PEGAWAI ASN
PERMENPAN-RB NOMOR : 38 TAHUN 2017
Pasal 69
• Pengembangan karier PNS dilakukan berdasarkan kualifikasi,
kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan Instansi Pemerintah.
• Kompetensi Jabatan ASN meliputi Teknis, Manajerial, Sosial Kultural
5
2
PERMASALAHAN
PENYUSUNAN
STANDAR
KOMPETENSI
ASN
Permasalahan Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan
Selama ini
Instansi menyusun dan menetapkan standar kompetensi
Tdk ada mekanisme
1 standarisasi
jabatan masing-masing shg satu jabatan kompetensinya
berbeda krn tidak ada validasi dan mekanisme standarisasi
Kompetensi sosial
4 kultural belum ada
Kompetensi sosial kultural belum tersedia pedomannya
Pelaksana
b. Jabatan Fungsional :
Utama Penyelia
Madya Mahir
JF JF
Keahlian Muda Keterampilan Terampil
Pratama Pemula
JPT Utama
JPT Pratama 10
PP NOMOR 11 TAHUN 2017
Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
PERSYARATAN PENGANGKATAN JABATAN ADMINISTRASI
1. Administrator
Pasal 54 (1) Persyaratan untuk dapat diangkat dalam Jabatan administrator sbb :
a. berstatus PNS;
b. memiliki kualifikasi dan tingkat pendidikan paling rendah sarjana
atau diploma IV;
c. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
d. memiliki pengalaman pada Jabatan pengawas paling singkat 3
(tiga) tahun atau JF yang setingkat dengan Jabatan pengawas
sesuai dengan bidang tugas Jabatan yang akan diduduki;
e. setiap unsur penilaian prestasi kerja paling sedikit bernilai baik
dalam 2 (dua) tahun terakhir;
f. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan
Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi yang
dibuktikan berdasarkan hasil evaluasi oleh tim penilai kinerja PNS
di instansinya; dan
11
g. sehat jasmani dan rohani
2. Pengawas
Pasal 54 (2) Persyaratan untuk dapat diangkat dalam Jabatan pengawas sbb :
a. berstatus PNS;
b. memiliki kualifikasi dan tingkat pendidikan paling rendah diploma
III atau yang setara;
c. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
d. memiliki pengalaman dalam Jabatan pelaksana paling singkat 4
(empat) tahun atau JF yang setingkat dengan Jabatan pelaksana
sesuai dengan bidang tugas Jabatan yang akan diduduki;
e. setiap unsur penilaian prestasi kerja paling sedikit bernilai baik
dalam 2 (dua) tahun terakhir;
f. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan
Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi yang
dibuktikan berdasarkan hasil evaluasi oleh tim penilai kinerja PNS
di instansinya; dan
g. sehat jasmani dan rohani
12
3. Pelaksana
Ayat (2) `
Ayat (4)
Kompetensi Teknis sebagaimana Kompetensi Sosial Kultural
dimaksud pada ayat (1) diukur 1 sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diukur dari pengalaman kerja
dari tingkat dan spesialisasi
pendidikan, pelatihan teknis v berkaitan dengan masyarakat
fungsional, dan pengalaman 2 4 majemuk dalam hal agama, suku,
dan budaya sehingga memiliki
bekerja secara teknis.,
Pasal 55 wawasan kebangsaan.
PP : 11- 2017
Ayat (5)
Ayat (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai
Kompetensi Manajerial
sebagaimana dimaksud pada ayat 3 5 pedoman penyusunan Kompetensi
Teknis, Kompetensi Manajerial, dan
(1) diukur dari tingkat Kompetensi Sosial Kultural
pendidikan, pelatihan struktural sebagaimana dimaksud pada ayat
atau manajemen, dan
About Company – www.premast.com (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur
pengalaman kepemimpinan. dengan Peraturan Menteri.
PERSYARATAN PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL
Pengangkatan Pertama JF
Pengangkatan dalam JF keahlian melalui pengangkatan
pertama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 huruf a
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. berstatus PNS;
Pasal b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
75 c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah paling rendah sarjana atau diploma IV sesuai
dengan kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan;
e. mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis, Kompetensi
Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai
standar kompetensi yang telah disusun oleh instansi
pembina;
f. nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai baik dalam 1
(satu) tahun terakhir; dan
g. syarat lainnya yang ditetapkan oleh Menteri. 15
Pengangkatan Perpindahan dari jabatan lain
Pengangkatan dalam JF keahlian melalui perpindahan dari Jabatan lain
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 huruf b harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
a. berstatus PNS;
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah paling rendah sarjana atau diploma IV sesuai dengan
Pasal kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan;
e. mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial,
76 dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi yang
telah disusun oleh instansi pembina
f. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang JF yang
akan diduduki paling kurang 2 (dua) tahun;
g. nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai baik dalam 2 (dua) tahun
terakhir;
h. berusia paling tinggi: l) 53 (lima puluh tiga) tahun untuk JF ahli
pertama dan JF ahli muda; 2) 55 (lima puluh lima) tahun untuk JF
ahli madya; dan 3) 60 (enam puluh) tahun untuk JF ahli utama bagi
PNS yang telah menduduki JPT; dan
16
i. syarat lainnya yang ditetapkan oleh Menteri.
Pengangkatan Promosi
(1) Pengangkatan dalam JF keahlian dan JF keterampilan melalui
promosi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 huruf d harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis, Kompetensi
Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar
Pasal kompetensi yang telah disusun oleh instansi pembina;
81 b. nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai baik dalarn 2 (dua)
tahun terakhir; dan
c. syarat lainnya yang ditetapkan oleh Menteri.
17
PERSYARATAN PENGANGKATAN JABATAN PIMPINAN TINGGI
Pasal 107
Persyaratan untuk dapat diangkat dalam JPT dari kalangan PNS
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 105 sebagai berikut :
a. JPT utama:
1. memiliki kualifrkasi pendidikan paling rendah sarjana atau
diploma IV;
2 memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan
Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi
Jabatan yang ditetapkan;
3. memiliki pengalaman Jabatan dalam bidang tugas yang
terkait dengan Jabatan yang akan diduduki secara
kumulatif paling singkat selama 10 (sepuluh) tahun;
4. sedang atau pernah menduduki JPT madya atau JF jenjang
ahli utama paling singkat 2 (dua) tahun;
b. JPT madya:
1. memiliki kualilikasi pendidikan paling rendah sarjana atau diploma IV;
2. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi
Sosial Kultural sesuai standar kompetensi Jabatan yang ditetapkan;
3. memiliki pengalaman Jabatan dalam bidang tugas yang terkait
dengan Jabatan yang akan diduduki secara kumulatif paling singkat
selama 7 (tujuh) tahun;
4. sedang atau pernah menduduki JPT pratama atau JF jenjang ahli
utama paling singkat 2 (dua) tahun
c. JPT pratama:
1. memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah sarjana atau diploma IV;
2. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi
Sosial Kultural sesuai standar kompetensi Jabatan yang ditetapkan;
3. memiliki pengalaman Jabatan dalam bidang tugas yang terkait
dengan Jabatan yang akan diduduki secara kumulatif paling kurang
selama 5 (lima) tahun;
4. sedang atau pernah menduduki Jabatan administrator atau JF
jenjang ahli madya paling singkat 2 (dua) tahun;
Pasal 108
Persyaratan untuk dapat diangkat dalam JPT dari kalangan non-PNS sebagai berikut:
a. JPT utama:
1. warga negara Indonesia;
2. memiliki kualifrkasi pendidikan paling rendah pascasarjana;
3. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi
Sosial Kultural sesuai standar kompetensi Jabatan yang ditetapkan;
4. memiliki pengalaman Jabatan dalam bidang tugas yang terkait dengan
Jabatan yang akan diduduki secara kumulatif paling singkat 15 (lima
belas) tahun;
b. JPT madya:
1. warga negara Indonesia;
2. memiliki kualilikasi pendidikan paling rendah pascasarjana;
3. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi
Sosial Kultural sesuai standar kompetensi Jabatan yang dibutuhkan;
4. memiliki pengalaman Jabatan dalam bidang tugas yang terkait dengan
Jabatan yang akan diduduki secara kumulatif paling singkat l0 (sepuluh)
tahun;
Pasal 109 ayat (4) dan (5) PP 11 Tahun 2017
(4) (5)
Standar Kompetensi Teknis, Ketentuan lebih lanjut mengenai
Kompetensi Manajerial, dan pedoman penyusunan
Kompetensi Sosial Kultural Kompetensi Teknis, Kompetensi
sebagaimana dimaksud pada Manajerial, dan Kompetensi
ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) Sosial Kultural sebagaimana
ditetapkan oleh Menteri dimaksud pada ayat (2), ayat (3),
berdasarkan usulan Instansi dan ayat (4) diatur dengan
Pemerintah. Peraturan Menteri.
MANAJEMEN KARIER PNS
Pasal 165
SISTEM MANAJEMEN KARIER PNS
Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Ayat (4) Ayat (5)
Manajemen Dalam
Manajemen Penyelenggaraan Standar
karier di menyelenggara
karier PNS manajemen karier kompetensi
selenggarakan kan manajemen
dilakukan sejak PNS disesuaikan Jabatan dan
pada tingkat: karier PNS ,
pengangkatan dengan profil PNSi
a. instansi; dan Instansi
pertama sebagai kebutuhan disusun pada
b. nasional. Pemerintah hrs
PNS sampai instansi tingkat instansi
menyusun:
dengan dan nasional
a Standar
pemberhentian. kompetensi
Jabatan; dan
b. Profil PNS
Level 5
Level 4 Expert
➢ Mengkreasikan
Advance
mengembangkan,
➢ Mengevaluasi
Level 3- konsep, teori,
suatu proses
Intermediate kebijakan
pekerjaan
➢ Menerapkan ➢ Sebagai sumber
Level 2 ➢ Mengembangk
dg analisis rujukan utama
Basic an teknik
(mentor)
➢ Tdk metode kerja
➢Menerapkan memerlukan ➢ Memberi
sesuai bimbingan arahan atau
pedoman
Level 1 ➢ Dapat tanpa panduan
➢Berdasar membimbing
Awaeness pedoman/pa orang lain
➢ Tingkat memahami, nduan
mengerti substansi ➢ memecahkan
➢memerlukan masalah
➢ pekerjaan sederhana bimbingan
dg pedoman/ teknis
panduan operasional
➢ Bimbingan intensif
1. Perencanaan Penyediaan Sarana Pendidikan Dasar
Perekat
Komunikasi Pelayanan
Bangsa
Perekat Publik
Bangsa
Teknis
Kompetensi Sosial Kultural Teknis
Teknis
Teknis
Teknis Teknis
Subtantif Subtantif
Teknis
Teknis
Subtantif Kompetensi Teknis
Subtantif
I. IKHTISAR JABATAN
Ikhtisar Jabatan Menyusun rencana program, membagi tugas, mengarahkan dan mengkoordinasikan melaksanakan
urusan pemerintahan bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Satu Pintu .
42
3. Komunikasi 4 Mampu 4.1. Mengintegrasikan informasi-informasi penting hasil
mengemukakan diskusi dengan pihak lain untuk mendapatkan
pemikiran multidimensi pemahaman yang sama; Berbagi informasi dengan
secara lisan dan tertulis pemangku kepentingan untuk tujuan meningkatkan
untuk mendorong kinerja secara keseluruhan;
kesepakatan dengan 4.2. Menuangkan pemikiran/konsep yang multidimensi dalam
tujuan meningkatkan bentuk tulisan formal;
kinerja secara 4.3. Menyampaikan informasi secara persuasif untuk
keseluruhan mendorong pemangku kepentingan sepakat pada
langkah-langkah bersama dengan tujuan meningkatkan
kinerja secara keseluruhan.
4. Orientasi pada 4 Mendorong unit kerja 4.1. Mendorong unit kerja di tingkat instansi untuk mencapai
hasil mencapai target yang kinerja yang melebihi target yang ditetapkan;
ditetapkan atau 4.2. Memantau dan mengevaluasi hasil kerja unitnya agar
melebihi hasil kerja selaras dengan sasaran strategis instansi
sebelumnya ;4.3. Mendorong pemanfaatan sumber daya bersama antar
unit kerja dalam rangka meningkatkan efektifitas dan
efisiensi pencaian target organisasi
5 Pelayanan Publik 4 Mampu memonitor, 4.1. Memahami dan memberi perhatian kepada isu-isu jangka
mengevaluasi, panjang, kesempatan atau kekuatan politik yang
memperhitungkan dan mempengaruhi organisasi dalam hubungannya dengan
mengantisipasi dampak dunia luar, memperhitungkan dan mengantisipasi dampak
dari isu-isu jangka terhadap pelaksanaan tugas-tugas pelayanan publik
panjang, kesempatan, secara objektif, transparan, dan professional dalam
atau kekuatan politik lingkup organisasi;
dalam hal pelayanan 4.2. Menjaga agar kebijakan pelayanan publik yang
kebutuhan pemangku diselenggarakan oleh instansinya telah selaras dengan
kepentingan yang standar pelayanan yang objektif, netral, tidak memihak,
transparan, objektif, tidak diskriminatif, serta tidak terpengaruh kepentingan
dan profesional pribadi/kelompok/partai politik;
4.3. Menerapkan strategi jangka panjang yang berfokus pada
pemenuhan kebutuhan pemangku kepentingan dalam
menyusun kebijakan dengan mengikuti standar objektif,
netral, tidak memihak, tidak diskriminatif, transparan, tidak
terpengaruh kepentingan pribadi/kelompok
43
6 Pengembangan diri 4 Menyusun 4.1.Menyusun program pengembangan jangka panjang bersama-
dan orang lain program sama dengan bawahan, termasuk didalamnya penetapan
pengembangan tujuan, bimbingan, penugasan dan pengalaman lainnya, serta
jangka panjang mengalokasikan waktu untuk mengikuti pelatihan / pendidikan /
dalam rangka pengembangan kompetensi dan karir;
mendorong
manajemen 4.2.Melaksanakan manajemen pembelajaran termasuk evaluasi dan
pembelajaran umpan balik pada tataran organisasi;
44
B Sosial Kultural
9. Perekat Bangsa 4 Mendayagunakan 4.1 Menginisiasi dan merepresentasikan pemerintah di lingkungan
perbedaan secara kerja dan masyarakat untuk senantiasa menjaga persatuan dan
konstruktif dan kreatif kesatuan dalam keberagaman dan menerima segala bentuk
untuk meningkatkan perbedaan dalam kehidupan bermasyarakat;
efektifitas organisasi 4.2 Mampu mendayagunakan perbedaan latar belakang,
agama/kepercayaan, suku, jender, sosial ekonomi, preferensi
politik untuk mencapai kelancaran pencapaian tujuan organisasi.
4.3 Mampu membuat program yang mengakomodasi perbedaan latar
belakang, agama/kepercayaan, suku, jender, sosial ekonomi,
preferensi politik
C. Teknis
10 Advokasi Mampu 4.1 Mampu mengevaluasi teknik, metode strategi advokasi yang ada
Kebijakan 4 mengembangkan saat ini menganailisis kelemahan dan kekurangan serta
Pengembangan strategi advokasi yang mengembangkan berbagai teknik, metode strategi advokasi yang
Iklim Penanaman tepat sesuai kondisi lebih efektif dan efisien dari berbagai kondisi stakeholde
Modal 4.2 mampu mengembangkan norma standar, kriteria, pedoman,
petunjuk teknis strategi komunikasi dan pelaksanaan advokasi
yang effektif serta monitoring evaluasi advokasi kebijakan
pengembangan iklim penanaman modal
4.3 memampukan stakeholder untuk mengembangkan strategi
advokasi yang tepat untuk diri mereka sendiri; mengidentifikasi
hambatan di lingkungan mereka sendiri dalam penerapan
kebijakan; serta mengidentifikasi menemukan akses ke sumber
daya yang dibutuhkan untuk menerapkan kebijakan
pengembangan iklim penanaman modal
11. Teknik promosi 5 Mampu 5.1 Mengidentifikasi, menganalisis, menilai effektifitas teknik, metode
Penanaman mengembangkan media promosi penanaman modal serta pelaksanaannya
Modal teknik, metode , media menemukenali kelebihan dan kekurangan dan rekomendasi
Promosi Penanaman perbaikanya,
Modal 5.2 Mengembangkan teknik, metode media promosi penanaman
modal , meyakinkan stakeholder dan shareholder terkait untuk
menerima teknik, metode media promosi penanaman modal
yang dikembangkan.
5.3 Menjadi sumber rujukan utama dalam implementasi teknik,
metode media promosi penanaman modal dan pemecahan45
masalah dalam promosi penanaman modal
12. Tata kelola pelayanan 4 Tata kelola 4.1 mampu mengevaluasi teknis/metode/sistem cara kerja
perizinan dan pelayanan pelayanaan terpadu menemu kenali kelebihan dan kekurangan
nonperizinan secara perizinan dan melakukan pengembangan atau perbaikan tata kelola pelayanan
terpadu non perizinan perizinan dan nonperizinan secara terpadu yang lebih
secara terpadu efektif/efisien
4.2 mampu menyusun pedoman, petunjuk teknis, cara kerja yang
dijadikan norma standar, prosedur, instrumen pelaksanaan tata
kelola pelayanan perizinan dan non perizinan secara terpadu
4.3 mampu meyakinkan dan memperoleh dukungan dari stakeholder
pelaksanaan pelayanan perizinan dan nonperizinan serta
memberikan bimbingan dan fasilitasi kepada instansi lain atau
stakeholder terkait tata kelola pelayanan perizinan dan
nonperizinan secara terpadu
13 Analisis kelayakan 4 Mampu 4.1 Mampu mengevaluasi teknik metode analisis kelayakan perizinan
perizinan dan mengevaluasi dan nonperizinan, menemu kenali kelebihan dan kekurangan
nonperizinan teknis dan melakukan pengembangan atau perbaikan teknik metode analisis
penanaman modal metode analisis kelayakan
kelayakan 4.2. Mampu mengembangkan teknik pengumpulan pengolahan dan
perijinan penyajian data perizinan dan nonperizinan di bidang penanaman
nonperizinan modal dan pemanfaatanya yang lebih effisien
penanaman 4.3 mampu meyakinkan dan memperoleh dukungan dari stakeholder
modal terhadap hasil analisis kelayakan perizinan dan non perizinan
serta memberikan bimbingan dan fasilitasi kepada instansi lain
atau stakeholder terkait perizinan dan non perizinan penanaman
modal
14 Teknik Pengendalian 4 Mampu 4.1 mampu mengevaluasi teknis/metode/sistem pengendalian
pelaksanaan mengevaluasi pelaksanaan penanaman modal menemu kenali kelebihan dan
Penanaman Modal dan menyusun kekurangan, melakukan pengembangan atau perbaikan cara
perangkat norma kerja pengendalian pelaksanaan penanaman modal yang lebih
standar prosedur efektif/efisien
instrument 4.2 mampu menyusun pedoman, petunjuk teknis, cara kerja yang
pengendalian dijadikan norma standar, prosedur, instrumen pengendalian
pelaksanaan pelaksanaan penanaman modal
penanaman 4.3 mampu meyakinkan dan memperoleh dukungan dari stakeholder
modal. terhadap sistem pengendalian penanaman modal serta
46
memberikan bimbingan dan fasilitasi kepada instansi lain atau
15 .Advokasi Kebijakan 4 Mampu 4.1 mengevaluasi strategi advokasi yang ada saat ini, menganalisis
Otonomi Daerah mengembangkan kekuatan dan kekurangan berbagai metode yang dijalankan dengan
strategi advokasi kelompok sasaran yang berbeda.
kebijakan otonomi 4.2 mengembangkan norma standar, prosedur, kriteria, pedoman,
daerah yang tepat dan/atau petunjuk teknis strategi advokasi kebijakan otonomi daerah.
sesuai kondisi. 4.3 meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan untuk
mengembangkan strategi advokasi yang dapat dijalankan oleh
mereka sendiri dalam menerapkan kebijakan otonomi daerah.
III. PERSYARATAN JABATAN
E. Indikator Kinerja 1. Prosentase peningkatan nilai penanaman modal dan Investasi Daerah
Jabatan 2. Kualitas atau tingkat kepuasan stakeholder terhadap Layanan perijinan dan non perizinan
terpadu
47
IMPORTANT TO JOB (ITJ)
adalah tingkat pentingnya suatu kompetensi dan persyaratan
terhadap jabatan berfungsi sebagai bobot prioritas
pengembangannya