DKI JAKARTA
MODUL
POKOK-POKOK MANAJEMEN PNS
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Modul Diklat Manajemen Pegawai
Negeri Sipil, dengan judul Pokok-Pokok Manajemen PNS. Penyusunan modul ini
sangat penting dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pendidikan dan
Pelatihan Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS) sehingga dapat menghasilkan
Peserta Diklat yang memiliki Kompetensi di bidang pelayanan publik yang Profesional.
Modul ini membahas tentang Dasar Hukum Manajemen PNS, Fungsi dan Tugas
PNS Pengelolaan Kepegawaian, Hak-hak PNS, Kewajiban dan Nilai-Nilai Dasar
Profesi. Selain itu, dalam modul ini pun dilengkapi oleh latihan-latihan, guna
peningkatan pemahaman terhadap modul ini.
Berbagai penyesuaian tentu saja dapat dilakukan untuk membuat modul Pokok-
Pokok Manajemen PNS menjadi lebih efektif. Modul ini diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan bagi peserta Diklat Manajemen PNS. Namun demikian saran dan masukan
dari peserta dan pemangku kepentingan bagi pengembangan materi pembelajaran
tetap dibutuhkan demi perbaikan modul ini di masa yang akan datang.
KEPALA BPSDM
PROVINSI DKI JAKARTA
TTD
BUDIHASTUTI
NIP 195903151985032005
i
DAFTAR ISI
ii
E. Perlindungan .......................................................................................... 108
F. Pengembangan Kompetensi .................................................................. 121
G. Latihan .................................................................................................... 124
H. Rangkuman ............................................................................................ 124
I. Evaluasi .................................................................................................. 126
GLOSARIUM......................................................................................................... 143
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. DESKRIPSI SINGKAT
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Kompetensi Dasar
Hasil Belajar :
terbagi menjadi :
terdiri dari :
a. Bagian Kesatu : Umum – pasal 309
b. Bagian Kedua : Jenis Cuti – Pasal 310
c. Bagian Ketiga : Cuti Tahunan – pasal 311 s.d pasal 315
d. Bagian Keempat : Cuti Besar – pasal 316 s.d pasal 318
e. Bagian Kelima : Cuti Sakit – pasal 319 s.d pasal 324
f. Bagian Keenam : Cuti Melahirkan – pasal 325 s.d pasal 327
g. Bagian Ketujuh : Cuti Karena Alasan Penting – pasal 328 s.d
pasal 332
h. Bagian Kedelapan : Cuti Bersama – pasal 333
i. Bagian Kesembilan : Cuti di Luar Tanggungan Negara – pasal
334 s.d pasal 337.
j. Bagian Kesepuluh : Ketentuan Lain Terkait Cuti – pasal 338
s.d pasal 341
terdiri dari :
14. BAB XIV : KETENTUAN PERALIHAN – pasal 351 s.d pasal 361
13. Dasar hukum terkait jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
dan
D. LATIHAN
E. RANGKUMAN
F. EVALUASI
Hasil Belajar :
A. PENGELOLAAN KEPEGAWAIAN
1. Pengertian PNS
2. Pengelolaan Kepegawaian
1. Perencanaan Pegawai
3. Pengendalian Pegawai
a. Sekretariat Daerah
b. Sekretariat DPRD
c. Biro
d. Inspektorat
e. Dinas
f. Badan
g. Sekretariat Kota/Kab
h. Unit Pelaksana Teknis Badan/Dinas
i. Cabang Dinas
j. Kantor
k. BUMD
l. RSKD/RSUD/RS Kecamatan
m. Kecamatan
n. Lurah
d. Pengembangan karier
e. Pola karier
f. Mutasi
h. Penilaian kinerja
j. Penghargaan
1) Tanda kehormatan
2) Kenaikan pangkat istimewa
3) Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi,
dan/atau
4) Kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau acara
kenegaraan.
l. Pemberhentian
C. LATIHAN
Hasil Belajar :
1. Gaji Pokok
Tabel. 4.1
Besaran Gaji Golongan I Berdasarkan Pangkat/Golongan dan Masa Kerja
MKG Golongan I
a b c d
0 1.486.500
1
2 1.533.400
3 1.623.400 1.692.100 1.763.600
4 1.581.700
5 1.674.500 1.745.400 1.819.200
6 1.631.500
Tabel. 4.2
Besaran Gaji Golongan II Berdasarkan Pangkat/Golongan dan Masa
Kerja
MKG Golongan II
a b c d
0 1.926.000
1 1.956.300
2
3 2.017.900 2.103.300 2.192.300 2.285.000
4
5 2.081.500 2.169.500 2.261.300 2.357.000
6
Tabel. 4.3
Besaran Gaji Golongan III Berdasarkan Pangkat/Golongan dan Masa
Kerja
Tabel. 4.4
Besaran Gaji Golongan IV Berdasarkan Pangkat/Golongan dan Masa
Kerja
MKG Golongan IV
a b c d e
0 2.899.500 3.022.100 3.149.900 3.283.200 3.422.100
1
2 2.990.800 3.117.300 3.249.100 3.386.600 3.529.800
3
4 3.085.000 3.215.500 3.351.500 3.493.200 3.641.000
5
Dari penjelasan diatas berapakah Gaji pokok Pardi pada saat april 2017
tersebut? Dan pada berapa pula gaji Pardi pada 01 Maret 2016?
Jelaskan.
Jawaban :
Gaji Pardi pada 01
Maret 2016pangkat Juru
- Pada 01 April 2015 Pardi menhgalami kenaikan
Golongan Ruang I/c dengan masa kerja 12 Tahun 01 Bulan. Sehingga
gajinya pada saat itu adalah sebesar Rp. 1.915.500,- (Satu juta
sembilan ratus lima belas ribu lima ratus rupiah). pada tabel.4.1 terlihat
besaran gaji pardi berada pada masa kerja 11 tahun, karena
perhitungan gaji yang tidak tercantum pada masa kerja golongan akan
mengikut kolom dibawahnya.
Maria adalah CPNS pada Biro Umum Setda Provinsi DKI Jakarta yang
baru diangkat pada tahun 2015 TMT 01 Maret 2014 dengan pangkat
Pengatur Muda (II/a). Pada 1 Oktober 2017 berapakah gaji pokok Maria?
Jawaban :
2. Tunjangan Istri/Suami
Jika seorang PNS telah menikah secara sah, maka PNS yang
bersangkutan berhak untuk mendapatkan tunjangan istri/suami.
Besaran tunjangan istri/suami adalah 10% dari gaji pokok dan
diberikan hanya kepada 1 istri/suami yang sah. Jadi, seandainya
seorang PNS mempunyai lebih dari 1 istri, maka hanya dapat
dibayarkan 1 istri saja sebesar 10%.
Penjelasan :
3. Tunjangan Anak
Yang dimaksud Anak dalam hal ini adalah anak kandung, anak
tiri, dan anak angkat. Jika PNS mempunyai anak sebagaimana
dijelaskan dapat mengajukan tunjangan anak. Tunjangan anak
besarnya 2% dari gaji pokok dari masing-masing anak. Anak yang
dapat ditanggung maksimal 2 (dua) orang, kecuali PNS yang
pada tanggal 1 Maret 1994 telah memperoleh tunjangan anak
untuk lebih dari 2 (dua) anak, maka tetap diberikan sejumlah anak
pada tanggal tersebut. Namun untuk kasus seperti ini apabila
setelah 1 Maret 1994 si anak dewasa, kawin, atau meninggal
maka hanya diberikan maksimal kepada 2 anak. Atau dengan
pengkodean K2, yang artinya kawin dengan 2 orang tanggungan
anak.
Ketentuan anak untuk bisa diberikan tunjangan anak adalah :
a) Belum melampaui batas usia 21 tahun, atau dapat
diperpanjang sampai usia 25 tahun apabila anak tersebut
masih bersekolah.
b) Tidak atau belum menikah (meskipun usianya belum sampai
21 tahun).
c) Tidak mempunyai penghasilan sendiri.
d) Nyata menjadi tanggungan PNS yang bersangkutan.
Penjelasan :
4. Tunjangan Umum
Tabel. 4.5
Besaran Tunjangan Umum Sesuai dengan Perpres Nomor 12 Tahun
2006
1. IV Rp. 190.000,-
3. II Rp. 180.000,-
4. I Rp. 175.000,-
5. Tunjangan Beras
Pada contoh kasus 4.5 ini adalah melanjutkan contoh kasus 4.4
diatas bahwa Hari dengan status K2, berapakah besaran
tunjangan beras yang diperoleh oleh keluarga ini?
Penjelasan :
6. Tunjangan Jabatan
1. IA Rp. 5.500.000,-
2. IB Rp. 4.375.000,-
3. II A Rp. 3.250.000,-
4. II B Rp. 2.025.000,-
5. III A Rp. 1.260.000,-
6. III B Rp. 980.000,-
7. IV A Rp. 540.000,-
8. IV B Rp. 490.000,-
9. VA Rp. 360.000,-
Hak Gaji dan tunjangan yang telah diuraikan diatas semuanya melekat
pada penghasilan yang diterima tiap bulannya. Tentunya dalam
pemberian hak gaji dan tunjangan yang melekat pada penghasilan rutin
tersebut sering sekali timbul permasalahan yang ditemui oleh PNS.
Berikut ini penulis menyajikan contoh-contoh kasus yang berkaitan
dengan penghasilan rutin bulanan berupa gaji pokok dan tunjangan yang
melekat pada penghasilan rutin bulanan.
Penjelasan :
Penjelasan :
Penjelasan :
Penjelasan :
7. Tunjangan Kinerja
Tabel. 4.8
Nilai Point TKD PNS Provinsi DKI Jakarta
Tabel. 4.9
Unsur dan persentase Penilaian TKD PNS Guru, Kepala/Wakil
Kepala Sekolah, Pengawas, Penilik, Pamong Belajar dan Calon
PNS
Tabel.4.10
Besaran TKD Kepala Sekolah
Tabel.4.11
Besaran TKD Wakil Kepala Sekolah
Tabel.4.12
Besaran TKD PNS Guru
Tabel.4.13
Besaran TKD Pengawas Sekolah
Tabel.4.14
Besaran TKD Penilik Sekolah
Tabel. 4.15
Besaran TKD Pamong Belajar
14) PNS dan Calon PNS pada Badan Pajak dan Retribusi Daerah
15) PNS dan Calon PNS yang sakit lebih dari 3 (tiga) bulan
berturut-turut.
c. PNS dan Calon PNS yang izin tidak masuk kerja, batas
maksimal waktu efektif dikurangi sebesar 300 (tiga ratus)
menit per hari serta dilarang melakukan input aktivitas kerja.
d. PNS dan Calon PNS yang izin kurang dari 1 (satu) hari, batas
maksimal waktu efektif dikurangi sebesar 150 (seratus lima
puluh) menit per izin.
e. PNS dan Calon PNS yang sakit 1 (satu) hari sampai dengan
2 (dua) hari berturut-turut, batas maksimal waktu efektif
dikurangi sebesar 300 (tiga Ratus) menit perhari serta
dilarang mealkukan input aktivitas kerja.
f. PNS dan Calon PNS yang cuti sakit lebih dari 2 (dua) hari
berturut-turut, batas maksimal waktu efektif dikurangi sebesar
240 (dua ratus empat puluh) menit per hari dan capaian
waktu efektif ditambah 60 (enam puluh) menit per hari serta
dilarang melakukan input aktivitas kerja.
b. Izin sebesar 2,5 % (dua koma lima persen( dari TKD bersih
yang akan diterima.
450 menit
1. Cuti Tahunan
Penjelasan :
Penjelasan :
- Sisa cuti Mirla pada Tahun 2017 adalah 9 hari diperoleh dari:
Penjelasan :
Penjelasan :
hak cuti tahunan - cuti yang telah diambil pada tahun berjalan
Penjelasan :
Penjelasan :
Penjelasan :
Penjelasan :
Penjelasan :
3. Cuti Sakit
4. Cuti Melahirkan
a. Ibu, bapak, isteri atau suami, anak, adik, kakak, mertua, atau
menantu sakit keras atau meninggal dunia;
c. Melangsungkan perkawinan.
Penjelasan :
c. Hak atas cuti untuk jenis cuti tahunan, cuti besar, cuti sakit,
cuti melahirkan, cuti karena alasan penting, yang akan dijal-
ankan di luar negeri, hanya dapat diberikan oleh PPK.
1. Jaminan Pensiun
1) Meninggal dunia
Penjelasan :
b. Manfaat Pensiun
2) Pensiun Cacat
Manfaat pensiun cacat diterima oleh peserta yang
mengalami cacat total tetap sebelum mencapai usia
pensiun. Hak atas manfaat pensiun cacat diperhitungkan
mulai tanggal 1 bulan berikutnya setelah peserta
ditetpakna mengalami cacat total. Hak atas manfaat
pensiun cacat berakhir pada saat peserta meninggal
dunia atau tidak lagi memenuhi defenisi cacat total tetap.
4) Pensiun Anak
Manfaat Pensiun anak diterima oleh anak dalam hal :
a) Peserta meninggal
b. Iuran Tabungan
1. Jaminan Kesehatan
a. Administrasi pelayanan
b. Pelayanan promotif dan preventif
c. Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis;
a. Perawatan
b. Santunan
h) Biaya pemakaman
Tabel. 4.16
Persentase Santunan Cacat Tetap Sebagian Dan Cacat-
Cacat Lainnya.
29. Impotensi 33
a. kurang dari 5 cm 11
a. 51% - 70% 44
b. 26% - 50% 22
Contoh 4.22
Penjelasan :
c. Tunjangan Cacat
a. Santunan Sekaligus,
d. Bantuan Beasiswa.
4. Bantuan Hukum
F. PENGEMBANGAN KOMPETENSI
H. RANGKUMAN
2. Gaji terdiri dari gaji pokok dan tunjangan yang melekat dalam gaji
yang diterima setiap bulan terdiri dari gaji pokok, tunjangan
istri/suami, tunjangan anak,, Tunjangan Jabatan, Tunjangan Be-
Modul Pokok-Pokok Manajemen PNS 123
ras, dan untuk PNS/CPNS (pelaksana) mendapatkan tunjangan
Umum. Selain gaji, PNS juga menerima tunjangan dan fasilitas
lainnya. Tunjangan meliputi tunjangan kinerja dan tunjangan ke-
mahalan. Tunjangan kinerja dibayarkan sesuai pencapaian kiner-
ja. Tunjangan kemahalan dibayarkan sesuai dengan tingkat ke-
mahalan berdasarkan indeks harga yang berlaku di daerah mas-
ing-masing.
3. Cuti Pegawai Negeri Sipil adalah keadaan tidak masuk kerja yang
diizinkan dalam jangka waktu tertentu setelah mendapatkan
persetujuan dari Pejabat Pembina Kepegawaian atau pejabat
lainnya yang memiliki kewenangan untuk memberikan izin cuti.
Cuti terdiri dari a) cuti tahunan, b) cuti besar, c) cuti sakit, d) cuti
melahirkan, e) cuti karena alasan penting, f) cuti bersama, dan, g)
cuti di luar tanggungan negara.
4. PNS berhak atas jaminan pensiun dan jaminan hari tua sebagai
perlindungan kesinambungan penghasilan hari tua, sebagai hak,
dan sebagai penghargaan atas pengabdian PNS.
Hasil Belajar :
1. Menyalahgunakan wewenang;
2. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi
dan/atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang
lain;
3. Tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk nega-
ra lain dan/atau lembaga atau organisasi internasional;
4. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga
swadaya masyarakat asing;
5. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau
meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak,
dokumen atau surat berharga milik negara secara tidak sah;
6. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, temansejawat,
bawahan, atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan ker-
janya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau
pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung merugikan
negara;
1. Nilai Dasar
F. EVALUASI
A. KESIMPULAN
.
B. TINDAK LANJUT
C. UMPAN BALIK
Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka
waktu tertentu setelah mendapatkan persetujuan dari PPK atau
pejabat lainnya yang memiliki kewenangan untuk memberikan izin
cuti.