Anda di halaman 1dari 4

IKHTISAR BAHAN TAYANG KEBIJAKAN PEMERINTAH SECARA NASIONAL

(NARKOTIKA DAN PENCEGAHANNYA)

Oleh : 02. Agustina Retno Kusumaningrum, S.I.P BKPSDM Kab. Subang

Dasar Hukum :

1. UU Nomer 8 Tahun 1996 tentang Ratifikasi Convention On Psichotropic Substances


1971
2. UU Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika
3. UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Perubahan UU Nomor 22 Tahun 1997 Tentang
Narkotika
4. PP Nomor 25 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Wajib Lapor Pecandu Narkoba
5. Inpres Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pelaksanaan P4GN

Narkotika sangatlah berbahaya, hal ini terbukti dengan penyerahan Hong Kong
untuk menjadi tanah jajahan Inggris dengan strateginya membanjiri Tiongkok dengan
opium yang menyebabkan masyarakatnya lemah, tidak memiliki semangat berjuang
dan tidak peduli denga nasib bangsanya. Indonesia pun saat ini dalam kondisi yang
darurat narkoba dimana:

1. Banyak orang meninggal karena narkotika


2. Pengguna narkotika di indonesia yang banyak
3. Menyebabkan kerugian akibat penyalahgunaan narkotika
4. Sindikat narkoba yang terus meningkatkan sasaran anak bangsa
5. Banyak muncul psikoaktif baru
6. Sulit mencari wilayah yang benar-benar terbebas dari narkotika

Fakta empiris permasalahan pencegahan Narkotika di Indonesia:

1. Upaya pemerintah dan masyarakat tidak dapat menahan “promosi” bisnis narkoba
2. Kesadaran masyarakat rendah akan bahaya penyalahgunaan narkoba
3. Kementerian/lembaga belum optimal melaksanakan Inpres Nomor 12 Tahun 2011

Narkoba adalah kependekan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif.


Definisi menurut WHO, Narkoba adalah semua zat kecuali makanan, air atau oksigen
yang jika dimasukkan ke dalam tubuh dapat mengubah fungsi tubuh secara fisik dan
atau psikologis.

Menurut UU Nomor 35 Tahun 2009, narkotika adalah zat/obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Terdapat 3
golongan narkotika, yaitu :

1. Gol I : Tidak digunakan dalam pengobatan, seperti : Heroin/Putaw, ganja, kokain,


amfetamin, methamfetamin, shabu, ekstasi, opium, dll.
2. Gol. II : digunakan dalam pengobatan, seperti morfin, pethidin, metadona, dll.
3. Gol. III : digunakan dalam pengobatan, seperti codein, etil morfin (dionin)

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental perilaku. Yang termasuk
psikotropika adalah :

1. Gol. I & II : telah dimasukkan dalam kelompok narkotika (UU Nomor 35 Tahun
2009).
2. Gol. III : digunakan dalam pengobatan dan ilmu pengetahuan. Contohnya :
Amobarbital, Pentobarbital.
3. Gol. IV : digunakan dalam pengobatan. Contohnya : Diazepam, Nitrazepam.

Bahan adiktif adalah bahan-bahan yang dapat menyebabkan kecanduan.


Contohnya rokok, minuman keras, inhalant, dsbnya. Inhalant sendiri adalah uap dari
zat beracun yang dihirup untuk mendapatkan rasa “high”. Kebanyakan produk ini
memberi efek anastetik atau memperlambat fungsi tubuh dengan cara bekerja
langsung pada sistem saraf untuk memberikan dampak perubahan pikiran. Contohnya
diantaranya lem, thinner, semir sepatu, bensin, dll.

Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan tanpa hak atau


melanggar/melawan ketentuan hukum, yang dapat berupa:

- Mengkonsumsi jenis yang dilarang


- Mengkonsumsi tanpa indikasi dan pengawasan medik

Ada jenis tertentu yang dapat dikonsumsi secara legal misalkan untuk pembiusan
di ruang operasi, resep pada obat tertentu, konsumsi obat bebas tertentu, dsbnya.
Penggunaan narkoba dapat dilakukan dengan cara :

1. Dihisap (efeknya mencapai otak dalam 5-10 detik)


2. Dihirup (efeknya mencapai otak dalam 60 detik)
3. Ditelan (efeknya mencapai otak dalam 60 menit)
4. Disuntik (efeknya mencapai otak dalam 1-2 detik)
Dampak penyalahgunaan narkoba diantaranya :

1. Mengalami kerusakan fisik dan mental


2. Mengalami kerugian materi
3. Menyebabkan disharmoni dan aib keluarga
4. Dikucilkan masyarakat

Dampak umum pengguna narkoba diantaranya:

1. Pengaruh terhadap saraf


a. Intoksikasi -> perilaku maladaptif
b. Sindroma ketergantungan fisik maupun psikologis
2. Komplikasi medik
a. Infeksi di lokasi suntikan
b. Penularan HIV/AIDS dan virus lainnya
c. Masalah Infeksi Menular Seksual
3. Komplikasi medik psikiatrik (ko-morbiditas)
a. Gangguan tidur, gangguan seksual
b. Paranoid/perasaan curiga dan ketakutan
c. Gangguan psikotik, depresi, gangguan cemas sampai panik

Untuk mendeteksi awal pengguna narkoba dapat dilakukan dengan cara:

1. Sulit bila tidak dilakukan secara cermat


2. Setiap zat memberikan gejala berbeda
3. Ada perubahan perilaku dan sikap
4. Kebutuhan uang meningkat tanpa kejelasan
5. Mulai berbohong, barang hilang
6. Penurunan prestasi akademis
7. Perubahan teman bermain
8. Perubahan fisik seperti kurang merawat diri
9. Tes laboratorium jika terdapat indikasi jelas

Proses terbentuknya ketergantungan yaitu Kompromi -> Coba-coba -> Toleransi ->
Kebiasaan -> Ketergantungan -> Intoksifikasi -> Meninggal dunia

Untuk memerangi narkoba maka perlu dilakukan :

1. Pencegahan, yaitu dengan :


a. Menanamkan upaya pencegahan sejak usia dini
b. Membangun komunikasi efektif
c. Mendorong pendidikan pencegahan
2. Rehabilitasi, yaitu pemulihan terhadap pecandu narkoba yang dapat dilakukan
secara medis dan non medis
3. Pemberantasan, yaitu dengan melaporkan apabila terdapat peredaran gelap
narkoba dan terdapat penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh penegak
hukum. Pecandu narkoba/keluarganya wajib melaporkan kepada institusi penerima
wajib lapor (puskesmas, rumah sakit, lembaga rehabilitasi medis, lembaga
rehabilitasi sosail yang ditunjuk pemerintah) untuk mendapat
pengobatan/perawatan/rehabilitasi medis/sosial.

Pencegahan juga bisa dilakukan dengan :

1. Meningkatkan iman dan takwa


2. Perilaku hidup sehat (olahraga dan istirahat yang cukup)
3. Ketrampilan menolak dan mengenali lingkungan pergaulan rawan narkoba
4. Adanya kegiatan positif untuk mengisi waktu senggang
5. Memperluas kelompok anti narkoba
6. Memperluas wawasan berpikir
7. Mengerti adanya racun dan bahaya pada narkoba
8. Hubungan interpersonal yang baik dengan keluarga dan teman
9. Melibatkan semua pihak untuk menanggulangi narkoba

Anda mungkin juga menyukai