Anda di halaman 1dari 6

Nama : Yoan Aulia

Prodi : S1 Keperawatan (Konversi)


Tugas : Resume materi tgl 18 Agustus 2022

Adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence
mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial
dan fisik.
Sinergi bidang pencegahan dengan stakeholders
Melakukan pencegahan penyalahgunaan narkoba melalui kebijakan, strategi, dan program
kegiatan.
A. Pemerintah
 INPRES no. 2 th 2020 tentang RAN
 Permendagri no. 12th 2019 tentang fasiliatasi pencegahan penyalahgunaan narkotika.
 Surat edaran menteru pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi no.50 th
2017 ttg pelaksanaan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan
pengedaran gelap narkotika dan prekusor narkotika.

B. Pendidikan
 Pengembangan kurikulum materi narkotika pada jenjang semua Lembaga Pendidikan
 Adanya kebijakan P4GN di sekolah
 Melakukan sosialisasi mandiri
 Melaksanakan tes urine
 Membentuk relawan anti narkoba sekolah

C. Swasta
 Peraturan Menteri tenaga kerja dan transmigrasi republic Indonesia no:
PER.11/MEN/VI/2005 Tentang Pencegahan Dan Penanggulangan Penyalahgunaan
dan Peredaran Gelap Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya di Tempat
Kerja.

D. Masyarakat
 Membuat komitmen P4GN

1
 Melakukan penyuluhan bahaya narkoba
 Bersinergi pada perusahaan melalui CSR
 Membentuk Relawan Anti Narkoba
 Membentuk Desa bersinar
 Melaksanakan kampanye Stop Narkoba melalui berbagai platform online.

UU No. 35 Th. 2009 Tentang Narkotika: Undang-undang No. 35 th. 2009 tentang
Narkotika inilah yang menjadi dasar acua Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia
dalam menanggulangi permasalah narkotika yang terjadi di Indonesia.

INPRES No. 2 th. 2020 RAN P4GN th. 2020-2024: INPRES NO 2 INI WAJIB
DILAKSANAKAN OLEH SELURUH KEMENTRIAN, LEMBAGA DAN PEMERINTAH
DAERAH TANPA TERKECUALI DAN SASARANNYA
ADALAH ASN, TNI & POLRI.

PERATURAN BUPATI TANGGAMUS: NOMOR 19 TAHUN 2021 Tentang Petunjuk


Teknis Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Tanggamus Nomor 04 Tahun 2017
Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba
(P4GN) Serta Penanggulangan HIV/AIDS

NARKOTIKA
1. Pengertian Narkoba
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain narkoba
Departemen Kesehatan Republik Indonesia memperkenalkan istilah Napza yang merupakan
singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya. Narkoba merupakan
bahan/zat yang dapat mempengaruhi kejiwaan/psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan
perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.22 tahun 1997 tentang Narkotika
“Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis
maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan, kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan”. Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang
biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit
tertentu.

2
2. Jenis-Jenis dan Golongan Narkoba
A. Narkotika
Narkotika adalah zat dapat menimbulkan pengaruh berupa pembiusan, hilangnya rasa
sakit, rangsangan semangat dan halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan bagi yang
menggunakannya. Narkotika dimanfaatkan untuk pengobatan dan kepentingan di bidang
pembedahan.
GOLONGAN DAN JENIS NARKOTIKA BERDASARKAN UU No. 35 TAHUN 2009
1. Narkoba Golongan I
 Dilarang digunakan dalam pengobatan/layanan kesehatan.
 Digunakan terbatas untuk penelitianatas rekomendasi Kemenkes.
 Beresiko tinggi menimbulkan efek kecanduan.
 Sanksi pidana 4 tahun.
2. Narkotika Golongan II
 Digunakan dalam pengobatan sebagai pilihan terakhir.
 Berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan.
 Sanksi pidana 2 tahun.
3. Narkotika Golongan III
 Digunakan dalam pengobatan dan terapi.
 Bisa menyebabkan ketergantungan ringan
 Sanksi pidana 1 tahun.

B. Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat, baik ilmiah maupun sintesis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada sususan saraf pusat menyebabkan
perubahan pada aktifitas mental dan perilakunya.
Psikotropika digolongkan menjadi 4 kelompok sebagai berikut:
1. Psikotropika Golongan I
Yaitu psikotropika yang mempunyai potensi sangat kuat dalam menyebabkan
ketergantungan. Contoh: Broloamfetamine, Cathinone, LSD, STP, dan Ekstasi.

3
2. Psikotropika Golongan II
Yaitu psikotropika yang berkhasiat terapi tetapi dapat menimbulkan ketergantungan.
Contoh: Amfetamin, Metamfetamin, dan Metakualon.

3. Psikotropika Golongan III


Yaitu psikotropika dengan efek ketergantungan sedang dari kelompok hipnotik sedatif.
Contoh: Lumibal, Buprenorsina, dan Fleenitrazepam.

4. Psikotropika Golongan IV
Yaitu psikotropika dengan efek ketergantungan ringan. Contoh: Nitrazepam dan
Diazepam.

C. Zat Adikif Lainnya


Zat adiktif lainnya adalah zat-zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat
menimbulkan ketergantungan. Contoh: Nikotin, Alkohol, Inhalansialsolven, dan Kafein.

Dampak dan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba


A. Dampak Penyalahgunaan Narkoba
Penyalahgunaan obat artinya memakai obat tanpa indikasi medis atau tanpa petunjuk
dokter karena penyakit atau hal lain yang dianjurkan dokter. Obat yang paling banyak
disalahgunakan adalah narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya yang menimbulkan
ketagihan atau kecanduan dan ketergantungan.
Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba:
1. Faktor Internal
Yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu seperti kepribadian,
kecemasan, dan depresi serta kurangnya religiusitas.
2. Faktor Eksternal
Yaitu faktor yang berasal dari luar individu atau lingkungan seperti
keberadaan zat, kondisi keluarga, lemahnya hukum serta pengaruh lingkungan.
Penyalahgunaan narkoba hampir terjadi disemua kalangan, termasuk remaja dan

4
anak-anak. Remaja merupakan jumlah terbesar yang menyalahgunakan narkoba.
Berikut adalah beberapa jenis narkoba yang sering disalah gunakan:

a. Heroin
Heroin adalah jenis narkotika yang sifat adiktifnya tinggi, berbentuk butiran,
tepung, maupun cairan. Jenis heroin yang terkenal adalah Putaw.
Dampak yang ditimbulkan oleh heroin antara lain:
1) Timbul rasa sakit disertai kejang-kejang.
2) Kram di perut disertai muntah-muntah.
3) Mata berair.
4) Kehilangan cairan tubuh.
5) Hilang nafsu makan.

b. Ganja
Ganja adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal karena
kandungan zat narkotika pada bijinya (tetrahidrokanabinol) yang dapat membuat
pemakainya mengalami euforia.
Dampak yang ditimbulkan dari penggunaan ganja:
1) Hilangnya konsentrasi.
2) Peningkatan denyut jantung.
3) Hilangnya keseimbangan.
4) Rasa gelisah dan panik.
5) Depresi, kebingungan, dan halusinasi.

c. Morfin
Morfin adalah Hasil olahan dari opium atau candu mentah. Morfin rasanya
Pahit, Berbentuk tepung halus, berwarna putih atau dalam bentuk cairan berwarna.
Pengunaannya dengan cara dihisap dan disuntikkan.
Dampak yang di timbulkan dari penggunaan morfin:
1) Rasa mual yang terus-terusan dan tidak berhenti serta berkeringat secara
berlebihan.
2) Merasakan sakit kepala yang sangat.
3) Mulut pengguna akan kering dan warna pada muka berubah.
4) Perubahan suasana hati yang tidak nyaman.
5
5) Rasa euforia.
6) Timbulnya insomnia dan mimpi buruk pada saat tidur.

d. Kokain
Kokain adalah senyawa sintetis yang memicu metabolisme sel menjadi sangat
cepat. Kokain berbentuk daun dan butiran-butiran Kristal.
Dampak yang ditimbulkan dari penggunaan Kokain:
1) Kehilangan nafsu makan.
2) Peningkatan denyut jantung, tekanan darah dan suhu tubuh.
3) Meningkatnya laju pernafasan.
4) Hiperstimulasi.
5) Halusinasi, gembira yang berlebihan, cepat marah.

e. Ekstasi (MDMA)
Ekstasi adalah salah satu zat psikotropika yang dapat mendorong fisik
penggunanya bekerja di luar batas kemampuan sehingga menyebabkan cairan
tubuh akan mengalami kekeringan bahkan mengalami kematian. Ekstasi biasanya
dalam bentuk tablet berbagai warna denga desain yang berbeda dan dapat juga
berbentuk berupa bubuk atau kaspul.

3 PRINSIP YANG HARUS DITERAPKAN


1. Jangan coba-coba
2. Jika sudah mencoba stop sekarang juga
3. Bagi yang sudah kecanduan segerakan rehabilitasi

Anda mungkin juga menyukai