TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan diuraikan tinjauan pustaka yang meliputi 1). Konsep dasar NAPZA 2).
Konsep dasar remaja 3). Konsep dasar pengetahuan 4). Konsep dasar pendidikan kesehatan 5).
I.1.1 Definisi
kepanjangan dari narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya, yang sering dikenal
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman
baik sintetis majupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan
merupakan cairan tak berwarna mudah menguap, mudah terbakar diperoleh dari
fermentasi karbohidrat yang bersifat sedatif, hipnotik dan depresan. Rokok dibuat
dari lintingan kertas rokok yang berisi daun tembakau yang dikeringkan dan dicacah.
dengan tembakau yang dipadatkan dan diisi diujung lainnya. Cerutu adalah bentuk
lain kemasan tembakau yang akan dihisap dalam bentuk gulungan utuh. Daun
tembakau dihasilkan dari tanaman nicotiona tabakung. nicotiona rustica dan spesies
lainnya atau sintetisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan
tambahan.
Dimana seseorang membutuhkan zat tertentu agar dapat berfiungsi secara wajar.
gejala fisik tergantung dari jenis obat yang digunakan, misalnya untuk heroin
menimbukan gejala sakit otot dan sendi-sendi, berkeringat, perut kram dan
sebagainya.
menggunakan kembali.
3. Toleransi : adalah kcadaan dimana jumlah dosis zat yang dipakai semakin lama
5. Sindrom putus zat (withdrawal syndrome) adalah gejala-gejala spesifik untuk zat
tertentu yang timbul akibat pengehentian atau menurangi dosis pemakaian zat
golongan :
1. Alami
Adalah jenis zat yang diambil langsung dari alam tanpa adanya proses fermentasi
atau produksi. Contohnya: ganja, opium, kokain, mescalin, cafein dan lain-lain.
2. Semi sintetis
3. Sintetis
Merupakan zat atau obat yang mulai dikembangkan tahun 30 an untuk keperluan
medis dan penelitian, digunakan sebagai penghilang rasa sakit (analgetik) dan
metadon, LSD, zat atau obat yang digunakan dokter untuk terapi penyembuhan
bagi pecandu.
Menurut efek yang ditimbulkannya NAPZA terbagi dalam tiga golongan yaitu:
1. Depresan
Adalah jenis zat yang berfungsi mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Jenis obat ini
membuat pemakai merasa tenang dan bahkan membuatnya tertidur atau tak sadarkan diri.
2. Stimulan
Zat yang dapat merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan kerja, (segar dan
3. Halusinogen
Zat yang dapat menimbulkan efek halusinasi yang bersifat merubah perasaan dan pikiran
dan seringkali disertai dengan halusinasi schingga seluruh perasaan dapat terganggu.
Menurut UU R.I 22/1997 tentang narkotika: yang dimaksud dengan narkotika adalah zat atau
obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang
dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
1. Narkotika golongan I
Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan
dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan
2. Narkotika golongan II
Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat
digunakan dalam terapi atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta
Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau
UU Narkotika tersebut menyebutkan (pasal 45) bahwa pecandu narkotika wajib menjalani
Menurut UU RI No. 5/1997 tentang psikotropika: yang dengan psikotropika adalah zat/atau obat,
baik alamiah maupun sintesis, bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif susunan syarat pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan
perilaku.
1. Psikotropika golongan I
Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak
digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindrom
2. Psikotropika golongan II
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau
untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatlkan sindrom
3. Psikotropika III
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau
untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindrom
4. Psikotropika golongan IV
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi
dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan
perawatan.
Minuman keras berdasarkan kadar alkohol yang dikandungnya dapat digolongkan menjadi :
faktor yang terkait dengan individu, faktor lingkungan dan faktor tersedianya zat
(NAPZA). Tidak terdapat adanya penyebab tunggal (single cause) Faktor-faktor yang
1. Faktor individu :
NAPZA. Anak atau remaja dengan ciri-ciri tertentu mempunyai risiko lebih besar
d) Rasa kurang percaya diri (low selw-confidence), rendah diri dan memiliki
p) Putus sekolah.
2. Faktor Lingkungan :
keluarga,terutama faktor orang tua yang ikut menjadi penyebab seorang anak
a) Lingkungan Keluarga
Orang tua kurang peduli dan tidak tahu dengan masalah NAPZA.
Tata tertib atau disiplin keluarga yang selalu berubah (kurang konsisten).
Kurangnya kehidupan beragama atau menjalankan ibadah dalam
keluarga.
b) Lingkungan Sekolah
d) Lingkungan masyarakat/sosial
Sekedar mencoba dan memenuhi rasa ingin tahu. Sebagian besar pemakai
akan berhenti dan sebagian lainnya akan meneruskan pada tingkatan yang
berikutnya.
santai. Sebagian pemakai akan tetap pada tahap ini, tetapi sebagian lagi akan
yang bersifat patologik yang ditandai oleh intoksikasi sepanjang hari, tak
ditandai oleh: tugas dan relasi dalam keluarga tak terpenuhi dengan baik,
perilaku agresif dan tak wajar, hubungan dengan kawan terganggu, sering
bolos sekolah atau kerja, melanggar hukum atau kriminal dan tak mampu
e. Ketergantungan (dependence use) yaitu telah terjadi toleransi dan gejala putus
a. Akibat zat itu sendiri: termasuk intoksikasi dan gejala putus zat, misalnya:
Oploida: kemandulan, gangguan haid, impotensi dan obstipasi kronis.
Inhalansia: toksik terhadap hati, otak, sumsum tulang, ginjal dan otot
jantung
Kafein: tukak lambung atau gastritis, sakit jantung dan tekanan darah
tinggi
Pada gangguan jarum suntik dapat sangat berbahaya jika alat suntik yang
berakibat antara lain: dapat menularkan virus HIV, hepatitis B dan C, abses,
Pada keadaan tidak sadarkan diri, keluarga sering memberi minum sehingga
buruk, mulai menjual barang, berbohong, mencuri, tindak kriminal, dll. Dismping
itu efek obat itu sendiri yang menyingkirkan rasa malu, membuat pengguna tidak
bisa lagi mempertimbangkan tata nilai, etika atau moral, sebagaimana sebelum
menggunakannya.
I.2 Konsep Dasar Remaja
dewasa, dan terjadi peralihan dari ketergantungan sosial- ekonomi yang penuh
Remaja yang dalam bahasa aslinya disebut adolesence, berasal dari bahasa
latin adolesence yang artinya "tumbuh untuk mencapai kematangan", bangsa primitif
dan orang purbakala memandang masa puber dan masa remaja tidak berada dengan
periode lain dalam rentang kehidupan. Anak sudah dianggap sudah dewasa apabila
bahwa masa depan bangsa yang akan ditentukan pada keadaan remaja saat ini.
Remaja yang schat dan berkualitas menjadi perhatian serius bagi orang tua, praktisi
pendidikan, atau remaja itu sendiri. Remaja yang sehat adalah remaja yang produktif
dan kreatif sesuaai dengan tahap perkembangannya. Oleh karna itu, pemahaman
terhadap tumbuh kembang remaja menjadi sangat penting untuk menilai keadaan
remaja. Secara psikologis remaja adalah suatu usia dimana individu menjadi
terintegritas kedalam masyarakat dewasa, suatu usiua dimana anak tidak merasa
bahwa dirinya berada dibawah tingkaat orang yang lebih tua melainkan merasa sama,
13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak- kanak,
namun masih belum cukup matang untuk dikatakan dewasa. Berdasarkan berbagai
pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa remaja adalah suatu usia dimana individu
Remaja sebetulnya tidak memiliki tempat yang jelas, mereka sudah tidak
termasuk golongan anak-anak, tetapi belum juga diterima secara penuh untuk masuk
golongan orang dewasa. Remaja berada diantara anak dan orang dewasa. Oleh
karena itu remaja sering kali dikenal dengan fase mencari jati diri atau fase toban dan
badai. Remaja masih belum mampu menguasai dan memfungsikan secara maksimal
Menurut WHO batasan usia remaja dibagi menjadi dua bagian, yaitu remaja awal
10-14 tahun dan remaja akhir 15-20 tahun, kemudian menurut PBB (perserikatan
bangsa-bangsa) sendiri menetapkan usia 15-24 tahun sebagai usia remaja, sedangkan
di indonesia, batasan remaja yang mendekati batasan PBB tentang remaja adalah
Permana, & Masud, 2010), mengategorikan usia remaja kodalam beberapa tingkatan, yaitu :
Masa ini disebut juga masa pureal, yaitu masa peralihan dari kanak-kanak ke
remaja. Pada anak perempuan masa ini lebih singkat dibandingkan anak laki- laki.
Pada masa ini terjadi perubahan yang besar bagi remaja, yaitu meningkatnya
sangat pesat juga terjadi pada fase ini. Akibatnya, remaja-remaja ini cenderung
ataupun pembantahan terhadap orang tua, mulai menyukai orang dewasa yang
dianggapnya baik, serta menjadikannya sebagai hero atau pujaanya, seperti model
rambut, gaya bicara, sampai dengan kebiasaan hidup pujaan tersebut. Selain itu
pada masa ini remaja juga cenderung lebih berani mengutarakan pendapatnya,
(2) Masa pubertas (14-16 tahun) Masa ini disebut juga masa remaja awal, dimana
memang bukan anak-anak lagi. Pada masa ini, emosi remaja menjadi sangat labil
akibat perkembangan hormon-hormon seksual yang begitu pesat. Keinginan
seksual juga mulai kuat muncul pada masa ini. Pada remaja wanita ditandai
dengan datangnya menstruasi yang pertama, sedangkan pada remaja pria ditandai
Pada masa ini remaja yang mampu melewati masa sebelumnya dengan baik, akan
juga bangga karena tubuh mereka dianggap menentukan harga diri mereka. Masa
Pada periode ini umumnya remaja sudah mencapai kematangan yang sempurna,
baik fisik, emosi, maupun psikisnya. Mereka akan mempelajari berbagai macam
hal yang abstrak dan mulai memperjuangkan suatu idealisme yang didapat dari
pikiran mereka. Mereka mulai menyadari bahwa mengkritik itu lebih mudah dari
sedemikian rupa, sehingga remaja tersebut dapat berespon dengan baik dalam
psikososial.
Perubahan fisik dan psikis remaja disebabkan oleh adanya perubahan hormonal.
Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang dikontrol oleh susunan syaraf
diantaranya adalah:
meningkat 3,5-4,1 inci (steinberg, 2007), berat badan juga meningkat karena
ada perubahan otot pada laki-laki dan penambahan lemak pada perempuan.
bentuk tubuh pada perempuan seperti pinggul dan payudara yang membesar
d. Perkembangan otak
Pada masa remaja awal hingga akhir, otak belum sepenuhnya berkembang
Menurut teori piaget, prinsip perkembangan kognitif terjadi melalui empat tahap,
keempat tahap tersebut selalu terjadi dalam urutan yang sama dan setiap apa yang
a. Tahap sensori motor Tahap sensori motor berlangsung dari kelahiran hingga
bayi berumur kira- kira dua tahun. Pada tahap ini, bayi mampu
gerakan refleks. Pada akhir tahan ini, pola-pola sensorik dan motoriknya
b. Tahap pra opearsional Tahap ini berlangsung ketika anak berumjur 2-7 tahun.
Pada fase ini terjadi pembentukan konsep yang stabil, penalaran mental,
Tahap ini dicinikan oleh tujuh jenis konservasi (angka, oanjang, cair, massa,
berat, volume dan area) intelegasi yang ditunjukkan secara logis dan
Pada tahap ini anak mulai berpikir abstrak dan hipotesis, artinya anak sudah
mampu memikirkan sesuatu yang akan atau mungkin terjadi. Disamping itu,
Kesimpulanya, individu dapat menjadi lebih baik dari pada fase anak- anak. Hal ini bisa
dilihat dari bagaimana mereka mengamati lingkungan sekitarnya atau bagaimana dia mengambil
keputusan.
1. Remaja awal
2. Remaja menengah
3. Remaja akhir
Masa remaja juga merupakan masa transisi emosional, yang ditandai dengan
perubahan dalam melihat dirinya sendiri. Sebagai remaja dewasa, intelektual dan
kognitif juga mengalami perubahan, yaitu dengan merasa lebih dari yang lain,
cenderung bekerta lebih kompleks dan abstrak, serta lebih tertarik untuk memahami
kepribadian mereka sendiri dan berperilaku menurut cara mereka. Menurut Erikson,
(1956), perkembangan psikososial terdiri atas delapan tahap. Dari delapan tahap
tersebut, remaja melalui lima diantaranya. Lima tahapan yang dılalui remaja tersebut
adalah:
(1) Kegelisahan
mewujudkan semua itu, seringkali angan-angan dan keinginannya jauh lebih besar
dipihak lain mereka merasa belum mampu melakukan berbagai hal dengan baik
perasaan gelisah.
(2) Pertentangan
Sebagai individu yang sedang mencari jati diri, remaja berada pada situasi
psikologis antara ingin melepaskan diri dari orang tua dan perasaan masih belum
mampu untuk mandiri. Oleh karena itu, pada umumnya remaja sering mengalami
orang tua. Pertentangan yang sering terjadi itu menimbulkan keinginan remaja
untuk melepaskan diri dari orang tua kemudian ditentangnya sendiri karena dalam
diri remaja tidak ada keinginan untuk memperoleh rasa aman. Akibatnya,
(3) Menghayal
hambatannya dari segi keuangan atau biaya yang banyak, padahal kebanyakan
remaja hanya memperoleh uang dari pemberian orang tuanya. Akibatnya, mereka
dunia fantasi. Hayalan remaja putra biasanya berkisar soal prestasi dan jenjang
karir, sedangkan remaja putri lebih berhayal romantika hidup. Hayalan ini tidak
sesuatu yang bersifat konstruktif, misalnya timbul ide-ide tertentu yang dapat
direalisasikan.
bermacam-macam kendala, dan yang sering terjadi adalah tidak tersedianya biaya.
Pada umumnya, remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi karena didorong oleh
rasa ingin tahu yang tinggi, remaja cenderung ingin bertualang, menjelajah segala
sesuatu, dan mencoba segala sesuatu yang belum pernah dialaminya. Selain itu,
didorong juga oleh keinginan seperti orang dewasa menyebabkan remaja ingin
mencoba melakukan apa yang sering dilakukan oleh orang dewasa. Oleh karena
itu, yang amat penting bagi remaja adalah memberikan bimbingan agar rasa ingin
tahunya yang tinggi dapat terarah kepada kegiatan- kegiatan yang positif, kreatif,
yang harus diselesaikan dengan baik oleh remaja, yaitu sebagai berikut:
(1) Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya, baik pria
maupun wanita.
(4) Mencari kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya.
kompetensi kewarganegaraan.
(9) Mencapai dan mengharapkan tingkah laku sosial yang bertanggung jawab.
(10) Memperoleh suatu himpunan nilai-nilai dan sistem dan sistem etika
I.3.1 Definisi
Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu sescorang terhadap
objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya).
tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan perepsi terhadap objek.
perilaku manusia mendefinisikan bahwa pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini
atau ranah kognitif mempunyai enam tingkatan bergerak dari yang sederhana sampai
1. Tahu (Know)
sebelumnya. Mengetahui dapat menyangkut bahan yang luas atau sempit seperti
fakta (sempit) dan teori (luas). Namun, apa yang diketahui hanya sekedar informasi
yang dapat disingkat saja. Oleh karena itu tahu merupakan tingkat yang paling
rendah.
2. Memahami (Comprehension)
3. Aplikasi (Aplication)
dalam situasi baru seperti menerapkan suatu metode, konsep, prinsip atau teori.
4. Analisa (Analysis)
Analisa adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam
5. Sintesis (Synthesis)
Sintesis adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-
bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru, misalnya dapat menyusun,
merencanakan, meringkas.
6. Evaluasi (Evaluation)
1. Faktor internal.
a. Pendidikan
orang lain untuk mencapai cita-cita tertentu untuk mencapai keselamatan dan
dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga prilaku seseorang akan pola hidup
b. Pekerjaan.
c. Umur.
Menurut Elisabeth BH yang dikutip Nursalam ( 2003 ), usia adalah umur yang
terhitung sejak dia dilahirkan sampai berulang tahun. Sedangkan menurut Huclok
( 1998 ) semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan
1. Faktor eksternal.
a. Faktor lingkungan.
seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat
b. Sosial budaya.
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi sikap
menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subjek penelitian atau
Sp
Kriteria untuk menilai dari tingkatan pengetahuan menggunakan nilai: x100%
Sm
2.4.1 Definisi
terdiri atas upaya terancang untuk mengubah perilaku individu, kelompok maupun
masyarakat yang merupakan perubahan cara berfikir, bersikap dan berbuat dengan
mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. Dari batasan ini
kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial, maka masyarakat harus
ini, maka sasaran bagi dalam 3 (tiga) kelompok sasaran antara lain.
menjadi, kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum, ibu hamil dan
menyusui untuk masalah KIA (kesehatan ibu dan anak- anak), anak sekolah untuk
Para pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik di tingkat pusat, maupun
Keschatan meliputi:
1. Faktor predisposisi
prasarana keschatan bagi mereka. Bentuk pendidikan yang sesuai dengan prinsip
sebagainya, yang memungkinkan tersedianya polindes, pos obat desa, dana schat,
dan sebagainya.
Karena faktor ini menyangkut sikap dan perilaku tokoh masyarakat (toma)
dan tokoh agama (toka), serta petugas termasuk petugas kesehatan, maka
1. Tingkat Pendidikan
informasi baru yang diterimanya. Maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi
didapatnya.
4. Kepercayaan Masyarakat
orang- orang yang sudah mereka kenal, karena sudah ada kepercayaan
pada aspek ini adalah kelompok pasien yang baru sembuh (recovery) dari
suatu penyakit.
tatanan pelaksanaan
3. Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment)
5. Rehabilitas (rehabilitation)
oleh pendidik dalam menyampaikan bahan pendidikan pengajaran. Alat bantu ini
lebih sering disebut alat peraga, karena berfungsi untuk membantu dan meragakan
Faedah alat bantu pendidikan. Secara terperinci faedah alat peraga antara lain
(Notoatmodjo, 2007) :
pendidik/pelaku pendidikan.
melalui indra. Menurut penelitian para ahli indra, yang paling banyak
Sedangkan 13% sampai 25% lainya tersalur melalui indra yang lain. Dari sini
dan akhirnya memberikan pengertian yang lebih baik. Orang yang melihat
Pada garis besarnya, hanya ada dua macam alat bantu pendidikan (alat
Alat ini berguna dalam membantu menstimulasi indra mata (penglihatan) pada
1) Alat yang diproyeksikan, misalnya : Slide, film, film strip, dan sebagainya.
Seperti televisi dan video cassette, ulat pendidikan ini lebih dikenal dengan
Disamping pembagian tersebut, alat peraga juga dapat dibedakan menjadi 2 macam
1. Alat peraga yang Complicated (rumit), seperti film, film stripe slide, dan sebaginya
2. Alat peraga yang sederhana, yang mudah dibuat sendiri dengan bahan- bahan setempat
yang mudah diperoleh serperti : bambu, karton, kaleng bekas, kertas koran, dan
sebaginya. Berberapa contoh alat peraga yang sederhana yang dapat dipergunakan di
a. Di rumah tangga seperti : Leaflet, model buku bergambar, benda-benda yang nyata
buku cerita dan bergambar, kotak gambar gulung, boneka, dan sebaginya.
wayang, dan sebagainya. Ciri - ciri alat peraga kesehatan yang sederhana antara lain :
1) Mudah dibuat.
sebagainya.