunikasi Publik:


 PENYAMPAI PESAN : Kesesuaian dengan audience, terpercaya,
keahlian
 PESAN : Sederhana, fokus manfaat, yang diterima masyarakat,
mudah diingat, sesuai dengan citra /brand
 SALURAN : Iklan, public relation, special events, direct marketing,
media cetak, media promosi.
 SASARAN : Pemerintah Masyarakat, swasta, TOMA/TOGA,
membangun trust, mau menerima.
Social marketing adalah penerapan prinsip dan teknik marketing untuk
mempengaruhi kelompok sasaran agar menerima , merubah atau
meninggalkan pola perilaku dan sikap tertentu agar dapat memberikan
manfaat bagi kelompok atau masyarakat secara luas. Menurut saya,
dalam pemerintahan praktek-praktek social marketing sering digunakan
untuk kegiatan sosialisasi baik secara resmi maupun non formal. Di
lapangan, masih banyak penjabat yang belum mampu menyampaikan
pesannya dengan baik kepada audiens sesuai dengan harapan. Hal ini
berkaitan dengan kemampuan public speaking yang masih kurang
dikarenakan jarangnya tampil berbicara di depan umum, sehingga ini
adalah menjadi salah satu hal yang perlu ditingkatkan khususnya di
kalangan penjabat.
Dalam hal ini, hemat saya salah satu upaya untuk meningkatkan
kemampuan public speaking yang dimaksud, perlu dilakukan forum
diskusi grup baik formal maupun non formal baik di lingkungan
organisasi ataupun lintas organisasi dan memberikan kesempatan
kepada semua peserta untuk berbicara dan menyampaikan buah
pikirannya masing-masing. Dengan intensitas yang cukup sering, maka
tiap peserta lama kelamaan akan menjadi terbiasa untuk berbicara di
depan forum.

Anda mungkin juga menyukai