Dasar Hukum :
Narkotika sangatlah berbahaya, hal ini terbukti dengan penyerahan Hong Kong
untuk menjadi tanah jajahan Inggris dengan strateginya membanjiri Tiongkok dengan
opium yang menyebabkan masyarakatnya lemah, tidak memiliki semangat berjuang
dan tidak peduli denga nasib bangsanya. Indonesia pun saat ini dalam kondisi yang
darurat narkoba dimana:
1. Upaya pemerintah dan masyarakat tidak dapat menahan “promosi” bisnis narkoba
2. Kesadaran masyarakat rendah akan bahaya penyalahgunaan narkoba
3. Kementerian/lembaga belum optimal melaksanakan Inpres Nomor 12 Tahun 2011
Menurut UU Nomor 35 Tahun 2009, narkotika adalah zat/obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Terdapat 3
golongan narkotika, yaitu :
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental perilaku. Yang termasuk
psikotropika adalah :
1. Gol. I & II : telah dimasukkan dalam kelompok narkotika (UU Nomor 35 Tahun
2009).
2. Gol. III : digunakan dalam pengobatan dan ilmu pengetahuan. Contohnya :
Amobarbital, Pentobarbital.
3. Gol. IV : digunakan dalam pengobatan. Contohnya : Diazepam, Nitrazepam.
Ada jenis tertentu yang dapat dikonsumsi secara legal misalkan untuk pembiusan
di ruang operasi, resep pada obat tertentu, konsumsi obat bebas tertentu, dsbnya.
Penggunaan narkoba dapat dilakukan dengan cara :
Proses terbentuknya ketergantungan yaitu Kompromi -> Coba-coba -> Toleransi ->
Kebiasaan -> Ketergantungan -> Intoksifikasi -> Meninggal dunia