Anda di halaman 1dari 46

Lampiran-Surat Edaran Menteri Dalam Negeri

Nomor : 800/120/SJ
Tanggal : 15 Januari 2016
Tentang : Standar Kompetensi Jabatan
Fungsional Polisi Pamong Praja

URAIAN STANDAR KOMPETENSI


JABATAN FUNGSIONAL POLISI PAMONG PRAJA

I. PENDAHULUAN
Pasal 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 menyatakan bahwa Negara Indonesia adalah negara kesatuan
yang berbentuk republik. Konsekuensi logis sebagai Negara kesatuan
adalah dibentuknya pemerintah Negara Indonesia sebagai pemerintah
nasional untuk pertama kalinya dan kemudian pemerintah nasional
tersebutlah yang kemudian membentuk Daerah sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan. Kemudian Pasal 18 ayat (2) dan ayat
(5) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menyatakan bahwa Pemerintahan Daerah berwenang untuk mengatur
dan mengurus sendiri Urusan Pemerintahan menurut Asas Otonomi
dan Tugas Pembantuan dan diberikan otonomi yang seluas-luasnya.
Daerah sebagai satu kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai otonomi berwenang mengatur dan mengurus Daerahnya
sesuai aspirasi dan kepentingan masyarakatnya sepanjang tidak
bertentangan dengan tatanan hukum nasional dan kepentingan umum.
Wujud dari kewenangan daerah dalam melaksanakan Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah adalah kewenangan
Kepala Daerah dan DPRD selaku penyelenggara Pemerintahan Daerah
untuk membuat Peraturan Daerah (Perda) sebagai dasar hukum bagi
Daerah dalam menyelenggarakan Otonomi Daerah sesuai dengan
kondisi dan aspirasi masyarakat dan kekhasan dari Daerah tersebut.
Dalam rangka Penegakan Perda dan mewujudkan ketertiban
umum dan ketentraman masyarakat di daerah yang kondusif maka
disetiap daerah dibentuk Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) yang
mempunyai tugas membantu Kepala Daerah untuk menciptakan suatu
kondisi daerah yang tenteram, tertib, dan teratur sehingga
penyelenggaraan roda pemerintahan dapat berjalan dengan lancar dan
masyarakat dapat melakukan kegiatannya dengan aman.
Untuk mengoptimalkan kinerja Pol PP, Pemerintah telah
menetapkan jabatan fungsional Pol PP melalui Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
4 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja dan
Angka Kreditnya. Jabatan fungsional ini mempunyai ruang lingkup,
tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan kegiatan
- 22 -

Penegakan Perda dan Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan


Ketenteraman Masyarakat serta Perlindungan Masyarakat.
Untuk membangun profesionalitas Polisi Pamong Praja tersebut,
perlu diatur standar kompetensi kerja Jabatan Fungsional Polisi
Pamong Praja sebagai persyaratan pengetahuan, ketrampilan dan sikap
yang harus dimiliki oleh Polisi Pamong Praja, Pola Pendidikan dan
Pelatihan sebagai dasar pengembangan kompetensi, uji kompetensi dan
tata cara penyesuaian (inpassing ) ke dalam jabatan fungsional polisi
pamong praja.

II. STANDAR KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL


POLISI PAMONG PRAJA
Standar kompetensi Jabatan Fungsional polisi Pamong Praja
disusun berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
2 Tahun 2013 tentang Pedoman Pengembangan Sistem Pendidikan
dan Pelatihan Berbasis Kompetensi di Lingkungan Kementerian
Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah, khususnya pada prosedur
penyusunan Standar Kompetensi Kerja Khusus Aparatur
Pemerintahan Dalam Negeri (SK3APDN), serta Surat Edaran Menteri
Dalam Negeri Nomor 100/119/SJ tanggal 15 Januari 2016 tentang
Pedoman Umum Perumusan Standar Kompetensi Teknis Urusan
Pemerintahan Daerah.
Standar kompetensi Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
terdiri dari Peta fungsi kerja dan Unit-unit kompetensi Jabatan
Fungsional Polisi Pamong Praja yang merujuk pada tugas-tugas yang
diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 4 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
dan Angka Kreditnya. Sedangkan pengembangan substansi masing-
masing unit kompetensi mengacu pada regulasi teknis dan standar
yang ada antara lain sebagai berikut:
1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara;
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi
Pamong Praja;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2007 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Diklat di Lingkungan Departemen
Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah;
- 33 -

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2008 tentang


Rumpun Pendidikan dan Pelatihan Teknis Substantif Pemerintahan
Daerah;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di
Kabupaten dan Kota;
10. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 34 Tahun 2015 dan Nomor 9 Tahun
2015 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 4
Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja dan
Angka Kreditnya;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri.

Peta fungsi kerja, unit kompetensi dan rincian unit-unit kompetensi


Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja sebagaimana pada tabel
berikut:
Tabel-1
PETA FUNGSI KERJA
JABATAN FUNGSIONAL POLISI PAMONG PRAJA
Fungsi Utama Fungsi Dasar
Melaksanakan Melakukan tindakan non yustisi
Tindakan Non Melakukan Analisis aspek sanksi dalam Perda
Yustisi Melakukan sosialisasi Perda/Perkada
Melaksanakan tindakan yustisi
Melaksanakan Melakukan Koordinasi Penegakan Perda
Penindakan Yustisi Menjadi saksi dalam proses penyidikan
Menjadi saksi dalam proses persidangan
Mengevaluasi
Melakukan Evaluasi Permasalahan Penegakan
Penegakan Perda
Perda
dan Perkada
Membuat rencana Menyusun Rencana Program
induk (Master Plan) Melakukan evaluasi kegiatan
Melakukan Patroli Melakukan Patroli
Melakukan Melakukan pengamanan
pengamanan dan
Melakukan pengawalan
pengawalan
Melakukan
Melakukan pengendalian massa
pengendalian massa
Melaksanakan
Melaksanakan deteksi dini
deteksi dini
Memfasilitasi dan Melakukan pendataan dan pelatihan satlinmas
melakukan
pemberdayaan
kapasitas serta
Melakukan mobilisasi linmas
menyelenggarakan
linmas
- 44 -

Berdasarkan peta fungsi kerja di atas, unit kompetensi yang harus


dikuasai oleh Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja Tingkat Ahli
dan Terampil, sebagai berikut:

Tabel-2
UNIT-UNIT KOMPETENSI
JABATAN FUNGSIONAL POLISI PAMONG PRAJA TINGKAT AHLI
No. Kode Unit Judul Unit Kompetensi
1. PPP.GD.02.001.01 Melakukan analisis aspek sanksi dalam Perda
Melakukan evaluasi permasalahan penegakan
2. PPP.GD.02.002.01
perda
3. PPP.GD.02.003.01 Melakukan koordinasi penegakan perda
Mengikuti penyusunan Peraturan
4. PPP.GD.02.004.01
Daerah/Peraturan Kepala Daerah
5. PPP.GD.02.005.01 Melaksanakan tindakan yustisi
6. PPP.GD.02.006.01 Menjadi saksi dalam proses penyidikan
7. PPP.GD.02.007.01 Menjadi saksi dalam proses persidangan
8. PPP.GD.02.008.01 Melakukan tindakan non yustisi
Mengikuti sosialisasi Peraturan
9. PPP.GD.02.009.01
Daerah/Peraturan Kepala Daerah
10. PPP.TU.02.010.01 Menyusun rencana program
11. PPP.TU.02.011.01 Melakukan evaluasi kegiatan
12. PPP.TU.02.012.01 Melakukan patroli
13. PPP.TM.02.013.01 Melakukan pengamanan
14. PPP.TM.02.014.01 Melakukan pengawalan
15. PPP.TM.02.015.01 Melakukan pengendalian massa
16. PPP.LM.02.016.01 Melaksanakan deteksi dini
17. PPP.LM.02.017.01 Melakukan mobilisasi linmas
18. PPP.LM.02.018.01 Melakukan pendataan dan pelatihan satlinmas

Tabel-3
UNIT-UNIT KOMPETENSI
JABATAN FUNGSIONAL POLISI PAMONG PRAJA TINGKAT TERAMPIL
No. Kode Unit Judul Unit Kompetensi
1. PPP.GD.02.005.01 Melaksanakan tindakan yustisi
2. PPP.GD.02.006.01 Menjadi saksi dalam proses penyidikan
3. PPP.GD.02.007.01 Menjadi saksi dalam proses persidangan
4. PPP.GD.02.008.01 Melakukan tindakan non yustisi
Mengikuti sosialisasi Peraturan
5. PPP.GD.02.009.01
Daerah/Peraturan Kepala Daerah
6. PPP.TU.02.010.01 Menyusun rencana program
7. PPP.TU.02.011.01 Melakukan evaluasi kegiatan
8. PPP.TU.02.012.01 Melakukan patroli
9. PPP.TM.02.013.01 Melakukan pengamanan
10. PPP.TM.02.014.01 Melakukan pengawalan
11. PPP.TM.02.015.01 Melakukan pengendalian massa
- 55 -

No. Kode Unit Judul Unit Kompetensi


12. PPP.LM.02.016.01 Melaksanakan deteksi dini
13. PPP.LM.02.017.01 Melakukan mobilisasi linmas
14. PPP.LM.02.018.01 Melakukan pendataan dan pelatihan satlinmas

Untuk mengetahui secara komprehensif tentang masing-masing unit


kompetensi di atas, disusun rincian unit-unit kompetensi Jabatan
Fungsional Polisi Pamong Praja Tingkat Ahli dan Terampil sebagai
berikut:
Tabel-4
RINCIAN UNIT-UNIT KOMPETENSI JABATAN
FUNGSIONAL POLISI PAMONG PRAJA

KODE UNIT PPP.GD.02.001.01


JUDUL UNIT Melakukan analisis aspek sanksi dalam Peraturan
Daerah
DESKRIPSI UNIT Unit kompetensi ini berkenaan dengan kemampuan
untuk menginventarisir substansi sanksi dalam
Peraturan Daerah, melakukan analisis, dan
menyusun laporan hasil analisis.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menginventarisir 1.1 Peraturan Daerah disiapkan;
substansi sanksi 1.2 Substansi Peraturan Daerah yang mengandung
dalam peraturan sanksi diinventarisir;
daerah 1.3 Substansi Peraturan Daerah yang mengandung
sanksi direkapitulasi.
2. Melakukan 2.1 Faktor-faktor penghambat penegakan sanksi
Analisis diidentifikasi;
2.2 Faktor-faktor penghambat dikelompokan kedalam
aspek norma dan aspek teknis pelaksanaan;
2.3 Alternatif penyelesaian dirumuskan.
3. Menyusun 3.1 Data hasil analisis aspek sanksi dalam rancangan
laporan hasil Peraturan Daerah disiapkan;
analisis 3.2 Draft laporan hasil analisis aspek sanksi dalam
rancangan Peraturan Daerah disusun;
3.3 Laporan hasil analisis aspek sanksi dalam
rancangan Peraturan Daerah disusun.

BATASAN VARIABEL
a. Kontek variabel
Faktor-faktor penghambat meliputi faktor yang ditemukan pada saat
dilaksanakan penegakan Peraturan Daerah atau yang
diperoleh/ditemukan melalui penelitian lapangan.
Aspek norma termasuk rumusan sanksi yang tidak jelas atau
pengaturan sanksi yang sulit untuk ditegakan seperti unsur pidana
yang tidak jelas atau proses pembuktian yang sulit.
- 66 -

Aspek teknis termasuk keterbatasan sumber daya manusia,


perlengkapan, sarana prasarana, dan anggaran.
Alternatif penyelesaian termasuk perubahan perda atau penyediaan
sumber daya manusia, perlengkapan, sarana prasarana, dan anggaran.
b. Perlengkapan yang diperlukan
Komputer/Laptop dan ATK.
c. Tugas yang harus dilakukan untuk memenuhi persyaratan unit
kompetensi ini adalah menginventarisir substansi sanksi dalam
peraturan daerah, melakukan analisis dan menyusun laporan hasil
analisis.
d. Peraturan-peraturan/standar yang diperlukan sebagai dasar atau
acuan dalam melaksanakan tugas untuk memenuhi persyaratan
kompetensi:
1) Undang-undang No. 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana;
2) Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
3) Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Penyusunan Peraturan
Perundang-Undangan;
4) Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi
Pamong Praja;
5) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2011 tentang Standar
Operasional Prosedur Polisi Pamong Praja.
PANDUAN PENILAIAN
1. Penjelasan tentang hal-hal yang diperlukan pada unit kompetensi ini
harus dinilai secara menyeluruh yang dapat dilakukan dalam bentuk
praktek, lisan/wawancara, dan portofolio.
2. Kondisi pengujian
Kondisi pengujian atau penilaian unit kompetensi ini dapat dilakukan
apabila dokumen Peraturan Daerah dan fakta-fakta penegakan sanksi
Perda tersedia.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan


Pengetahuan yang dibutuhkan pada unit kompetensi ini adalah
pengetahuan tentang teknis penegakan Peraturan Daerah, metode
analisis, Kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan kerja.
4. Keterampilan yang dibutuhkan
a. Komputer
b. Tata naskah dinas
5. Aspek kritis
a. Mengumpulkan data terkait aspek sangsi;
b. Menetukan rujukan analisis;
c. Membuat rumusan sanksi.
6. Sikap Kerja
Unit kompetensi ini bisa dilaksanakan apabila didukung oleh sikap
kerja teliti, kritis, analitis, tekun dan investigatif.
- 77 -

KODE UNIT PPP.GD.02.002.01


JUDUL UNIT Melakukan evaluasi permasalahan penegakan perda
DESKRIPSI UNIT Unit ini menjelaskan hasil kinerja, keterampilan dan
pengetahuan yang dibutuhkan untuk mencari dan
menemukan berbagai aspek dan permasalahan terkait
dengan syarat kepatuhan dan sistem tata
kelola/program kepatuhan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menjelaskan 1.1. Tujuan dan ruang lingkup evaluasi yang
tujuan dan berkaitan dengan kepatuhan dikonfirmasi untuk
ruang lingkup dijelaskan kepada pemangku kepentimgan, dengan
evaluasi berkolaborasi dengan pengguna jasa dan pihak
internal dan/atau eksternal yang relevan;
1.2. Tujuan dan ruang lingkup penelitian yang
dibutuhkan, didokumentasikan sesuai dengan
kebutuhan organisasi atau pengguna jasa.
2.Mengembangkan 2.1. Metodologi evaluasi yang sesuai dirumuskan
perencanaan untuk mendapatkan hasil yang valid dan reliabel;
evaluasi 2.2. Rencana evaluasi disiapkan sesuai program yang
diajukan;
2.3. Proses kesepakatan perencanaan dari pihak
internal atau eksternal yang relevan, dilaksanakan.
3. Mengumpulkan 3.1. Data evaluasi yang relevan dihimpun dengan
data evaluasi menggunakan teknik evaluasi dan sumber data
yang yang sesuai;
dibutuhkan 3.2. Standar Indonesia dan standar internasional
yang relevan dihimpun untuk diinterpretasikan
dari sumber yang tepat sesuai dengan persyaratan
kepatuhan dan sistem yang terkait;
3.3. Data terhimpun dikaji sesuai konteks
relevansinya dengan tujuan program kerja;
3.4. Ambiguitas dan masalah yang dialami,
didiskusikan ketika menginterpretasikan data yang
terkumpul dan menginformasikannya pada pihak
internal atau eksternal yang relevan;
3.5. Data evaluasi yang telah diinterpretasikan disusun
untuk analisis lebih lanjut.
- 88 -

4. Menganalisis 4.1. Data dianalisa sesuai dengan metodologi yang telah


data yang direncanakan;
terkumpul 4.2. Hasil analisis dengan pihak internal atau eksternal
yang relevan didiskusikan.
5. Merumuskan 5.1. Hasil analisis data diinterpretasi;
kesimpulan 5.2. Temuan awal dikembangkan sebagai bahan diskusi
evaluasi mengenai inti permasalahan;
5.3. Rekomendasi hasil evaluasi dirumuskan untuk
didikusikan dengan pihak internal dan/atau
eksternal yang relevan;
5.4 Data dan analisis tambahan yang dibutuhkan
untuk menjelaskan aspek-aspek dalam temuan,
permasalahan, dan pilihan tindakan yang terkait,
dihimpun.
6.Mendokumentasi 6.1. Kerangka laporan , temuan, dan rekomendasi
dan evaluasi disiapkan sesuai dengan struktur dan
menyebarkan format yang telah disetujui, dan hasilnya
hasil evaluasi didistribusikan ke pihak internal dan/atau
eksternal yang relevan untuk memperoleh
komentar/umpan balik;
6.2. Laporan berdasarkan umpan balik yang telah
diperoleh, ditelaah;
6.3. Laporan dikoreksi sebelum dipublikasikan untuk
kemudian ditandatangani oleh pihak yang
berwenang.

BATASAN VARIABEL
a. Kontek variabel
Tujuan dan ruang lingkup evaluasi yang berkaitan dengan kepatuhan
mencakup nilai kepatuhan pada organisasi atau pada jenjang yang lebih
tinggi, Menginvestigasi kepatuhan dalam aspek yurisdiksi yang relevan
mencakup yang persoalan organisasi, persoalan masyarakat, persoalan
lokal, persoalan wilayah/provinsi, persoalan nasional, persoalan global,
konsekuensi potensial bagi organisasi atau lingkup yang lebih luas akibat
ketidakpatuhan, dampak potensial kebutuhan akan kepatuhan bagi
organisasi, sektor kerja,atau ekonomi dan program dan sistem yang
dibutuhkan untuk tata kelola kepatuhan yang efektif.
Pengguna jasa mencakup Institusi pendidikan dan organisasi
perusahaan, instansi pemerintah pusat, asosiasi dan institusi profesional
dan badan hukum yang berwenang.
Pihak internal dan/atau eksternal yang relevan mencakup dewan
pimpinan, pimpinan tinggi, jajaran pimpinan organisasi yang terkait
dengan riset kepatuhan, kelompok kerja tata kelola kepatuhan (jika
relevan), pakar kepatuhan di level operasional, pimpinan dengan tugas
pelayanan, konsultan yang ahli dan mengerti bidang kepatuhan dan
- 99 -

sistem tata kelola terkait, perwakilan asosiasi atau institusi profesional


yang relevan, perwakilan badan yang berwenang dalam area kepatuhan
yang sesuai dan pimpinan utama.
Metodologi evaluasi mencakup desk analysis, mengamati lingkungan,
melakukan pencarian literatur, termasuk pencarian melalui internet,
menganalisis data kualitatif, menganalisis data kuantitatif menggunakan
teknik manual maupun dengan bantuan komputer, melakukan survey
dengan cara wawancara, observasi kelompok, atau kuesioner.
Rencana evaluasi mencakup biaya, rincian tujuan riset, metodologi,
pihak yang terlibat serta penjadwalan dan tahapan riset.
Data evaluasi mencakup data kuesioner yang lengkap, file-file yang
diunduh dari internet, dokumen publikasi termasuk SOP dan kebijakan-
kebijakan yang berlaku, data kuantitatif yang dikumpulkan dari berbagai
sumber, misalnya data dari badan pembuat kebijakan atau data
demografis, cacatan dari wawancara, rapat, atau hasil dari pelatihan,
catatan percakapan telepon serta korespondensi tertulis termasuk email,
surat, dan faks.
Standar Indonesia dan standar internasional yang relevan
mencakup Peraturan perundangan, standar ISO dan standar kaidah
ilmiah.
Pihak yang berwenang mencakup beberapa hal dibawah ini, namun tidak
dibatasi oleh hal-hal berikut Pimpinan tertinggi, perwakilan yang
diajukan institusi pendidikan atau organisasi, perwakilan yang diajukan
asosiasi atau institusi profesional, perwakilan yang diajukan badan
berwenang, pimpinan program kerja dan komite program kerja.
b. Perlengkapan yang diperlukan
Komputer/Laptop dan ATK.
c. Tugas yang harus dilakukan untuk memenuhi persyaratan unit
kompetensi ini adalah mengumpulkan data evaluasi yang dibutuhkan,
Menganalisis data yang terkumpul dan Menentukan penemuan dan hasil
evaluasi.
d. Peraturan-peraturan/standar yang diperlukan sebagai dasar atau acuan
dalam melaksanakan tugas untuk memenuhi persyaratan kompetensi.
1) Undang-undang No. 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana;
2) Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
3) Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Penyusunan Peraturan
Perundang-Undangan;
4) Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong
Praja;
5) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2011 tentang Standar
Operasional Prosedur Polisi Pamong Praja.
PANDUAN PENILAIAN
1. Penjelasan tentang hal-hal yang diperlukan pada unit kompetensi ini
harus dinilai secara menyeluruh yang dapat dilakukan dalam bentuk
praktek, lisan/wawancara, dan portofolio.
-
1010
-
2. Kondisi pengujian
Kondisi pengujian atau penilaian unit kompetensi ini dapat dilakukan
apabila dokumen Peraturan Daerah dan fakta-fakta penegakan sanksi
Perda tersedia.
3. Pengetahuan yang dibutuhkan
Pengetahuan yang dibutuhkan pada unit kompetensi ini adalah
pengetahuan tentang teknis penegakan Peraturan Daerah dan metode
analisis serta kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan kerja.
4. Keterampilan yang dibutuhkan
a. Komputer
b. Tata naskah dinas
5. Aspek kritis
a. Menentukan metoda evaluasi yang sesuai;
b. Membuat kesimpulan hasil evaluasi;
c. Membuat rekomendasi berdasarkan hasil evaluasi.

6. Sikap Kerja
Unit kompetensi ini bisa dilaksanakan apabila didukung oleh sikap kerja
teliti, kritis, analitis, kolaboratif, investigatif
-
1111
-
KODE UNIT PPP.GD.02.003.01
JUDUL UNIT Melakukan koordinasi penegakan Peraturan Daerah
DESKRIPSI UNIT Unit kompetensi ini berkenaan dengan Kemampuan
untuk melakukan verifikasi informasi pelanggaran
Perda/Perkada, memberikan teguran dan/atau surat
peringatan, melaksanakan persiapan penegakan
Peraturan Daerah, melaksanakan penegakan Peraturan
Daerah, dan membuat laporan hasil penegakan
Peraturan Daerah.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Melakukan 2.1. Laporan hasil patroli atau pengaduan masyarakat
verifikasi diterima;
informasi 2.2. Laporan di cek silang dengan perda terkait;
pelanggaran 2.3. Pemeriksaan lapangan dilaksanakan;
Perda/Perkada 2.4. Hasil pemeriksaan lapangan dikoordinasikan dan
disimpulkan;
2.5. Rencana pemberian sanksi disusun.
2. Memberikan
1.1. Teguran secara lisan disampaikan;
teguran 1.2. Pemberian surat peringatan dilaksanakan ;
dan/atau surat 1.3. Penerimaan surat dipastikan.
peringatan
3. Melaksanakan 3.1. Surat Perintah penertiban diperoleh;
persiapan 3.2. Dokumen pendukung penertiban disiapkan;
penertiban 3.3. Koordinasi dengan pihak terkait dilakukan;
3.4. Sumber daya disiapkan.

4. Melaksanakan 1.1. Obyek penertiban didatangi;


Penertiban 1.2. Surat Perintah penertiban ditunjukkan kepada
Lapangan pemilik obyek penertiban;
1.3. Rencana penertiban dikomunikasikan dengan
pemilik obyek penertiban;
1.4. Apabila terjadi penolakan, negosiasi dilakukan;
1.5. Penertiban obyek dilaksanakan setelah negosiasi
dilakukan .
5. Membuat 5.1. Proses dan kronologi penertiban dicatat;
laporan hasil 5.2. Laporan disusun berdasarkan catatan;
penertiban 5.3. Laporan dipastikan / diperiksa ulang untuk
disampaikan kepada pimpinan.

BATASAN VARIABEL
a. Kontek variabel
Pemeriksaan lapangan termasuk pemeriksaan tempat kejadian
perkara, mengidentifikasi pelaku, dan mengidentifikasi bukti
pelanggaran.
Surat peringatan memuat pelanggaran yang telah dilakukan dan
-
1212
-
tindakan yang diminta untuk dilakukan oleh pelanggar beserta batasan
waktunya termasuk pemberian surat teguran secara bertahap apabila
diamanatkan dalam Perda/Perkada.
Rencana penertiban dikomunikasikan termasuk penjelasan tentang
pelanggaran yang dilakukan, aturan yang mendasari, tindakan yang
telah dilakukan sebelumnya, dan tindakan yang akan dilakukan melalui
penertiban.
Dokumen pendukung penertiban meliputi surat peringatan
sebelumnya, Perda/Perkada yang dilanggar.
b. Perlengkapan yang diperlukan
Perlengkapan perorangan lapangan, sarana mobilitas, sarana penertiban
dan sarana pendukung lainnya.
c. Tugas yang harus dilakukan untuk memenuhi persyaratan unit
kompetensi ini adalah melakukan verifikasi informasi pelanggaran perda,
berkoordinasi dengan pihak terkait, memberikan surat teguran,
melaksanakan persiapan penertiban, melaksanakan penertiban lapangan,
dan membuat laporan hasil penertiban
d. Peraturan-peraturan/standar yang diperlukan sebagai dasar atau acuan
dalam melaksanakan tugas untuk memenuhi persyaratan kompetensi.
1) Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
2) Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi
Pamong Praja;
3) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 44 Tahun 2010 tentang
Ketenteraman Ketertiban Umum berdasarkan Hak Asasi Manusia;
4) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2011 tentang
Standar Operasional Prosedur Polisi Pamong Praja.
PANDUAN PENILAIAN
1. Hal-hal yang perlu dijelaskan
Penilaian terhadap unit kompetensi ini dilakukan dengan cara
wawancara dimana petugas/pegawai diminta menjelaskan prosedur
penyiapan administrasi penertiban beserta jenis-jenis administrasi yang
diperlukan, prosedur penyiapan sarana dan prasarana serta pelaksanaan
penertiban di lapangan hingga penyusunan laporan.
2. Kondisi pengujian
Kondisi pengujian atau penilaian unit kompetensi ini dapat dilakukan
dalam semua kondisi baik di tempat kerja atau di luar tempat kerja.
3. Pengetahuan yang dibutuhkan
Pengetahuan yang dibutuhkan pada unit kompetensi ini adalah
pengetahuan tentang prosedur penertiban dan pengetahuan hukum
acara pidana yang terkait dengan penertiban, kesehatan dan
keselamatan kerja serta lingkungan kerja.
-
1313
-
4. Keterampilan yang dibutuhkan
a. Komunikasi dan negosiasi
b. Bela Diri
5. Aspek kritis
a. Menjelaskan tujuan kordinasi;
b. Melakukan langkah antisipasi hambatan penertiban;
c. Menentukan rujukan pelanggaran.
6. Sikap kerja
Unit kompetensi ini bisa dilaksanakan apabila didukung oleh sikap kerja
komunikatif, gigih, pesuasif, diplomatis, tangkas, tegas
-
1414
-
KODE UNIT PPP.GD.02.004.01
JUDUL UNIT Mengikuti penyusunan Peraturan
Daerah/Peraturan Kepala Daerah
DESKRIPSI UNIT Unit ini menjelaskan hasil kinerja, keterampilan
dan kemampuan yang dibutuhkan untuk
berpartisipasi sebagai individu maupun sebagai
anggota tim dalam pengembangan dan revisi
Peraturan Daerah/Peraturan Kepala Daerah,
kebijakan, tata cara, SOP, kode etik dan pedoman
pokok.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1.Melakukan 1.1. Informasi yang mendasari rekomendasi
pengumpulan data tindakan, peraturan perundang-
sebagai bahan undanganan, kebijakan, prosedur, kode etik,
pedoman penyusunan standar dan pedoman dihimpun sebagai
perda bahan rujukan penyusunan perda;
1.2. Dokumentasi yang mendukung informasi dan
saran disiapkan;
1.3. Rekomendasi atas kebijakan organisasi
dikomunikasikan dengan cara membahas
persyaratan pemangku kepentingan dan
mencerminkan pertimbangan semua masalah
yang relevan.
2. Melakukan kajian 2.1. Efektivitas peraturan perundangan,
dalam rangka kebijakan, prosedur, kode etik dan SOP dikaji
penyusunan perda berdasarkan implementasinya dilapangan;
2.2. Isu isu strategis terkait penyusunan Perda
diidentifikasi, untuk disampikan kepada
pemangku kepentingan yang akan digunakan
sebagai masukan dalam pengembangan
ataupun revisi peraturan perundangan,
kebijakan, prosedur, kode etik dan SOP;
2.3. Usulan pengembangan kebijakan organisasi
dan atau kegiatan revisi dilakukan sesuai
dengan persyaratan organisasi.
-
1515
-
3.Mengkomunikasikan 3.1. Laporan hasil kerja dengan menggunakan
kemajuan dan hasil kebijakan baru dihimpun sesuai dengan
kebijakan baru kepada jangka waktu yang disepakati;
para pemangku 3.2. Perbedaan hasil kerja berdasarkan
kepentingan penggunaan kebijakan baru dan kebijakan
lama dikaji untuk disampaikan kepada pihak
lain yang terlibat dalam pengembangan dan
proses revisi;
3.3. Rekomendasi penguatan kebijakan disusun
untuk disampaikan kepada pemangku
kepentingan yang terkait, untuk tindakan dan
/ atau pelaksanaan yang sesuai dengan
persyaratan organisasi.
3.4 Laporan akhir disusun.

BATASAN VARIABEL
a. Kontek variabel
Peraturan perundangan dapat meliputi Peraturan Daerah, Peraturan
Kepala Daerah, prosedur, standar industri, panduan pelaksanaan dan
catatan pedoman.
laporan-laporan meliputi hal-hal yang bersifat resmi, tidak resmi,
tertulis atau lisan.
b. Perlengkapan yang diperlukan
Komputer/laptop dan ATK.
c. Tugas yang harus dilakukan untuk memenuhi persyaratan unit
kompetensi ini adalah berpartisipasi dalam kegiatan pengembangan dan
evaluasi Peraturan Daerah/Peraturan Kepala Daerah.
d. Peraturan-peraturan/standar yang diperlukan sebagai dasar atau acuan
dalam melaksanakan tugas untuk memenuhi persyaratan kompetensi.
1) Undang-undang No. 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana;
2) Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
3) Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Penyusunan Peraturan
Perundang-Undangan;
4) Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong
Praja;
5) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2011 tentang Standar
Operasional Prosedur Polisi Pamong Praja.
PANDUAN PENILAIAN
1. Penjelasan tentang hal-hal yang diperlukan pada unit kompetensi ini
harus dinilai secara menyeluruh yang dapat dilakukan dalam bentuk
praktek, lisan/wawancara, dan portofolio.
-
1616
-
2. Kondisi pengujian
Kondisi pengujian atau penilaian unit kompetensi ini dapat dilakukan
apabila dokumen peraturan daerah dan fakta-fakta penegakan sanksi
perda tersedia.
3. Pengetahuan yang dibutuhkan
Pengetahuan yang dibutuhkan pada unit kompetensi ini adalah
pengetahuan tentang teknis penegakan peraturan daerah, metode
analisis, kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan kerja.
4. Keterampilan yang dibutuhkan
a. Komputer
b. Tata naskah dinas
5. Aspek kritis
a. Mengidentifikasi isu isu strategis;
b. Membuat dokumen informasi yang mendukung Peraturan Daerah
yang akan disusun.
6. Sikap Kerja
Pekerjaan ini dapat dilaksanakan apabila petugas memliki sikap kritis,
antisipatif, proaktif, analitis.
-
1717
-
KODE UNIT PPP.GD.02.005.01
JUDUL UNIT Melaksanakan tindakan yustisi
DESKRIPSI UNIT Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang diperlukan untuk
melakukan suatu pekerjaan tertentu secara kompeten,
dalam kaitannya dengan melaksanakan tindakan
yustisi.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menyusun 1.1. Prioritas tindakan yustisi ditentukan;
rencana 1.2. Target tindakan yustisi ditentukan;
tindakan 1.3. Lokasi pelaksanaan tindakan yustisi ditentukan;
yustisi
1.4. Waktu pelaksanaan tindakan yustisi ditentukan;
1.5. pelaksana tindakan yustisi ditentukan.
2. Mempersiapkan 2.1. Sumber daya disiapkan;
pelaksanaan 2.2. Penyampaian surat dinas kepada petugas dan
tindakan target pelaksanaan tindakan yustisi dilaksanakan;
Yustisi 2.3. Agenda kegiatan tindakan yustisi dibuat;
2.4. Pembentukan Tim pelaksana tindakan yustisi
dilaksanakan.
3. Melaksankan 3.1. Kesiapan tempat dan perlengkapan yang digunakan
tindakan ditempat pelaksanaan tindakan yustisi diperiksa;
yustisi 3.2. Pelaksanaan tindakan yustisi dilaksanakan.
4. Menyusun 4.1. Laporan pelaksanaan tindakan yustisi dibuat
laporan 4.2. Laporan pelaksanaan tindakan yustisi
pelaksanaan ditandatangani untuk disampaikan kepada
tindakan pimpinan.
yustisi
BATASAN VARIABEL
a. Kontek variabel
Tindakan yustisi adalah tindakan yang dilakukan oleh Polisi Pamong
Praja dalam rangka menjaga dan/atau memulihkan ketertiban umum
dan ketenteraman masyarakat terhadap pelanggaran Perda dan/atau
peraturan kepala daerah dengan cara yang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan dan berdasarkan proses peradilan.
Surat dinas meliputi Surat Tugas, Surat Pemberitahuan/Peringatan dan
lain-lain.
b. Perlengkapan yang diperlukan
Komputer/laptop dan ATK.
c. Tugas yang harus dilakukan untuk memenuhi persyaratan unit
kompetensi ini adalah berpartisipasi dalam setiap tahap pelaksanaan
kegiatan yustisi dalam rangka menjaga dan/atau memulihkan ketertiban
-
1818
-
umum dan ketenteraman masyarakat terhadap pelanggaran Perda
dan/atau peraturan kepala daerah.
d. Peraturan-peraturan/standar yang diperlukan sebagai dasar atau acuan
dalam melaksanakan tugas untuk memenuhi persyaratan kompetensi.
1) Undang-undang No. 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana;
2) Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
3) Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Penyusunan Peraturan
Perundang-Undangan;
4) Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi
Pamong Praja;
5) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2011 tentang Standar
Operasional Prosedur Polisi Pamong Praja.
PANDUAN PENILAIAN
1. Penjelasan tentang hal-hal yang diperlukan pada unit kompetensi ini
harus dinilai secara menyeluruh yang dapat dilakukan dalam bentuk
praktek, lisan/wawancara, dan portofolio.
2. Kondisi pengujian
Kondisi pengujian atau penilaian unit kompetensi ini dapat dilakukan
apabila dokumen peraturan daerah dan fakta-fakta penegakan sanksi
perda tersedia.
3. Pengetahuan yang dibutuhkan
Pengetahuan yang dibutuhkan pada unit kompetensi ini adalah
pengetahuan tentang teknis penegakan peraturan daerah, metode
analisis, kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan kerja.
4. Keterampilan yang dibutuhkan
a. Komputer;
b. Tata naskah dinas;
c. P3K;
d. Manajemen kerumunan;
e. Penggunaan perangkat yang diperlukan.
5. Aspek kritis
a. Menetukan prioritas tindakan;
b. Menentukan strategi penindakan;
c. Mengamankan bukti sebagai landasan tindakan.
6. Sikap kerja
Pekerjaan ini dapat dilaksanakan apabila petugas memliki sikap berani,
tangkas, gigih, diplomatis.
-
1919
-
KODE UNIT PPP.GD.02.006.01
JUDUL UNIT Menjadi saksi dalam proses penyidikan
DESKRIPSI UNIT Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang diperlukan untuk
melakukan suatu pekerjaan tertentu secara kompeten,
dalam kaitannya dengan pelaksanaan menjadi saksi
dalam proses penyidikan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menerima 1.1. Penugasan untuk menjadi saksi dalam penyidikan,
penugasan dari diterima;
atasan untuk 1.2. Barang bukti hasil operasi dipersiapkan.
menjadi saksi
2. Memenuhi 1.3. Jawaban pelanggar atas pertanyaan penyidik
panggilan dikonfirmasi;
penyidik untuk 1.4. Berita acara penyidikan ditandatangani.
memberikan
keterangan
BATASAN VARIABEL
a. Kontek variabel
Operasi meliputi pengamatan, memperoleh barang bukti, penggeledahan
berdasarkan Surat Perintah Tugas dan penghitungan barang/identifikasi
bukti dan penandatanganan berita acara oleh Penanggung jawab operasi
dan pemilik/penanggungjawab.
b. Perlengkapan yang diperlukan
Komputer/laptop dan ATK.
c. Tugas yang harus dilakukan untuk memenuhi persyaratan unit
kompetensi ini adalah berpartisipasi dalam kegiatan penyidikan
pelanggar Perda/Perkada.
d. Peraturan-peraturan/standar yang diperlukan sebagai dasar atau acuan
dalam melaksanakan tugas untuk memenuhi persyaratan kompetensi.
1) Undang-undang No. 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana;
2) Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
3) Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Penyusunan Peraturan
Perundang-Undangan;
4) Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong
Praja;
5) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2011 tentang Standar
Operasional Prosedur Polisi Pamong Praja.
PANDUAN PENILAIAN
1. Penjelasan tentang hal-hal yang diperlukan pada unit kompetensi ini
-
2020
-
harus dinilai secara menyeluruh yang dapat dilakukan dalam bentuk
praktek, lisan/wawancara, dan portofolio.
2. Kondisi pengujian
Kondisi pengujian atau penilaian unit kompetensi ini dapat dilakukan
apabila dokumen peraturan daerah dan fakta-fakta penegakan sanksi
perda tersedia.
3. Pengetahuan yang dibutuhkan
Pengetahuan yang dibutuhkan pada unit kompetensi ini adalah
pengetahuan tentang teknis penegakan peraturan daerah, metode
analisis, kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan kerja.
4. Keterampilan yang dibutuhkan
a. Komputer
b. Tata naskah dinas
5. Aspek kritis
Pekerjaan ini dapat dilaksanakan apabila petugas memliki sikap kritis,
cermat dan tekun.
-
2121
-
KODE UNIT PPP.GD.02.007.01
JUDUL UNIT Menjadi saksi dalam proses persidangan
DESKRIPSI UNIT Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang diperlukan untuk
melakukan suatu pekerjaan tertentu secara kompeten,
dalam kaitannya dengan pelaksanaan menjadi saksi
dalam proses persidangan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Memenuhi
panggilan 1.1. Surat Perintah Tugas menjadi saksi di proses
penyidik atas persidangan diterima;
kuasa 1.2. Surat Perintah Tugas dipelajari;
Penuntut 1.3. Bukti diri dipersiapkan.
Umum
2. Mengikuti 2.1. Barang bukti dibawa ke persidangan;
sidang Sesuai 2.2. Bukti diri diserahkan;
jadwal 2.3. Sumpah sebagai saksi di proses persidangan
dilakukan;
2.4. Informasi terkait kejadian perkara dan barang
bukti disampaikan;
2.5. Hasil putusan persidangan ditandatangani.

BATASAN VARIABEL
a. Kontek variabel
Bukti diri dapat berupa KTP, Kartu anggota, Surat Perintah Tugas dan
lain sebagainya.
b. Perlengkapan yang diperlukan
Komputer/laptop dan ATK.
c. Tugas yang harus dilakukan untuk memenuhi persyaratan unit
kompetensi ini adalah berpartisipasi dalam kegiatan persidangan.
d. Peraturan-peraturan/standar yang diperlukan sebagai dasar atau acuan
dalam melaksanakan tugas untuk memenuhi persyaratan kompetensi.
1) Undang-undang No. 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana;
2) Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
3) Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Penyusunan Peraturan
Perundang-Undangan;
4) Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong
Praja;
5) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2011 tentang Standar
Operasional Prosedur Polisi Pamong Praja.
-
2222
-

PANDUAN PENILAIAN
1. Penjelasan tentang hal-hal yang diperlukan pada unit kompetensi ini
harus dinilai secara menyeluruh yang dapat dilakukan dalam bentuk
praktek, lisan/wawancara, dan portofolio.
2. Kondisi pengujian
Kondisi pengujian atau penilaian unit kompetensi ini dapat dilakukan
apabila dokumen peraturan daerah dan fakta-fakta penegakan sanksi
perda tersedia.
3. Pengetahuan yang dibutuhkan
Pengetahuan yang dibutuhkan pada unit kompetensi ini adalah
pengetahuan tentang teknis penegakan peraturan daerah, metode
analisis, kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan kerja jenis
proses.
4. Keterampilan yang dibutuhkan
a. Komputer
b. Tata naskah dinas
5. Aspek kritis
Pekerjaan ini dapat dilaksanakan apabila petugas memliki sikap kritis,
cermat, dan tekun.
-
2323
-
KODE UNIT PPP.GD.02.008.01
JUDUL UNIT Melakukan tindakan non yustisi
DESKRIPSI UNIT Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang
diperlukan untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu
secara kompeten, dalam kaitannya dengan
melaksanakan tindakan non yustisi.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menyusun 1.1. Prioritas tindakan non yustisi ditentukan;
rencana 1.2. Target tindakan non yustisi ditentukan;
tindakan non 1.3. Lokasi pelaksanaan tindakan non yustisi
yustisi ditentukan;
1.4. Waktu pelaksanaan tindakan non yustisi
ditentukan;
1.5. pelaksana tindakan non yustisi ditentukan.
2. Mempersiapkan 2.1. Sumber daya disiapkan;
pelaksanaan 2.2. Penyampaian surat dinas disampaikan kepata
tindakan non petugas dan target pelaksanaan tindakan non
yustisi yustisi;
2.3. Agenda kegiatan tindakan non yustisi dibuat;
2.4. Tim pelaksana tindakan non yustisi dibentuk.
3. Melaksankan 3.1. Kesiapan tempat dan perlengkapan yang
tindakan non digunakan ditempat pelaksanaan tindakan non
yustisi yustisi diperiksa;
3.2. Pelaksanaan tindakan non yustisi dilakukan.
4. Menyusun 4.1. Laporan pelaksanaan tindakan non yustisi dibuat
laporan 4.2. Laporan pelaksanaan tindakan non yustisi
pelaksanaan ditandatangani untuk disampaiakan kepada
tindakan non pimpinan.
yustisi
BATASAN VARIABEL
a. Kontek variabel
Tindakan nonyustisi adalah tindakan yang dilakukan oleh Polisi
Pamong Praja dalam rangka menjaga dan/atau memulihkan ketertiban
umum dan ketenteraman masyarakat terhadap pelanggaran Perda
dan/atau peraturan kepala daerah dengan cara yang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan dan tidak sampai proses
peradilan.
Surat dinas meliputi Surat Tugas, Surat Pemberitahuan/Peringatan dan
lain-lain.
b. Perlengkapan yang diperlukan
Komputer/laptop dan ATK.
-
2424
-

c. Tugas yang harus dilakukan untuk memenuhi persyaratan unit


kompetensi ini adalah berpartisipasi dalam setiap tahap pelaksanaan
kegiatan non yustisi dalam rangka menjaga dan/atau memulihkan
ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat terhadap pelanggaran
Perda dan/atau peraturan kepala daerah.
d. Peraturan-peraturan/standar yang diperlukan sebagai dasar atau acuan
dalam melaksanakan tugas untuk memenuhi persyaratan kompetensi.
1. Undang-undang No. 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana;
2. Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Penyusunan Peraturan
Perundang-Undangan;
4. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi
Pamong Praja;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2011 tentang Standar
Operasional Prosedur Polisi Pamong Praja.
PANDUAN PENILAIAN
2. Penjelasan tentang hal-hal yang diperlukan pada unit kompetensi ini
harus dinilai secara menyeluruh yang dapat dilakukan dalam bentuk
praktek, lisan/wawancara, dan portofolio.
3. Kondisi pengujian
Kondisi pengujian atau penilaian unit kompetensi ini dapat dilakukan
apabila dokumen peraturan daerah dan fakta-fakta penegakan sanksi
perda tersedia.
4. Pengetahuan yang dibutuhkan
Pengetahuan yang dibutuhkan pada unit kompetensi ini adalah
pengetahuan tentang teknis penegakan peraturan daerah, metode
analisis, kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan kerja.
5. Keterampilan yang dibutuhkan
a. Komputer;
b. Tata naskah dinas;
c. P3K;
d. Manajemen kerumunan;
e. Penggunaan perangkat yang diperlukan.
6. Aspek kritis
a. Menentukan prioritas tindakan;
b. Menentukan strategi penindakan;
c. Mengamankan bukti sebagai landasan tindakan.
7. Sikap kerja
Pekerjaan ini dapat dilaksanakan apabila petugas memliki sikap berani,
tangkas, gigih, diplomatis.
-
2525
-
KODE UNIT PPP.GD.02.009.01
JUDUL UNIT Mengikuti sosialisasi Peraturan Daerah/Peraturan
Kepala Daerah
DESKRIPSI UNIT Unit kompetensi ini berkenaan dengan kemampuan
untuk menyusun rencana sosialisasi perda/perkada,
mempersiapkan pelaksanaan sosialisasi perda/perkada,
melaksanakan sosialisasi perda/perkada dan menyusun
laporan berpartisipasi dalam sosialisasi perda/perkada.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menyusun 1.1. Perda/Perkada yang menjadi prioritas untuk
rencana disosialisasikan diidentifikasi;
sosialisasi 1.2. Calon peserta sosialisasi ditentukan;
Perda/Perkada 1.3. Lokasi pelaksanakan sosialisasi ditentukan;
1.4. Waktu sosialisasi ditentukan;
1.5. Narasumber ditentukan.
2.Mempersiapkan 2.1. Persiapan sumber daya dilaksanakan;
pelaksanaan 2.2. Undangan kepada peserta/narasumber
sosialisasi disampaikan;
Perda/Perkada 2.3. Persiapan materi sosialisasi dilaksanakan;
2.4. Susunan acara disusun;
2.5. Pembentukan tim sosialisasi dilaksanakan.
3.Melaksankan 3.1. Daftar hadir pesera diverifikasi;
sosialisasi 3.2. Materi dibagikan kepada para peserta;
Perda/Perkada 3.3. Kesiapan tempat dan perlengkapan yang digunakan
ditempat sosialisasi diperiksa;
3.4. Penyampaian materi disampaikan oleh narasumber
3.5. Pertanyaan audien direspon.
4.Menyusun 4.1. Data/dokumen hasil sosialisasi dibuat;
laporan 4.2. Laporan sosialisasi dibuat untuk ditandatangani
berpartisipasi oleh pimpinan;
dalam
sosialisasi
perda/perkada
BATASAN VARIABEL

a. Kontek variabel
Prioritas Perda/Perkada meliputi Perda/Perkada tentang ketertiban
umum dan ketenteraman masyarakat serta Perda/Perkada yang memuat
sanksi baik pidana maupun administrasi.
Narasumber berasal dari Pemerintahan Daerah maupun narasumber di
luar Pemerintahan Daerah.
Materi sosialisasi meliputi Perda/Perkada yang dimaksud termasuk
bahan sosialisasi.

b. Perlengkapan yang diperlukan

Komputer/laptop, ATK, Printer, sound system, projektor, LCD, dan lain-


-
2626
-
lain.

c. Tugas yang harus dilakukan untuk memenuhi persyaratan unit


kompetensi ini adalah menyusun rencana sosialisasi Perda/Perkada,
mempersiapkan pelaksanaan sosialisasi, melaksanakan sosialisasi, dan
menyusun laporan sosialisasi.

d. Peraturan-peraturan/standar yang diperlukan sebagai dasar atau acuan


dalam melaksanakan tugas untuk memenuhi persyaratan kompetensi.
1) Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
2) Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong
Praja;
3) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 44 Tahun 2010 tentang
Ketenteraman Ketertiban Umum berdasarkan Hak Asasi Manusia;
4) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2011 tentang Standar
Operasional Prosedur Polisi Pamong Praja.
PANDUAN PENILAIAN
1. Penjelasan tentang hal-hal yang diperlukan pada unit kompetensi ini
harus dinilai secara menyeluruh yang dapat dilakukan dalam bentuk
wawancara/tertulis dimana petugas atau pegawai diminta untuk
menjelaskan proses penyelenggaraan penyuluhan mulai dari persiapan
hingga pelaporan.
2. Kondisi pengujian
Kondisi pengujian atau penilaian unit kompetensi ini dapat dilakukan
dalam semua kondisi baik di tempat kerja maupun di luar tempat kerja.
3. Pengetahuan yang dibutuhkan
Pengetahuan yang dibutuhkan pada unit kompetensi ini adalah
pengetahuan tentang teknis perencanaan dan keahlian tentang
mengorganisasikan kegiatan, kesehatan dan keselamatan kerja serta
lingkungan kerja.
4. Keterampilan yang dibutuhkan
a. Penggunaan komputer
b. Penyusunan Tata Naskah Dinas
5. Aspek kritis
a. Menentukan topik sosialisasi;
b. Mengidentifikasi karakteristik objek sosialisasi;
c. Menentukan metoda penyampaian organisasi.
6. Sikap Kerja
Unit kompetensi ini bisa dilaksanakan apabila didukung oleh sikap kerja
komunikatif, persuasif, kreatif, kolaboratif.
-
2727
-
KODE UNIT PPP.TU.02.010.01
JUDUL UNIT Menyusun rencana program
DESKRIPSI UNIT Unit ini mencakup penyusunan rencana unit kerja baik
pada tingkat unit kerja dan tingkat individu untuk
mencapai hasil kerja yang baik. Unit Ini mencakup
berpartisipasi dalam kegiatan perencanaan unit kerja,
menyiapkan rencana kerja individu, dan melaksanakan
serta mengevaluasi rencana kerja.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Melakukan 1.1. Aspek aspek terkait program kerja yang akan
persiapan disusun diidentifikasi;
perencanaan 1.2. Rujukan perencanaan dihimpun;
program 1.3. Target dan sasaran organisasi diidentifikasi;
1.4. Konsultasi dengan pihak yang relevan dilaksanakan
terkait dengan kriteria efektif.
2. Mempersiapkan 2.1. Tujuan rencana kerja dikaitkan dengan tujuan
rencana kerja organisasi dan unit kerja;
individu 2.2. Tujuan dinyatakan dalam target terukur dengan
indikator kinerja yang jelas;
2.3. Pilihan inovatif dan efektifitas biaya untuk mencapai
tujuan dieksplorasi agar diselaraskan dengan
tujuan organisasi;
2.4. Kesesuaian perencanaan individual dengan
perencanaan kelompok kerja diintegrasikan.
3. Mengimplemen- 3.1. Metode dan pelaksanaan kerja untuk
tasikan dan mengimplementasikan perencanaan diidentifikasi
mengevaluasi melalui konsultasi dengan pihak terkait;
rencana kerja 3.2. Beban kerja dan arus kerja dimonitor untuk
diseimbangkan;
3.3. Pekerjaan diselesaikan sesuai dengan rencana kerja
dan memenuhi persyaratan waktu dan tempat kerja,
peraturan perundangan, kebijakan dan
prosedur ;
3.4. Permasalahan dalam pelaksanaan rencana kerja
dikaji untuk kemudian menjadi dasar usulan
perbaikan sesuai dengan ruang lingkup tanggung
jawab bidang;
3.5. Rencana kerja direvisi sesuai dengan perubahan
dalam prioritas kerja dan kebutuhan organisasi.
BATASAN VARIABEL
a. Kontek variabel
Rencana kerja dapat mencakup rencana harian / mingguan / bulanan
unit kerja, rencana program kerja, tujuan khusus dari perencanaan
termasuk kesempatan kerja yang sama, kesehatan dan keselamatan
kerja.
-
2828
-
Peraturan perundangan, kebijakan dan prosedur dapat mencakup
pedoman tata kelola resiko, standar etika dan akuntabilitas, standar
sektor public, standar pengendalian kecurangan/kejahatan, standar
keamanan pemerintah, kebijakan, prosedur dan tata cara organisasi.
b. Perlengkapan yang diperlukan
Komputer/laptop, ATK, Printer, sound system, projektor, LCD dll.
c. Tugas yang harus dilakukan untuk memenuhi persyaratan unit
kompetensi ini adalah berpartisipasi dalam kegiatan perencanaan,
mempersiapkan rencana kerja individu dan mengimplementasikan dan
mengevaluasi rencana kerja.
d. Peraturan-peraturan/standar yang diperlukan sebagai dasar atau acuan
dalam melaksanakan tugas untuk memenuhi persyaratan kompetensi.
1) Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
2) Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong
Praja;
3) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 44 Tahun 2010 tentang
Ketenteraman Ketertiban Umum berdasarkan Hak Asasi Manusia;
4) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2011 tentang Standar
Operasional Prosedur Polisi Pamong Praja.
PANDUAN PENILAIAN
1. Penjelasan tentang hal-hal yang diperlukan pada unit kompetensi ini
harus dinilai secara menyeluruh yang dapat dilakukan dalam bentuk
wawancara/tertulis dimana petugas atau pegawai diminta untuk
menjelaskan proses penyusunan rencana program.
2. Kondisi pengujian
Kondisi pengujian atau penilaian unit kompetensi ini dapat dilakukan
dalam semua kondisi baik di tempat kerja maupun di luar tempat kerja.
3. Pengetahuan yang dibutuhkan
Pengetahuan yang dibutuhkan pada unit kompetensi ini adalah
pengetahuan tentang teknis perencanaan dan keahlian tentang
mengorganisasikan kegiatan, kesehatan dan keselamatan kerja serta
lingkungan kerja.
4. Keterampilan yang dibutuhkan
a. Penggunaan komputer
b. Penyusunan Tata Naskah Dinas
5. Aspek kritis
a. Menetukan topik sosialisasi yang sesuai dengan audien;
b. Menetukan nara sumber yang relevan;
c. Menjawab pertanyaan terkait materi sosialisasi dari audien atau dari
pihak lain.
6. Sikap kerja
Unit kompetensi ini bisa dilaksanakan apabila didukung oleh sikap kerja
cermat, proaktif, kreatif.
-
2929
-
KODE UNIT PPP.TU.02.011.01
JUDUL UNIT Melakukan evaluasi kegiatan
DESKRIPSI UNIT Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang
diperlukan untuk melakukan suatu pekerjaan
tertentu secara kompeten, dalam kaitannya dengan
melaksanakan evaluasi kegiatan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Mempersipakan 1.1. Program kerja yang akan dievaluasi diakses dan
pelaksanaan ditentukan;
evaluasi kegiatan 1.2. Sumber informasi evaluasi kegiatan dihimpun.

2. Menetapkan 2.1. Aspek yang diprioritaskan disusun;


Indikator 2.2. Fokus sesuai dengan urusan kegiatan
Keberhasilan ditetapkan;
Kegiatan 2.3. Input, proses, output dikelompokkan;
2.4. Kebutuhan yang diperlukan dalam proses
evaluasi ditentukan;
2.5. Indikator yang sesuai dengan kebutuhan
ditetapkan;
2.6. penggunaan indikator disimulasikan;
2.7. Usulan perbaikan disusun.
3. Mengukur 3.1. Penyelenggaraan kegiatan dianalisa untuk
Keberhasilan kemudian diskor;
penyelenggaraan 3.2. Indeks kesesuaian materi dinalisa untuk
Kegiatan kemudian diskor;
3.3. Indeks capaian kinerja dan indeks kesesuaian
materi dijumlah sebagai indeks komposit kinerja.
4. Membuat 4.1. Faktor penunjang kinerja unggul diidentifikasi;
kesimpulan hasil 4.2. Faktor penghambat kinerja diidentifikasi;
evaluasi 4.3. Rekomendasi perbaikan pada tatanan individual
pegawai disusun;
4.4. Rekomendas perbaikan kinerja tatanan
organisasi disusun;
4.5. Laporan evaluasi penyelenggaraan kegiatan
dibuat untuk disahkan oleh pimpinan.
BATASAN VARIABEL
a. Kontek variabel
Evaluasi Penyelenggaraan kegiatan adalah suatu proses pengumpulan
dan analisis data secara sistematis terhadap kinerja penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang terkait tugas/kewenangan Polisi Pamong
Praja.
b. Perlengkapan yang diperlukan
Komputer/laptop, alat komunikasi, sarana mobilitas, penunjuk arah, dan
lain-lain.
-
3030
-
c. Tugas yang harus dilakukan untuk memenuhi persyaratan unit
kompetensi ini adalah mempersipakan pelaksanaan evaluasi kegiatan,
menetapkan Indikator Keberhasilan Kegiatan, mengukur Keberhasilan
penyelenggaraan Kegiatan dan melaporkan hasil evalausi.

d. Peraturan-peraturan/standar yang diperlukan sebagai dasar atau acuan


dalam melaksanakan tugas untuk memenuhi persyaratan kompetensi.
1. Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
2. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong
Praja;
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 44 Tahun 2010 tentang
Ketenteraman Ketertiban Umum dalam rangka Penegakan Hak Asasi
Manusia;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2011 tentang Standar
Operasional Prosedur Polisi Pamong Praja;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 19 Tahun 2013 tentang Pedoman
Pakaian Dinas, Perlengkapan dan Peralatan Operasional Satuan Polisi
Pamong Praja.
PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan tentang hal-hal yang diperlukan pada unit kompetensi ini


harus dinilai secara menyeluruh yang dapat dilakukan dalam bentuk
praktek, lisan/wawancara, sesuai dengan kondisi daerah yang
bersangkutan.

2. Kondisi pengujian
Kondisi pengujian atau penilaian unit kompetensi ini dapat dilakukan
apabila dokumen rencana patroli, sarpras, SK Tim, anggaran dan Surat
Tugas telah tersedia.
3. Pengetahuan yang dibutuhkan
Pengetahuan yang dibutuhkan pada unit kompetensi ini adalah
pengetahuan tentang teknis penegakan Peraturan Daerah, metode
analisis, kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan kerja.
4. Keterampilan yang dibutuhkan
a. Bela diri
b. Komunikasi
c. Koordinasi
5. Aspek kritis
a. Menentukan indikator evaluasi;
b. Merumuskan pokok pokok temuan evaluasi;
c. Merumuskan rekomendasi.

6. Sikap kerja
Pekerjaan ini dapat dilaksanakan apabila petugas memiliki sikap
analitis, teliti, kritis, konsultatif.
-
3131
-

KODE UNIT PPP.TU.02.012.01


JUDUL UNIT Melakukan patroli
DESKRIPSI UNIT Unit kompetensi ini berkenaan dengan Kemampuan
untuk menyiapkan administrasi, sarana dan prasarana
patroli, melaksanakan patroli pada masing-masing
sasaran, dan melakukan konsolidasi.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menyiapkan 1.1 Surat tugas disiapkan;
administrasi 1.2 Surat tugas disampaikan kepada personel;
dan Sarana 1.3 Sarana dan prasarana disiapkan;
dan prasarana 1.4 Kelayakan sarana dan prasarana diperiksa;
patrol 1.5 Persiapan akomodasi patroli dilaksanakan.
2. Melaksanakan 2.1. Keamanan/keselamatan personel dan Sarana dan
patroli pada prasarana dikaji;
masing- 2.2. Pengkajian sasaran patroli dilaksanakan;
masing 2.3.Kejadian dan kondisi serta situasi yang ada pada
sasaran objek dicatat;
2.4.Tindakan pengamanan sasaran yang darurat
dilakukan sebagai langkah antisipasi pada situasi
yang menganggu keamanan di sasaran patroli.
3. Melakukan 3.1. Pemeriksaan pasca patroli terkait kelengkapan
konsolidasi personel dan Sarana dan prasarana dilaksanakan
pasca patrol untuk kemudian dibuat kedalam catatan ;
3.2. Penataan sarana dan prasarana pasca patroli
dilaksanakan;
3.3. Laporan pelaksanaan patroli disusun untuk
disampaikan kepada pimpinan.

BATASAN VARIABEL
a. Kontek variabel
Sasaran patroli termasuk lingkungan masyarakat yang mempunyai
potensi gangguan wilayah, objek vital daerah, dan aparatur yang berada
di luar kantor pada jam kerja.
Tindakan pengamanan sasaran yang darurat termasuk
mengamankan pelaku, barang bukti, mengatasi gangguan seketika,
segera melaporkan kepada yang berwenang termasuk pimpinan, dan
memberikan pertolongan pertama.
Laporan pelaksanaan patroli adalah dokumen yang memuat sasaran
patroli, kondisi personel pasca patroli, kejadian yang ditemukan,
tindakan yang diambil, dan saran yang disampaikan.
b. Perlengkapan yang diperlukan
Komputer/laptop, alat komunikasi, sarana mobilitas, penunjuk arah, dan
lain-lain.
-
3232
-
c. Tugas yang harus dilakukan untuk memenuhi persyaratan unit
kompetensi ini adalah menyiapkan administrasi, sarana dan prasarana
patroli, melaksanakan patroli pada masing-masing sasaran dan
melakukan konsolidasi.

d. Peraturan-peraturan/standar yang diperlukan sebagai dasar atau acuan


dalam melaksanakan tugas untuk memenuhi persyaratan kompetensi.
1. Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
2. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong
Praja;
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 44 Tahun 2010 tentang
Ketenteraman Ketertiban Umum dalam rangka Penegakan Hak Asasi
Manusia;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2011 tentang Standar
Operasional Prosedur Polisi Pamong Praja;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 19 Tahun 2013 tentang Pedoman
Pakaian Dinas, Perlengkapan dan Peralatan Operasional Satuan Polisi
Pamong Praja.
PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan tentang hal-hal yang diperlukan pada unit kompetensi ini


harus dinilai secara menyeluruh yang dapat dilakukan dalam bentuk
praktek, lisan/wawancara, sesuai dengan kondisi daerah yang
bersangkutan.
2. Kondisi pengujian
Kondisi pengujian atau penilaian unit kompetensi ini dapat dilakukan
apabila dokumen rencana patroli, sarpras, SK Tim, anggaran dan Surat
Tugas telah tersedia.
3. Pengetahuan yang dibutuhkan
Pengetahuan yang dibutuhkan pada unit kompetensi ini adalah
pengetahuan tentang deteksi dini, kondisi dan situasi objek, kesehatan
dan keselamatan kerja serta lingkungan kerja.
4. Keterampilan yang dibutuhkan
a. Bela diri;
b. Komunikasi;
c. Koordinasi;
d. P3K;
e. Manajemen kerumunan;
f. Penggunaan perangkat yang diperlukan.

5. Aspek kritis
a. Menetukan strategi patrol;
b. Merumuskan karakteristik objek patrol;
c. Merumuskan langkah antisipatif dalam menangani hambatan patrol.

6. Sikap kerja
Pekerjaan ini dapat dilaksanakan apabila petugas memiliki sikap tegas,
berani, disiplin, responsif dan tangkas.
-
3333
-
KODE UNIT PPP.TM.02.013.01
JUDUL UNIT Melakukan pengamanan
DESKRIPSI UNIT Unit kompetensi ini berkenaan dengan Kemampuan
untuk menyiapkan administrasi dan Sarana dan
prasarana pengamanan, melaksanakan pengamanan,
dan melaksanakan tindakan darurat serta membuat
laporan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menyiapkan 1.1. Surat Tugas diterima;
administrasi 1.2. Perlengkapan personel disiapkan;
dan sarpras 1.3. Kelayakan perlengkapan personel diperiksa;
pengamanan 1.4. Persiapan akomodasi pengamanan dilaksanakan.
2. Melaksanakan 2.1. Lingkungan objek pengamanan dikaji;
pengamanan 2.2. Objek pengamanan dikaji;
2.3. Identifikasi tamu yang datang dilaksanakan;
2.4. Kejadian yang ditemui di objek pengamanan dicatat
di buku kejadian.
3. Melaksanakan 3.1. Tindakan pengamanan objek yang darurat
tindakan dilakukan sebagai respon terhadap;
Darurat 3.2. situasi yang menganggu keamanan objek;
3.3. Segala tindakan darurat yang diambil dilaporkan
pada saat kejadian di lapangan kepada pimpinan;
3.4. Hasil tindakan pengamanan yang darurat
dikoordinasikan dengan pihak terkait.
4. Membuat 4.1. Buku kejadian disiapkan;
Laporan 4.2. Berita acara serah terima pengamanan dibuat;
4.3. Berita acara serah terima ditanda tangani.
BATASAN VARIABEL
a. Kontek variabel
Lingkungan objek pengamanan termasuk di dalamnya mengamati
akses masuk objek, area sekitar obyek pada radius tertentu, sarana dan
prasarana pendukung objek, aktivitas objek atau di dalam objek.
Objek yang diamankan termasuk objek vital, objek vital stratergis
daerah atau acara daerah.
Tindakan pengamanan objek yang darurat adalah mengamankan
objek yang meliputi tindakan mencegah seseorang yang tidak
berkepentingan mendekati objek pengamanan, memadamkan api,
mematikan aliran listrik bila diperlukan, melakukan evakuasi orang dan
barang dari dalam objek pengamanan pada kondisi darurat; mencegah
pencurian pada objek pengamanan, mencegah terjadinya keributan yang
lebih meluas di sekitar objek pengamanan, melindungi pejabat VIP/VVIP.
Buku kejadianmeliputi catatan tentang informasi personel yang bertugas,
batas waktu penugasan, catatan perkembangan situasi dan kondisi
sekitar objek selama penugasan pengamanan serta tindakan yang
dilakukan.
-
3434
-
Berita acara serah terima dilaksanakan untuk pengamanan objek
statis berupa objek vital.
b. Perlengkapan yang diperlukan
Alat komunikasi, sarana mobilitas, buku kejadian, perlengkapan
perorangan dan lain-lain.

c. Tugas yang harus dilakukan untuk memenuhi persyaratan unit


kompetensi ini adalah menyiapkan administrasi dan sarpras
pengamanan, melaksanakan pengamanan, dan melaksanakan tindakan
darurat, dan membuat laporan.

d. Peraturan-peraturan/standar yang diperlukan sebagai dasar atau acuan


dalam melaksanakan tugas untuk memenuhi persyaratan kompetensi.
1. Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
2. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong
Praja;
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 44 Tahun 2010 tentang
Ketenteraman Ketertiban Umum dalam rangka Penegakan Hak Asasi
Manusia;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2011 tentang Standar
Operasional Prosedur Polisi Pamong Praja;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 19 Tahun 2013 tentang Pedoman
Pakaian Dinas, Perlengkapan dan Peralatan Operasional Satuan Polisi
Pamong Praja.
PANDUAN PENILAIAN
1. Penjelasan tentang hal-hal yang diperlukan pada unit kompetensi ini
harus dinilai secara menyeluruh yang dapat dilakukan dalam bentuk
praktek, lisan/wawancara.

2. Kondisi pengujian
Kondisi pengujian atau penilaian unit kompetensi ini dapat dilakukan
apabila sarpras, akomodasi dan Surat Tugas telah tersedia.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan


Pengetahuan yang dibutuhkan pada unit kompetensi ini adalah
pengetahuan tentang deteksi dini, tindakan menghadapi ancaman,
kondisi dan situasi objek, kesehatan dan keselamatan kerja serta
lingkungan kerja.

4. Keterampilan yang dibutuhkan


a. Bela diri;
b. Penggunaan alat Komunikasi;
c. P3K;
d. Manajemen kerumunan;
e. Penggunaan perangkat yang diperlukan.

5. Aspek kritis
a. Membuat gambaran objek pengamanan;
-
3535
-
b. Merumuskan strategi pengamanan;
c. Membuat langkah antisipatif untuk menangani hambatan dalam
melaksanakan pengamanan.

6. Sikap kerja
Pekerjaan ini dapat dilaksanakan apabila petugas memiliki sikap
disiplin, responsif, tangkas, berani dan cermat.
-
3636
-
KODE UNIT PPP.TM.02.014.01
JUDUL UNIT Melakukan pengawalan
DESKRIPSI UNIT Unit kompetensi ini berkenaan dengan menyiapkan
administrasi dan Sarana dan prasarana pengawalan,
menentukan rute pengawalan pejabat daerah,
melaksanakan pengawalan, mengembalikan Sarana dan
prasarana pengawalan, dan menyusun laporan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menyiapkan 1.1. Legalitas surat tugas dibuat ;
administrasi 1.2. Akomodasi pengawalan diterima;
dan Sarana 1.3. Persiapan sarana dan prasarana dan kelengkapan
dan prasarana personel dilaksnakan sesuai standar;
Pengawalan 1.4. Kelayakan sarana dan prasarana dan kelengkapan
personel diperiksa.
2. Menentukan 2.1. Informasi lokasi kegiatan pejabat Daerah dihimpun
rute untuk kemudian berkoodinasi dengan pihak terkait;
pengawalan 2.2. Informasi ruang lingkup pengawalan dan rute jalan
Pejabat dikumpulkan;
Daerah 2.3. Rute menuju lokasi ditentukan.
3. Melaksanakan 3.1. Keamanan/keselamatan personel dan Sarana dan
Pengawalan prasarana dikaji ;
3.2. Pengamatan situasi dan kondisi lingkungan yang
dilewati dilaksanakan;
3.3. Kordinasi pengamanan terhadap pejabat
negara/daerah dilakukan.
4. Melakukan 4.1. Pemeriksaan kelengkapan personel dan sarpras
penataan paca pasca pengawalan, dilaksanakan untuk kemudian
pengawalan dicatat;
4.2. Penataan sarana dan prasarana pengawalan
dilaksanakan.
5. Menyusun 5.1. Catatan kejadian disiapkan;
Laporan 5.2. Formulir laporan diisi sesuai catatan kejadian;
5.3. Laporan pengawalan dibuat.
BATASAN VARIABEL

a. Kontek variabel
Rute meliputi jalur yang akan dilewati merupakan jalur pilihan terpendek
dan teraman, jalur evakuasi apabila ada gangguan, menentukan titik
berhenti baik dalam perjalanan maupun di tempat tujuan.
Laporan pengawalan meliputi catatan tentang informasi personel yang
bertugas, lama pengawalan, catatan situasi dan kondisi selama
penugasan pengawalan serta tindakan yang dilakukan
b. Perlengkapan yang diperlukan
Komputer/laptop, alat komunikasi, sarana mobilitas, penunjuk arah, dan
lain-lain.
c. Tugas yang harus dilakukan untuk memenuhi persyaratan unit
-
3737
-
kompetensi ini adalah menyiapkan administrasi, sarana dan prasarana
pengawalan, menentukan rute pengawalan pejabat daerah,
melaksanakan pengawalan, mengembalikan sarpras pengawalan, dan
menyusun laporan.

d. Peraturan-peraturan/standar yang diperlukan sebagai dasar atau acuan


dalam melaksanakan tugas untuk memenuhi persyaratan kompetensi.
1) Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
2) Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong
Praja;
3) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 44 Tahun 2010 tentang
Ketenteraman Ketertiban Umum dalam rangka Penegakan Hak Asasi
Manusia;
4) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2011 tentang Standar
Operasional Prosedur Polisi Pamong Praja;
5) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 19 Tahun 2013 tentang Pedoman
Pakaian Dinas, Perlengkapan dan Peralatan Operasional Satuan Polisi
Pamong Praja.

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan tentang hal-hal yang diperlukan pada unit kompetensi ini


harus dinilai secara menyeluruh yang dapat dilakukan dalam bentuk
praktek/simulasi, tertulis dan lisan/wawancara.

2. Kondisi pengujian
Kondisi pengujian atau penilaian unit kompetensi ini dapat dilakukan
apabila dokumen rencana pengamanan, sarana dan prasarana, anggaran
dan Surat Tugas telah tersedia.
3. Pengetahuan yang dibutuhkan
Pengetahuan yang dibutuhkan pada unit kompetensi ini adalah
pengetahuan tentang prosedur pengamanan, deteksi dini, kondisi dan
situasi rute serta lokasi serta kesehatan dan keselamatan kerja serta
lingkungan kerja.
4. Keterampilan yang dibutuhkan
a. Bela diri;
b. Penggunaan alat Komunikasi;
c. Koordinasi;
d. P3K;
e. Manajemen kerumunan;
f. Penggunaan perangkat yang diperlukan.

5. Aspek kritis
a. Mengidentifikasi kebutuhan pengawalan (perangkat, personel,
sarana, biaya);
b. Mengidentifikasi karakteristik objek pengawalan;
-
3838
-
c. Merumuskan langkah antisipatif untuk mengatasi hambatan dalam
melakukan pengawalan.
6. Sikap kerja
Pekerjaan ini dapat dilaksanakan apabila petugas memiliki sikap
antisipatif, cermat, responsif, berani dan tangkas.
-
3939
-
KODE UNIT PPP.TM.02.015.01
JUDUL UNIT Melakukan pengendalian massa
DESKRIPSI UNIT Unit kompetensi ini berkenaan dengan kemampuan
untuk melakukan persiapan pengendalian massa,
melaksanakan pengendalian massa dan melakukan
konsolidasi.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Melakukan 1.1. SK Tim/Unit/Regu Pengendalian Massa disiapkan;
Persiapan 1.2. Surat Tugas disiapkan;
Pengendalian1.3. Persiapan sarana dan prasarana dilaksanakan;
Massa 1.4. Strategi pengendalian massa ditentukan.
2. Melaksanakan2.1. Langkah antisipasi terkait keamanan/keselamatan
pengendalian personel dan Sarana dan prasarana disusun;
massa 2.2. Lokasi unjuk rasa didatangi;
2.3. Langkah kerja sesuai instruksi pimpinan
dilaksanakan;
2.4. Posisi yang telah diinstruksikan ditempati;
2.5. Pergerakan massa dikendalikan sesuai instruksi.
3. Melakukan 3.1. Pemeriksanaan pasca pengendalian massa, terkait
Konsolidasi personel, kelengkapan personel dan sarpras
dilaksanakan untuk kemudian dicatat;
3.2. Penataan kembali sarana dan prasarana
pengendalian massa dilaksanakan;
3.3. Laporan hasil pengendalian massa disusun.
BATASAN VARIABEL

a. Kontek variabel
Strategi pengendalian massa meliputi pemilihan teknik/cara/sistem
pengendalian massa yang disesuaikan dengan jumlah pengunjuk rasa
dan ruang/tempat unjuk rasa. Instruksi pimpinan meliputi langkah-
langkah pengendalian, strategi pengendalian dan pembagian tugas
personil.
b. Perlengkapan yang diperlukan
Perlengkapan perorangan pengendalian massa, dan pakaian khusus
pengendalian massa.
c. Tugas yang harus dilakukan untuk memenuhi persyaratan unit
kompetensi ini adalah melakukan persiapan pengendalian massa,
melaksanakan pengendalian massa dan melakukan konsolidasi.
d. Peraturan-peraturan/standar yang diperlukan sebagai dasar atau acuan
dalam melaksanakan tugas untuk memenuhi persyaratan kompetensi.
1) Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
2) Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi
Pamong Praja;
3) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 44 Tahun 2010 tentang
Ketenteraman Ketertiban Umum dalam rangka Penegakan Hak Asasi
Manusia;
-
4040
-
4) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2011 tentang Standar
Operasional Prosedur Polisi Pamong Praja;
5) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 19 Tahun 2013 tentang Pedoman
Pakaian Dinas, Perlengkapan dan Peralatan Operasional Satuan Polisi
Pamong Praja.
PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan tentang hal-hal yang diperlukan pada unit kompetensi ini


harus dinilai secara menyeluruh yang dapat dilakukan dalam simulasi,
lisan/wawancara.

2. Kondisi pengujian
Kondisi pengujian atau penilaian unit kompetensi ini dapat dilakukan
apabila fasilitas dan lokasi simulasi tersedia serta skenario pengendalian
massa tersedia.
3. Pengetahuan yang dibutuhkan
Pengetahuan yang dibutuhkan pada unit kompetensi ini adalah
pengetahuan tentang HAM, hukum dan psikologi massa, kesehatan dan
keselamatan kerja serta lingkungan kerja.
4. Keterampilan yang dibutuhkan
a. Bela diri;
b. Penindakan huru hara;
c. P3K;
d. Manajemen kerumunan;
e. Penggunaan perangkat yang diperlukan.

5. Aspek kritis
a. Mengidentifikasi karakteristik objek pengendalian massa;
b. Mengidentifikasi potensi hambatan dalam melakukan pengendalian
masa;
c. Merumuskan strategi pengendalian massa.

6. Sikap Kerja
Pekerjaan ini dapat dilaksanakan oleh petugas, apabila didukung dengan
sikap disiplin, berani, proaktif, antisipatif dan pengendalian diri.
-
4141
-
KODE UNIT PPP.LM.02.016.01
JUDUL UNIT Melaksanakan deteksi dini
DESKRIPSI UNIT Unit kompetensi ini berkenaan dengan kemampuan
untuk menyusun indikator rawan gangguan
ketentraman masyarakat, ketertiban umum dan
perlindungan masyarakat (trantibumlinmas), melakukan
pengumpulan dan pengolahan data, dan membuat peta
rawan gangguan trantibumlinmas.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menyusun 1.1. Aspek-aspek indikator rawan gangguan
indikator rawan diidentifikasi
gangguan 1.2. Draft indikator rawan gangguan disusun sebagai
trantibumlinmas bahan pembahasan;
1.3. Indikator rawan gangguan diformulasikan sesuai
hasil pembahasan.
2. Melakukan 2.1. Sumber data diidentifikasi;
pengumpulan 2.2. Data dari berbagai sumber dikumpulkan;
dan pengolahan 2.3. Data yang sudah dikumpulkan dipilah menurut
data jenis dan eskalasi gangguan Ketertiban umum dan
Ketentraman Masyarakat;
2.4. Data yang sudah dipilah ditabulasi sesuai dengan
indikator rawan gangguan.
3. Membuat peta 3.1. Tabulasi data rawan gangguan disiapkan;
rawan gangguan 3.2. Informasi rawan gangguan dibedakan menurut
Trantibumlinmas wilayah berdasarkan jenis dan eskalasi;
3.3. Informasi rawan gangguan disusun ke dalam peta
rawan gangguan Ketertiban umum dan Ketentraman
Masyarakat.
4. Menyusun 4.1. Peta rawan gangguan Ketertiban umum dan
Laporan Ketentraman Masyarakat disiapkan;

4.2. Laporan rawan gangguan Ketertiban umum dan


Ketentraman Masyarakat dibuat untuk disampaikan
kepada pimpinan.
BATASAN VARIABEL
a. Kontek variabel
Indikator rawan gangguan termasuk menentukan jenis indikator dan
skor setiap jenis gangguan trantibum untuk menentukan eskalasi potensi
gangguan di masing-masing wilayah.
Tabulasi data rawan berisi informasi eskalasi setiap jenis gangguan
pada setiap wilayah.
peta rawan gangguan adalah gambaran tentang jenis dan eskalasi
gangguan pada satu wilayah tertentu yang dituangkan dalam peta.
b. Perlengkapan yang diperlukan
Komputer/Laptop, ATK, proter, peta dasar daerah, Printer.
-
4242
-
c. Tugas yang harus dilakukan untuk memenuhi persyaratan unit
kompetensi yaitu menyusun indikator rawan gangguan, melakukan
pengumpulan dan pengolahan data, membuat peta rawan gangguan dan
membuat laporan.
d. Peraturan-peraturan/standar yang diperlukan sebagai dasar atau acuan
dalam melaksanakan tugas untuk memenuhi persyaratan kompetensi.
1) Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
2) Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi
Pamong Praja;
3) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2011 tentang Standar
Operasional Prosedur Polisi Pamong Praja.
PANDUAN PENILAIAN
1. Penjelasan tentang hal-hal yang diperlukan pada unit kompetensi ini
harus dinilai secara menyeluruh yang dapat dilakukan dalam bentuk
praktek, lisan/wawancara, dan portofolio sesuai dengan kondisi daerah
yang bersangkutan.
2. Kondisi pengujian
Kondisi pengujian atau penilaian unit kompetensi ini dapat dilakukan
dalam berbagai kondisi baik di dalam maupun di luar ruangan
sepanjang peralatan kerja tersedia.
3. Pengetahuan yang dibutuhkan
Pengetahuan yang dibutuhkan pada unit kompetensi ini adalah
pengetahuan tentang urusan/fungsi ketentraman, ketertiban umum,
perlindungan masyarakat dan pengetahuan analisis data, kesehatan dan
keselamatan kerja serta lingkungan kerja.
4. Keterampilan yang dibutuhkan
a. Penggunaan komputer;
b. Penggunaan IT;
c. Matematika sederhana;
d. P3K;
e. Manajemen kerumunan;
f. Penggunaan perangkat yang diperlukan.

5. Aspek kritis
a. Menetukan indikator kerawanan
b. Membuat peta kerawanan gangguan Ketertiban umum dan
Ketentraman Masyarakat

6. Sikap kerja
Unit kompetensi ini bisa dilaksanakan apabila didukung oleh sikap kerja
taktis, analitis, konsutatif dan kolaboratif.
-
4343
-
KODE UNIT PPP.LM.02.017.01
JUDUL UNIT Melakukan mobilisasi linmas
DESKRIPSI UNIT Unit kompetensi ini berkenaan dengan Kemampuan
mengidentifikasi kebutuhan mobilisasi, menentukan
anggota linmas yang akan ditugaskan, melakukan
pemanggilan anggota linmas, menugaskan anggota
linmas, pengembalian anggota linmas.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Mengidentifikasi 1.1. Perintah mobilisasi yang menggunakan anggota
kebutuhan linmas diidentifkasi
mobilisasi 1.2. Legalisasi surat perintah diperiksa
1.3. Kebutuhan anggota linmas ditentukan;
1.4. Jadwal penugasan disusun.
2. Melakukan 2.1. Kriteria anggota linmas yang diperlukan
pemanggilan diidentifikasi
anggota linmas 2.2. Surat pemanggilan penugasan dibuat untuk
disampaikan kepada anggota linmas melalui
Komandan Satuan linmas desa/kelurahan;
2.3. Penerimaan anggota linmas yang telah dipanggil
dilaksanakan .
3. Menugaskan 3.1. Arahan terkait penugasan disampaikan
anggota linmas 3.2. Penyerahan sarana dan prasarana untuk
melaksanakan tugas dilaksanakan ;
3.3. Penyediaan akomodasi Sarana dan prasarana
diperiksa ulang ;
3.4. Pemberangkatan anggota satlinmas ke tempat tugas
dilaksanakan;
3.5. Pelaksanaan tugas dimonitor.
4. Melaksanakan 1.1. Penjemputan anggota linmas dari tempat tugas
pengaturan dilaksanakan;
anggota linmas 1.2. Sarana dan prasarana dikumpulkan untuk proses
pasca tugas pemeriksaan ;
1.3. Proses pengembalian anggota linmas ke satuan
masing-masing dilaksanakan;
1.4. Laporan hasil mobilisasi linmas disusun.
BATASAN VARIABEL
a. Kontek variabel
Kebutuhan anggota linmas termasuk jumlah, keterampilan, kesediaan
untuk dimobilisasi sesuai lokasi dan lama penugasan.
Sarana dan prasarana termasuk sarana prasana mobilisasi, sarana
prasarana di tempat tugas, dan sarana prasarana perorangan.

b. Perlengkapan yang diperlukan


Komputer/Laptop, ATK, dan Printer, perlengkapan perorangan sesuai
kondisi tugas.

c. Tugas yang harus dilakukan untuk memenuhi persyaratan unit


kompetensi adalah Kemampuan mendentifikasi kebutuhan mobilisasi,
-
4444
-
menentukan anggota satlinmas yang akan ditugaskan, melakukan
pemanggilan anggota satlinmas, menugaskan anggota satlinmas,
pengembalian anggota satlinmas.

d. Peraturan-peraturan/standar yang diperlukan sebagai dasar atau acuan


dalam melaksanakan tugas untuk memenuhi persyaratan kompetensi.
1) Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
2) Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong
Praja;
3) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 44 Tahun 2010 tentang
Ketenteraman Ketertiban Umum berdasarkan Hak Asasi Manusia;
4) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2011 tentang Standar
Operasional Prosedur Polisi Pamong Praja.
PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan tentang hal-hal yang diperlukan


Pengujian unit kompetensi ini dilakukan dengan cara wawancara dimana
pegawai diminta untuk menjelaskan proses mobilisasi anggota satlinmas
mulai dari mengidentifikasi kebutuhan mobilisasi, menentukan anggota
satlinmas yang akan ditugaskan, melakukan pemanggilan anggota
satlinmas, menugaskan anggota satlinmas, sampai pengembalian
anggota satlinmas.

2. Kondisi pengujian
Kondisi pengujian atau penilaian unit kompetensi ini dapat dilakukan
dalam semua kondisi.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan


Pengetahuan yang dibutuhkan pada unit kompetensi ini adalah
pengetahuan manajemen SDM serta kesehatan dan keselamatan kerja
serta lingkungan kerja.

4. Keterampilan yang dibutuhkan


a. Penggunaan komputer;
b. Penyusunan Tata Naskah Dinas;
c. P3K;
d. Manajemen kerumunan;
e. Penggunaan perangkat yang diperlukan.

5. Aspek kritis
a. Menetukan kriteria anggota linmas yang dibutuhkan;
b. Memastikan ketersediaan kebutuhan mobilisasi;
c. Memberikan arahan kepada anggota linmas.

6. Sikap kerja
Unit kompetensi ini bisa dilaksanakan apabila didukung oleh sikap kerja
persuasif, diplomatis, komunikatif dan antisipatif.
-
4545
-
KODE UNIT PPP.LM.02.018.01
JUDUL UNIT Melakukan pendataan dan pelatihan Satlinmas
DESKRIPSI UNIT Unit kompetensi ini berkenaan dengan Kemampuan
untuk menyiapkan surat pendataan, pengumpulan data
anggota linmas, menyusun buku induk dan memberikan
pelatihan kepada satlinmas.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menyiapkan 1.1. Surat permintaan data linmas setiap
surat Desa/Kelurahan dibuat;
Pendataan 1.2. Surat permintaan data linmas disampaikan ke
Desa/Kelurahan;
1.3. Bukti tanda terima pengiriman surat diminta.
2. Pengumpulan 2.1. Surat penyampaian data anggota linmas di
data anggota desa/kelurahan diterima;
Linmas 2.2. Format tabulasi data dibuat;
2.3. Data anggota linmas ditabulasi.
3. Menyusun 3.1. Buku induk anggota linmas disiapkan;
buku induk 3.2. Data anggota linmas setiap desa/kelurahan disusun
ke dalam buku induk;
3.3. Data anggota linmas dikelompokan menurut wilayah
kecamatan atau menurut pengelompokan lainnya.
4. Menyusun 4.1 Kebutuhan keahlian/keterampilan linmas
perencanaan diidentifikasi;
pelatihan
4.2 Jumlah anggota yang akan dilatih ditentukan;
linmas
4.3 Frekuensi pelatihan untuk masing-masing jenis
pelatihan ditentukan;
4.4 Program pelatihan disusun.
BATASAN VARIABEL
a. Kontek variabel
Data linmas meliputi identitas diri, keterampilan yang dimiliki, dasar
pengangkatannya, dan lama bertugas.
Buku induk termasuk informasi anggota linmas tingkat
provinsi/kabupaten/kota yang telah dikelompokan menurut wilayah
adiministrasi.

b. Perlengkapan yang diperlukan berupa komputer/laptop, ATK dan printer.

c. Tugas yang harus dilakukan untuk memenuhi persyaratan unit


kompetensi adalah Kemampuan untuk menyiapkan surat pendataan,
pengumpulan data anggota linmas, dan menyusun buku induk.

d. Peraturan-peraturan/standar yang diperlukan sebagai dasar atau acuan


dalam melaksanakan tugas untuk memenuhi persyaratan kompetensi.
1) Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
2) Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong
Praja;
-
4646
-
3) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 44 Tahun 2010 tentang
Ketenteraman Ketertiban Umum berdasarkan Hak Asasi Manusia;
4) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2011 tentang Standar
Operasional Prosedur Polisi Pamong Praja.

PANDUAN PENILAIAN
1. Penjelasan tentang hal-hal yang diperlukan
Pengujian unit kompetensi ini dilakukan dengan cara simulasi/praktek,
lisan/wawancara, dan portofolio sesuai dengan kondisi daerah yang
bersangkutan dimana pegawai yang bersangkutan diminta untuk
membuat surat permintaan data anggota linmas, menyiapkan format
tabulasi data, dan format buku induk lisan/wawancara, dan portofolio
sesuai dengan kondisi daerah yang bersangkutan.

2. Kondisi pengujian
Kondisi pengujian atau penilaian unit kompetensi ini dapat dilakukan
dalam semua kondisi.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan


Pengetahuan yang dibutuhkan pada unit kompetensi ini adalah
pengetahuan administrasi perkantoran, kesehatan dan keselamatan
kerja serta lingkungan kerja.

4. Keterampilan yang dibutuhkan


a. Penggunaan komputer;
b. Penyusunan Tata Naskah Dinas;
c. P3K;
d. Manajemen kerumunan;
e. Penggunaan perangkat yang diperlukan.

5. Aspek kritis
a. Membuat surat;
b. Melakukan pengelompokan anggota linmas;
c. Menetukan topik pelatihan linmas.

6. Sikap kerja
Unit kompetensi ini bisa dilaksanakan apabila didukung oleh sikap kerja
diplomatis, kolaboratif, komunikatif dan kreatif.

MENTERI DALAM NEGERI


REPUBLIK INDONESIA

TJAHJO KUMOLO

Anda mungkin juga menyukai