Anda di halaman 1dari 32

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI


SIPIL

PENYUSUNAN ANALISIS JABATAN PEGAWAI DI LINGKUNGAN


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MADURA

OLEH

ARINA MUFRIHAH, M.Pd.I.


NIP. 199011132019032008

Peserta Pelatihan Dasar CPNS


Golongan III Angkatan III

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK


INDONESIA BALAI PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN KEAGAMAAN SURABAYA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penjelasan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
menjelaskan bahwa Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana
tercantum dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945), diperlukan ASN yang
profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi,
dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi
masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan
kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Selanjutnya pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. Dan bertugas: (1)
melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan; (2)
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan (3)
mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ketentuan dalam Pasal 63 ayat 3 dan 4 adalah bahwa Calon PNS
wajib menjalani masa percobaan. Masa percobaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan
terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul
dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. Kemudian Pasal 64 Ayat 1 dan 2 menyebutkan bahwa masa
percobaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (3) bagi calon PNS
dilaksanakan selama 1 tahun dan Instansi Pemerintah wajib memberikan
pendidikan dan pelatihan kepada calon PNS sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) selama masa percobaan.
Selanjutnya peraturan LAN RI Nomor 12 Tahun 2018 menjelaskan
khususnya dalam Pasal 5 bahwa Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk
mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi.

1
Kompetensi sebagaimana dimaksud diukur berdasarkan kemampuan: (1)
menunjukkan sikap perilaku bela negara; (2) mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya; (3) mengaktualisasikan
kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia; dan (4) menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang
dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas. Pelatihan Dasar Terintegrasi
merupakan penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS yang memadukan
antara: (1) pelatihan klasikal dengan nonklasikal; dan (2) kompetensi sosial
kultural dengan kompetensi bidang.
Peserta yang telah menerima materi teoretik Latsar kemudian diberi
waktu untuk melaksanakan agenda habituasi untuk menerapkan nilai-nilai
dasar ASN “ANEKA” (akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen
mutu dan antikorupsi) serta tiga bentuk implementasinya (manajemen ASN,
WoG dan pelayanan publik) melalui program aktualiasi.
Dalam pelaksanaan habituasi tersebut, rancangan aktualisasi ini
mengambil isu tentang Analisis Jabatan pegawai di lingkungan Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Madura yang belum diselesaikan.
Sebagaimana kebutuhan perancangan analisis jabatan (Anjab) pegawai agar
setiap orang dalam sebuah organisasi/ instansi dapat memahami tugas dan
kewajibannya dengan tepat, maka perlu dirumuskan suatu panduan
pekerjaan yang disebut dengan Analisis Jabatan (Anjab). Analisis Jabatan
dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang berkaitan
dengan bentuk pekerjaan dan orang yang dibutuhkan pada suatu
jabatan/pekerjaan tertentu. Jika analisis jabatan tidak dilakukan maka tidak
akan didapatkan data jabatan yang memadai terkait informasi jabatan untuk
kepentingan program kepegawaian serta memberikan umpan balik bagi
organisasi, tatalaksana, pengawasan dan akuntabilitas.
Pada tataran yang lain, tanpa dokumen analisis jabatan tersebut,
setiap instansi tidak akan dapat diberikan jatah formasi sebagai salah satu
syarat mutlak untuk dapat menyelenggarakan rekrutmen pegawai baru.
Khususnya pada Subbagian Umum dan Kepegawaian IAIN Madura, maka
analisis jabatan bagi pegawai struktural dan fungsional harus dirancang.
Berdasar hal tersebut diatas, pengambilan isu ini diharapkan dapat memberi
sumbangsih dalam hal restrukturisasi, inisiatif perbaikan kualitas,
2
perencanaan sumber daya manusia, desain jabatan, pelatihan,
pengembangan karir, serta sistem penilaian prestasi kerja di lingkungan IAIN
Madura.

B. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan
a. Untuk memperoleh data-data analisis jabatan yang telah diasesmen
oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN)
b. Untuk menyusun dan mengidentifikasi informasi jabatan pegawai di
lingkungan IAIN Madura
c. Untuk melakukan verifikasi dan penyempurnaan draft analisis jabatan
pegawai di lingkungan IAIN Madura
d. Untuk menghasilan analisis jabatan pegawai yang disahkan oleh
pejabat pembina kepegawaian IAIN Madura

2. Manfaat
a. Para pegawai di Lingkungan IAIN Madura akan dapat memahami
jabatan yang diembannya
b. Tersusunnya rumusan jabatan baik struktural maupun fungsional;
c. Tersusunnya uraian jabatan baik jabatan struktural maupun fungsional;
d. Analisi jabatan akan menghasilkan objektifitas, transparansi, dan
kesesuaian antara tuntutan tugas dalam jabatan dengan pegawai yang
akan menduduki jabatan tersebut
e. Terbentuknya peta jabatan yang berupa bentangan seluruh jabatan
sebagai gambaran menyeluruh yang ada di satuan organisasi

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup atau batasan dalam tahap rancangan aktualisasi ialah
menyusun analisis jabatan pegawai IAIN Madura yang akan diselesaikan dengan
kegiatan-kegiatan berupa pengumpulan data, penyusunan informasi jabatan,
verifikasi data, dan penetapan hasil analisis jabatan. Masing-masing kegiatan
dilakukan Pertama dengan menerapkan nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu:
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi, yang
disingkat menjadi ANEKA, Kedua kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yang

3
mengacu pada tiga nilai dasar yaitu Pelayanan Publik, Manajemen ASN, dan
Whole of Government.
Agenda habituasi dan pelaksanaan aktualisasi ini dilaksanakan selama
kurang lebih 30 hari mulai 15 September hingga 14 Oktober 2019 di satuan kerja
penulis, yaitu IAIN Madura, Pamekasan. Secara spesifik, lokasi yang menjadi
sasaran aktualisasi penulis adalah Subbagian Umum dan Kepegawaian IAIN
Madura.

BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

D. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi

4
Secara historis, keberadaan IAIN Madura tidak bisa dipisahkan dari dua
lembaga yang mendahului, yaitu Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel di
Pamekasan (1966) dan STAIN Pamekasan (1997). Setelah ± 31 tahun
menjadi fakultas cabang IAIN Sunan Ampel, pemerintah mengubah status
Fakultas Tarbiyah menjadi perguruan tinggi mandiri, dengan nama Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri Pamekasan (STAIN Pamekasan). Perubahan
status ini berdasar Keputusan Presiden RI Nomor 11 tahun 1997 tentang
Pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, tanggal 21 Maret 1997
bertepatan dengan 12 Dzulqa’dah 1417 Hijriyah. Tugas pokok STAIN,
menurut keputusan tersebut, adalah menyelenggarakan pendidikan tinggi,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di bidang ilmu pengetahuan
agama Islam sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.Padatanggal 5 April 2018 Presiden menandatangani Peraturan
Presiden Nomor 28 Tahun 2018 tentang IAIN Madura. Peraturan Presiden ini
diundangkan ke dalam Lembaran Negara oleh Menteri Hukum & Hak Asasi
Manusia Nomor 51 tahun 2018, pada tanggal 7 April 2018. Sejak diundangkan
di lembaran negara, maka IAIN Madura resmi menggantikan STAIN
Pamekasan.
Peralihan status dari lembaga pendidikan cabang menjadi lembaga
pendidikan mandiri mempunyai dampak yang sangat signifikan bagi IAIN
Madura. Tidak hanya dari segi pengolaan manajemen, akademik,
administrasi, dan kemahasiswaan yang lebih leluasa, juga secara khirarkhis-
struktural, IAIN berada langsung di bawah Departemen Agama Pusat,
berdirinya IAIN Madura mempunyai dampak positif, yaitu IAIN diberi
kewenangan secara mandiri untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi
dan berhak untuk mengembangkannya secara kreatif dan inovatif sesuai
dengan tingkat kemampuannya dan tempat kebutuhan masyarakat terhadap
keberadaan perguruan tinggi tersebut.
Saat ini, IAIN Madura terus dikembangkan baik secara akademik maupun
kelembagaan. Per tahun 2019, IAIN Madura telah memiliki 5 (lima) fakultas
dan 18 (delapan belas) Program Studi yang digambarkan dalam tabel berikut:

Tabel 2.1 Daftar Fakultas dan Program Studi di IAIN Madura


Fakultas Program Studi

5
1. PS. Pendidikan Agama Islam (S.Pd)
2. PS. Pendidikan Bahasa Arab (S.Pd)
3. PS. Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (S.Pd)
4. PS. Pendidikan Islam Anak Usia Dini (S.Pd)
Tarbiyah 5. PS. Manajemen Pendidikan Islam (S.Pd)
6. PS. Bimbingan dan Konseling Pend. Islam (S.Pd)
7. PS. Tadris Bahasa Inggris (S.Pd)
8. PS. Tadris Bahasa Indonesia (S.Pd)
9. PS. Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (S.Pd)
1. PS. Hukum Keluarga Islam/Ahwal al-Syakhsyiyah (S.H)
Syari’ah
2. PS. Hukum Ekonomi Syariah (S.H)
1. PS. Perbankan Syariah (S.E)
Ekonomi dan
2. PS. Ekonomi Syariah (S.E)
Bisnis Islam
3. PS. Akuntansi Syariah (S.Akun)
Ushuludin 1. PS. Ilmu al-Qur’an dan Tafsir (S.Ag)
dan Dakwah 2. PS. Komunikasi dan Penyiaran Islam (S.Sos)
1. PS. Magister Pendidikan Agama Islam (M.Pd)
Pascasarjana
2. PS. Magister Hukum Keluarga Islam (M.H)

Sebagai bagian dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN)


yang merupakan bagian dari lembaga pendidikan tinggi di bawah wewenang
Kementerian Agama, IAIN Madura menerapkan tata kerja organisasi
sebagaimana berikut:
a. Setiap pimpinan satuan organisasi pada Institut dalam melaksanakan
tugasnya wajib:
1) Menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi, baik
pada masing-masing satuan organisasi pada Institut maupun
dengan instansi lain di luar Institut sesuai dengan tugas masing-
masing;
2) Mengawasi bawahan masing-masing dan apabila terjadi
penyimpangan supaya mengambil langkah-langkah yang
diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
3) Mengikuti, mematuhi petunjuk, dan bertanggung jawab kepada
atasan masing-masing;
4) Menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya;
5) Bertanggung jawab memimpin dan melakukan koordinasi dengan
bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta
petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan;

6
6) Menyusun peta proses bisnis yang menggambarkan tata hubungan
kerja yang efektif dan efisien antarunit organisasi pada Institut;
7) Menyusun analisis jabatan, peta jabatan, uraian tugas, dan analisis
beban kerja terhadap seluruh jabatan pada Institut; dan
8) Menyusun dan mengembangkan kebijakan, program, serta
kegiatan berdasarkan rencana strategis yang telah ditetapkan
dengan menerapkan asas pemerintahan yang efektif, efisien,
bersih, dan akuntabel.
b. Setiap pimpinan satuan organisasi yang menerima laporan dari
pimpinan satuan organisasi dibawahnya wajib mengolah dan
mempergunakan sesuai dengan kebutuhan dan kewenangannya.

2. Struktur Organisasi

Gambar 2.1 Struktur Organisasi IAIN Madura

3. Visi, Misi, dan Tujuan Organisasi


Tugas IAIN adalah menyelenggarakan program pendidikan akademik
dan/atau profesi, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat dalam bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi keagamaan Islam. Sebagai lembaga

7
pendidikan tinggi, IAIN Madura dikelola dan di- kembangkan atas landasan visi,
misi, tujuan, dan strategi sebagai berikut:

a. Visi IAIN Madura


Menjadi perguruan tinggi keagamaan Islam yang kompetitif dalam
penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat.

b. Misi IAIN Madura


1) Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran guna meng-
hasilkan lulusan yang religius, berakhlak mulia, cerdas, kompeten,
berdaya saing, mandiri, cinta tanah air, dan mampu berkembang
secara profesional;
2) Menyelenggarakan penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan
dan teknologi keagamaan Islam yang berorientasi pada
pengembangan ilmu, kemaslahatan umat, dan daya saing bangsa;
3) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi keagamaan Islam guna
mewujudkan masyarakat yang mandiri, produktif, sejahtera, dan
islami;
4) Menyelenggarakan tatakelola kelembagaan secara profesional,
partisipatif, transparan, dan akuntabel guna menjamin peningkatan
mutu berkelanjutan;
5) Melakukan kerjasama dengan lembaga regional, nasional, dan
internasional.
c. Tujuan
1) Menghasilkan lulusan yang religius, berakhlak mulia, cerdas,
kompeten, berdaya saing, mandiri, cinta tanah air, dan mampu
berkembang secara profesional;
2) Menghasilkan karya ilmiah dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi keagamaan Islam yang bermanfaat bagi pengembangan
ilmu dan teknologi serta untuk meningkatkan kemaslahatan umat
dan daya saing bangsa;
3) Menghasilkan karya pengabdian kepada masyarakat dalam bidang

8
ilmu pengetahuan dan teknologi keagamaan Islam yang berguna
untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri, produktif, sejahtera,
dan islami;
4) Menghasilkan kinerja institusi yang efektif dan efisien untuk
menjamin pertumbuhan kualitas pelaksanaan tridharma perguruan
tinggi yang berkelanjutan; dan
5) Memperoleh pengakuan lembaga regional, nasional, dan
internasional;
d. Strategi
1) Meningkatkan mutu layanan pendidikan dan pembelajaran dengan
memanfaatkan teknologi;
2) Membangun budaya riset yang kompetitif dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi keagamaan Islam;
3) Membangun budaya pengabdian kepada masyarakat yang
kompetitif dan tepat guna dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi keagamaan Islam;
4) Membangun budaya kerja yang religius dan kompetitif;
5) Optimalisasi membangun networking dengan lembaga regional,
nasional, dan internasional;

e. Motto
Religius, Kompeten, dan Kompetitif
Religious, Competent, and Competitive
Dīnī, Kafāī, Tanāfusī

f. Tugas dan Struktur Organisasi Sub Bagian Umum dan


Kepegawaian
Subbagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud
mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kearsipan,
kerumahtanggaan, perlengkapan, pengadaan dan pemeliharaan
barang milik negara, serta urusan kepegawaian.

Kepala Bagian Umum


dan Keuangan

9
Kepala Subbagian
Umum dan Kepegawaian

Jabatan Fungsional Jabatan Fungsional Jabatan Fungsional


Umum Pengembang Umum Pengelola Barang Umum Penyusun
Pegawai Persediaan Kerumahtanggan

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Subbagian Umum dan Kepegawaian IAIN


Madura

E. Deskripsi Isu
1. Lamanya proses kenaikan pangkat dosen dan pegawai
Kenaikan pangkat adalah apresiasi bagi dosen maupun pegawai yang
memiliki kinerja dan prestasi yang baik dibuktikan dengan dokumen tertulis
seperti penilaian terhadap hasil kerja dan karya tulis ilmiah yang telah
dipublikasikan. Namun dalam proses pengurusannya, pegawai dan dosen
mengalami kerumitan dan juga membutuhkan waktu yang lama untuk
mengurus kenaikan pangkat. Proses kenaikan pangkat dosen dan pegawai
memerlukan waktu yang lama baik mulai proses persetujuan di instansi
hingga pengurusan di pusat. Pegawai maupun dosen melengkapi serta
mengurus sendiri dokumen-dokumen sebagai syarat kenaikan pangkat,
menunggu persetujuan pimpinan, proses penilaian terhadap kerya dosen,
kemudian input data melalui aplikasi.

2. Belum ada sinkronisasi data kebutuhan pegawai


Setiap instansi termasuk perguruan tinggi harus memiliki data dan
merencanakan kebutuhan pegawai yang dipetakan berdasarkan jenis jabatan
dan jenis kualifikasi, dan kemampuan serta keterampilan yang dimiliki.
Instansi harusnya menyusun dengan matang posisi apa dan siapa yang
diharapkan dapat mengisi posisi tersebut serta bagaimana meningkatkan
kemampuan serta keterampilan pegawai yang telah menduduki jabatan. salah
satu contohnya adalah bagaimana merencanakan dan menyusun data
kebutuhan pegawai untuk diikutsertakan dalam program-program beasiswa
10
studi lanjut sehingga memiliki keterampilan dan pengetahuan yang relevan
dengan jabatan dan posisinya melalui jalur pendidikan formal. Mengenai hal
tersebut, instansi penulis belum memiliki data yang lengkap dan sinkron
antara data di kepegawaian pusat dan data-data dosen dan tendik yang
ditugaskan di unit-unit dan fakultas-fakultas sehingga data kebutuhan
pegawai belum tersusun dengan baik.

3. Permintaan surat tugas dan SPD tanpa disertai surat masuk


Untuk mengeluarkan surat tugas (surat ke luar) disyaratkan surat masuk
yang berisi bentuk kegiatan, lokasi, waktu, dan tujuan serta relevansi dari
kegiatan yang akan dihadiri. Sebenarnya para pegawai mematuhi aturan
tersebut, namun kelemahannya adalah ketika berhadapan dengan pejabat
kampus tertentu yang meminta surat tugas tanpa menunjukkan dan
menyerahkan surat masuk. Isu atau permasalahan terkait surat tugas terjadi
saat yang meminta adalah pejabat kampus tertentu tidak menunjukkan surat
masuk yang resmi namun harus tetap dibuatkan oleh Subbag Umum dan
Kepegawaian karena permintaan dari pejabat kampus tersebut.

4. Rancangan analisis jabatan pegawai struktural dan fungsional yang


belum diselesaikan
Dalam perencanaan kepegawaian di lingkungan instansi pemerintah,
penerapan analisis jabatan menjadi hal yang sangat diperlukan untuk
mencapai tata kelola pemerintahan yang profesional. Melalui analisis jabatan
akan diperoleh data/informasi tentang jabatan sebagai dasar dalam
penyusunan formasi, penerimaan, seleksi, penempatan, pengembangan dan
penilaian pegawai. Subbag Umum dan Kepegawaian sudah memiliki data
terkait analisis jabatan yang telah diasesmen oleh pusat namun hingga saat
ini belum diselesaikan semuanya sehingga berdampak pada beberapa hal
seperti bellum dipahaminya peran jabatan secara baik, belum tersedianya
data (kualitas dan kuantitas) kebutuhan pegawai, dan belum adanya rencana
pengembangan kompetensi PNS melalui pendidikan dan pelatihan.

F. Analisis Isu

11
Mengacu pada beberapa deskripsi isu, maka perlu dilakukan analisis isu
untuk menentukan kriteria dan kualitas isu. Analisis ini dilakukan untuk
mendapatkan kualitas isu yang dinilai paling urgen. Melalui analisi isu akan
didapatkan sebuah isu yang dapat dikategorikan sebagai isu aktual. Analisis
kriteria/ urgensi isu menggunakan alat analisis AKPK (Aktual, Kekhalayakan,
Problematika, Kelayakan), sementara untuk menentukan kualitas isu dengan
menggunakan alat analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth).
Analisis AKPK :
1. Aktual (A) : Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di masyarakat.
2. Kekhalayakan (K) : Isu menyangkut hajat hidup orang banyak
3. Problematik (P) : Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu
dicarikan solusinya sesegera mungkin
4. Kelayakan (K) : Masuk akal, realistis, relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.

Tabel 2.2 Indeks penilaian AKPK


Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat Pengaruhnya
3 Sedang Pengaruhnya
2 Kurang Pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya

Tabel 2.3 Analisis Kriteria Isu Dengan Alat Analisis AKPK


No ISU A K P K JML PERINGKAT
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)
1 Lamanya proses kenaikan
2
pangkat dosen 4 5 5 1 15
2 Belum ada sinkronisasi
data kebutuhan pegawai 3 3 3 3 12 3

3 Permintaan surat tugas


dan SPD yang terkadang 4 1 2 2 9 4
tanpa disertai surat masuk
4 Rancangan analisis
jabatan pegawai struktural
5 5 4 5 19 1
dan fungsional yang
belum diselesaikan

12
Setelah mendapatkan 3 nilai tertinggi melalui analisis AKPK, kemudian
dilakukanlah analisis lanjutan dengan menggunakan alat analisis USG untuk
mengetahui kualitas isu.
1. Urgency (U) : Seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti
2. Seriousness (S) : Seberapa serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan
akibat yang ditimbulkan
3. Growth (G) : Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika
tidak ditangani sebagaimana mestinya.
Penilaian menggunakan alat analisis USG dilakukan dengan menggunakan
nilai dengan rentang nilai 1 sampai dengan 5. Semakin tinggi nilai menunjukkan
bahwa isu tersebut sangat urgen dan harus menjadi prioritas untuk segera
diselesaikan.

Tabel 2.4 Analisis Kualitas Isu dengan Alat Analisis USG


No. MASALAH U S G JML PERINGKAT
1 Lamanya proses kenaikan
pangkat dosen 4 4 4 12 3
2 Belum ada sinkronisasi data
kebutuhan pegawai 5 5 3 13 2

3 Rancangan analisis jabatan


pegawai struktural dan 5 5 5 15 1
fungsional yang belum
diselesaikan

Hasil kualitas isu melalui metode analisis USG menunjukkan bahwa isu
rancangan analisis jabatan merupakan isu dengan kualitas tertinggi.

G. Argumentasi terhadap Core Issue


Hasil analisis isu melalui AKPK dan USG menunjukkan bahwa isu yang
memiliki urgensi dan kualitas paling tinggi adalah belum diselesaikannya analisis
jabatan struktural dan fungsional pegawai. Oleh karenanya, maka isu utama
(core issue) yang akan dibahas dalam rancangan aktuialisasi ini adalah
Perancangan Analisis Jabatan Pegawai di Lingkungan lingkungan Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Madura.

13
Dalam perencanaan kepegawaian di lingkungan instansi pemerintah,
penerapan analisis jabatan menjadi hal yang sangat diperlukan untuk mencapai
tata kelola pemerintahan yang profesional. Melalui analisis jabatan akan
diperoleh data/informasi tentang jabatan sebagai dasar dalam penyusunan
formasi, penerimaan, seleksi, penempatan, pengembangan dan penilaian
pegawai.
Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak seseorang pegawai dalam susunan suatu organisasi.
Sementara analisis jabatan berkaitan dengan serangkaian telaahan terkait
pekerjaan yang akan dilakukan dan persyaratan yang diperlukan untuk
melakukan tugas tersebut serta kondisi lingkungan dimana pekerjaan tersebut
dilakukan.
Melalui analisis jabatan nantinya juga akan diketahui data/informasi yanng
dapat digunakan sebagai langkah kebijakan guna menetapkan:
1. Kuantitas dan kualitas PNS yang diperlukan dalam suatu unit kerja;
2. Pengembangan kompetensi PNS melalui pendidikan dan pelatihan;
3. Evaluasi jabatan sebagai dasar dalam pemberian tunjangan kinerja;
4. Penilaian terhadap pelaksanaan pekerjaan (kinerja pegawai);
5. Promosi dan/atau mutasi kepegawaian dalam rangka optimalisasi
organisasi; serta
6. Pengembangan kinerja organisasi.
Untuk menjamin objektifitas, transparansi, dan kesesuaian antara tuntutan
tugas dalam jabatan dengan pegawai yang akan menduduki jabatan tersebut,
perlu dilakukan analisis jabatan. Hasil analisis jabatan yang berupa informasi
jabatan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan kelembagaan, ketatalaksanaan,
dan kepegawaian.

14
Tabel 2.5 Penguatan Argumentasi Core Issue Melalui Kedudukan dan Peran PNS
Core Issue: Penyusunan Analisis Jabatan Pegawai di Lingkungan lingkungan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura
Penguatan Penerapan Kedudukan dan Peran PNS
No Kegiatan WOG Pelayanan Publik Manajemen ASN
1 Pengumpulan Data Dengan isu ini maka akan ada Dengan isu ini maka akan ada Dengan isu ini maka akan ada
kegiatan pengumpulan data yang pelayanan publik berupa upaya data sebagai modal membuat
perlu menerapkan komunikasi menindaklanjuti data yang telah analisis jabatan sesuai standar
dan koordinasi yang baik dengan diasesmen oleh pusat untuk yang diterapkan Badan
Kepala Subbag Umum dan dilakukan penyusunan informasi Kepegawaian Negara (BKN)
Kepegawaian sebagai pejabat jabatan yang bermanfaat bagi
pembina kepegawaian yang peningkatan kepercayaan publik
memiliki data akurat terkait terhadap instansi
analisis jabatan pegawai
2 Penyusunan Informasi Dengan isu ini maka akan ada Dengan isu ini maka akan ada Dengan isu ini maka akan
Jabatan kerjasama dan konsultasi dengan pelayanan publik berupa terselenggara manajemen ASN
Subbag Umum dan pemberian informasi yang tidak yang baik dan efektif mengacu
Kepegawaian untuk melakukan bias dan dapat menerapkan pada unsur-unsur informasi
identifikasi informasi jabatan kegiatan secara efektif dan jabatan yang disyaratkan
sesuai sasaran
3 Verifikasi Data Dengan isu ini maka akan ada Dengan isu ini maka akan ada Dengan isu ini maka akan ada
verifikasi data yang harus pelayanan publik berupa etika kejelasan dan pemahaman yang
dilakukan dengan berkonsultasi berkonsultasi yang baik, baik terhadap jabatan yang
dengan pimpinan unit kerja yang berupaya responsif dalam diduduki yang menunjukkan
dianalisis melakukan verifikasi data, tugas, tanggung jawab,
menerapkan kegiatan yang wewenang, dan hak seseorang
terintegrasi dengan komponen pegawai dalam susunan suatu
organisasi, memiliki program organisasi
terstruktur dan selalu proaktif
4 Penetapan Hasil Dengan isu ini maka akan ada Dengan isu ini maka akan Dengan isu ini maka akan ada
Analisis Jabatan konsultasi dengan pejabat terselenggara tatakelola objektifitas, transparansi, dan
pembina kepegawaian sebelum kelembagaan secara profesional, kesesuaian antara tuntutan tugas
menetapkan hasil analisis partisipatif, transparan, dan akun- dalam jabatan dengan pegawai
jabatan tabel guna menjamin yang akan menduduki jabatan
peningkatan mutu berkelanjutan tersebut

15
H. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
Nilai-nilai dasar profesi PNS ada 5 yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika
publik, komitmen mutu, dan anti korupsi. Kelimanya disingkat menjadi
ANEKA.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada
setiap level/unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam
memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya.
Aspek - Aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal berikut yaitu
akuntabilitas adalah sebuah hubungan, akuntabilitas berorientasi pada
hasil, akuntabilitas membutuhkan adanya laporan, akuntabilitas
memerlukan konsekuensi, serta akuntabilitas memperbaiki kinerja.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu
pertama, untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi);
kedua, untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran
konstitusional); ketiga, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran
belajar).
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa
aspek yang harus diperhatikan yaitu : Kepemimpinan, Transparansi,
Integritas, Tanggung Jawab (responsibilitas), Keadilan, Kepercayaan,
Keseimbangan, Kejelasan, dan Konsistensi

2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-
nilai Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai
Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa:
menempatkan persatuan – kesatuan, kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan
golongan;menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa

16
dan negara;bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia
serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan
hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa;
menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan
sikap tenggang rasa.
Setiap pegawai ASN wajib memiliki jiwa nasionalisme Pancasila yang
kuat dalam menjalankan fungsi dan tugasnya. Jiwa nasionalisme
Pancasila ini harus menjadi dasar dan mengilhami setiap gerak-langkah
dan semangat bekerja untuk bangsa dan negara. Untuk itu setiap Pegawai
Negeri Sipil sebagai bagian dari ASN harus menantiasa taat menjalankan
nilai-nilai Pancasila dan mengaktualisasikannya dengan semangat
nasionalisme yang kuat menjalankan tugasnya sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa.
Nilai–nilai dasar profesi ASN yang terkandung dalam nasionalisme
antara lain:
a. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Nilai-nilai kemanusiaan dalam masyarakat Indonesia
c. Nilai Persatuan Indonesia
d. Nilai Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan
e. Nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
f. Kerja Keras
g. Disiplin
h. Tidak Diskriminatif
i. Cinta tanah air
j. Rela Berkorban

3. Etika Publik
Etika lebih difahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang
harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar,
sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik
atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan
publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan
17
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik. Integritas publik menuntut para pemimpin dan
pejabat publik untuk memiliki komitmen moral dengan mempertimbangkan
keseimbangan antara penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi peribadi,
dan kebijaksanaan di dalam pelayanan publik (Haryatmoko, 2001).
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-
Undang ASN, yakni sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.

4. Komitmen Mutu
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan
kepada pelanggan (customer) sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan
salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil
kerja. Mutu juga dapat dijadikan sebagai alat pembeda atau pembanding
dengan produk/jasa sejenis lainnya, yang dihasilkan oleh lembaga lain
sebagai pesaing (competitors).
18
Nilai-nilai dasar orientasi mutu dalam memberikan layanan prima
sekurang-kurangnya akan mencakup hal-hal berikut:
a. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan customers/clients;
b. Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara agar customers/clients tetap setia;
c. Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi: tanpa cacat, tanpa
kesalahan, dan tidak ada pemborosan;
d. Meradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan
pergeseran tuntutan kebutuhan customers/clients maupun
perkembangan teknologi;
e. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan;
f. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai
cara, antara lain: pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif,
kolaborasi, dan benchmark.
Indikator nilai-nilai yang terkandung dalam komitmen mutu adalah
sebagai berikut: tepat waktu, sesuai SOP (Standar Operasional
Prosedur), akurasi, kerjasama, cepat dan tepat, tanggap, evaluasi,
cermat, melakukan yang terbaik, profesional, menerima pembaharuan,
dan tidak mempersulit.

5. Anti Korupsi
Korupsi adalah penyalahgunaan kekuasaan publik untuk kepentingan
pribadi yg merugikan publik dengan cara-cara yang bertentangan dg
ketentuan hukum yang berlaku (Wijayanto dan Zachri, 2010). Dalam
UU/31/1999 jo. UU/20/2001 pelaku korupsi adalah setiap orang yg secara
melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau
orang lain atau badan korporasi yg dapat merugikan keuangan negara
atau perekonomian negara.
Jenis-jenis korupsi adalah: (a) merugikan keuangan negara; (b) suap-
menyuap; (c) penggelapan dalam jabatan; (d) pemerasan; (e) perbuatan
curang; (f) benturan kepentingan dalam pengadaan; dan (g) gratifikasi.
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi yaitu sebagai berikut:
a. Jujur: berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran
19
b. Peduli: ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain
yaitu dengan memposisikan diri pada posisi orang lain tersebut.
c. Mandiri: kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri
seseorang sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada
orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan
pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan
sesaat. Kaitannya dengan nilai dasar profesi PNS, misalnya adalah
dengan mengerjakan pekerjaan individu secara mandiri dan tidak
melimpahkannya kepada orang lain.
d. Berani: berani untuk mengatakan dan melaporkan kepada atasan atau
pihak yang berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan
kesalahan
e. Tanggungjawab: berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita
kerjakan dalam bentuk apapun.
f. Disiplin: menggunakan kegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan
peraturan yang mengatur.
g. Kerja keras: bekerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka
tercapainya target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai,
peluang untuk korupsi secara materiil maupun non materiil (waktu)
menjadi lebih kecil.
h. Sederhana: menerima dengan tulus dan ikhlas terhadap apa yang
telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada kita.
i. Adil: memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan
maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi dengan
tidak membeda-bedakan orang dari golongan apapun.

I. Matrik Rancangan Aktualisasi


Unit Kerja : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura
Identifikasi Isu :
1. Rancangan analisis jabatan pegawai struktural dan fungsional yang belum
diselesaikan
2. Belum ada sinkronisasi data kebutuhan pegawai antara data di
kepegawaian pusat dan data-data dosen dan tendik yang ditugaskan di
unit-unit dan fakultas-fakultas
20
3. Lamanya proses kenaikan pangkat dosen mulai dari pemberkasan yang
harus disiapkan sendiri oleh dosen hingga input data melalui aplikasi
4. Permintaan surat tugas dan SPD yang terkadang tanpa adanya surat
masuk terutama jika permintaan dari pejabat kampus.

Isu yang Diangkat : Penyusunan Analisis Jabatan Pegawai di


Lingkungan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura

Gagasan Pemecahan Isu :


1. Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan berupa fakta-fakta dan keterangan dari pemegang
jabatan, para pimpinan unit kerja, nara sumber, serta sumber data lainnya
seperti catatan harian pemegang jabatan, rencana kerja dan laporan
pelaksanaan pekerjaan, visi dan misi organisasi, struktur organisasi dan
tata kerja serta informasi kepegawaian lainnya.
2. Penyusunan Informasi Jabatan
Data yang dibutuhkan untuk menyusun informasi jabatan adalah: uraian
jabatan, syarat jabatan, dan peta jabatan.
3. Verifikasi Data
Verifikasi merupakan konfirmasi analisis jabatan kepada pihak-pihak
terkait untuk penyempurnaan hasil pengolahan data yang telah
dilakukan sebagai bahan pertimbangan penentuan analisis jabatan.
4. Penetapan Hasil Analisis Jabatan
Sebelum disahkan, hasil analisis jabatan yang berupa uraian jabatan,
syarat jabatan, serta rekornendasi atas termuan di lapangan perlu
dipresentasikan di hadapan pimpinan instansi dan Pejabat Pembina
Kepegawaian dengan tujuan untuk mendapatkan masukan sebagai
tindak lanjut untuk memperoleh persetujuan pengesahannya.
Hasil analisis jabatan yang telah dipresentasikan dan telah rnendapatkan
persetujuan segera disahkan dengan rnenerbitkan surat keputusan dari
Pejabat Pembina Kepegawaian instansi.

21
Tabel 2.6 Matrik Rancangan Aktualisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai Rencana
Mata Pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi Waktu
(ANEKA) Pelaksanaan
1 Pengumpulan 1. Berkonsultasi dan Diperolehnya Akuntabilitas: Visi IAIN Madura: Integritas: Tahap 1:
Data meminta persetujuan pengumpulan data dan “Menjadi perguruan Mendapatkan data 16 september
persetujuan mentor tentang kegiatan fakta yang terukur dan tinggi keagamaan yang akurat sesuai 2019
untuk memulai aktualisasi; dan bisa dipertanggung Islam yang kompetitif formulir analisis jabatan
kegiatan aktualisasi data tertulis yang jawabkan dan dalam dan melakukan setiap Tahap 2:
2. Berkonsultasi pada telah diasesmen berkomunikasi sesuai penyelenggaraan tahapan kegiatan 17 September
Kasubag oleh Badan standar etika pendidikan, penelitian, sesuai prosedur yang 2019
Kepegawaian IAIN Kepegawaian dan pengabdian ke- berlaku
Madura mengenai Negara (BKN) Nasionalisme: pada masyarakat.” Tahap 3:
prosedur melaksanakan Profesionalitas: 18 September
perancangan Bukti fisik: konsultasi dan Kegiatan ini Mengerjakan tugas 2019
analisis jabatan - foto kegiatan meminta persetujuan memberikan kontribusi sesuai posisi, peran,
pegawai konsultasi dengan cara terhadap misi: dan keterampilan
3. Meminta data yang - notulensi musyawarah mufakat Menyelenggarakan
dibutuhkan untuk dan menerapkan etos tatakelola Inovasi:
merancangan kerja positif kelembagaan secara Memperbaiki kegiatan/
analisis jabatan profesional, agenda yang belum
yang telah ada di Etika Publik: partisipatif, dikerjakan dengan baik
Subbag melakukan komunikasi transparan, dan akun- dan maksimal
Kepegawaian secara santun dan tabel guna menjamin
menaati prosedur peningkatan mutu
berkelanjutan Tanggung Jawab:
Komitmen Mutu: Bertanggung jawab
memelihara komunikasi terhadap data yang
dengan atasan dan telah diperoleh untuk
terintegrasi dengan ditindaklanjuti hingga
komponen organisasi dapat mengidentifikasi
informasi jabatan
Anti Kurupsi:
transaparansi dalam Keteladanan:
bekerja, melakukan Memberi teladan
setiap tahap kegiatan dengan mengerjakan
sesuai perencanaan, dan menyelesaikan
dan menggunakan tugas sesuai komitmen

22
dokumen yang riil
Analisis dampak apabila nilai ANEKA tidak tidak diterapkan dalam kegiatan aktualisasi:
- Aktualisasi akuntabilitas dalam hal keterukuran data dan fakta pegawai dengan teknik meminta data terbaru pegawai yang bersangkutan agar dapat melakukan
analisis jabatan yang sesuai. Analisis dampak jika nilai akuntabilitas tidak ada dalam kegiatan ini, maka akan menghasilkan analisis jabatan yang tidak sesuai
dengan data pegawai yang sebenarnya.
- Aktualisasi nasionalisme ialah dengan melaksanakan konsultasi dan meminta persetujuan dengan cara musyawarah mufakat dan menerapkan etos kerja positif.
Analisis dampak jika nilai nasionalisme tidak ada dalam kegiatan ini, maka tidak akan didapatkan persetujuan dari pejabat yang berwenang dan tidak akan
tercapai mufakat
- Aktualisasi etika publik diwujudkan dengan cara melakukan komunikasi secara santun dan menaati prosedur yang berlaku. Analisis dampak jika nilai etika
publik tidak ada dalam kegiatan ini, maka akan dapat melanggar prosedur kerja yang diterapkan oleh instansi dan komunikasi akan berjalan tidak efektif
- Aktualisasi komitmen mutu dilakukan dengan cara memelihara komunikasi dengan atasan dan terintegrasi dengan komponen organisasi. Analisis dampak jika
nilai komitmen mutu tidak ada dalam kegiatan ini, maka tidak akan terjadi integrasi yang baik dengan komponen organisasi.
- Aktualisasi anti korupsi adalah transaparansi dalam bekerja, melakukan setiap tahap kegiatan sesuai perencanaan, dan menggunakan dokumen yang riil.
Analisis dampak jika nilai anti korupsi tidak ada dalam kegiatan ini, maka kegiatan yang direncanakan tidak dapat diselesaikan dan transparansi hasil kegiatan tidak
dapat dilakukan.
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai Rencana
Mata Pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi Waktu
(ANEKA) Pelaksanaan
2 Penyusunan 1. Berkonsultasi pada Teridentifikasinya Akuntabilitas: Visi IAIN Madura: Integritas: Tahap 1:
Informasi pimpinan dan dokumen tertulis melakukan identifikasi “Menjadi perguruan Mencari data yang 19 September
Jabatan Kasubbag berisi hasil disertai konsultasi tinggi keagamaan akurat 2019
Kepegawaian informasi jabatan sehingga informasi Islam yang kompetitif
mengenai data berupa: yang diperoleh dalam Profesionalitas: Tahap 2:
uraian jabatan a. Uraian jabatan tidak bias dan dapat penyelenggaraan Mengerjakan tugas 20 – 24
2. Mengidentifikasi (nama menerapkan kegiatan pendidikan, penelitian, sesuai posisi, peran, September
syarat jabatan, jabatan, kode secara efektif dan dan pengabdian ke- dan keterampilan
tanggung jawab jabatan, sesuai sasaran pada masyarakat.” Tahap 3:
jabatan, wewenang ikhtisar 25 – 30
jabatan, dan jabatan, Nasionalisme: Kegiatan ini Inovasi: September
korelasi jabatan uraian tugas, menerapkan memberikan kontribusi Memperbaiki kegiatan/
3. Menyusun analisis bahan kerja, etos kerja positif dan terhadap misi: agenda yang belum
jabatan perangkat memprioritaskan Menyelenggarakan dikerjakan dengan baik
kerja, hasil musyawarah mufakat tatakelola dan maksimal
kerja, kelembagaan secara
tanggung Etika Publik: profesional, Tanggung Jawab:
jawab, menerapkan partisipatif, Bertanggung jawab
wewenang, semangat kerja korps, transparan, dan akun- terhadap pengerjaan

23
korelasi profesionalitas, tabel guna menjamin uraian jabatan dan
jabatan, menaati tata kerja, dan peningkatan mutu mengidentifikasinya
kondisi menghargai berkelanjutan sesuai arahan dan
lingkungan komunikasi masukan
kerja, dan
resiko Komitmen Mutu: Keteladanan:
bahaya) terintegrasi dengan Memberi teladan
b. Syarat jabatan komponen organisasi, dengan mengerjakan
c. Peta jabatan menerapkan program dan menyelesaikan
secara terstruktur, tugas sesuai komitmen
Bukti fisik: memelihara
- Foto kegiatan komunikasi, dan
- Notulensi berupaya memahami
peran, dan disiplin
dalam menyelesaikan
kegiatan

Anti Korupsi: adanya


transparansi, komitmen
untuk menjaga
integritas, membuat
informasi berdasarkan
data riil, bekerja sesuai
perencanaan dan
bertanggung jawab

Analisis dampak apabila nilai ANEKA tidak tidak diterapkan dalam kegiatan aktualisasi:
- Aktualisasi akuntabilitas dalam hal konsistensi antara syarat jabatan syarat jabatan, tanggung jawab jabatan, wewenang jabatan, dan korelasi
jabatan dari pegawai struktural dan fungsional dilakukan dengan teknik ketelitian agar dapat menyusun analisis jabatan yang dapat dipertanggung
jawabkan; dalam hal efektifitas dilakukan dengan teknik bekerja sesuai perencanaan dan mengacu pada data yang tersedia; dan dalam hal
akuntabel dilakukan dengan teknik menyampaikan hasil analisis jabatan pada atasan dan pihak lain yang terkait. Analisis dampak jika nilai
akuntabilitas tidak ada dalam kegiatan ini, maka akan menghasilkan analisis jabatan tidak sesuai dengan data-data yang ada serta tidak sesuai
dengan kebutuhan pegawai jangka panjang di lingkungan IAIN Madura.
- Aktualisasi nasionalisme dalam kegiatan ini diaktualisasikan melalui penerapan etos kerja positif dan memprioritaskan musyawarah mufakat. Analisis dampak
jika nilai nasionalisme tidak ada dalam kegiatan ini, maka musyawarah mufakat tidak akan tercapai
- Aktualisasi etika publik dalam kegiatan ini dengan menerapkan semangat kerja korps, profesionalitas, menaati tata kerja, dan menghargai komunikasi. Analisis

24
dampak jika nilai etika publik tidak ada dalam kegiatan ini maka komunikasi yang baik tidak dapat terwujud dan tata kerja yang baik tidak dapat dilaksanakan
- Aktualisasi komitmen mutu dalam hal memelihara komunikasi dan adanya integrasi dilakukan dengan teknik bersilaturahmi dan bermusyawarah agar diperoleh
data yang dibutuhkan untuk perancangan analisis jabatan pegawai di lingkungan IAIN Madura. Analisis dampak jika nilai komitmen mutu tidak ada dalam kegiatan
ini, maka dapat terjadi ketidaksesuaian antara data dan analisis jabatan.
- Aktualisasi anti korupsi diwujudkan dengan adanya transparansi, komitmen untuk menjaga integritas, membuat informasi berdasarkan data riil, bekerja sesuai
perencanaan dan bertanggung jawab. Analisis dampak jika nilai anti korupsi tidak ada dalam kegiatan ini maka transparansi dalam proses dan hasil kegiatan
serta komitmen integritas tidak dapat dibuktikan.
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai Rencana
Mata Pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi Waktu
(ANEKA) Pelaksanaan
3 Verifikasi 1. Konfirmasi analisis Tersusunnya data Akuntabilitas: Visi IAIN Madura: Integritas: Tahap 1:
Data jabatan pada yang telah menerapkan kerja dan “Menjadi perguruan Mencari data yang 1 - 2 Oktober
pihak-pihak terkait terverifikasi dan hasil yang transparan, tinggi keagamaan akurat 2019
2. Berdiskusi dengan draft analisis konsisten dalam Islam yang kompetitif
pimpinan unit jabatan menerapkan kegiatan, dalam Profesionalitas: Tahap 2:
kerja yang memiliki data dan fakta penyelenggaraan Mengerjakan tugas 3 - 5 Oktober
dianalisis Bukti fisik: terukur serta dapat pendidikan, penelitian, sesuai posisi, peran, 2019
3. Penyempurnaan - Foto dipertanggung dan pengabdian ke- dan keterampilan serta
analisis jabatan - Notulensi jawabkan pada masyarakat.” tepat sasaran Tahap 3:
yang telah 6 - 7 Oktober
didiskusikan Nasionalisme: Kegiatan ini 2019
dengan pimpinan konsisten dalam memberikan kontribusi Inovasi:
unit kerja yang menerapkan etos kerja terhadap misi: memperbaiki kegiatan/
dianalisis positif dan menjunjung Menyelenggarakan agenda yang belum
tinggi budaya tatakelola dikerjakan dengan baik
musyawarah mufakat kelembagaan secara dan maksimal
profesional,
Etika Publik: partisipatif,
memiliki moral yang transparan, dan akun- Tanggung Jawab:
tinggi, dan melakukan tabel guna menjamin Melakukan verifikasi
kegiatan dengan peningkatan mutu data sesuai hasil
beorientasi kepada berkelanjutan diskusi dengan
berhasil guna dan pimpinan unit kerja
santun yang dianalisis

Komitmen Mutu: Keteladanan:


responsif dan Memberi teladan
melakukan verifikasi dengan mengerjakan

25
data, menerapkan dan menyelesaikan
kegiatan yang tugas sesuai komitmen
terintegrasi dengan
komponen organisasi,
program terstruktur dan
selalu proaktif

Anti Korupsi:
melakukan verifikasi
data berasas pada
pelaporan yang sesuai
dan dapat dibuktikan
Analisis dampak apabila nilai ANEKA tidak tidak diterapkan dalam kegiatan aktualisasi:
- Aktualisasi akuntabilitas dicapai melalui penerapan kerja dan hasil yang transparan, konsisten dalam menerapkan kegiatan, memiliki data dan fakta terukur
serta dapat dipertanggung jawabkan. Analisis dampak jika nilai akuntabilitas tidak ada dalam kegiatan ini, maka akan menghasilkan analisis jabatan
yang tidak sesuai dengan data pegawai yang sebenarnya
- Aktualisasi nasionalisme dalam hal ini ialah konsisten dalam menerapkan etos kerja positif dan menjunjung tinggi budaya musyawarah mufakat. Analisis
dampak jika nilai nasionalisme tidak ada dalam kegiatan ini, maka etos kerja akan rendah dan musyawarah mufakat tidak dapat terlaksana sesuai
harapan
- Aktualisasi etika publik dalam kegiatan ini diwujudkan dengan memiliki moral yang tinggi, dan melakukan kegiatan dengan beorientasi kepada berhasil
guna dan santun. Analisis dampak jika nilai etika publik tidak ada dalam kegiatan ini, maka kegiatan yang dilakukan tidak dapat diorientsikan pada
hasil dan tidak tepat guna
- Aktualisasi komitmen mutu dilakukan dengan teknik penerapan kegiatan yang responsif dan melakukan verifikasi data, menerapkan kegiatan yang
terintegrasi dengan komponen organisasi, program terstruktur dan selalu proaktif. Analisis dampak jika nilai komitmen mutu tidak ada dalam kegiatan ini,
maka data tidak dapat diverifikasi dan tidak dapat terintegrasi dengan komponen organisasi.
- Aktualisasi anti korupsi diterapkan dengan cara melakukan verifikasi data berasas pada pelaporan yang sesuai dan dapat dibuktikan. Analisis dampak
jika nilai anti korupsi tidak ada dalam kegiatan ini, maka hasil verifikasi data tidak dapat dilaporkan dengan baik.
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai Rencana
Mata Pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi Waktu
(ANEKA) Pelaksanaan
4 Penetapan 1. Berkonsultasi Terselesaikannya Akuntabilitas: Visi IAIN Madura: Integritas: Tahap 1:
Hasil dengan pejabat dokumen analisis berorientasi pada hasil, “Menjadi perguruan Menyelesaikan tugas/ 8 Oktober 2019
Analisis pembina jabatan yang bekerja secara efektif, tinggi keagamaan pekerjaan sesuai
Jabatan kepegawaian telah disahkan dan hasil kegiatan Islam yang kompetitif arahan dan masukan Tahap 2:
2. Finalisasi oleh pejabat dapat dipertanggung dalam dari atasan 9-10 Oktober
3. Pengesahan hasil pembina jawabkan penyelenggaraan 2019
kepegawaian pendidikan, penelitian, Profesionalitas: Tahap 3:

26
Nasionalisme: dan pengabdian ke- Mengerjakan tugas 11-13 Oktober
Bukti fisik: mendahulukan pada masyarakat.” sesuai posisi, peran, 2019
- Foto musyawarah mufakat dan keterampilan. Dan
- Notulensi dan menunjukkan etos Kegiatan ini menyelesaikan tugas
kerja positif memberikan kontribusi dengan penuh dedikasi
terhadap misi: dan tanggung jawab
Etika Publik: Menyelenggarakan
membuktikan tatakelola Inovasi:
profesionalitas, kelembagaan secara memperbaiki kegiatan/
menghargai profesional, agenda yang belum
komunikasi dua arah partisipatif, dikerjakan dengan baik
yang efektif, dan transparan, dan akun- dan maksimal
mendorong tabel guna menjamin
pencapaian hasil peningkatan mutu Tanggung Jawab:
berkelanjutan Menyelesaikan tugas
Komitmen Mutu: tepat waktu sesuai
bersedia menerima perencanaan dan
kritik dan saran, mempertanggung
menerapkan kecepatan jawabkan hasil
dan ketepatan, pekerjaan pada atasan
menghasilkan
kompetensi yang Keteladanan:
sesuai, dan Memberi teladan
membuktikan dedikasi dengan mengerjakan
dan loyalitas pada dan menyelesaikan
instansi tugas sesuai komitmen

Anti Korupsi:
komitmen integritas,
laporan sesuai dapat
dibuktikan dan
dipertanggung
jawabkan.
Analisis dampak apabila nilai ANEKA tidak tidak diterapkan dalam kegiatan aktualisasi:
- Aktualisasi akuntabilitas dicapai melalui penerapan kegiatan yang berorientasi pada hasil, bekerja secara efektif, dan hasil kegiatan dapat dipertanggung
jawabkan. Analisis dampak jika nilai akuntabilitas tidak ada dalam kegiatan ini, maka penetapan hasil analisis jabatan tidak dapat disahkan dan
dipertanggung jawabkan pada pejabat instansi yang berwenang
- Aktualisasi nasionalisme dalah hal ini ialah dengan cara mendahulukan musyawarah mufakat dan menunjukkan etos kerja positif. Analisis dampak jika

27
nilai nasionalisme tidak ada dalam kegiatan ini, maka etos kerja akan lemah yang kemudian berdampak buruk terhadap target kegiatan
- Aktualisasi etika publik dalam kegiatan ini dibuktikan dengan cara menunjukkan profesionalitas, menghargai komunikasi dua arah yang efektif, dan mendorong
pencapaian hasil. Analisis dampak jika nilai etika publik tidak ada dalam kegiatan ini, maka pelaksana kegiatan tidak akan memiliki profesionalisme
dan tidak terdorong untuk melakukan pencapaian hasil sesuai target
- Aktualisasi komitmen mutu dilakukan dengan teknik bersedia menerima kritik dan saran, menerapkan kecepatan dan ketepatan, menghasilkan kompetensi yang
sesuai, dan membuktikan dedikasi dan loyalitas pada instansi. Analisis dampak jika nilai komitmen mutu tidak ada dalam kegiatan ini, maka kegiatan
tidak dapat dilaksanakan dengan cepat dan tepat.
- Aktualisasi anti korupsi komitmen integritas, laporan sesuai dapat dibuktikan dan dipertanggung jawabkan. Analisis dampak jika nilai anti korupsi tidak ada
dalam kegiatan ini, maka pelaksana kegiatan memiliki integritas yang lemah dan laporan hasil analisis jabatan tidak dapat dipertanggung jawabkan
sebagaimana mestinya.

J. Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Waktu
1 Pengumpulan Data 16 - 18 September 2019
2 Penyusunan Informasi Jabatan 19 - 30 September 2019
3 Verifikasi Data 1 - 7 Oktober 2019
4 Penetapan Hasil Analisis Jabatan 8 - 13 Oktober 2019

28
K. Kendala dan Antisipasi
No Kegiatan Kendala Antisipasi
1 Pengumpulan Data Data belum lengkap Menyiapkan formulir
pengisian analisis jabatan
untuk diisi oleh pegawai
yang jabatannya akan
dianalisis
2 Penyusunan Data informasi jabatan Mempelajari aspek-aspek
Informasi Jabatan yang belum dipahami yang harus ada dalam
dan belum lengkap informasi jabatan dan
meminta data informasi
jabatan pada Subbag
Umum dan Kepegawaian
3 Verifikasi Data Lamanya proses Mengerjakan verifikasi data
verifikasi data lebih cepat
4 Penetapan Hasil Finalisasi dan Berkonsultasi dengan
Analisis Jabatan pengesahan butuh pejabat pembina
waktu yang lama kepegawaian sebelum
melakukan finalisasi dan
meminta pengesahan

29
BAB III
KESIMPULAN

Rancangan Aktualisasi ini mengangkat isu tentang Analisis Jabatan pegawai


di lingkungan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura yang belum diselesaikan.
Data-data untuk menyusun analisis jabatan pegawai sudah ada dan juga telah
diasesmen oleh BKN, namun belum diselesaikan sehingga berdampak pada
pegawai kurang memahami tugas dan fungsi yang berkaitan dengan jabatan yang
dipercayakan padanya. Berdasarkan isu tersebut maka rancangan aktualisasi ini
memiliki tujuan:
a. Untuk memperoleh data-data analisis jabatan yang telah diasesmen oleh
Badan Kepegawaian Negara (BKN)
b. Untuk menyusun dan mengidentifikasi informasi jabatan pegawai di
lingkungan IAIN Madura
c. Untuk melakukan verifikasi dan penyempurnaan draft analisis jabatan
pegawai di lingkungan IAIN Madura
d. Untuk menghasilan analisis jabatan pegawai yang disahkan oleh pejabat
pembina kepegawaian IAIN Madura
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut maka direncanakan tahapan kegiatan
meliputi: pengumpulan data, penyusunan informasi jabatan, verifikasi data, dan
penetapan hasil analisis jabatan.

30
DAFTAR PUSTAKA

Badan Kepegawaian Negara. Pedoman Pelaksanaan Analisi Jabatan, Peraturan


Kepala BKN Nomor 12 Tahun 2011.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil
Negara.
Peraturan LAN RI Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil.

31

Anda mungkin juga menyukai