Anda di halaman 1dari 16

ASSESSMENT CENTER

NAMA KELOMPOK :
Evania Avila Liandy 201810215181
Guntur Putra Alam 201810215169
Rico Widya Auliano 201810215193
Sukman Wijaya 201810215205
Suwita Aldi Syahputra 201810215194
1.Pengertian Assesment
Assessment Center adalah suatu metoda penilaian yang digunakan
untuk menilai dan mengevaluasi kapasitas seseorang secara
komprehensif berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan
secara sistematis dari hasil analisis pekerjaan, sehingga diharapkan
hasil yang diperoleh mampu menggambarkan kriteria spesifik sesuai
yang dituntut oleh persyaratan jabatan yang ada. Metoda ini lebih
lazim digunakan untuk menilai kemampuan calon yang akan
diproyeksikan untuk menduduki posisi manajerial, baik calon dari
luar perusahaan, maupun untuk kepentingan promosi jabatan.
Tahapan Pra-Assesment
Sebelum Assessment Center di-lakukan, diperlukan
sejumlah langkah persiapan, yaitu: (1) melakukan
analisis pekerjaan, (2) menentukan kriteria sukses
jabatan tersebut, (3) menentukan dimensi atau
persyaratan jabatan, (4) menetapkan bentuk simulasi,
(5) menyusun materi untuk simulasi.
TAHAP PERTAMA (1) :
Melakukan analisis pekerjaan, dimaksudkan untuk
menyusun uraian pekerjaan (job description) dari jabatan
yang akan di isi. Misalnya kita akan mencari seorang
Marketing Manager. Maka, uraian jabatan Marketing
Manager harus disusun secara jelas dan operasional.
TAHAP KEDUA (2) :
Setelah uraian pekerjaannya jelas, tindakan selanjutnya
adalah menentukan kriteria sukses dari jabatan tersebut.
Contoh kriteria sukses seorang Marketing Manager adalah:
strategi pemasaran yang efektif, tercapainya target
penjualan, biaya operasional yang efisien, team work yang
solid dan produktif.
TAHAP KETIGA (3) :
Dimensi adalah sejumlah faktor yang dianggap mewakili dan harus dimiliki oleh
calon pemegang jabatan agar yang bersangkutan mampu mencapai kriteria
sukses yang telah ditetapkan. Contoh dimensi untuk seorang Marketing
Manager adalah:
Assessor harusnya seorang yang benar-benar terlatih dalam bidangnya, baik
dalam bidang pemahaman perilaku manusia maupun pemahaman dalam bidang
pekerjaan yang diamati. kemampuan analisis, kemampuan memahami masalah
dan mengambil keputusan, jiwa wirausaha, kemampuan merencana dan
mengorganisasi, kemampuan komunikasi lisan, kemampuan komunikasi tertulis,
memiliki keterampilan sosial, kepemimpinan, tahan terhadap stress.
LANJUTAN TAHAP KETIGA (3) :
Dimensi ini seharusnya ditetapkan oleh seorang yang mengetahui
secara persis isi jabatan tersebut (seorang job content expert)
melalui sejumlah observasi dan/atau angket. Angket dimak¬sudkan
untuk mengukur dimensi-dimensi apa saja yang ada dalam suatu
jabatan dan kemudian menentukan ranking dimensi tersebut dari
yang paling penting (dibutuhkan) sampai yang kurang penting. Hasil
observasi dan/atau angket tadi kemudian diuji validitasnya dengan
metoda statistik.
TAHAP KEEMPAT (4) :
Setelah dimensi siap, kemudian kita harus menetapkan bentuk
simulasi yang akan digunakan dalam proses penilaian terhadap calon
atau assessees. Bentuk simulasi yang digunakan harus dapat
menstimulasi munculnya dimensi-dimensi yang telah ditetapkan,
sehingga dapat diamati kapasitas assessees dalam setiap dimensi
yang telah ditetapkan. Bentuk simulasi yang biasa digunakan adalah
sebagai berikut: (a) Leaderless Croup Discussions, (b) In-basket
Exercises, (c) Interview Role Plays, (d) Business Games, (e) Analysis
Exercises, (f) Presentation Exercises.
LANJUTAN TAHAP KEEMPAT (4) :
Leaderless Group Discussions adalah diskusi kelompok tanpa
penunjukkan seorang pemimpin, yang memungkinkan setiap
anggota ke-lompok memanifestasikan potensinya. Dalam simulasi ini
antara lain dapat diamati kemampuan seseorang dalam
mengarahkan dan memimpin kelompok, kemampuan men-jelaskan
gagasan sehingga bisa diterima orang lain, kemampuan determinasi,
dan lain-lain.
LANJUTAN TAHAP KEEMPAT (4) :
In-basket Exercises adalah bentuk latihan di mana assessees diminta
menyimpulkan dan memecahkan suatu masalah melalui sejumlah data
dan informasi yang disediakan secara terpisah-pisah, baik dari data
korespondensi, data yang lalu, dan lain-lain. Dari simulasi antara lain
dapat diamati kemampuan analisis dan sintetis, kemampuan
merencana dan meng¬organisasi, serta kemampuan logis.
Sedangkan dalam Interview Role Plays, si assessees berperan sebagai
manajer yang melakukan interview guna pemecahan masalah. Dalam
simulasi ini antara lain dapat diungkap kemampuan komunikasi,
sistematika berpikir, dan lain-lain.
LANJUTAN TAHAP KEEMPAT (4) :
Business Games adalah bentuk simulasi yang lengkap yang
disesuaikan dengan situasi nyata dunia bisnis. Bentuk simulasi ini
adalah yang paling lengkap mengungkap kemampuan seseorang
dalam menjalankan bisnis, seperti: kemampuan merencana dan
mengorganisasi, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan
kewirausahaan (entrepreneurship), ketahanan terhadap stress,
kreativitas, dan lain-lain.
LANJUTAN TAHAP KEEMPAT (4) :
Analysis Exercises adalah bentuk latihan dengan membahas kasus.
Bentuk simulasi ini terutama untuk mengungkap kemampuan
analisis dan sintetis.
Dalam Presentation Exercises, assessees diminta melakukan
presentasi. Bentuk simulasi ini lebih dimaksudkan untuk
mengungkap sistematika berpikir dan kemampuan mengemukakan
gagasan.
LANJUTAN TAHAP KEEMPAT (4) :
Bagian akhir dari tahap pra-assessment center adalah penyusunan
materi simulasi. Di sini kita berusaha menyusun item atau materi-
materi yang akan menjadi obyek bahasan/diskusi/latihan dalam
masing-masing bentuk simulasi yang telah ditetapkan. Materi-materi
ini harus diuji validitasnya melalui proses uji statistik sehingga
materi-materi tadi benar-benar mengungkap dimensi-dimensi yang
telah ditetapkan.
PELAKSANAAN ASSESMENT CENTER
Dalam proses assessment, assessor atau si penilai memegang peran yang
penting dan dominan karena ia harus mengikuti dan mengamati seluruh proses
dengan seksama untuk mengevaluasi setiap dimensi yang telah ditetapkan dan
memberikan nilai dalam bentuk angka yang ditulis dalam formulir yang telah
disediakan. Oleh karena itu assessor harusnya seorang yang benar-benar terlatih
dalam bidangnya, baik dalam bidang pemahaman perilaku manusia maupun
pemahaman dalam bidang pekerjaan yang diamati. Jumlah assessor yang
disarankan adalah 3-4 orang dengan jumlah assessees 6-8 orang. Pelaksanaan
assessment biasanya Sekitar 2-3 hari, dengan menggunakan beragam bentuk
simulasi yang ada. Untuk menyiapkan hasilnya, assessors memerlukan waktu 2
hari lagi untuk mendiskusikan hasil pengamatan dan penilaian masing-masing
assessor, membuat laporannya, dan memberikan umpan-balik (feedback) atas
kesimpulan yang didapat dari hasil penilaiannya tersebut.
KESIMPULAN
Assessment Center adalah suatu metoda pelengkap dari metoda-metoda yang
telah ada sebelumnya yang nyata-nyata mampu meningkatkan akurasi dalam
penempatan orang yang tepat dalam jabatan yang tepat. Dalam hubungannya
dengan career planning, metoda assessment center bisa membantu melacak
calon-calon potensial dan menyiapkan calon-calon tersebut (dengan mengetahui
kelemahan-kelemahan yang ada dan tindakan untuk mengatasinya — seperti
mengikuti pelatihan, dan lain-lain) untuk menduduki jabatan-jabatan tertentu
dalam perusahaan.
Assessment Center adalah suatu metoda pelengkap dari metoda-metoda yang
telah ada sebelumnya yang nyata-nyata mampu meningkatkan akurasi dalam
penempatan orang yang tepat dalam jabatan yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai