Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran data dan fakta empiris terkait dengan
Pelaksanaan pola karir Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM. Metode
Penelitian dikategorikan sebagai penelitian evaluasi yang bersifat deskriftif analisis dengan
pendekatan kualitatif dan kuantitatifJenis sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder.
Metode Pengumpulan data mengunakan quesioner serta metode analisa data dengan pentabulasian
frekuensi.Dari hasil pembahasan menyimpulkan bahwa pada dasarnya Kementerian Hukum dan
HAM telah menerapkan pedoman pola karir seperti yang diamanatkan oleh Permenkumham
Nomor. M.3819.KP.04.15/2006 tentang Pola Karir di Departeman Hukum dan HAM danPeraturan
Pemerintah Nomor 35Tahun 2011TentangPedoman PenyusunanPolaKarir PegawaiNegeriSipil.
dalam implementasinya dilapangan pembinaan sistem karir di lingkungan Kemenenterian
Hukum dan HAM telah memperhatikan unsur-unsur seperti yang diamanatkan oleh Peraturan –
peraturan tersebut yang meliputipendidikanformal,diklatjabatan,usia,masakerja, pangkat/golongan
ruang,tingkat jabatan, pengalaman jabatan, penilaian prestasi kerjadankompetensijabatan. Tapi
walau bagaimanapun masih ada yang harus diperbaiki, karena sampai saat ini Kemenkumham
belum memiliki pedoman pola karir terbaru yang mengacu pada Undang-undang Nomor5 Tahun
2014 tentang Aparat Sipil Negara, karena dilapangan masih banyak kendalah-kendala teknis yang
belum diatur dalam pedoman pola karir yang ada sekarang.
Kata Kunci: Kementerian Hukum dan HAM, Pegawai Negeri Sipil , Pola Karir
Abstract
This research aims to get a picture of data and empirical facts related to the implementation of
civil servant career pattern at the Ministry of Law and Human Rights. It is an evaluative research
with analytical descriptive, and also applies quantitative and qualitative approaches. Data contains
primary and secondary. The result of this research shows that the Ministry of Law and Human Rights
has implemented a guideline on career pattern as mandated by the regulation of the Minister of
Law and Human Rights Number. M.3819.KP.04.15 / 2006 on Career Patterns and the Government
Regulation No. 35/2011 on Guidelines for Preparation of Career Pattern of Civil Servants. In the
implementation of the development of career system in the Ministry of Law and Human Rights
has paid attention to elements as mandated by the regulations that is education, education and
training of structural post, age, period of work, rank/ class, position levels, experience of positions,
assessment of performance achievement and job competency. However, these rules need to be
improved, because until now the Ministry of Law and Human Rights has not had guidelines career
path that refers to Law No. 5/2014 concerning State Civil Apparatus, because technical obstacles
still found in practice related to that regulation.
Keywords: the Ministry of Law and Human Rights, civil servant, career pattern
41
JIKH Vol. 11 No. 1 Maret 2017 : 41 - 58
42
Evaluasi Pola Karir di Lingkungan……(Nizar Apriansyah)
476.574 orang. Sementara jumlah PNS yang (Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan,
akan memasuki batas usia Pensiun tahun Inovatif). Dalam rangka mewujudkan sosok
2016 sampai tahun 2020 sebanyak 752.271 PNS seperti tersebut, dibutuhkan dukungan
orang dengan rincian Struktural 85.829 orang, perangkatsistem organisasi yang dapat men-
Fungsional Tertentu 409.800, dan Fungsional jadi daya tarik bagi calon pegawai terbaik
Umum 256.642 orang. untuk bergabung pada Kemenkumham.
Potret permasalahan PNS di Indonesia Salah satu yang memungkinkan tumbuhnya
saat ini masih berkisar pada rendahnya komitmen pegawai secara optimal adalah
profesionalisme, tingkat kesejahteraan yang perangkat sistem organisasi pengelolaan
belum memadai, distribusi dan komposisi pegawai yaitu pola karir PNS. Pola karir adalah
yang belum ideal, penempatan dalam jabatan pola pembinaan PNS yang menggambarkan
yang belum sesuai kompetensi, penilaian alur pengembangan karir yang menunjukkan
kerja yang belum obyektif, kenaikan pangkat keterkaitan dan keserasian antara jabatan,
yang belum didasarkan pada prestasi kerja, pangkat, pendidikan dan pelatihan jabatan,
budaya kerja dan semangat kerja yang masih kompetensi, serta masa jabatan seorang PNS
rendah, penerapan peraturan disiplin yang sejak pengangkatan pertama dalam jabatan
tidak dilaksanakan secara konsisten dan tertentu sampai dengan pensiun4. Tujuan
konsekuen serta persoalan-persoalan internal pola dasar karir ini adalah untuk memberikan
PNS lainnya.2 pedoman bagi Pejabat Pembina Kepegawaian
Pusat dan Daerah untuk menyusun pola
Kementerian Hukum dan Hak Asasi
karir PNS di lingkungan instansi masing-
Manusia (Kemenkumham) sebagai instansi
masing.5
pemerintah yang mempunyai tugas dan
fungsi utama, menyelenggarakan urusan Persoalannya adalah bagaimana pola
pemerintahan di bidang hukum dan hak karir itu dibuat, ditetapkan dan dilaksanakan
asasimanusia untuk membantu Presiden dalam apakah sudah sesuai dengan harapan untuk
menyelenggarakanpemerintahan negara.3 menciptakan PNS yang profesional akuntabel
Dalam pelaksanaanya, Kemenkumham dan berkualitas, memang persoalan pegawai
tentu saja perlu didukung oleh sistem yang dihadapi oleh sebagian besar lembaga
pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan kementerian negara rata-rata sama
yang profesional sehingga memungkinkan seputar pola karir yang tidak transparan dan
organisasi dapat bergerak lincah dan tidak terukur, dirasakan sebagian pegawai
inovatif,karena ditunjang oleh komitmen dan tidak adil6, ada pegawai yang karirnya sangat
profesionalitas dari pegawainya. Dengan cepat, ada pula pegawai yang karirnya dapat
harapan dapat melaksanakan tugas dengan dikatakan jalan di tempat.
baik seperti semboyan Kemenkumham PASTI
2. Pusjianbang: hasil penelitian tahun 2013 tentang, Evaluasi Pelaksanaan Promosi Dan Mutasi Jabatan Struktural di
lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
3. Republik Indonesia, Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia.Permen Nomor 29 Tahun 2015. Pasal 2
4. Republik Indonesia, PeraturanPemerintahPengangkatan Pegawai Negeri SipilDalam Jabatan Struktural.
PPNomor100Tahun2000jo.PeraturanPemerintahtentang Pengangkatan Pegawai NegeriSipil dalam Jabatan
Struktural.PP Nomor13Tahun2002. Pasal 12
5. Ibid., Pasal 1 ayat 9
6. Kementerian Hukum dan HAM. Pusat Pengkajian dan pengembangan.Kajian tentang Evaluasi Promosi dan Mutasi
jabatan Struktural di kementerian Hukum dan HAM RI: 2013
43
JIKH Vol. 11 No. 1 Maret 2017 : 41 - 58
44
Evaluasi Pola Karir di Lingkungan……(Nizar Apriansyah)
Pendekatan
Pendekatan yang digunakan dalam Kajian ini
adalah pendekatan kuantitatif dan didukung
Kemudian data kualitatif di peroleh dari
dengan pendekatan kualitatif.Pendekatan
pengamatan lapangan, wawancara langsung
kuantitatif digunakan untuk menangani
dengan informan dan responden dengan
data yang berguna untuk mengukur tingkat
menggunakan pedoman wawancara.Data
kecenderungan dari jawaban responden
kualitatif juga diperoleh dari kuestioner
yang terkait dengan pokok permasalahan.
dengan mengunakan pertanyaan terbuka
Sedangkan pendekatan kualitatif digunakan
45
JIKH Vol. 11 No. 1 Maret 2017 : 41 - 58
46
Evaluasi Pola Karir di Lingkungan……(Nizar Apriansyah)
8. Prahoto. 1987. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gunung Agung. Hal 4
9. Sedarmayanti.2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV. Mandar Maju.hal 27
10. Pemberian jabatan/penetapan seorang pegawai untuk mendapatkan jabatan, yang dalam kajian ini kami sebut
dengan “Penentuan karir”
11. Thoha dalam :http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-kemampuan-menurut-definisi.html diakses : 7
Desember 2017 . pukul 10.35
47
JIKH Vol. 11 No. 1 Maret 2017 : 41 - 58
48
Evaluasi Pola Karir di Lingkungan……(Nizar Apriansyah)
Sedangkan menurut Mc Shane dan Glinow menentukan arah karir seorang pegawai
dalam Buyung (2007:37) ability the natural di lingkungan Kemenkumham. Sedangkan
aptitudes and learned capabilities required (28,85%) responden merasakan hal yang
to successfullycomplete a task (kemampuan sebaliknya. Hal ini berarti bahwa pimpinan di
adalah kecerdasan-kecerdasan alami dan Kementerian ini sudah mempertimbangkan
kapabilitas dipelajari yang diperlukan untuk komponen pangkat sesuai dengan Perka
menyelesaikan suatu tugas). Kecerdasan BKN Nomor 35 Tahun 2011 tentang Pedoman
adalah bakat alami yang membantu para Penyusunan Pola Karier Pegawai NegeriSipil
karyawan mempelajari tugas-tugas tertentu Di bidang kepegawaian dikenal adanya
lebih cepat dan mengerjakannya lebih baik.16 pangkat bagi PNS Pengertian pangkat
Jadi nilai keseluruhan yang berarti bahwa dalam PP 7/1977 tentang Peraturan Gaji
seorang pegawai tidak dapat dinilai hanya PNS mengemukakan bahwa yang dimaksud
karena dari lamanya masa bekerja, tetapi dengan pangkat adalah kedudukan
akan lebih objektif jika penilaian tersebut yang menunjukkan tingkat seorang PNS
berdasarkan kemampuan dan keahlian dalam rangkaian susunan kepegawaian.
berdasarkan pendidikan yang dimiliki, tanpa Kepegawaian digunakan sebagai dasar
mengecualikan pada orang-orang tertentu penggajian sementara itu Drs.D.S Widodo
yang oleh Tuhan diberikan bakat-bakat dalam bukunya pokok-pokok Pengertian Ilmu
tertentu. Jadi akan lebih objektif dalam Administrasi kepegawaian mengemukakan
penilaian jika pimpinan dalam memberikan bahwa pangkat adalah kedudukan
jabatan lebih mempertimbangkan kemampuan seseorang dalam rangkaian seluruh jenjang
pegawai yang bersangkutan. kepegawaian.17 Sedangkan pengertian
5. Pangkat kenaikan pangkat menurut para ahli kenaikan
Pangkat/ orang PNS berkaitan dengan pangkat adalah sesuatu yang pada umumnya
jabatan yang diduduki dan/atau pendidikan diidam-idamkan oleh masing-masing pegawai
formal yang dimiliki. Jika sistem karir (Manullang, 1997 ).18Jadi dapat disimpulkan
seseorang dalam organisasi berjalan baik bahwa pengertian kenaikan pangkat adalah
dapat di lihat dari keselarasan antara pangkat motivasi atau pendorong bagi PNS untuk
dan jabatan yang di miliki. Bila pangkat dan lebih meningkatkan pengabdiannya didalam
jabatan tidak sejalan berarti ada masalah melaksanakan tugas.Ada pula kenaikan
dengan karir seorang PNS tersebut atau bisa pangkat yang merupakan penghargaan
jadi sistem karir di organisasi tersebut tidak yang diberikan atas pengabdian PNS yang
berjalan dengan baik. Pendapat responden bersangkutan terhadap negara. Promosi
tentang pangkat dikaitkan dengan penentuan kenaikan pangkat biasanya didasarkan
karir adalah: kemampuan, senioritas, ujian, wawancara,
gabungan beberapa faktor tersebut.
Berdasarkan data, menunjukan bahwa
menurut sebagian besar responden (71,15%) Dalam UU RI Nomor 8 tahun 1974
beranggapan bahwa pangkat sudah tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
menjadi pertimbangan bagi pimpinan untuk Pengangkatan PNS dalam sesuatu
jabatan dilaksanakan dengan
49
JIKH Vol. 11 No. 1 Maret 2017 : 41 - 58
memperhatikan jenjang pangkat yang harapan akan lebih cakap dan terampil serta
ditetapkan untuk jabatan tersebut. Kewajiban mampu melaksanakan tugas pekerjaannya.
yang telah dilaksanakan oleh seorang pegawai Sejalan dengan hal tersebut, menurut
merupakan bahan pertimbangan utama hukum (law of exercise) diungkapkan bahwa
bagi pegawai tersebut untuk memperoleh dalam law of exercise atau the law disuse
penghargaan dari pimpinan yang antara (hukum penggunaan) dinyatakan bahwa
lain berupa pembinaan promosi tanpa “Hubungan antara stimulus dan respon
mengabaikan formasi yang ada. Kewajiban akan bertambah kuat atau erat bila sering
seorang pegawai pada umumnya meliputi digunakan (use) atau sering dilatih (exercise)
unsur kesetiaan, prestasi kerja, tanggung dan akan berkurang, bahkan lenyap sama
jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama, sekali jika jarang digunakan atau tidak pernah
prakarsa dan kepemimpinan: sama sekali”.19 Pendapat dari responden
Tujuan kenaikan pangkat terhadap tentang pengalaman jabatan dikaitkan dengan
pegawai adalah penentuan karir adalah:
a. untuk memberikan dorongan atau Pengalaman jabatan di Kemenkumham
semangat kerja bagi pegawai dalam merupakan sesuatu yang sangat
melakukan aktivitas atau pekerjaan dipertimbangkan, karena rata-rata pejabat
kantor. yang berada di instansi pusat maupun yang
b. Untuk memberikan penghargaan atas berada di unit vertikal di daerah adalah hasil
jasa-jasa pegawai terhadap instansi dari promosi dan mutasi setelah dilakukan
tersebut penempatan pada wilayah-wilayah tertentu
c. Untuk memberikan kesempatan kepada dan jabatan tertentu di kementerian ini.
pegawai dalam mengembangkan karir
Pengalaman dalam konteks ini bukan
yang lebih baik.
berkaitan dengan tingkat golongan (senioritas)
6. Pengalaman Jabatan seseorang pegawai, walaupun hal ini masih
Pengalaman dapat memunculkan tetap diperdebatkan. Namun lebih kepada
potensi diri pada seseorang, Orang yang ragam pengalaman jabatan yang pernah
berpengalaman dalam bekerja memiliki di duduki/dijabat oleh seorang pegawai
kemampuan kerja yang lebih baik dari orang dalam organiasi. Beberapa pengamatan
yang baru saja memasuki dunia kerja, karena menilai bahwa dalam mempromosikan
orang tersebut telah belajar dari permasalahan seorang pegawai, pimpinan bukan hanya
yang timbul dalam dunia kerjanya. Dengan mempertimbangkan pengalaman saja, tetapi
adanya pengalaman kerja maka telah terjadi ada semacam pemberian penghargaan
proses penambahan ilmu pengetahuan dan terhadap pengabdiannya kepada institusi.
ketrampilan serta sikap pada diri seseorang. Berdasarkan data yang kami peroleh
Hal ini dapat menunjang pengembangan diri dari sebagian besar responden (78,95%)
melalui perubahan yang ada. Jika seseorang menganggap bahwa pengalaman kerja
sudah memiliki pengalaman kerja yang baik, sudah menjadi pertimbangan pimpinan di
maka dapat dipromosikan untuk menduduki kementerian ini dalam penentuan karir, dan
jabatan, sehingga pengalaman jabatan yang menurut responden (93,78%) pegawai yang
didapat membuatnya mampu menyelesaikan sudah berpengalaman pada bidang tertentu
tugas dalam jabatan yang baru, dengan sebaiknya mendapat jabatan sesuai dengan
19. Mustaqim (2004) Pendidikan fakultas Tarbiah IAIN Walisogo. Pustaka Belajar.hal.50
50
Evaluasi Pola Karir di Lingkungan……(Nizar Apriansyah)
20. Republik Indonesia, Pera turan Pemerintah Tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil. PP Nomor 46
Tahun 2011
21. Republik Indonesia, Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Tentang Pedoman Penyusunan Pola Karier
Pegawai Negeri Sipil.PP Nomor 35Tahun 2011.
51
JIKH Vol. 11 No. 1 Maret 2017 : 41 - 58
52
Evaluasi Pola Karir di Lingkungan……(Nizar Apriansyah)
53
JIKH Vol. 11 No. 1 Maret 2017 : 41 - 58
54
Evaluasi Pola Karir di Lingkungan……(Nizar Apriansyah)
memiliki pedoman pola karir terbaru yang b) Memuat rumpun jabatan yang
mengacu pada Undang-undang No. 5 Tahun bersesuaian, memiliki kesamaan,
2014 tentang Aparat Sipil Negara. serta berkorelasi dalam fungsi dan
tugasnya. Hal ini penting agar arah
Kendala dalam penataan sistem
reposisi (promosi dan mutasi) PNS
karir PNS di lingkungan Kemenkumham
lebih jelas serta PNS sendiri dapat
diantaranya adalah penentuan karir belum
melakukan self assessment terhadap
sepenuhnya mempertimbangkan keahlian pengembangan karirnya ke depan.
dan kemampuan, masih ada peserta diklat Disamping itu, jalannya organisasi
yang belum sesuai dengan bidang pekerjaan akan dapat lebih optimal dan efektif.
yang membutuhkan, kesempatan mengikuti c) Memuat dan mengatur tentang
diklat untuk wilayah–wilayah tertentu di rekruitmen, pendidikan dan
Indonesia belum terakomodir sepenuhnya, pelatihan, pola mutasi dan promosi,
promosi jabatan di lingkungan Kemenkumham pensiun dan pemberhentian.
belum sepenuhnya mempertimbangkan 3. Perlu adanya pembatasan waktu terkait
penilaian prestasi kerja. Tes kompetensi yang tour of duty/area minimal dan maksimal
selenggarakan oleh Kemenkumham hasilnya (disarankan 3-5 tahun) seorang pejabat
belum diumumkan, sehingga para peserta menduduki dalam satu jabatan, atau satu
tidak mengetahui hasil/nilai yang diperoleh, wilayah.
dan sampai saat ini belum ada aturan terbaru 4. Khusus untuk jabatan di Lingkungan
terkait pengembangan pola karir untuk dapat Pemasyarakatan dan Imigrasi yang
dipedomani. memiliki keunikan dalam bidang kerjanya
perluadanya fast-track (percepatan
Saran jenjang karir), yang lebih berkeadilan,
1. Kementerian Hukum dan HAM, perlu yang terkait dengan rentang waktu karir
segera menyusun pedoman pola karir yang sama dengan jabatan-jabatan
yang sesuai dengan Undang-Undang lain di luar bidang tersebut (jabatan di
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Imgrasi dan Pemasyarakatan di mulai
Sipil Negara. dari Esselon Va).
2. Pedoman Pola Karir tersebut agar 5. Agar jelas dan terukur dalam penilaian,
memuat hal-hal sebagai berikut: sebaiknya tes-tes yang dilaksanakan
a) Memuat sebuah pola jalur karir atau kepada pegawai lebih kearah kuantitatif
jenjang karir jabatan (career path) dan untuk lebih menjamin objektifitas
yaitu arah kemajuan seseorang dalam penilaian sebaiknya fit and profer
dalam bidang pekerjaannya. Jalur tes, assesment tes, dancomputer assisted
karir dibuat lengkap dengan test (CAT) agarhasilnya diumumkan dan
memuat nama-nama jabatan yang ada tindak lanjut dari hasil tes tersebut.
dapat dan mungkin dapat diduduki 6. Meningkatkan kualitas maupun
oleh seseorang pegawai serta kuantitas penyelenggaraan pelatihan
persyaratan untuk dapat menduduki dan keterampilan teknis terutama yang
jabatan tersebut. Pola yang dibuat berkaitan dengan keahlian yang menjurus
tersebut akan menjadi gambaran pada jabatan struktural maupun jabatan
dan panduan bagi para pegawai fungsional, hal ini untuk memberikan
dan organisasi untuk mengetahui rangsangan bagi pegawai untuk memilih
ke arah mana mereka dapat maju jenjang karirnya.
dalam karirnya bila mereka ”mau 7. Penyelenggaraan diklat teknis maupun
dan mampu”. struktural dilaksanakan berdasarkan
kebutuhan organisasi sampai dengan Unit
55
JIKH Vol. 11 No. 1 Maret 2017 : 41 - 58
56
Evaluasi Pola Karir di Lingkungan……(Nizar Apriansyah)
57
JIKH Vol. 11 No. 1 Maret 2017 : 41 - 58
rantocahyoko “makalah-tentang-pns.”
htmlhttp://blogspot.com/2011/08/ >6-5-
2013 dalam Pusjianbang: Evaluasi
Pelaksanaan Promosi Dan Mutasi Jabatan
Struktural di lingkungan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia 2013
Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler dalam
pengertian sistem menurut pada
ahli :http://hedisasrawan.blogspot.
co.id/2014/01/25-pengertian-sistem-
menurut-para-ahli.html
Donald E. Super dalam https://bambangdibyo.
wordpress.com/2013/04/10/teori-
perkembangan-Karir-donald-e-super/
diakses 5 Agustus 2016
Spencer (2007) dalam Palan ;http://xerma.
blogspot.co.id/2014/02/pengertian-
kompetensi-menurut-para-ahli.html
http://skripsidantesisku.blogspot.
co.id/2012/04/artikel-ilmiah-tentang-
masa-kerja.html
58