Anda di halaman 1dari 67

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan dunia sekarang ini memungkinkan semua orang berinteraksi
tanpa dibatasi oleh jarak, hal ini memicu terjadinya persaingan dalam berbagai
aspek. Terkait hal tersebut, untuk dapat unggul dalam persaingan dan menjadi
negara yang disegani dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Menjawab
tantangan tersebut, pemerintah Indonesia terus berupaya membangun komitmen
untuk menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik dan pemerintahan yang
demokratis (good gevernance and democratic). Untuk mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik dan pemerintahan yang demokratis, dibutuhkan Pegawai
Negeri Sipil (PNS) yang berorientasi pada kepentingan masyarakat, profesional dan
berkualitas serta bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
Untuk menghasilkan PNS yang profesional dan berkualitas, dibutuhkan
kerjasama yang baik antara pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap
peningkatan dan pengembangan kualitas sumber daya termasuk PNS itu sendiri guna
menghasilkan PNS yang unggul, memiliki kompetensi, kreatifitas, inovasi serta ilmu
pengetahuan dan menguasai teknologi yang terus berkembang. Dengan harapan,
PNS dapat menghadapi peluang, tantangan serta perkembangan zaman yang
semakin pesat. Upaya ini perlu dilakukan secara terus-menerus, sehingga PNS tetap
menjadi sumber daya yang produktif.
Dengan diterapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara, telah mengakomodir paradigma baru dalam manajemen
sumber daya PNS, menggantikan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 entang
Pokok-Pokok Kepegawaian yang dirasa sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan
perkembangan global. Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara ini juga disebutkan bahwa Aparatur Sipil Negara terdiri dari
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK).
Pengembangan sumber daya PNS perlu dilakukan dengan baik sesuai dengan
yang diamanatkan dalam Undang-Undang ASN (menimbang, huruf a) untuk
mewujudkan “aparatur sipil negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme, serta
mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu
menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945” yang pelaksanaannya berdasarkan pada kompetensi dan kualifikasi yang
diperlukan.
Kualifikasi dan kompetensi bukan hanya diperuntukan bagi jabatan, tetapi juga
bagi calon PNS dan PNS. Dengan isyarat ini, setiap calon PNS dan PNS harus
mengelola dan mengembangkan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan dirinya
secara terus menerus sehingga layak bagi kebutuhan organisasi. Kebutuhan
organisasi akan PNS yang berkompetensi dan berkualifikasi akan semakin didorong
besarnya arus globalisasi untuk menjawab tuntutan masyarakat yang semakin
dinamis. Sumber daya manusia mendapatkan peran yang semakin penting dalam
mewujudkan organisasi kompetitif dalam era globalisasi yang sedang dan akan terus
berlangsung.1
Sistem ini kemudian akan membuka ruang yang sama bagi setiap PNS
sehingga tercipta persaingan secara sehat dan pada akhirnya akan tercipta PNS yang
profesional, bersih dan bertanggung jawab yang selalu merasa terpacu untuk
meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilannya guna meraih karier
yang dicita-citakan.
Seorang PNS membutuhkan perencanaan karier (career planning) atau
perencanaan kehidupan kerjanya untuk mencapai karier yang ia cita-citakan.
Tujuannya yaitu untuk mengetahui, mengevaluasi kemampuannya, membuat tujuan
untuk kariernya kedepan, mengembangkan pengetahuan, kemampuan dan
ketrampilan secara praktis. Hal ini senada dengan apa yang dikemukakan oleh
Ermaya Suradinata (2015:7) “manusia perlu menambah pengetahuan melalui belajar
sendiri, pendidikan formal, pendidikan informal, pendidikan luar sekolah,
pendidikan pelatihan penjenjangan kader dan pendidikan fungsional”.2
Manajemen PNS merupakan wijud perencanaan karier yang akan menyatakan
kegagalan atau keberhasilan karier seorang PNS. Sekalipun dalam Undang-Undang
ASN telah ditetapkan dan menjamin keamanan serta kenyamanan PNS terhadap
intervensi politik, tetap saja penyusunan kebutuhan organisasi dalam hal ini
1
Sedarmayanti, 2016, Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai
Negeri Sipil, PT Reflika Aditama, Bandung.
2
Suradinata Ermaya, 2015, Cetakan Ketiga, LEADERSHIP: How To Build A Nation, Reformasi Organisasi dan
Administrasi Pemerintahan, Lemhanas RI, Jakarta
penempatan dan penentuan jabatan struktural dalam organisasi tidak terlepas dari
cengkraman politik. Sehingga PNS tidak memiliki gambaran yang pasti mengenai
jalur karier yang akan dilaluinya untuk mencapai sasaran keriernya.
Jaminan keamanan dan kenyamanan PNS dalam berkarier telah diatur dalam
Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 35 Tahun 2011 tentang
Pedoman Penyusunan Pola Karier Pegawai Negeri Sipil menyatakan bahwa
“menerapkan pola pembinaan PNS yang menggambarkan jalur-jalur pengembangan
karier yang menunjukkan keterkaitan dan keserasian antara jabatan, pangkat,
pendidikan dan pelatihan (diklat) jabatan, kompetensi serta masa jabatan seorang
PNS sejak pengangkatan pertama dalam jabatan tertentu sampai dengan pensiun”.3
Dalam melaksanakan aktivitasnya, organisasi akan selalu berusaha mencapai
hasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan tersebut akan terwujud
apabila ada peran aktif sumber daya manusia yang ada. Manajemen PNS merupakan
bagian dari rencana strategik organisasi, karena manajemen PNS merupakan bagian
dari keputusan yang menentukan tingkat efektivitas individu, kelompok dan
organisasi dalam hal ini PNS yang menjadi perencana, pelaku, serta penentu
terwujudnya tujuan organisasi dan oleh karena itu diperlukan kesesuaian hubungan
antara deskripsi jabatan dengan spesifikasi pekerjaan yang ada.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS
pasal 163, penyelenggaraan manajemen karier PNS bertujuan untuk:
a. Memberikan kejelasan dan kepastian karier kepada PNS;
b. Menyeimbangkan antara pengembangan karier PNS dan kebutuhan
instansi;
c. Meningkatkan kompetensi dan kinerja PNS; dan
d. Mendorong peningkatan profesionalitas PNS.4

Pola penempatan pegawai akan berdampak terhadap kinerja pegawai yang


bersangkutan, tetapi tentunya harus menyesuaikan dengan kondisi yang ada agar
pegawai dapat profesional dalam memberi pelayanan kepada masyarakat secara
maksimal. Proses penempatan pegawai atau manajemen pegawai yang tidak tepat
dapat menyebabkan kinerja tidak maksimal.
Penempatan pegawai berbasis kompetensi sudah selayaknya menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dalam penataan pegawai. Dengan upaya ini akan didapatkan
3
Lampiran Perka BKN Nomor 35 Tahun 2011, Huruf (D), Angka (2)
4
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS, Pasal (163)
pegawai yang jelas-jelas memiliki kompetensi disamping juga telah memenuhi
persyaratan administratif (pangkat, masa kerja, dll). Sesungguhnya dalam UU
Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, profesionalitas dan kompetensi menjadi roh
dalam UU itu sendiri, akan tetapi kenyataannya di lapangan berbeda. Padahal
dengan kompetensi yang unggul maka kenerja dan prestasi kerja optimal dapat
dihasilkan. Untuk itu diperlukan suatu kebijakan yang tepat dan objektif dalam
melakukan seleksi dalam menempatkan Pejabat Struktural Eselon II, III, IV, yang
dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,
mengalami perubahan nomenklatur menjadi Jabatan Pimpinan Tinggi dan Jabatan
Administrator yang berada dibawah koordinasi Sekretaris Kota agar dalam
menduduki jabatan harus sesuai dengan kompetensi jabatan yang dibutuhkan.
Identifikasi kompetensi dilakukan untuk mengetahui keterkaitan antara
kompetensi jabatan struktural dengan tugas pokok dan fungsi organisasi perangkat
daerah. Identifikasi kompetensi jabatan yang dimaksud adalah difokuskan pada:
1. Kompetensi dasar adalah kompetensi yang wajib dimiliki oleh pejabat
struktural. Kompetensi dasar mencakup: integritas; kepemimpinan; perencanaan
dan pengorganisasian; kerjasama; dan fleksibilitas.
2. Kompetensi bidang adalah kompetensi yang diperlukan oleh setiap pejabat
struktural sesuai dengan bidang pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
Kompetensi bidang mencakup: orientasi pada pelayanan; orientasi pada
kualitas; berpikir analitis; berpikir konseptual; keahlian tehnikal; manajerial;
profesional; dan inivasi.
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Pengangkatan Pegawai
Negeri Dalam Jabatan Struktural dilakukan atas prinsip profesionalisme sesuai
kompetensi yang dimiliki pegawai yang bersangkutan. Dalam arti jabatan struktural
bisa diisi apabila terdapat kesesuaian kompetensi pegawai negeri sipil dengan
tuntutan kompetensi jabatan yang akan diembannya.
Prinsip penempatan berbasis kompetensi juga deperkuat dengan
dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Desain
Reformasi Birokrasi 2010 – 2025. Perpres ini menjelaskan pangkat jabatan aparatur
harus meninggalkan prinsip lama yakni senioritas, kemudian beralih ke basis
meritokrasi yang bercirikan kompetensi dan prestasi kerja. Demikian halnya dengan
penilaian kompetensi individu menjadi agenda penting yang harus diutamakan
sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 15/M.PAN/7.2008.

1.2 Tujuan dan Manfaat


Tujuan:
1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan penempatan pegawai berbasis
kompetensi di Pemerintah Provinsi Maluku;
2. …
3. …

Manfaat:
a. ….
b. ….

1.1. Dasar Hukum

Subbab ini memuat daftar dari peraturan perundang-undangan yang menjadi rujukan
disusunnya Rencana Pengembangan Komeptensi ASN, diantaranya:

1. Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah


Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri
Sipil;

4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi Nomor 38


tahun 2017 tentang Standar Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil Negara;

5. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 10 Tahun 2018 tentang Pengembangan


Kompetensi Pegawai Negeri Sipil; dan
Peraturan-peraturan lain yang terkait dan berlaku, baik di tingkat nasional maupun daerah.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

2.1 Rencana Pembangunan Jangka Panjang


Visi merupakan idealisasi harapan atau keinginan tentang kondisi yang ingin dicapai
di masa depan. Berdasarkan definisi tersebut dan dengan merujuk pada realitas obyektif baik
masalah maupun kebutuhan saat ini serta prediksi kemungkinan termasuk tantangan-
tantangan yang akan dihadapi oleh Pemerintah Daerah dan seluruh lapisan masyarakat
Maluku di masa dua puluh tahun mendatang, maka visi pembangunan Provinsi Maluku
Tahun 2005 - 2025 adalah :
‘MALUKU YANG RUKUN DAN DAMAI,
ADIL DAN DEMOKRATIS, SERTA MAJU DAN SEJAHTERA’
Visi pembangunan daerah tahun 2005 - 2025 harus dapat diukur untuk dapat
mengetahui tingkat ketaqwaan, kerukunan, keamanan, kedamaian, kemajuan, kemandirian,
keadilan, dan demokrasi yang ingin dicapai.
Masyarakat yang taqwa adalah masyarakat yang beranggotakan individu-individu
yang menjalani kehidupannya dengan mematuhi segala hukum agama dan negaranya.
Dengan demikian masyarakat yang taqwa akan tercermin pada kehidupan individu yang
saling tenggang rasa dan saling hormat menghormati dalam satu masyarakat yang memiliki
keragaman suku bangsa, budaya, agama, dan latar belakang kehidupan asal mereka.
Ketaqwaan masyarakat yang demikian akan mampu membangkit kan suasana kehidupan
yang rukun aman dan damai dengan menjunjung tinggi semangat siwalima. Kerukunan akan
menciptakan kebutuhan bersama (pembangunan) sementara suasana yang aman dan damai
menjadi syarat tercapainya kebutuhan bersama yang harus mereka jaga.
Masyarakat yang adil adalah masyarakat yang memiliki kesempatan dan pelayanan
yang sama dalam segala bidang pembangunan dan kehidupan dan memberikan partisipatif
rakyat dalam merencanakan, melaksanakan, dan menikmati hasil pembangunan sehingga
tidak ada diskriminasi dalam bentuk apapun baik antarindividu, gender, maupun wilayah.
Masyarakat Maluku yang demokratis adalah masyarakat yang telah meningkat pendidikan
politiknya; masyarakat yang hak-hak dan partisipasi politiknya terjamin; serta masyarakat
yang hak-hak warga, keamanan, dan ketentramannya terjamin yang tercermin dengan
meningkatnya peran masyarakat dalam rangka meningkatnya kesejahteraan masyarakat,
sistem, dan kelembagaan politik di daerah yang baik termasuk hukum yang mantap serta
dilandasi oleh nilai-nilai budaya lokal.
Masyarakat yang maju dan sejahtera adalah masyarakat yang memiliki berbagai
keunggulan yang ditunjukan dalam segala aspek kehidupan. Dalam aspek sumber daya
manusia ditunjukan dengan individu-individu yang sehat, cerdas, produktif, berakhlak mulia,
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta mampu berperan dan berfungsi dalam
pembangunan yang berkelanjutan. Masyarakat maju dan mandiri juga dicirikan dengan
individu-individu yang memiliki jati diri yang kuat dan tidak tergantung pada pihak lain serta
mampu bersaing dalam kehidupan sehingga menjadi potensi yang memiliki kapabilitas untuk
memenuhi pasar kerja lokal, nasional, dan internasional. Dalam aspek ekonomi masyarakat
maju ditunjukan dengan penciptaan struktur ekonomi yang tangguh, pertumbuhan ekonomi
yang tinggi, pemerataan hasil-hasil pembangunan ekonomi di seluruh wilayah Provinsi
Maluku yang bertumpu pada potensi sumberdaya kepulauan, serta mampu bersaing dalam
percaturan global. Dalam aspek pemerintahan ditunjukan dengan profesionalisme aparatur
pemerintah, pelayanan publik yang prima, penegakan hukum secara konsekuen dan
peningkatan akuntabilitas serta transparansi dalam pemerintahan.
Dalam mewujudkan visi pembangunan Provinsi Maluku tersebut ditempuh melalui 3
(tiga) misi pembangunan daerah, sebagai berikut:
1. Mewujudkan masyarakat Kepulauan Provinsi Maluku yang bertaqwa, rukun, aman,
dan damai adalah mendorong pembangunan yang dapat meningkatkan tata kehidupan
masyarakat Kepulauan Maluku yang religius dalam menghayati nilai-nilai luhur
ajaran agama sehingga tercipta semangat persaudaraan, persatuan, dan perdamaian.
Dalam bermasyarakat individu-individu yang ada akan saling menerima dan saling
menghargai hidup bersama dalam perbedaan, menerima, dan menghargai nilai-nilai
budaya lokal serta menjamin rasa aman berbasis ketahanan diri dan masyarakat
melalui apresiasi terhadap pentingnya ketertiban dan ketentraman masyarakat.
2. Mewujudkan masyarakat Kepulauan Maluku yang Maju, Mandiri, dan Sejahtera
adalah mendorong pembangunan daerah dengan mengelola sumber daya alam
kepulauan unggulan Maluku secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan
geoposisi yang strategis dalam skala nasional dan internasional (perkembangan
ekonomi di Pasifik Rim dan Arafura Rim) yang didukung oleh sumber daya manusia
dan kelembagaan yang berkualitas, infrastruktur yang maju dan merata, serta
teknologi yang adaptif dan fungsional terhadap kebutuhan daerah.
3. Mewujudkan masyarakat Kepulauan Maluku yang adil dan demokratis adalah
menciptakan pembangunan yang merata di seluruh wilayah Kepulauan Maluku dan
meningkatkan budaya politik masyarakat yang demokratis dengan menjunjung tinggi
rasa keadilan demi terwujudnya stabilitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara dalam realitas kehidupan masyarakat yang majemuk serta terjaminnya
penegakan hukum dan hak asasi manusia berbasis keadilan dan kepastian hukum
melalui pembentukan tata hukum daerah kepulauan dengan mewujudkan tata
pemerintahan yang bersih, jujur, berwibawa, transparan, akuntabel, dan responsif
terhadap dinamika masyarakat.
Tujuan pembangunan jangka panjang Provinsi Maluku tahun 2005 - 2025 adalah
mewujudkan tata kehidupan masyarakat Maluku yang bertaqwa, rukun, aman dan damai,
maju, mandiri, dan sejahtera, adil dan demokratis melalui pembangunan berbasis pengelolaan
sumber daya alam kepulauan secara berkelanjutan.
Sebagai ukuran tercapainya Provinsi Maluku yang bertaqwa, rukun, aman dan damai, maju
dan mandiri, adil dan demokratis dalam 20 tahun mendatang diarahkan pada pencapaian
sasaran-sasaran pokok sebagai berikut:
A. Terwujudnya masyarakat Provinsi Maluku yang bertaqwa, rukun, aman, dan damai
ditandai oleh hal-hal berikut:
1. Terwujudnya manusia Maluku dengan tata kehidupan masyarakat yang religius dan
bertaqwa.
2. Terwujudnya karakter masyarakat yang berakhlak mulia dan bermoral yang dicirikan
dengan watak dan perilaku manusia dan masyarakat Provinsi Maluku yang beragama,
beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, bertoleran, dan
berkembang dinamis.
3. Terciptanya suatu tatanan kehidupan masyarakat yang memiliki kemampuan
beradaptasi dengan perubahan lingkungan sosial budaya pada tingkat lokal, nasional,
dan global, menghargai pluralitas, serta menjunjung tinggi nilai-nilai perdamaian dan
kebenaran dengan mempertahankan identitas lokal sebagai bagian dari kepribadian
nasional.
4. Terwujudnya keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Maluku melalui
kerjasama lintas institusional dan adanya dukungan partisipasi aktif seluruh lapisan
masyarakat.
5. Terwujudnya stabilitas keamanan yang mampu mendukung perkembangan kegiatan
ekonomi di semua sektor dan menarik minat investor.
6. Terwujudnya lingkungan permukiman yang harmonis dengan menjamin kepastian
hukum pertanahan dan tata ruang serta keberlangsungan aktivitas produktif
masyarakat secara berkelanjutan.
B. Terwujudnya masyarakat Provinsi Maluku yang maju, mandiri, dan sejahtera ditandai oleh
hal-hal berikut:
1. Terwujudnya sumber daya manusia Maluku yang sehat, sejahtera, cerdas, kreatif,
produktif, berbudaya, berakhlak mulia, dan percaya diri serta menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan yang
berbasis kepulauan.
2. Terwujudnya perekonomian Provinsi Maluku yang tangguh dan mandiri dengan
mendorong pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional dan pemerataan ekonomi
yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.
3. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh yang ditandai oleh
pendapatan per kapita pada tahun 2025 di atas pendapatan per kapita nasional.
4. Meningkatnya hubungan ekonomi antardaerah, nasional, dan internasional yang
didukung oleh potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang berkualitas
untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
5. Berkurangnya proporsi penduduk miskin tidak lebih dari 8 persen pada tahun 2025
dan pengangguran tidak lebih dari 5 persen demi stabilitas ekonomi yang
berkelanjutan.
6. Tersedianya infrastruktur sosial dan infrastruktur ekonomi yang memadai dan merata
untuk mendukung pembangunan Maluku berbasis Kepulauan bagi kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat.
7. Terwujudnya infrastruktur pemerintahan dan penunjang pembangunan lainnya dengan
tingkat pelayanan yang menyeluruh dan merata untuk mengurangi disparitas
antarwilayah dan meningkatkan kapasitas masyarakat Maluku berbasis Kepulauan.
8. Terwujudnya pengembangan gugus pulau secara nyata dan terlaksananya penataan
pulau-pulau yang relatif terisolir, tertinggal, dan perbatasan antarnegara dalam rangka
mengurangi tingkat ketidakseimbangan kualitas hidup masyarakat.
9. Terwujudnya tata ruang yang produktif, aman, nyaman, dan berkelanjutan serta
struktur ruang yang kompak dan mandiri berbasis keunggulan karakter lokal
berdasarkan pendekatan gugus pulau dan kawasan laut pulau dalam tata ruang
nasional yang didukung oleh sistem kelembagaan dan regulasi di tingkat daerah dan
partisipasi aktif masyarakat.
10. Diterapkannya RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota yang sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang secara konsisten sehingga tercipta tata
ruang yang produktif, aman, nyaman, dan berkelanjutan.
C. Terwujudnya masyarakat Kepulauan Maluku yang adil dan demokratis ditandai oleh hal-
hal berikut:
1. Berkurangnya kesenjangan pembangunan sarana dan prasarana antarwilayah di
Provinsi Maluku.
2. Terwujudnya tata kelola pelayanan publik yang berkualitas sesuai Standar Pelayanan
Minimum.
3. Terwujudnya supremasi hukum dan hak asasi manusia yang didukung tata hukum
daerah kepulauan yang mengakomodasikan nilai-nilai hukum adat sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan nasional yang menjamin kepastian hukum, keadilan,
dan kebenaran, serta memperoleh legitimasi yang kuat dari masyarakat
4. Terwujudnya nilai-nilai demokrasi yang menitikberatkan pada prinsip-prinsip
toleransi, non-diskriminasi, dan kemitraan bagi aparatur pemerintahan dan
masyarakat.
5. Terwujudnya stabilitas kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara berdasarkan
nilai-nilai demokrasi, penghargaan terhadap realitas kemajemukan, dan menghormati
nilai-nilai hak asasi manusia melalui peningkatan profesionalisme aparatur
pemerintahan.

2.1.1 Arah Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005 - 2025


A. Mewujudkan masyarakat Provinsi Maluku yang bertaqwa, rukun, aman, dan damai
Terciptanya kondisi masyarakat yang religius, berakhlak mulia, bermoral, beretika,
rukun, aman, dan damai bagi terciptanya suasana kehidupan masyarakat yang penuh
toleransi, tenggang rasa, dan harmonis sehingga nilai-nilai kearifan lokal akan mampu
merespon modernisasi secara positif dan produktif.
1. Memantapkan fungsi dan peran agama sebagai landasan moral dan etika dalam
pembangunan, membina akhlak mulia, memupuk etos kerja, dan menghargai prestasi
serta untuk meningkatkan kerukunan hidup umat beragama sehingga tercipta suasana
kehidupan masyarakat yang penuh toleransi, tenggang rasa, dan harmonis.
2. Memantapkan dan terus meningkatkan peran institusi agama dan institusi sosial
kemasyarakatan secara intensif dan simultan sebagai upaya untuk meningkatkan
penghayatan ajaran agama guna mewujudkan iman yang berkualitas dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai sumber inspirasi untuk mengaktualisasikan
nilai-nilai kehidupan bersama dalam dimensi kemajemukan.
3. Mengembangkan dan memantapkan nilai budaya lokal yang inklusif seperti
sasi/maren/sweri/hawear, masohi, pela gandong, dan budaya lainnya sebagai modal
sosial (social capital) yang kontributif bagi pembangunan daerah.
4. Meningkatkan harkat, martabat, dan peradaban manusia Maluku melalui kegiatan-
kegiatan olah raga, kesenian, ritual, dan sebagainya dalam rangka menyeimbangkan
aspek-aspek material dan spiritual.
5. Meningkatkan hubungan baik lintas institusional (termasuk dengan institusi-institusi
dekonsentratif) maupun lintas daerah (dengan pemerintah daerah tetangga) dalam
rangka pengamanan, pengelolaan, dan pemanfaatan wilayah Kepulauan Maluku
dengan segenap wujud dan isinya.
6. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai
nasionalisme dan kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara sehingga dapat menangkal munculnya faham-faham separatis dalam
masyarakat serta munculnya organisasi-organisasi yang bertentangan dengan prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.
7. Meningkatkan pemahaman rasa cinta tanah air dan bela negara untuk menangkal
ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan bagi masyarakat dan daerah sehingga
terwujud kehidupan berbangsa dan bernegara yang mantap dan berkelanjutan.
8. Meningkatkan dan mengembangkan budaya tertib, tentram, dan damai dalam
kehidupan bermasyarakat, berorganisasi, dan kepemerintahan sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
9. Meningkatkan penyelesaian masalah-masalah sosial yang mengganggu ketertiban,
ketenteraman, dan keamanan masyarakat secara berkualitas dan proporsional seperti
obat-obatan terlarang, narkoba, dan minuman keras menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
10. Meningkatkan peranserta dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan keamanan
dan ketertiban wilayah Kepulauan Maluku dan mengatasi masalah-masalah sosial
yang mengganggu rasa aman, tenteram, dan damai dalam tata kehidupan masyarakat.
11. Mewujudkan stabilitas keamanan yang mampu mendukung perkembangan kegiatan
ekonomi di semua sektor dan menarik minat investor.
12. Mewujudkan lingkungan permukiman yang harmonis dengan menjamin kepastian
hukum pertanahan dan tata ruang serta keberlangsungan aktivitas produktif
masyarakat secara berkelanjutan.
B. Mewujudkan masyarakat Provinsi Maluku yang maju, mandiri, dan Sejahtera
Peningkatan daya saing daerah melalui pencapaian kemajuan dan kemandirian
seluruh aspek pembangunan dan kehidupan masyarakat di Provinsi Maluku sehingga dapat
menghadapi tantangan globalisasi dan mampu memanfaatkan peluang yang ada.
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dilakukan melalui peningkatan
akses, pemerataan, relevansi, mutu pelayanan, dan prasarana pendidikan agar mampu
merespon perkembangan global sehingga menghasilkan produk pendidikan yang
setara dan sepadan (link and match) dengan potensi sumber daya alam.
2. Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan tenaga kerja untuk mewujudkan
manusia Maluku yang cerdas, kreatif, produktif, berbudaya, beretika, dan percaya diri
yang memiliki kemampuan kompetensi, kompetitif, dan kooperatif melalui
pengembangan pusat-pusat pelatihan masyarakat (community college) pada setiap
kawasan gugus pulau dengan menitikberatkan pada pembinaan aspek life skill dan
keterampilan pengelolaan sumber daya lokal serta aspek-aspek kewirausahaan.
3. Meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan pendidikan yang bermutu dan
terjangkau melalui penyediaan dan peningkatan pelayanan pendidikan pada semua
jenjang secara merata dan berkeadilan; memenuhi kebutuhan belajar; menyediakan
informasi pendidikan yang akurat dan tepat waktu; serta memantapkan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya pendidikan untuk semua dan sepanjang hayat.
4. Meningkatkan kualitas kesehatan melalui peningkatan akses, pencegahan penyakit
menular, dan pemerataan pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat dalam
rangka meniadakan ketimpangan antardaerah dan antarkelompok penduduk serta
meningkatkan peranserta swasta.
5. Mendorong perilaku sehat masyarakat melalui promosi kesehatan masyarakat,
peningkatan kesehatan jasmani dan mental masyarakat, peningkatan pembinaan dan
pemasyarakatan olah raga, dan pengembangan asuransi kesehatan.
6. Meningkatkan kualitas gizi khususnya bagi bayi, balita, ibu hamil dan manula melalui
kecukupan asupan pangan dan gizi yang seimbang.
7. Meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui perubahan orientasi pengelolaan pelatihan
dan pemberian dukungan bagi program pelatihan yang sesuai dengan bakat dan
karakter masyarakat lokal untuk memenuhi kebutuhan dan standar kompetensi tenaga
kerja yang diharapkan oleh pasar tenaga kerja baik lokal maupun internasional.
8. Menyediakan tenaga kerja akademis setaraf internasional khususnya dalam rangka
mengembangkan budaya inovatif IPTEK agar mampu mengelola sumber daya alam
Kepulauan di Provinsi Maluku yang berlimpah terutama perikanan, perkebunan, dan
pariwisata secara berkelanjutan.
9. Memantapkan dan meningkatkan peran institusi sosial kemasyarakatan (termasuk
keluarga) secara intensif dan simultan untuk menumbuhkembangkan semangat
kewirausahaan di dalam masyarakat sebagai sumber inspirasi untuk mewujudkan
kemandirian ekonomi.
10. Mengembangkan perekonomian Provinsi Maluku yang dilandasi prinsip-prinsip
demokrasi ekonomi dengan memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal serta potensi
lokal untuk memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha dengan mengacu
pada kondisi perekonomian nasional dan fenomena ekonomi global.
11. Mengembangkan perekonomian Provinsi Maluku dengan berbasis pada komoditas
unggulan kepulauan yaitu : ikan tuna, mutiara, rumput laut, pala, cengkeh, kelapa,
coklat, minyak kayu putih dan pariwisata bahari melalui pengembangan
kawasan/kluster yang berwawasan lingkungan dan didukung dengan peningkatan
kapasitas sumber daya manusia, infrastruktur, kelembagaan, dan pendanaan secara
bertahap sehingga terjadi perubahan keunggulan komparatif menjadi keunggulan
kompetitif dengan tetap bertumpu pada konsep berkelanjutan dan kesejahteraan
masyarakat.
12. Mengembangkan pemanfaatan dan konservasi keanekaragaman hayati dalam rangka
meningkatkan perekonomian daerah melalui pengembangan ekowisata, bahan obat-
obatan, dan sebagai plasma nutfah.
13. Memajukan perekonomian Provinsi Maluku yang didorong oleh peningkatan
produktivitas daerah melalui penguasaan, penyebaran, penerapan, dan penciptaan
ilmu pengetahuan dan teknologi (Research and Development), sehingga
pembangunan dapat dilaksanakan dengan memperhatikan aspek keberkelanjutan
(sustainable development) dalam pengelolaan sumber daya alam kepulauan yang
unggul.
14. Mengelola sektor-sektor ekonomi primer dan tradisional secara lebih efisien dan
moderen sehingga terjadi peningkatan nilai tambah agar mampu bersaing dalam pasar
lokal, nasional, dan global serta mampu mendorong pembangunan di daerah
perdesaan guna pengentasan kemiskinan, keterbelakangan, dan ketahanan pangan.
15. Menciptakan kondisi yang menjamin berkembangnya arus perdagangan dan iklim
investasi di Provinsi Maluku yang dapat memperkuat daya saing daerah baik pada
tingkat nasional maupun global untuk memperkokoh ketahanan ekonomi daerah.
16. Mengembangkan lembaga dan jasa-jasa keuangan dalam rangka mendukung aktivitas
ekonomi secara keseluruhan terutama penyediaan dana bagi dunia usaha untuk
menggerakkan sektor riil agar kondisi perekonomian daerah tetap tumbuh.
17. Mengembangkan kegiatan-kegiatan ekonomi yang secara langsung berkaitan dengan
aktivitas ekonomi masyarakat terutama golongan ekonomi lemah melalui
pengembangan Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM) sebagai pelaku
ekonomi yang mampu bersaing.
18. Meningkatkan ketahanan pangan masyarakat yang berbasis sumber daya lokal
terutama di daerah yang terpencil dan terisolir dengan didukung oleh pemanfaatan
teknologi olahan pangan lokal.
19. Mengembangkan sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang potensial dan
berkelanjutan sesuai peraturan perundang-undangan untuk menjaga kualitas
pertumbuhan dan stabilitas ekonomi daerah serta mengurangi ketergantungan pada
sumber pendanaan Pemerintah.
20. Meningkatkan iklim investasi yang lebih kondusif melalui pemberian insentif,
kemudahan perijinan, kepastian hukum dan keamanan berusaha guna mendorong
peningkatan penanaman modal di Provinsi Maluku sebagai salah satu sumber
pembiayaan pembangunan.
21. Mengelola dan mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam berbasis bioecoregion
(bentang alam yang berada dalam satu hamparan kesatuan ekologis yang dibatasi oleh
batas-batas alam) serta memperhatikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan
sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah.
22. Menyelenggarakan sistem mitigasi bencana alam untuk mencegah dan meminimalkan
dampak terhadap masyarakat dan hasil pembangunan.
23. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ramah lingkungan untuk
menjawab kebutuhan teknologi yang tepat di kawasan-kawasan pengembangan dalam
rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan hidup.
24. Menyediakan produk hukum lingkungan yang memadai dan responsif serta
meningkatkan kualitas peran institusi hukum agar mampu melaksanakan penegakan
hukum secara profesional untuk menjamin terlaksananya pengelolaan sumber daya
alam secara berkelanjutan termasuk pengakuan terhadap hak-hak masyarakat adat dan
lokal.
25. Mengembangkan jaringan infrastruktur yang terintegrasi satu sama lain khususnya
transportasi laut, transportasi darat, dan transportasi udara dalam satu sistem jaringan
intermoda dan antarmoda yang memadai dan sinergis untuk membuka keterisolasian
wilayah yang dapat mendukung pembangunan daerah berdasarkan konsep gugus
pulau dan kawasan laut pulau serta sistem pintu jamak (multigate system) dan
antarprovinsi dengan tingkat keselamatan dan jaminan kelayakan berdasarkan
standarisasi yang berlaku.
26. Memenuhi pasokan tenaga listrik sesuai permintaan kebutuhan pembangunan
termasuk kebutuhan rumah tangga dan perdesaan secara efektif dan efisien baik
pembangkit, transmisi, dan distribusi.
27. Mengembangkan ketenagalistrikan yang berbasis pada sumber energi alternatif/
terbarukan antara lain mikrohidro, minihidro, biofuel, matahari, biomass, angin,
energi arus bawah laut, Ocean Thermal Energy Convertion (OTEC), dan lainnya.
28. Meningkatkan penyelenggaraan sistem pos dan telekomunikasi (telematika) yang
efisien guna meminimalkan rentang kendali sehingga memperluas kegiatan informasi
dan komunikasi.
29. Memenuhi kebutuhan perumahan termasuk prasarana dan sarana pendukungnya yang
dapat memenuhi kebutuhan hunian masyarakat dengan dukungan sistem pembiayaan
jangka panjang yang murah dan terjangkau agar terwujud pemukiman berwawasan
lingkungan.
30. Menerapkan RTRW sesuai dengan hirarkhi perencanaan (nasional, pulau, provinsi,
dan kabupaten/kota) sebagai acuan koordinasi dan sinkronisasi pembangunan
antarsektor dan antarwilayah serta sebagai pedoman mitigasi bencana melalui
peningkatan kapasitas kelembagaan dan pengembangan Iptek.
31. Mendorong percepatan pembangunan dan pertumbuhan kawasan strategis sehingga
dapat mengembangkan wilayah-wilayah tertinggal dan sekitarnya termasuk
pengembangan pulau-pulau yang terisolir dan tertinggal melalui upaya yang
signifikan.
32. Mengembangkan kawasan perbatasan negara melalui skema pembangunan yang
sistematis dan kontinu serta mewadahi sinergitas program pembangunan baik pusat,
provinsi, maupun kabupaten dan kota di wilayah yang bersangkutan sehingga
kawasan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan
perdagangan dengan negara tetangga sesuai peran dan fungsinya sebagai Pusat
Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) yang sebelumnya berorientasi inward looking
menjadi outward looking agar kawasan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pintu
gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga.
33. Menyeimbangkan pertumbuhan pembangunan antarkota dan antardesa melalui
peningkatan keterkaitan kegiatan ekonomi (forward and backward linkages) yang
didukung oleh peningkatan aksesibilitas dan mobilitas orang, barang, dan jasa melalui
penyelesaian dan peningkatan pembangunan transportasi Maluku tanpa mengubah
keunggulan karakter lokal masing-masing kawasan.
34. Mendorong percepatan pembangunan dan pertumbuhan kawasan strategis dan cepat
tumbuh agar dapat mengembangkan wilayah-wilayah tertinggal di sekitarnya dalam
suatu sistem wilayah pengembangan ekonomi yang sinergis serta mempertimbangkan
keterkaitan mata rantai proses industri dan distribusi.
35. Meningkatkan keberpihakan pemerintah daerah untuk mengembangkan wilayah-
wilayah tertinggal dan terpencil agar wilayah-wilayah tersebut dapat tumbuh dan
berkembang secara lebih cepat dan dapat mengejar ketertinggalan pembangunannya
dengan daerah lain.
36. Mendorong dan mengembangkan kawasan-kawasan pembangunan ekonomi yang
telah ditetapkan di Provinsi Maluku sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi.
37. Melaksanakan pembangunan wilayah dan pembangunan perkotaan sesuai dengan
peruntukkan pemanfaatan ruang dengan tetap memperhatikan hak-hak masyarakat dan
individual berdasarkan ketentuan hukum adat dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
38. Meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam pelaksanan penataan
ruang wilayah sehingga proses penerapan insentif dan disinsentif serta mitigasi
bencana dalam kebijakan penataan ruang dapat berjalan secara konsisten.

C. Mewujudkan masyarakat Provinsi Maluku yang adil dan demokratis


Demokratis menjadi landasan penting dalam mewujudkan pembangunan daerah yang adil
dan demokratis. Penegakan hukum pada dasarnya dapat memastikan terlaksananya keadilan
untuk semua warga negara tanpa memandang serta membedakan kelas sosial, ras, etnis,
agama, dan gender. Demokrasi dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berbagai
kegiatan pembangunan dan memaksimalkan potensi masyarakat serta meningkatkan
akuntabilitas dan transparansi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
1. Menumbuhkembangkan, mendorong, meningkatkan, dan terus memantapkan nilai
budaya lokal yang inklusif serta mengakomodir nilai-nilai keadilan dan demokrasi
untuk mendukung proses demokratisasi yang berkualitas.
2. Menyempurnakan struktur, proses, dan budaya politik bagi penataan peran pemerintah
daerah, organisasi kemasyarakatan, serta kepemudaan untuk mewujudkan
kemandirian dan kedewasaan politik.
3. Memantapkan komunikasi politik lintas institusi dalam rangka mewujudkan budaya
politik partisipatif dan mendukung proses politik yang demokratis baik secara vertikal
maupun horisontal.
4. Mewujudkan nilai-nilai demokrasi yang luhur dengan menitikberatkan pada prinsip-
prinsip toleransi, kesetaraan hak, dan kemitraan bagi aparatur pemerintahan dan
masyarakat serta menghormati dan menjunjung tinggi keputusan bersama.
5. Mengembangkan kebebasan pers yang bertanggung jawab sebagai salah satu alat
kontrol penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik dan bersih sekaligus sebagai
media pembelajaran politik bagi masyarakat.
6. Menerapkan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik pada semua tingkat dan lini
pemerintahan melalui peningkatan kualitas Aparatur Pemerintah Daerah, penguatan
kelembagaan pemerintahan daerah, dan peningkatan pengawasan guna meningkatkan
pelayanan publik dan meminimalkan penyalahgunaan wewenang termasuk korupsi,
kolusi, dan nepotisme.
7. Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam penyelenggaraan proses
pembangunan sejak perencanaan sampai pengawasan.
8. Mengembangkan dan menyelenggarakan manajemen pemerintahan daerah kepulauan
untuk memperkecil rentang kendali pemerintahan daerah demi mewujudkan suatu
kesatuan wilayah kepulauan yang utuh terutama sebagai bahan pertimbangan dalam
proses pemekaran atau penghapusan wilayah administrasi pemerintahan.
9. Mengembangkan tata politik yang memperhatikan realitas kemajemukan yang
bertumpu pada semangat kebersamaan dengan mewujudkan budaya pela-gandong
sebagai tali pengikat.
10. Mewujudkan tata hukum daerah yang mantap dengan basis semangat kekeluargaan
sehingga mampu berfungsi sebagai sarana mewujudkan keamanan, ketertiban, dan
kesejahteraan masyarakat kepulauan serta sarana untuk melakukan pembangunan
daerah dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
11. Mengembangkan materi hukum yang mencerminkan nilai-nilai hukum adat, nilai-nilai
sosial berbasis karakteristik daerah kepulauan, dan kepentingan masyarakat dengan
tetap menegakkan peraturan perundang-undangan sehingga dapat mewujudkan
masyarakat yang patuh dan taat hukum.
12. Menjamin terciptanya kepastian hukum dan perlindungan hak asasi manusia dengan
materi yang berintikan keadilan dan kebenaran, mampu menumbuhkembangkan
disiplin daerah dan nasional, kepatuhan dan taat hukum, serta mampu mendorong
tumbuhnya kreativitas, kepastian usaha, dan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan daerah dan nasional
13. Memantapan kelembagaan hukum terutama Penyidik Pegawai Negeri Sipil dan Polisi
Pamong Praja serta melakukan koordinasi lintas institusional dengan lembaga-
lembaga maupun profesi hukum yang dekonsentratif agar berkemampuan untuk
mewujudkan ketertiban, keamanan, dan ketenteraman serta memberi keadilan kepada
masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan daerah dan nasional.
14. Mewujudkan masyarakat sadar hukum melalui penyuluhan hukum secara insentif
tentang peraturan perundang-undangan baik nasional maupun daerah, penerapan dan
pelayanan hukum secara adil dan berkepastian hukum, serta penegakan hukum yang
tegas dan manusiawi.
15. Membentuk kelembagaan lokal dalam rangka pemantauan dan pengawasan terhadap
pelaksanaan dan penegakan hak asasi manusia; pelaksanaan hak-hak konsumen;
pelaksanaan hak-hak perburuhan dan tenaga kerja; serta pencegahan korupsi, kolusi,
dan nepotisme.
16. Mengembangkan mekanisme penanganan masalah-masalah pertanahan dalam rangka
menarik tumbuhnya investasi sehingga mampu mendorong penanaman modal (asing
dan nasional), meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menjamin hak-hak baik
individual maupun komunal, serta dapat meminimalkan konflik dalam masyarakat.

2.1.2 Tahapan dan Skala Prioritas


Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Maluku Tahun 2005-2025
mengandung idealisasi gagasan-gagasan perubahan menuju masa depan masyarakat Maluku
yang rukun, aman dan damai, bertaqwa, maju dan mandiri, adil dan demokratis. Sesuai
dengan hierarkhi sistem perencanaan nasional, maka gagasan-gagasan dimaksud selanjutnya
akan dijabarkan ke dalam RPJMD secara lebih operasional untuk setiap masa lima tahun.
Dalam konteks inilah, maka terdapat urgensi untuk merumuskan RPJPD Provinsi Maluku
Tahun 2005-2025 ke dalam 4 (empat) tahapan agar kesinambungan seluruh rangkaian proses
pembangunan dalam rentang waktu yang panjang tersebut dapat terpelihara. Dengan
demikian, makna substansial dari pentahapan proses pembangunan selama kurun waktu dua
puluh tahun akan bermanfaat, yaitu:
1. sebagai pedoman bagi penyusunan RPJMD Provinsi Maluku setiap kurun waktu 5
(lima) tahun, sehingga tercipta konsistensi dalam proses pembangunan jangka panjang
yang terintegrasi dan berkelanjutan.
2. memberikan kemudahan bagi segenap komponen masyarakat untuk dapat
menyesuaikan kontribusi perannya yang nyata dan terukur, sehingga pada gilirannya
melahirkan kekuatan-kekuatan pembangunan di daerah Maluku yang bersinergi
positif dan partisipatif.
Sehubungan dengan pentahapan ini, maka keempat misi pembangunan jangka panjang
Provinsi Maluku merupakan suatu kesatuan utuh dalam implementasi pembangunan Provinsi
Maluku selama dua puluh tahun mendatang yang secara skematik dapat digambarkan sebagai
berikut:

Tahapan dan skala prioritas perlu ditetapkan untuk mencerminkan urgensi


permasalahan yang hendak diselesaikan sehingga skala prioritas pada setiap tahapan
pembangunan harus berkesinambungan dari periode ke periode berikutnya dalam rangka
mewujudkan sasaran pokok pembangunan jangka panjang. Atas dasar hal tersebut, maka
tahapan dan skala prioritas utama pembangunan jangka panjang Provinsi Maluku dapat
disusun sebagai berikut.
Tahapan Pembangunan Pertama 2005 - 2009
Berlandaskan pelaksanaan dan pencapaian pembangunan tahap sebelumnya, RPJMD
I diarahkan untuk menata kembali dan membangun Maluku di segala bidang yang ditujukan
untuk menciptakan Maluku yang rukun, aman dan damai, bertaqwa, maju dan mandiri, adil
dan demokratis.
Maluku yang bertaqwa, rukun, aman, dan damai ditandai dengan terciptanya Maluku
yang bertaqwa ditandai dengan terbinanya ketaqwaan masyarakat melalui pemantapan peran
institusi sosial budaya dan keagamaan, sehingga tercipta landasan yang kuat bagi moral dan
etika berinteraksi dalam masyarakat yang majemuk baik pada tingkat nasional maupun
internasional, terutama pada tingkat lokal; kualitas spiritual sumber daya manusia melalui
peran institusi sosial kemasyarakatan, sehingga terwujud tatanan masyarakat Maluku yang
bertaqwa dan menghargai kehidupan bersama dalam kemajemukan; serta infrastruktur sosial
budaya dan keagamaan guna mewujudkan tatanan masyarakat Maluku yang bertaqwa;
struktur sosial yang stabil dan kualitas interaksi sosial yang inklusif. Dalam konteks ini, nilai-
nilai sosial dan budaya lokal yang telah mengakar dalam tatanan kehidupan masyarakat
Maluku, perlu ditumbuhkembangkan dan dibina bagi peningkatan rasa persatuan sekaligus
sebagai sumber inspirasi pembangunan daerah Maluku; terbinanya dan berkembangnya
fungsi kelembagaan, dimulai dari upaya membangun ketahanan diri dan masyarakat pada
tingkat lokal, sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam menciptakan stabilitas dan
mendukung Ketahanan Nasional dalam kerangka Wawasan Nusantara; terpenuhinya
kebutuhan regulasi dan melakukan deregulasi peraturan secara partisipatif, pemantapan
penegakan hukum dan hak asasi manusia yang berkeadilan dan berkepastian hukum, serta
menumbuhkembangkan kesadaran hukum masyarakat berdasarkan nilai-nilai hukum adat
dengan tetap memperhatikan dinamika masyarakat dan hukum nasional; mantapnya
komunikasi politik yang bermutu melalui pendidikan politik multi kultural serta pembinaan
dan pemantapan kapasitas pemerintah dan pemerintahan di daerah secara struktural maupun
fungsional untuk menghasilkan kebijakan politik berkualitas yang menjamin rasa aman,
damai, dan rukun; terbinanya sistem ekonomi berdasarkan prinsip demokrasi ekonomi dalam
rangka menjamin distribusi pendapatan yang lebih adil dan merata; berkembangnya kualitas
dunia pendidikan dan kesehatan secara merata pada setiap gugus pulau, sehingga tercipta
manusia Maluku yang sehat dan berbudi luhur serta menghargai kemajemukan dalam
masyarakat; terbinanya perilaku manusia dan masyarakat melalui pemantapan fungsi
kelembagaan dalam rangka pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan
hidup secara arif dan bijak, dengan tetap menjamin hak-hak dan kepemilikan masyarakat
termasuk hak-hak masyarakat adat; berkembangnya sistem dan fungsi infrastruktur sosial,
ekonomi dan pelayanan publik secara merata di setiap gugus pulau, sehingga memberi
peluang dan dapat memfasilitasi setiap aktivitas sosial ekonomi masyarakat; serta
berkembangnya sistem pemanfaatan ruang yang memungkinkan terciptanya aktivitas dan
interaksi sosial ekonomi dan budaya masyarakat yang harmonis, berwawasan lingkungan,
dan berlandaskan Wawasan Nusantara.
Maluku yang maju dan mandiri ditandai dengan terbinanya sistem perekonomian
daerah berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi ekonomi yang bertumpu pada pendekatan
kewilayahan gugus pulau dengan memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal yang relevan,
sehingga tercipta kondisi awal bagi upaya pengembangan ekonomi daerah dan kesejahteraan
masyarakat Maluku yang maju dan mandiri; terbinanya fungsi dan peran institusi pengelolaan
dan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan memperhatikan kearifan
lokal, sehingga dapat memelihara kemampuan daya dukung sumber daya alam dan
lingkungan hidup yang mendukung dinamika aktivitas pembangunan; berkembangnya
infrastruktur sosial ekonomi secara merata pada setiap gugus pulau, sehingga tercipta kondisi
awal bagi dinamika perekonomian daerah dan masyarakat Maluku yang maju dan mandiri;
terbinanya institusi pendidikan dan kesehatan, sehingga tercipta iklim yang kondusif bagi
pengembangan sumber daya manusia yang andal bagi kebutuhan pembangunan daerah;
berkembangnya kapasitas institusi legislasi dan penegak hukum dalam rangka upaya
mewujudkan jaminan kepastian hukum dan hak asasi manusia guna mendukung pencapaian
perekonomian daerah dan masyarakat yang maju dan mandiri; terbinanya kapasitas institusi
sosial politik dan pemerintahan secara merata pada setiap gugus pulau dalam rangka
mendorong terciptanya kualitas pelayanan kepada masyarakat dan dunia usaha; terbinanya
institusi-institusi sosial kemasyarakatan dalam rangka upaya menciptakan budaya kerja yang
fungsional bagi dinamika pembangunan daerah; serta penguatan kapasitas kelembagaan,
pengetahuan masyarakat, teknologi dan kekuatan hukum RTRW sangat penting dilakukan
pada tahap ini guna mendukung pelaksanaan peran dan fungsi RTRW sebagai pedoman
pembangunan dan mitigasi bencana sehingga terjamin pola pemanfaatan ruang yang
produktif, aman, nyaman, serta berkelanjutan.
Maluku yang adil dan demokratis ditandai dengan terbinanya institusi politik dan
pemerintahan dalam rangka mendukung upaya mewujudkan tatanan politik dan pemerintahan
yang bersih dan berwibawa, sehingga tercipta tatanan pembangunan daerah yang adil dan
demokratis, dengan memperhatikan nilai-nilai budaya lokal; terbinanya peran institusi dalam
rangka upaya mewujudkan supremasi hukum dan hak asasi manusia yang bertumpu pada
ketentuan perundang-undangan nasional, dengan memperhatikan nilai-nilai hukum adat dan
dinamika masyarakat Kepulauan Maluku guna mendukung terciptanya tatanan pembangunan
daerah yang adil dan demokratis; terbinanya peran institusi sosial budaya guna
mengembangkan nilai-nilai sosial dan budaya lokal yang inklusif, sehingga mendukung
upaya menciptakan manusia dan masyarakat Maluku yang apresiatif terhadap nilai-nilai
keadilan dan demokrasi; terbinanya peran institusi sosial ekonomi secara merata pada setiap
gugus pulau dalam rangka upaya menciptakan dinamika ekonomi yang berbasis nilai-nilai
keadilan dan demokratis; terbinanya institusi sosial kemasyarakatan secara merata pada setiap
gugus pulau dalam rangka mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang menghargai
nilai-nilai keadilan dan demokratis; berkembangnya infrastruktur sosial, budaya, dan
ekonomi secara merata pada setiap gugus pulau, sehingga memungkinkan terciptanya
aksesibiltas yang adil; terbinanya penataan ruang wilayah kepulauan Maluku, dengan
memperhatikan hak-hak masyarakat terutama masyarakat adat, sehingga memungkinkan
peruntukan dan pemanfaatannya dilakukan secara berkeadilan; terbinanya peran institusi
sosial budaya, ekonomi, politik, dan hukum dalam rangka upaya membentuk sikap dan
perilaku masyarakat Maluku yang menghargai nilai-nilai keadilan dan demokrasi; serta
terbinanya institusi pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup,
sehingga memungkinkan pemanfaatan potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup
dilakukan secara optimal dan berkeadilan.
Capaian Tahapan Pembangunan Pertama 2005 - 2009
• Merasakan bahwa situasi keamanan sudah sangat kondusif, kehidupan masyarakat
semakin harmonis dan rukun. Hal ini dapat dilihat dari interaksi sosial sehari-hari
yang memungkinkan anggota masyarakat bepergian ke seluruh provinsi tanpa lagi
mengalami rasa takut. Indikator lainnya yang dapat memperlihatkan tingginya tingkat
keamanan di daerah ini adalah telah dicabutnya travel warning ke Provinsi Maluku
serta Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menempatkan tingkat resiko keamanan
provinsi Maluku pada tingkatan terendah.
• Di Bidang Politik, demokrasi telah berkembang dengan baik, sehingga pelaksanaan
Pemilihan Umum Kepala Daerah (PEMILUKADA) secara langsung dapat terlaksana
pada tahun 2005 di 3 (tiga) Kabupaten yakni Kabupaten Kepulauan Aru, Seram
Bagian Barat dan Seram Bagian Timur. Dan dalam tahun 2006, dilaksanakan di Kota
Ambon, Kabupaten Buru, dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Sedangkan, dalam
tahun 2007 telah dilaksanakan PEMILUKADA di Kabupaten Maluku Tengah. Dalam
tahun 2008, kita telah menyelesaikan seluruh proses PEMILUKADA untuk pemilihan
Kepala Daerah Provinsi Maluku, Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara. Di
Tahun 2009 telah dilakukan pemilihan umum untuk memilih anggota legislative di
setiap kabupaten/kota dan Provinsi Maluku, kemudian diadakan Pemilihan Presiden
yang berjalan dengan aman, lancar dan sukses
• Pada Bidang Pemerintahan, penataan kelembagaan aparatur pemerintahan telah dikaji
dengan mengacu pada PP Nomor 41 Tahun 2007, Tentang Organisasi Perangkat
Daerah dan telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah (Perda) Nomor 02 Tahun 2007,
Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Derah Provinsi Maluku
dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Maluku, Perda Nomor 03
Tahun 2007, Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah
Provinsi Maluku serta Perda Nomor 04 Tahun 2007, Tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Provinsi Maluku. Birokrasi yang
handal akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaannya dan untuk
mewujudkan manajemen birokrasi dan pemerintahan yang handal, maka dilakukan
terus penataan dan peningkatan, baik aspek Kelembagaan, Kepegawaian,
Ketatalaksanaan, Pengawasan dan Akuntabilitas, Pelayanan Publik, serta aspek
Perubahan Paradigma Aparatur.
• Kondisi Bidang Perekonomian yang semakin membaik, yang ditunjukkan oleh
peningkatan beberapa indikator ekonomi makro, antara lain :
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku mengalami peningkatan dari 4,31 persen
tahun 2003; menjadi 4,43 persen tahun 2005. Peningkatan terus terjadi menjadi 5,07
persen tahun 2005 dan 5,48 persen tahun 2006. Sedangkan pada tahun 2007,
pertumbuhan ekonomi kita telah mencapai 5,62 persen.
Pendapatan per kapita atas dasar harga konstan tumbuh rata-rata sebesar 2,53 persen
per tahun yaitu dari 2,33 juta rupiah pada tahun 2003 menjadi 2,59 juta rupiah pada
tahun 2007. Sedangkan Tahun 2004, 2005 dan 2006 pendapatan per kapita berturut-
turut adalah sebesar 2,38 juta rupiah, 2,44 juta rupiah dan 2,52 juta rupiah.
Pendapatan per kapita atas dasar harga berlaku tumbuh dari 2,90 juta rupiah pada
tahun 2003 menjadi 4,06 juta rupiah pada tahun 2007. Sedangkan Tahun 2004, 2005
dan 2006 pendapatan per kapita berturut-turut adalah sebesar 3,10 juta rupiah, 3,42
juta rupiah dan 3,73 juta rupiah.
Nilai inflasi di daerah Maluku pada tahun 2003 adalah sebesar 2,51 persen pada tahun
2004. Pada tahun 2005 dan 2006 mengalami kenaikan berturut-turut menjadi sebesar
3,44 persen dan 16,67 persen pada tahun 2005. Namun kemudian kembali mengalami
penurunan menjadi 4,80 persen pada tahun 2006 dan 5,85 persen pada tahun 2007.
Volume ekspor yang melalui pelabuhan muat ambon dalam lima tahun terakhir telah
mengalami peningkatan sebesar 69 persen sehingga turut mendorong roda
perekonomiam masyarakat.
• Pada Bidang Sosial Budaya, melalui berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat dan
peningkatan kemampuan perekonomian, maka angka kemiskinan walaupun
berfluktuatif namun terus mengalami kecenderungan menurun. Pada tahun 2003
tingkat kemiskinan adalah sebesar 32,85 persen. Walaupun sempat mengalami
kenaikan pada tahun 2004, 2005 dan 2006 yaitu berturut-turut sebesar 32,13 persen,
32,28 persen dan 33,03 persen, namun kembali mengalami penurunan menjadi 31,14
persen pada tahun 2007.
Tingkat Pengangguran Terbuka pada tahun 2003 adalah sebesar 14,91 persen.
Walaupun sempat mengalami kenaikan pada tahun 2004 menjadi sebesar 17,99 persen
namun pada tahun-tahun berikutnya yaitu tahun 2005, tahun 2006 dan tahun 2007
secara konsisten mengalami penurunan berturut–turut menjadi sebesar 15,01 persen,
13,72 persen dan 12,20 persen.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Maluku terus mengalami peningkatan
dari 69,0 pada tahun 2004 meningkat menjadi 69,2 pada tahun 2005 dan selanjutnya
menjadi 70,4 pada tahun 2007. Peningkatan IPM ini menunjukkan bahwa kemampuan
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dan pendidikan semakin mudah
dan berkualitas, serta daya beli masyarakat semakin meningkat. Secara Nasional,
Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Maluku menduduki peringkat ke-17 dari 33
Provinsi yang ada di Indonesia. Sedangkan untuk 10 Provinsi di Wilayah Indonesia
Bagian Timur, IPM Provinsi Maluku menduduki peringkat ke-2.
• Di Bidang hukum, Kesadaran hukum dikalangan masyarakat yang semula tampak
terkooptasi dan terkontaminasi dengan suasana pertikaian sudah kembali normal,
terindikasi dengan menurunnya gangguan keamanan dan meningkatnya ketertiban
masyarakat terutama dengan membaiknya institusi hukum melaksanakan tugasnya.
• Pada bidang Infrastruktur, berbagai sarana dan prasarana telah dibangun dan
direhabilitasi. Seperti Sarana dan Prasarana permukiman penduduk, terutama
perumahan pengungsi; jalan dan jembatan, terminal, pelabuhan laut dan pelabuhan
perikanan, gedung perkantoran, pasar, sekolah, perguruan tinggi, puskesmas dan
rumah sakit, serta rumah-rumah ibadah.
Tahapan Pembangunan Kedua 2010 - 2014
Berdasarkan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJMD ke-1, maka
RPJMD ke-2 ditujukan untuk lebih memantapkan penataan kembali Maluku di segala bidang.
Maluku yang bertakwa, rukun, aman, dan damai ditandai dengan mantapnya ketaqwaan
masyarakat dengan cara terus meningkatkan peran institusi sosial budaya dan keagamaan,
sehingga tercipta landasan yang kuat bagi moral dan etika berinteraksi dalam masyarakat
yang majemuk baik pada tingkat nasional maupun internasional terutama pada tingkat lokal;
kualitas spiritual sumber daya manusia melalui peningkatan kualitas peran institusi sosial
kemasyarakatan, sehingga memperkokoh tatanan masyarakat Maluku yang bertaqwa dan
menghargai kehidupan bersama dalam kemajemukan; serta infrastruktur sosial budaya dan
keagamaan guna mewujudkan tatanan masyarakat Maluku yang bertaqwa; berkembangnya
dan mantapnya nilai-nilai sosial dan budaya lokal dalam rangka melembagakan sikap dan
perilaku masyarakat yang inklusif untuk mewujudkan dan memelihara integrasi sosial,
sehingga perlu menyediakan ruang untuk mendorong tumbuhnya partisipasi masyarakat agar
dapat menciptakan sinergitas peran yang andal bagi upaya bersama membangun Maluku di
masa datang; ketahanan sosial dan ketahanan wilayah Provinsi Maluku; kebutuhan regulasi
yang mantap dan sesuai perkembangan, pemantapan kualitas penegakan hukum dan hak asasi
manusia yang berkeadilan dan berkepastian hukum secara terus menerus, serta pemantapan
kesadaran hukum masyarakat berdasarkan nilai-nilai hukum adat dengan tetap
memperhatikan dinamika masyarakat dan hukum nasional; komunikasi politik secara terus
menerus dan memantapkan institusi sosial politik sebagai instrumen demokrasi guna
menegakkan kedaulatan rakyat yang bebas dari egoisme agama, suku, dan golongan serta
terus memantapkan kapasitas pemerintah dan pemerintahan daerah sebagai fasilitator dan
penyelenggara pemerintahan daerah secara proporsional, profesional serta berdaya guna dan
berhasil guna dalam melaksanakan fungsi pelayanan masyarakat; sistem ekonomi yang
merata dan berkeadilan. Dengan demikian, diharapkan terjadi perubahan sikap mental aparat
birokrasi, para pelaku ekonomi, dan masyarakat; kualitas dunia pendidikan dan kesehatan
secara merata pada setiap gugus pulau, sehingga tercipta manusia Maluku yang sehat dan
berbudi pekerti luhur serta menghargai kemajemukan dalam masyarakat; perilaku manusia
dan masyarakat, dan terus memantapkan fungsi kelembagaan dalam rangka pengelolaan dan
pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara arif dan bijak dengan tetap
menjamin hak-hak dan kepemilikan masyarakat termasuk hak-hak masyarakat adat; sistem
dan fungsi infrastruktur sosial, ekonomi dan pelayanan publik secara merata di setiap gugus
pulau, sehingga memberi peluang dan dapat memfasilitasi setiap aktivitas sosial ekonomi
masyarakat; serta sistem pemanfaatan ruang yang memungkinkan terciptanya aktivitas dan
interaksi sosial ekonomi dan budaya masyarakat yang harmonis, berwawasan lingkungan,
dan berlandaskan wawasan nusantara.
Maluku yang maju dan mandiri ditandai dengan mantapnya sistem perekonomian
daerah berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi ekonomi yang bertumpu pada pendekatan
kewilayahan gugus pulau dengan memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal yang relevan,
sehingga tercipta kondisi awal bagi upaya pengembangan ekonomi daerah dan kesejahteraan
masyarakat Maluku yang maju dan mandiri; fungsi dan peran institusi pengelolaan dan
pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan memperhatikan kearifan lokal,
sehingga dapat tetap memelihara dan meningkatkan kemampuan daya dukung sumber daya
alam dan lingkungan hidup yang mendukung dinamika aktivitas pembangunan; infrastruktur
sosial ekonomi secara merata pada setiap gugus pulau, sehingga memungkinkan terjadinya
dinamika perekonomian daerah dan masyarakat Maluku yang maju dan mandiri; institusi
pendidikan dan kesehatan, sehingga tercipta iklim yang semakin kondusif untuk
menghasilkan sumber daya manusia yang handal bagi kebutuhan pembangunan daerah;
kapasitas institusi legislasi dan penegak hukum dalam rangka menjamin kepastian hukum dan
hak asasi manusia guna mendukung pencapaian perekonomian daerah dan masyarakat yang
maju dan mandiri; kapasitas institusi sosial politik dan pemerintahan secara merata pada
setiap gugus pulau, sehingga masyarakat dan dunia usaha dapat memperoleh pelayanan yang
berkualitas; institusi-institusi sosial kemasyarakatan dalam rangka upaya menciptakan budaya
kerja yang fungsional bagi dinamika pembangunan daerah; serta penciptaan tata ruang yang
produktif serta struktur ruang yang kompak dan mandiri berdasarkan keuunggulan karakter
lokal sebagai wilayah kepulauan dilakukan dengan meningkatkan kapasitas sarana dan
prasarana wilayah pada pusat-pusat pertumbuhan wilayah serta didukung dengan
pengembangan Sistem Transportasi Wilayah (Sistrawil) yang handal, penting dilakukan pada
tahap ini untuk mengurangi tingkat kesenjangan perkembangan wilayah.
Maluku yang adil dan demokratis ditandai dengan mantapnya institusi politik dan
pemerintahan dalam rangka mendukung upaya mewujudkan tatanan politik dan pemerintahan
yang bersih dan berwibawa, sehingga tercipta tatanan pembangunan daerah yang adil dan
demokratis, dengan memperhatikan nilai-nilai budaya lokal; kualitas peran institusi yang
menjunjung supremasi hukum dan hak asasi manusia sesuai ketentuan perundang-undangan
nasional serta dalam rangka upaya mewujudkan tata hukum daerah wilayah kepulauan
Provinsi Maluku guna mendukung terciptanya tatanan pembangunan daerah yang adil dan
demokratis; kualitas peran institusi sosial budaya, sehingga nilai-nilai sosial dan budaya lokal
inklusif yang sudah berkembang dan tetap mendukung upaya menciptakan manusia dan
masyarakat Maluku yang apresiatif terhadap nilai-nilai keadilan dan demokrasi; kualitas
peran institusi sosial ekonomi secara merata pada setiap gugus pulau dalam rangka upaya
menciptakan dinamika ekonomi yang berbasis nilai-nilai keadilan dan demokratis; kualitas
peran institusi sosial kemasyarakatan secara merata pada setiap gugus pulau, sehingga
kualitas sumber daya manusia yang menghargai nilai-nilai keadilan dan demokratis dapat
semakin baik; kualitas infrastruktur sosial budaya dan ekonomi secara merata pada setiap
gugus pulau, sehingga semakin memungkinkan terciptanya aksesibiltas yang adil; penataan
ruang wilayah kepulauan Maluku dengan memperhatikan hak-hak masyarakat terutama
masyarakat adat, sehingga memungkinkan peruntukan dan pemanfaatannya dilakukan secara
berkeadilan; kualitas peran institusi sosial budaya, ekonomi, politik, dan hukum dalam rangka
upaya membentuk sikap dan perilaku masyarakat Maluku yang menghargai nilai-nilai
keadilan dan demokrasi; serta peran institusi pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam
dan lingkungan hidup, sehingga memungkinkan pemanfaatan potensi sumber daya alam dan
lingkungan hidup dilakukan secara optimal dan berkeadilan.

Tahapan Pembangunan Ketiga 2015 - 2019


Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJMD ke-2,
maka RPJMD ke-3 ditujukan untuk menjamin kesinambungan secara menyeluruh dengan
tahap sebelumnya di berbagai bidang. Maluku yang bertaqwa, rukun, aman, dan damai.
Maluku yang bertaqwa ditandai dengan mantapnya ketaqwaan masyarakat dengan cara
mempertahankan kualitas peran institusi sosial budaya dan keagamaan, sehingga tercipta
landasan yang kuat bagi moral dan etika berinteraksi dalam masyarakat yang majemuk baik
pada tingkat nasional maupun internasional, terutama pada tingkat lokal; kualitas spiritual
sumber daya manusia dengan cara mempertahankan kualitas peran institusi sosial
kemasyarakatan, sehingga makin memperkokoh tatanan masyarakat Maluku yang bertaqwa
dan menghargai kehidupan bersama dalam kemajemukan; serta mantapnya infrastruktur
sosial budaya dan keagamaan guna mewujudkan tatanan masyarakat Maluku yang bertaqwa;
terjaminnya kesinambungan pembangunan bidang sosial budaya dengan tahap sebelumnya,
sehingga derajat integrasi sosial yang telah dicapai dan partisipasi masyarakat yang telah
tumbuh dan berkembang secara intensif dan simultan terus dimantapkan dan dipertahankan
sebagai prasyarat kondisional untuk membangun masyarakat Maluku yang majemuk;
mantapnya dan mempertahankan ketahanan sosial sebagai bagian dari Ketahanan Nasional,
sehingga terwujud kehidupan berbangsa dan bernegara yang mantap dan berkelanjutan;
mantapnya dan kebutuhan regulasi yang sesuai perkembangan, mempertahankan kualitas
penegakan hukum dan hak asasi manusia yang berkeadilan dan berkepastian hukum, dan
terus memantapkan kesadaran hukum masyarakat berdasarkan nilai-nilai hukum adat dengan
tetap memperhatikan dinamika masyarakat dan hukum nasional; bertahannya komunikasi
politik yang sehat dan dinamis antara infrastruktur-suprastruktur politik, dan terus
memantapkan institusi sosial politik; dan terus mempertahankan kualitas tugas-tugas
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat yang memberi
akses bagi partisipasi masyarakat di segala bidang; mantapnya sistem ekonomi yang merata
dan berkeadilan melalui pemantapan sikap mental aparat birokrasi, pelaku ekonomi, dan
masyarakat, sehingga lembaga-lembaga ekonomi yang bertumpu pada ekonomi masyarakat
dapat berfungsi mendukung stabilitas; mantapnya kualitas dunia pendidikan dan kesehatan
secara merata pada setiap gugus pulau, sehingga tercipta manusia Maluku yang sehat dan
berbudi pekerti luhur serta menghargai kemajemukan dalam masyarakat; mantapnya perilaku
manusia dan masyarakat serta mempertahankan kualitas fungsi kelembagaan dalam rangka
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara arif dan bijak
dengan tetap menjamin hak-hak dan kepemilikan masyarakat termasuk hak-hak masyarakat
adat; mantapnya sistem dan fungsi infrastruktur sosial, ekonomi dan pelayanan publik secara
merata di setiap gugus pulau, sehingga memberi peluang dan dapat memfasilitasi setiap
aktivitas sosial ekonomi masyarakat; serta mantapnya sistem pemanfaatan ruang yang
memungkinkan terciptanya aktivitas dan interaksi sosial ekonomi dan budaya masyarakat
yang harmonis, berwawasan lingkungan dan berlandaskan Wawasan Nusantara.
Maluku yang maju dan mandiri ditandai dengan terus mantapnya sistem
perekonomian daerah berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi ekonomi yang bertumpu pada
pendekatan kewilayahan gugus pulau, dengan memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal yang
relevan, sehingga memungkinkan upaya percepatan pengembangan ekonomi daerah dan
kesejahteraan masyarakat Maluku yang maju dan mandiri; fungsi dan peran institusi
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan
memperhatikan kearifan lokal, sehingga dapat tetap memelihara dan meningkatkan
kemampuan daya dukung sumber daya alam dan lingkungan hidup yang mendukung
dinamika aktivitas pembangunan; infrastruktur sosial ekonomi secara merata pada setiap
gugus pulau, sehingga makin mendorong dinamika perekonomian daerah dan masyarakat
Maluku yang maju dan mandiri; institusi pendidikan dan kesehatan, sehingga menghasilkan
sumber daya manusia yang andal bagi kebutuhan pembangunan daerah; kapasitas institusi
legislasi dan penegak hukum, sehingga semakin terjamin kepastian hukum dan hak asasi
manusia guna mendukung pencapaian perekonomian daerah dan masyarakat yang maju dan
mandiri; kapasitas institusi sosial politik dan pemerintahan secara merata pada setiap gugus
pulau, sehingga masyarakat dan dunia usaha semakin memperoleh pelayanan yang
berkualitas; institusi-institusi sosial kemasyarakatan, sehingga dinamika pembangunan daerah
didukung oleh budaya kerja yang maju dan mandiri dengan berorientasi pada pembangunan;
serta pengendalian pemanfaatan ruang melalui mekanisme insentif dan disinsentif menjadi
penting pada tahap ini guna meningkatkan daya tarik investasi kawasan sekaligus menjaga
konsitensi pelaksanaan tata ruang yang sejalan dengan daya dukung lingkungannya, pelibatan
pihak swasta dalam pelaksanaan pemanfaatan ruang di wilayah Maluku menjadi bagian
penting proses pengendailian dan pelaksanaan RTRW pada tahap ini.
Maluku yang adil dan demokratis ditandai dengan terus mantapnya kualitas peran
institusi politik dan pemerintahan, sehingga dengan dukungan tatanan politik dan
pemerintahan yang bersih dan berwibawa yang telah tercipta, dapat semakin mendorong
terbentuknya tatanan pembangunan daerah yang adil dan demokratis, dengan memperhatikan
nilai-nilai budaya lokal; kualitas peran institusi yang menjunjung supremasi hukum dan hak
asasi manusia sesuai ketentuan perundang-undangan nasional serta tata hukum daerah
wilayah kepulauan Provinsi Maluku guna mendukung terciptanya tatanan pembangunan
daerah yang adil dan demokratis; kualitas peran institusi sosial budaya, sehingga nilai-nilai
sosial dan budaya lokal inklusif yang sudah berkembang, tetap mendukung upaya
menciptakan manusia dan masyarakat Maluku yang apresiatif terhadap nilai-nilai keadilan
dan demokrasi; kualitas peran institusi sosial ekonomi secara merata pada setiap gugus pulau,
sehingga dinamika ekonomi berkembang secara adil dan demokratis; kualitas peran institusi
sosial kemasyarakatan secara merata pada setiap gugus pulau, sehingga kualitas sumber daya
manusia yang menghargai nilai-nilai keadilan dan demokratis, dapat semakin baik; kualitas
infrastruktur sosial budaya dan ekonomi secara merata pada setiap gugus pulau, sehingga
infrastruktur yang tersedia dapat dimanfaatkan secara optimal; penataan ruang wilayah
kepulauan Maluku, dengan memperhatikan hak-hak masyarakat terutama masyarakat adat,
sehingga terwujud optimalisasi peruntukan dan pemanfaatan ruang secara berkeadilan;
kualitas peran institusi sosial budaya, ekonomi, politik, dan hukum, sehingga sikap dan
perilaku masyarakat Maluku yang menghargai nilai-nilai keadilan dan demokrasi dapat
bermanfaat bagi kepentingan pembangunan daerah; serta kualitas peran institusi pengelolaan
dan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup, sehingga potensi sumber daya
alam dan lingkungan hidup dimanfaatkan secara optimal dan berkeadilan.
Tahapan Pembangunan Keempat 2020 - 2024
Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJMD ke-3,
maka RPJMD ke-4 ditujukan untuk mewujudkan masyarakat Maluku yang rukun, aman dan
damai, bertaqwa, maju dan mandiri, adil dan demokratis melalui pemantapan dan
mempertahankan pembangunan di segala bidang di seluruh wilayah.
Maluku yang bertaqwa, rukun, aman, dan damai ditandai dengan bertahannya kualitas
ketaqwaan masyarakat dengan cara memelihara kualitas peran institusi sosial budaya dan
keagamaan yang sudah tercipta yang mendukung sikap dan perilaku masyarakat yang dewasa
dalam berinteraksi; kualitas spiritual SDM dengan cara memelihara kualitas peran institusi
sosial kemasyarakatan yang sudah tercipta, yang mendukung sikap dan perilaku masyarakat
Maluku yang bertaqwa dan menghargai kehidupan bersama dalam kemajemukan; serta
infrastruktur sosial budaya dan keagamaan, sehingga tatanan masyarakat Maluku yang
bertaqwa yang sudah tercipta tetap dapat terpelihara; mantapnya dan bertahannya stabilitas
sosial dan keamanan yang telah dicapai; ketahanan sosial yang kokoh sebagai wujud
ketahanan wilayah untuk menjamin keberlanjutan kehidupan berbangsa, bernegara, dan
pembangunan di segala bidang; terwujudnya kualitas sistem penegakan hukum dan hak asasi
manusia; terpeliharanya komunikasi politik dalam rangka keseimbangan peranan
suprastruktur-infrastruktur politik (input-output politik) guna mempertahankan stabilitas
politik yang sehat dan dinamis; terus memelihara kualitas penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan dan pelayanan masyarakat secara berkelanjutan; bertahannya sistem ekonomi
yang merata dan berkeadilan, dengan terus memantapkan sikap mental aparat birokrasi,
pelaku ekonomi dan masyarakat, sehingga peran lembaga-lembaga ekonomi yang bertumpu
pada ekonomi masyarakat semakin berkembang mendukung stabilitas; bertahannya kualitas
dunia pendidikan dan kesehatan secara merata pada setiap gugus pulau, sehingga tercipta
manusia Maluku yang sehat dan berbudi pekerti luhur serta menghargai kemajemukan dalam
masyarakat; bertahannya kualitas perilaku manusia dan masyarakat, dan memelihara kualitas
fungsi kelembagaan dalam rangka pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan
lingkungan hidup secara arif dan bijak, dengan tetap menjamin hak-hak dan kepemilikan
masyarakat termasuk hak-hak masyarakat adat; bertahannya sistem dan fungsi infrastruktur
sosial, ekonomi dan pelayanan publik secara merata di setiap gugus pulau, sehingga memberi
peluang dan dapat memfasilitasi setiap aktivitas sosial ekonomi masyarakat; serta
bertahannya sistem pemanfaatan ruang yang memungkinkan terciptanya aktivitas dan
interaksi sosial ekonomi dan budaya masyarakat yang harmonis, berwawasan lingkungan dan
berlandaskan Wawasan Nusantara.
Maluku yang maju dan mandiri ditandai dengan bertahannya sistem perekonomian
daerah berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi ekonomi yang bertumpu pada pendekatan
kewilayahan Gugus Pulau, dengan memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal yang relevan,
sehingga tercipta dinamika ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat Maluku yang maju
dan mandiri; bertahannya fungsi dan peran institusi pengelolaan dan pemanfaatan sumber
daya alam dan lingkungan hidup dengan memperhatikan kearifan lokal, sehingga dapat tetap
memelihara dan meningkatkan kemampuan daya dukung sumber daya alam dan lingkungan
hidup yang mendukung dinamika aktivitas pembangunan; bertahannya infrastruktur sosial
ekonomi secara merata pada setiap gugus pulau, sehingga dinamika perekonomian daerah
dan masyarakat Maluku yang maju dan mandiri dapat tetap terpelihara; bertahannya kualitas
peran institusi pendidikan dan kesehatan, sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang
andal bagi kebutuhan pembangunan daerah secara berkesinambungan; bertahannya kualitas
peran institusi legislasi dan penegak hukum, sehingga terjamin kepastian hukum dan hak
asasi manusia secara berkelanjutan guna mendukung pencapaian perekonomian daerah dan
masyarakat yang maju dan mandiri; bertahannya kapasitas institusi sosial politik dan
pemerintahan secara merata pada setiap gugus pulau, sehingga masyarakat dan dunia usaha
memperoleh pelayanan yang berkualitas secara mantap dan berkesinambungan; bertahannya
kualitas peran institusi-institusi sosial kemasyarakatan, sehingga dinamika pembangunan
daerah terus didukung oleh budaya kerja yang maju dan mandiri dengan berorientasi pada
pembangunan; optimalisasi penataan kawasan strategis, kawasan perkotaan-perdesaan, dan
peningkatan kapasitas struktur ruang wilayah berbasis kepulauan, dilakukan dengan
meningkatkan peran teknologi dalam sistem sarana dan prasaran wilayah, terutama teknologi
transportasi,dan energi sehingga mampu membawa taraf perkembangan wilayah Maluku
yang memiliki daya saing pada lingkup yang lebih luas, kebijakan penataan ruang pada
tahap ini diarahkan untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi wilayah secara
berkesinambungan.
Maluku yang adil dan demokratis ditandai dengan bertahannya kualitas peran institusi
yang menjunjung supremasi hukum dan HAM sesuai ketentuan perundang-undangan
nasional serta Tata Hukum Daerah wilayah kepulauan Provinsi Maluku guna memelihara
tatanan pembangunan daerah yang adil dan demokratis secara berkelanjutan; kualitas peran
institusi sosial budaya, sehingga nilai-nilai sosial dan budaya lokal inklusif yang semakin
berkembang, memungkinkan manusia dan masyarakat Maluku mampu berpartisipasi aktif
dalam pembangunan daerah secara berkelanjutan sesuai nilai-nilai keadilan dan demokrasi;
kualitas peran institusi sosial ekonomi secara merata pada setiap gugus pulau, sehingga
dinamika ekonomi berkembang adil dan demokratis secara berkelanjutan; kualitas peran
institusi sosial kemasyarakatan secara merata pada setiap gugus pulau, sehingga sumber daya
manusia yang menghargai nilai-nilai keadilan dan demokratis dapat terlibat dalam
pembangunan daerah secara berkelanjutan; kualitas infrastruktur sosial budaya dan ekonomi
secara merata pada setiap gugus pulau, sehingga infrastruktur yang tersedia dapat
dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan; kualitas penataan ruang wilayah kepulauan
Maluku, dengan memperhatikan hak-hak masyarakat terutama masyarakat adat, sehingga
terwujud optimalisasi peruntukan dan pemanfaatan ruang secara berkeadilan dan
berkelanjutan; kualitas peran institusi sosial budaya, ekonomi, politik, dan hukum, sehingga
secara berkelanjutan, sikap dan perilaku masyarakat Maluku yang menghargai nilai-nilai
keadilan dan demokrasi dapat bermanfaat bagi kepentingan pembangunan daerah; serta
kualitas peran institusi pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan
hidup, sehingga potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup dimanfaatkan secara
optimal, berkeadilan, dan berkelanjutan.

2.2 Rencana Pembangunan Jangka Menengah


Pembangunan Provinsi Maluku tahun 2019-2024 merupakan aktualisasi dari visi dan
misi Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Maluku dalam lima tahun mendatang. Visi dan
misi Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Maluku tahun 2019-2024 kemudian dijabarkan
lebih lanjut ke dalam tujuan dan sasaran pembangunan daerah untuk dapat
diimplementasikan melalui program/kegiatan prioritas pembangunan daerah, dengan tetap
memperhatikan isu strategis dan lingkungan strategis baik global, nasional dan kondisi
obyektif daerah, serta pencapaian tujuan pembangunan jangka panjang daerah.

2.2.1 Visi
Visi Pembangunan Provinsi Maluku, yang merupakan wujud nyata dari Visi Gubernur dan
Wakil Gubernur Maluku periode 2019 – 2024 yaitu :

“ Maluku yang Terkelola Secara Jujur, Bersih dan Melayani, Terjamin Dalam
Kesejahteraan dan Berdaulat atas Gugusan Kepulauan ”

Pernyataan visi di atas mengandung makna sebagai berikut :


Maluku yang terkelola secara jujur, bersih dan melayani, mengandung makna :
Seluruh jajaran pemerintahan Provinsi Maluku harus bebas dari segala bentuk praktek
korupsi, kolusi dan nepotisme serta memiliki kewajiban melayani masyarakat dengan hati
yang jujur dalam penyelenggaraan pemerintahan di Maluku.
Maluku yang terjamin dalam Kesejahteraan bermakna:
Dalam penyelenggaraan pemerintahan, Gubernur dan Wakil Gubernur beserta seluruh jajaran
pemerintahan Provinsi Maluku, memiliki komitmen kuat untuk menjamin peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan memperkecil kesenjangan sosial dan ekonomi masyarakat di
seluruh wilayah Provinsi Maluku.
Maluku yang berdaulat atas gugusan kepulauan memiliki makna :
Pengelolaan sumber daya alam di seluruh wilayah kepulauan Provinsi Maluku, dilakukan
dengan memanfaatkan segala kewenangan yang ada untuk sebesar-besarnya kesejahteraan
seluruh masyarakat Maluku.

2.2.2 Misi
Untuk menuju pencapaian Visi diatas, maka Misi pembangunan daerah Provinsi
Maluku periode 2019-2024, ditetapkan sebagai berikut :

1. Mewujudkan birokrasi yang dinamis, jujur, bersih dan melayani


Misi ini menggambarkan wujud reformasi birokrasi yang ingin dicapai, yaitu Good
Governance atau tata kelola pemerintahan yang baik, yang dimanifestasikan dalam
berbagai skala baik berupa aparatur sipil negara (ASN) yang profesional, tata kelola
pemerintahan yang baik dan bersih, responsif, kolaboratif dan komunikatif, optimalisasi
pelayanan publik, akuntabilitas serta pengawasan yang intensif.
2. Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan, murah dan terjangkau
Misi ini adalah dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan baik guru maupun murid,
ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan serta memastikan tata kelola
penyelenggaraan pendidikan berbiaya murah dan terjangkau secara merata di seluruh
wilayah Provinsi Maluku. Demikian halnya dengan sektor kesehatan, dengan misi ini
diarahkan untuk mewujudkan ketersediaan dokter dan tenaga medis serta sarana dan
prasarana kesehatan secara merata, berbiaya murah dan terjangkau di seluruh wilayah
kepulauan Maluku dengan dukungan tata kelola penyelenggaraan pelayanan kesehatan
yang baik, akan memberikan dampak terhadap meningkatnya kualitas SDM serta
kesejahteraan masyarakat. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Provinsi Maluku
masih terus dikembangkan dengan pendekatan fungsional gugus pelayanan kesehatan
untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan masyarakat Maluku hingga ke pulau-pulau
terpencil, terdepan dan terluar.
3. Pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan
Misi ini menggambarkan potensi sumber daya alam di seluruh wilayah kepulauan Maluku
yang dikelola secara baik dan memberi manfaat untuk kesejahteraan seluruh masyarakat,
diantaranya melalui peningkatan ketrampilan petani dan nelayan, peningkatan daya saing
produk sumber daya alam, dukungan terhadap industri kecil dan menengah, meningkatkan
ketahanan pangan dan semakin fokus dalam upaya percepatan pertumbuhan dan
pemerataan pembangunan dengan memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan,
adaptasi perubahan iklim dan mitigasi bencana serta tata ruang.
4. Peningkatan infrastruktur dan konektivitas gugus pulau
Misi ini bertujuan untuk mengoptimalkan implementasi pembangunan berbasis gugus
pulau, dengan meningkatkan akses transportasi serta ketersediaan infrastruktur wilayah
dan infrastruktur dasar secara merata dan berkualitas di seluruh wilayah kepulauan
Maluku. Aksesibilitas dan konektivitas wilayah menjadi kebutuhan mutlak dalam
pemerataan pembangunan. Pembangunan infrastruktur membutuhkan anggaran yang
sangat besar. Mengingat infrastruktur merupakan investasi pembangunan pendorong
lahirnya pusat-pusat pertumbuhan baru, mengurangi beban logistik dan berkontribusi
dalam menjaga stabilitas harga serta mempercepat perpindahan manusia, barang dan juga
jasa, maka sejalan dengan arah kebijakan pembangunan nasional, pembangunan
infrastruktur di Provinsi Maluku akan terus didorong dengan mengupayakan sumber-
sumber pendanaan di luar APBD dengan tetap memperhatikan tata ruang wilayah.
5. Meningkatkan suasana kondusif untuk investasi, budaya dan pariwisata
Misi kelima bertujuan untuk menjamin stabilitas keamanan yang kondusif secara
berkelanjutan dengan senatiasa membangun kerja sama yang baik dan saling mendukung
antara pemerintah daerah, TNI dan POLRI serta seluruh komponen masyarakat, disertai
memperkuat budaya dan kearifan lokal yang merupakan jati diri orang Maluku dengan
senantiasa tetap menghargai multikulturalisme sehingga dapat memberi landasan yang
positif terhadap masuknya investasi serta berkembangnya pariwisata daerah dengan
memanfaatkan potensi sumber daya yang ada serta khazanah kebudayaan yang beraneka
ragam.
6. Mewujudkan sumber daya manusia yang profesional, kreatif, mandiri dan berprestasi
Misi ini bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan
berdaya saing, memiliki kreatifitas yang tinggi secara mandiri terutama bagi generasi
muda serta mendorong pencapaian prestasi olahraga melalui pembinaan, penyediaan
sarana dan prasarana olahraga. Disamping itu, misi ini juga menegaskan pembangunan di
Maluku tetap memperhatikan dan memberi ruang partisipasi bagi seluruh kelompok
masyarakat termasuk kelompok rentan dengan prinsip tujuan pembangunan berkelanjutan
yaitu tidak seorangpun ditinggalkan (no one left behind).
.
2.2.3 Program Unggulan
Dalam mewujudkan visi dan misinya, Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku periode
Tahun 2019–2024 menetapkan sejumlah program unggulan yang diarahkan sebagai wujud
konkrit langkah- langkah akselerasi mewujudkan tujuan pembangunan yang diharapkan.
Program unggulan, merupakan bagian dari janji kampanye Gubernur dan Wakil Gubernur
periode 2019–2024, sehingga perlu menjadi perhatian pemerintah daerah untuk
diimplementasikan sebagai bagian integral dalam melengkapi Visi dan Misi pembangunan
daerah Provinsi Maluku selama 5 (lima) tahun mendatang, diantaranya :
a. Rapat koordinasi bulanan Gubernur dan Wakil Gubernur dengan para Bupati/
Walikota
b. Koordinasi provinsi dan kabupaten/kota berbasis e goverment
c. Integrasi e-planning dan e-budgeting
d. Pertemuan rutin bulanan dengan para pemangku kepentingan (coffee morning)
e. Penyelenggaraan pendidikan berbasis teknologi informasi
f. Program sarjana mengajar di daerah tertinggal, terdepan dan terluar
g. Pemberdayaan agen perdamaian berbasis agama dan budaya lokal
h. Beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu dan berprestasi serta dosen
i. Revitalisasi BUMD
j. Satu produk satu desa
k. Gerakan ekonomi kreatif berbasis potensi lokal wilayah
l. Revitalisasi tanaman rempah (pala dan cengkih)
m. Peningkatan daya saing produk olahan perikanan
n. Tata niaga produk pertanian dan perikanan (sistem resi gudang)
o. Banda sebagai kawasan ekonomi khusus pariwisata
p. Festival budaya tahunan
q. Pekan pemuda kreatif
r. Pekan olah raga unggulan pemuda
2.2.4 Tujuan dan Sasaran
Agar visi dan misi pembangunan daerah Provinsi Maluku tahun 2019 – 2024 lebih
terarah dalam pengejawantahannya ke depan, maka visi dan misi tersebut secara operasional
dijabarkan dalam tujuan dan sasaran, disertai dengan indikator kinerjanya. Penjabaran tujuan
dan sasaran berdasar visi dan misi dimaksud dapat dilihat sebagaimana tabel berikut :
Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah Provinsi Maluku tahun 2019-
2024, maka strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah, dirumuskan sebagai pedoman
implementasi terutama melalui program pembangunan daerah yang akan dilaksanakan
selama periode lima tahun mendatang.
Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya terutama tentang keterkaitan visi, misi
dengan tujuan dan sasaran, maka strategi pembangunan daerah Provinsi Maluku tahun 2019-
2024 adalah:
1. Dalam rangka mewujudkan birokrasi yang dinamis, jujur, bersih dan
melayani, yang bertujuan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik
dan bersih serta meningkatkan kerjasama antar pemerintahan, maka ukuran yang
digunakan untuk menggambarkan pencapaian tujuan pada misi ini diantaranya
adalah : indeks reformasi birokrasi, opini BPK atas laporan keuangan, LAKIP serta
tingkat efektivitas kerjasama pemerintah daerah, sehingga strategi yang akan
dilakukan sesuai kewenangan pemerintah provinsi diantaranya adalah :
a. Peningkatan akuntabilitas keuangan daerah;
b. Pengelolaan aset yang profesional;
c. Peningkatan kinerja kelembagaan;
d. Peningkatan kualitas reformasi birokrasi;
e. Peningkatan efektivitas dan efisiensi perencanaan, pengendalian dan
evaluasi serta pengawasan berbasis teknologi informasi; dan
f. Peningkatan kompetensi aparatur.
2. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan, murah dan
terjangkau, dengan tujuan agar terwujudnya pendidikan yang berkualitas dan
merata di seluruh wilayah serta terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu dan
merata, maka indikator pencapaian tujuan dan sasaran pada misi ini antara lain rata-
rata lama sekolah, angka partisipasi sekolah, rasio murid sekolah, rasio guru sekolah
dan akreditasi sekolah, Usia harapan hidup, angka kematian ibu dan bayi, rasio
Puskesmas, Poliklinik, Pustu per satuan penduduk serta rasio dokter per satuan
penduduk, sehingga strategi yang dilakukan adalah :
a. Penyediaan dan rehabilitasi sarana prasana pendidikan
b. Peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan
c. Bantuan penyelenggaraan yang murah bagi siswa miskin
d. Meningkatkan tata kelola penyelenggaraan pendidikan yang bermutu
e. Penyediaan dan rehabilitasi sarana dan prasarana kesehatan
f. Peningkatan jumlah dan kualitas dokter serta tenaga kesehatan lainnya
g. Peningkatan tata kelola penyelenggaraan pelayanan kesehatan
h. Bantuan penyelenggaraan layanan kesehatan yang murah dan terjangkau

3. Dalam rangka pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, maka melalui
misi ini tujuan yag hendak dicapai adalah untuk meingkatkan daya saing industri
kecil dan menengah, mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya alam secara
berkelanjutan, meningkatkan kemampuan ketahanan pangan daerah serta
meningkatkan ketahanan lingkungan yang berkelanjutan, dimana ukuran pencapaian
misi ini diantaranya adalah jumlah industri kecil dan menengah, penyerapan tenaga
kerja IKM, kontribusi industri pengolahan terhadap PDRB, produksi pertanian, nilai
tukar petani dan nelayan, produksi perikanan, produksi kehutanan, produksi pangan,
emisi GRK, luas lahan kritis, indeks ketangguhan dan kerentanan, dimana strategi
yang dilakukan diantaranya adalah :
a. Pengembangan industri berbahan baku sumber daya alam
b. Pengembangan industri skala rumah tangga
c. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia, bantuan sarana pendukung
industri
d. Akses pasar, permodalan dan jaringan kemitraan usaha serta pengawasan
e. Fasilitasi pengembangan industri kecil menengah dan industri rumah tangga
f. Ekstensifikasi dan intensifikasi pertanian, petenakan dan perkebunan
g. Peningkatan sumber daya manusia penyuluh, sarana prasarana, pemberdayaan
petani
h. Perlindungan terhadap plasma nutfah maluku
i. Peningkatan produksi, konsumsi dan distribusi
j. Stabilisasi harga pangan, peningkatan cadangan pangan daerah, diversifikasi
pangan lokal, peningkatan industri pangan olahan serta penyediaan lahan
pangan berkelanjutanPJ
k. Peningkatan upaya mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim serta
pengurangan resiko bencana
l. Perbaikan kualitas lingkungan serta peningkatan kesadaran dan pemahaman
masyarakat terhadap kelestarian lingkungan hidup dan resiko bencana
4. Untuk mendorong peningkatan infrastruktur dan konektivitas gugus pulau,
maka tujuan yang hendak dicapai diantaranya untuk mengoptimalkan implementasi
pembangunan berbasis gugus pulau serta meningkatkan sarana dan prasarana wilayah
dengan ukuran keberhasilannya seperti indeks gini,kemantapan jalan, jumlah
pelabuhan, jumlah bandara, rasio elektrifikasi hingga gugus pulau yang terjangkau
broadband. Untuk itu strategi yang akan dilaksanakan adalah :
a. Revitalisasi model pembangunan berbasis gugus pulau
b. Implementasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan berbasis gugus
pulau secara terintegrasi
c. Meningkatkan pemerataan pembangunan sarana prasarana wilayah
d. Meningkatkan akses layanan masyarakat terhadap infrastruktur dasar
e. Meningkatkan kualitas dan fungsi infrastruktur.

5. Upaya bersama dalam rangka meningkatkan suasana kondusif untuk investasi,


budaya dan pariwisata bertujuan untuk peningkatan karakter kehidupan masyarakat
berbasis kaearifan lokal, meningkatkan kerukunan antar masyarakat yang damai dan
harmonis, meningkatkan investasi dan kemudahan berusaha serta meningkatkan
perekonomian daerah melalui pengembangan pariwisata, dimana indikator
keberhasilannya dapat digambarkan melalui indeks rasa aman, indeks toleransi,
realisasi PMA dan PMDN, jumlah kunjungan wisatawan. Dengan demikian strategi
yang akan dilaksanakan diantaranya meliputi :
a. Aktualisasi nilai budaya lokal dan keragaman budaya melalui perlindungan,
pengembangan, pemanfataan serta pembinaan budaya
b. Penguatan fungsi dan peran tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat
dan pemuda; memperkuat koordinasi dan kerjasama pemerintah daerah, TNI,
dan POLRI
c. Mendorong kemudahan investasi melalui integrasi layanan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (PTSP) serta promosi investasi
d. Pengembangan objek destinasi pariwisata, promosi pariwisata, penguatan
kelembagaan serta sumber daya manusia pariwisata dan peningkatan ekonomi
kreatif
e. Percepatan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Banda.
6. Dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang profesional, kreatif,
mandiri dan berprestasi, tujuannya adalah untuk membangun sumber daya manusia
yang berkualitas dan berdaya saing serta meningkatkan kualitas hidup kelompok
rentan, dengan ukuran keberhasilannya meliputi presentase organisasi pemuda yang
aktif, indeks pembangunan pemuda, jumlah atlet yang berprestasi, lulusan SMK yang
terserap pasar kerjapresentase pemuda yang berwirausaha,Indeks pembangunan
gender dan indeks pemberdayaan gender. Untuk itu strategi yang dilaksanakan
adalah :
a. Peningkatan kemandirian pemuda dan organisasi kepemudaan
b. Penjaringan dan pembinaan olahraga sejak usia dini
c. Penataan kelembagaan olahraga daerah, peningkatan kapasitas sumber
daya manusia olahraga serta penyediaan sarana dan prasarana olahraga
prestasi
d. Penyelenggaraan pendidikan vokasi/diklat/bimtek yang bermutu dan
tersertifikasi berbasis sektor unggulan daerah
e. Meningkatkan partisipasi, pemberdayaan, serta perlindungan bagi kelompok
rentan.
Secara jelas keterkaitan visi dan misi serta tujuan dan sasaran dengan strategi
pembangunan daerah Provinsi Maluku 2019-2024, dapat dilihat pada tabel berikut :
Visi, Misi,Tujuan, Sasaran dan Strategi Pembangunan Daerah Provinsi Maluku Tahun
2019-2024

VISI : MALUKU YANG TERKELOLA SECARA JUJUR, BERSIH DAN MELAYAN


KESEJAHTERAAN DAN BERDAULAT ATAS GUGUSAN KEPU

MISI ke-1 TUJUAN SASARAN

Peningkat
pengelola
peningkat
Mewujudkan tata kelola
Meningkatnya kinerja kualitas
pemerintahan yang baik dan
pemerintah daerah efektivitas
bersih
Mewujudkan birokrasi pengawas
yang dinamis, jujur, bersih berbasis
dan melayani kompeten

Terwujudnya kolaborasi antar


Meningk
Meningkatkan kerjasama pemerintah dan pihak lainnya
pusat,
antar pemerintahan dalam pembangunan yang
peningka
sinergis dan integratif

D PROVINSI MALUKU TAHUN 2019-2024 6-5


VISI : MALUKU YANG TERKELOLA SECARA JUJUR, BERSIH DAN MELAYANI, TERJAMIN DALAM KESEJAHTERAAN
DAN BERDAULAT ATAS GUGUSAN KEPULAUAN

MISI ke-2 TUJUAN SASARAN STRATEGI

Penyediaan dan rehabilitasi sarana prasarana


pendidikan; peningkatan kompetensi tenaga
Terwujudnya pendidikan Tersedianya akses pendidikan yang
kependidikan; bantuan penyelenggaran
yang berkualitas dan merata berkualitas dan merata di seluruh
pendidikan yang murah bagi siswa miskin;
di seluruh wilayah wilayah
meningkatkan tata kelola penyelenggaraan
Meningkatkan kualitas pendidikan yang bermutu
pendidikan dan kesehatan,
murah dan terjangkau Penyediaan dan rehabilitasi sarana dan
prasarana kesehatan, pengadaan obat;
Terwujudnya pelayanan Meningkatkan akses peningkatan jumlah dan kualitas dokter serta
kesehatan yang bermutu dan pelayanan kesehatan yang bermutu tenaga kesehatan lainnya; peningkatan tata
merata dan merata kelola penyelenggaraan pelayanan kesehatan;
bantuan penyelenggaraan layanan kesehatan
yang murah dan terjangkau

-6 RPJMD PROVINSI MALUKU TAHUN 2019-2024


VISI : MALUKU YANG TERKELOLA SECARA JUJUR, BERSIH DAN MELAYANI, TERJAMIN DALAM KESEJAHTERAAN
DAN BERDAULAT ATAS GUGUSAN KEPULAUAN

MISI ke-3 TUJUAN SASARAN STRATEGI

Pengembangan industri berbahan baku sumber daya


Meningkatkan alam; pengembangan industri skala rumah tangga;
Meningkatnya pertumbuhan industri peningkatan kapasitas sumber daya manusia; bantuan
daya saing industri
kecil dan menengah sarana pendukung industri; akses pasar, permodalan dan
kecil dan
menengah jaringan kemitraan usaha; pengawasan dan fasilitasi
pengembangan industri kecil menengah dan industri
rumah tangga.
Mengoptimalkan Ekstensifikasi dan intensifikasi pertanian, petenakan dan
pengelolaan Meningkatnya produktivitas perkebunan; peningkatan sdm penyuluh, sarana
sumber daya alam pertanian, perikanan dan kehutanan prasarana, pemberdayaan petani; perlindungan terhadap
Pengelolaan sumber secara plasma nutfah maluku
daya alam yang berkelanjutan
berkelanjutan Meningkatnya akses masyarakat Peningkatan produksi, konsumsi dan distribusi;
Meningkatkan
terhadap komoditi pangan stabilisasi harga pangan; peningkatan cadangan
kemampuan
pangan daerah; diversifikasi pangan lokal, peningkatan
ketahanan
Meningkatnya Ketahanan Pangan industri pangan olahan; penyediaan lahan pangan
pangan daerah
Daerah berkelanjutan

Meningkatkan Peningkatan upaya mitigasi dan adaptasi dampak


Meningkatnya ketahanan lingkungan perubahan iklim serta pengurangan resiko bencana;
ketahanan
dan kapasitas penanggulangan perbaikan kualitas lingkungan; peningkatan kesadaran
lingkungan
bencana berbasis kepulauan dan pemahaman masyarakat terhadap kelestarian
yang berkelanjutan
lingkungan hidup dan resiko bencana
JMD PROVINSI MALUKU TAHUN 2019-2024 6-7
VISI : MALUKU YANG TERKELOLA SECARA JUJUR, BERSIH DAN MELAYANI, TERJAMIN DALAM KESEJAHTERAAN
DAN BERDAULAT ATAS GUGUSAN KEPULAUAN

MISI ke-4 TUJUAN SASARAN STRATEGI

Revitalisasi model pembangunan berbasis


gugus pulau; implementasi perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan berbasis gugus
Mengoptimalkan implementasi
Mewujudkan pulau secara terintegrasi; regulasi
pembangunan berbasis gugus pulau
kemandirian wilayah pembangunan berbasis gugus pulau;
penguatan kelembagaan implementasi gugus
Peningkatan infrastruktur pulau .
dan konektivitas gugus
pulau
Meningkatkan pemerataan pembangunan
Mewujudkan konketivitas sarana prasarana wilayah; meningkatkan
Meningkatkan sarana dan
wilayah dan ketersediaan akses layanan masyarakat terhadap
prasarana wilayah
infrastruktur infrastruktur dasar; meningkatkan kualitas dan
fungsi infrastruktur;

RPJMD PROVINSI MALUKU TAHUN 2019-2024


VISI : MALUKU YANG TERKELOLA SECARA JUJUR, BERSIH DAN MELAYANI, TERJAMIN DALAM
KESEJAHTERAAN DAN BERDAULAT ATAS GUGUSAN KEPULAUAN

MISI ke-5 TUJUAN SASARAN STRATEGI

Aktualisasi nilai budaya lokal dan


Peningkatan karakter kehidupan Meningkatkan ketahanan budaya keragaman budaya melalui
masyarakat berbasis kearifan lokal lokal perlindungan, pengembangan,
pemanfataan serta pembinaan
budaya
Mewujudkan kerukunan, ketertiban Penguatan fungsi dan peran tokoh
dan keamanan yang kondusif dan agama, tokoh adat, tokoh
Meningkatkan kerukunan antar berkelanjutan dengan dukungan masyarakat dan pemuda;
masyarakat yang damai, dan harmoni masyarakat serta kerjasama yang memperkuat koordinasi dan
Meningkatkan suasana
harmonis antara pemerintah, tni, kerjasama pemerintah daerah, TNI,
kondusif untuk investasi, dan POLRI
dan polri
budaya dan pariwisata
Meningkatkan investasi dan Meningkatnya nilai investasi dan Mendorong kemudahan investasi
kemudahan berusaha penyerapan tenaga kerja melalui integrasi layanan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu, promosi
investasi
Pengembangan objek destinasi
Meningkatkan ekonomi daerah pariwisata; promosi pariwisata;
Meningkatkan pariwisata daerah penguatan kelembagaan serta
melalui pengembangan pariwisata
sumber daya manusia pariwisata ;
peningkatan ekonomi kreatif
VISI : MALUKU YANG TERKELOLA SECARA JUJUR, BERSIH DAN MELAYANI, TERJAMIN DALAM
KESEJAHTERAAN DAN BERDAULAT ATAS GUGUSAN KEPULAUAN

MISI ke-6 TUJUAN SASARAN STRATEGI

Peningkatan kemandirian pemuda


dan organisasi kepemudaan;
Meningkatnya peran pemuda penjaringan dan pembinaan
dalam pembangunan dan prestasi olahraga sejak usia dini; penataan
olahraga kelembagaan olahraga daerah;
Membangun sdm yang berkualitas
Mewujudkan sumberdaya dan berdaya saing peningkatan kapasitas sdm
manusia yang profesional, olahraga; penyediaan sarana dan
kreatif, mandiri dan prasarana olahraga prestasi
Penyelenggaraan pendidikan
berprestasi Meningkatnya sumber daya vokasi/ diklat/ bimtek yang bermutu
manusia yang berdaya saing dan tersertifikasi berbasis sektor
unggulan daerah;

Meningkatkan kualitas hidup Meningkatnya akses dan Meningkatkan partisipasi,


kelompok rentan manfaat pembangunan untuk semua pemberdayaan, serta perlindungan
bagi kelompok rentan;
2.3 Rencana Pembangunan Jangka Pendek
Untuk mencapai tujuan dan sasaran serta strategi pembangunan jangka menengah sesuai Visi
dan Misi pembangunan daerah Provinsi Maluku tahun selama 5 (lima) tahun mendatang
periode 2019-2024, maka gambaran arah kebijakan pembangunan daerah sebagai pedoman
bagi prioritas dan fokus pembangunan tahunan dengan tetap memperhatikan kebijakan
nasional jangka menengah dan tahunan, adalah sebagai berikut:
1. Arah Kebijakan tahun 2019
Arah kebijakan tahun 2019 merupakan periode transisi RPJMD 2014-2019 dengan tahun
pertama periode RPJMD 2019-2024, pelaksanaan tahun pertama RPJMD periode 2019-2024
merupakan momentum yang penting untuk memberi ruang dan landasan yang kuat bagi
rencana 5 tahun kedepan, sehingga pembangunan daerah pada tahun 2019 dilaksanakan,
dengan arah kebijakan yang meliputi :
a. Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran.
b. Revitalisasi tata kelola pemerintahan.
c. Peningkatan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan yang merata dan
terjangkau.
d. Optimalisasi pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.
e. Peningkatan infrastruktur dan konektivitas gugus pulau secara merata.
f. Peningkatan suasana kondusif, damai, harmonis dan berbudaya yang mendukung
aktifitas ekonomi dan investasi serta pariwisata.
g. Peningkatan kualitas hidup dan kapasitas sumber daya manusia menuju sumber daya
manusia Maluku yang unggul.
2. Arah Kebijakan tahun 2020
Arah kebijakan pembangunan tahun 2020 meliputi :
a. Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran.
b. Revitalisasi tata kelola pemerintahan dan peningkatan mutu layanan publik.
c. Peningkatan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan yang merata dan
terjangkau.
d. Optimalisasi pengelolaan sumber daya alam dan pengembangan industri pengolahan
secara berkelanjutan.
e. Peningkatan infrastruktur dan konektivitas gugus pulau secara merata.
f. Peningkatan suasana kondusif, damai, harmonis dan berbudaya yang mendukung
aktifitas ekonomi dan investasi serta pariwisata.
g. Peningkatan kualitas hidup dan kapasitas sumber daya manusia menuju sumber daya
manusia Maluku yang unggul.
3. Arah Kebijakan tahun 2021
Arah kebijakan pembangunan tahun 2021 meliputi :
a. Percepatan penanggulangan kemiskinan dan pengangguran.
b. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih serta mutu layanan
publik.
c. Pemantapan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan yang merata dan
terjangkau.
d. Optimalisasi pengelolaan sumber daya alam dan pengembangan industri pengolahan
secara berkelanjutan.
e. Pemantapan infrastruktur dan konektivitas gugus pulau secara merata dan berkualitas.
f. Pemantapan suasana kondusif, damai, harmonis dan berbudaya yang mendorong
peningkatan ekonomi daerah melalui investasi dan pariwisata.
g. Peningkatan kualitas hidup dan kapasitas sumber daya manusia menuju sumber daya
manusia Maluku yang unggul.
4. Arah Kebijakan tahun 2022
Arah kebijakan pembangunan tahun 2022 meliputi :
a. Percepatan penanggulangan kemiskinan dan pengangguran.
b. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih serta mutu layanan
publik.
c. Pemantapan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan yang merata dan
terjangkau.
d. Pengelolaan sumber daya alam dan pengembangan industri pengolahan yang berdaya
saing secara berkelanjutan.
e. Pemantapan infrastruktur dan konektifitas gugus pulau secara merata dan berkualitas.
f. Pemantapan suasana kondusif, damai, harmonis dan berbudaya yang mendorong
peningkatan ekonomi daerah melalui investasi dan pariwisata.
g. Penguatan kualitas hidup dan kapasitas sumber daya manusia menuju sumber daya
manusia Maluku yang unggul.
5. Arah Kebijakan tahun 2023
Arah kebijakan pembangunan tahun 2023 meliputi :
a. Percepatan penanggulangan kemiskinan dan pengangguran.
b. Pemantapan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih dengan layanan publik
yang berkualitas.
c. Pemantapan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan yang merata dan
terjangkau.
d. Pengelolaan sumber daya alam dan pengembangan industri pengolahan yang berdaya
saing secara berkelanjutan.
e. Pemantapan infrastruktur dan konektifitas gugus pulau secara merata dan berkualitas.
f. Pemantapan suasana kondusif, damai, harmonis dan berbudaya yang mendorong
peningkatan ekonomi daerah melalui investasi dan pariwisata.
g. Penguatan kualitas hidup dan kapasitas sumber daya manusia menuju sumber daya
manusia Maluku yang unggul secara merata.
6. Arah Kebijakan tahun 2024
Arah kebijakan pembangunan tahun 2024 meliputi :
a. Percepatan penanggulangan kemiskinan dan pengangguran.
b. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih dengan layanan publik
yang berkualitas.
c. Pemantapan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan yang merata dan
terjangkau.
d. Pengelolaan sumber daya alam dan pengembangan industri pengolahan yang berdaya
saing secara berkelanjutan.
e. Pemantapan infrastruktur dan konektifitas gugus pulau secara merata dan berkualitas.
f. Pemantapan suasana kondusif, damai, harmonis dan berbudaya yang
mendorong peningkatan ekonomi daerah melalui investasi dan pariwisata.
g. Pemantapan kualitas hidup dan kapasitas sumber daya manusia menuju sumber daya
manusia Maluku yang unggul secara merata.
Tabel berikut menyajikan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Provinsi Maluku dari tahun 2019 – 2024 sebagaimana diuraikan di atas.
Tabel Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Provinsi Maluku Tahun 2019 - 2024

ARAH KEBIJAKAN

2019 2020 2021 2022 2023 2024


SASARAN
Penanggulangan kemiskinan dan
Percepatan Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran
pengangguran

Pemantapan Mewujudkan
Revitalisasi
Meningkatnya kinerja pemerintah daerah tata kelola tata kelola
tata kelola
pemerintahan pemerintahan
Revitalisasi tata pemerintahan Peningkatan tata kelola
yang baik dan yang baik dan
kelola dan pemerintahan yang baik dan
bersih dengan bersih dengan
Terwujudnya kolaborasi antar pemerintah dan pemerintahan peningkatan bersih serta mutu layanan publik
layanan publik layanan publik
pihak lainnya dalam pembangunan yang mutu layanan
yang yang
sinergis dan integratif publik
berkualitas berkualitas

Tersedianya akses pendidikan yang


berkualitas dan merata di seluruh wilayah Peningkatan kualitas pendidikan
Pemantapan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan yang
dan pelayanan kesehatan yang
merata dan terjangkau
Meningkatkan akses pelayanan kesehatan merata dan terjangkau
yang bermutu dan merata

-14 RPJMD PROVINSI MALUKU TAHUN 2019-2024


ARAH KEBIJAKAN
SASARAN 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Penanggulangan kemiskinan dan Percepatan Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran
pengangguran

Meningkatnya pertumbuhan industri kecil dan


menengah
Meningkatnya produktivitas pertanian,
perikanan dan kehutanan

Meningkatnya produktivitas pertanian,


perikanan dan kehutanan

Meningkatnya produktivitas pertanian,


perikanan dan kehutanan Optimalisasi
Optimalisasi pengelolaan sumber
pengelolaan Pengelolaan sumber daya alam dan
daya alam dan pengembangan
sumber daya pengembangan industri pengolahan yang berdaya
Meningkatnya akses masyarakat terhadap industri pengolahan secara
alam secara saing secara berkelanjutan
komoditi pangan berkelanjutan
berkelanjutan

Meningkatnya Ketahanan Pangan Daerah

Meningkatnya ketahanan lingkungan dan


resiko bencana berbasis kepulauan

Meningkatnya ketahanan lingkungan dan


kapasitas penanggulangan bencana berbasis
kepulauan
ARAH KEBIJAKAN

2019 2020 2021 2022 2023 2024


SASARAN
Penanggulangan kemiskinan dan
Percepatan Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran
pengangguran

Mewujudkan kemandirian wilayah Peningkatan infrastruktur dan


Pemantapan infrastruktur dan konektivitas gugus pulau secara
konektivitas gugus pulau secara
Mewujudkan konektivitas wilayah dan merata dan berkualitas
merata.
ketersediaan infrastruktur

Meningkatkan ketahanan budaya lokal

Mewujudkan kerukunan, ketertiban dan


keamanan yang kondusif dan berkelanjutan
dengan dukungan masyarakat serta Peningkatan suasana kondusif,
Pemantapan suasana kondusif, damai, harmonis dan berbudaya
kerjasama yang harmonis antara pemerintah, damai, harmonis dan berbudaya
yang mendorong peningkatan ekonomi daerah melalui investasi
tni, dan polri yang mendukung aktifitas ekonomi
dan pariwisata
dan investasi serta pariwisata
Meningkatnya nilai investasi dan penyerapan
tenaga kerja

Meningkatkan pariwisata daerah


ARAH KEBIJAKAN
2019 2020 2021 2022 2023 2024
SASARAN
Penanggulangan kemiskinan dan
Percepatan Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran
pengangguran

Meningkatnya peran pemuda dlm Pemantapan


kualitas hidup
pembangunan dan prestasi olahraga dan kapasitas
Penguatan kualitas hidup dan
sumber daya
Peningkatan kualitas hidup dan kapasitas sumber kapasitas sumber daya manusia manusia
Meningkatnya sumber daya manusia yang
daya manusia menuju sumber daya manusia Maluku menuju sumber daya manusia menuju
berdaya saing
yang unggul Maluku yang unggul secara sumber daya
merata manusia
Meningkatnya akses dan manfaat Maluku yang
pembangunan untuk semua unggul secara
merata
BAB III

A. Gambaran Umum Perangkat Daerah Provinsi Maluku


Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Maluku Nomor 06 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Maluku, maka susunan
organisasi perangkat daerah Provinsi Maluku adalah sebagaimana Tabel 1 di bawah ini
:
Tabel. 1. Susunan Perangkat Daerah Provinsi Maluku
Tipe
No. Perangkat Daerah Perangkat Jumlah Jabatan
Daerah
- Pimpinan Tinggi Madya 1
- Pimpinan Tinggi
12
SEKRETARIAT DAERAH Tipe A Pratama
1 - Administrator 27
- Pengawas 76
- Pimpinan Tinggi
STAF AHLI 3
Pratama
- Pimpinan Tinggi
1
Pratama
2 SEKRETARIAT DPRD Tipe C
- Administrator 3
- Pengawas 9
- Pimpinan Tinggi
1
Pratama
3 INSPEKTORAT DAERAH Tipe B
- Administrator 4
- Pengawas 2
BADAN DAERAH :
- Pimpinan Tinggi
1
BADAN KEPEGAWAIAN Pratama
1 Tipe B
DAERAH - Administrator 4
- Pengawas 11
2 BADAN PENGEMBANGAN Tipe B - Pimpinan Tinggi
1
SUMBER DAYA MANUSIA Pratama
- Administrator 4

58
- Pengawas 11
- Pimpinan Tinggi
1
BADAN PERENCANAAN Pratama
3 Tipe A
PEMBANGUNAN DAERAH - Administrator 6
- Pengawas 18
- Pimpinan Tinggi
BADAN PENGELOLA 1
Pratama
4 KEUANGAN DAN ASET Tipe A
- Administrator 5
DAERAH
- Pengawas 15
- Pimpinan Tinggi
1
BADAN PENDAPATAN Pratama
5 Tipe B
DAERAH - Administrator 4
- Pengawas 11
- Pimpinan Tinggi
-
BADAN PENGHUBUNG Pratama
6 -
PROVINSI - Administrator 1
- Pengawas 4
- Pimpinan Tinggi
1
BADAN PENANGGULANGAN Pratama
7 -
BENCANA DAERAH - Administrator 4
- Pengawas 8
- Pimpinan Tinggi
1
BADAN KESATUAN BANGSA Pratama
8 -
DAN POLITIK - Administrator 4
- Pengawas 9
DINAS DAERAH :
- Pimpinan Tinggi
1
DINAS ENERGI DAN SUMBER Pratama
1 Tipe A
DAYA MINERAL - Administrator 5
- Pengawas 15
2 DINAS KEHUTANAN Tipe A - Pimpinan Tinggi
1
Pratama
- Administrator 5

59
- Pengawas 15
- Pimpinan Tinggi
1
Pratama
3 DINAS LINGKUNGAN HIDUP Tipe A
- Administrator 5
- Pengawas 11
- Pimpinan Tinggi
1
DINAS KELAUTAN DAN Pratama
4 Tipe A
PERIKANAN - Administrator 6
- Pengawas 18
- Pimpinan Tinggi
1
Pratama
5 DINAS KESEHATAN Tipe A
- Administrator 5
- Pengawas 15
- Pimpinan Tinggi
1
DINAS KOPERASI, USAHA Pratama
6 Tipe B
KECIL DAN MENENGAH - Administrator 4
- Pengawas 11
- Pimpinan Tinggi
1
Pratama
7 DINAS PARIWISATA Tipe A
- Administrator 5
- Pengawas 11
- Pimpinan Tinggi
1
DINAS PEMUDA DAN Pratama
8 Tipe A
OLAHRAGA - Administrator 5
- Pengawas 11
- Pimpinan Tinggi
1
Pratama
9 DINAS PERHUBUNGAN Tipe A
- Administrator 5
- Pengawas 11
10 DINAS KETAHANAN PANGAN Tipe A - Pimpinan Tinggi
1
Pratama
- Administrator 5
- Pengawas 11

60
- Pimpinan Tinggi
1
Pratama
11 DINAS PERTANIAN Tipe A
- Administrator 6
- Pengawas 18
- Pimpinan Tinggi
1
Pratama
12 DINAS SOSIAL Tipe A
- Administrator 5
- Pengawas 15
- Pimpinan Tinggi
1
DINAS PEKERJAAN UMUM Pratama
13 Tipe A
DAN PENATAAN RUANG - Administrator 6
- Pengawas 18
- Pimpinan Tinggi
1
DINAS PERUMAHAN DAN Pratama
14 Tipe A
KAWASAN PERMUKIMAN - Administrator 5
- Pengawas 11
- Pimpinan Tinggi
1
DINAS PEMBERDAYAAN Pratama
15 Tipe A
MASYARAKAT DAN DESA - Administrator 5
- Pengawas 11
- Pimpinan Tinggi
DINAS PEMBERDAYAAN 1
Pratama
16 PEREMPUAN DAN Tipe A
- Administrator 5
PELINDUNGAN ANAK
- Pengawas 11
- Pimpinan Tinggi
1
DINAS PENDIDIKAN & Pratama
17 Tipe A
KEBUDAYAAN - Administrator 6
- Pengawas 18
- Pimpinan Tinggi
1
DINAS PERINDUSTRIAN & Pratama
18 Tipe A
PERDAGANGAN - Administrator 5
- Pengawas 11

61
- Pimpinan Tinggi
1
DINAS PERPUSTAKAAN & Pratama
19 Tipe A
KEARSIPAN - Administrator 5
- Pengawas 11
Tipe
No. Perangkat Daerah Perangkat Jumlah Jabatan
Daerah
- Pimpinan Tinggi
1
SATUAN POLISI PAMONG Pratama
20 Tipe A
PRAJA - Administrator 5
- Pengawas 11
- Pimpinan Tinggi
1
DINAS TENAGA KERJA & Pratama
21 Tipe A
TRANSMIGRASI - Administrator 5
- Pengawas 11
- Pimpinan Tinggi
1
DINAS KEPENDUDUKAN & Pratama
22 Tipe A
PENCATATAN SIPIL - Administrator 5
- Pengawas 11
- Pimpinan Tinggi
1
DINAS KOMUNIKASI DAN Pratama
23 Tipe A
INFORMATIKA - Administrator 5
- Pengawas 11
- Pimpinan Tinggi
1
DINAS PENANAMAN MODAL Pratama
24 Tipe A
DAN PTSP - Administrator 6
- Pengawas 13
Sumber : Data diolah.

Berdasarkan data pada Tabel 1 di atas, dapat diuraikan rekapitulasi jabatan ASN sesuai
kelompok jabatan dengan rincian sebagai berikut :

62
Tabel 2. Rekapitulasi Jumlah Jabatan Menurut Jenjang Jabatan pada
Perangkat Daerah

No. Kelompok Jabatan Jumlah Jabatan Keterangan


1 Jabatan Pimpinan Tinggi Madya 1
2 Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama 48
3 Jabatan Administrator 190
4 Jabatan Pengawas 484
TOTAL 723
Sumber : Data diolah.

Jumlah tersebut belum termasuk jabatan-jabatan pada Cabang Dinas dan UPTD yang
telah dibentuk sesuai Peraturan Gubernur Maluku Nomor 63 tentang Pembentukan
Cabang Dinas dan Peraturan Gubernur Maluku Nomor 64 tentang Pembentukan
UPTD serta Sekretariat Korpri Provinsi Maluku, dengan rincian jumlah jabatan sebagai
berikut :
Tabel 3. Rekapitulasi Jumlah Jabatan Menurut Jenjang Jabatan pada
Cabang Dinas dan UPTD

No. Kelompok Jabatan Jumlah Jabatan Keterangan


1 Jabatan Pimpinan Tinggi Madya 0
2 Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama 2
3 Jabatan Administrator 95
4 Jabatan Pengawas 518

TOTAL 615

Sumber : Data diolah.

B. Profil Umum Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Provinsi Maluku

63
1. Komposisi Pegawai Negeri Sipil Menurut Jabatan
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Provinsi Maluku berdasarkan data
keadaan 31 Desember 2017 berjumlah 10.850 pegawai (Sumber : BKD Provinsi
Maluku). Komposisi jumlah PNS di lingkup Pemerintah Provinsi Maluku
berdasarkan kelompok jabatan (sesuai Pergub No.25 s/d No.28 Tahun 2016 dan
Pergub No.63 dan No.64 Tahun 2017) dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini :
Tabel 4. Komposisi Pegawai Pemerintah Provinsi Maluku
Menurut Kelompok Jabatan

Data Jumlah PNS


No. Kelompok Jabatan Ket.
Kelembagaan (31-12-2017)
Jabatan Pimpinan
1 1
Tinggi Madya (Eselon 1
I.b)
Jabatan Pimpinan
2
Tinggi Pratama :
a. Eselon II.a 39 39
b. Eselon II.b 11 11
3 Jabatan Administrator :
a. Eselon III.a 195 232
b. Eselon III.b 90 12
4 Jabatan Pengawas :
a. Eselon IV.a 718 576
b. Eselon IV.b 284 0

64
Data Jumlah PNS
No. Kelompok Jabatan Ket.
Kelembagaan (31-12-2017)
5 Jabatan Pelaksana - 3.812

6 Jabatan Fungsional - 6.167

TOTAL 1.338 10.850

Sumber : Data diolah.


Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar PNS Pemerintah
Provinsi Maluku, yaitu sebanyak 6.167 pegawai atau sekitar 56,84% adalah pejabat
Fungsional yang didominasi oleh tenaga Guru dan tenaga Kesehatan. PNS yang menduduki
jabatan Pelaksana berada di urutan kedua, yaitu sebesar 35,13% atau sebanyak 3.812
pegawai. Sedangkan PNS yang menduduki jabatan Pengawas berjumlah 576 pegawai atau
sekitar 5,31% dan PNS yang menduduki jabatan Administrator adalah sebanyak 244 pegawai
atau sekitar 2,25%. Sementara PNS yang menduduki jabatan Pimpinan Tinggi Madya dan
Pratama adalah sebanyak 51 pegawai atau sekitar 0,47%.
Selain itu, dari aspek kelembagaan terlihat bahwa jabatan eselon IV.a merupakan
jabatan terbanyak, yaitu 718 jabatan atau 53,66%, disusul jabatan eselon IV.b sebanyak 284
jabatan atau 21,22%, jabatan eselon III.a sebanyak 195 jabatan atau 14,57%, jabatan eselon
III.b sebanyak 90 jabatan atau 6,72%, jabatan eselon II.a 39 jabatan atau 2,91%, jabatan
eselon II.b sebanyak 11 jabatan atau 0,82%, dan jabatan eselon I.b sebanyak 1 jabatan atau
0,07%.
2. Komposisi Pegawai Negeri Sipil Menurut Golongan Ruang
Komposisi PNS golongan III di lingkup Pemerintah Provinsi Maluku memiliki
jumlah yang paling besar yaitu sebanyak 3.234 pegawai atau sekitar 64,54%. Komposisi
jumlah PNS berdasarkan Golongan Ruang dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini :

65
Tabel 5. Komposisi Pegawai Pemerintah Provinsi Maluku
Menurut Golongan Ruang

Golongan Ruang Jumlah PNS Persentase (%)


I 70 0,64
II 1.510 13,92
III 7.239 66,72
IV 2.031 18,72
TOTAL 10.850 100
Sumber : Data diolah.
3. Komposisi Pegawai Negeri Sipil Menurut Tingkat Pendidikan
Pegawai Negeri Sipil di lingkup Pemerintah Provinsi Maluku yang
memiliki latar belakang pendidikan Sarjana (S1) sejumlah 7.047 pegawai atau
sekitar 64,95%, jumlah ini yang paling banyak jika dibandingkan dengan tingkat
pendidikan yang lainnya. Komposisi jumlah PNS berdasarkan Tingkat Pendidikan
dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ini :
Tabel 6. Komposisi Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Provinsi Maluku
Menurut Jenjang Pendidikan

Jumlah
No Jenjang Pendidikan Persentase (%)
PNS
1 SD 45 0,41
2 SLTP 65 0,60
3 SLTA 2.180 20,09
4 D-I 60 0,55
5 D-II 55 0,51
4 D-III 695 6,41
5 D-IV 83 0,76
6 STRATA I 7.047 64,95
7 STRATA II 611 5,63
8 STRATA III 9 0,08
TOTAL 10.850 100
Sumber : Data diolah.
4. Komposisi Pegawai Negeri Sipil Menurut Jenis Kelamin

66
Jumlah terbesar PNS Pemerintah Provinsi Maluku didominasi oleh PNS
berjenis kelamin Perempuan sebanyak 6.171 pegawai atau sekitar 51,45%.
Komposisi PNS Pemerintah Provinsi Maluku berdasarkan Jenis Kelamin dapat
dilihat pada Tabel 7 di bawah ini :
Tabel 7. Komposisi Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Provinsi Maluku
Menurut Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah PNS Persentase (%)

1. Laki-laki 4.679 43,12

2. Perempuan 6.171 56,88

TOTAL 10.850 100


Sumber : Data diolah.

67

Anda mungkin juga menyukai