OLEH:
Ikram Iedul Akbar Laming
28.1234
( C-7 / 16 )
“Kualitas aparatur sipil negara (ASN) masih jauh dari yang diharapkan karena minimnya
keahlian yang dimiliki serta sangat rendahnya motivasi ASN dalam melayani masyarakat. Dari
4.475 juta ASN, sebanyak 64 persennya hanya memiliki kemampuan administratif, bahkan
menurut beliau pada pengangkatan PNS terakhir, hampir 58 persen berasal dari tenaga honorer
yang berarti tidak ada tes kompetensi yang diikuti.
Lahirnya Undang-undang RI No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) diharapkan
membawa perubahan dalam tatakelola pemerintahan. Postur birokrasi yang diinginkan adalah
Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang jumlahnya proporsional sesuai rasio antara beban kerjadengan
jumlah penduduk, luas wilayah dan karakteristik daerah yang perlu dikembangkan serta
persentase belanja pegawai dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) / Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah (APBD), professional, berintegritas tinggi, pelayan masyarakat.
Salahsatu turunan dari Undang-Undang (UU) No 5 Tahun 2014 adalah Peraturan Pemerintah
(PP) Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Aparatur Sipil Negara, diantaranya terkait
jabatan pimpinantinggi (JPT) yang harus memuat profil kompetensi, kualifikasi, kepangkatan,
pendidikan dan pelatihan,rekam jejak jabatan dan integritas, serta persyaratan lain yang
dibutuhkan. Pengisian JPT bersifatkompetitif dan terbuka. JPT berfungsi memimpin dan
memotivasi setiap pegawai ASN pada instansi pemerintah melalui kepeloporan dalam bidang
keahlian professional, analisis dan rekomendasi kebijakan dan kepemimpinan manajemen;
pengembangan kerja sama dengan instansi lain; sertaketeladanan dalam mengamalkan nilai dasar
ASN dan melaksanakan kode etik dan kode perilakuASN.
D. Lokasi penelitian :
1. Penelitian yang akan dilakukan yaitu mengenai pengembangan kompetensi SDM
Aparatur sehingga objek yang akan di bahas adalah mengenai SDM Aparatur di
Lingkungan BKPSDM Kota Kendari. Sehingga penulis akan melakukan penelitian
dengan lokasi nya adalah Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Kota Kendari
E. Metode Penelitian yang digunakan :
Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif. Sugiono (2009) menyebutkan bahwa
metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen), dimana peneliti sebagai
instrument kunci, pengambilan sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik
pengumpulan data dengan triangulasi, analisis data bersifat induktif / kualitatif, dan hasil
penelitian lebih menekankan makna. Metode deskriptif yaitu metode penelitian untuk membuat
gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan
akumulasi data dasar belaka (Nazir, 2014). Metode deskriptif diawali dengan transkripsi
kemudian diikuti dengan olah data reduction, data display, reviewing, dan pengambilan
kesimpulan serta upaya untuk kembali memverifikasi data yang ada (Wirantha, 2012). Bertempat
di Lingkungan BKPSDM, pada tahun 2020 / 2021.
Sumber data penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data primer yaitu sumber
yang diperoleh secara langsung dari lapangan yaitu meliputi keterangan atau data yang diberikan
oleh pejabat yang berwenang dan juga menggunakan teknik pengumpulan data sekunder yang
dilakukan melalui desk research, yakni, dimana hanya melalui penelusuran data online, serta
pengumpulan data deskriptif dari hasil kajian sebelumnya. Sebagaimana dinyatakan oleh
(Bungin, 2007), bahwa realitas sosial bentukan dari kontruksi sosial dapat dijadikan data
kualitatif, yang salah satunya dapat dikumpulkan dengan metode wawancara, metode observasi,
metode dokumenter, metode bahan visual dan metode penelusuran data online. Dari perolehan
data tersebut selanjutnya dikembangkan dan dianalisis secara lebih mendalam.
4. Pengembangan adalah upaya pendidikan baik formal maupun non formal yang
dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teratur dan bertanggung jawab dalam
rangka memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing, mengembangkan suatu dasar
kepribadian yang seimbang, utuh, selaras, pengetahuan, keterampilan sesuai dengan
bakat, keinginan serta kemampuan-kemampuan, sebagai bekal atas prakarsa sendiri
untuk menambah, meningkatkan, mengembangkan diri ke arah tercapainya martabat,
mutu dan kemampuan manusiawi yang optimal serta pribadi mandiri (Iskandar
Wiryokusumo, 2011).
B. Kompetensi
1. Kompetensi menurut Spencer (1993) dalam Pfeffer, dkk (2003:109) yaitu :
Karakteristik yang mendasari seseorang dan berkaitan dengan efektifitas kinerja
individu dalam pekerjaanya
2. Menurut Muhaimin (2004: 151) kompetensi adalah seperangkat tindakan
intelegen penuh tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat
untuk dianggap mampu melaksankan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan
tertentu.
3. .Definisi dari Kompetensi itu sendiri adalah kemampuan dan karakteristik yang
dimiliki oleh seorang PNS berupa pengetahuan, keahlian dan sikap perilaku yang
diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya. (Suprapto,2002)
G. kerangka pemikiran :
Kerangka pemikiran menurut Uma Sekaran dalam Sugiyono (2013:60) megatakan bahwa
“kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan
berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah yang penting”
DASAR HUKUM
1. Jurnal :
2. Buku-buku
Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D dengan penulis Prof. Dr. Sugiyono
3. Peraturan perundang-undangan
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Manajemen Pegawai Negeri
Sipil. Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil.