Anda di halaman 1dari 11

PEMBERIAN VAKSINASI PADA PETUGAS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

.................. ......... 1 dari 2

Ditetapkan,
STANDAR
Direktur RSUD Mampang Prapatan
PROSEDUR Tanggal Terbit

OPERASIONAL …

(SPO)
dr. Dewi Sri Rachmawati S,Sp.A

Suatu imunisasi aktif dengan pemberian vaksin (antigen) yang


PENGERTIAN dapat merangsang pembentukan imunitas (antibodi) dari sistem
imun di dalam tubuh.
Sebagai acuan pada penatalaksanaan pemberian vaksinasi pada
TUJUAN petugas kesehatan,penunjang dan petugas kebersihan yang
bertugas di unit pelayanan kesehatan di RS
1. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
436/Menkes/SK/VI/1993 tentang Standar Pelayanan Rumah
Sakit dan Standar Pelayanan Medis.
KEBIJAKAN 3. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah
Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, Depkes RI,
2011
4. SK Direktur tentang Pemberian Vaksinasi Difteri di RSUD
Mampang Prapatan

1. Tim Komite PPI menginventarisir Karyawan yang akan diberikan


vaksinasi Difteri
2. Sebelum diberikan vaksinasi diberikan informasi mengenai
vaksinasi difteri
PROSEDUR 3. Pemberian vaksinasi difteri dilakukan bertahap tanpa
mengganggu pelayanan di RSUD Mampang Prapatan
4. Bagi karyawan yang sudah dilakukan vaksinasi difteri tidak
diberikan vaksinasi difteri lagi
5. Selesai pelaksanaan difteri dilaporkan jumlah karyawan dan
pemakaian obat yang digunakan kepada direktur
UNIT TERKAIT Seluruh karyawan RSUD Mampang Prapatan
PEMILIHAN BAHAN MAKANAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman

.................. ......... 1 dari 2

Ditetapkan,

STANDAR Kepala RSUK Mampang Prapatan

PROSEDUR Tanggal Terbit

OPERASIONAL …

(SPO)

dr. Dewi Sri Rachmawati S,Sp.A

Proses pemilihan bahan makanan yang meliputi : kerusakan atau kebusukan


PENGERTIAN bahan makanan, mutu bahan makanan, dan keamanan suatu produk bahan
makanan.

TUJUAN Agar didapat bahan makanan yang baik dan berkualitas.

1. PP Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan


2. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN NO.1168/MENKES/PER/1999 TENTANG BAHAN TAMBAHAN PANGAN.
3. KEPMENKES 1204/MENKES/KEP/X/2004 TENTANG Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit

1. Memilih dan ciri makanan yang berkualitas.


a. Makanan bebas adi debu, serangga, serta mikroba.
b. Kondisi baik atau sebelum melewati tanggal kadaluarsa.
c. Perhatikan warna bahan makanan apakah menggunakan bahan
makanan tambahan atau zat pewarna.
d. Tingkat kesegaran bahan makanan.
PROSEDUR e. Amati komposisi bahan makanan apakah mengandung zat yang
berbahaya atau tidak.
f. Apabila bahan makanan import pastikan sudah memiliki izin edar.
2. Mengetahui tanda-tanda kerusakan bahan makanan.
a. Tanda kerusakan daging dan produk olahnya.
b. Tanda kerusakan ikan dan produk olahnya.
c. Tanda kerusakan susu dan produk olahnya.
d. Tanda kerusakan telur dan produk olahnya.
e. Tanda kerusakan sayur dan buah.
f. Tanda kerusakan biji-bijian, kacang-kacangan, dan umbi-umbian.
g. Tanda kerusakan saos, kecap.

3. Penggunaan bahan makanan tambahan.


Pemakaian BTP yang dapat dibenarkan dengan memenuhi persyaratan.
a. Dapat mempertahankan kualitas gizi bahan makanan.
b. Peningkatan kualitas simpan bahan makanan.
c. Membuat bahan makanan menjadi lebih menarik bagi konsumen.
d. Bagi konsumen yang memerlukan diet khusus mendapatkan bahan
makanan yang dikendaki.
e. Tidak bereaksi dengan bahan makanan dan alat makan.
( disesuaikan dengan Permenkes RI No. 1168/Menkes/Per/X/1999)

UNIT TERKAIT 1. Dapur

1. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Kementerian Kesehatan Republik


LAMPIRAN
Indonesia. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. 2013.

Yang menyetujui, Yang membuat,

drg. Roselyne Tobing, MARS

Ka. Sie Keperawatan dan Penunjang Medik

PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

.................. ......... 1 dari 2


Ditetapkan,

STANDAR Kepala RSUK Mampang Prapatan

PROSEDUR Tanggal Terbit

OPERASIONAL …

(SPO)

dr. Dewi Sri Rachmawati S,Sp.A

suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara keamanan makanan (kering


PENGERTIAN atau basah) baik kualitas maupun kuantitas (termasuk standar mutu gizi) pada
tempat yang sesuai dengan karakteristik bahan makanannya.

TUJUAN Menjaga makanan agar tetap aman untuk dikonsumsii.

1. PP Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan


2. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN NO.1168/MENKES/PER/1999 TENTANG BAHAN TAMBAHAN PANGAN.
3. KEPMENKES 1204/MENKES/KEP/X/2004 TENTANG Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit

1. Tempat penyimpanan bahan makanan harus terhindar dari


kemungkinan kontaminasi oleh bakteri, serangga, tikus, dan hewan lain
maupun bahan berbahaya.
2. Azas FIFO (First in First out) dan FEFO (First Expired First Out)
3. Tempat dan wadah harus sesuai dengan jenis makanan.
4. Kelembaban penyimpanan dalam ruangan 80-90%.
PROSEDUR

5. Suhu dan lama penyimpanan bahan makanan


No. Jenis Bahan Makanan Lama Waktu Penyimpanan
< 3 hari ≤ 1 minggu >1 minggu
1 Daging, ikan, udang
-5 s/d 0oC -10 s/d 50oC < - 10oC
dan hasil olahnya
2 Telur, buah, dan hasil
5 s/d 7 oC -5 s/d 0oC < -5oC
olahnya
3 Sayur, buah dan hasil
10oC 10oC 10oC
olahnya
4 Tepung dan biji-bijian 25oC 25oC 25oC
6. Tidak menempel pada lantai.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Dapur

1. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Kementerian Kesehatan Republik


LAMPIRAN
Indonesia. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. 2013.

Yang menyetujui, Yang membuat,

drg. Roselyne Tobing, MARS

Ka. Sie Keperawatan dan Penunjang Medik

PENGOLAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

.................. ......... 1 dari 3


Ditetapkan,

STANDAR Kepala RSUK Mampang Prapatan

PROSEDUR Tanggal Terbit

OPERASIONAL …

(SPO)

dr. Dewi Sri Rachmawati S,Sp.A

Proses pengolahan bahan makanan yang dapat menjaga mutu gizi bahan
PENGERTIAN
makanan dan keamanan hasil olah pangan.

TUJUAN Membuat makanan yang bergizi dan tetap aman untuk dikonsumsi.

1. PP Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan


2. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN NO.1168/MENKES/PER/1999 TENTANG BAHAN TAMBAHAN PANGAN.
3. KEPMENKES 1204/MENKES/KEP/X/2004 TENTANG Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit

1. Peracikan bahan, persiapan bumbu, persiapan pengolahan dan prioritas


dalam memasak harus dilakukan sesuai tahapan dan harus hygienis dan
semua bahan yang siap dimasak harus dicuci dengan air mengalir.

2. Peralatan
1)Peralatan yang kontak dengan makanan
 Peralatan masak dan peralatan makan harus terbuat dari bahan tara
PROSEDUR makanan (food grade).
 Lapisan permukaan peralatan tidak larut dalam suasana asam/basa atau
garam yang lazim terdapat dalam makanan dan tidak mengeluarkan
bahan berbahaya dan logam berat beracun seperti Timah Hitam (Pb),
Arsenikum (As), Tembaga (Cu), Seng (Zn), Cadmium (Cd), Antimon
(Stibium) dan lain-lain.
 Telenan terbuat dari bahan selain kayu, kuat dan tidak melepas bahan
beracun.
 Perlengkapan pengolahan seperti kompor, tabung gas, lampu, kipas
angina harus bersih, kuat dan berfungsi dengan baik, tidak menjadi
sumber pencemaran dan tidak menyebabkan sumber bencana.
 Perlatan bersih yang siap pakai tidak boleh dipegang dibagian yang
kontak langsung dengan makanan atau yang menempel di mulut.
 Kebersihan alat artinya tidak boleh mengandung Eschericia coli dan
kuman lainnya.
 Keadaan peralatan harus utuh, tidak cacat, tidak retak, tidak gompal
dan mudah dibersihkan.
2)Wadah penyimpanan makanan
 Wadah yang digunakan harus mempunyai tutup yang dapat menutup
sempurna.
 Terpisah untuk setiap jenis makanan.
3. Persiapan pengolahan harus dilakukan dengan menyiapkan semua peralatan
yang akan digunakan dan bahan makanan yang akan diolah sesuai ututan
prioritas.
4. Dahulukan memasak makanan yang tahan lama seperti goreng-gorengan
yang kering.
5. Makanan rawan seperti makanan berkuah dimasak paling akhir.
6. Simpan bahan makanan yang belum waktunya dimasak di kulkas.
7. Simpan makanan jadi yang belum waktunya dihidangkan dalam keadaan
panas.
8. Perhatikan uap makanan jangan sampai masuk ke dalam makanan karena
akan menyebabkan kontaminasi ulang.
9. Tidak menjamah makanan jadi/ masak dengan tangan tetapi harus
menggunakan alat penjepit atau sendok.
10. Mencicipi makanan menggunakan sendok khusus yang selalu dicuci.
11. Higiene penanganan makanan
1)Memperlakukan makanan secara hati-hati.
2)Menempatkan makanan dalam wadah tertutup dan menghidari
penempatan makanan terbuka dengan tumpang tindih karena akan
mengotori makanan dalam wadah dibawahnya.

UNIT TERKAIT 1. Dapur

1. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Kementerian Kesehatan Republik


LAMPIRAN
Indonesia. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. 2013.

Yang menyetujui, Yang membuat,


drg. Roselyne Tobing, MARS

Ka. Sie Keperawatan dan Penunjang Medik

PENYAJIAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

.................. ......... 1 dari 2


Ditetapkan,

STANDAR Kepala RSUK Mampang Prapatan

PROSEDUR Tanggal Terbit

OPERASIONAL …

(SPO)

dr. Dewi Sri Rachmawati S,Sp.A

Proses pendistribusian makanan kepada pasien dari mulai makanan matang


PENGERTIAN
sampai makanan ke tangan pasien

1. PP Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan


2. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
TUJUAN NO.1168/MENKES/PER/1999 TENTANG BAHAN TAMBAHAN PANGAN
3. KEPMENKES 1204/MENKES/KEP/X/2004 TENTANG Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit

Penyajian makanan merupakan rangkaian akhir dari perjalanan makanan.


Makanan yang disajikan adalah makanan yang siap dan laik santap.
Hal yang perlu diperhatikan pada tahap penyajian antara lain:
a. Jarak dan waktu tempuh dari tempat pengolahan makanan ke tempat
penyajian.
b. Peralatan atau wadah yang digunakan harus higines, utuh, tidak cacat,
dan tidak rusak.
c. EDIBLE PART yaitu yang disajikan harus bahan makanan yang dapat
KEBIJAKAN dimakan untuk menghindari kecelakaan salah makan
d. Makanan disajikan harus terpisah antara bahan makanan pokok, sayur ,
lauk pauk dan buah
e. Makanan disediakan dalam keadaan panas untuk menghindari
pertumbuhan bakteri
f. Handling yaitu setiap penanganan makanan tidak boleh kontak langsung
dengan tubuh
g. Tepat penyajian yaitu tepat menu, tepat waktu, tept tata hiding dan
tepat volume

1. Sentralisasi artinya makanan yang dIsampaikan kepada konsumen


langsung diantar dari dapur
2. Makanan yang akan didistribusikan di cek dulu (quality control) oleh ahli
PROSEDUR gizi supaya tidak terjadi kesalahan pemberian makanan
3. Makanan yang dihidangkan akan dievaluasi oleh ahli gizi mengenai daya
terima makanan yang meliputi makanan pokok, lauk hewani, nabati,
sayur dan buah
4. Pengggantian makanan harus seizin dokter
5. Pemberian makanan pasien baru harus dilaporkan 1 jam sebelum waktu
makan yaitu makan pagi jam 07.00 WIB makan siang jam 12.00 WIB dan
makan malam jam 16.30 WIB. untuk memdapat makanan

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Dapur


2. Kepala ruang perawatan

1. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Kementerian Kesehatan Republik


LAMPIRAN
Indonesia. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. 2013.

Yang menyetujui, Yang membuat,

drg. Roselyne Tobing, MARS

Ka. Sie Keperawatan dan Penunjang Medik

Anda mungkin juga menyukai